Gambar 3.3 Rangkaian Skematik Power Supply
3.4 Rangkaian Driver Kipas
Untuk mengendalikan kipas tidak dapat langsung dikendalikan mikrokontroler tetapi terlebih dahulu harus melalui driver. Driver ini pengendali
dengan menggunakan relay, sehingga kipas yang dikendalikan dapat menggunakan arus AC atau DC tanpa perlu khawatir akan merusak
mikrokontroler.
Keluran dari mikrokontroler akan masuk ke basis transistor NPN C945, sehingga jika keluaran mikrokontroler high mak transistor akan satu rasi,
sehingga arus akan mengalir dari Vcc masuk ke kolektor dan diteruskan ke emitter. Ketika relay bekerja maka tegangan 12V DC akan disalurkan dan kipas
akan menyala.
29
Gambar 3.4 Rangkaian Relay Pengendali Kipas
Transistor C945 dalam keadaan saturasi jika I
Bsat
=15 mAmp. Keluaran dari DATA tegangannya sebesar 5V High. Maka I
B
= 4,3 mA sehingga I
B
I
Bsat,
dan transistor akan saturasi ketika data bernilai High dan arus akan mengalir pada kumparan relay, dioda IN4004 berfungsi menahan tegangan balik dari relay ketika
keadaan berubah dari aktif menuju tidak aktif.
3.5 Perancangan Sensor Suhu LM35
Sensor LM35 memiliki tegangan kerja 5 Volt namun outputnya hanya antara 0,01V sampai 1,00V mengingat LM35 yang digunakan adalah dari seri
DZ sehingga range pengukur an hanya berkisar antara 0-100C dengan perubahan sebesar 10mV per 1C. Dengan ketelitian yang dimiliki maka sensor tersebut
dapat diterapkan langsung dengan mikrokontroler ATMega8535 yang memiliki ADC internal 10 bit.
30
Gambar 3.5 Koneksi LM35 3.6 Relay
Relay adalah suatu rangkaian switch magnetic yang bekerja bila mendapat catu dan suatu rangkaian trigger. Relay memiliki tegangan dan arus nominal yang
harus dipenuhi output rangkaian pendriver atau pengemudinya. Arus yang digunakan pada rangkaian adalah arus DC Direct Curent.
Relay terdiri dari lilitan kawat coil yang dililitkan pada inti besi lunak. Jika kawat mendapatkan medan magnet dan menarik switch kontak. Switch
kontak mengalami gaya listrik magnet sehingga berpindah posisi kekutub lain atau terlepas dari kutub asalnya. Keadaan ini aka bertahan selama arus mengalir
pada kumparan relay. Dan relay akan kembali keposisi semula yaitu normaly ON atau normaly OFF, bila tiada arus yang mengalir maka, posisi normal relay
tergantung pada jenis relay yang termakan. Dan pemakaian jenis relay tergantung pada keadaan yang diinginkan pada suatu rangkaian. Menurut kerjanya relay
dapat dibedakan menjadi: 1 Normaly open ON, saklar akan terbuka bila dialiri arus.
2 Normaly close OFF, saklar akan tertutup bila dialiri arus. 3 Change over CO, relay ini mempunyai saklar tunggal yang normalnya
tertutup lam, bila kumparan satu dialiri arus maka saklar akan terhubung ke
GND
31
terminal A, sebaliknya bila kumparan dua dialiri arus maka saklar terhubung ke terminal B.
Relay yang digunakan adalah basis transistor yan.g dialiri oleh arus dari kolektor ke emitter yang mengakibatkan relay terhubung. Fungsi dioda pada
rangkaian adalah untuk melindungi transistor dari tegangan induksi berlebih dimana tegangan ini dapat merusak transistor. Jika transistor pada basis tidak ada
arus maju maka transistor terbuka sehingga arus tidak mengalir dari kolektor ke emiter, relay tidak bekerja karena tidak ada arus yang mengalir pada gulungan
kawat.
3.7 Pengaplikasian LCD