Metode Penelitian
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Mandiri Supermarket Group merupakan jaringan supermarket yang beroperasi di wilayah kota Medan sekitarnya. Supermarket Mandiri didirikan pertama kali pada tahun 1996 dengan nama Mandiri Supermarket Simpang Griya yang berlokasi di Jalan Kpt.Muslim, Helvetia, Medan.
Supermarket Mandiri menawarkan berbagai promosi menarik, berbagai produk pilihan dengan harga yang terjangkau, kualitas barang yang terjamin dan tempat belanja yang nyaman serta lahan parkir yang luas tentunya akan menambah kenyamanan berbelanja konsumen atau keluarga. Supermarket Mandiri sangat terbuka terhadap suara konsumen. Setiap kritik dan saran dari pelanggan sangat dihargai dan akan dipertimbangkan untuk memperbaiki kualitas pelayanan terhadap pelanggan.
B. Cabang-cabang Supermarket Mandiri
Penyebaran gerai Mandiri Supermarket Group menjadikan Supermarket Mandiri semakin dekat dengan masyarakat. Masyarakat tidak lagi perlu bepergian jauh untuk menemukan tempat perbelanjaan modren. Karena dengan berbelanja di cabang-cabang Supermarket Mandiri terdekat, kebutuhan masyarakat akan tempat berbelanja yang nyaman dan modren dapat terpenuhi. Mandiri Supermarket
Group saat ini telah memiliki delapan (8) cabang atau gerai di berbagai lokasi, sebagaimana yang tertera pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Daftar Gerai Mandiri Supermarket Group
Mandiri Supermarket Sp.Griya Mandiri Supermarket Sp.Pondok
Jl. Kpt.Muslim no 8 Simp.Griya Jl. Besar tembung Simp.Pondok no.8 Medan – Helvetia
Psr. X Medan –Batang Kuis
Mandiri Supermarket Sp.Bahagia Mandiri Supermarket Karya
Jl. Hm. Jhoni no.1 Jl. Karya no. 29 Simp.Setia Medan Simp.Bahagia, Medan
Mandiri Supermarket Binjai Mandiri Supermarket Graha
Jl. Medan Binjai km.12,5 no. 8 Simp. Jl. Helvetia by pass komp. Graha no. Semayang
29/30Medan – Helvetia
Mandiri Supermarket Marelan Mandiri Supermarket Helvetia
Jl. Marelan Raya no. 8 Simp. Jl. Helvetia by pass no. 259 Pertemuan, Medan – Marelan
Medan – Helvetia
Sumber: Hasil Pra Survei, (2009)
C. Event Supermarket Mandiri
Supermarket Mandiri akan mengadakan berbagai event yang akan membuat Supermarket Mandiri eksis di pasar Supermarket di medan. Selain dengan konsep terlengkap & termurah Supermarket Mandiri akan mengadakan event yang akan dibuat di tahun 2009 agar dapat membantu masyarakat Supermarket Mandiri akan mengadakan berbagai event yang akan membuat Supermarket Mandiri eksis di pasar Supermarket di medan. Selain dengan konsep terlengkap & termurah Supermarket Mandiri akan mengadakan event yang akan dibuat di tahun 2009 agar dapat membantu masyarakat
1. Buletin Bulanan Event yang dilakukan setiap bulan berkerjasama dengan pihak supplier dengan harga diskon khusus. Media Buletin bulanan, yang dibagikan kepada konsumen setia Supermarket Mandiri dengan media selembaran, floor display & spanduk.
2. Bazar Mandiri Supermarket 2009 Merupakan event dimana dibuat pada saat menjelang ramadhan dan tahun baru dengan diskon khusus.
3. Harga Diskon Khusus Merupakan kegiatan dimana Supermarket Mandiri akan mengadakan event cuci gudang dengan media infomasi koran, radio, & telekomukasi / HP.
4. Kerjasama dengan Merchant Merupakan kegiatan kerjasama dengan merchant, memberikan discount khusus kepada konsumen setia melalui kartu member Mandiri Supermarket .
