KAK Perencanaan Teknis dan DED Perkerasan Jaringan Jalan Desa Teluk Dalam – Desa Loa Lepu
Kecamatan Tenggarong Seberang
13 4
Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak
pagar bangunan pendukung tebing kepinggir perkerasan. 5
Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
6 Data
yang diperoleh dicatat di dalam format Inventarisasi Jalan Highway Geometric Inventory, per 200 meter.
7 Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometric jalan minimal 1 satu
buah foto per 200 meter. 8
Foto ditempatkan pada format yang standard, dengan mencantumkan hal- hal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan
foto dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.
5.2.2 Inventarisasi Jembatan dan Gorong-gorong
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai existing jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai berikut : 1
Nama, lokasi dan kondisi jembatangorong-gorong 2
Dimensi jembatangorong-gorong yang meliputi bentang, lebar ruang bebas dan jenis lantai
3 Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan. 4
Data yang diperoleh dicatat dalam satu format yang standard 5
Foto dokumentasi minimal 2 dua lembar untuk setiap jembatangorong- gorong yang diambil dari arah memanjang dan melintang, foto ditempel
pada format yang standard. Untuk inventarisasi jembatangorong-gorong menggunakan format
standar.
5.3 Persyaratan
Proses pengambilan data atau inventarisasi harus menggunakan format standard seperti terlihat pada lampiran inventarisasi jalan dan untuk jembatan mengacu pada
BMS.
BAB VI SURVEY LALULINTAS
6.1. Tujuan
Survey lalulintas bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada, kecepatan kendaraan rata-rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta mengiventarisasi jumlah
setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalulintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan
dan jembatan.
KAK Perencanaan Teknis dan DED Perkerasan Jaringan Jalan Desa Teluk Dalam – Desa Loa Lepu
Kecamatan Tenggarong Seberang
14
6.2. Lingkup Pekerjaan
Survey lalu lintas meliputi kegiatan : 6.2.1
Survey volume kendaraan dilakukan di tiga tempat yaitu :
1. Ruas jalan
2. Simpang jalan
3. Simpang empat jalan
Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah belakang harus dicatat.
Setiap jalur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1satu orang 1satu counter serta format survey yang telah ditentukan.
6.2.1.1 Pos-pos Perhitungan Lalulintas yang terbagi dalam beberapa
type pos:
a. Pos Kelas A : yaitu pos perhitungan lalulintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalulintas yang tinggi dan mempunyai LHR 10.000 kendaraan.
b. Pos Kelas B : yaitu pos perhitungan lalulintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalulintas yang sedang dan mempunyai 5.000LHR10.000 kendaraan.
c. Pos Kelas C : yaitu pos perhitungan lalulintas yang terletak
pada ruas jalan dengan jumlah lalulintas yang rendah dan mempunyai LHR5.000 kendaraan.
6.2.1.2 Pemilihan Lokasi Pos
a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalulintas harian rata-rata dari
ruas jalan tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang tidak mewakili ruas Commuter traffic.
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk
kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan jumlah mudah dan jelas.
c. Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada persilangan jalan.
6.2.1.3 Tanda Pengenal
Setiap pos perhitungan lalulintas mempunyai nomor pengenal, terdiri dari satu huruf besar dan diikuti oleh tiga digit angka. Huruf
besar A, B dan C memberikan identitas mengenai type kelas pos perhitungan.
Tiga digit angka berikutnya identik dengan nomor ruas jalan di mana pos-pos tersebut tergeletak.
KAK Perencanaan Teknis dan DED Perkerasan Jaringan Jalan Desa Teluk Dalam – Desa Loa Lepu
Kecamatan Tenggarong Seberang
15 Apabila pada suatu ruas jalan mempunyai pos perhitungan lebih
dari satu, maka kode pos kedua, digit pertama diganti dengan 4 dan seterusnya. Urutan pos hendaknya dimulai dari kecil kearah besar
pada ruas jalan tersebut. Contoh :
1. Di ruas jalan 002 ada beberapa pos kelas A penulisan nomor
posnya : A002; A302; A402; sampai A902. 2.
