BAB I administrasi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari
program pendidikan.Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas
pendidikan dan bukan semata-mata hanya menghasilkan suatu bahan
pelajaran. Kurikulum tidak hanya memperhatikan perkembangan dan
pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa
depan.
Tujuan pendidikan sekolah lebih luas dan kompleks karena dituntut selalu
sesuai dengan perubahan.Kurikulum harus selalu diperbarui sejalan dengan
perubahan itu.Untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan, kurikulum
harus disusun secara strategis dan dirumuskan menjadi program-program
tertentu.Karena harus selalu relevan dengan perubahan masyarakat,
penyusunan kurikulum harus mempertimbangkan berbagai macam aspek
seperti perkembangan anak, perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan
kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Administrasi Kurikulum ?
2. Jelaskan fungsi Administrasi Kurikulum ?
3. Jelaskan cara membuat 9 data administrasi kurikulum ?

C. Tujuan
1. Agar kita tahu apa yang di maksud dengan Administrasi Kurikulum
2. Agar kita tahu fungsi Administrasi Kurikulum
3. Agar kita mengetahui cara membuat data administrasi kurikulum

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aministrasi Kurikulum

1. Pengertia Administrasi
Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan
ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam
bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama
artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”,
“membantu”, atau “mengarahkan”.
Administrasi terdiri dari dua pengertian, yaitu administrasi dalam arti
sempit dan administrasi dalam arti luas.
Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan yang meliputi catatmencatat, surat-menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang berhubungan
dengan ketatausahaan.
Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan atau

usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua
kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
Menurut Dr.S.P.Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu
untuk mencapai suatu tujuan yang di tentukan sebelumnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan atau
proses yang di lakukan oleh sekelompok orang yang berlangsung dalam
suatu bentuk kerja sama di maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah di tetapkan.
2. Pengertian Kurikulum
Kata “kurikukum” bukan berasal dari bahasa indonesia, tetapi berasal
dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah “currere”, yang secara
harafiah berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada garis
start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut
dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan secara pasti, dari
mana mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk
menguasai bahan agar dapat mencapai kelulusan.
Jadi pengertian Administrasi Kurikulum merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
bersungguh-sungguh serta pembinaan secara continue terhadap situasi

belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Pada tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala
sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi
murid-murid. Karena pada dasarnya pengelolaan atau manajemen
pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada Praktek Belajar
mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala
upaya dan kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga
pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM.
B. Fungsi Administrasi Kurikulum
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan administrasi kurikulum
agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih
efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber
belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Ada
beberapa fungsi dari administrasi kurikulum di antaranya sebagai
berikut:
1.

Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,


pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat
ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.
2.

Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk

mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat
dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi
juga perlu melalui kegiatan ekstrakurikuler yang di kelola secara
integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3.

Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai

dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta
didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan
kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar.
4.


Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang
profesional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada
kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.

5.

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar,

proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi
antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan
implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun siswa
selalu termotivasi untuk melaksanakan pembalajaran yang efektifdan
efisien karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam
kegiatan pengelolaan kurikulum.
6.


Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu

mengembangkan kurikulum, kurikulum yang di kelola secara
professional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi
bahan ajar atau sumber belajar perlu di sesuaikan dengan cirri khas dan
kebutuhan pembangunan daerah setempat.
C. Cara membuat 9 Data Administrasi Kurikulum
a. Data Membuat Program Tahuhan
1.Hitung alokasi waktu dalam setahun berdasarkan kalender
pendidikan yang
diterbitkan oleh satuan pendidikan..
Hal – hal yang diperhatikan adalah :
1. banyaknya pekan dalam setiap bulan
2. jumlah pekan efektif per bulan (pekan dimana terjadi KBM)
3. jumlah pekan tidak efektif (pekan dimana tidak terjadi KBM misal
HUT Sekolah, Hari libur umum dll)
4. total pekan, pekan efektif, pekan tidak efektif per tahun.
2. Hitung alokasi waktu per semester
Hal-hal yang diperhatikan sama dengan perhitungan alokasi waktu
dalam setahun.

3. Menentukan jumlah jam efektif per semester
Hal-hal yang diperhatikan adalah :
1. Banyaknya pekan efektif pada perhitungan alokasi waktu per
semester dikurangi pekan tidak efektifnya. Contoh : Pekan dalam
semester ini 26 pekan, yang tidak efektif 9 pekan maka pekan efektif
adalah 26-9=17 Pekan.

2. Jam efektif semester adalah hasil perkalian pekan efektif dengan
jumlah jam pelajaran per minggu. Misal : Fisika kelas VII Jumlah jam
per minggu 2 jam/ kelas. Maka jam pelajaran efektif per semester
adalah 17 x 2 jam pel = 34 jam pel.
4. Distribusi alokasi waktu
Hal-hal yang diperhatikan adalah :
1. Hitung banyaknya kompetensi dasar dalam semester berjalan.
2. Tentukan kedalaman dan keluasan materi pada Kompetensi Dasar
tersebut.
3. Sebarkan jam efektif yang telah dihitung pada setiap Kompetensi
Kasar berdasarkan keluasan dan kedalamannya.
4. jabarkan hasil penyebaran tersebut pada matriks yang telah
dilengkapi dengan bulan dan minggu selama 1 semester dengan

memperhatikan juga minggu / hari tidak efektif.

