Seng dan paduannya (Zinc and its Alloys)
K. Seng dan paduannya (Zinc and its Alloys)
Seng (Zincum = Zn), merupakan salah satu logam non ferro yang penting dan digunakan sebagai bahan Teknik baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Pembentukan lapisan oxid pada permukaan Seng oleh proses oxidadasi udara dan air memberikan perlindungan terhadap seng sehinga tahan terhadap korosi yang tinggi.( Gambar 1.17)
1. Seng paduan–tuangan (Zinc die-casting Alloys)
Proses pengecoran merupakan salah satu proses pembentukan benda kerja yang efisien dan dapat membentuk benda kerja hingga bagian yang tersulit secara tepat dan akurat dengan sedikit atau tidak sama sekali memerlukan proses pemesinan (macining).
Keberhasilan dalam proses pembentukan benda kerja dengan cara pengecoran relative ditentukan oleh tingkat kerumitan bentuk benda kerja itu sendiri.
Paduan Seng merupakan salah satu bahan cor yang baik dimana Seng memiliki titik cair yang rendah, sehingga dapat dibentuk dengan berbagai metoda pengecoran.
Pressure die Casting dengan “hot chamber system” merupakan proses pengecoran yang paling mudah dan cepat.
Nickel & Nickel base alloys
Nickel Nickel – Iron
Nickel – Copper
Nilo ‘Nimonic series’
(wrought)
With Cobalt (respon to heat treatment)
Not : ‘Nimocast Series’ Corresponding Casting Series of Alloys
Gambar 1.17 Diagram Paduan Nickel
Paduan Seng yang dibentuk melalui proses pengecoran digunakan secara luas dalam pembuatan peralatan rumah tangga tempat peralatan optic, sound reproducing instrument part, mainan dan komponen ringan dari kendaraan dan lain lain.
Paduan Seng juga dapat difinishing dengan pengecatan atau “electroplating”.
Dalam pelaksanaannya Proses pembentukan benda kerja dengan cara pengecoran yang menggunakan paduan seng ini sering ditambahkan unsur Aluminium untuk menurunkan titik cairnya serta meningkatkan tegangannya dengan komposisi sebagaimana diperlihatkan pada bagian dari diagram keseimbangan dari paduan Seng- Aluminium berikut.
Diagram kesimbangan paduan Seng-Aluminium (Gambar 1.18) mengindikasikan bahwa dengan penambahan sedikit kadar Aluminium yang masuk kedalam larutan padat dari Seng akan menghasilkan
eutectic dimana pada Aluminium mengandung 5 % Seng. Sebagaimana didilakukan pada beberapa jenis paduan lainnya dimana dilakukan
“ageing” untuk penuaan melalui pemadatan cepat dalam proses die- Casting, walaupun mengakibatkan penurunan angka kekerasan,
Gambar 1.18 Bagian dari diagram keseimbangan
paduan Seng-Aluminium
Nilai impact serta kekuatan tariknya akan tetapi keuletan (ductility) nya akan meningkat secara actual tergantung pada lamanya proses dan kondisi ageing tersebut, biasanya mencapai 5 minggu. Dengan demikian akan diperoleh sifat yang disebut “original-properties”. Setelah proses ageing ini Casting akan menyusut untuk waktu selama 8 tahun dengan kehilangan dimensinya sebesar 0,0015 mm/mm, akan tetapi keadaan ini dapat direduksi dengan proses stabilizing yakni memberikan pemanasan
pada temperature 100 0
C sebelum machining.
British Standard mengelompokan jenis paduan ini kedalam dua kelompok yakni paduan “A” dan Paduan “B” yang mengindikasikan komposisi serta original-properties, sebagaimana terlihat pada table berikut.
Tabel 1.1 Paduan “A”
Komposition Tensile Impact Pertambahan Brinell
Strength Strength
Content (%)
2 2 panjang (%) Hardness
(N/mm ) (J/Cm )
Zinc : Balance
Tabel 1.2 Paduan “B”
Komposition Tensile Impact Pertambahan Brinell
Strength Strength
Content (%)
2 2 panjang (%) Hardness
(N/mm ) (J/Cm )
Aluminium 4,1 Magnesium
Paduan-paduan tersebut menggunakan unsur Zinc (Seng) dengan tingkat kemurnian 99,99 %
Perbandingan dalam pemakaian antara logam A dan logam B ternyata Logam A lebih banyak dibandingkan dengan logam B, hal ini dikarenakan logam A memiliki sifat yang ulet, sedangkan logam B kuat dan keras dan Logam paduan A lebih stabil pada dimensional dengan beban impact sekalipun namun dapat berubah pada saat pengecoran. Logam Paduan
B sedikit lebih mudah dalam pengecoran.
Temperatur logam bahan cor serta temperature cetakan akan sangat berpengaruh terhadap sifat benda tuangan tersebut, oleh karena itu prosedur dan petunjuk pengerjaan serta kondisi pengecoran harus diperhatikan.
2. Proses Fabrikasi Seng paduan cor
Zinc Die-Casting Alloys dapat dikerjakan dengan pemesinan secara normal, Punching, Bending, Tempa dan Rentang (Stetching).
Ketersediaan paduan hasil pengerjaan ini relative terbatas karena bentuk-bentuk yang rumit atau sulit sering dihasilkan dari proses penyetelan akhir dengan bagian yang sangat tipis.
Paduan Seng tidak mudah untuk disolder hal ini disebabkan oleh kandungan Alumunium.
Jika diperlukan penyambungan melalui proses penyolderan maka bagian dari benda cor yang akan disambung harus diberikan lapisan sehingga yang akan disolder itu adalah pada lapisan tersebut. Demikian pula penyambungan dengan pengelasan tidak direkomendasikan walaupun bagian ini tidak dapat diganti atau dalam perbaikan darurat yang harus terpaksa dilakukan, maka batang saringan harus memiliki komposisi yang sama sebagai tuangan dimana akan sedikit mereduksi nyala Oxy-assetyline.