Gambar 3.1 Layout Produk Supermarket Mandiri Sumber : http://mandirisupermarket.blogspot.com pada 5 February 2009
D. Program Supermarket Mandiri
Supermarket Mandiri akan mengadakan program-program yang menarik dan menguntungkan bagi pemegang kartu member Platinum Mandiri Supermarket di tahun 2009 ini. Setiap pemegang kartu Member Mandiri Supermaket akan memiliki fasilitas dan keuntungan sebagai berikut :
1. Discount langsung Konsumen mendapatkan discount langsung untuk all product sebesar 1% untuk setiap belanja di outlet Mandiri Supermarket Group.
2. Lucky Draw Mandiri Supermarket 2009 Konsumen akan mendapatkan kupon undian setiap belanja minimal Rp. 20.000,-/transaksi, anda berhak memenangkan hadiah utama berupa 5 unit sepeda motor dan hadiah-hadiah lain nya.
3. Point Rewards Kumpulkan Point Rewards untuk setiap belanja Rp.10.000,- = 1 point (berlaku kelipatan ) yang dapat ditukarkan sesuai kebutuhan / keinginan konsumen di Mandiri Supermarket yang mengeluarkan kartu Member Card Platinum .
Kabar gembira bagi pemegang Kartu member Mandiri Supermarket Group Kabar gembira bagi pemegang Kartu member Mandiri Supermarket Group
4. Info program Mandiri Supermarket Konsumen dapat mengetahui semua event / Program harga murah seputar Mandiri Supermarket Group yang sangat menguntungkan anda di dalam hp anda.
5. Hadiah langsung Konsumen akan mendapatkan hadiah langsung untuk setiap belanja minimal Rp.100.000,- / transaksi dan tidak berlaku kelipatan. Anda akan mendapatkan penarikan kupon hadiah langsung.
6. Season Setiap setahun sekali Supermarket Mandiri membuat parcel dan hiasan hiasan di toko yang bisa menarik konsumen untuk datang ke toko membeli aneka parcel yang menarik. Sumber : (http://mandirisupermarket.blogspot.com / 5 February 2009)
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 25 item atau pertanyaan tentang faktor-faktor citra toko yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan disebarkan kepada 40 responden diluar sampel penelitian.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r hitung positif dan r hitung >r tabel peryataan dinyatakan valid
b. Jika r hitung negatif atau r hitung >r tabel pernyataan tidak valid
c. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Tabel 4.1 Uji Validitas
Corerected Item-Total Pernyataan
r tabel Validitas Correlation (r hitung )
Butir 1
Valid
Butir 2
Valid Butir 3
Valid Butir 4
Valid Butir 5
Valid Butir 6
Valid Butir 7
Valid Butir 8
Valid Butir 9
Valid Butir 10
Valid Butir 11
Valid Butir 12
Valid Butir 13
Valid Butir 14
Valid Butir 15
Valid Butir 16
Valid Butir 17
Valid Butir 18
Valid Butir 19
Valid Butir 20
Valid Butir 21
Valid Butir 22
Valid Butir 23
Valid Butir 24
Valid Butir 25
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa 25 butir pertanyaan yang diajukan oleh penulis terhadap responden adalah valid sehingga layak untuk disebarkan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Arikunto (2002:15) menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik, reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya.
Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang, dkk, 2008:179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha > 0.60
b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha > 0.80
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Jumlah Pertanyaan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa koefisien alpha dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,96. Ini berarti 0,96 > 0,60 dan 0,96 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,
a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan meilhat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal
Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2:
20 Frequency
15 10 5 0 -3 Regression Standardized Residual -2 Dependent Variable: Pembelian -1 0 1 2 3 4 Mean = -9.04E-16 Std. Dev. = 0.968 N = 80
Histogram
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
0.2 0.6 um Expect 0.4 0.0 0.0 0.2 Observed Cum Prob Prob 0.4 0.6 0.8 0.8 1.0 1.0 Dependent Variable: Pembelian ed C
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.2 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.
b. Analisis Statistik
Uji normallitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribus normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik non- parametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S).
