Pengaruh Suhu dan penggunaan Sistim Penyimpanan Atmosfir Termodifikasi terhadap Mutu Buah salak (Tandanan) serta Penggunaan Fungisida sebagai Penghambat Pertumbuhan Kapang Penyebab Kerusakan Buah

i" -..,...~ - . .=,

b

&'."

'i

PEadiGARUH SUHU DAM PEN6
I s.,.. ~. . ~ ~ ~ ~ e u ( &
TEWMODIFLKASIT E R H W I B W ' p ~ . ~ M U I U - ' ~ ~ E I B ~ r ~ ~ $ ~ [ ~ 2 ~ ~ - ' ~ ~ ~ N
)

.

SERTA PENGGUNWAM FUNGISIDA SEBAGAI PEMGNAMBWT
PERTUMBUHAH KAPAHG PENYEBAB KERUSARAN BUAN

Oleh

1 9 9 2


FAKULTAS
INSTITUT

TEKNOLOGI PERTANIAN
PERTANlAN BOGOR
B O G O R

Irwan Noorhakim. F.24.0538.
Pengaruh suhu dan Penggunaan
sistim penyimpanan Atmosfir Termodifikasi Terhadap Mutu
Buah Salak (Tandanan) serta Penggunaan Fungisida Sebagai
Penghambat Pertumbuhan Xapang Penyebab Kerusakan Buah.
Dibawah Bimbingan Sassya Santausa dan Roosmani ABST.

RINGKASAN

Salak
jenis


(Salacca edulis Reinw.) merupakan

buah

dlperoleh

tropis

yang dihasilkan

sepanjang tahun.

Pada

salah

Indonesia

dan


bulan-bulan

satu
dapat

tertentu

(oktober-Januari, Juli-Agustus) produksi salak cukup banyak
dan kadang-kadang melebihi kemampuan pemasaran.
komoditi yang mudah rusak,

Sebagai
panen

buah

dalam

ha1


pengolahan
tandannya
buah.

salak
cara

lunak

pemanenan,

dan pengawetannya.

lepas

perbaikan-perbaikan,

yaitu

pengangkutan,


Luka,

Pemetikan buah

memar,

terpotong

terjadinya

reaksi

atau

salak

tidak menguntungkan secara

pada


buah

dari

daging

lainnya

pencoklatan

Reaksi ini juga menyebabkan tekstur
dan

penyimpanan,

dapat mengakibatkan terjadinya luka pada

mengakibatkan
salak.


memerlukan

penanganan

akan
buah

menjadi

orqanoleptik

serta

dapat mempercepat terjadinya proses kerusakan.
Salak

yang

disimpan dalam bentuk


tandan

pada

ruang masih bertahan hingga hari ke-12 penyimpanan,

suhu
sedang

buah salak yang dilepas dari tandannya pada suhu ruang pada

hari

ke-9 telah menunjukkan kerusakan dan tak pantas

untuk

dikonsumsi.


Oleh karena itu

pada

lagi

penelitian

ini

dilakukan penyimpanan salak segar dalam bentuk tandanan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh
suhu

dan lama penyimpanan terhadap mutu buah salak

penyimpanan

dengan


termodifikasi

dan

menggunakan

pengaruh

sistim

penggunaan

selama

atmosfir

fungisida

dalam


menekan jumlah kapang sebagai salah satu penyebab kerusakan
buah salak.
Pelaksanaan

penelitian ini dilakukan dalam

Pada penelitian pendahuluan dipelajari pengaruh

tahap.

2

penggunaan

fungisida (benlate 50) yang memberikan hasil terbaik

untuk

membunuh

dapat

mikroba

membahayakan

(kapang) tanpa efek samping

kesehatan

manusia.

yang

Kombinasi

konsentrasi

fungisida yang digunakan adalah 1 000 ppm, 1 500 ppm, 2 000
ppm dan kontrol.
suhu

ruang

Penyimpanan dilakukan selama 12 hari pada

dan suhu

~ O O Cdan

dilakukan

analisa

terhadap

total jumlah kapang serta pengamatan visuil untuk mengamati
tingkat kerusakan yang terjadi.
pada

penelitian

pondoh
untuk

pendahuluan dilakukan

diperoleh

penyimpanan

menggunakan 2 konsentrasi gas

dengan
dapat

Dari hasil yang

memperpanjang umur simpan buah

dan
salak

salak
2

suhu

dengan

mutu yang masih dapat diterima.
Rancangan

percobaan yang digunakan
lengkap

dengan

adalah

rancangan

faktorial

acak

pengamatan

yang dilakukan adalah analisa kandungan

2

kali

ulangan,
O2

dan
dan

c02 dalam kantong plastik, kekerasan, kadar air, total
asam,

kadar

gula, total padatan terlarut, vitamin

C

dan

organoleptik terhadap warna, tekstur, aroma dan rasa.
Dari

analisa

sidik

ragam

terhadap

jumlah

kapang

ternyata

fungisida yang diberikan tidak berpengaruh

terhadap

total jumlah kapang yang terdapat pada

kulit

buah

salak dibandingkan dengan

kulit

buah

jumlah

salak

secara alami

konsentrasi

permukaan

kontrol.

