NERACA NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan

Pelaporan Keuangan Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga. Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi Kementerian NegaraLembaga. Entitas berkedudukan di Jalan Budi Utomo Nomor: 6, Jakarta Pusat. Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyelenggara akuntansi pemerintahan pusat dan pemberian bimbingan serta dukungan teknis dalam rangka implementasi akuntansi pemerintah berbasis akrual pada Kementerian NegaraLembaga. Melalui peran tersebut diharapkan kualitas laporan keuangan kementerianlembaga dapat ditingkatkan yang pada akhirnya Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan transparan. Untuk mewujudkan tujuan di atas Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan berkomitmen dengan visi “ mewujudkan pelaksanaan penyelenggaraan keuangan negara yang efisien, akuntabel dan transparan melalui impementasi akuntansi pemerintah berbasis akrual”. Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkah­ langkah strategis sebagai berikut:  Menyelenggarakan usaha­usaha yang berkelanjutan berkaitan implementasi akuntansi pemerintah berbasis akrual.  Membina secara efektif Kementerian NegaraLembaga dalam pemanfaatan informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi berbasis akrual yang diimplementasikan.  Mengembangkan sistem informasi yang yang andal dan terpercaya.  Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan kepada para pemangku kepentingan. Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BAPK terdiri dari 4 Deputi yaitu: 1. Sekretariat Utama Deputi yang bertangungjawab berkenaan dengan administrasi dan Kantor Wilayah Akuntansi Istimewa. 2. Deputi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Bertanggungjawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. 3. Deputi Sistem dan Peraturan Akuntansi Bertanggungjawab terhadap penyusunan sistem dan kebijakan akuntansi. 4. Deputi Pelatihan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Bertanggungjawab terhadap pembinaan sistem dan kebijakan akuntansi pada Kementerian NegaraLembaga. Rincian jumlah satker pada masing­masing eselon I adalah sebagai berikut: No. Eselon I Satker 1 Deputi Administrasi BAPK 12 2 Deputi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 2 3 Deputi Sistem dan Peraturan Akuntansi 1 4 Deputi Pelatihan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 5 Jumlah 20 Termasuk di dalam jumlah satker pada Deputi Pelatihan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah dua satker BLU yaitu BLU Pusat Akuntansi dan Sekolah Tinggi Akuntansi Nasional. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi SAI yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian NegaraLembaga. Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca,