C. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan studi analitik atau disebut juga penelitian epidemiologic non-eksperimental yang bersifat observasional dengan
menggunakan rancangan case control kasus control tidak berpadanan bertujuan untuk mengukur derajat hubungan antara beberapa variabel
independent faktor risiko sebagai sebab dan variabel dependent kejadian malaria sebagai akibat. Rancangan kasus kontrol dilakukan dengan cara
menentukan terlebih dahulu kelompok yang sakit kasus sebagai subyek dengan atribut efek positif, dan tidak sakit kontrol yaitu sebagai subyek
dengan atribut efek negatif. Kemudian ditelusuri kebelakang retrospektif untuk mencari faktor penyebab faktor risiko untuk terjadinya akibat hasil
jadi. Skema dasar dari kasus kontrol dapat digambarkan sebagai berikut.
xxxi
.
Ditelusur retrospektif
Gambar 3.2 Skema dasar studi kasus kontrol
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Apakah ada faktor risiko
Penelitian dimulai di sini
Kasus Kelompok subyek
dengan penyakit
Kontrol Kelompok subyek
tanpa penyakit Ya
Tidak
Ya
Tidak
1. Populasi Penelitian
a. Populasi referens
Semua orang yang berkunjung ke Puskesmas dinyatakan malaria klinis berdasarkan data di Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat
Kabupaten Bangka periode Januari 2007 sampai dengan Desember 2007, bertempat tinggal di desa kelurahan wilayah kerja Puskesmas Kenanga
Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan orang yang tidak menderita malaria sebagai kontrol.
b. Populasi studi
1. Populasi kasus Semua orang yang dinyatakan malaria klinis dan tercatat
sebagai pasien di Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, pada periode awal Januari 2007 sampai dengan
akhir Desember 2007, bertempat tinggal di desa Rebo, kelurahan Kenanga dan Kelurahan Parit Padang Kecamatan Sungailiat
Kabupaten Bangka. 2. Populasi Kontrol
Semua orang yang dinyatakan bebas malaria yang bertempat tinggal di desa Rebo, kelurahan Kenanga, dan Kelurahan Parit
Padang Kecamatan Sungailiat dan tidak tinggal serumah dengan kasus, memiliki usia setara dengan kasus, berjenis kelamin sama
dengan kasus serta mempunyai faktor risiko sama dengan kelompok kasus.
c. Kriteria inklusi subyek penelitian
1. Berusia 15 – 55 tahun 2. Bersedia menjadi subyek penelitian
3. Berdomisili tetap di wilayah kerja Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, minimal 1 tahun atau lebih.
4. Untuk kelompok kontrol : a.Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kenanga
Kecamatan Sungailiat minimal 1 tahun atau lebih dan tidak tinggal serumah dengan kelompok kasus.
b. Memiliki usia setara dengan dengan kelompok kasus 5. Semua tempat tinggal responden berjarak dari areal kolong-kolong
kurang dari 2 km 2. Sampel Penelitian
Dalam menentukan jumlah sampel untuk penelitian kasus kontrol dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
xxxii
OR P
2
P
1
= OR P
2
+ 1 – P
2
Z
2 1
- α
2
[ 1 P
1
1-P
1
+ 1 P
2
1- P
2
] n =
[ 1n 1- έ ]
2
Dimana : P
1
: Proporsi terpapar pada kelompok kasus
P
2 :
Proporsi terpapar pada kelompok control sebesar 0,6 0,10- 0,90
Z
2 1
- α
2 :
statistic Z pada distribusi normal standar, pada tingkat kemaknaan 95
α = 0,05 untuk uji dua arah, sebesar 1,96.
έ : Presisi absolute yang diinginkan, sebesar 0,5 0,10-0,50
OR : Besar risiko paparan faktor risiko sebesar 2 1,25-4,0
n : Jumlah sampel
Maka didapatkan : 2.0,6
P1 =------------------------- = 0,75 2.0,6+1-0,6
1,96
2
[10,751-0,75+10,61-0,6] n = ---------------------------------------------
[ln1-0,5]
2
3,841610,1875+10,24 n = -----------------------------------
[ln1-0,5]
2
3,8416 5,33+4,16 n = -------------------------------
0,6932 36,4913
n =--------------------= 75,9 0,4802
Jumlah sampel dibulatkan jadi 76 Dalam menentukan sampel penelitian di lapangan menggunakan
sistem acak, yaitu dengan cara memberi kode angka pada nama-nama pasien yang tercatat sebagai penderita malaria di Puskesmas Kenanga Kecamatan
Sungailiat. Nama-nama yang diberi kode tersebut lalu diundi, dan nama- nama yang keluar dalam pengundian dijadikan sampel penelitian.
Pada penelitian ini dilakukan juga pemeriksaan kualitas air breeding place seperti pengukuran pH air , salinitas kadar garam,
temperatur dalam rumah, dan kelembaban lingkungan luar rumah.
E. Definis Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran