Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan

A. Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan

Apakah yang dimaksud dengan tata urutan perundang-undangan? Mengapa peraturan perundang-undangan harus dibuat sesuai dengan tata urutannya? Tata urutan biasa juga disebut dengan hierarki. Tata urutan perundang-undangan adalah tingkatan atau penjenjangan jenis- jenis peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada asas bahwa peraturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

Adapun peraturan perundang-undangan merupakan peraturan tertu- lis yang dibuat oleh lembaga negara atau pejabat berwenang yang memi- liki kekuatan mengikat secara umum. Tata cara pembentukan perun- dang-undangan berdasarkan urutannya telah diatur dengan undang- undang yang tersendiri, yakni UU No. 10 Tahun 2004. Menurut undang- undang ini, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan di Indone- sia adalah sebagai berikut:

1. undang-undang dasar RI tahun 1945 (UUD 1945);

2. undang-undang (UU)/peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu);

3. peraturan pemerintah (PP);

4. peraturan presiden (perpres);

5. peraturan daerah (perda), terdiri atas

a. peraturan daerah provinsi,

b. peraturan daerah kabupaten/kota,

c. peraturan desa. Tata urutan tersebut memperlihatkan bahwa undang-undang dasar

(UUD 1945) menempati kedudukan paling tinggi, sedangkan peraturan tingkat desa menempati kedudukan paling rendah. Tata urutan tersebut menjadi pedoman pembentukan peraturan perundang-undangan. Pera- turan perundang-undangan yang lebih bawah bersifat menjabarkan dan menindaklanjuti peraturan perundang-undangan yang berada di atasnya. Adapun yang menjadi sumber dari segala sumber hukum pembentukan semua peraturan perundang-undangan tersebut adalah Pancasila.

64 Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VIII

1. UUD 1945

Negara kita memiliki UUD 1945 yang dijadikan sebagai landasan dasar pengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kamu pasti masih ingat bahwa UUD 1945 merupakan konstitusi atau hukum dasar yang tertulis. Nah, terkait dengan peraturan perundang- undangan ini, semua peraturan perundang-undangan di negara kita tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.

UUD 1945 merupakan produk hukum yang istimewa. Di samping kedudukannya yang vital, UUD 1945 justru dirancang sebelum bangsa Indonesia merdeka dan terbentuk menjadi negara. UUD 1945 dibuat melalui jalur khusus oleh para tokoh pendiri negara –– yang tergabung dalam BPUPKI. UUD 1945 dibuat dengan maksud untuk memberikan landasan bagi terbentuk, berdiri, dan keberlangsungan hidup negara Indonesia.

Oleh sebab itu, di dalam UUD 1945 disebutkan dengan jelas hal- hal mendasar yang bersangkut-paut dengan negara. Melalui bagian pen- dahuluannya –– yang lazim disebut Pembukaan UUD 1945 –– disebut- kan tentang dasar negara, bentuk pemerintahan negara, dan tujuan nega- ra. Selanjutnya, di dalam batang tubuhnya –– pasal-pasal –– diatur ke- tentuan-ketentuan pokok lain tentang penyelenggaraan berbangsa dan bernegara.

Setelah Indonesia merdeka dan berdiri sebagai negara, UUD 1945 disahkan menjadi konstitusi. Pengesahannya juga dilakukan oleh para pendiri negara –– yang tergabung dalam PPKI –– dalam keadaan mende- sak. Setelah pembentukan dan pengesahannya dilakukan dalam keadaan darurat, penanganan lebih lanjut atas UUD 1945 barulah diserahkan kepada lembaga khusus permanen yang disebut MPR. Di dalam UUD 1945 sendiri, hal-hal ini sudah diatur ketentuannya, termasuk juga jika terhadap UUD 1945 hendak dilakukan perbaikan (amendemen).

2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh DPR dengan persetujuan bersama presiden. Selain untuk menjalan- kan ketentuan-ketentuan dalam UUD, undang-undang juga dibuat untuk mengatur hal-hal yang belum ditetapkan dalam UUD. Undang-undang merupakan penjabaran langsung dari UUD. Dalam UUD 1945, ketentu- an-ketentuan yang bertalian dengan penetapan UU di antaranya terdapat dalam pasal 5, pasal 20, pasal 21, dan pasal 22D.

Ketaatan terhadap Undang-Undang Nasional

Pada prinsipnya, kekuasaan membentuk undang-undang berada di tangan DPR. Namun, presiden juga memiliki hak untuk mengajukan rancangan undang-undang (RUU). Rancangan undang-undang adalah konsep awal undang-undang dalam bentuk mentah yang masih perlu dimatangkan melalui pembahasan dan penyempurnaan.

