Optimalisasi Produksi Ikan Hias di Miranti Aquarium Desa Ciluar, Kota Bogor

03 2OPTIMALISASI PRODUKSI IKAN HIAS DI MIRANTI AQUARIUM
DESA CILUAR, KOTA BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

AKHMAD MUHARRAM

PROGRAM STUD1
MANAJEMEN BI'SNIS DAN EKONOMI PERIKANAN- KELAUTAN
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PElUKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PElUKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

ABSTRAK
AKHMAD MUEIARRAM. Optirnalisasi Produksi Ikan Hias d i Miranti
Aquarium Desa Ciluar, Kota Bogor. Dibimbing oleh DINARWAN dan NARNI
FARMAYANTI.
'

.
.
'


Optimalisasi produksi ikan hias merupakan usaha untgk memaksimumkan
laba dengan memperhatikan kendala-kendala yang dihadgi. Optimalisasi produksi
diantaranya dapat diselesaikan melalui pemrograman 1 k e r yang mana hngsi tujuan
dan hngsi kendala diasumsikan linier.
Usaha budidaya ikan hias di Bogor diantaranya dilakukan oleh Miranti
Aquarium, usaha budidaya ini merupakan usaha yang cukup besar di daerah Bogor.
Miranti Aquarium dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai keuntungan
dihadapkan pada suatu persoalan yaitu pengambilan keputusan berproduksi untuk
mencapai keuntungan yang maksimum namun menghadapi banyak pembatasan
(lin~itaiio?~
or consfraii~t)yang perlu dipikirkan dengan baik. Oleh karena itu tujuan
dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat produksi optimal dengan kendala
ketersediaan pemilikan sumberdaya (kapasitas bak semen, ketersediaan stok ikan
hias, ketersediaan jam tenaga kerja dan ketersediaan pakan) yang dihadapi oleh
Miranti Aouarium dan menganalisis
perubahan- perubahan pada se1an.g
- sensitivitas
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kombinasi produksi optimal.
Berdasarkan hasil optimalisasi dengan pemrograman linier tersebut Miranti

Aquarium'sudah berproduksi dengan meinperhatikan ketersediaan sumberdaya
(input) yang dimilikinya. Persamaan antara kondisi optimal dan kondisi aktual
disebabkan karena kendala stok ikan hias membatasi produksi perusahaan tersebut.
Kombinasi produksi optimal tersebut memiliki reduced cost bernilai no1 yang
menunjukkan jumlah dimana nilai hngsi tujuan tidak akan berkurang apabila satu
unit variabel ditambahkan dalam pengambilan keputusan produksi optimal.
dan
Sumberdaya (input) ada yang digunakan seluruhnya (binding co~~strai~it)
ada yang tidak digunakan seluruhnya (non binding constraint). Penggunaan kapasitas
bak semen, jam tenaga kerja dan pakan tidak digunakan seluruhnya dan masih
terdapat sisa (slacWsurplus). Perusahaan tidak perlu menambah kapasitas bak semen,
jam tenaga kerja dan pakan untuk pembesaran ikan hias karena ha1 ini tidak akan
menambah kontribusi laba terhadap keseluruhan laba perusahaan. Ketersediaan stok
ukuran S habis digunakan. Stok ukuran S yang habis digunakan apabila
ditambah ketersediaannya dapat menambah kontribusi laba terhadap laba keseluruhan
senilai dualpricenya.
Kombinasi produksi optimal tidak terlalu peka dengan perubahan kontribusi
laba (perubahan harga ataupun perubahan biaya produksi) karena selang
sensitivitasnya cukup lebar dengan batas bawah Rp 0,00 sampai dengan batas atas
tidak terbatas (i~finitify), sehingga kontribusi laba yang berubah dalam selang

tersebut menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan berubah tetapi tidak
menyebabkan solusi optimal berubah. Begitu pula dengan selang sensitivitas fbngsi
kendala cukup lebar yang mana kapasitas kolam, jam tenaga kerja dan pakan
-

-

mempunyai batas atas yang tidak terhingga (infinity) dan kendala stok ikan hias
ukuran S yang mempunyai selang antara batas atas dan batas bawah yang cukup
lebar. Perubahan stok ikan hias yang berubah pada selang sensitivitas tersebut tidak
akan merubah harga bayangannya (dualprice)
Analisis post- optimalitas yang dilakukan menunjukkan bahwa perubahan
diluar selang sensitivitas dapat mengakibatkan perubahan dalam kombinasi produksi
optimal. Perubahan kombinasi produksi optimal turut mempengaruhi pemakaian
sumberdaya (input) yang digunakan, sehingga perubahan baik pada koefisien fungsi
tujuan maupun perubahan pada sisi mas kanan kendala mempengaruhi penggunaan
sumberdaya (input).