Perancangan Sistem Informasi Penampil Iklan Multimedia Secara Digital Berbasis Ip
LAMPIRAN A
Installasi Xibo Server
Untuk melakukan instalasi server, buka folder tempat kita menyimpan data
instalan pada folder htdocs dengan mengakses alamat http://localhost/Xibo melalui web browser dan akan muncul tampilan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1
Kemudian tekan tombol next untuk melakukan pemeriksaan apakah
kebutuhan agar aplikasi Xibo server ini dapat berjalan terpenuhi, jika telah
terpenuhi maka semua kebutuhan akan di centang berwarna hijau seperti Gambar
2, jika tidak maka akan diberi tanda silang berwarna merah. Jika kebutuhan belum
(2)
41
Gambar 2
Langkah selanjutnya adalah membuat sebuah database, kita dapat
menggunakan database yang telah ada tetapi kali ini kita akan membuat yang baru.
Isi kolom-kolom yang disediakan (Gambar 3) oleh installer secara lengkap dan buat
(3)
42
Gambar 3
Host digunakan sebagai hostname dari instalasi mysql. Admin username dan admin password digunakan sebagai root untuk instalasi mysql, digunakan jika kita
hendak menginstal database yang baru nantinya. Kolom ini diisi sesuai dengan akun
root serta password pada mysql yang telah kita buat sebelumnya melalui
phpmyadmin. Database name adalah nama database yang digunakan untuk CMS.
Database usernama dan password digunakan untuk menghubungkan CMS dengan
databasenya.
Setelah selesai dalam pembuatan database, selanjutnya adalah membuat
password untuk user admin agar dapat mengakses CMS. User admin adalah akun
yang pertama kali mengakses sistem dan juga yang menjadi administrator dari
sistem. Selanjutnya kita akan diminta untuk menentukan lokasi penyimpanan media
yang kita upload (Gambar 4). Kemudian kita diminta untuk membuat server key
(4)
43
Gambar 4
Setelah semua proses diatas berhasil dilaksanakan, maka kita akan masuk ke
dalam halaman masuk seperti Gambar 5. Setelah login maka kita akan masuk
kedalam halaman dashboard seperti pada Gambar 6. Server telah siap digunakan
untuk menjalankan sistem.
(5)
44
(6)
LAMPIRAN B
Instalasi Xibo Client
Pada tahap ini, dilakukan beberapa settingan pada Xibo client option. Agar
perangkat client dapat terhubung ke server dan dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Adapun settingan umum yang harus dilakukan adalah seperti pada
Gambar 7.
Gambar 7 Keterangan :
Server Address, bagian ini diisi dengan alamat dari Xibo server kita. Jika client menggunakan perangkat yang sama dengan server, maka
isi dengan http://localhost/Xibo. Jika menggunakan perangkat yang berbeda, isi dengan alamat IP atau hostname dari perangkat tempat
Xibo server terinstal.
Server key, bagian ini adalah kunci agar kita bisa mengakses server. Server key dibuat pada saat instalasi server.
(7)
46
Local library location, alamat tempat penyimpanan data-data yang diunduh dari server. Tidak boleh menggunakan lokasi yang sama
dengan library server.
The collection interval for content, interval waktu dalam detik dimana client akan melakukan polling terhadap server untuk konten
baru.
The unique key for this server, penanda yang unik untuk perangkat client. Ini dihasilkan dari perpaduan penanda sistem windows dan perangkat.
Scroll step amount (px), jumlah dari pixel teks berjalan akan menaik setiap saat konten teks berjalan diperintahkan untuk berpindah.
Enable powerpoint, centang jika menggunakan powerpoint dan pastikan powerpoint terinstal pada perangkat.
Enable statistic, centang jika kita menginginkan Xibo client mengirimkan statistic ke Xibo server.
(8)
LAMPIRAN C
Menghubungkan Client Ke Server
Untuk menghubungkan client ke server, dilakukan registrasi client ke server
melalui menu registrasi pada Xibo client option yang kita gunakan sebelumnya.
Gambar 8 berikut menunjukkan tampilan dari menu registrasi :
Gambar 8
Tetapi sebelumnya, kita harus memastikan bahwa perangkat server dan
perangkat client saling terhubung melalui koneksi jaringan. Jika perangkat sudah
saling terhubung, maka kita tinggal menekan tombol registrasi pada menu. Jika
muncul tulisan “Display addedand is waiting licensing approval from an Administrator” , maka proses registrasi berhasil dan menunggu konfirmasi dari server.
Untuk mengkonfirmasi client, buka menu displays → displays pada server, maka akan tampak ada registrasi client baru yang menunggu konfirmasi seperti
(9)
48
ditunjukkan pada Gambar 9. Kemudian pilih menu action → edit , lalu ubah license display menjadi yes.
Gambar 9
Dengan demikian Xibo client telah terhubung ke server dan siap untuk
digunakan. Sebagai bukti bahwa client telah terhubung ke server, client akan
mengunduh default layout dari server dan menampilkannya pada Xibo player
seperti Gambar 10 berikut.
(10)
LAMPIRAN D
Beberapa Masalah Dalam Instalasi Server 1. phpMyAdmin tidak dapat diakses
Hal ini terjadi setelah kita memberikan password root pada MySQL. Untuk
mengatasinya kita harus menambahkan password yang kita buat kedalam file
config.inc yang terdapat dalam folder phpMyAdmin. Tambahkan password yang
kita buat pada baris password di antara tanda petik satu.
Gambar 11
2. Allow PHP to open external URLs disilang pada saat penginstalan server.
Masalah ini dapat diatasi dengan menghapus tanda titik koma (;) dibelakang
extension=php_fileinfo.dll yang ada pada file php.ini yang terdapat pada folder php seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12.
(11)
LAMPIRAN E
Kendala Yang Dialami Penulis Pada Saat Menggunakan Aplikasi Xibo Pada Sistem Operasi Windows
1. Client tidak dapat menampilkan dua konten yang sama pada satu layout dan teks berjalan muncul dari tengah. Untuk mengatasinya ubah decimal symbol
pada control panel dari tanda koma (,) menjadi tanda titik (.) .
2. Client tidak melakukan pembaharuan jadwal meskipun sudah waktunya. Untuk mengatasinya restart aplikasi client.
3. Client tidak menampilkan Gambar dari sebuah video namun suaranya tetap terdengar. Untuk mengatasinya restart aplikasi client.
(12)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Emjaiz, “Blog Pak Jaiz,” 4 September 2009. [Online]. Available: https://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/sejarah-periklanan-di-dunia-di-indonesia/.
[2] K. Kelsen, Unleashing The Power Of Digital Signage : Content Strategies For The 5th Screen, Amsterdam: Elvesier, 2010.
[3] L.-I. Lunstrom, Digital Signage Broadcasting : Content Management And Distribution Techniques, Amsterdam: Elvesier, 2008.
[4] B. A. Forouzan, TCP/IP Protocol Suite, New York: McGraw-Hill, 2010.
[5] A. S. Tanenbaum dan D. J. Wetherall, Computer Networks, New Jersey: Prentice Hall, 2011.
(13)
BAB 3
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Dalam bab ini akan dibahas perancangan sistem informasi yang dapat
mengatur penayangan sebuah konten informasi pada media-media digital. Sistem
yang akan kita bangun memiliki dua bagian, yaitu frontend dan backend, pada
pembahasan selanjutnya frontend akan disebut sebagai client dan backend akan
disebut sebagai server/admin. Gambar 3. 1 berikut ini merupakan blok diagram dari
sistem yang akan dibangun.
