Layanan kelompok belajar rombongan kelompok belajar yaitu layanan Layanan kelompok belajar rombongan lintas rombel individu yaitu layanan

2017, Direktorat Pembinaan SMA 23 i i i B xB N IP    Keterangan: IP = Indeks Prestasi N i = Rata-rata nilai pengetahuan dan keterampilan tiap mata pelajaran B i = Beban belajar tiap mata pelajaran JP Contoh penghitungan IP ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Contoh Penghitungan Indeks Prestasi Peserta Didik Peminatan MIPA No Mata Pelajaran Beban Belajar Pengetahuan Keterampilan Rerata N B x N Angka Predik at Angka Predi kat Kelompok A Umum 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 80 B 82 B 81 243 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 80 B 80 B 80 160

3. Bahasa Indonesia

4 85 A 83 B 84 336

4. Matematika

4 82 B 80 B 81 324

5. Sejarah Indonesia

2 76 B 78 B 77 154

6. Bahasa Inggris

2 78 B 80 B 79 158 Kelompok B Umum 7. Seni Budaya 2 72 C 76 B 74 148 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 83 B 85 A 84 252 9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 80 B 80 B 80 160 Kelompok C Peminatan 10. Matematika 3 80 B 82 B 81 243

11. Fisika

3 79 B 81 B 80 240

12. Kimia

3 82 B 82 B 82 246

13. Biologi

3 85 A 83 B 84 252

14. Ekonomi

3 80 B 80 B 80 240

15. Bahasa Inggris

3 78 B 76 B 77 231 JUMLAH 42 3387 81 80,64 42 3387 IP    Keterangan: 2017, Direktorat Pembinaan SMA 24 Predikat IP ditentukan oleh Satuan Pendidikan masing-masing yang disesuaikan dengan KKM yang telah ditetapkan.

C. Mutasi Peserta Didik

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 158 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa beban belajar yang telah diambil oleh peserta didik yang pindah dari satuan pendidikan antarpenyelenggara SKS, penyelenggara SKS ke penyelenggara sistem paket, atau penyelenggara sistem paket ke penyelenggara SKS diakui secara penuh. Hal ini mengamanatkan bahwa satuan pendidikan wajib memfasilitasi peserta didik yang memerlukan mutasi dari sistem paket ke SKS dan sebaliknya maupun dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 dan sebaliknya. Adapun jenis mutasi peserta didik antara lain berikut. a. Mutasi peserta didik antara satuan pendidikan penyelenggara kurikulum 2013 dari sistem paket ke SKS. b. Mutasi peserta didik antara satuan pendidikan penyelenggara kurikulum 2013 dari SKS ke sistem paket. c. Mutasi peserta didik antara satuan pendidikan penyelenggara kurikulum 2013 dari SKS ke SKS. d. Mutasi peserta didik antara satuan pendidikan dari Kurikulum 2006 ke SKS kurikulum 2013. e. Mutasi peserta didik antara satuan pendidikan dari SKS kurikulum 2013 ke Kurikulum 2006. Proses mutasi peserta didik diatur dalam Peraturan Akademik satuan pendidikan dengan ketentuan 1 lulus seleksi mutasi; 2 diterima pada semester yang setara dengan sekolah asal; dan 3 apabila memberikan matrikulasi kepada peserta didik mutasi maka bahan matrikulasi berupa UKBM-UKBM yang relevan. Satuan pendidikan diperbolehkan melayani mutasi peminatan atas pertimbangan Wakasek Bidang Kurikulum dan Guru BK dan ketentuan lain yang diatur dalam Peraturan Akademik satuan pendidikan.

D. Ketentuan Penyelenggaraan SKS

Memperhatikan 7 tujuh prinsip penyelenggaraan SKS sebagaimana telah dibahas pada Bab II, maka ketentuan penyelenggaraan SKS oleh satuan pendidikan harus memenuhi persyaratan berikut. 1. Dokumen KTSP secara tersurat memuat ketentuan berikut. a. SKS bukan hanya untuk peserta didik pembelajar cepat saja. b. Proses belajar dan pembelajaran dirancang dan dikembangkan sebagai proses interaktif yang mengorganisasikan pengalaman belajar untuk membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta karakter melalui tranformasi pengalaman belajar melalui pembelajaran tatap muka, terstruktur, dan mandiri yang bersifat sistematik dan sistemik.