Teknik Sampling Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Dara Agnis Septiyuni, 2014 Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Peer Group Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur Penarikan Sampel Penelitian Untuk mewakili cluster pertama yang terpilih adalah SMA Negeri 4, SMA Negeri 4 terpilih karena lokasinya yang berada di pusat perkotaan yaitu di jalan Gardujati dapat menggambarkan dan mewakili karakter siswa dari daerah kota. Kemudian mewakili cluster kedua ada SMA Negeri 9 yang berlokasi di kawasan pangkalan militer di Lanud Husein Sastranegara, mewakili karakter siswa perkotaan yang sekolah nya berada dalam kawasan keras militer. Kemudian yang terakhir mewakili cluster ketiga yang terpilih adalah SMA Negeri 26 yang berlokasi di daerah Cibiru yang merupakan salah satu daerah transisi antara kota dan kabupaten Bandung sehingga dapat mewakili karakter siswa dari kawasan perbatasan. Sedangkan untuk kelas yang terpilih mewakili masing – masing sekolah adalah kelas XI bagi SMA Negeri 4, kelas X bagi SMA Negeri 9 dan kelas XI bagi SMA Negeri 26.

c. Teknik Sampling

Dalam menarik anggota sampel dari anggota populasi agar sampel refresentatif harus diupayakan agar setiap subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama menjadi unsur anggota sampel. Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan sampling, menurut Sugiyono 2013, hlm 116 “teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Dara Agnis Septiyuni, 2014 Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Peer Group Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel atau sebagian elemen populasi untuk memahami karakteristik dari keseluruhan populasi ” Permana, 2012, hlm. 67. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik proportional random sampling . Penentuan jumlah sampel dari masing-masing sekolah dilakukan secara proporsional, dan responden dari masing-masing sekolah dipilih secara acak random karena populasi mempunyai anggota homogen yaitu siswa SMA. Arikunto 2010, hlm. 178 dalam bukunya mengemukakan bahwa : Penentuan besarnya sampel dengan persentase seperti yang dahulu banyak digunakan, kini sudah harus ditinggalkan. Agar diperoleh hasil penelitian yang lebih baik, diperlukan sampel yang baik pula, yakni betul-betul mencerminkan populasi. Supaya perolehan sampel lebih akurat, diperlukan rumus untuk menentukan besarnya sampel. Untuk menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin Umar 2006 hlm. 59; Prasetyo dan Jannah 2006 hlm. 137; Noor 2012, hlm. 158 dengan rumus : n = � 1+ � ² Dimana : N = ukuran populasi n = ukuran sampel minimum e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Dara Agnis Septiyuni, 2014 Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Peer Group Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = 906 1+906 � 0.1 2 n = 90,0596 n = 90 Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas maka jumlah sampel minimal yang diteliti adalah berjumlah 90 responden dengan taraf kesalahan 1.Namun peneliti akan membulatkannya menjadi 100 responden. “Taraf kesalahan bisa 1, 5, dan 10” Sugiyono, 2013, hlm. 124. Semakin besar taraf kesalahan, maka akan semakin kecil ukuran sampel. Kemudian untuk sebaran sampel penelitian akan dilakukan secara proporsional sesuai dengan jumlah populasi sampel penelitian.Adapun sebaran sampel secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.2 Sebaran Sampel Penelitian No. Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel 1 SMA Negeri 4 XI 287 287 906 x100 = 31,67 32 2 SMA Negeri 9 X 344 344 906 x 100 = 37,96 38 3 SMA Negeri 26 XI 275 275 906 x 100 = 30,35 30 Jumlah 906 100 Dara Agnis Septiyuni, 2014 Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Peer Group Terhadap Perilaku Bullying Siswa Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alreck dan Seetle dalam Permana, 2012, hlm. 67 menjelaskan bahwa „untuk populasi yang yang besar sampel minimum kira-kira 100 responden dan sampel ma ksimumnya adalah 1000 responden‟.

B. Desain Penelitian