Server(Konten Multimedia)
Router Internet
Admin Display 1 Display2 Display 3
Gambar 3. 1 Blok diagram sistem
Pada Gambar diatas dapat kita lihat bahwa sistem yang akan dibangun terdiri dari
server, client, dan administrator yang tentunya saling terhubung dalam sebuah jaringan.
(14)
penambahan konten, penjadwalan, dan sebagainya. Client mendapatkan peran utama dalam sistem ini, karena clientlah yang bertugas untuk menampilkan konten yang telah ditetapkan oleh administrator.
3.1 Spesifikasi Sistem
Adapun spesifikasi dari sistem yang akan dibangun pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut.
1. Sistem dapat mengatur penayangan iklan dengan baik
Dengan sistem ini kita dapat melakukan penataan layout iklan, menambah
atau mengurangi isi iklan, serta melakukan penjadwalan. Layout adalah
tampilan penuh yang akan ditayangkan pada penampil elektronik. Layout
dapat dibagi menjadi beberapa bagian (region) yang masing-masing dapat
diisi dengan konten multimedia yang berbeda-beda seperti video, gambar,
maupun teks. Dengan sistem ini kita juga dapat membuat jadwal
penayangan layout untuk sebulan kedepan.
2. Sistem dapat menampilkan layout iklan secara terjadwal dan teratur
Sistem ini mampu menampilkan layout secara teratur sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan sebelumnya. Sistem yang terdiri dari empat buah
tampilan elektronik ini mampu menampilkan layout yang berbeda-beda.
Penampil akan mengunduh layout beserta konten yang akan ditampilkan
dari server terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Untuk mengetahui ada
tidaknya jadwal baru, client, yaitu media penampil, akan melakukan request
(15)
3. Sistem dapat menampilkan konten multimedia dalam berbagai format.
Sistem ini dapat menampilkan berbagai jenis format konten multimedia,
seperti video, gambar, teks diam maupun bergerak, embbeded HTML,
halaman sebuah web, flash, dan powerpoint.
4. Sistem yang dibangun berbasis TCP/IP
Sistem terdiri dari satu buah server dan empat buah client, dimana server
berfungsi sebagai sumber dari konten multimedia dan client adalah
penampil konten multimedia tersebut. Server dan client berkomunikasi
dengan memanfaatkan TCP/IP sebagai protokolnya. Server dan client
terhubung dalam satu jaringan serta memiliki alamat IP nya masing-masing.
5. Sistem menggunakan aplikasi open source
Sistem ini menggunakan aplikasi Xibo Server dan Xibo Client yang bersifat
open source.
3.2 Perancangan Sistem
Dalam tahap perancangan sistem, diperlukan prosedur kerja yang dilakukan
secara bertahap agar dapat berjalan dengan baik. Prosedur kerja yang dilakukan
meliputi konfigurasi, perencanaan, dan implementasi.
3.2.1 Konfigurasi server
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menginstal aplikasi xampp
dan Xibo server pada perangkat yang akan kita gunakan sebagai server. Setelah itu,
(16)
a. Memberikan sandi pada root MySQL agar database server lebih aman,
b. Membuat database baru dengan menggunakan MySQL yang akan
digunakan oleh Xibo server,
c. Menentukan sandi untuk server dimana sandi ini akan digunakan oleh client
untuk dapat terhubung dengan server,
d. Menentukan lokasi penyimpanan konten yang akan ditampilkan pada client
dan diunggah ke server,
e. Membuat akun administrator atau super user pada Xibo server yang
berfungsi sebagai pengendali penuh pada sistem.
3.2.2 Konfigurasi Client
Setelah selesai mengkonfigurasi server, selanjutnya kita beralih keperangkat
client. Sama halnya pada server, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menginstal aplikasi Xibo client yang dibutuhkan. Setelah selesai menginstal
aplikasi Xibo client, dilakukan beberapa hal berikut ini :
a. Menentukan lokasi penyimpanan konten yang diunduh oleh client,
b. Menetapkan interval waktu untuk client melakukan request ke server untuk
mendapatkan informasi baru, baik itu jadwal maupun konten,
c. Mendaftarkan client ke server, alamat server diisikan pada client dan juga
kata sandi yang server yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian client
mengirimkan sinyal ke alamat yang tertera dengan membawa sandi server
sebagai syarat masuk ke server. Jika server telah menerima dan memberikan
(17)
3.2.3 Konfigurasi jaringan
Seluruh perangkat dihubungkan dengan menggunakan sebuah router. Dalam
tugas akhir ini router yang digunakan adalah TP-LINK TD-8840T dengan kabel
UTP Cat.5E. Perangkat terhubung dalam jaringan lokal (LAN) dengan topologi
seperti pada Gambar 3. 2. Alamat IP dari router adalah 192.168.1.1, sedangkan
alamat IP dari perangkat yang terhubung adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Alamat IP dari masing-masing perangkat
Perangkat Alamat IP
L1 192.168.1.100
L2 192.168.1.124
L3 192.168.1.158
L4 192.168.1.147
L1 L2 L3
L4 Router
(18)
3.3 Perancangan Konten Iklan
Tahapan yang dikerjakan dalam perencanaan konten iklan adalah
pendesainan layout, penambahan konten, dan penjadwalan. Tahapan ini harus
dilakukan secara berurutan agar proses menampilkan konten berjalan baik.
Dalam pendesainan layout, dilakukan berbagai hal untuk membuat tampilan
lebih menarik. Mengubah gambar latar belakang agar lebih menarik, menambahkan
region atau layar kecil untuk menampilkan konten, menyusun posisi region, dan
menentukan besar resolusi tampilan. Semua langkah-langkah tersebut dikerjakan
pada tahapan mendesain layout. Gambar 3. 3 menunjukkan contoh layout yang
telah selesai didesain.
Gambar 3. 3 Sebuah layout yang telah diberi Gambar latar belakang dan ditambahkan beberapa region yang masih kosong atau tanpa konten
Setelah selesai mendesain layout, selanjutnya ditambahkan konten yang
sesuai pada region yang telah dibuat sebelumnya. Dalam tahap ini, semua konten
(19)
barulah ditetapkan konten mana yang akan ditayangkan dalam sebuah region.
Gambar 3. 4 menunjukkan proses pengunggahan gambar ke dalam server.
Gambar 3. 4 Proses pengunggahan konten ke server
Setelah kedua tahap sebelumnya selesai dikerjakan, selanjutnya tinggal
melakukan tahap penjadwalan. Pada tahap ini, ditetapkan kapan sebuah layout itu
ditayangkan serta lamanya layout tersebut akan tayang. Disamping itu juga, pada
tahap ini akan ditentukan display mana yang akan menayangkan layout, baik itu
individu maupun grup. Gambar 3. 5 menunjukkan parameter yang harus diisikan
dalam penjadwalan.
(20)
3.4 Implementasi Sistem
Setelah menyelesaikan konfigurasi dan perencanaan pada sistem, maka
sistem sudah siap untuk berjalan. Jika server, client, dan jaringan bekerja dengan
baik maka layout akan ditampilkan dengan baik. Server tidak akan langsung
mengirimkan setiap jadwal baru ke client, melainkan menunggu client melakukan
request terlebih dahulu.