Hasil dari output SPSS untuk uji Kolmogorv-Smirnov (K-S) tampak pada Gambar 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 14, 05 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2- tailed) adalah 0,203 yang berarti di atas nilai signifikan 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homkedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
a. Metode Grafik
Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
Hasil dari output SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan metode grafik tampak pada Gambar 4.3 berikut:
dual Resi ized udent on St Regressi
4 2 1 0 3 -2 -3 -4 Regression Standardized Predicted Value -2 0 2 4
Dependent Variable: Pembelian Scatterplot
Gambar 4.3 Scatterplot
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 06 Juni 2009
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi.
b. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik
Hasil dari output SPSS untuk uji heteroskedastisitas dengan metode glejser tampak pada Gambar 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Uji Glejser
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
-.943 .349 a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 14, 06 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya (Sig.) di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi hasil uji glejser sesuai dengan metode grafik bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik
Tabel 4.5 Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficients a
Collinearity Statistics
a. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Hasil pengolahan dengan SPSS 14, 06 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
a. Nilai VIF dari X 1 ,X 2 ,X 3, X 4 ,X 5 lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.
b. Nilai Tolerance dari X 1 ,X 2 ,X 3, X 4 ,X 5 lebih besar dari 0,10, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.
C. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar pertanyaan (kuesioner). Kuesioner disebarkan kepada konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan sebagai responden. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 25 butir pertanyaan. Pertanyaan kuesioner Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar-daftar pertanyaan (kuesioner). Kuesioner disebarkan kepada konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan sebagai responden. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 25 butir pertanyaan. Pertanyaan kuesioner
Penulis sebelum mengetahui hasil dari analisis statistik deskriptif, terlebih dahulu pembagian karakteristik responden sebagai berikut
a. Pembagian Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini adalah Tabel 4.6 untuk tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Sumber: Data primer dengan pengolahan, 08 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat disimpulkan dari 80 responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah wanita sebanyak 61,2%, sedangkan pria sebanyak 38,8%. Perbandingan ini sesuai dengan pandangan atau persepsi bahwa wanita memiliki kecenderungan berbelanja lebih tinggi dibanding pria.
b. Pembagian Responden Berdasarkan Usia
Berikut ini adalah Tabel 4.7 untuk tabulasi karakteristik responden berdasarkan tingkatan usia:
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Usia
Usia
17-27 th
28-38 th
Sumber: Data primer dengan pengolahan, 08 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa dari 80 responden dalam penelitian ini sebanyak 47,5% atau 38 responden berusia 17-27 tahun, sedangkan 43,7% atau 35 responden berusia 28-38 tahun dan sebanyak 8,8% atau 7 responden berusia >38 tahun.
c. Pembagian Responden Berdasarkan Referensi Pembelian Pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan
Berikut ini adalah Tabel 4.8 untuk tabulasi karakteristik responden berdasarkan referensi pembelian pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan:
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Referensi Pembelian
Referensi
Promosi
Keluarga
Papan nama
Sumber : Data primer dengan pengolahan, 08 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan referensi pembelian responden yang paling dominan bersumber dari keluarga, yaitu sebanyak 52,50% atau 42 responden dari 80 responden, referensi pembelian dari papan nama sebanyak 23,7% atau 19 responden, referensi pembelian dari teman sebanyak 18,8% atau 15 responden dan bersumber dari promosi sebanyak 5% atau 4 responden.
