Perancangan Sistem Analisis Perbandingan Hasil Algoritma Homogeneity Dan Algoritma Prewitt Untuk Deteksi Tepi Pada Citra BMP

69 101 101 94 94 100 106 106 108 105 4,3 =|51-35 + 51-36 + 51-36 + 51-49 + 51-52 + 51-82 + 51-80 + 51-75 | = 37 56 58 59 59 60 40 43 41 41 41 33 35 36 36 39 45 49 51 52 53 72 82 80 75 76 69 101 101 94 94 100 106 106 108 105 4,4 =|52-36 + 52-36 + 52-39 + 52-51 + 52-53 + 52-80 + 52-75 + 52-76 | = 30 56 58 59 59 60 40 43 41 41 41 33 35 36 36 39 45 49 51 52 53 72 82 80 75 76 69 101 101 94 94 100 106 106 108 105 4,5 Tabel 3.12 Nilai matriks piksel citra sesudah deteksi tepi dengan algoritma Homogeneity 14 39 43 58 60 66 42 37 30 88 35 1 92 56 7

3.2 Perancangan Sistem

Dalam membangun sebuah sistem perlu adanya perancangan perangkat lunak yang nantinya sangat membantu dalam pembangunan sistem. Perancangan perangkat lunak dilakukan agar memudahkan pengguna untuk memakai sistem tersebut. Dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini perancangan perangkat lunak dibuat sebaik mungkin agar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Perancangan merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam perancangan sistem tidak lepas dari hasil analisis yang menjadikan sistem dapat dirancang. Desain umum yang akan diaplikasikan bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem yang dilakukan terdiri dari perancangan flowchart dan tampilan antarmuka Interface.

3.2.1 Perancangan Flowchart

3.2.1.1 Flowchart Umum Sistem

Flowchart umum sistem dapat dilihat pada Gambar 3.3. Mulai Input Citra bmp Mulai Input Citra bmp Algoritma Prewitt Citra Hasil Deteksi Tepi Algoritma Homogeneity Citra Hasil Deteksi Tepi A B Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Flowchart umum sistem

3.2.1.2 Flowchart Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Prewitt

Selesai Selesai A B Tampilkan Citra Hasil Deteksi Tepi Tampilkan Citra Hasil Deteksi Tepi Universitas Sumatera Utara Flowchart Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Prewitt dapat dilihat pada Gambar 3.4. Citra Hasil Deteksi Tepi Selesai Membatasi gradien sesuai batas ambang threshold C Mulai Input Citra Ambil nilai piksel dari citra Konvolusi nilai piksel dengan matriks 3x3 kernel x dan kernel y Menghitung Gradien C Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4 Flowchart Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Prewitt

3.2.1.3 Flowchart Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Homogeneity

Flowchart deteksi tepi menggunakan algoritma homogeneity dapat dilihat pada Gambar 3.5. Universitas Sumatera Utara Mulai Input Citra Ambil nilai piksel dari citra Pengurangan Piksel Pusat Dengan Masing- Masing Sisi dalam matriks 3x3 D Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Flowchart Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Homogeneity

3.2.2 Perancangan Unified Modeling Language UML

Penulis menggunakan Unified Modeling Language UML dalam mendesain dan merancang aplikasi Pengenalan Lagu. UML yang akan digunakan ialah use case diagram dan activity diagram.

3.2.2.1 Indentifikasi Use Case Diagram

Untuk mengetahui actor dan use case yang akan digunakan, maka dilakukan identifikasi actor dan identifikasi use case. Setelah mendapatkan actor dan use case, maka use case diagram dapat digambarkan. Identifikasi actor dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, yaitu: 1. Siapa yang menggunakan sistem? Jawaban: Citra Hasil Deteksi Tepi Selesai Menghitung Gradien Membatasi gradien sesuai batas ambang threshold D Universitas Sumatera Utara Pengguna. 2. Siapa yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi pada sistem? Jawaban: Pengguna. 3. Bagaimana pengguna menggunakan sistem? Jawaban: Pengguna menggunakan sistem dengan memasukkan citra RGB berformat bmp sebagai citra awal untuk dideteksi tepinya, kemudian citra tersebut diambil nilai pikselnya. Setelah diambil, dilakukan deteksi tepi menggunakan algoritma Prewiit atau algoritma Homogeneity. Dengan demikian actor yang diperoleh adalah pengguna. Untuk mendapatkan use case dari pengguna, maka harus ditentukan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan pengguna pada sistem. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan oleh pengguna terhadap sistem adalah memasukkan citra berformat bmp. Use case diagram yang digambarkan berdasarkan actor dan use case yang telah diperoleh. Adapun gambar use case diagram dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Use Case Deteksi Tepi

