Pengamatan Kegiatan Pembinaan Hutan dan Presrasi Kerja di HPH Dwima Group, Kalimantan Tengah

RINGKASAN

(RATNA SARI HARDJANTI. E 31.0736. Pengamatan Kegiatan Pembinaan Hutan da11
Prestasi Kerja di W H Dwima Group, Kalimantan Tengah. Di bawah himbingall Ir. CAHYO
WIBOWO, MSc.)
Hutan lnerupakan surnber daya a l a ~ nyang dapat diperbarui dan ~nelnpunyaiperan yang sangat
penting bagi bangsa Indonesia. Sejak hutan alaln dibuka untuk pengelolaan dengan tujuan utalna
produksi kajw, berbagai siste~npengelolaan llufan dicoba dan diteliti untuk inencari sistenl pengelolaan
terbaik yang sesuai dengan kondisi tegakan llutan Indonesia. Hutan alaln di Indonesia dikelola dengan
sistem tebang pilih tanam Indonesia. Sistem TPTI lnerupakan perpaduan dan perbaikan sisteln yang
ada sebelulnnya, yang ~nenerapkanasas-asas silvikultur yang sesuai untuk hutan Indonesia.
Dalaln melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan, bagai~nanapunbaiknya sisleni yang dipilih.
peraturan dan pedolnan pelaksanaan yang rinci, keberhasilan dan kelestarian usaha serta hutan sangat
lergantung pada manusia pelnksananya. Prodnktivitas kegiatan pe~nbinaanhutan tidak lepas dari
prestasi tenaga kerja yang terlibat langsung di dalamnya. Prestasi kerja mengandung pengertian secara
kuantitatif yaitu hasil kerja yang diselesaikan pada waktu kerja tertentu ole11 seseorang atau
sekelo~npokpekerja. Prestasi ke rja dapat dijadikan dasar perencanaan dan acuan perlgawasan kegiata~l
serta peningkatan produktivitas kerja.
Materi yang dikaji terbagi dalarn dua l ~ ayaitu
l
rnateri pengelolaan hutan secara mnuln dengan

sistem silvikultur TPTI dan pengainatan prestasi kerja pada kegiatan pe~nbinaanhutan. Pelaksailaan
~nateri pengelolaan hutan secara umutn lneliputi diskusi dan orientasi kegiatan perencanaan.
penebanga~l/produksi,pelnbinaan hutan serta penelitian dan pengembangan yang sedang dilakukan
sesnai alokasi waktu dan kebijakan pemsaham. Aspek yang dia~natipada pengalllatan prestasi kerja
~neliputiwakfu kerja aktual dan efektif serla llasil kerja yang diperoleh selama kegiatan pengamatan.
Pengamatan dilaksanakan di HPH Dwilna Grup, Kalimantan Tengall mulai Dese~nber1998 sampai
~

~~

&llgan Juni 1999.
Sebagian besar tahapan kegiatan di Hl'H Dwilna Grup ~nenggunakansisteln upah borongan
sellingga pada umumnya pekerjaan dapat diselesaikan sebelu~nwaktu yang ditetapkan.

Untuk

~lrengoptilnalkanwcaklu tidak produktif yang tersisa, alat, lnesin dan tenaga kerja digunakan secara
alal. rnesin
bersa~ua-samaoleh keellipat HPH milik Dwinla Grup. Bila keenlpat perusallaan ~ne~niliki
dan regu kerja masing-masing, biaya yang diperlultan menjadi lebih besar. Bagi tenaga kerja, ha1 ini

lnelnberi kenntungan karena dapat nlella~liballpenghasilan. Resiko dari kebijakan ini adalah alat dall
~nesinlebih cepat nlsak bila kurang diperhatikan perawatannya. Kekurangan jumlah tenaga kega juga
dapat terjadi bila scbagian diantaranya berhenti atau ~nenga~nbil
hak cutinya karena sebagian besar
tellaga kerja borongan ini berasal dari Pulau Jawa.

.

~

~

Per~uasalalla~~
yaug ada pada saat kegiatan dilaksa~laka~l
diantarallya alokasi tenaga kerja
harian unhrk kegiatan survey. tenaga kerja liiltuk kegiatan ITT, pellanaulan dan pemelillaraan tegakali
setelah penebangan.

Sulitnya llleilcari tenaga setelnpat yang ~neinilikiketera~npilandan iuotivasi


untuk bekerja di hutan, lnenyebabkan pencarian tenaga kerja masih diaralkan ke Pulau Ja\va.
Kebakaran hutan yang terjadi tahun sebelu~n~iya
menyebabkan pelaksa~iaan kegiatan pada RKT
199811999 terla~nbatdilllulai karena terganggu ole11 asap tebal. Hal tersebut menyebabkan realisasi
pekerjaan inasill di bawab target. Untuk mengatasi ha1 ini, teuaga kerja dalam bidang lain seperti
persemaian, perielitian dan pengembangan dimanfaatkan untuk melaltsanakan kegiatm p e n a n a ~ ~ ~ a ~ ~
pemeliharaan.
Pada kegiatan pe~nbiuaanhutan RKT 199811999, pengadaan bibit ~nerailtisulit dilakukan
kareila cukup banyak pol1011 induk yang lnali akibat kabut asap tahun lalu. Sedangkan cara peugadaan
bibit iuelalui stek p ~ ~ c uinanpun
k
biji, beluin ineillberikail liasil yang ulencukupi dari segi kualitas dan
kuautitasllya. Kegiatall penaIlalllai1 dail pemeliharaan tertunda pelaksanaannya kareila inusiin keularau
paujang. Selain itu tra~isportasikurank lalicar sel~inggawaktu kerja aktual hanya sebesar dua salnpai
tiga jail1 setiap harinya. Peuga~natailterhadap pertumnbuhan tailalllail rellabilitasi jenis sungkai dl bekas
TPil iuenunjukkan kegiatan pemeliharaan lanjutan inasill saugat diperlukan yaitu pemupukan dan
pendangiran untuk meningkatkan pertunlbuhannya. Setelall diberi pupuk, tanalnan sungkai tingkat
seulai menu~~jukkan
peningkatan pertumbuhan terutama pada minggu ketujuli dengan pertaulbahan
dia~iletersebesar 1.40 nun dall perta~uballantinggi 1.86 cm.

Kegiatan inventarisasi tegakall tiiiggal (ITT) pada hutan produksi dilaksanakan bersalua
deugan kegiatan pembebasan, sellingga prestasi kerja peulbebasan nlempakall f