menunjukkan bahwa jumlah kapang yang terdapat di
terlalu

Hal

ini

permukaan

banyak

fungisida yang diberikan

nyata

sehingga

belum

mampu

menekan jumlah kapang tersebut.
Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis kapang
apa

yang

terdapat

di

permukaan

merusak buah salak tersebut.
ternyata

kapang

merupakan
yaitu

yang

koloni

bulat

tumbuh di

berbentuk

pondoh

sehingga

Hasil yang diperoleh
permukaan

dari Mucor SP dengan

mycelianya

berbentuk

salak

adalah,

salak

ciri-ciri

non

septat,

(round), sporanya

berwarna

khasnya

kolumelanya
hitam

kapang tersebut tidak memiliki stolon dan rhizoid.
Mucor

pondoh

serta
Kapang

tersebut merupakan satu-satunya jenis kapang

yang

ditemukan berada di permukaan salak pondoh.
Darl

hasil pengamatan laju perubahan konsentrasi

C02

dalam kantong plastik selama penyipanan kandungan C02 terus
bertambah
turun

hingga

lagi

hingga

titik maksimal

(hari ke-12),

akhir penyimpanan.

Pada

kemudian

suhu

ruang

pertambahan

konsentrasi C02 lebih cepat

dibanding

dengan

perlakuan suhu dingin.
Pada
diawal

suhu

dingin

penyimpanan

:

pemberian gas C02 1,5%

hingga akhir penyimpanan

O2

secara

tidak berpengaruh nyata terhadap laju respirasi buah
tandanan.

Hal

o2

1,5% :

normal

ini menunjukkan bahwa penambahan

15%

umum
salak

gas

C02

15% yang lebih tinggi dan lebih rendah dari udara

belum

mampu menghambat laju respirasi

yang

besar

O2

dalam

dari salak yang disimpan dalam betuk tandanan.
Dari
kantong,
titik

pengamatan
terjadi

minimal

perlakuan,
O2

terhadap

laju

penurunan O2 yang

dihari

ke-12

perubahan

terus-menerus

penyimpanan

untuk

kemudian terjadi peningkatan kembali

dalam plastik.

hingga
semua

kandungan

Hal ini menunjukkan terjadi efek Pasteur

yaitu perubahan proses respirasi buah dari respirasi
menjadi respirasi anaerob.
proses

Jadi diawal penyimpanan

respirasi mengikuti pola respirasi aerob,

semakin

lama

penyimpanan

plastik

semakin

terjadi

perubahan

konsentrasi

berkurang
pola

sehingga

respirasi

O2

aerob
diduga

kemudian

dalam

kantong

kemungkinan

dari

respirasi

dapat
aerob

menjadi kombinasi antara respirasi aerob dan anaerob.
Untuk

analisa

terhadap kekerasan, kadar

air,

total

asam, total gula, total padatan terlarut dan vitamin C pada
umumnya penambahan gas C02 1,5%
tidak

:

O2 15% diawal penyimpanan

berbeda nyata jika dibandingkan dengan

kontrol

selama penyimpanan berlangsung hingga hari ke-30.

gas

Dari
aroma

dan

analisa

organoleptik terhadap

warna,

rasa buah salak, pada hari ke-30

tekstur,

salak

pondoh

sudah tidak disukai lagi oleh panelis baik dengan perlakuan
gas

COz

ke-27

1,5% :

O2

penyimpanan

pondoh
tersebut.

masih

15% maupun kontrol gas, sedang pada
warna, tekstur, aroma

disukai

panelis

untuk

dan
kedua

rasa

hari
salak

perlakuan

PENGARUH SUHU DAN PENGGUNAAN SISTIM PENYIMPANAN ATMOSFnl
TERMODIFIKASI TERHADAP MUTU BUAH SALAK (TANDANAN)
SERTA PENGGUNAAN FUNGISIDA SEBAGAI PENGHAMBAT
PERTUMBUHAN KAPANG PENYEBAB KERUSAKAN BUAH

Oleh :

