11 kondisi dari perbankan tersebut. Sebagai lembaga yang penting dalam
perekonomian maka perlu adanya pengawasan kinerja yang baik oleh regulator perbankan yang dipengaruhi oleh faktor- faktor internal perbankan. Rendahnya
kualitas perbankan antara lain tercermin dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan. Faktor internal perbankan merupakan variabel-variabel yang
memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank dalam memperoleh laba.
Faktor- faktor internal perbankan tersebut adalah rasio – rasio keuangan dalam perbankan. Rasio – rasio perbankan akan mempengaruhi kemampuan bank
dalam menghasilkan laba. Kuantitas bank yang banyak menciptakan persaingan yang semakin ketat dan kinerja bank yang menjadi rendah karena
ketidakmampuan bersaing di pasar, sehingga banyak bank yang sebenarnya kurang sehat atau bahkan tidak sehat secara financial. Sehat tidaknya suatu
perusahaan atau perbankan, dapat dilihat dari kinerja keuangan terutama kinerja profitabilitasnya dalam suatu perusahaan perbankan tersebut
Brealey,2008.
2.1.2 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Peraturan Gubernur Bank Indonesia Nomor 6102004 Tahun 2004 mengenai tingkat kesehatan perbankan adalah hasil penilaian
kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap
faktor-faktor:
12 1.
Permodalan capital 2.
Kualitas Aset asset quality 3.
Manajemen management 4.
Rentabilitas earning 5.
Likuiditas liquidity 6.
Sensitivitas terhadap risiko pasar sensitivity to market risk
Penilaian kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan, dan proyeksi rasio-rasio keuangan bank. Sedangkan penilaian kualitatif berkaitan
dengan penilaian terhadap faktor-faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif, penerapan manajemen risiko, dan kepatuhan bank Siamat, 2005:208.
Kesehatan atau kondisi keuangan dan non keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola manajemen
bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawas bank dan pihak lainnya. Informasi mengenai kondisi suatu bank dapat digunakan
oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menetapkan prinsip kehati-hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku
dan manajemen risiko. Perkembangan metodologi penelitian kondisi kesehatan bank senantiasa
bersifat dinamis sehingga sistem penilaian tingkat kesehatan bank perlu di kaji secara periodik untuk menyesuaikan kondisi terkini. Tujuannya adalah agar
lebih mencerminkan kondisi bank saat ini dan di waktu yang kan datang. Kuantitas bank yang banyak menciptakan persaingan yang semakin ketat
dan kinerja bank yang menjadi rendah karena ketidakmampuan bersaing di pasar,
13 sehingga banyak bank yang sebenarnya kurang sehat atau bahkan tidak sehat
secara finansial. Sehat tidaknya suatu perusahaan atau perbankan, dapat dilihat dari kinerja keuangan terutama kinerja profitabilitasnya dalam suatu perusahaan
perbankan tersebut Fitriani, 2010:2.
2.1.3 Tugas dan Fungsi Bank