Secara keseluruhan, presiden juga menjadi partner (pasangan) DPR da- lam pembahasan dan menyetujui un- dang-undang. Undang-undang tidak dapat dibuat, disetujui, dan disahkan hanya oleh salah satu pihak. Undang- undang (dalam bentuk RUU) boleh di- ajukan atau diusulkan oleh salah satu pihak, tetapi harus dibahas dan kemu- empo T dian disahkan melalui persetujuan ber-

Gambar 1 Presiden dan DPR merupakan partner

sama antara kedua belah pihak (DPR

dalam pembentukan, pembahasan, persetujuan,

dan presiden). dan pengesahan undang-undang. Adapun peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)

adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan sepenuhnya oleh presiden tanpa lewat persetujuan bersama DPR. Perpu ditetapkan oleh presiden dalam keadaan genting (darurat) yang memaksa. Namun, da- lam waktu berikutnya, perpu harus mendapat persetujuan dari DPR dalam persidangan DPR berikutnya. Jika tidak mendapat persetujuan dari DPR, perpu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

3. Peraturan Pemerintah

Peraturan pemerintah (PP) dibuat dan ditetapkan oleh presiden da- lam kedudukannya sebagai kepala pemerintahan. Peraturan pemerintah dibuat dan ditetapkan untuk menjalankan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam undang-undang. Hal ini seperti diatur dalam UUD 1945 Pasal 5 Ayat (2), yang berbunyi, “Presiden menetapkan peraturan peme- rintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.”

4. Peraturan Presiden

Sebagaimana peraturan pemerintah (PP), peraturan presiden (per- pres) adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat dan ditetapkan oleh presiden. Peraturan presiden dibuat untuk melaksanakan perintah atau ketentuan yang terdapat dalam undang-undang. Peraturan presiden juga dapat dibuat untuk melaksanakan atau menindaklanjuti ketentuan- ketentuan yang terdapat dalam peraturan pemerintah.

66 Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas VIII

5. Peraturan Daerah

Peraturan daerah (perda) ialah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh DPRD dengan persetujuan bersama kepala daerah. Peraturan daerah dapat berupa peraturan daerah tingkat provinsi, tingkat kabupa- ten atau kota, dan tingkat desa. Peraturan daerah berisi ketentuan-keten- tuan penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan serta me- nampung kondisi-kondisi khusus daerah. Peraturan daerah juga dapat berisi penjabaran dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Di tingkat provinsi, peraturan daerah dibuat DPRD provinsi melalui persetujuan dengan gubernur. Di tingkat kabupaten atau kota, peraturan daerah dibuat DPRD kabupaten atau kota melalui persetujuan dengan bupati atau walikota. Di tingkat desa, peraturan daerah atau peraturan desa dibuat oleh badan perwakilan desa (atau nama lainnya) melalui persetujuan dengan kepala desa atau lurah.

Khazanah Bagaimanakah kedudukan dan keberadaan peraturan perun-

dang-undangan lain selain yang diatur dalam UU No. 10 Tahun 2004 di muka? Jenis peraturan perundang-undangan selain yang sudah disebut di depan, diakui keberadaannya dan mempunyai ke- kuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan yang lebih tinggi. Jenis-jenis peraturan lain itu ialah peraturan yang dikeluarkan oleh MPR, DPD, MA, MK, BPK, menteri, direktur jenderal, gubernur, bupati, walikota, kepala desa, dan sebagainya.

Pelatihan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat! Kerja-

kan di buku tugasmu!

1. Apa yang disebut dengan peraturan perundang-undangan?

2. Sebutkan tata urutan peraturan perundang-undangan menurut UU No. 10 Tahun 2004!

3. Apa latar belakang dibuatnya perpu oleh presiden?

4. Apa perbedaan antara undang-undang dan peraturan daerah!

5. Jelaskan fungsi dari undang-undang!

Ketaatan terhadap Undang-Undang Nasional

Tugas

1. Bentuklah kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 4–6 siswa!

2. Carilah informasi bersama kelompokmu mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah sekitar sekolah atau tempat tinggal kalian!

3. Catat dan daftarlah peraturan perundang-undangan yang kali- an temukan tersebut!

4. Diskusikan apakah peraturan perundang-undangan tersebut sudah sesuai dengan kondisi daerah kalian atau belum!

5. Catat hasil diskusi dan kumpulkan kepada guru untuk dinilai!