Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan
Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
D. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes literasi sains, pedoman wawancara guru dan siswa, lembar observasi proses
pembelajaran, angket, dan lembar analisis RPP. Untuk lebih jelasnya akan dibahas instrumen penelitian sebagai berikut.
1. Tes literasi sains
Tes literasi sains ini bertujuan untuk mengukur siswa dalam kemampuan literasi sains pada domain kompetensi dan domain pengetahuan. Soal tes literasi
sains terdiri dari 18 soal pilihan ganda mengenai topik gerak lurus, pembuatan soal ini mengacu pada paduan PISA 2015.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen tes literasi sains adalah:
a. Membuat matrikulasi soal terhadap domain pengetahuan, domain kompetensi,
domain kontekstual dan sebaran tuntutan kognitif. b.
Menentukan indikator yang dicapai sesuai dengan panduan PISA 2015 c.
Menulis soal berdasarkan kisi-kisi soal d.
Membuat kunci jawaban e.
Judgment ahli dosen f.
Uji coba hasil instrumen g.
Menggunakan istrumen tes literasi sains
Tabel 3.1. Matrikulasi Soal Literasi Sains pada Topik Gerak Lurus
No. Soal
Kode Soal Karakteristik Soal
Tuntutan Kognitif
Pengetahuan P Kompetensi K
Konteks P1
P2 P3
K1 K2
K3
1 P1K1e01
√ √
Personal Medium
2 P1K1a02
√ √
Personal Low
3 P1K3c01
√ √
Personal Low
4 P1K3c02
√ √
Personal Medium
5 P2aK1c01
√ √
Personal Low
6 P2gK1c02
√ √
Personal Low
7 P2eK1b01
√ √
Personal Medium
8 P2eK1b02
√ √
Personal Medium
9 P2gK2c01
√ √
Personal Medium
10 P2eK3a01
√ √
Personal Medium
Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan
Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
11 P2eK3a02
√ √
Personal Medium
12 P3aK1a01
√ √
Personal High
13 P3aK1a02
√ √
Personal High
14 P3hK2e01
√ √
Personal Medium
15 P3dK3b01
√ √
Personal Medium
Tabel 3.1. Matrikulasi Soal Literasi Sains pada Topik Gerak Lurus Lanjutan
No. Soal
Kode Soal Karakteristik Soal
Tuntutan Kognitif
Pengetahuan P Kompetensi K
Konteks P1
P2 P3
K1 K2
K3
16 P3dK3b02
√ √
Personal Medium
17 P2gK2c02
√ √
Personal High
18 P3hK2e02
√ √
Personal High
Keterangan: P1 = Pengetahuan Konten
P2 = Pengetahuan Prosedural P3 = Pengetahuan Epistemik
K1 = Kompetensi Menjelaskan Fenomena Ilmiah K2 = Kompetensi Mengevaluasi dan Merancang Penelitian Ilmiah
K3 = Kompetensi Menginterpretasikan dan Bukti-bukti Ilmiah Hasil tes literasi sains tersebut dijudgment ahli dosen kemudian di uji cobakan
serta dianalisis terkait validitas item, realibilitas tes, taraf kesukaran dan daya pembeda.
1 Validitas item
Validitas item instrument tes penelitian ini diukur dengan menggunakan persamaan korelasi product moment dengan angka kasar:
√ Arikunto, 2012, hal. 87
Dengan: r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor tiap item
Y = skor total
Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan
Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
N = jumlah siswa
Berikut ini tabel 3.2 Arikunto, 2012, hal.89 yang menginterpretasikan koefisien korelasi:
Tabel 3.2. Interpretasi koefisien korelasi Koefisien
Korelasi r Kategori
0,800
r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,600
r ≤ 0,800 Tinggi
0,400
r ≤ 0,600 Cukup
0,200
r ≤ 0,400 Rendah
0,00
r ≤ 0,200 Sangat Rendah
2 Realibilitas tes
Nilai realibitas tes dalam pilihan ganda diukur menggunakan perhitungan pembelahan ganjil-genap. Selanjutnya jumlah skor item ganjil dan jumlah skor
item genap dikorelasikan menggunakan product moment dari Pearson berikut:
√ Arikunto, 2012, hal. 87
Dengan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = skor item ganjil Y = skor item genap
N = jumlah siswa Koefisien korelasi yang dihasilkan dari product moment menunjukkan realibitas
separuh tes. Untuk mendapatkan realibitas seluruh tes digunakan rumus Spearman-Brown seperti berikut:
Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan
Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
Arikunto, 2012, hal. 110 Dengan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y separuh tes = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y seluruh tes
Berikut ini tabel 3.3 Arikunto, 2012, hal.89 yang menginterpretasikan koefisien korelasi:
Tabel 3.3. Interpretasi koefisien korelasi r Koefisien
Korelasi r Kategori
0,800
r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,600
r ≤ 0,800 Tinggi
0,400
r ≤ 0,600 Cukup
0,200
r ≤ 0,400 Rendah
0,00
r ≤ 0,200 Sangat Rendah
3 Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran bertujuan untuk menunjukan sukar atau mudahnya soal disetiap butirnya. Indeks kesukaran difficulty index dapat dihitung sebagai berikut:
Arikunto, 2012, hal.223
Dengan: P = indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut ini tabel 3.4 Arikunto, 2012, hal.225 yang menginterpretasikan indeks kesukaran:
Tabel 3.4. Interpretasi Indeks Kesukaran P
Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan
Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
Indeks Kesukaran P
Kategori
0,71
r ≤ 1,00 Mudah
0,31
r ≤ 0,70 Sedang
0,00
r ≤ 0,30 Sukar
4 Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan soal untuk membedakan anatara siswa yang berprestasi tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah. Daya
pembeda soal dapat dihitung dengan cara mengelompokkan siswa kedalam dua kelompok berdasarkan perolehan skor tes, yaitu kelompok atas dan bawah dengan
jumlah siswa yang sama besar. Setelah itu daya pembeda dapat dihitung sebagai berikut:
Arikunto, 2012, hal. 228 Dengan
D = Daya pembeda J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Berikut ini tabel 3.5 Arikunto, 2012, hal.232 yang menginterpretasikan daya pembeda:
Tabel 3.5. Interpretasi Daya Pembeda D Daya Pembeda
D Kategori
0,00 - 0,20 Jelek poor
0,21 - 0,40 Cukup satistifactory
0,41 - 0,70 Baik good
0,71 - 1,00 Baik sekali excellent
Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan
Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
5 Hasil Uji Coba Tes
Hasil uji coba tes meliputi validitas, realibitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Syarat sebuah soal dibuang jika soal tersebut tidak valid kategori
validitas rendah, kategori taraf kesukaran sangat sukar atau sangat mudah, kategori dan daya pembeda negatif. Hasil uji coba tes bisa dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Instrumen
No Kode
Soal Validitas
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda Realibitas
Ket. Nilai
rxy Kategori
Nilai P
Kategori Nilai
D Kategori
1 P1K1e01
-0,04 TIDAK
VALID 0,06
SUKAR JELEK
0,82
Kategori
SANGAT TINGGI
DIBUANG 2
P1K1a02 0,51
CUKUP 0,64
SEDANG 0,22
CUKUP DIPAKAI
3 P1K3c01
0,56 CUKUP
0,65 SEDANG
0,5 BAIK
DIPAKAI 4
P1K3c02 0,45
CUKUP 0,40
SEDANG 0,33
CUKUP DIPAKAI
5 P2aK1c01
0,64 TINGGI
0,70 SEDANG
0,33 CUKUP
DIPAKAI 6
P2gK1c02 0,60
TINGGI 0,52
SEDANG 0,33
CUKUP DIPAKAI
7 P2eK1b01
0,35 RENDAH
0,24 SUKAR
0,11 JELEK
DIPAKAI 8
P2eK1b02 0,01
SANGAT RENDAH
0,04 SUKAR
0,11 JELEK
DIBUANG 9
P2gK2c01 0,54
CUKUP 0,94
MUDAH JELEK
DIPAKAI 10 P2eK3a01
0,71 TINGGI
0,68 SEDANG
0,39 CUKUP
DIPAKAI 11 P2eK3a02
0,87 SANGAT
TINGGI 0,44
SEDANG 0,67
BAIK DIPAKAI
12 P3aK1a01 0,40
RENDAH 0,26
SUKAR 0,17
JELEK DIPAKAI
13 P3aK1a02 0,62
TINGGI 0,44
SEDANG 0,44
BAIK DIPAKAI
14 P3hK2e01 0,69
TINGGI 0,81
MUDAH 0,22
CUKUP DIPAKAI
15 P3dK3b01 0,47
CUKUP 0,17
SUKAR 0,11
JELEK DIPAKAI
16 P3dK3b02 0,48
CUKUP 0,59
SEDANG 0,44
BAIK DIPAKAI
17 P2gK2c02 0,52
RENDAH 0,82
MUDAH 0,28
CUKUP DIPAKAI
18 P3hK2e02 0,35
RENDAH 0,07
SUKAR 0,17
JELEK DIPAKAI
Dyna Purnama Alam, 2015 Rekonstruksi Rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Melalui Analisis Kesulitan
Literasi Sains Siswa Smp Kelas Vii Pada Topik Gerak Lurus Universitas Pendidikan Indonesia
| Repository.Upi.Edu
| Perpustakaan.Upi.Edu
Berdasarkan tabel 3.6. terdapat dua soal yang mendapatkan nilai validitas yang rendah tidak valid yaitu nomor 1 dan 8. Maka, soal tersebut tidak
digunakan lagi.
2. Pedoman Wawancara Guru dan Siswa