Menunggu klien melakukan request
Klien melakukan
request
Ada Jadwal Baru ?
Melakukan request ke server setiap interval
waktu tertentu Server dan klien terhubung dalam
sebuah jaringan
SERVER
KLIEN
Mengunduh jadwal beserta tampilan dan
konten Tidak Tidak Ya Ya Menayangkan konten sesuai jadwal
Gambar 3. 6 Aliran proses kerja dari system
Client akan melakukan request terhadap server setiap interval waktu tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan pada konfigurasi client. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya perubahan ataupun jadwal baru yang disediakan
(21)
penyesusaian sesuai dengan perubahan yang ada pada server. Gambar 3. 6
menunjukkan aliran proses kerja dari sistem.
Xibo memberikan kalender kerja untuk melakukan penjadwalan per bulan, sehingga kita dapat membuat jadwal untuk sebulan penuh. Client akan mengunduh
jadwal terlebih dahulu dari server, kemudian mengunduh konten sesuai dengan
jadwal tersebut. Jadwal yang kita buat bukan hanya berisi tanggal penayangan
namun juga layout dan konten-konten yang akan ditampilkan serta alamat dari
konten tersebut berada. Konten bisa tidak berasal dari satu server saja, namun server
untuk jadwal hanya ada satu. Misalnya dalam satu layout terdapat konten teks dan
gambar yang berasal dari server utama, namun ada juga konten video yang berasal
dari server website video streaming seperti youtube.
Jika kita sudah membuat jadwal untuk sebulan penuh, maka aplikasi xibo
yang ada pada client akan mengunduh seluruh jadwal tersebut kemudian juga
mengunduh konten yang akan ditayangkannya, setelah itu barulah konten akan
ditayangkan. Kita juga dapat melakukan perubahan jadwal jika diperlukan dan
client yang melakukan request terhadap server setiap interval waktu tertentu akan menyesuaikannya.
Client akan tetap mengunduh jadwal dan konten yang telah disediakan untuknya pada saat request walaupun belum waktunya untuk menayangkan.
Sehingga sekalipun client terputus dengan server, client akan tetap menampilkan
layout sesuai jadwal yang telah di terimanya pada setiap request yang dilakukannya sebelum terputus dengan server.
(22)
BAB 4
PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
Untuk mengetahui apakah sistem sudah bekerja sesuai dengan yang
direncanakan, perlu dilakukan pengujian dan analisis terhadap sistem. Selain itu,
pengujian juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam melakukan
komunikasi secara multicast.
4.1 Pengujian Fungsional Sistem
Pengujian terhadap sistem yang telah kita rancang bertujuan untuk
mengetahui kesesuaian sistem yang telah dirancang dengan spesifikasi yang telah
ditentukan di awal. Pengujian dilakukan dengan cara menguji kinerja server dan
client.
Pengujian pertama dilakukan untuk mengetahui apakah server dapat
memberikan respon yang baik terhadap client. Client akan melakukan request
setiap interval waktu tertentu, jika server berjalan dengan baik maka client dapat
mengetahui ada tidaknya pembaruan yang disediakan administrator baginya. Jika
ada maka client harus dapat mengunduh pembaruan yang tersedia
Gambar 4. 1 menunjukkan client yang sedang mengunduh pembaruan yang
ada. Pada saat mengunduh, client akan menampilkan layout default yang ditetapkan
administrator baginya untuk ditampilkan pada saat tidak ada jadwal penampilan
konten. Diperlukan beberapa waktu untuk mulai menampilkan jadwal baru,
(23)
jika jumlah semakin banyak dan ukuran semakin besar, maka waktu untuk
mengunduhnya juga akan semakin lama.
Gambar 4. 1 Client yang diberi garis warna merah sedang melakukan pembaruan
Pengujian selanjutnya adalah untuk menguji kemampuan client menampilkan
konten secara individu dan grup. Secara individu berarti masing-masing client yang
terdaftar pada server dapat menampilkan layout yang berbeda-beda pada waktu
yang sama. Gambar 4. 2 menunjukkan client yang sedang menampilkan layout yang
berbeda-beda.
(24)
Secara group berarti beberapa client menampilkan layout yang sama dalam
waktu yang sama. Beberapa client dapat langsung diberikan jadwal yang, untuk
lebih mempermudah kita bisa menggabungkan beberapa client ke dalam satu grup
tertentu. Karena jika ada seratus client, maka administrator harus memberi jadwal
satu per satu ke masing-masing client. Jika jadwal yang diberikan sama, maka lebih
mudah jika seratus client tersebut disatukan kedalam sebuah grup sehingga jadwal
cukup diberikan kepada grup dan masing-masing anggota grup akan mendapat
jadwal yang sama. Gambar 4. 3 menunjukkan client yang sedang menampilkan
layout secara berkelompok.
Gambar 4. 3 Client yang diberi garis berwarna merah menampilkan layout yang sama, walaupun tidak pada durasi yang sama. Sedangkan client yang diberi garis
berwarna hijau juga melakukan hal yang sama namun dengan layout berbeda.
4.2 Pengujian Kemampuan Multicast Sistem
Pada multicast, pengiriman data dilakukan oleh satu sumber ke beberapa
tujuan yang tergabung dalam satu grup. Pada aplikasi Xibo ini kita dapat
menggabungkan beberapa client menjadi satu grup, sehingga kita dapat
(25)
dilakukan dengan memanfaatkan alamat IP kelas D sebagai alamat grupnya berarti
komunikasi dilakukan secara multicast. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan
aplikasi Wireshark untuk melihat proses komunikasinya.
Selain dengan cara tersebut, pengujian kemampuan multicast dapat dilakukan
menggunakan aplikasi tambahan, yaitu VLC. Aplikasi VLC ini menyediakan
fasilitas untuk melakukan streaming data dalam bentuk audio maupun video dengan
memanfaatkan IP multicast dan protokol RTP. Streaming dilakukan dengan
mengirimkan data streaming ke alamat IP multicast yang ditentukan sebagai alamat
grup, seperti pada Gambar 4. 4. Streaming dari aplikasi ini dapat dihubungkan
dengan beberapa aplikasi lain yang berbasis web dengan memanfaatkan program
HTML. Begitu juga pada Xibo, VLC dapat dimanfaatkan sebagai salah satu konten
dari layout dengan menambahkan skrip HTML pada layout.
Gambar 4. 4 Pemanfaat IP multicast pada streaming menggunakan VLC
Untuk dapat menerima data streaming yang dikirim, pada skrip HTML yang
diberikan pada client ditambahkan URL alamat multicast sesuai dengan yang
ditetapkan pada VLC. Sesuai dengan Gambar 4. 4, maka URL yang digunakan
adalah rtp://@239.192.1.23:5004/ . Adapun skrip HTML yang digunakan adalah
(26)
Gambar 4. 5 Skrip HTML yang ditambahkan pada layout
4.3 Analisis Sistem
Pengelompokan yang dapat kita lakukan pada aplikasi Xibo, seperti pada
Gambar 4. 6, ternyata tidak memanfaatkan alamat IP kelas D. Hal ini diketahui dari
proses komunikasinya yang dapat kita lihat melalui aplikasi Wireshark yang
menunjukkan bahwa data dikirim secara satu per satu (unicast) dan tidak
menggunakan alamat IP kelas D seperti yang ditunjukkan Gambar 4. 7.
