Analisis Pola Musim Penangkapan dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Teri di Kabupaten Tuban, Jawa Timnr.

A ma17 /nay make nzistakes, bur he is not ufailzrre.
Until he sfaljt~blunznzing sonleone elsefor 1he171.
1;uilures are divided into iwo categories :
?hose who ilzoug/zi nntl never tiid,
and those who did and never tlzoughl.
Men who fry so~~zetliing
andfail are inzrzilely
Better flzun those who try rzo/lzing and succeed.
There is no suclz thing as,jirilure inside the will of (;OD.
Tliere is no such thing as real s1~cces.soutside /he will qf GOD.

(Johanes Lim, Ph.D.)

.Jzrst like ajslz, u1wuy.s swirns wi/hou/,fielirzg/ired.
Jus/ like a bird, tries and learns how tofly since it :(.bong
Keeps o~z,flyingwhen it's you~zg.
Just us afi.slz 1s born /o swrnz, a bird IS born tofly,
We are born to 11y.
7i.y lo bepeljici and be perfect by trying.

l'lze iizore we lry,

Tlze nzore ule learn,
YYze Inore chances we have lo achreve success.

(Dwi Sanjaya)

018

ANALISIS POLA MUSIM PENANGKAPAN DAN
TINGKAT PEMANFAATAN IKAN TERI DI
KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

AGUNG GUNAWAN

PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERWANAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

ANALISIS POLA MUSIM PENANGKAPAN DAN

TINGKAT PEMANFAATAN IKAN TERI DI
KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

Oleh :
AGUNG GUNAWAN
C05400041

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan pada
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

PROGRAM STUD1 PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERZKANAN
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERlKANAN
FAKULTAS PERZKANAN DAN ILMU KELAUTAN
lNSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004

AGUNG GUNAWAN. C05400041. Analisis Pola Musim Penangkapan dan
Tingkat Pemanfaatan Ikan Teri di Kabupaten Tuban, Jawa Timnr. DibimbingO I ~ ~ R I U L Y OS.

N BASKORO
O
MOBAMMAD
IMRON.
-. dan--Indonesia dianugerahi kekayaan sumberdaya ikan Iaut yang melimpah. Secara
umum sumberdaya ikan laut dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu ikan pelagis
besar, ikan pelagis kecil dan ikan demersal. Namun masih banyak dari kekayaan laut
kita yang belum termanfaatkan dengan baik, salah satunya yaitu sumberdaya ikan teri
(Stolephorus spp) yang termasuk kedalam golongan ikan pelagis kecil. Bila dilihat
dari segi kualitas harga, ikan teri memang lebih rendah bila dibandingkan dengan
ikan kakap atau ikan kerapu. Namun jika dilihat clan segi kuantitas, ikan teri dapat
ditemukan dalam jumlah yang sangat besar dalam satu schooling berbeda dengan
ikan kakap atau kerapu. Hal inilah yang menjadi keunggulan tersendiri bagi ikan teri
(Stolephorus spp) dibandingkan ikan jenis lain.
Kabupaten Tuban yang memiliki panjang garis pantai 65 km memiliki potensi
sumberdaya ikan yang cukup melimpah, salah satunya yaitu sumberdaya ikan teri
(Stolephorus spp). Selain itu salah satu ha1 terpenting yang melatar belakangi
penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tuban dikarenakan wilayah perairan Tuban
merupakan salah satu penghasil teri terbesar di Perairan Utara Jawa. Pada tahun 2001,
sekitar 9 % dari total hasil tangkapan teri yang tercatat di Dinas Perikanan dm

Kelautan Propinsi Jawa Timur dihasilkan dari wilayah perairan Kabupaten Tuban.
Untuk mengetahui tentang sumberdaya ikan teri ini lebih dalam maka perlu dilakukan
penelitian khusus mengenai sumberdaya ikan teri yang ada di Kabupaten Tuban. Oleh
karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberi informasi mengenai nilai
potensi lestari (MSYJ sumberdaya ikan teri dan nilai upaya penangkapan optimum
~ o p , )yang dapat dilakukan di wilayah perairan Tuban. Selain itu penelitian ini juga
bertujnan untuk menentukan pola m u s h penangkapan ikan teri (Stolephorus spp)
dan seberapa besar tingkat pemanfaatan surnberdaya ikan ten ini telah dilakukan di
Kabupaten Tuban.
Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2003 dengan mengambil
lokasi penelitian di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Tuban Kota,
Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Dalam melaksanakan penelitian ada dua macam data
yang dikumpulkan yaitu : 1. Data primer yang diperoleh melalui wawancara dan
pengisian kuisioner kepada nelayan (buruh dan pandega), petugas TPI, bakul dan
supplier Kecamatan Tuban Kota serta Dinas Perikanan Kabupaten Tuban. Selain itu
untuk melengkapi kekurangan juga dilakukan pengukuran di lapangan serta
mengikuti secara langsung k e ~ a t a noperasi penangkapan payang teri. 2. Data
sekunder diperoleh dari hasil pencatatan di TPI dan Dinas Perikanan Kabupaten
Tuban. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode
standarisasi alat tangkap dan metode surplus produksi untuk perhitungan nilai M Y