Di ruas jalan 157 ada beberapa pos kelas B, penulisan nomor posnya : B157; B457; sampai dengan B957.
3. Di ruas jalan 057 ada beberpa pos keas C, penulisan nomor
posnya : C057; C357; C457 samapi C957.
6.2.1.4 Periode Perhitungan
a. Pos Kelas A
Untuk pos kelas A perhitungan dilakukan dengan periode 40 jam selama 2 hari, mulai pukul 06.00 pagi, hari pertama dan
berakhir pada 22.00 pada hari kedua.
b. Pos kelas B
Untuk pos kelas B, pelaksanaan perhitungan seperti pada pos kelas A. Pelaksanaan perhitungan pada pos-pos kelas B sesuai
jadwal yang telah ditentukan.
c. Pos kelas C
Perhitungan dilakukan dengan periode 16 jam mulai pukul 06.00 pagi dan berakhir pukul 22.00 pada hari yang sama yang
ditetapkan untuk pelaksanaan perhitungan.
Hari Pertama Hari Kedua
40 Jam
06.00 22.00
24.00 06.00
Pada Hari yang sama 16 Jam
22.00 06.00
KAK Perencanaan Teknis dan DED Perkerasan Jaringan Jalan Desa Teluk Dalam – Desa Loa Lepu
Kecamatan Tenggarong Seberang
16
6.2.1.5 Pengelompokan Kendaraan RTC-Manual
Dalam perhitungan jumlah lalulintas, kendaraan dibagi dalam 8 delapan kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan
tidak bermotor. Golongan
Kelompok
Jenis Kendaraan yang masuk kelompok ini adalah 1
Sepeda motor, skuter, sepeda kumbang dan kendaraan bermotor roda 3
2 Sedan, Jeep dan Station Wagon
3 Opelet, Pick Up opelet, Suburban, Combi, Minibus
4 Pick-Up. Micro Truck dan Mobil Hantaran atau Pick-
Up Box 5a
Bus kecil 5b
Bus besar 6
Truck 2 sumbu 7a
Truck 3 sumbu 7b
Truck Gandengan 7c
Truck Semi Trailer 8
Kendaraan tidak bermotor, sepeda, becak andongdokar, gerobak sapi.
Pengenalan ciri kendaraan : 1.
Sepeda Kumbang : sepeda yang ditempeli mesin 75 cc max. 2.
Kendaraan bermotor roda 3 antara lain : bemo dan bajaj. 3.
Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaraan penumpang umum maximal 12 tempat duduk seperti mikrolet, angkot,
minibus, pick-up yang diberi penaung kanvaspelat dengan rute dalam kota dan sekitarnya atau angkutan pedesaan.
4. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbu
belakang 3,5 ton, bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal STRT.
5a. Bus kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara 16 sd 26 buah, seperti kopaja, metromini,
elf dengan bagian belakang sumbu tunggal roda ganda STRG dan panjang kendaraan maximal 9 m dengan sebutan bus ¾.
5b. Bus besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara 30 sd 50 buah, seperti bus malam, bus
kota, bus antar kota yang berukuran 12 m dan STRG. 6.
Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan beban sumbu belakang antara 5-10 ton MST 5, 8, 10 dan STRG.
7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 3 sumbu yang letaknya STRT dan SGRG sumbu ganda roda ganda.
KAK Perencanaan Teknis dan DED Perkerasan Jaringan Jalan Desa Teluk Dalam – Desa Loa Lepu
Kecamatan Tenggarong Seberang
17 7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6 dan 7 yang
diberi gandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang segitiga . Disebut juga Full Trailer Truk.
7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan yang terdiri dari kepala truk dengan sumbu 2-3 sumbu yang
dihubungkan secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang beroda belakangyang mempunyai 2 atau 3 sumbu pula.
Untuk survey lalulintas menggunakan format standar. 6.3.
Persyaratan
Standar pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia.
BAB VII SURVEY KONDISI PERKERASAN JALAN