Tinjauan Mengenai Aspek Perencanaan Hutan di Areal HPH PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah

Hendra Herliana (E01495021). Tinjauan Mengenai Aspelc Pererleanaan Hutan di Areal H P H
PT. Sarnliento Paraliantja Timber, &dlimatltan Tengall. (Di bawall Bitnbingan Ir. Muhammad
Bnce Salelt,MS).
Hutan liiljan tropika Indonesia tiielupakan sumber daya alam yang mempunyai peranan pet~ting
dan strategis bagi banysa Indonesia, baik sebagai suliiber bahan baku industri, sutiiber pendapatan,
mcnciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusalla. ICarena itu untuk kepentingan pemanfaatan
sumber daya alam ini perlu dilakukan secara inaksitiial dengan prinsip kelestarian, agar selalu terjaga
kescittibnngan antara kemampuan penyediaan bahan baku dengall industri pengolahannya.

Untltk

~iiencapai ttljuan tcrsebut perlu adanya peligaturali atau perencanaan serta pembinaan dalatii
pengelolaan hutan.
Pengelolaan liutan alatii produksi di Indonesia dengan sistem TPTI yang telali berjalan selama
ini belum tnenutijukkan adanya pengelolaan liutan yang lestari. Hal ini dikarenakati diantaranya beluu~
adnnya perencanaan yang baik dalam pengelolaan hutan. Peutingnya suatu perencanaan telah lama
disadnri. Di lndoliesia keharusan menyusun suatu rencana telali diatur dalatii UUPK No. 5 Tahun
1967 yang secara operasional telali dit~iuatdalani PP No. 33 Taliun I970 tetitang Perencatlaan Notan.
Selnin itu juga telali diatur dala~ii Undang-undang No. 41 Talitm 1999 tentang Kchutanan.
I'erencannan liutan yang baik akan l~leliiberikat~
itifol~iiasisecara terinci bagi pihak-pihak yatig terlibat

antara lain pemerintali, pengusalia dali pihak iiiasyarakat.
Tujuan magatig adalah : (1) Mengetahui dan niempelajari kegiatan setta pemiasalahan
perencanaan liutan alatii khususnya di areal HPH PT Satpatini, (2) Meningkatkan ketnampuan
profesional tiialiasiswa dalam niemahalni dan menghayati proses kerja secara nyata

-

Kegiatali tiiagang ini dilaksanakati di areal HPH PT. Sarpatim, selatiia 4 bulan dari Maret Juni
1999, dengan ko~iipolielikegiatan yang dilakukan terutama pada kegiatan perencanaan hutan yang

Data yatig digunakan yaitu data primer yang diperoleh nielalui hasil pengukuran langsung di
lapangan dati liasil wawalicara serta data sekunder yang diperoleh dari laporan buliinan pelusaliaan.
Praktek inagang ini ditiiulai secara be~tahapyaitu dilnulai dari tahap pengenalan, tahap mengikuti dan
niengatiiati serta tahap analisis dan pemecahan liiasalah di bidang perencanaan hutan. Pada tahap
analisis dan pemecahan masalali, pada tahap ini penlagang menganalisis kegiatan pelaksanaan teknis
dan pennasalahan detigan membandingkan antara teori dan pengetahuan bidang perencanaan, jumlah
Hari Orang ICerja (HOK) dan standar biaya serta menganalisis dampak dari perencanaan yang dibuat
deligan menibuat simulasi sttuktur tegakannya.

Pelaksanaan kegiatan perencanaan hutan di HPH PT.Salpatim tergantung pada kegiatan PAK,

Survey Topografi, ITSP dan Survey Jalan yang pada dasamya pelaksanaan tersebut berpedo~nanpada
Petunjuk Teluiis TPTI yang dikeluakan oleh Direktorat Jendral Pengusahaan Hutan.
Kegiatan PAK pada pelaksanaannya dibagi menjadi dua bagian yaitu perencanaan di atas peta
dati pelaksanaannya di lapangan. Pada saat perencanaan di atas peta skala peta yang digunakan
1 :25.000. Peta dasar yang digunakan kurang teliti, sehingga secara otolnatis di lapangan akan terjadi
kesalahan pengukuran meskipun alat yang digunakan sangat teliti dan lnanusianya sangat teranipil.
Prosedur pelaksanaan di atas peta tidak ada pennasalahan, karena telah sesuai dengan petunjuk teknis
TPTI dali telah dilaksanakan, tetapi pada pelaksanaan di lapangan ditemukan adanya perliiasalahan
yaitit adanya kesalalinn data pengukuran yang cukup besar.

Dari liasil pengukuran pada RKT

2000212003 luas petak kerja yang dibuat adanya penatnbalian rata-rata sebesar 1,53 % dari luas petak
kerja yang direncanakan.
penyimpangan jarak.

Hal ini terjadi karena adanya selisih beda tinggi sehingga altan terjadi

B~I-dasarkanpengamatan di lapangan adanya penambahan luas dari yang


direncanakan karena ndanya da~npaknegatif dari siste~ilpre~niyang diberikan (panjang jalur), selain
itu juga peta dasar dan alat (Ushikata) kurang teliti, kemampuan pengukur, kondisi topografi dan
faktor cuaca.
Selama ini di HPH PT. Satpati111 ada ketentuan bahwa petak-petak kerja yang dibuat selisih
beda tinggi yang diperoleh dari hasil pengukuran tidak boleh melebilii 7 meter. Seandainya melebil~i
niaka petak tersebut liarus dilakukan pengukuran ulang.