3.2.2.2 Use Case Deteksi Tepi

Use case deteksi tepi merupakan use case yang akan menjelaskan proses ketika pengguna menggunakan aplikasi untuk mendeteksi tepi pada citra. Deteksi Tepi Algoritma Prewitt atau Algoritma Homogeneity Sistem Input Citra uses extends Algoritma Homogeneity Pengguna Algoritma Prewitt extends Universitas Sumatera Utara Tabel 3.13 Dokumentasi naratif Use Case Deteksi Tepi Nama use case Deteksi Tepi Actor Pengguna Deskripsi Use case ini mendeksripsikan proses mendeteksi tepi pada citra Prakondisi Sudah masuk ke tampilan aplikasi deteksi tepi pada citra Bidang khas suatu kejadian Kegiatan Pengguna Respon Sistem 1. Pilih citra bmp 2. Pilih perintah “Proses” untuk melakukan deteksi tepi pada citra menggunakan algoritma prewitt 3. Pilih perintah “Proses” untuk melakukan deteksi tepi pada citra menggunakan algoritma homogeneity 1. Sistem akan menampilkan jendela memilih citra 2. Sistem akan mengambil nilai piksel 3. Sistem akan memulai untuk melakukan deteksi tepi pada citra menggunakan algoritma prewitt 4. Sistem akan memulai untuk melakukan deteksi tepi pada citra menggunakan algoritma homogeneity 5. Sistem akan menampilkan citra hasil deteksi tepi pada citra Pasca kondisi Deteksi tepi pada citra selesai dilakukan Activity diagram untuk use case deteksi tepi pada citra dapat dilihat pada Gambar 3.7 Universitas Sumatera Utara Pengguna Sistem Gambar 3.7 Activity Diagram Deteksi Tepi Pilih citra berformat bmp Tampilkan jendela pilih citra Menampilkan citra yang dipilih sebelumnya Pilih perintah proses deteksi tepi Memulai deteksi tepi Tampilkan citra hasil deteksi tepi Menggambil nilai piksel Tampilkan citra hasil deteksi tepi Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Prewitt Deteksi Tepi Menggunakan Algoritma Homogeneity Mengisi nilai batas ambang Threshold Pilih perintah Simpan Simpan Citra = Algoritma Prewit = Algoritma Prewit Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Perancangan Tampilan Antarmuka Interface

3.2.3.1 Rancangan Jendela Utama

Rancangan Jendela Utama merupakan tampilan awal saat program dijalankan. Pada rancangan ini terdapat file dan tentang. Rancangan Jendela Utama dapat dilihat pada Gambar 3.8. X Gambar 3.8 Rancangan jendela utama Keterangan: 1. Kotak nomor 1 merupakan Menu yang berfungsi untuk menampilkan menu File atau Tentang. 2. Kotak nomor 2 merupakan Picturebox yang berfungsi sebagai tempat menampilkan citra asli. 3. Kotak nomor 3 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk memilih citra yang akan dideteksi tepi. 4. Kotak nomor 4 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk mereset objek yang ada pada jendela. 5. Kotak nomor 5 merupakan Picturebox yang berfungsi sebagai tempat 1 Gambar Asli Algoritma Prewitt 2 5 Proses Simpan Besarkan Threshold 6 7 9 8 Reset Buka Gambar 3 4 10 Proses Simpan Besarkan Threshold 11 12 14 13 Algoritma Homogeneity 15 16 File Tentang Universitas Sumatera Utara menampilkan citra hasil deteksi tepi menggunakan algoritma prewiit. 6. Kotak nomor 6 merupakan Textbox yang berfungsi untuk memasukan batas ambang, 7. Kotak nomor 7 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk memulai proses deteksi tepi menggunakan algoritma Prewiit. 8. Kotak nomor 8 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk menyimpan citra hasil deteksi tepi menggunakan algoritma Prewiit. 9. Kotak nomor 9 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk melihat citra hasil dalam ukuran sebenarnya. 10. Kotak nomor 10 merupakan Picturebox yang berfungsi sebagai tempat menampilkan citra hasil deteksi tepi menggunakan algoritma Homogeneity. 11. Kotak nomor 11 merupakan Textbox yang berfungsi untuk memasukan batas ambang, 12. Kotak nomor 12 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk memulai proses deteksi tepi menggunakan algoritma Homogeneity. 13. Kotak nomor 13 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk menyimpan citra hasil deteksi tepi menggunakan algoritma Homogeneity. 14. Kotak nomor 14 merupakan CommandButton yang berfungsi untuk melihat citra hasil dalam ukuran sebenarnya. 15. Kotak nomor 15 merupakan Textbox yang berfungsi untuk menampilkan keterangan hasil proses deteksi tepi seperti MSE dan PSNR. 16. Kotak nomor 16 merupakan Textbox yang berfungsi untuk menampilkan keterangan hasil proses deteksi tepi seperti MSE dan PSNR.

3.2.3.2 Rancangan Jendala Tentang

Rancangan Jendela Tentang merupakan jendela berisi keterangan mengenai aplikasi. Pada rancangan ini terdapat picturebox dan textbox. Rancangan Jendela Tentang dapat dilihat pada Gambar 3.9. Universitas Sumatera Utara X Gambar 3.9 Rancangan jendela tentang Keterangan: 1. Kotak nomor 1 merupakan Picturebox yang berfungsi sebagai tempat menampilkan gambar. 2. Kotak nomor 2 merupakan Textbox yang berfungsi untuk menampilkan keterangan tentang aplikasi. 1 2 Universitas Sumatera Utara BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Implementasi Sistem