RUMUSAN MASALAH

RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi :

1. Berapa besar tingkat pencemaran air sungai Sa‘dan yang terjadi.

2. Apakah air Sungai Sa‘dan yang dikelolah oleh PDAM saat ini aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Pengertian Tentang Air

Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Manusia, binatang, dan tumbuhan memerlukan air untuk kehidupannya. Air dapat pula digunakan sebagai pelarut, pemberrsih, dan keperluan lain untuk rumah tangga, industri maupun usaha-usaha lainnya.Saat ini masalah air bersih menjadi perhatian khusus baik bagi negara maju maupun negara yang sedang berkembang. Indinesia sebagai mana halnya pula negara berkembang lainnya, tidak luput dari permasalahan persediaan air bagi masyrakatnya. Salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air yang bersih, belum meratanya pelanyan penyediaan air bersih terutama pada daerah pedesaan dan sumber air bersih yang ada belum dapat dimaanfaatkan secara maksimal.

Air Minum

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen kesehatan, syarat- syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat.

Air Organik

Air organik adalah istilah untuk air yang sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air) itu sendiri. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air adalah mineral anorganik, seperti Ferrum, Merkuri, Alumunium. Untuk mengukur kadar kemurnian air dari mineral anorganik diguna-kan TDS meter (Total Dissolved Solids meter), yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair. Satuan yang digunakan adalah ppm (part per million) atau bagian per sejuta.

Air yang layak diminum itu adalah :

1. Jernih .

2. Tidak berbau.

3. Tidak berwarna

4. Tidak mengandung bakteri.

5. Tidak mengandung campuran yang bias merusak organ tubuh sebut saja zat seng atau zat besi.

Air Bersih

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi .

A. Sumber Air Bersih Sumber air bersih biasa berasal dari air hujan, air pengolahan dan penjernihan seperti air ledeng atau PAM, sumur dan mata air. Sumber air biasanya menentukan kualitasnya.

B. Ketiadaan Air Bersih Ketiadaan air bersih dapat Mengakibatkan :

1. Penyakit diare.

2. Penyakit cacingan.

3. Pemiskinan..

C. Kontroversi Air Bersih Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir

Kriteria dan Parameter Air Bersih

Air minum selain harus bebas dari zat yang berbahaya bagi kesehatan, juga harus menarik rasa dan baunya. Dalam perencanaan/pelaksanaan fasilitas penyediaan air minum mulai dari sumber pengambilan Air baku samapi kejaringan distribusi harus bebas dari kemungkinan pengotoran dan kontaminasi. Berdasarkan SK Menkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas Air Minum. persyaratan kualitas Air Minum Adalah sebgai berikut:

1. Persyaratan Bakteriologis

2. Persyaratan Kimiawi

3. Persyaratan Radioaktifitas

4. Persyaratan Fisik

Baku Mutu Air

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Berikut ini akan diuraikan.

Beberapa elemen penting dari baku mutu air serta dampaknya terhadap lingkungan :

1. pH

2. Menurunnya oksigen terlarut

3. Meningkatnya kecepatan reaksi kimia

4. Terganggunya kehidupan ikan dan hewan air lainnya

5. Jika batas temperature yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya akan mati.

Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia.

Di dalam peraturan Pemerintah Republik Indanesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang kualitas dan pengendalian pencemaran air disebutkan bahwa mutu air telah diklasifikasikan menjadi 4 kelas,yang terdiri dari :

1. Kelas I, adalah air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air minum dan peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

2. Kelas II, adalah air yang peruntukannya dapat digunakan bahan baku yang diolah untuk air minum dan keperluan rumah tangga dan peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

3. Kelas III, adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk sarana/ prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan untuk mengairi pertamanan dan untuk peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

4. Kelas IV, adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertamanan, usaha perkotaan, industri dan sebagai sumber tenaga listrik dan atau peruntukan lainnya yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan keguaan tersebut.

Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Air

Sumber pencemaran air yang paling umum adalah limbah pemukiman, limbah pertanian dan limbah industri, yang sepertinya menjadi sumber pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyrakat perkotaan Indonesia.