IRWAN NOORHAKJM
F 24.0538

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEIWOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1992

FAICULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
LNSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOK

lnstitut Pertanian Bogor
Falcultas Telcnologi Pertanian

PENGARUH SUHU DAN PENGGUNAAN SISTIM PENYIMPANAN ATMOSFIR
TERMODIFIKASI TERHADAP MUTU BUAH SALAK (TANDANAN)
SERTA PENGGUNAAN FUNGISIDA SEBAGAI PENGMAMUAT
PERTUMBUHAN ICAPANG PENYEBAB ICERUSAICAN BUAN

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh

IIZWAN NOOKIIAICIM
F 24.0538
Dilahirkan pada tanggal : 17 November 1968
di Jakarta
1s - : 2 April 1992

t!2;

LJ$#*/

*--

-.*

*-A&.
/

Sassya santausa, MS
Dosen pembimbing I

KATA PENGANTAR

Puji
yang

syukur

telah

penulis

penulis panjatkan kehadirat

memberikan

dapat

rahmat

menyelesaikan

dan

Allah

hidayah-Nya

skripsi

ini

SWT,

sehingga

sesuai

dengan

waktunya.
Skripsi
dilakukan

ini

di

merupakan

Sub

Balai

hasil

dari

Penelitian

penelitian

yang

dan

Pengembangan

lupa

menyampaikan

Hotikultura, Pasar Minggu, Jakarta.
Pada

kesempatan ini penulis tidak

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Ibu

Ir.

Sassya Santausa, MS selaku

dosen

pembimbing

pertama, yang telah membimbing dan mengarahkan

didalam

melakukan penelitian.
2.

Ibu Dr. Ir. Roosmani, MSc selaku dosen pembimbing kedua
yang

telah

memberi kesempatan dan

membimbing

selama

penelitian.
3.

Bapak

Ir.

M.

Arpah, AEA selaku

dosen

penguji

pada

skripsi ini.
4.

Seluruh

staf dan karyawan di Sub Balai Penelitian

dan

Pengembangan Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta.
5.

Reka..-rekan dan semua pihak yang telah membantu

selama

penyusunan skripsi.
Penulis

menyadari

bahwa

skripsi

ini

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
dan

kritik

demi perbaikan dan kesempurnaan

masih

belum

saran-saran
skripsi

ini.

Penulis mengharapkan skripsi ini dapat berguna bagi

orang-

orang yang memerlukannya.

Bogor, Maret 1992

penulis

i" -..,...~ - . .=,

b

&'."

'i

PEadiGARUH SUHU DAM PEN6
I s.,.. ~. . ~ ~ ~ ~ e u ( &
TEWMODIFLKASIT E R H W I B W ' p ~ . ~ M U I U - ' ~ ~ E I B ~ r ~ ~ $ ~ [ ~ 2 ~ ~ - ' ~ ~ ~ N
)

.

SERTA PENGGUNWAM FUNGISIDA SEBAGAI PEMGNAMBWT
PERTUMBUHAH KAPAHG PENYEBAB KERUSARAN BUAN

Oleh

1 9 9 2

FAKULTAS
INSTITUT

TEKNOLOGI PERTANIAN
PERTANlAN BOGOR
B O G O R

Irwan Noorhakim. F.24.0538.
Pengaruh suhu dan Penggunaan
sistim penyimpanan Atmosfir Termodifikasi Terhadap Mutu
Buah Salak (Tandanan) serta Penggunaan Fungisida Sebagai
Penghambat Pertumbuhan Xapang Penyebab Kerusakan Buah.
Dibawah Bimbingan Sassya Santausa dan Roosmani ABST.

RINGKASAN

Salak
jenis

(Salacca edulis Reinw.) merupakan

buah

dlperoleh

tropis

yang dihasilkan

sepanjang tahun.

Pada

salah

Indonesia

dan

bulan-bulan

satu
dapat

tertentu

(oktober-Januari, Juli-Agustus) produksi salak cukup banyak
dan kadang-kadang melebihi kemampuan pemasaran.
komoditi yang mudah rusak,

Sebagai
panen

buah

dalam

ha1

pengolahan
tandannya
buah.

salak
cara

lunak

pemanenan,

dan pengawetannya.

lepas

perbaikan-perbaikan,

yaitu

pengangkutan,

Luka,

Pemetikan buah

memar,

terpotong

terjadinya

reaksi

atau

salak

tidak menguntungkan secara

pada

buah

dari

daging

lainnya

pencoklatan

Reaksi ini juga menyebabkan tekstur
dan

penyimpanan,

dapat mengakibatkan terjadinya luka pada

mengakibatkan
salak.

memerlukan

penanganan

akan
buah

menjadi

orqanoleptik

serta

dapat mempercepat terjadinya proses kerusakan.
Salak

yang

disimpan dalam bentuk

tandan

pada

ruang masih bertahan hingga hari ke-12 penyimpanan,

suhu
sedang

buah salak yang dilepas dari tandannya pada suhu ruang pada

hari

ke-9 telah menunjukkan kerusakan dan tak pantas

untuk

dikonsumsi.

Oleh karena itu

pada

lagi

penelitian

ini

dilakukan penyimpanan salak segar dalam bentuk tandanan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh
suhu

dan lama penyimpanan terhadap mutu buah salak

penyimpanan

dengan

termodifikasi

dan

menggunakan

pengaruh

sistim

penggunaan

selama

atmosfir

fungisida

dalam

menekan jumlah kapang sebagai salah satu penyebab kerusakan
buah salak.
Pelaksanaan

penelitian ini dilakukan dalam

Pada penelitian pendahuluan dipelajari pengaruh

tahap.

2

penggunaan

fungisida (benlate 50) yang memberikan hasil terbaik

untuk

membunuh

dapat

mikroba

membahayakan

(kapang) tanpa efek samping

kesehatan

manusia.

yang

Kombinasi

konsentrasi

fungisida yang digunakan adalah 1 000 ppm, 1 500 ppm, 2 000
ppm dan kontrol.
suhu

ruang

Penyimpanan dilakukan selama 12 hari pada

dan suhu

~ O O Cdan

dilakukan

analisa

terhadap

total jumlah kapang serta pengamatan visuil untuk mengamati
tingkat kerusakan yang terjadi.
pada

penelitian

pondoh
untuk

pendahuluan dilakukan

diperoleh

penyimpanan

menggunakan 2 konsentrasi gas

dengan
dapat

Dari hasil yang

memperpanjang umur simpan buah

dan
salak

salak
2

suhu

dengan

mutu yang masih dapat diterima.
Rancangan

percobaan yang digunakan
lengkap

dengan

adalah

rancangan

faktorial

acak

pengamatan

yang dilakukan adalah analisa kandungan

2

kali

ulangan,
O2

dan
dan

c02 dalam kantong plastik, kekerasan, kadar air, total
asam,

kadar

gula, total padatan terlarut, vitamin

C

dan

organoleptik terhadap warna, tekstur, aroma dan rasa.
Dari

analisa

sidik

ragam

terhadap

jumlah

kapang

ternyata

fungisida yang diberikan tidak berpengaruh

terhadap

total jumlah kapang yang terdapat pada

kulit

buah

salak dibandingkan dengan

kulit

buah

jumlah

salak

secara alami

konsentrasi

permukaan

kontrol.

menunjukkan bahwa jumlah kapang yang terdapat di
terlalu

Hal

ini

permukaan

banyak

fungisida yang diberikan

nyata

sehingga

belum

mampu

menekan jumlah kapang tersebut.
Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis kapang
apa

yang

terdapat

di

permukaan

merusak buah salak tersebut.
ternyata

kapang

merupakan
yaitu

yang

koloni

bulat

tumbuh di

berbentuk

pondoh

sehingga

Hasil yang diperoleh
permukaan

dari Mucor SP dengan

mycelianya

berbentuk

salak

adalah,

salak

ciri-ciri

non

septat,

(round), sporanya

berwarna

khasnya

kolumelanya
hitam

kapang tersebut tidak memiliki stolon dan rhizoid.
Mucor

pondoh

serta
Kapang

tersebut merupakan satu-satunya jenis kapang

yang

ditemukan berada di permukaan salak pondoh.
Darl

hasil pengamatan laju perubahan konsentrasi

C02

dalam kantong plastik selama penyipanan kandungan C02 terus
bertambah
turun

hingga

lagi

hingga

titik maksimal

(hari ke-12),

akhir penyimpanan.

Pada

kemudian

suhu

ruang

pertambahan

konsentrasi C02 lebih cepat

dibanding

dengan

perlakuan suhu dingin.
Pada
diawal

suhu

dingin

penyimpanan

:

pemberian gas C02 1,5%

hingga akhir penyimpanan

O2

secara

tidak berpengaruh nyata terhadap laju respirasi buah
tandanan.

