Uji Normalitas Data dan Uji Homogenitas Varian

Tabel 2 Uji Normalitas Data dan Uji Homogenitas Varian

Kel Data

Normalitas Data Dengan

Homogenitas

Shapiro Wilk Test

Dengan Levene’s Test

Kel I

Kel II

0,498 IMT - - 0,442 Aktivitas Fisik

Sebelum Keseimbangan

Untuk uji normalitas distribusi dengan yang berarti bahwa data bersifat homogen. menggunakan Shapiro-Wilks Test didapatkan Pada Kelompok data sesudah intervensi Kelompok data keseimbangan sebelum didapatkan nilai p>0,05 yang berarti bahwa intervensi pada Kelompok I p= 0,034 nilai data bersifat homogen. Demikian pula dengan p<0,05, yang berarti bahwa data tidak Kelompok data selisih nilai pada setiap berdistribusi normal. Pada Kelompok II, p= Kelompok sampel, didapatkan nilai p>0,05 0,519 nilai p>0,05 yang berarti bahwa data yang berarti data selisih memiliki sifat yang berdistribusi normal.

homogen.

Untuk Kelompok data sesudah intervensi Diketahui dari hasil Analisis statistik dengan pada Kelompok I p= 0,099, nilai p>0,05, yang uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan berarti bahwa data berdistribusi normal. nilai p = 0,001, dan nilai z (-3,296) maknanya: Demikian pula dengan hasil analisis pada ada perbedaan yang signifikan sebelum dan Kelompok II p= 0,607, nilai p>0,05, yang setelah latihan kombinasi Core Stability dan berarti bahwa data berdistribusi normal.

Balance Board karena nilai p<0,05 dalam hal

Untuk Kelompok data nilai selisih pada rerata nilai keseimbangan Standing Stork Test. Kelompok sampel I didapatkan p= 0,460, nilai

Diketahui dari hasil Uji Paired Sampel t p>0,05, yang berarti bahwa data berdistribusi Test Rerata peningkatan keseimbangan awal normal. Demikian halnya dengan Kelompok II dan sesudah dilakukan latihan Balance Board p= 0,779, nilai p>0,05 yang berarti data adalah 14,33 detik dengan rerata persentase berdistribusi normal.

peningkatan sebesar 56,67%. Analisis statistik

Pada uji Homogenitas varian dilakukan dengan uji T dependen menunjukkan nilai t = - dengan menggunakan Levene’s test didapatkan 17,47 dan nilai p = 0,0001. Karena nilai p<0,05 nilai p=0,498, nilai p>0,05 untuk Kelompok dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kelompok umur maka data bersifat homogen, yang signifikan dalam hal rerata nilai pada kelompok IMT p=0,442 nilai p>0,05 maka keseimbangan sebelum dan setelah latihan data bersifat homogen, data sebelum intervensi Balance Board.

Tabel 3

Uji I ndependent Sampel T Test uji beda selisih nilai Kelompok I dan Kelompok I I terhadap peningkatan keseimbangan Standing Stork Test

TP Core Stability dan

Jenis Perlakuan

Mean + SD

14 24,64 + 8,59 0,0001 Balance Board

(Kel.I) Balance Board

(Kel.II)

24 Jurnal Fisioterapi Volume 15 Nomor 1, April 2015

Pada tabel 4 memperlihatkan selisih nilai gangguan keseimbangan, dan pada lansia rerata keseimbangan pada pre dan post dengan resiko terjatuh, dan athlete telah Kelompok perlakuan (I) yang mendapatkan terbukti dapat meningkatkan keseimbangan Core Stability dan Balance Board adalah: 24,63, dan menurunkan resiko jatuh pada lansia. sedangkan pada Kelompok perlakuan (II) yang menyatakan bahwa latihan core stability dan mendapatkan hanya balance board adalah: balance board exercise efektif dalam 14,32. Analisis statistik uji beda Independent menurunkan resiko terjadinya jatuh pada Sampel T test pada masing - masing 14 subyek lansia, meningkatkan keseimbangan pada menunjukkan nilai p = 0,0001. Karena nilai dewasa muda sehat, mengurangi resiko p<0,05 maka terdapat perbedaan yang terjadinya cidera pada athlete. signifikan antara pemberian kombinasi Core

Otot core termasuk otot dari abdominal, Stability dan Balance Board ( kel.I ) dengan lumbar bagian bawah, dan daerah tubuh pada hanya

Balance Board (kel.II), dalam panggul (pelvic). Otot-otot tersebut meningkatkan keseimbangan mahasiswa bertanggung jawab utuk mensupport tulang dengan kurang aktivitas fisik.

belakang (spine) anda dan memberikan keseimbangan, serta stabilitas kepada anda.

