Deskripsi Skenario TPSR Program

Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sesi Waktu menit Elemen Responsibility Materi Pembelajaran Aktivitas 1 90 Pre Test dan penjelasan TPSR 2 90 Responsibility level 1 Intervention game Bola basket Game Lempar Tangkap Passing 3 90 Responsibility level 1 Intervention Game Bola basket Game Dribbling 4 90 Responsibility level 1 Intervention Game Futsal Game dribbling, passing, Shooting 5 90 Responsibility level 2 Physical Fitness Training Game Latihan kekuatan dan daya tahan 6 90 Responsibility level 2 Physical Fitness Training Game Latihan kelincahan dan kelentukan 7 90 Responsibility level 3 Atletik Aktivitas pilihan : Game Lari, Lompat, Lempar 8 90 Responsibility level 4 Bela diri Game Anggar 9 90 Responsibility Level 4 Intervention Game Game Permainan Bola Voli 10 90 Post Test

2. Deskripsi Skenario TPSR

Setelah program dibuat secara rinci setiap pertemuan, berikutnya adalah melakukan validasi program oleh 2 orang validator yang merupakan ahli penjas. Validasi program dilakukan oleh ahli pendidikan jasmani dengan mekanisme observasi dan penilaian langsung terhadap program dalam bentuk check list form. Ceck list form yang digunakan berisi tahapan program TPSR dan tahapan program konvensional sebagai pembandingnya yang digunakan guru dalam intervensi terhadap kelompok sampel. Gambaran tahapan program yang akan dilakukan berdasarkan skenario pembelajaran pada masing-masing kelompok intervensi adalah sebagai berikut: Tabel III.3 Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skenario Program Pembelajaran Episode Pembelajaran TPSR KONVENSIONAL Saintifik Tradisional Saintifik Tradisional Pembukaan  Doa Absensi  Pemanasan dengan permainan  Doa Absensi  Pemanasan dengan permainan  Doa Absensi  Pemanasan dengan permainan  Doa Absensi  Pemanasan dengan permainan Inti  Awareness Talk  Lesson Focus: 1. Mengamati 2. Menanya 3. Mencoba 4. Menalar 5.Mengkomuni kasikan  Awareness Talk  Lesson Focus: 1. Skill 2. Drill 3. Game 1. Mengamati 2. Menanya 3. Mencoba 4. Menalar 5.Mengkomuni kasikan 1. Skill 2. Drill 3. Game Penutup  Group Meeting  Reflection Time  Pendinginan  Group Meeting  Reflection Time  Pendinginan  Pendinginan  Pendinginan Berdasarkan skenario pembelajaran diatas, selanjutnya digambarkan mengenai panduan didaktik pembelajaran secara garis besar pada setiap kelompok sampel seperti yang digambarkan pada pada tabel III 4, III 5, III 6, dan III 7 berikut ini: Tabel III.4 Didaktik Panduan Pembelajaran TPSR-Saintifik Episode Pembelajaran Waktu Aktivitas Deskripsi Pembukaan 15 Menit Doa Absensi  Siswa berkumpul dilapangan  Guru memimpin siswa untuk berdoa, presensi, dan apersepsi Pemanasan dengan Permainan tradisional boy-boyan  Siswa dibagi ke dalam dua kelommpok sama Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu permainan banyak.  Masing-masing kelompok harus menyiapkan 10 keping genteng dan 1 buah bula plastik atau bola yang terbuat dari gulungan plastik.  Sebelum melakukan permainan, dilakukan “hompimpa” untuk menentukan pemain mana yang pertama memulai permainan.  Pemain yang menang pertama merubuhkan menara genteng dengan menggunakan bola dari jarak tertentu.  Selanjutnya, pemain yang menang harus menyusun kembali menara genteng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain yang kalah. Jika pemain yang menang terkena tembakan akan menjadi pemain yang kalah dan sebaliknya.  Sementara pemain yang menang lainnya terus berjuang menyelesaikan susunan menara kreweng tersebut. Jika pemain yang menang berhasil menyusun pecahan kreweng berarti permainan usai. Inti 60 Menit Awareness Talk  Guru menjelaskan target dan harapan level tangung jawab yang akan dicapai pada hari itu.  Siswa melakukan kontrak level tanggung jawab yang akan di capai hari itu Lesson Focus: Mengamati Guru  Menjelaskan tujuan, alat dan bahan pembelajaran.  Menjelaskan tehnik gerak dan cara melakukan gerak sesuai dengan materi.  Memberikan visualisasi berupa contoh langsung pembelajaran gerak  Guru memunculkan masalah berkaitan dengan pembelajaran gerak  Membagi dan menentukan jumlah kelompok.  Menjelaskan aturan permainan.  Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah. Siswa  Mendengarkan, melihat dan menyimak penjelasan guru mengenai pembelajaran gerak dan permasalahan yang diajukan.  Tidak ribut pada saat guru menjelaskan materi pelajaran.  Berkumpul dengan anggota kelompoknya, membaca literatur atau buku sumber mengenai materi.  Terlibat dan berdiskusi dengan anggota kelompok yang lain mengenai solusi permasalahan yang diajukan. Menanya Guru  Memberi kesempatan siswa untuk Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berdiskusi dalam kelompoknya tentang materi pelajaran yang diberikan.  Memberi kesempatan siswa untuk bertanya Setelah berdiskusi dengan kelompok tentang permasalahan yang diajukan. Siswa  Berdiskusi dengan kelompoknya secara tertib mengenai permasalahan yang diajukan.  Mencoba mengungkap solusi-solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah.  Bertanya pada guru dengan sopan dan tertib mengenai permasalahan atau proses pembelajaran yang belum dimengerti.  Berusaha menyepakati bentuk hipotetik formasi lempar tangkap bola basket sebagai solusi dari permasalahan yang diajukan. Mencoba Guru  Memberikan kesempatan siswa untuk mencoba dan melakukan eksperimen mengenai formasi geak yang telah didiskusikan dan disepakati oleh kelompok.  Memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk mencoba melakukan formasi gerak sebagai solusi permasalahan yang diajukan . Siswa  Mencoba melakukan eksprimen mengenai formasi gerak sesuai dengan aktivitas yang telah disepakati dengan kelompok.  Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan formasi yang telah disepakati secara berulang-ulang dengan penuh motivasi sehingga mampu mendapatkan bentuk permainan yang terbaik. Menalar Guru  Berkeliling memperhatikan dan mengobservasi siswa.  Memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi dan jalannya proses pembelajaran untuk menguji pemahaman dan penalaran siswa mengenai permasalahan yang diberikan Siswa  Mencoba mengungkapkan dan menjawab pertanyaan guru dengan cara-cara yang sopan, jujur dan teliti.  Menjawab pertanyaan guru dengan sistematis, logis berdasarkan fakta dan hasil pengalaman belajar yang dissampaikan secara deduktif ataupun Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu induktif. Mengkomu nikasikan Guru  Memfasilitasi siswa untuk mengkomunikasikan menjelaskan hasil belajar dengan kelompoknya pada kelompok lain didalam kelas.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis jurnal mengenai hasil pembelajaran, yang kemudian di sebarkan pada siswa lain dalam kelas.  Menilai hasil belajar siswa Siswa  Menceritakanmenjelaskan hasil dan solusi permasalahan kepada siswa lain didalam kelas.  Membuat jurnal megenai hasil dan temuan pembelajaran yang kemudian disebarkan kepada siswa lain sebagai bahan belajar. Penutup 15 Menit Group Meeting  Guru mengumpulkan siswa dan mempersilahkan siswa untuk duduk.  Guru bertanya, mendengarkan pendapat, perasaan, dan ide-ide siswa mengenai proses pembelajaran hari itu.  Siswa menjawab, mengungkapkan pendapat dan ide-ide mengenai proses pembelajaran hari itu. Reflection Time  Melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari itu.  Melakukan self-evaluation Pendinginan  Melakukan pendinginan setelah aktivitas pembelajaran.  Berdoa bersama sebagai penutup kegiatan pembelajaran hari itu Tabel III.5 Didaktik Panduan Pembelajaran TPSR-Tradisional Episode Pembelajaran Waktu Aktivitas Deskripsi Pembukaan 15 Menit Doa Absensi  Siswa berkumpul dilapangan  Guru memimpin siswa untuk berdoa, presensi, dan apersepsi Pemanasan dengan Permainan Permainan tradisional boy-boyan  Siswa dibagi ke dalam dua kelommpok sama banyak. Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Masing-masing kelompok harus menyiapkan 10 keping genteng dan 1 buah bula plastik atau bola yang terbuat dari gulungan plastik.  Sebelum melakukan permainan, dilakukan “hompimpa” untuk menentukan pemain mana yang pertama memulai permainan.  Pemain yang menang pertama merubuhkan menara genteng dengan menggunakan bola dari jarak tertentu.  