C
ontoh Data Program Tahunan

b. Data mebuat Program Smesteran

Hitung alokasi waktu per semester
Hal-hal yang diperhatikan sama dengan perhitungan alokasi waktu
dalam setahun.
1. Menentukan jumlah jam efektif per semester
Hal-hal yang diperhatikan adalah :
1. Banyaknya pekan efektif pada perhitungan alokasi waktu per
semester dikurangi pekan tidak efektifnya. Contoh : Pekan dalam
semester ini 26 pekan, yang tidak efektif 9 pekan maka pekan efektif
adalah 26-9=17 Pekan.
2. Jam efektif semester adalah hasil perkalian pekan efektif dengan
jumlah jam pelajaran per minggu. Misal : Fisika kelas VII Jumlah jam
per minggu 2 jam/ kelas. Maka jam pelajaran efektif per semester
adalah 17 x 2 jam pel = 34 jam pel.

2. Distribusi alokasi waktu
Hal-hal yang diperhatikan adalah :
1. Hitung banyaknya kompetensi dasar dalam semester berjalan.
2. Tentukan kedalaman dan keluasan materi pada Kompetensi Dasar
tersebut.
3. Sebarkan jam efektif yang telah dihitung pada setiap Kompetensi
Kasar berdasarkan keluasan dan kedalamannya.
4. jabarkan hasil penyebaran tersebut pada matriks yang telah
dilengkapi dengan bulan dan minggu selama 1 semester dengan
memperhatikan juga minggu / hari tidak efektif.
Contoh Gambar :

c. Data Membuat program Silabus Pembelajaran
Untuk mewujudkan hal tersebut penulis merumuskan karakter
bangsa dalam silabus dan RPP, dilakukan dengan sistimatis sebagai
berikut:
1. Dasar pemberlakuan karakter bangsa secara yuridis.
2. Pengerrtian karakter bangsa.
3. Latar belakang lahirnya karakter bangsa.
4. Manfaat dan tujuan karakter bangsa.

5. Standar isi karakter bangsa.
6. Teknik perumusan karakter bangsa dalam silabus dan RPP.

Banyak hal yang menjadi fakta dan kendala bagi guru di lapangan mengenai RPP
ini, antara lain


Dalam membuat RPP, guru kerap hanya bergantung pada contoh yang ia
dapat dari orang lain dan ditiru mentah-mentah padahal yang tahu murid
sendiri yaa kita sendiri bukan orang lain. Jadi meniru boleh asal
disesuaikan dengan kondisi murid kita sendiri.



Soal RPP, guru sering pusing sama formatnya, padahal jauh lebih penting
substansinya. Mengejar format RPP yang benar tanpa pertimbangkan
apakah isinya bisa diterapkan atau tdk cuma akan membuat frustasi




Di RPP tujuan pembelajarannya ‘anak bisa memperagakan’ eeeh di kelas
gurunya malah ceramah, yaa tidak nyambung

Hal diatas menjadi bukti bahwa kemauan mencoba hal yang baru serta keinginan
untuk selalu berusaha professional belum menjadi ‘jiwa’ yang ada didalam diri
guru-guru sekarang ini. Untuk itu beberapa hal dibawah ini akan membantu anda
menyegarkan pengertian kembali mengenai RPP sebagai perangkat pembelajaran.


RPP menggambarkan prosedur, struktur organisasi pembelajaran untuk
mencapai Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam standar isi &
dijabarkan dalam silabus



Susun indikator dalam RPP guru mesti melibatkan 3 aspek (kognitif,
afektif, psikomotorik) dan tidak mesti semua supaya malah tidak
mengada-ada



Lingkup RPP; untuk 1 pertemuan atau lebih



Standar khusus RPP: guru mesti tulis model dan pendekatan strategi
pembelajarannya



RPP berisi kegiatan2 yang terstruktur, tanpa itu dijamin kelas berantakan



Langsung mengajar tanpa RPP boleh saja, asal guru sudah mengerti &
mendokumentasikan skenario pembelajaran 1 tahun



Standar khusus RPP; ada langkah-langkah awal, inti, akhir serta disertakan
jenis penilaiannya



RPP yang baik itu jelas, siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca
dan melakukan karena didalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses)

Langkah langkah dalam membuat RPP dan Silabus yang kreatif;


Pertahankan standar kompetensi dan kompetensi dasar, lalu usahakan
untuk membuat indikator yang kreatif.