Pengaruh kombinasi core stability dengan Latihan inti tradisional termasuk gerakan balance board exercise ( Kel.I ) dalam seperti sit ups, crunches, bridges dan planks. meningkatkan keseimbangan mahasisw a Namun banyak atlet termasuk para gymnasts usia 18- 24 tahun dengan kurang aktivitas telah dapat mengembangkan otot core yang

fisik

hebat sekali tanpa melakukan latihan latihan Rerata nilai keseimbangan pada 14 tersebut. Sedangkan factor obesitas di subjek diukur dengan standing stork test, di Indonesia sendiri 18,8% penduduk dengan usia awal penelitian adalah 14,00 detik ( pre > 15 tahun mengalami obesitas Sebanyak 17 exercise). Setelah mendapatkan latihan provinsi mempunyai prevalensi Obesitas Sentral kombinasi core stability dan balance board Pada Penduduk Umur > 15 Tahun diatas exercise Selama 4 minggu atau 12 kali prevalensi nasional. Prevalensi terbanyak pertemuan, nilai rerata keseimbangan Standing didapat pada provinsi, Sumatera Utara, dan Stork Test meningkat menjadi 38,64 detik. Jakarta. Rerata selisih peningkatan nilai keseimbangan

Penelitian menunjukkan bahwa jika standing stork test setelah 4 minggu latihan bergerak diatas permukaan yang tidak stabil core stability dan balance board exercise adalah bisa dengan menggunakan balance board dapat 24,64 detik.

meningkatkan stabilisasi, keseimbangan, Analisis statistik dengan uji Wilcoxon koordinasi, meningkatkan pengerahan otot signed rank test menunjukkan nilai p = 0,001 core, dan kemungkinan membantu mencegah karena nilai ρ<0,05 disimpulkan bahwa ada terjadinya cedera Banyak otot bagian atas dan perbedaan yang signifikan dalam hal rerata nilai bawah menempel pada bagian inti dari panggul keseimbangan sebelum perlakuan (sebelum dan tulang belakang. Berlatih diatas suatu latihan) dan setelah 12 kali (seminggu 3 kali permukaan yang tidak stabil dapat selama 4 minggu) mendapatkan perlakuan memperbaiki kordinasi muscular dan terapi kombinasi core stability dan balance meningkatkan efisiensi tenaga pada saat board exercise (pasca latihan).

bergerak.

Aktivitas fisik, umur mempengaruhi Keseimbangan adalah kemampuan postural stability, balance and strength. Dimana untuk memelihara suatu ‘ fixed base of support’ hal ini disebabkan pada orang yang low activity dalam satu jangka waktu tertentu dan berlatih dan umur yang semakin tua akan terjadi diatas balance board dapat meningkatkan penurunan kekuatan otot, penurunan waktu proprioception, yaitu kesadaran atas gerakan reaksi. dan penurunan fungsi indra seperti tubuh dan posisi tubuhnya. Hal ini memainkan visual, vestibular dari kesemuanya itu akan peranan penting bagi atlit yang memelihara berkontribusi untuk terjadinya peningkatan posisinya di lapangan. Mengurangi resiko jatuh hingga menyebabkan penurunan kemungkinan terjadinya cedera adalah variable keseimbangan.

yang paling penting dilakukan pada saat Latihan core stability dalam intervensi berlatih . Jika otot bagian panggul tidak direkrut fisioterapi pada seseorang yang mengalami secara tepat disebabkan oleh kurangnya

Jurnal Fisioterapi Volume 15 Nomor 1, April 2015 Jurnal Fisioterapi Volume 15 Nomor 1, April 2015

yaitu kesadaran atas gerakan tubuh dan posisi Pemberian latihan core stability dan tubuhnya. Pada orang tua latihan balance balance board exercise yang dikombinasikan board dapat mengurangi resiko terjatuh maka akan memberikan kekuatan pada otot- dikarenakan kekuatan otot inti yang melekat otot core dan peningkatan fungsi vestibular. dari vertebrae sampai pelvic mengalami Peningkatan fungsi vestibular didapat dari penguatan dan juga otot ekstremitas bawah latihan balance board karena subjek dilatih untuk menopang dan menjaga posisi tubuh untuk mempertahankan posisi dimana hal ini agar tetap stabil. akan membuat organ vestibular bekerja. Hasil