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui mengenai pernyataan responden terhadap citra toko Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Untuk memudahkan penilaian dari tanggapan responden, maka dibuat kriteria penilaian sebagai berikut:
Sangat setuju (SS)
diberi skor 5
Setuju (S)
diberi skor 4
Kurang setuju (KS)
diberi skor 3
Tidak setuju (TS)
diberi skor 2
Sangat tidak setuju (STS)
diberi skor 1
Selanjutnya dicari nilai rata-rata dari setiap tanggapan responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval. Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000:79) adalah sebagai berikut :
rentang
P= banyak kelas interval
Dimana :
= Panjang kelas interval Rentang = Data tertinggi-data terendah
Banyak kelas interval
Berdasarkan rumus diatas maka panjang kelas interval adalah :
5 − 1 P= 4
Maka interval dari kriteria penilaian adalah sebagai berikut :
1,00-1,79 = Sangat tidak setuju (STS) 1,80-2,59 = Tidak Setuju (TS)
2,60-3,39 = Kurang setuju (KS) 3,40-4,19 = Setuju (S)
4,20-5,00 = Sangat setuju (SS)
Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden
terhadap lokasi toko (X 1 ):
Tabel 4.9
Pendapat Responden Terhadap Variabel Lokasi Toko (X 1 )
Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Skor : 1 Skor : 2 Skor : 3 Skor : 4 Skor : 5 Pernyataan
rata- STS
N Skor rata
N Skor N Skor N Skor N Skor N Skor
4 0 0 3 6 11 33 48 192 18 90 80 321 4,01 Rata-rata skor X 1 4,04
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.9 Dapat dilihat bahwa:
a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan lokasi supermarket mudah dijangkau, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,07 yang berada pada interval 3,40- 4,19.
b. Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan letak berdirinya supermarket mudah terlihat, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,07 yang berada pada interval 3,40-4,19.
c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan lalu lintas kendaraan disekitar supermarket lancar, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,02 yang berada pada interval 3,40-4,19.
d. Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan keberadaan toko-toko lain disekitar supermarket dapat melengkapi tujuan belanja, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,01 yang berada pada interval 3,40-4,19.
Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap lokasi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata skor X 1
sebesar 4,04 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden
terhadap produk (X 2 ):
Tabel 4.10
Pendapat Responden Terhadap Variabel Produk (X 2 )
Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Skor : 1 Skor : 2 Skor : 3 Skor : 4 Skor : 5 Pernyataan
rata- STS
N Skor rata
N Skor n Skor N Skor N Skor n Skor
4 0 0 2 4 14 42 34 136 30 150 80 332 4,15 Rata-rata skor X 2 4,12
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan produk yang dijual bervariasi, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,11 yang berada pada interval 3,40-4,19.
b. Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan bahwa setiap produk yang ditawarkan memiliki item yang lengkap (warna,ukuran,jenis), karena nilai rata-rata responden sebesar 4,05 yang berada pada interval 3,40-4,19.
c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan kualitas produk sesuai harapan, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,20 yang berada pada interval 4,20- 5,00.
d. Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan ketersediaan (stok) produk selalu terjaga, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,15 yang berada pada interval 3,40- 4,19.
Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap produk Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata skor X 2
sebesar 4,12 yang berada pada interval 3,40-4,19.
Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden
terhadap variabel harga (X 3 ):
Tabel 4.11
Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga (X 3 )
Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Skor : 1 Skor : 2 Skor : 3 Skor : 4 Skor : 5 Pernyataan
rata- STS
N Skor rata
N Skor N Skor N Skor n Skor N Skor
3 0 0 1 2 8 24 45 180 26 130 80 336 4,20 Rata-rata skor X 3 4,18
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan harga produk-produk yang ditawarkan bersaing, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,16 yang berada pada interval 3,40-4,19.
b. Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan harga produk yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,18 yang berada pada interval 3,40-4,19.