Ciri-ciri indikator yang kreatif adalah ia berorientasi pada produk yang
akan dibuat oleh siswa. Misalnya siswa membuat jurnal, poster, presentasi
singkat serta banyak lagi jenis penugasan yang kreatif dan memaksa siswa
mempreaktekan berpikir tingkat tinggi.



mulai sekarang jadikan buku teks sebagai mitra dan bukan satu-satunya
rujukan, banyak sekali RPP yang ujung-ujungnya meminta anak
mengerjakan soal yang ada di LKS atau buku teks. Padahal ini saatnya
menjadikan buku teks sebagai acuan teori, soal bentuk penugasan semakin

kreatif guru maka semakin senang dan tertantang siswa untuk
mengerjakan yang terbaik.

Contoh Gambar data membuat program silabus

d. Data membuat prpgram RPP Pembelajaran
Guru dan rencana pembelajaran adalah bagaikan dua orang sahabat yang
selalu bersama yang tidak terpisahkan. Guru yang sudah baik cara
mengajarnya akan semakin baik dalam mengajar jika ditangan dan
pikirannya sudah tertera peta yang berbentuk tulisan RPP. Saya pribadi
pernah merasakan dahulu bahwa RPP seperti penghalang kreativitas yang
membuat selera mengajar menjadi turun hanya karena mesti menulis dan
menuangkan ide kreativitas dalam lembar kertas yang pastinya menyita
waktu. Pertanyaan terbesar saat guru membuat Silabus dan RPP, kenapa
saya harus menulis hal yang saya sdh hafal diluar kepala? Dalam kegiatan
PLPG diri saya disegarkan kembali mengenai pentingnya RPP dan
hubungannya dengan kualitas pengejaran seorang guru.

Saat PLPG guru kelas 4 sampai 6 pun akan diminta buat RPP tematik, jadi guru
kelas atas & guru kelas bawah sama-sama membuat RPP tematik dan RPP mata
pelajaran. Kebiasaan membuat RPP sendiri sangat berguna di PLPG setiap 10
guru akan dibimbing 1 dosen, benar-benar saat untuk merefresh diri sebagai guru.
Saat yang sama RPP yang dibuat juga berguna untuk digunakan saat mikro
teaching di PLPG.
Banyak hal yang menjadi fakta dan kendala bagi guru di lapangan mengenai RPP
ini, antara lain


Dalam membuat RPP, guru kerap hanya bergantung pada contoh yang ia
dapat dari orang lain dan ditiru mentah-mentah padahal yang tahu murid
sendiri yaa kita sendiri bukan orang lain. Jadi meniru boleh asal
disesuaikan dengan kondisi murid kita sendiri.



Soal RPP, guru sering pusing sama formatnya, padahal jauh lebih penting
substansinya. Mengejar format RPP yang benar tanpa pertimbangkan
apakah isinya bisa diterapkan atau tdk cuma akan membuat frustasi



Di RPP tujuan pembelajarannya ‘anak bisa memperagakan’ eeeh di kelas
gurunya malah ceramah, yaa tidak nyambung

Hal diatas menjadi bukti bahwa kemauan mencoba hal yang baru serta keinginan
untuk selalu berusaha professional belum menjadi ‘jiwa’ yang ada didalam diri
guru-guru sekarang ini. Untuk itu beberapa hal dibawah ini akan membantu anda
menyegarkan pengertian kembali mengenai RPP sebagai perangkat pembelajaran.


RPP menggambarkan prosedur, struktur organisasi pembelajaran untuk
mencapai Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam standar isi &
dijabarkan dalam silabus



Susun indikator dalam RPP guru mesti melibatkan 3 aspek (kognitif,
afektif, psikomotorik) dan tidak mesti semua supaya malah tidak
mengada-ada



Lingkup RPP; untuk 1 pertemuan atau lebih



Standar khusus RPP: guru mesti tulis model dan pendekatan strategi
pembelajarannya



RPP berisi kegiatan2 yang terstruktur, tanpa itu dijamin kelas berantakan



Langsung mengajar tanpa RPP boleh saja, asal guru sudah mengerti &
mendokumentasikan skenario pembelajaran 1 tahun



Standar khusus RPP; ada langkah-langkah awal, inti, akhir serta disertakan
jenis penilaiannya



RPP yang baik itu jelas, siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca
dan melakukan karena didalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses)

Langkah langkah dalam membuat RPP dan Silabus yang kreatif;


Pertahankan standar kompetensi dan kompetensi dasar, lalu usahakan
untuk membuat indikator yang kreatif.



Ciri-ciri indikator yang kreatif adalah ia berorientasi pada produk yang
akan dibuat oleh siswa. Misalnya siswa membuat jurnal, poster, presentasi
singkat serta banyak lagi jenis penugasan yang kreatif dan memaksa siswa
mempreaktekan berpikir tingkat tinggi.



mulai sekarang jadikan buku teks sebagai mitra dan bukan satu-satunya
rujukan, banyak sekali RPP yang ujung-ujungnya meminta anak
mengerjakan soal yang ada di LKS atau buku teks. Padahal ini saatnya
menjadikan buku teks sebagai acuan teori, soal bentuk penugasan semakin

kreatif guru maka semakin senang dan tertantang siswa untuk
mengerjakan yang terbaik.

Contoh gambar