Gambar 4. 6 Pembentukan grup yang ada pada Xibo <OBJECT id="VIDEO"width="900"height="720"
style="position:absolute; left:0;top;"
CLASSID="CLSID:6BF52A52-394A-11d3-B153-00C04F79FAA6" type="application/x-oleobject">
<PARAM NAME="URL"VALUE="rtp://@239.192.1.23:5004"> <PARAM NAME="AutoStart"VALUE="True">
<PARAM NAME="PlayCount"VALUE="9999"> </OBJECT>
(27)
Gambar 4. 7 Komunikasi yang ditujukan pada grup yang ada pada Xibo
Pada Gambar 4. 8 ditunjukkan datagram dari IP salah satu komunikasi yang
terjadi secara unicast pada aplikasi Xibo.
Gambar 4. 8 Datagram IP dari salah satu pengiriman data secara unicast
Sedangkan Pengujian yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi VLC
tidak dapat berjalan pada Xibo client. Pada saat dijalankan akan muncul pesan
notifikasi seperti pada Gambar 4. 9. Pesan notifikasi ini menyatakan bahwa client
Xibo yang memanfaatkan windows media player sebagai pemutar videonya tidak dapat memutar video dengan format yang digunakan.
(28)
Gambar 4. 9 Pesan notifikasi pada client saat menerima konten streaming secara multicast
Namun demikian proses pengiriman data secara multicast tetap dapat
berjalan, hal ini dapat kita lihat pada Gambar 4. 10 yang didapat menggunakan
aplikasi Wireshark. Jika video streaming tersebut kita buka dengan aplikasi VLC
maka videonya dapat diterima dan dijalankan dengan baik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa aplikasi Xibo tidak mendukung protokol RTP.
Gambar 4. 10 Proses komunikasi secara multicast dengan menggunakan aplikasi VLC
(29)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, perancangan, dan pengujian sistem informasi
penampil iklan multimedia secara digital berbasis IP dalam tugas akhir ini, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa.sebagai berikut :
1. Aplikasi Xibo tidak memberikan fasilitas untuk melakukan pengiriman
data secara multicast. Pengelompokan client pada aplikasi ini hanya
untuk mempermudah dalam pemberian jadwal, sedangkan komunikasi
yang terjadi tetap dilakukan secara unicast.
2. Komunikasi secara multicast dapat terjadi dengan memanfaatkan
aplikasi VLC menggunakan protokol RTP sebagai pengirim data dalam
bentuk video streaming dan Xibo sebagai penerima. Namun, sekalipun
komunikasi berjalan, data streaming yang diterima tidak dapat dijalankan
karena Xibo tidak mendukung protokol RTP yang digunakan VLC untuk
melakukan streaming.
5.2 Saran
Sistem ini dibangun pada sistem operasi Windows, sedangkan aplikasi Xibo
(30)
dialami oleh sistem, seperti video yang tidak mengeluarkan gambar, teks berjalan
mulai dari tengah, dan lainnya. Oleh karena itu ada baiknya jika sistem ini dibangun
(31)
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital
Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i’lan atau i’lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,
menghimbau, mengajak, atau menawarkan sesuatu, baik itu barang, jasa, undangan,
himbauan pemerintah, dan sebagainya kepada publik melalui suatu media yang
disajikan dalam bentuk gambar, audio, video, atau penggabungannya [1].
Iklan digital adalah promosi yang dilakukan dengan memanfaatkan media
digital seperti Digital Signage. Digital signage adalah sebuah bentuk tampilan
elektronik yang biasanya memanfaatkan tampilan LCD, LED, plasma, atau
proyektor yang menampilkan bermacam-macam petunjuk (signage), misalnya
iklan, informasi, cuaca, dan sebagainya. Digital signage biasanya diletakkan
ditempat-tempat yang ramai dikunjungi orang, misalnya di bandara, pameran
teknologi, pasar, dan sebagainya (Gambar 2. 1). Isi tampilan digital signage ini
dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat pemasangannya, misalnya
pemasangan di bandara maka digital signage akan menampilkan jadwal
keberangkatan dan kedatangan atau juga dapat diisi dengan iklan penerbangan
(32)
7
(a)
(b)
Gambar 2. 1 Penempatan Layar Digital Signage pada lokasi penjualan (a) dan di perkantoran (b)[2]
Digital signage berbeda dengan televisi dan radio. Dari sisi sumbernya, televisi dan radio berasal dari satu sumber informasi analog atau digital, sedangkan
digital signage mendapatkan informasi berasal dari berbagai sumber informasi. Dari sisi pemancar, televisi dan radio memiliki saluran transmisi dan protokol yang
didesain untuk membawa audio dan video sedangkan pada digital signage,
transmisi menggunakan internet protokol mendukung file dengan berbagai format,
(33)
8
Ada tiga hal dasar yang harus diperhatikan dari digital signage dalam
menentukan penempatan dan pendekatan terhadap sasaran yang dituju (Gambar 2.
2), antara lain:
Gambar 2. 2 Tiga hal dasar yang menentukan pengaplikasian digital signage[2]
1. Point Of Sale (POS) → Digital Signage ditempatkan dan ditujukan untuk pemasaran produk, biasanya ditempatkan di lokasi berjualan.
2. Point Of Transit (POT) → Digital Signage yang akan ditempatkan di tempat-tempat yang ramai dilintasi orang.
3. Point Of Wait (POW) → Digital Signage yang ditempatkan di area yang memiliki tempat menunggu, misalya bandara, rumah sakit, dan sebagainya.
Di dalam teknologi digital signage ini biasanya terdiri dari 2 layer yaitu Backend dan frontend (Gambar 2. 3). Pada sisi backend biasanya adalah sebuah
(34)
9
sering kita lihat dengan media yang di gunakan biasanya LCD Monitor. Sebagai administrator kita bisa menata tampilan client dan kapan client menampilkannya (schedule management) .
Display 1 Display 2 Display 3
Internet/ koneksi jaringan
Server
Signage administrator
Frontend
Backend
Gambar 2. 3 Digital signage memiliki layer frontend dan backend
2.2 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat (node) yang saling
terhubung, dimana perangkat ini dapat saling bertukar informasi, berkomunikasi
dan berbagi sumber daya. Perangkat dapat berupa komputer, scanner, printer, atau
lainnya yang dapat mengirim atau menerima dari perangkat lain di jaringan
tersebut. Pihak yang meminta untuk dilayani disebut sebagai client, sedang pihak
yang memberikan layanan disebut sebagai server.
Ada dua jenis koneksi jaringan, yaitu koneksi point-to-point dan koneksi
multipoint . Koneksi point-to-point menghubungkan dua buah perangkat (Gambar 2. 4 (a)), misalnya menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya
(35)
10
perangkat (Gambar 2. 4 (b)), misalnya menghubungkan sebuah printer ke beberapa
komputer.
Terminal Terminal
Link
(a)
Mainframe
Terminal Terminal
Terminal
(b)
Gambar 2. 4 Koneksi point-to-point (a) dan multipoint (b)
2.2.1 Model Jaringan Transmision Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP)
Model jaringan TCP/IP merupakan pengembangan dari ARPANET yang
dikembangkan oleh DARPA. ARPANET merupakan jaringan yang terbentuk
dengan menghubungkan beberapa komputer dengan menggunakan network control
protocol (NCP), awalnya diaplikasikan dengan menghubungkan komputer dari
empat perguruan tinggi yang berbeda. Ketika jaringan satelit dan radio
berkembang, timbul keinginan untuk menghubungkan jaringan ARPANET dengan
jaringan satelit dan radio, namun protokol yang ada memiliki masalah dalam
(36)
11
menghubungkan beberapa jaringan, arsitektur inilah yang kemudian dikenal
sebagai model jaringan TCP/IP.