Hal

o2

1,5% :

normal

ini menunjukkan bahwa penambahan

15%

umum
salak

gas

C02

15% yang lebih tinggi dan lebih rendah dari udara

belum

mampu menghambat laju respirasi

yang

besar

O2

dalam

dari salak yang disimpan dalam betuk tandanan.
Dari
kantong,
titik

pengamatan
terjadi

minimal

perlakuan,
O2

terhadap

laju

penurunan O2 yang

dihari

ke-12

perubahan

terus-menerus

penyimpanan

untuk

kemudian terjadi peningkatan kembali

dalam plastik.

hingga
semua

kandungan

Hal ini menunjukkan terjadi efek Pasteur

yaitu perubahan proses respirasi buah dari respirasi
menjadi respirasi anaerob.
proses

Jadi diawal penyimpanan

respirasi mengikuti pola respirasi aerob,

semakin

lama

penyimpanan

plastik

semakin

terjadi

perubahan

konsentrasi

berkurang
pola

sehingga

respirasi

O2

aerob
diduga

kemudian

dalam

kantong

kemungkinan

dari

respirasi

dapat
aerob

menjadi kombinasi antara respirasi aerob dan anaerob.
Untuk

analisa

terhadap kekerasan, kadar

air,

total

asam, total gula, total padatan terlarut dan vitamin C pada
umumnya penambahan gas C02 1,5%
tidak

:

O2 15% diawal penyimpanan

berbeda nyata jika dibandingkan dengan

kontrol

selama penyimpanan berlangsung hingga hari ke-30.

gas

Dari
aroma

dan

analisa

organoleptik terhadap

warna,

rasa buah salak, pada hari ke-30

tekstur,

salak

pondoh

sudah tidak disukai lagi oleh panelis baik dengan perlakuan
gas

COz

ke-27

1,5% :

O2

penyimpanan

pondoh
tersebut.

masih

15% maupun kontrol gas, sedang pada
warna, tekstur, aroma

disukai

panelis

untuk

dan
kedua

rasa

hari
salak

perlakuan

PENGARUH SUHU DAN PENGGUNAAN SISTIM PENYIMPANAN ATMOSFnl
TERMODIFIKASI TERHADAP MUTU BUAH SALAK (TANDANAN)
SERTA PENGGUNAAN FUNGISIDA SEBAGAI PENGHAMBAT
PERTUMBUHAN KAPANG PENYEBAB KERUSAKAN BUAH

Oleh :

IRWAN NOORHAKJM
F 24.0538

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEIWOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1992

FAICULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
LNSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOK

lnstitut Pertanian Bogor
Falcultas Telcnologi Pertanian

PENGARUH SUHU DAN PENGGUNAAN SISTIM PENYIMPANAN ATMOSFIR
TERMODIFIKASI TERHADAP MUTU BUAH SALAK (TANDANAN)
SERTA PENGGUNAAN FUNGISIDA SEBAGAI PENGMAMUAT
PERTUMBUHAN ICAPANG PENYEBAB ICERUSAICAN BUAN

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh

IIZWAN NOOKIIAICIM
F 24.0538
Dilahirkan pada tanggal : 17 November 1968
di Jakarta
1s - : 2 April 1992

t!2;

LJ$#*/

*--

-.*

*-A&.
/

Sassya santausa, MS
Dosen pembimbing I

KATA PENGANTAR

Puji
yang

syukur

telah

penulis

penulis panjatkan kehadirat

memberikan

dapat

rahmat

menyelesaikan

dan

Allah

hidayah-Nya

skripsi

ini

SWT,

sehingga

sesuai

dengan

waktunya.
Skripsi
dilakukan

ini

di

merupakan

Sub

Balai

hasil

dari

Penelitian

penelitian

yang

dan

Pengembangan

lupa

menyampaikan

Hotikultura, Pasar Minggu, Jakarta.
Pada

kesempatan ini penulis tidak

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Ibu

Ir.

Sassya Santausa, MS selaku

dosen

pembimbing

pertama, yang telah membimbing dan mengarahkan

didalam

melakukan penelitian.
2.

Ibu Dr. Ir. Roosmani, MSc selaku dosen pembimbing kedua
yang

telah

memberi kesempatan dan

membimbing

selama

penelitian.
3.

Bapak

Ir.

M.

Arpah, AEA selaku

dosen

penguji

pada

skripsi ini.
4.

Seluruh

staf dan karyawan di Sub Balai Penelitian

dan

Pengembangan Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta.
5.

Reka..-rekan dan semua pihak yang telah membantu

selama

penyusunan skripsi.
Penulis

menyadari

bahwa

skripsi

ini

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
dan

kritik

demi perbaikan dan kesempurnaan

masih

belum

saran-saran
skripsi

ini.

Penulis mengharapkan skripsi ini dapat berguna bagi

orang-

orang yang memerlukannya.

Bogor, Maret 1992

penulis