Banyak sekali cidera dapat diminimalkan penelitian ini menunjukkan adanya efek latihan dengan kontrol postural, dan untuk kombinasi core stability dengan balance board mempertahankan kontrol postural, otot core exercise terhadap peningkatan keseimbangan yang kuat diperlukan. Penguatan core harus dengan nilai p < 0,05.

mencakup isometrik dan isotonic. Kontraksi isometrik harus fokus pada stabilitas otot yang

Pengaruh balance board exercise ( Kel.I I )

mendalam termasuk transverse abdominis dan Dalam meningkatkan keseimbangan multifidus. Menerapkan program keseimbangan mahasisw a usia 18- 24 tahun dengan fungsional di atas balance board

kurang aktivitas fisik

memungkinkan untuk kontraksi isometric otot Rerata nilai peningkatan keseimbangan core secara anatomis dan dengan demikian standing stork test pada 14 subjek di awal mencapai stabilitas fungsional kompleks pinggul penelitian adalah 11,56 detik setelah 4 minggu dan lumbopelvic. latihan dengan menggunakan balance board

ternyata nilai reratanya meningkat menjadi Beda pengaruh perlakuan Kelompok I 25,89 detik. Rerata selisih peningkatan nilai dengan perlakuan Kelompok I I dalam keseimbangan standing stork test setelah 4 meningkatkan keseimbangan mahasisw a minggu latihan balance board adalah 14,32 usia 18- 24 tahun dengan kurang aktivitas

detik.

fisik

Analisis statistik paired sampel t test Pada penelitian ini uji beda menunjukkan nilai p = 0,0001, karena nilai memperlihatkan selisih peningkatan nilai rerata p<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa balance Keseimbangan Standing Stork Test pada pre board exercise mempunyai efek terhadap dan post Kelompok perlakuan I yang peningkatan keseimbangan mahasiswa usia 18- mendapatkan core stability dan balance board

24 tahun dengan kurang aktivitas fisik. adalah 24,63 detik, sedangkan pada Kelompok Berdasarkan penelitian yang berjudul perlakuan II Yang mendapatkan hanya “ The Effects of Balance Training on Dynamic balance board exercise adalah 14,32 detik Balance Capabilities in the Elite Australian Rules analisis statistik Uji Independent Sampel t-Test Footballer.”ternyata balance board exercise pada masing- masing 14 subjek menunjukkan dapat meningkatkan keseimbangan, nilai p adalah 0,0001. Karena nilai p<0,05 maka mengurangi resiko

terdapat perbedaan yang signifikan antara terjadinya cidera pada atlete, seperti pemberian core stability dan balance board sprain dan strain ankle.

exercise (kel.I) dengan balance board exercise Hasil-hasil penelitian menunjukkan saja (kel.II), dalam meningkatkan bahwa balance board exercise berpengaruh keseimbangan mahasiswa dengan kurang dalam meningkatkan keseimbangan seseorang, aktivitas fisik. karena balance board berfungsi melatih juga

Pada pengujian hipotesis satu arah otot-otot core, dan melatih fungsi visual, menunjukkan p<0,05, Hal tersebut vestibular, dan proprioceptive dimana menunjukkan bahwa intervensi pada Kelompok kesemuanya saling berkesinambungan dalam

I (kombinasi Core Stability dan balance board) mempertahankan keseimbangan tubuh baik lebih efektif secara signifikan dibandingkan statis, maupun dinamis.

dengan intervensi pada Kelompok II ( balance

26 Jurnal Fisioterapi Volume 15 Nomor 1, April 2015 26 Jurnal Fisioterapi Volume 15 Nomor 1, April 2015

Biology, 24:261–276, 2012

usia 18-24 tahun.