TCP/IP adalah protokol-protokol yang mengatur agar komunikasi dapat
terjadi antar perangkat melalui jaringan internet. TCP/IP mengatur semua proses
yang harus dilakukan agar perangkat-perangkat yang terhubung ke internet dapat
berkomunikasi. Arsitektur dari TCP/IP protokol dikembangkan sebelum arsitektur
Open Systems Interconnection (OSI) yang merupakan standar ISO dikembangkan.
Sehingga ada perbedaan layer pada kedua model arsitektur ini, terlihat seperti pada
Gambar 2. 5 [4].
Application Presentation Session Transport Network Data link Physical Application Transport Network Data link Physical
Model OSI TCP/IP Protocol Suite
Gambar 2. 5 Arsitektur TCP/IP dan OSI
Physical layer adalah hardware yang digunakan dalam jaringan, pada lapisan ini sinyal elektrik bergerak. Lapisan ini mengubah data kedalam bit yang bergerak
di media jaringan, serta memastikan jika bit yang dikirim oleh sumber 1 maka yang
diterima pada sisi penerima juga 1. Data link layer berfungsi mengatur bit menjadi
frame dan menyediakan pengiriman node to node. Frame adalah paket yang
(37)
12
Header berisi asal dan tujuan frame, hal ini dibutuhkan karena ada lebih dari satu
node yang terhubung ke tautan.
Network layer menerima paket dari data link layer dan mengirimkannya ke jaringan yang tepat serta mencarikan rute terbaik. Transport layer berfungsi untuk
memastikan data sampai pada tujuan dan tidak mengalami error. Application layer
berfungsi memberikan akses ke sumber jaringan, menterjemahkan, mengenkripsi,
dan mengkompres data, serta memulai, mengelolah dan mengakhiri sesi
komunikasi.
2.2.1.1 Internet Protocol (IP)
Internet protocol (IP) adalah protokol pada lapisan network yang berfungsi
untuk menyediakan jalur untuk pengiriman data. IP hanya bertugas menjadi kurir
dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP tidak
bertanggung jawab jika data tersebut mengalami kerusakan selama pengiriman,
namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control
Message Protokol). IP bersifat unreliable, connectionless, dan datagram delivery
service.
Unreliable menunjukkan IP tidak menjamin bahwa data yang dikirim akan
sampai ketujuan atau mengalami kerusakan. Connectionless menunjukkan
pengiriman paket dari tempat asal ketempat tujuan tanpa perjanjian (handshake)
terlebih dahulu. Datagram delivery service berarti bahwa setiap paket yang dikirim
berdiri sendiri dan tidak bergantung pada paket lainnya. Terdapat dua jenis IP, yaitu
IPv4 dan IPv6, IP yang masih umum digunakan dan akan dibahas dalam tugas akhir
(38)
13
IPv4 mengirimkan paket dalam bentuk datagram yang tersusun dari header dan payload. Berikut dalam Gambar 2. 6 di bawah ini adalah format header dari IPv4.
Gambar 2. 6 Header IPv4 Keterangan [5] :
o Version, menunjukkan versi IP yang digunakan, panjang 4 bit
o IHL, menunjukkan ukuran header IP, panjang 4 bit
o Type of services, digunakan untuk menentukan jenis pengiriman paket oleh
IP, panjang 8 bit
o Total lenght, panjang total datagram IP, panjang 16 bit
o Identification, digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah
datagram IP, panjang 16 bit
o Flag, menunjukkan apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau
tidak, panjang 3 bit
o Fragment offset, menunjukkan offset dimana fragmentasi dimulai, panjang
13 bit
o Time to live, memberikan batasan waktu datagram untuk mencapai tujuan,
(39)
14
o Protocol, menunjukkan jenis protokol lapisan atas yang menggunakan isi
dari paket IP, panjang 8 bit
o Header checksum, melakukan pengecekkan terhadap header IP, jika ada
kesalahan maka data akan diabaikan, panjang 16 bit
o Source address, alamat IP pengirim
o Destination address, alamat IP penerima
o Option, mengkodekan pilihan-pilihan yang diminta oleh pengirim
Untuk lebih mempermudah berkomunikasi, maka masing-masing
perangkat/node diberikan IP address yang unik. IP address digunakan sebagai
identitas dari node, dimana dalam pengiriman data akan ada IP address pengirim
dan IP address penerima.
IP address tersusun dari 32 bit, 4 byte, nilai maksimal adalah 255 dan
biasanya dinyatakan dalam desimal agar lebih mudah dibaca (Gambar 2. 7). Alamat
yang tersedia untuk IP address adalah sebanyak 232 yaitu 4.294.967.296.
10000000 00001011 00000011 00011111
128 . 11 . 3 . 31 IP dalam Biner
IP dalam Desimal
Gambar 2. 7 Notasi IP Address dalam desimal dipisahkan dalam titik
IP address dibagi kedalam beberapa kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C,
kelas D, dan kelas E. Tiap kelas menduduki beberapa bagian dari keseluruhan
(40)
15
Class A
Class B
Class E
Class A : 231 = 2.147.483.648 addresses, 50%
Class B : 230 = 1.073.741.824 addresses, 25%
Class C : 229 = 536.870.912 addresses, 12,5%
Class D : 228 = 268.435.456 addresses, 6,25%
Class E : 228 = 268.435.456 addresses, 6,25%
Gambar 2. 8 Pembagian kelas pada IP address
IP address terbagi atas dua blok yaitu netid dan hostid. Netid menyatakan
network tempat node yang dituju terhubung sedangkan hostid menyatakan node
yang dituju dalam jaringan. Masing-masing kelas berbeda panjang netid dan
hostidnya, hal inilah yang membedakan kelas A, B, dan C. Kelas D digunakan untuk kebutuhan khusus yaitu alamat multicast. Kelas E juga digunakan untuk
kebutuhan khusus yaitu digunakan untuk penggunaan masa depan atau
pengembangan. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 2. 9 berikut :
(41)
16
2.2.1.2 Protokol HTTP
Hypertext transfer protocol (HTTP) adalah protokol komunikasi antara server dan client yang memanfaatkan TCP dan biasanya digunakan untuk mengakses data pada World Wide Web. Gambar 2. 10 menunjukkan komunikasi
yang dilakukan oleh protokol HTTP. Client memulai komunikasi dengan
mengirimkan request message, kemudian server akan menjawab dengan
memberikan response message.
Request Message
Response Message
Client Server
Gambar 2. 10 Komunikasi antara client dan server menggunakan protokol HTTP
Request message yang dikirimkan client mengikuti format HTTP message sesuai standar, begitu juga dengan response message yang dikirimkan oleh server.
Request message berisi informasi yang hendak diberikan client kepada server, atau informasi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh client dari server. Server akan
membaca dan menterjemahkan request message yang datang, kemudian server
akan bekerja sesuai dengan isi pesan. Kemudian server akan mengirimkan
response message yang berisi hasil kerja sesuai dari isi request message ataupun sumber daya yang dibutuhkan client.