Selanjutnya, pemain yang menang harus menyusun kembali menara kreweng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain yang kalah. Jika pemain yang menang terkena tembakan akan menjadi pemain yang kalah dan sebaliknya.  Sementara pemain yang menang lainnya terus berjuang menyelesaikan susunan menara genteng tersebut. Jika pemain yang menang berhasil menyusun pecahan kreweng berarti permainan usai. Inti 60 Menit Awareness Talk  Guru menjelaskan target dan harapan level tangung jawab yang akan dicapai pada hari itu.  Siswa melakukan kontrak level tanggung jawab yang akan di capai hari itu Lesson Focus Guru  menjelaskan dan mendemonstrasikan pembelajaran gerak sesuai materi didepan siswa.  menjelaskan dan mengingatkan siswa untuk mempraktekan sikap tanggung jawab pada saat pembelajaran sesuai dengan level yang dikontrak siswa.  Mengarahkan siswa untuk melakukan permainan dengan menggunakan formasi gerak sesuai materi skill-drill-game  Memberikan feedback kepada siswa. Siswa  Melakukan pembelajaran gerak sesuai dengan kemampuan siswa.  Melakukan pembelajaran gerak secara Bergiliran dan tidak berebut bola.  Tidak menertawakan dan mengejek kesalahan passing teman  Membantu teman yang perlu bantuan  Dengan isyarat guru, siswa melakukan permainan formasi gerak . Penutup 15 Menit Group Meeting  Guru mengumpulkan siswa dan mempersilahkan siswa untuk duduk,  Guru bertanya, mendengarkan pendapat, perasaan, dan ide-ide siswa mengenai proses pembelajaran hari itu.  Siswa menjawab, mengungkapkan pendapat Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan ide-ide mengenai proses pembelajaran hari itu. Reflection Time  Melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari itu.  Melakukan self-evaluation Pendinginan  Melakukan pendinginan setelah aktivitas pembelajaran.  Berdoa bersama sebagai penutup kegiatan pembelajaran hari itu Tabel III.6 Didaktik Panduan Pembelajaran Konvensional-Saintifik Episode Pembelajaran Waktu Aktivitas Deskripsi Pembukaan 15 Menit Doa Absensi  Siswa berkumpul dilapangan  Guru memimpin siswa untuk berdoa, presensi, dan apersepsi Pemanasan Permainan tradisional boy-boyan  Siswa dibagi ke dalam dua kelommpok sama banyak.  Masing-masing kelompok harus menyiapkan 10 keping genteng dan 1 buah bula plastik atau bola yang terbuat dari gulungan plastik.  Sebelum melakukan permainan, dilakukan “hompimpa” untuk menentukan pemain mana yang pertama memulai permainan.  Pemain yang menang pertama merubuhkan menara genteng dengan menggunakan bola dari jarak tertentu.  Selanjutnya, pemain yang menang harus menyusun kembali menara kreweng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain yang kalah. Jika pemain yang menang terkena tembakan akan menjadi pemain yang kalah dan sebaliknya.  Sementara pemain yang menang lainnya terus berjuang menyelesaikan susunan menara genteng tersebut. Jika pemain yang menang berhasil menyusun pecahan kreweng berarti permainan usai. Inti 60 Menit Mengamati Guru  Menjelaskan tujuan, alat dan bahan pembelajaran.  Menjelaskan tehnik gerak sesuai materi.  Memberikan visualisasi berupa contoh langsung pembelajaran gerak.  Guru memunculkan masalah berkaitan dengan pembelajaran gerak lempar Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tangkap.  Membagi dan menentukan jumlah kelompok.  Menjelaskan aturan permainan sesuai materi..  Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah Siswa  Mendengarkan, melihat dan menyimak penjelasan guru mengenai pembelajaran gerak dan permasalahan yang diajukan.  Tidak ribut pada saat guru menjelaskan materi pelajaran.  Berkumpul dengan anggota kelompoknya, membaca literatur atau buku sumber mengenai materi.  Terlibat dan berdiskusi dengan anggota kelompok yang lain mengenai solusi permasalahan yang diajukan. Menanya Guru  Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya tentang materi pelajaran yang diberikan.  Memberi kesempatan siswa untuk bertanya Setelah berdiskusi dengan kelompok tentang permasalahan yang diajukan. Siswa  Berdiskusi dengan kelompoknya secara tertib mengenai permasalahan yang diajukan.  Mencoba mengungkap solusi-solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah.  