Variabel Kontrol Pengembangan Hipotesis

Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016 14 yang tidak terlalu berisiko. Sehingga dengan demikian, diduga auditor pria akan lebih mampu untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan temuan-temuan selama proses pemeriksaan berlangsung. Atas dasar pertimbangan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah: H 8 : Gender auditor berpengaruh terhadap jumlah temuan BPK-RI.

2.4.9 Variabel Kontrol

Penelitian ini menggunakan variabel tipe pemda dan umur administratif pemda sebagai variabel kontrol. Tipe pemda perlu dijadikan sebagai variabel kontrol karena pemda kota dipandang lebih kompleks daripada pemda kabupaten, sehingga pemda kabupaten diharapkan akan memperoleh jumlah temuan yang lebih sedikit dibanding pemda kota Hapsari et al., 2013. Perbedaan kabupaten dan kota dapat dilihat dari enam aspek yaitu luas wilayah, kependudukan, mata pencaharian penduduk, struktur pemerintahan, sosial budaya, dan perekonomian Abdullah, 2011. Aspek-aspek tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan kompleksitas pemda. Pemda dengan tipe kota, wilayahnya cenderung lebih luas, penduduknya lebih padat, mata pencahariannya lebih banyak di bidang dagang dan jasa, serta tingkat pendidikan dan kesejahteraannya lebih baik daripada kabupaten. Pemda berbentuk kota lebih kompleks dibanding kabupaten sehingga tuntutan transparansinya juga jauh lebih besar Setyaningrum, 2012. Diungkapkan oleh Hapsari et al. 2013 bahwa pemda dengan tipe kota memperoleh temuan yang lebih banyak daripada pemda dengan tipe kabupaten. Artinya, semakin tinggi tingkat kompleksitas pemda, maka akan semakin kompleks pula sistem pengendalian internalnya, sehingga jika tidak didukung dengan kontrol yang baik, maka diduga akan banyak masalah yang timbul dari akibat kompleksnya sistem pengendalian internal ini, sehingga hal inilah yang akhirnya dapat berdampak pada kemungkinan meningkatnya jumlah temuan dalam pemeriksaan laporan keuangan pemda. Umur administratif pemda juga perlu dijadikan sebagai variabel kontrol karena pemda yang sudah lama berdiri memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola keuangannya dibanding pemda yang baru-baru berdiri. Suhardjanto dan Yulianingtyas 2011 mengungkapkan bahwa umur pemda berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan wajib laporan keuangan. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pemda yang sudah lama berdiri akan lebih patuh dan lebih lengkap dalam mengungkapkan informasi LKPD. Hal ini karena pemda yang sudah lama berdiri memiliki lebih banyak pengalaman dan informasi daripada pemda yang baru berdiri Darmastuti dan Setyaningrum, 2012. Doyle et al. 2007 juga menemukan bahwa kelemahan pengendalian intern berhubungan negatif dengan umur perusahaan. Hal ini berarti bahwa semakin bertambah umur perusahaan atau organisasi, maka diharapkan semakin sedikit kelemahan pengendalian internalnya. Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung, 2016 15 KARAKTERISTIK AUDITEE Gambar 2 Kerangka Teoritis VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL KONTROL

III. METODE PENELITIAN