Pengantar teknik penyusunan instrumen analisis data dan proposal ptk

Juni 2012 TEKNIK PENYUSUNAN INSTRUMEN, ANALISIS DATA DAN PENYUSUNAN PROPOSAL PTK 1 Oleh Dwi Purnomo 2

1. Pengantar

Kompetensi personal merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru dalam menjalankan tugas. Pencapaian kompetensi personal guru dapat dilakukan melalui pengembangan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Pengembangan diri guru dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui penelitian, penyusunan bahan pembelajaran yang bersifat inovatif atau melakukan kajian-kajian teoritis dalam bentuk diskusi kolega dan sejawat. Bentuk penelitian yang dilakukan guru dapat berupa penelitian tindakan kelas PTK. Saat ini PTK sedang berkembang dengan pesat di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian pendidikan akhir- akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, mengapa demikian ? Karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat pada siswa. McNiff 1992:1 memandang PTK sebagai bentuk penelitian yang reflektif yang dilakukan oleh pendidik, pembuat kurikulum, pengembangan sekolah, atau dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, penerapan model pembelajara atau yang lainnya. Pelaksanaan PTK memungkinkan pendidik dapat melihat sendiri praktik pembelajaran atau bersamaan guru lain dapat melakukan penelitian terhadap siswa dalam hal interaksi proses pembelajaran. Pelaksanaan PTK juga memungkinkan guru secara refektif dapat menganalisis dan mensintesis hal-hal yang telah dilakukan di kelas. Pendek kata, dengan melakukan penelitian tindakan kelas, akan dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif. Haruslah pendidik mengobankan proses pembelajaran demi melakukan PTK? Jawabnya tentu tidak. Justru dengan melakukan PTK akan dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajarannya. Penelitian tindakan 1 Disampaikan dalam Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas PTK mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang tanggal 8 Mei 2011. 2 Lektor Kepala dan Dosen di Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo Malang Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 2 kelas tidak harus membebani pekerjaan pendidikan dalam, kesehariannya. Jika dilakukan secara kolaboratif yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran tidak akan mempengaruhi materi pelajaran. Oleh sebab itu pendidik tidak perlu takut terganggu dalam mencapai target kurikulum jika akan melaksanakan PTK. Penelitian tindakan kelas juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri, di kelas sendiri, dengan melibatkan siswanya sendiri melalui sebuah tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan, dan di evaluasi. Dengan demikian diperoleh umpan balik yang sistematik mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu dapat dibuktikan suatu teori belajar mengajar untuk diterapkan dengan baik di kelas yang ia tekuni. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi di kelasnya, melalui PTK pendidik dapat mengadaptasikan teori lain untuk kepentingan proses dan atau produk belajar yang lebih efektif, optimal, fungsional. Selanjutnya PTK, dilihat, dirasakan dan dihayati kemudian muncul pertanyaan apakah praktik-praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan memiliki efektivitas yang tinggi. Jika dengan penghayatannya itu dapat disimpulkan bahwa praktik-praktik pembelajaran tertentu seperti : pemberian pekerjaan rumah kepada siswa yang terlalu banyak, umpan balik yang bersifat verbal terhadap kegiatan di kelas efektif, cara bertanya pendidik kepada siswa di kelas tidak mampu merangsang siswa untuk berfikir dan sebaliknya maka dapat dirumuskan secara tentatif tindakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut dengan melalui prosedur PTK. PTK terkait dengan persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh para guru. Sebagai contoh, jika pendidik menghadapi persoalan rendahnya minat baca siswa, jika pendidik ini sangat menghambat rendahnya minat baca siswa, sehingga konsisi ini sangat menghambat pencapaian tujuan kurikuler. Dengan penelitian tindakan kelas dapat dicoba berbagai tindakan yang berupa program pembelajaran tertentu, seperti mencoba cerita- cerita lokal, menggunakan buku yang memiliki cerita lucu, dan sebagainya. Dari program pembelajaran yang dirancang sebagai bentuk PTK akhirnya guru dapat memperbaiki persoalan rendahnya minat baca siswanya. Sebaliknya jika sebenarnya siswa telah memiliki minat baca yang tinggi, akan tetapi tidak dapat memanf\aatkan bahan bacaan secara tepat, guru juga dapat melakukan PTK untuk mencari dan memilih secara tepat terhadap kesalahan siswa dalam memanfaatkan bahan bacaan yang kurang fungsional. Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 3 Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi. Suharsimi 2007:2 menyatakan penelitian tindakan kelas memuat tiga pengertian yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian berarti suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau inormasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat. Tindakan berarti suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Agar tindakan yang dilakukan dalam penelitian sesuai dan mencapai tujuan yang diharapkan maka diperlukan teknik penyusunan instrumen, analisis data dan teknik penyusunan proposal. Proposal yang dibuat hendaknya menjelaskan 4 hal yang terjadi dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pindakan, observasi, dan refleksi. 1 Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior. Pelancaran tes diagnostic untuk menspesifikasi masalah. Pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat–alat dalam rangka implementasi PTK, dan hal lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping itu juga diuraikan alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah, 2 Implementasi Tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan di gelar. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan, 3 Observasi dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang, dan 4 Analisis dan Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana tindakan siklusdaur berikutnya. Perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi merupakan suatu kegiatan dalam siklus yang berulang, pengulangan siklus tersebut disesuaikan dengan ketuntasan program atau proses pembelajaran. Karena merupakan suatu siklus dalam PTK maka model penelitiannya dapat mengacu pada model Kemmis, model Elliot, model spiral dari Kemmis dan Taggart, model Ebbutt, model McKernan. Rochiati W, 2007:61-69. Teknik Penyusunan Instrumen, Analisis Data dan Proposal PTK- 4 Secara umum gambaran siklus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: dstnya.

2. Teknik Penyusunan Instrumen