c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan harga eceran (per-unit) dengan c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan harga eceran (per-unit) dengan
Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap harga-harga produk di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata
skor X 3 sebesar 4,18 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap
pelayanan konsumen (X 4 ):
Tabel 4.12 Pendapat Responden Terhadap Variabel Pelayanan Konsumen (X 4 )
Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Skor : 1 Skor : 2 Skor : 3 Skor : 4 Skor : 5 Pernyataan
rata- STS
N Skor rata
N Skor n Skor N Skor N Skor n Skor
4 0 0 0 0 11 33 45 180 24 120 80 333 4,16 Rata-rata skor X 4 4,03
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:
a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan karyawan supermarket a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian sangat baik terhadap pernyataan karyawan supermarket
b. Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan karyawan cakap dalam menjawab pertanyaan konsumen, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,06 yang berada pada interval 3,40-4,19.
c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan karyawan memberikan pelayanan dengan cepat, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,82 yang berada pada interval 3,40-4,19.
d. Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan konsumen tidak diawasi secara langsung oleh karyawan toko sehingga membuat konsumen berbelanja dengan santai, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,16 yang berada pada interval 3,40-4,19.
Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap pelayanan konsumen di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui
perolehan rata-rata skor X 4 sebesar 4,03 yang berada pada interval 3,40- 4,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden
terhadap variabel fasilitas fisik (X 5 ):
Tabel 4.13 Pendapat Responden Terhadap Variabel Fasilitas Fisik (X 5 )
Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Skor : 1 Skor : 2 Skor : 3 Skor : 4 Skor : 5 Pernyataan
rata- STS
N Skor rata
N Skor n Skor N Skor N Skor N Skor
5 2 2 3 6 9 27 43 172 23 115 80 322 4,02 Rata-rata skor X 5 3,84
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
a. Pada indikator pertama, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan fasilitas parkir tergolong luas, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,87 yang berada pada interval 3,40-4,19.
b. Pada indikator kedua, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan suhu ruangan Supermarket Mandiri sejuk, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,78 yang berada pada interval 3,40-4,19.
c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan tata letak barang dagangan (display) c. Pada indikator ketiga, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan tata letak barang dagangan (display)
d. Pada indikator keempat, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan jumlah mesin kasir yang tersedia memadai, karena nilai rata-rata responden sebesar 3,82 yang berada pada interval 3,40-4,19.
e. Pada indikator kelima, sebagian besar dari 80 responden memberikan penilaian baik terhadap pernyataan aliran jalan konsumen lebar sehingga leluasa dalam melihat-lihat dan memilih produk, karena nilai rata-rata responden sebesar 4,02 yang berada pada interval 3,40-4,19.
Berdasarkan penjelasan tersebut, secara umum dari 80 responden memberikan penilaian yang baik terhadap fasilitas fisik di Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Hal ini ditunjukkan melalui perolehan rata-rata
skor X 5 sebesar 3,84 yang berada pada interval 3,40-4,19. Berikut ini akan ditampilkan tabel distribusi pendapat responden terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (variabel Y).
Tabel 4.14 Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Frekuensi Pendapat Responden
Total Skor
Skor : 1 Skor : 2 Skor : 3 Skor : 4 Skor : 5 Pernyataan
rata- STS
N Skor rata
N Skor n Skor N Skor N Skor n Skor
Rata-rata skor Y
Sumber: Data Primer dengan pengolahan SPSS 14, 09 Juni 2009
Pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa pernyataan responden terhadap keputusan pembelian sebagai pengaruh lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dapat dikatakan baik, karena nilai rata-rata dari keseluruhan pernyataaan Y adalah 3,97. yang berada pada interval 3,40-4,19.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan dengan maksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen atau variabel terikat, bila dua atau lebih variabel independen atau variabel bebas dinaik turunkan nilainya (Sugiyono, 2004:210).