(42)
17
2.2.1.3 Protokol RTP
Realtime transport protocol (RTP) adalah protokol yang dirancang khusus untuk menangani lalu lintas komunikasi real time pada jaringan internet, baik
secara unicast maupun multicast. RTP digunakan secara luas dalam sistem
komunikasi dan hiburan yang terdiri dari streaming media, seperti telephone,
telekonferensi, dan layanan televisi. Kontribusi utama dari RTP adalah
timestamping, sequencing, dan mixing facilities. Timestamp mengindikasikan hubungan waktu antar paket yang dikirim. Sequence digunakan oleh penerima
untuk mendeteksi paket yang hilang atau paket yang sudah tidak lagi dibutuhkan.
2.2.2 Unicast dan Multicast
Dalam komunikasi unicast, komunikasi terjadi antara satu perangkat dengan
satu perangkat lainnya. Artinya, dalam unicast terdapat satu sumber dan satu tujuan.
Sekalipun banyak perangkat yang terhubung dalam jaringan, datagram hanya akan
diteruskan oleh router ke satu perangkat yang dituju. Pada Gambar 2. 11
ditunjukkan komunikasi unicast, router hanya meneruskan datagram dari sumber
(43)
18
Sumber
Tujuan
COM 1
COM 2 COM 3 COM 4
Gambar 2. 11 Pengiriman data secara unicast
Pada kondisi tertentu, pengirim hendak mengirimkan data ke beberapa
perangkat yang terhubung dengan server. Pengiriman dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu dengan multiple unicast, broadcast, dan multicast. Pada
multiple unicast, data akan dikirimkan satu per satu ke tujuan secara unicast.
Sedangkan pada broadcast, data akan dikirimkan secara bersamaan ke seluruh
perangkat yang terhubung ke router walaupun perangkat tersebut bukan tujuan dari
data. Pada Gambar 2. 12 tampak bahwa router mengirimkan data ke perangkat L1, L2, COM2, dan COM3 sekalipun yang dituju sebenarnya hanya L2 dan COM1.
Cara komunikasi secara broadcast sangat jarang digunakan di jaringan internet,
karena banyaknya perangkat yang terhubung ke jaringan internet sehingga akan
(44)
19
Sumber
COM 1
R1
R2 R3
COM 2 COM 3
L2 L1
Tujuan
Gambar 2. 12 Pengiriman data secara broadcast
Multicast adalah sistem pengiriman paket data dari satu sumber ke banyak
tujuan secara bersamaan. Biasanya perangkat tujuan dari pengiriman dikelompokan
ke dalam grup tertentu, sehingga pengiriman ditujukan ke alamat grup. Paket data
yang akan dikirim sumber hanya satu, sekalipun ada banyak perangkat yang dituju
[4]. Pada Gambar 2. 13 tampak bahwa data dikirim secara bersamaan ke tujuan,
yaitu L1 dan L2.
Sumber
COM 1
R1
R2 R3
COM 2 COM 3 L2
L1
Tujuan
(45)
20
Pada pembagian kelas pengalamatan IP telah ditentukan bahwa kelas D
digunakan untuk keperluan multicast. Mulai dari 224.0.0.0 sampai
239.255.255.255 ada sebanyak 228 = 268.435.456 alamat yang tersedia untuk
multicast. Dalam komunikasi multicast, paket data dikirimkan ke beberapa tujuan
yang merupakan anggota dari sebuah grup, oleh karena itu diperlukan informasi
mengenai grup dan anggota-anggota yang terhubung dalam komunikasi ini. Proses
pengumpulan informasi melalui dua proses, yaitu pengumpulan secara lokal dan
secara global. Proses pengumpulan informasi lokal dilakukan oleh IGMP
mengumpulkan informasi menggunakan router multicast yang terhubung ke
jaringan, informasi yang terkumpul akan disebar secara global ke router multicast
lainnya oleh protokol routing.
Internet group management protocol (IGMP) merupakan salah satu protokol
yang bekerja pada network layer, bertanggung jawab mengoreksi dan
menerjemahkan informasi tentang anggota sebuah grup dalam jaringan. Dalam
berbagai jaringan, terdapat satu atau lebih router multicast yang mengirimkan paket
multicast ke host atau router lainnya. IGMP memberikan informasi kepada router
(46)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang saat ini
untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada. Banyak media yang digunakan
untuk menyediakan informasi dan berbagai cara pula yang tersedia untuk
mendapatkannya. Perkembangan yang sangat pesat ini juga dimanfaatkan oleh
pihak penyedia barang dan jasa untuk mempromosikan produk mereka. Mereka
menyisipkan iklan produk mereka ke dalam media-media penyedia informasi, baik
itu surat kabar, program televisi, dan lain sebagainya.
Dilihat dari kedinamisannya, media digital sangat baik untuk digunakan
sebagai media periklanan. Dengan media digital, iklan dapat lebih efisien karena
menggunakan media yang dapat dipakai berulang-ulang untuk beriklan. Selain itu,
media digital biasanya lebih menarik minat banyak orang sehingga jika digunakan
sebagai media promosi akan memiliki nilai lebih.
Pada saat ini penggunaan media digital sebagai sarana beriklan telah banyak
kita jumpai di berbagai tempat. Setiap media digital ini tidak saling terhubung,
sehingga pengaturan media dilakukan secara satu persatu. Untuk mempermudah
pengaturan media digital sebagai media beriklan, dibangunlah sebuah sistem
informasi yang mampu menjalankan sistem periklanan tersebut dengan
memanfaatkan alamat IP. Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu
(47)
server administrasi sehingga tidak perlu repot mengatur satu per satu media iklan.
Selain itu sistem yang akan dibangun juga diharapkan mampu mengatur
penjadwalan dari setiap media iklan untuk menayangkan iklan-iklan yang telah
disediakan. Selain itu, diharapkan mampu melakukan komunikasi secara multicast.
Dengan demikian, penggunaan media digital sebagai media periklanan diharapkan
akan lebih memudahkan para pengiklan untuk menata sistem periklanannya.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah bagaimana
menerapkan sebuah sistem informasi yang menggunakan prinsip jaringan komputer
berbasis IP dalam komunikasi antar media digital yang terhubung dalam dalam
sistem, baik secara unicast maupun secara multicast, untuk memudahkan dalam
mengatur penanyangan iklan pada media digital tersebut.
1.2Batasan Masalah
Untuk membatasi materi yang akan dibahaskan, maka perlu dibuat batasan
masalah. Hal ini dilakukan agar isi dan pembahasan dari tugas akhir ini mejadi lebih
terarah dan dapat mencapai hal yang diharapkan. Maka pembahasan dibatasi
dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Membahas tentang mekanisme penayangan iklan digital.
b. Membahas tentang protokol HTTP dan RTP pada lapisan applicatian
(48)
c. Membahas tentang alamat IP pada lapisan network pada jaringan
komputer berbasis IP.
d. Membahas alat-alat yang digunakan dalam sistem informasi penampil
iklan multimedia secara digital.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menerapkan sebuah
sistem informasi penampil iklan multimedia secara digital berbasis jaringan IP serta
mengetahui kemampuan sistem melakukan komunikasi secara multicast.