Ternyata dikarenakan latihan balance Kahle Nicole, “The Effects of Core Stability board juga melatih otot-otot core maka latihan

Training on Balance Testing in Young, gabungan core stability dan balance board lebih

Healthy Adults”, 2009

efektif. Otot core mencakup otot pada Trunk dan tulang belakang. Melatih otot-otot core Kibler W B, “ The Role of Core Stability in dalam lingkungan yang tidak stabil telah

Athletic Function”, Sports Med, 36(3): ditemukan untuk menghasilkan aktivasi yang

189-198, 2006

lebih besar selama latihan. Otot core yang menstabilkan panggul dan tulang punggung Larcom Adam, “ The Effects Of Balance Training terutama otot-otot perut anterior, termasuk

On Dynamic Balance Capabilities In The transversus abdominis, internal dan obliques

Elite Australian Rules Footballer”, A eksternal dan rektus abdominis, dan otot

Research Thesis Presented To School Of punggung posterior termasuk erector spinae,

Sport And Exercise Science, Victoria kuadratus lumborum dan multifidus. Sistem

University, 2013

saraf pusat 2-7 mengaktifkan stabilisasi otot dinding perut anterior dan kembali otot Lau David C.W, James D. Douketis, Katherine posterior menyediakan platform yang stabil

M. Morrison, Irene M. Hramiak, Arya M. untuk gerakan pada tungkai bawah. Sharma, Ehud Ur, “ Canadian clinical practice guidelines on the management

Kesimpulan

and prevention of obesity in adults and Berdasarkan dari pembahasan diatas

children”, Vol 176, CMAJ 2007, Canadian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan

Medical Association, 2007

yang signifikan pada pemberian balance board exercise dalam meningkatkan keseimbangan Loitz C, Tanya R B, Cawley John, “ Senior mahasiswa usia 18-24 tahun dengan kurang

Research Associate Alberta Centre for aktivitas fisik, terdapat peningkatan yang

Active Living Faculty of Physical signifikan pada kombinasi core stability dan

Education and Recreation”, Alberta balance board exercise dalam meningkatkan

Survey on Physical Activity: A Concise keseimbangan mahasiswa usia 18-24 tahun

Report, The Alberta Centre for Active dengan kurang aktivitas fisik, terdapat

Living, Kanada, 2009. perbedaan yang bermakna antara perlakuan

www.centre4activeliving.ca

kombinasi kombinasi core stability dan balance board exercise dengan balance board exercise

Oliver Gretchen D and Brezzo Ro Di, “ Functional saja terhadap peningkatan keseimbangan

Balance Training In Collegiate Women mahasiswa dengan kurang aktivitas fisik.

Athletes”, Journal of Strength and Conditioning Research, National

Daftar Pustaka

Strength and Conditioning Association, Dendas A.M, “ The Relationship Between Core

Stability And Athletic Performance”, A Thesis, Humbolt State University, Reynolds W, "Sprained Ankle Injury Avoidance August 2010

and Recovery Exercises", in Sports Injury Bulletin "balance-board training

Fredericson M, MD, Moore Tammara, PT, has been used for decades by sports- “ Muscular Balance, Core Stability, and

medicine specialists to rehabilitate and Injury Prevention for Middle- and Long-

treat a wide range of injuries to the Distance Runners”, Phys Med Rehabil

foot, ankle, shin, calf, knee, hip and Clin N Am, 16 Page 669–689, 2005

trunk, 2010

Jonathan C K, “ Obesity as Malnutrition: The Riskesdas, “Badan Penelitian dan Role of Capitalism in the Obesity Global

Pengembangan Kesehatan”, Aktivitas

Jurnal Fisioterapi Volume 15 Nomor 1, April 2015

Fisik, Hal 192-194, Departemen Compulsory Kata for Karate Players“, Kesehatan, Republik Indonesia, 2007

World Journal of Sport Sciences, 5(4): 288-296, ISSN 2078-4724, 2011

Samson Kimberly M, “ The Effects of a Five- Week Core Stabilization-Training Verhagen E, “ An Economic Evaluation Of A Program on Dynamic Balance in Tennis

Proprioceptive Balance Board Training Athletes”. Thesis submitted to the

Programme For The Prevention Of Ankle School of Physical Education at West

Sprains In Volleyball”, Br J Sports Med, Virginia University in partial fulfillment of

the requirements for the degree of Master of Science In Athletic Training, WHO, “Obesity and Overweight”, Global 2005

Strategy On Diet, Physical Activity, and Health, 2003

Skelton D.A, “Effect Of Core Stability on Postural Stability”, British Geriatrics Young W, StuartFerguson, Se´ bastien Brault, Society, Age And Aging, 30-S4: 33-39,

Cathy Craig, “ Assessing and training 2001

standing balance in older adults: A novel approach using the ‘Nintendo Wii’

Tantawi Sameh Sh, ” Effect of Core Stability Balance Board”, GAIPOS-3128;No.of Training on Some Physical Variables and

Pages 3, 2010

the Performance Level of the

28 Jurnal Fisioterapi Volume 15 Nomor 1, April 2015