Penelitian ini dengan memperhitungkan variabel lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (phisical facilities) untuk mengetahui berapa besar pengaruhnya dan pengaruh positif atau negatif dari kelima Penelitian ini dengan memperhitungkan variabel lokasi toko (store location), produk (merchandise), harga (price), pelayanan konsumen (customer services), dan fasilitas fisik (phisical facilities) untuk mengetahui berapa besar pengaruhnya dan pengaruh positif atau negatif dari kelima
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y=a+b X +b X +b X +b X +b X +e
Anallisi regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14,0 for Windows, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
.409 .684 a. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 11 Juni 2009
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.15 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 1,054 + 0,245X 1 + 0.284X 2 + 0,391X 3 + 0,311X 4 + 0,011X 5 +e
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 1,054. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas a. Konstanta (a) = 1,054. Ini menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas
b. Koefisien X 1 (b 1 ) = 0,245. Ini menunjukkan bahwa variabel lokasi toko (X 1 ) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel lokasi toko (X 1 ) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,245.
c. Koefisien X 2 (b 2 ) = 0,284. Ini menunjukkan bahwa variabel produk (X 2 ) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel produk (X 2 ) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,284.
d. Koefisien X 3 (b 3 ) = 0,391. Ini menunjukkan bahwa variabel harga (X 3 ) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel harga (X 3 ) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,391.
e. Koefisien X 4 (b 4 ) = 0,311. Ini menunjukkan bahwa variabel pelayanan konsumen (X 4 ) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel pelayanan konsumen (X 4 ) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,311.
f. Koefisien X 5 (b 5 ) = 0,011. Ini menunjukkan bahwa variabel fasilitas fisik (X 5 ) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Atau dengan kata lain jika variabel fasilitas fisik (X 5 ) ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan bertambah sebesar 0,011.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X 5 ) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:
H 0 :b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 =0
Artinya tidak ada pengaruh secara serentak atau simultan antara variabel bebas (X 1 ,X 2 ,X 3, X 4 ,X 5 ) terhadap variabel terikat (Y).
H 0 :b 1 ≠b 2 ≠b 3 ≠ b 4 ≠b 5 ≠0
Artinya ada pengaruh secara serentak atau simultan antara variabel bebas (X 1 ,X 2 ,X 3, X 4 ,X 5 ) terhadap variabel terikat (Y).
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (pembilang) = k-1
df (penyebut)
= n-k
Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 80 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 6, sehingga diperoleh:
1) df (pembilang) = k-1
df (pembilang) = 6-1 =5
2) df (penyebut) = n-k
df (penyebut) = 80-6 =74 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software
SPSS 14,0 for Windows , kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat α = 5%, dengan kriteria uji sebagai berikut:
H 0 diterima bila F hitung <F tabel pada α = 5%
H 0 ditolak bila F hitung >F tabel pada α = 5%
Tabel 4.16 Hasil Uji F
ANOVA b
Sum of
Model
F Sig. 1 Regression
Squares
df Mean Square
34.245 .000 a Residual
a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Lokasi, Harga, Pelayanan, Produk b. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Pengolahan data SPSS 14, 11 Juni 2009
Pada tabel 4.16 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 34,245 lebih besar dari nilai F tabel yakni 2,34 dengan tingkat signifikan = 0.000 l ebih kecil dari tingkat kesalahan α = 5%.
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung >F tabel dan tingkat signifikan (0.000) < 5%. maka H 0 ditolak, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X 5 ) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/X 3 ), pelayanan konsumen (customer services /X 4 ), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X 5 ) mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y).
Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
H 0 :b 1 =b 2 =b 3 =b 4 =b 5 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X 5 ) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) sebagai variabel terikat.
H 0 :b 1 ≠b 2 ≠b 3 ≠b 4 ≠b 5 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X 5 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) sebagai variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan:
H 0 diterima jika t hitung <t tabel pada α = 5%
H 0 ditolak jika t hitung >t tabel pada α = 5% Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS
14,0 for Windows , kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5% dan df=74 yakni 1,995.
Tabel 4.17
Hasil Uji t
Coefficients a
t Sig. 1 (Constant)
B Std. Error
.409 .684 a. Dependent Variable: Pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 14, 12 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.17 terlihat bahwa:
1) Variabel lokasi (X 1 ) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,006 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (2,815) > t tabel (1,995).