Bertanya pada guru dengan sopan dan tertib mengenai permasalahan atau proses pembelajaran yang belum dimengerti.  Berusaha menyepakati bentuk hipotetik formasi gerak sebagai solusi dari permasalahan yang diajukan. Mencoba Guru  Memberikan kesempatan siswa untuk mencoba dan melakukan eksperimen mengenai formasi yang telah didiskusikan dan disepakati oleh kelompok.  Memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk mencoba melakukan formasi gerak sebagai solusi permasalahan yang diajukan . Siswa  Mencoba melakukan eksprimen mengenai formasi lempar tangkap bola basket sesuai dengan aktivitas yang telah disepakati dengan kelompok.  Berusaha dengan sungguh-sungguh Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk melakukan formasi yang telah disepakati secara berulang-ulang dengan penuh motivasi sehingga mampu mendapatkan bentuk permainan yang terbaik. Menalar Guru  Berkeliling memperhatikan dan mengobservasi siswa.  Memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi dan jalannya proses pembelajaran untuk menguji pemahaman dan penalaran siswa mengenai permasalahan yang diberikan Siswa  Mencoba mengungkapkan dan menjawab pertanyaan guru dengan cara-cara yang sopan, jujur dan teliti.  Menjawab pertanyaan guru dengan sistematis, logis berdasarkan fakta dan hasil pengalaman belajar yang dissampaikan secara deduktif ataupun induktif. Mengkomu nikasikan Guru  Memfasilitasi siswa untuk mengkomunikasikan menjelaskan hasil belajar dengan kelompoknya pada kelompok lain didalam kelas.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis jurnal mengenai hasil pembelajaran, yang kemudian di sebarkan pada siswa lain dalam kelas.  Menilai hasil belajar siswa Siswa  Menceritakanmenjelaskan hasil dan solusi permasalahan kepada siswa lain didalam kelas.  Membuat jurnal megenai hasil dan temuan pembelajaran yang kemudian disebarkan kepada siswa lain sebagai bahan belajar. Penutup Pendinginan Doa  Melakukan pendinginan setelah aktivitas pembelajaran.  Berdoa bersama sebagai penutup kegiatan pembelajaran hari itu Tabel III.7 Didaktik Panduan Pembelajaran Konvensional-Tradisional Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Episode Pembelajaran Waktu Aktivitas Deskripsi Pembukaan 15 Menit Doa Absensi  Siswa berkumpul dilapangan  Guru memimpin siswa untuk berdoa, presensi, dan apersepsi Pemanasan Permainan tradisional boy-boyan  Siswa dibagi ke dalam dua kelommpok sama banyak.  Masing-masing kelompok harus menyiapkan 10 keping genteng dan 1 buah bula plastik atau bola yang terbuat dari gulungan plastik.  Sebelum melakukan permainan, dilakukan “hompimpa” untuk menentukan pemain mana yang pertama memulai permainan.  Pemain yang menang pertama merubuhkan menara genteng dengan menggunakan bola dari jarak tertentu.  Selanjutnya, pemain yang menang harus menyusun kembali menara kreweng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain yang kalah. Jika pemain yang menang terkena tembakan akan menjadi pemain yang kalah dan sebaliknya.  Sementara pemain yang menang lainnya terus berjuang menyelesaikan susunan menara genteng tersebut. Jika pemain yang menang berhasil menyusun pecahan kreweng berarti permainan usai. Inti 60 Menit Inti Pelajaran Guru  menjelaskan dan mendemonstrasikan pembelajaran gerak sesuai materi didepan siswa.  menjelaskan dan mengingatkan siswa untuk mempraktekan sikap tanggung jawab pada saat pembelajaran sesuai dengan level yang dikontrak siswa.  Mengarahkan siswa untuk melakukan permainan dengan menggunakan formasi gerak sesuai materi skill-drill-game  Memberikan feedback kepada siswa. Siswa  Melakukan pembelajaran gerak sesuai dengan kemampuan siswa.  Melakukan pembelajaran gerak secara Bergiliran dan tidak berebut bola.  Tidak menertawakan dan mengejek kesalahan passing teman  Membantu teman yang perlu bantuan  Dengan isyarat guru, siswa melakukan permainan formasi gerak . Penutup 15 Pendinginan  Melakukan pendinginan setelah aktivitas Nur Indri Rahayu, 2016 EFEKTIVITAS STRATEGI TPSR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menit Doa pembelajaran.  Berdoa bersama sebagai penutup kegiatan pembelajaran hari itu

3. Prosedur Implementasi TPSR