Tetapi pada kenyataatuiya di lapangan

ketentuan tersebut tidak diterapkan. Menurut Suta~nl~ardja
(1977), dalarri pengukuran jarak (4 h11)
bahwa batas kesalahan yang diijinkan untuk daerah datar sebesar 1,76 In, sedatig 2,28 ni, dan untuk
daerah curam sebesar 2,81 ni.

Untuk ~nengatasi pertnasalahan tersebut di atas maka ketentuan

~nengenai beda tinggi h a u s ditinjau kembali, pengawasan di lapangan lebili intensif, alat ukur
(Ushikata) diganti dengan Theodolit dan perlu adanya pelatihan-pelatihan pengukuran.
Kegiatan Survey Topografi dilaksankan setelah kegiatan PAK selesai (Et-2) dan merupakan
kegiatan yang terpisah dari kegiatan ITSP. Pada dasamya pelaksanaan kegiatan Survey Topografi

riiembuat jalur-jalur untuk membantu pelaksanaan~ITSPdan setiap jalur diukur~beda-tingginyadenga
jarak 20

111, ha1

ini untuk mengetahui kondisi topografinya. Jalur-jalur yang dibuat harus inengikat

pada setiap patok hasil kegiatan PAK. Secara teknis di lapangan pelmasalahan yang ditemui satn,l
dengan kegiatan PAK yaitu adanya selisih beda tinggi seperti pada petak 124 AB sebesar 2,4

111.

Adanya selisih beda tinggi di lapangan akan mengakibatkan kesalahan dalatn merencanakan jalan
induk, cabang, dan jalan sarad serta n~enentukanboleh tidaknya areal tersebut dieksploitasi. Penyebab
terjadinya kesalahan sama dengan kegiatan PAK sehingga petnecahannya juga sama.

Dari hasil

kegiatan Survey Topografi yaitu bempa peta topografi dengan sistem komputerisasi selarna ini belum
di~nanfaatkanuntuk kegiatan pembuatan rencana jalan, baik itu jalan induk, cabang dan jalan sarad.

Hal ini terjadi karena adanya kesalahan dalam merencanakan tata waktunya yaitu bersamaan dengan

-

Survey Jalan, sehingga untuk kegiatan ini hanya membuang biaya yang cukup besar sementara
hadlnya belu~ii optinial dimanfaatkan. Oleh karena itu supaya kegiatan ini berlllanfaat maka
kegiatannya lialus di~iiajukandari Et-2 rne~ijadiEt-3.
Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan ITSP di lapangan yaitu mencatat, niengukur di~nensipohon
(diameter dan tinggi pohon), inemasalig label dan nienentukaa posisi pohon. Pada saat menentukan
n
siste~nkoordinat polar dengan mengikat pada setiap
posisi pohon di HPH PT. S a ~ p a t i ~menggunkan
patok liasil Survey Topografi, dengan sistem koordinat i ~ i ipada saat pengukuran di lapangan lebih
cepat. Pennasalahan pokok yang diju~iipaipada kegiata~iITSP yaitu objektifitas dan keakuratan data
yang diliasilltan ~iiasihkurang. Hal i ~ i iterjadi karena : (1) Tidak semua pollon yalig ada di petak
pengamaran dipetakan yaitu nta-rata 15 polton per liektni: (2) Pengukuran dimensi polion dan
koordinat pohon dilakukan dengall perkiraan, (3) Pohon yang ditebalig kurang memperliatikan struktur
tsgakan yang ada, (4) I-Iasil kegiatan lTSP yaitu peta sebaran pohon belum dimanfaatkan. Akibat
ada~iyakesalalian tersebut ~ n a k adala~umenduga potensi tegakan. komposisi jenis dan 1etak polion
akan salali. I

Dokumen yang terkait

Analisis komposisi jenis dan struktur tegakan di hutan bekas tebangan dan hutan primer di areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

0 14 110

Peningkatan Perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pekerjaaan Kehutanan (Studi Kasus: IUPHHK-HA PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah).

0 49 105

Strategi Pengendalian Kebakaran Hutan Di Iuphhk – Ha (Studi Kasus Di Iuphhk – Ha Pt.Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah )

1 18 96

Pendugaan emisi karbon potensial akibat pemanenan kayu secara mekanis pada hutan alam tropis (studi kasus di IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah)

0 29 76

Pendugaan simpanan karbon di areal hutan bekas tebangan PT Ratah Timber Kalimantan Timur

1 4 57

Penyusunan Tabel Volume Lokal Jenis Keruing (Dipterocarpus spp.) di IUPHHK-HA PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah

1 15 104

Potensi Reduksi Emisi Karbon Melalui Pengelolaan Hutan Alam Produksi (Studi Kasus di IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah)

0 2 32

Pemetaan Stok Karbon Tegakan Hutan Menggunakan Citra Landsat ETM+ di PT. Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

0 3 40

Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur di Areal IUPHHK-HA PT Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

1 21 29

Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Penebangan dan Penyaradan Kayu di Areal IUPHHK-HA PT. Sarmiento Parakantja Timber, Kalimantan Tengah

0 3 42