Pembahasan : Lokasi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan merupakan salah satu faktor pendorong bagi konsumen untuk berkunjung. Posisi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia yang terletak di perempatan jalan (Simpang Empat Bahagia) menjadikan supermarket dilalui banyak kendaraan umum dan lalu lintas pejalan kaki serta visibility (keterlihatan) supermarket menjadi mudah terlihat sehingga menimbulkan stimulus masyarakat untuk berkunjung. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa lokasi toko yang stategis merupakan faktor pendorong yang menjanjikan. Jika manajemen toko mampu Pembahasan : Lokasi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan merupakan salah satu faktor pendorong bagi konsumen untuk berkunjung. Posisi Supermarket Mandiri Simpang Bahagia yang terletak di perempatan jalan (Simpang Empat Bahagia) menjadikan supermarket dilalui banyak kendaraan umum dan lalu lintas pejalan kaki serta visibility (keterlihatan) supermarket menjadi mudah terlihat sehingga menimbulkan stimulus masyarakat untuk berkunjung. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa lokasi toko yang stategis merupakan faktor pendorong yang menjanjikan. Jika manajemen toko mampu
2) Variabel produk (X 2 ) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (4,184) > t tabel (1,995).
Pembahasan : Konsumen akan senang berbelanja di toko yang menjual barang-barang lengkap dan berkualitas. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan di Jakarta pada tahun 1999 menunjukkan bahwa faktor yang berkaitan dengan produk (merchandising) seperti kelengkapan item dan kualitas produk, ternyata sangat dominan dalam menciptakan daya tarik suatu peritel (Sopiah dan Syihabudhin, 2008:142). Supermarket Mandiri Simpang Bahagia selain menyediakan berbagai produk makanan juga menyediakan produk nonmakanan seperti peralatan kecantikan, produk kesehatan, dan produk umum lainnya sehingga dengan sekali berbelanja konsumen dapat membeli barang-barang yang dibutuhkan.
3) Variabel harga (X 3 ) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (4,335) > t tabel (1,995).
Pembahasan : Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara kelima variabel citra toko (lokasi, produk, harga, pelayanan konsumen, dan fasilitas fisik). Karena masyarakat memiliki sifat yang cenderung sensitif terhadap harga dan akan selalu mencari produk dengan harga yang miring atau murah. Keputusan penetapan harga semakin penting karena pelanggan saat ini cenderung mencari nilai (value) ketika membeli barang atau jasa (Utami, 2006:199). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian kosumen, bahkan pengaruhnya relatif besar. Perilaku yang demikian tampak dipahami oleh manajemen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dalam penetapan harga produk, dimana secara keseluruhan responden memberikan penilaian yang baik terhadap penetapan harga-harga produk pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia.
4) Variabel pelayanan konsumen (X 4 ) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (4,129) > t tabel (1,995).
Pembahasan : Konsumen tidak saja menuntut produk yang berkualitas dari setiap transaksi yang dilakukan, tetapi juga pelayanan yang diterima pun harus berkualitas. Lebih spesifik, Jhon Wanamaker (Sopiah dan Syihabudhin, 2008:252) menyatakan
“Berikan pelayanan yang terbaik serta mutu terbaik, maka akhirnya pasar akan tumbuh di depan rumah anda”. Perusahaan yang menyajikan layanan berkualitas akan menarik calon konsumen potensial menjadi konsumen nyata, dan apabila layanan yang diterima konsumen melebihi atau setidak-tidaknya sama dengan harapan konsumen, maka konsumen akan puas dalam keputusan pembelian. Perilaku yang demikian tampak dipahami oleh manajemen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dalam memberikan pelayanan kepada konsumen dengan penuh perhatian, ramah, cepat, dan cerdas. Karena secara keseluruhan responden memberikan penilaian yang baik terhadap pelayanan konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
5) Variabel fasilitas fisik (X 5 ) tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen (Y), hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,684 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung (0,409) < t tabel (1,995).
c. Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 )
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan (R 2 ) berkisar antara
2 nol sampai dengan satu ( 0 2 ≤R ≤1). Hal ini berarti bila R = 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan bila R 2
mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas
square 2 atau Adjusted R Square (R yang disesuaikan). Jika variabel lebih dari dua sebagaimana dalam penelitian ini, maka yang dipakai adalah
Adjusted r square .