serta upaya penangkapan optimum. Sedangkan untuk mencari nilai indeks musim
penangkapan (IMP)dengan menggunakan analisis deret waktu (time series data) dan
metode rata-rata bergerak (moving average).
Hasil tangkapan (culclz) ikan teri (Stolephorus spp) tertinggi sepanjang tahun
1998 - 2002 yang tercatat di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban teqadi

pada tahun 2002 (1.327.418 kg) dan mengalami kenaikan sebesar 176,75 %
dibandingkan tahun sebelumnya (tahun 1999) yang hanya sebesar 479.653 kg. Tahun
1999 juga menjadi tahun dengan jumlah total hasil tangkapan terendah selama tahun
1998 - 2002. Hasil tangkapan rata-rata bulanan tertinggi selama 5 tahun (1998-2002)
terdapat pada bulan September yaitu sebesar 122.482,2 kg, sedangkan rata-rata
bulanan terendah terdapat pada bulan Mei yaitu sebesar 61.181,2 kg.
Ada dua jenis perahu yang digunakan dalam operasi penangkapan yaitu perahu
srool dan perahu ijon-ijon. Ukuran perahu srool ((L) 6 - 9 meter ; lebar (B) 2 - 2,5
meter dan kedalaman atau deptlz (D) 1 - 1,5 meter) lebih kecil dibandingkan dengan
perahu ijon-ijon ((L) 7 - 10 meter; lebar (B) 2,5 - 3 meter dan kedalaman atau deptlz
(D) 1,5 - 2 meter). Effort (upaya penangkapan) tahunan tertinggi pada tahun 2002
yaitu sebanyak 175.494 trip, effort terendah pada tahun 2000 yaitu sebanyak
165.442 trip. Sedangkan rata-rata effort bulanan tertingg pada bulan September
sebanyak 15.519,4 trip dan effort terendah pada bulan Juni sebanyak 12.972,6 trip.

Ikan teri di Kabupaten Tuban ditangkap oleh 3 jenis alat tangkap yang berbeda
(payang, dogol dan purse seine). Masing-masing alat tangkap memiliki kemampuan
yang berbeda dalam menangkap suatu jenis ikan, oleh karena itu perlu adanya
standarisasi upaya penangkapan terlebih dahulu (Gulland,1983). Untuk menentukan
alat tangkap yang dapat dijadikan alat tangkap standar yaitu dengan cara
membandingkan nilai rata-rata CPUE tahunan masing-masing alat tangkap. Rata-rata
CPUE tahunan payang sebesar 14,22 kgttrip, dogol 0,42 kgltrip dan 3,59 kgltrip
untuk purse seine. Nilai rata-rata CPUE tahunan alat tangkap payang adalah yang
terbesar dibandingkan dengan alat tangkap yang lain, sehingga alat tangkap payang
dapat dianggap sebagai alat tangkap standar.
Dengan menggunakan perhitungan Model Schaefer maka diperoleh persamaan
CPUE = 104,7993 - 0,001157J: Setelah melalui proses perhitungan maka diperoleh
nilai potensi maksimum lestari (MSY) ikan teri sebesar 2.373.352 kgltahun dan upaya
penangkapan optimum (f,J 45.293 trip. Hasil perhitungan mengenai sejauh mana
sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tuban telah termanfaatkan, dapat dilihat dari nilai
tingkat pemanfaatan selama tahun 1998 - 2002 yang berkisar antara 20,21- 68,36 %
dengan rata-rata tahunan sebesar 46,29 %. Hal ini mengindikasikan bahwa
sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tuban yang telah dimanfaatkan hanya sebagian
dari seluruh potensi sumberdaya ikan ten yang ada di wilayah perairan Kabupaten
Tuban. Namun pada kondisi tahun terakhir pengambilan data tejadi peningkatan

tingkat pemanfaatan sehingga termasuk kedalam tahap padat tangkap.
Nilai indeks musim penangkapan ( I M ) ikan teri di wilayah perairan Tuban
dihitung dengan menggunakan analisis deret waktu (time series data) dan metode
rata-rata bergerak (moving average). Kisaran nilai IM yang diperoleh antara
73,67 - 162,99 %. Musim yang baik untuk melakukan penangkapan ikan teri adalah
pada bulan Oktober hingga bulan Januari (1 14,35 - 162,99 %), dengan puncak musim
penangkapannya yaitu pada bulan Desember (162,99 %). Musim yang kurang baik
untuk melakukan operasi penangkapan yaitu pada bulan April hingga bulan Juli
(73,67 - 79,03 %) dan nilai indeks musim yang terendah (73,67 %) terjadi pada bulan
Juni (musim paceklik).