1.5 Metodologi Penulisan
Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka diterapkan beberapa
metode studi diantaranya ialah sebagai berikut :
a) Mendefinisikan Masalah
Mempelajari dan menentukan topik yang akan dibahas
b) Studi literatur
Mengumpulkan dan mempelajari tulisan-tulisan dan buku-buku yang
berkaitan dengan topik yang dibahas dalam tugas akhir ini.
c) Perancangan Sistem
Berupa perancangan atau mendesain sistem sesuai dengan kebutuhan
yang dibahas dalam tugas akhir ini meliputi :
1. Menentukan Persyaratan Perangkat
(49)
3. Mengkonfigurasi client
4. Menjalankan sistem
d) Pengujian
Melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dirancang/didesain
untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibangun dan mendapatkan
kesimpulan dari masalah yang telah ditentukan dalam tugas akhir ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Agar pembahasan pada Tugas Akhir ini menjadi runut dan teratur, maka
direncanakan menggunakan sistematika sebagai berikut :
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini merupakan Gambaran menyeluruh tentang apa yang diuraikan
dalam Tugas Akhir ini, yaitu pembahasan tentang latar belakang, tujuan
penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB 2 Dasar Teori
Merupakan bab yang berisi tentang teori mendasar mengenai sistem yang
akan dibangun, baik itu mengenai digital signage maupun jaringan
komputernya.
BAB 3 Perancangan Dan Implementasi Sistem
Bab ini membahas tentang perangkat lunak serta perangkat keras yang
digunakan dalam membangun sistem serta proses perancangan sistemnya..
BAB 4 Pengujian Dan Analisis
Bab ini membahas tentang pengujian dan analisis kinerja dari sistem
(50)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran
Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari
(51)
ABSTRAK
Sebuah produk akan memiliki nilai lebih jika produk tersebut telah dikenal oleh banyak orang. Oleh karena itu banyak para pengusaha mengiklankan produknya, baik barang maupun jasa agar lebih dikenal oleh masyarakat sehingga saat ada yang membutuhkan, produk merekalah yang dicari. Dengan memanfaatkan media digital, mengiklankan produk akan terasa lebih menarik. Dengan merancang sebuah sistem informasi sebagai sistem kontrolnya maka kita dapat melakukan banyak hal. Mulai dengan melakukan pengkombinasian iklan, melakukan penjadwalan penayangan iklan, pemilihan lokasi penayangan iklan, dan berbagai penataan lainnya. Hal ini tentunya didukung dengan media-media digital yang senantiasa terhubung ke sistem dengan memanfaatkan alamat IP sebagai identitas dari masing-masing media. Sehingga penampilan iklan lebih dinamis, efisien, dan tentunya lebih menarik. Tugas akhir ini membahas perancangan sistem informasi yang dapat memanajemen periklanan dengan memanfaatkan media digital yang berbasis IP.
(52)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PENAMPIL IKLAN MULTIMEDIA SECARA
DIGITAL BERBASIS IP
Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada
Departemen Teknik Elektro Sub Konsentrasi Teknik Komputer Oleh
JEHUDA NAFTALI MARBUN
NIM : 090402039
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(53)
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAMPIL IKLAN
MULTIMEDIA SECARA DIGITAL BERBASIS IP
Oleh:
JEHUDA NAFTALI MARBUN
090402039
Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Sidang pada Tanggal 12 Bulan November Tahun 2014 di depan Penguji:
1. Ketua Penguji : Ir. T. Ahri Bahriun, M.Sc. 2. Anggota Penguji : Ir. Kasmir Tanjung, M.T.
Disetujui Oleh: Pembimbing Tugas Akhir
Soeharwinto, S.T., M.T. NIP. 197105272000031001
Diketahui Oleh:
Ketua Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU
Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si.
(54)
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAMPIL IKLAN
MULTIMEDIA SECARA DIGITAL BERBASIS IP
Oleh:
JEHUDA NAFTALI MARBUN
090402039
Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Sidang pada Tanggal 12 Bulan November Tahun 2014 di depan Penguji:
1. Ketua Penguji : Ir. T. Ahri Bahriun, M.Sc. ………... 2. Anggota Penguji : Ir. Kasmir Tanjung, MT ………...
Disetujui Oleh: Pembimbing Tugas Akhir
Soeharwinto, S.T., M.T. NIP. 197105272000031001
Diketahui Oleh:
Ketua Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU
Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si.
(55)
ABSTRAK
Sebuah produk akan memiliki nilai lebih jika produk tersebut telah dikenal oleh banyak orang. Oleh karena itu banyak para pengusaha mengiklankan produknya, baik barang maupun jasa agar lebih dikenal oleh masyarakat sehingga saat ada yang membutuhkan, produk merekalah yang dicari. Dengan memanfaatkan media digital, mengiklankan produk akan terasa lebih menarik. Dengan merancang sebuah sistem informasi sebagai sistem kontrolnya maka kita dapat melakukan banyak hal. Mulai dengan melakukan pengkombinasian iklan, melakukan penjadwalan penayangan iklan, pemilihan lokasi penayangan iklan, dan berbagai penataan lainnya. Hal ini tentunya didukung dengan media-media digital yang senantiasa terhubung ke sistem dengan memanfaatkan alamat IP sebagai identitas dari masing-masing media. Sehingga penampilan iklan lebih dinamis, efisien, dan tentunya lebih menarik. Tugas akhir ini membahas perancangan sistem informasi yang dapat memanajemen periklanan dengan memanfaatkan media digital yang berbasis IP.