Tabel 4.18
Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Std. Error of Model
Adjusted
R Square
R Square
the Estimate
.742 a. Predictors: (Constant), Fasilitas, Lokasi, Harga,
1 .836 a .698
Pelayanan, Produk
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS, 12 Juni 2009
Tabel 4.19 Standar Deviasi Keputusan Pembelian (Y)
Statistics
Pembelian N
Std. Deviation
Sumber: Hasil Pengolahan dengan SPSS, 12 Juni 2009
Berdasarkan Tabel 4.18 dan 4.19 dapat terlihat bahwa:
1) R = 0,836, berarti hubungan antara lokasi toko (store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X 5 ) terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) sebesar 83,60%. Hal ini berarti hubungannya sangat erat.
2) Nilai Adjusted R Square sebesar 0,678, berarti 67,80% faktor- faktor keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan (Y) dapat dijelaskan oleh lokasi toko
(store location/X 1 ), produk (merchandise/X 2 ), harga (price/ X 3 ), pelayanan konsumen (customer services/X 4 ), dan fasilitas fisik (phisical facilities/X 5 ), sedangkan sisanya 32,20% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
3) Nilai Standard Error of the Estimated pada penelitian ini adalah 0,742, dimana lebih kecil dibanding nilai standar deviasi keputusan pembelian (Y) pada Tabel 4.19 sebesar 1,307. Maka model regresi lebih bagus bertindak sebagai prediktor keputusan pembelian daripada rata-rata keputusan pembelian itu sendiri.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis pernyataan responden terhadap variabel-variabel citra toko yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik, maka secara keseluruhan responden memberikan penilaian yang baik terhadap citra toko pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan,
2. Variabel citra toko yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
3. Variabel citra toko yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan adalah variabel harga.
4. Variabel lokasi toko, produk, harga dan pelayanan konsumen secara parsial atau individual mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan variabel fasilitas fisik secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
5. Keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan dapat dijelaskan oleh kelima variabel citra toko yang terdiri dari lokasi toko, produk, harga, pelayanan konsumen dan fasilitas fisik sebesar 67,80%. Sedangkan sisanya 32,20% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut:
1. Meskipun secara keseluruhan citra toko pada Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan baik menurut konsumen, akan lebih baik apabila manajemen dapat meningkatkan citra tersebut, antara lain melalui:
a. Peningkatan pengawasan terhadap kualitas produk yang ditawarkan dengan memberikan
perhatian secara menyeluruh dan berkesinambungan terhadap kelayakan penggunaan produk yang ditawarkan, sehingga konsumen akan merasa aman dan puas terhadap produk Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
b. Menciptakan hubungan komunikasi yang lebih baik dengan konsumen dengan mendengarkan keluhan konsumen berupa saran maupun kritik dan selalu memberikan senyuman saat melayani konsumen, sehingga konsumen akan merasa memiliki Supermarket Mandiri Simpang Bahagia dan pada akhirnya Supermarket Mandiri Simpang Bahagia akan dijadikan pilihan utama bagi masyarakat.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
2. Berkaitan dengan lokasi toko yang dinilai strategis oleh responden, maka pihak manajemen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia harus mempertahankan dan meningkatkan persepsi lebih bagus dari konsumen dengan penempatan atau penambahan penunjuk lokasi toko pada jalur ke arah Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan.
3. Berkaitan harga merupakan variabel citra toko yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan mendapat penilaian baik dari konsumen, maka pihak manajemen Supermarket Mandiri Simpang Bahagia Medan harus tetap mempertahankan penetapan harga yang kompetitif untuk mempertahankan posisi tawar toko.
Patar Gunawan : Analisis Pengaruh Citra Toko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket