U raian dan penjelasan di atas menunjukkan bahwa Islam benar-

U raian dan penjelasan di atas menunjukkan bahwa Islam benar-

benar memberikan perhatian yang besar terhadap seksualitas. Isu seksualitas manusia didiskusikan secara terbuka dalam lembar- lembar kitab fiqh. Al-Qur’an dan al-Hadits pun menyinggungnya secara nyata dalam batas etika dan relasi gender yang saling menghargai dan memberikan manfaat. Ulama fiqh mendiskusikan isu seksualitas tidak hanya dalam konteks halal-haram atau hitam- putih, melainkan juga masuk ke ranah etika sosial dan hak-hak yang seharusnya dijamin dan dipenuhi.

Kami menyimpulkan bahwa seluruh ayat al-Qur’an dan teks Hadits, secara substantif—sebagaimana dinyatakan Ibnu al-Qayyim al-Jawziyyah—adalah adil ( al-‘adl), maslahat (al-mashlahat), bijaksana ( al-hikmah, wisdom), dan kasih sayang (al-rahmah), termasuk ketika membicarakan isu seksualitas. Kesimpulan ini diambil karena al-Qur’an adalah wahyu Allah, firman Allah, yang sudah pasti keseluruhan isinya mencerminkan karakter dan sifat Allah sendiri yang Maha Adil ( al-‘Âdil dan al-Muqsith), Maha Bijaksana ( al-Hâkim), dan Maha Pengasih dan Penyayang (ar-

Risalah Islam untuk Pemenuhan Hak-hak Seksualitas Risalah Islam untuk Pemenuhan Hak-hak Seksualitas

Rahmân dan ar-Rahîm). Tidak mungkin Allah SWT yang Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Penyayang-Pengasih melahirkan firman-Nya yang diskriminatif, tidak adil, tidak setara, mendorong kekerasan, dan menjadi sumber ketimpangan sosial dalam kehidupan umat manusia.

Sementara posisi al-Hadits—sebagai sumber kedua ajaran Islam—adalah penjelas ( mubayyin dan mufassir) dari al-Qur’an yang tentu saja tidak boleh bertentangan dengan misi dan ajaran dasar al-Qur’an yang adil, setara, maslahat, bijaksana, dan bernuansa kasih sayang.

Dengan demikian, syari’at Islam secara prinsipil adalah keadilan dan kasih sayang Allah di antara hamba-hamba-Nya dan pelindung-Nya di muka bumi ini. Apabila ditemukan ketentuan- ketentuan hukum Islam yang tidak adil, tidak setara, diskriminatif, melegitimasi kekerasan, dan berakibat pada ketimpangan sosial, maka tentu hal itu bukan syari’at Islam dan bukan kondisi sosial yang dikehendaki al-Qur’an dan al-Hadits. Dalam konteks ini, tentu saja yang tidak adil, diskriminatif, dan mendorong kekerasan bukan al-Qur’an dan Haditsnya, melainkan perspektif, penalaran, dan cara orang dalam mengambil keputusan hukum dari ayat al- Qur’an dan teks al-Hadits.

Penalaran ini memosisikan tafsir, fiqh, dan fatwa hukum Islam sebagai konstruksi sosial-budaya yang mencerminkan realitas sosial saat itu. Pembacaan kritis dengan analisis gender yang jernih atas pergulatan realitas sosio-historis dan psiko- historis pada saat teks al-Qur’an, Hadits, fiqh, dan tafsir dibentuk menjadi niscaya dilakukan. Teks al-Qur’an, Hadits, tafsir, dan fiqh saat itu adalah hasil negosiasi maksimal saat itu antara semangat pembebasan Islam menuju masyarakat tauhid yang adil dan setara dengan realitas patriarkhi yang masih mengakar dalam kehidupan masyarakat pada saat teks tersebut terbentuk.

FIQH SEKSUALITAS

Dengan penalaran tersebut, para ahli agama Islam me- merlukan kerjasama dengan para ahli ilmu ilmu sosial guna mendapatkan fakta-fakta empiris dan pengalaman sosial dan medis dalam mengkaji dan merumuskan seksualitas. Selain al-Qur’an dan al-Hadits, fakta-fakta empiris dan realitas sosial adalah basis utama bagi perumusan hukum dan pandangan agama tentang seksualitas. Para ulama mengatakan “ al-haqîqatu fî al-A’yân wa al-musyâhadah lâ fî adh-dhann wa al-takhmîn” (kebenaran ada dalam kenyataan, bukan dalam dugaan).

Basis analisis ilmiah berbasis gender ini dalam kurun waktu yang panjang telah hilang dari kesadaran sebagian besar masyarakat Muslim. Boleh jadi inilah sebabnya mengapa ketentuan hukum Islam mengenai seksualitas yang terwariskan generasi sekarang masih terkesan bias gender, diskriminatif, dan menyisakan kekerasan dalam relasi laki-laki dan perempuan. Ketentuan hukum Islam seharusnya menghasilkan solusi untuk mewujudkan keadilan, kesetaraan, dan kemaslahatan, bukan menjustifikasi realitas bentukan sosial yang timpang dan tidak adil atas dasar teks keagamaan.

Demikianlah, isu seksualitas dalam pandangan Islam hari ini masih menghadapi situasi pemahaman yang menegangkan. Namun demikian, ikhtiar untuk menghadirkan pemahaman dan kerangka pandang Islam yang manusiawi, empatik, adil, setara, dan ramah terhadap berbagai pilihan-pilihan seksualitas terus dilakukan, sebagimana kehadiran buku ini.

Berdasarkan kajian dan analisis yang telah dilakukan, kami menyimpulkan bahwa Islam memandang seksualitas sebagai karunia (anugerah) dari Allah SWT yang wajib dijaga kesehatannya, difungsikan secara bertanggungjawab, dan dikembangkan sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan kemanusiaan dalam batas-batas yang adil dan setara. Seksualitas melekat dalam

Risalah Islam untuk Pemenuhan Hak-hak Seksualitas

Islam juga menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat kemanusiaan. Islam memandang sama dan setara seluruh umat manusia sebagai hamba dan khalifatullah di muka bumi. Islam tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan asal usul, agama, jenis kelamin, gender, orientasi seksual, dan warna kulit. Faktor pembeda mereka di hadapan Allah hanyalah ketakwaan dan amal perbuatannya.

Secara spesifik, Islam juga menghormati dan menghargai pilihan-pilihan seksualitas seseorang, baik laki-laki maupun perempuan, selagi dilakukan secara sehat, aman, nyaman, bertanggungjawab, dan dalam ikatan perkawinan yang sah. Yang dikecam dan dilarang oleh Islam adalah perilaku seksual yang dilakukan dengan pemaksaan, kekerasan, menyakiti, sodomi, dan tidak bertanggungjawab, sehingga menimbulkan dampak negatif dan kerusakan bagi kemanusiaan.

Adapun hadirnya tafsir, fiqh, fatwa, atau kebijakan hukum Islam tentang seksualitas yang diskriminatif, seperti ajaran khitan perempuan, poligami, dan sodomi, dalam sejarah pemikiran dan peradaban manusia harus dipahami secara kontekstual dan historis. Ketentuan hukum tersebut hadir sebagai jawaban dialogis, negosiasi, dan diplomasi sosial yang maksimal terjadi antara teks ajaran Islam dengan berbagai kepentingan patriarkhis, kapitalis, dan lainnya yang mempengaruhi kehidupan sosial saat itu. Semua itu adalah gejala sosial historis tentang perkembangan hukum Islam.

Hukum Islam hari ini perlu hadir dengan semangat dan nalar keadilan, kesetaraan, dan kemaslahatan—sebagaimana semangat Islam pertama kali hadir di bumi Jazirah Arabia abad ke-7 M. Nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kemaslahatan,

FIQH SEKSUALITAS FIQH SEKSUALITAS

Risalah Islam untuk Pemenuhan Hak-hak Seksualitas

FIQH SEKSUALITAS

Dokumen yang terkait

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan 1. Temuan Umum - KOMPETENSI SOSIAL GURU DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL SISWA DI MIS IKHWANUL MUSLIMIN TEMBUNG - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 29

BAB IV PERAN PUSAT KAMPUNG QURANI DALAM MENGAPLIKASIKAN NILAI-NILAI AL-QUR’AN UNTUK MEMBANGUN GENERASI MUDA ISLAMI - Peran pkq (pusat kampung qur’ani) dalam membangun kampung qur’ani dan mewujudkan generasi islami di desa bandar setia - Repository UIN Sum

0 0 16

36 PERILAKU NELAYAN RAWAI DI DESA KAHYAPU SEBAGAI TOLAK UKUR TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN DALAM PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP YANG BERTANGGUNGJAWAB Ully Wulandari1 , Domu Simbolon2 dan Ronny I Wahju2

0 0 14

JADWAL PELAKSANAAN SELEKSI KOMPETENSI BIDANG DALAM RANGKA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2018 BAGI PELAMAR DENGAN LOKASI TES MEDAN

0 1 5

Jadwal Wawancara JADWAL PELAKSANAAN SELEKSI KOMPETENSI BIDANG DALAM RANGKA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2018 BAGI PELAMAR DENGAN LOKASI TES JAKARTA

0 4 26

Jadwal Psikotes Online JADWAL PELAKSANAAN SELEKSI KOMPETENSI BIDANG DALAM RANGKA REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2018 BAGI PELAMAR DENGAN LOKASI TES YOGYAKARTA No Nomor Peserta Nama

0 0 17

PENGUMUMAN NOMOR : 810 6643 Xll2018 TENTANG PENETAPAN HASIL SELEKSI KOMPETENSI DASAR DENGAN SISTEM CAT DALAM PENERIMAAN CPNS PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN ANGGARAN 2018

2 11 1356

Hotline KP Bagian SDM (WA) 088 1414 1995, website kp.sardjito.id

0 0 7

BAB 2. FUNDAMENTAL PENDENGARAN - Sebutkan Bagian Bagian Telinga Beserta Fungsinya Lengkap • Dapurpendidikan

0 0 17

SEJARAH SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM

0 0 20