(56)
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus
yang telah memberikan hikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAMPIL IKLAN MULTIMEDIA SECARA DIGITAL BERBASIS IP
Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan
untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Selama
penulis menjalani pendidikan di kampus hingga diselesaikannya Tugas Akhir ini,
penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orangtua penulis, B. Marbun dan T. Silalahi, yang senantiasa
memberikan dukungan dan doa kepada penulis,
2. Bapak Soeharwinto, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas
nasehat, bimbingan, dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini,
3. Bapak Ir. Zulkarnae Pane, MT sebagai Dosen Wali penulis, yang selalu
memberikan dukungan sebagai wali penulis,
4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si dan Bapak Rahmad Fauzi ST,MT
selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
(57)
5. Sahabat-sahabatku, Frans, Lamcan, Fellix, Daniel, Niko, Paul, Raymond,
Denny, Samson, Jesayas, Alfonso, Thanks, dan seluruh teman-teman
stambuk 2009.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bertujuan untuk
menyempurnakan dan memperkaya kajian Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Medan, Desember 2014
Penulis,
Jehuda Naftali Marbun
(58)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.2 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan Penulisan ... 3
1.5 Metodologi Penulisan ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB 2 DASAR TEORI ... 6
2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital ... 6
2.2 Jaringan Komputer ... 9
2.2.1 Model Jaringan Transmision Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) ... 10
2.2.1.1 Internet Protocol (IP) ... 12
2.2.1.2 Protokol HTTP ... 16
2.2.1.3 Protokol RTP ... 17
2.2.2 Unicast dan Multicast ... 17
BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 21
(59)
3.2 Perancangan Sistem ... 23
3.2.1 Konfigurasi server... 23
3.2.2 Konfigurasi Client... 24
3.2.3 Konfigurasi jaringan ... 25
3.3 Perancangan Konten Iklan ... 26
3.4 Implementasi Sistem ... 28
BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM ... 30
4.1 Pengujian Fungsional Sistem ... 30
4.2 Pengujian Kemampuan Multicast Sistem ... 32
4.3 Analisis Sistem ... 34
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
5.1 Kesimpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN A ... 40
LAMPIRAN B ... 45
LAMPIRAN C ... 47
LAMPIRAN D ... 49
(60)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Penempatan Layar Digital Signage pada lokasi penjualan (a) dan di
perkantoran (b)[2] ... 7
Gambar 2. 2 Tiga hal dasar yang menentukan pengaplikasian digital signage[2] 8 Gambar 2. 3 Digital signage memiliki layer frontend dan backend ... 9
Gambar 2. 4 Koneksi point-to-point (a) dan multipoint (b)... 10
Gambar 2. 5 Arsitektur TCP/IP dan OSI ... 11
Gambar 2. 6 Header IPv4 ... 13
Gambar 2. 7 Notasi IP Address dalam desimal dipisahkan dalam titik ... 14
Gambar 2. 8 Pembagian kelas pada IP address ... 15
Gambar 2. 9 Blok pada masing-masing kelas IP ... 15
Gambar 2. 10 Komunikasi antara client dan server menggunakan protokol HTTP ... 16
Gambar 2. 11 Pengiriman data secara unicast ... 18
Gambar 2. 12 Pengiriman data secara broadcast ... 19
Gambar 2. 13 Pengiriman data secara multicast ... 19
Gambar 3. 1 Blok diagram sistem... 21
Gambar 3. 2 Topologi Sistem... 25
Gambar 3. 3 Sebuah layout yang telah diberi Gambar latar belakang dan ditambahkan beberapa region yang masih kosong atau tanpa konten ... 26
Gambar 3. 4 Proses pengunggahan konten ke server ... 27
(61)
Gambar 3. 6 Aliran proses kerja dari system ... 28
Gambar 4. 1 Client yang diberi garis warna merah sedang melakukan pembaruan ... 31
Gambar 4. 2 Client sedang menampilkan layout yang berbeda-beda ... 31
Gambar 4. 3 Client yang diberi garis berwarna merah menampilkan layout yang sama, walaupun tidak pada durasi yang sama. Sedangkan client yang diberi garis berwarna hijau juga melakukan hal yang sama namun dengan layout berbeda. 32 Gambar 4. 4 Pemanfaat IP multicast pada streaming menggunakan VLC ... 33
Gambar 4. 5 Skrip HTML yang ditambahkan pada layout ... 34
Gambar 4. 6 Pembentukan grup yang ada pada Xibo ... 34
Gambar 4. 7 Komunikasi yang ditujukan pada grup yang ada pada Xibo... 35
Gambar 4. 8 Datagram IP dari salah satu pengiriman data secara unicast ... 35
Gambar 4. 9 Pesan notifikasi pada client saat menerima konten streaming secara multicast ... 36
Gambar 4. 10 Proses komunikasi secara multicast dengan menggunakan aplikasi VLC ... 36
(1)
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAMPIL IKLAN
MULTIMEDIA SECARA DIGITAL BERBASIS IP
Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Selama penulis menjalani pendidikan di kampus hingga diselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orangtua penulis, B. Marbun dan T. Silalahi, yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada penulis,
2. Bapak Soeharwinto, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas nasehat, bimbingan, dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, 3. Bapak Ir. Zulkarnae Pane, MT sebagai Dosen Wali penulis, yang selalu
memberikan dukungan sebagai wali penulis,
4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si dan Bapak Rahmad Fauzi ST,MT selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara beserta seluruh staf pegawainya,
(2)
5. Sahabat-sahabatku, Frans, Lamcan, Fellix, Daniel, Niko, Paul, Raymond, Denny, Samson, Jesayas, Alfonso, Thanks, dan seluruh teman-teman stambuk 2009.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkaya kajian Tugas Akhir ini.
Akhir kata penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Desember 2014 Penulis,
Jehuda Naftali Marbun NIM: 090402039
(3)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.2 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan Penulisan ... 3
1.5 Metodologi Penulisan ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB 2 DASAR TEORI ... 6
2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital ... 6
2.2 Jaringan Komputer ... 9
2.2.1 Model Jaringan Transmision Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP) ... 10
2.2.1.1 Internet Protocol (IP) ... 12
2.2.1.2 Protokol HTTP ... 16
2.2.1.3 Protokol RTP ... 17
2.2.2 Unicast dan Multicast ... 17
BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 21
(4)
3.2 Perancangan Sistem ... 23
3.2.1 Konfigurasi server... 23
3.2.2 Konfigurasi Client... 24
3.2.3 Konfigurasi jaringan ... 25
3.3 Perancangan Konten Iklan ... 26
3.4 Implementasi Sistem ... 28
BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM ... 30
4.1 Pengujian Fungsional Sistem ... 30
4.2 Pengujian Kemampuan Multicast Sistem ... 32
4.3 Analisis Sistem ... 34
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
5.1 Kesimpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN A ... 40
LAMPIRAN B ... 45
LAMPIRAN C ... 47
LAMPIRAN D ... 49
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Penempatan Layar Digital Signage pada lokasi penjualan (a) dan di
perkantoran (b)[2] ... 7
Gambar 2. 2 Tiga hal dasar yang menentukan pengaplikasian digital signage[2] 8 Gambar 2. 3 Digital signage memiliki layer frontend dan backend ... 9
Gambar 2. 4 Koneksi point-to-point (a) dan multipoint (b)... 10
Gambar 2. 5 Arsitektur TCP/IP dan OSI ... 11
Gambar 2. 6 Header IPv4 ... 13
Gambar 2. 7 Notasi IP Address dalam desimal dipisahkan dalam titik ... 14
Gambar 2. 8 Pembagian kelas pada IP address ... 15
Gambar 2. 9 Blok pada masing-masing kelas IP ... 15
Gambar 2. 10 Komunikasi antara client dan server menggunakan protokol HTTP ... 16
Gambar 2. 11 Pengiriman data secara unicast ... 18
Gambar 2. 12 Pengiriman data secara broadcast ... 19
Gambar 2. 13 Pengiriman data secara multicast ... 19
Gambar 3. 1 Blok diagram sistem... 21
Gambar 3. 2 Topologi Sistem... 25
Gambar 3. 3 Sebuah layout yang telah diberi Gambar latar belakang dan ditambahkan beberapa region yang masih kosong atau tanpa konten ... 26
Gambar 3. 4 Proses pengunggahan konten ke server ... 27
(6)
Gambar 3. 6 Aliran proses kerja dari system ... 28
Gambar 4. 1 Client yang diberi garis warna merah sedang melakukan pembaruan ... 31
Gambar 4. 2 Client sedang menampilkan layout yang berbeda-beda ... 31
Gambar 4. 3 Client yang diberi garis berwarna merah menampilkan layout yang sama, walaupun tidak pada durasi yang sama. Sedangkan client yang diberi garis berwarna hijau juga melakukan hal yang sama namun dengan layout berbeda. 32 Gambar 4. 4 Pemanfaat IP multicast pada streaming menggunakan VLC ... 33
Gambar 4. 5 Skrip HTML yang ditambahkan pada layout ... 34
Gambar 4. 6 Pembentukan grup yang ada pada Xibo ... 34
Gambar 4. 7 Komunikasi yang ditujukan pada grup yang ada pada Xibo... 35
Gambar 4. 8 Datagram IP dari salah satu pengiriman data secara unicast ... 35
Gambar 4. 9 Pesan notifikasi pada client saat menerima konten streaming secara multicast ... 36
Gambar 4. 10 Proses komunikasi secara multicast dengan menggunakan aplikasi VLC ... 36