Kerangka Konsep Hipotesis Jenis dan Rancangan Penelitian

Gambar 2.10: Kerangka teori

BAB III METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Lingkungan dalam rumah • Kondisi dinding rumah • Keberadaan kasa pada ventilasi • Keberadaan langit-langit rumah • Keadaan bahan atap rumah Lingkungan luar rumah • Keberadaan kolong • Keberadaan genangan air • Keberadaan kandang ternak • Keberadaan semak-semak • Kelembaban Faktor perilaku praktik • Kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari • Kebiasaan menggunakan kelambu • Kebiasaan menutup pintu dan jendela • Kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk KEJADIAN MALARIA Karakteristik • Umur • Jenis Kelamin • Pendidikan • Pekerjaan • Imunitas status gizi Kejadian Malaria Orang sakit malaria Orang tdk sakit malaria Kebiasaan menggunakan repellent Kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk Kualitas air breeding places • pH • Salinitas Gambar 3.1: Skema Kerangka Konsep

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian , patokan dugaan atau dalil sementara yang akan dibuktikan dalam suatu penelitian. Jadia hipotesis dari penelitian ini adalah : 1. Ada hubungan antara faktor risiko lingkungan dalam rumah kondisi dinding rumah, keberadaan kasa pada ventilasi, keberadaan langit-langit rumah, dan keadaan bahan atap rumah dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka . 2. Ada hubungan antara faktor risiko lingkungan luar rumah Keberadaan kolong, keberadaan genangan air, keberadaan kandang ternak, dan keberadaan semak-semak dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. 3. Ada hubungan antara faktor risiko perilaku kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari, kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan menutup pintu dan jendela, kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk dan kebiasaan menggunakan repellent dengan kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.

C. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan studi analitik atau disebut juga penelitian epidemiologic non-eksperimental yang bersifat observasional dengan menggunakan rancangan case control kasus control tidak berpadanan bertujuan untuk mengukur derajat hubungan antara beberapa variabel independent faktor risiko sebagai sebab dan variabel dependent kejadian malaria sebagai akibat. Rancangan kasus kontrol dilakukan dengan cara menentukan terlebih dahulu kelompok yang sakit kasus sebagai subyek dengan atribut efek positif, dan tidak sakit kontrol yaitu sebagai subyek dengan atribut efek negatif. Kemudian ditelusuri kebelakang retrospektif untuk mencari faktor penyebab faktor risiko untuk terjadinya akibat hasil jadi. Skema dasar dari kasus kontrol dapat digambarkan sebagai berikut. xxxi . Ditelusur retrospektif Gambar 3.2 Skema dasar studi kasus kontrol

D. Populasi dan Sampel Penelitian