A. Dampak Pencemaran Air Limbah Pemukiman Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri.

B. Dampak Pencemaran Air Limbah Pertanian

Pupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang tidak terkendali ini menimbulkan dampak seperti yang diakibatkan pencemaran oleh deterjen. Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. uncak.

C. Dampak Pencemaran Air Limbah Industri Limbah industri sangat potensial sebagai penyebab terjadinya pencemaran air. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya. Karakteristik limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/ penyakit. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernapasan dan menyebabkan kanker..

METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi pengambilan sampel yang akan diteliti terletak di daerah aliran Sungai Sa‘dan Kabupaten Toraja Utara.

Gambar 5. Denah lokasi pengambilan sampel

Gambaran Kondisi Sungai Sa’dan.

Sungai Sa‘dan terletak di tengah-tengah atau mengalir membela kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja dengan ditambah beberapa anak sungai Sa‘dan itu sendiri. Sungai Sa‘dan yang melintasi Toraja Utara dan Tana Toraja ini memiliki panjang sekitar 182 km dan lebar rata-rata 80 meter, dengan jumlah anak sungai sebanyak 294.

Pemanfaatan Air Sungai Sa’dan

Daerah aliran sungai Sa‘dan (DAS) Sa‘dan menjadi sumber pengairan diPangli dan digunakan sebagai sumber air baku PDAM Toraja Utara, serta dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Malea Tana toraja.

Selain kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja daerah aliran sungai (DAS) Sa‘dan diketahui mengaliri dan menjadi sumber pengairan untuk beberapa daerah tetangga seperti Enrekang, Sidrap dan Pinrang, bahkan aliran sungai ini menjadi penyuplai terbesar untuk energi pembangkit listrk tenaga air Bakaru. Selain daerah-daerah itu dua daereh lainnya yakni Luwu dan Luwu Utara mendapatkan pasokan air yang bersumber dari kabupaten Toraja Utara.

Sumber Air Baku PDAM Toraja Utara.

Air Baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku, meliputi bangunan pengambilan air, bangunan pengambilan/penyadap, alat pengukuran dan peralatan pemantauan sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya.

Berdasarka n Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia No. 16 Tahun 2005, bahwa yang dimaksud ―Air Baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat bersal dari sumber Air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai baku mutu air minum.

Untuk keperluan perencanaan sistem penyediaan air minum, terlebih dahulu diketahui pasokan sumber air bakunya berasal dari sumber :

1. Air hujan

2. Air tanah

: Mata air, air tanah dangkal dan air tanah dalam

3. Air permukaan

a. Alami : Sungai dan Telaga (Danau)

b. Buatan : Waduk Sumber air baku PDAM Toraja Utara berasal dari aliran sungai Sa‘dan yang mengalir membelah

kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja, yang mengalir bebas/secara alami yang kemudian dibuatkan bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadap, alat pengukuran dan peralatan sistem pemompaan, dan bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya.

Alat Penelitian

Alat yang digunakan adalah peralatan yang terdapat di Balai besar laboratorium laboratorium kesehatan Makasar yang diperlukan untuk mengukur Zat- zat berbahaya yang terkandung dalam Air Sungai Sa‘dan dan Air distribusi PDAM Toraja Utara. Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat kuantitatif.

Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian bertujuan untuk menentukan stasiun pengambilan sampel dan carapengambilan sampel pada lokasi yang telah ditentukan.

A. Menentukan stasiun pengambilan sampel.

A.1 Stasiun pengambilan sampel air Sungai Sa‘dan

A.2 Stasiun pengambilan sampel air distribusi PDAM Toraja Utara.

B. Menentukan stasiun pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan secara representatif yaitu sampel yang dapat mewakili daerah sekitar.

Dengan pengambilan Sampel yang representatif data hasil pengujian dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekatikondisi sesunggunya.

mbilan sampel Air Sungai Sa‘dan B.1 Penga

B.2 Pengambilan sampel air distribusi PDAM Toraja Utara

Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian akan dilakukan di laboratorium untuk mengetahui tingkat pencemaran air pada sampel yang akan diuji.

1. Pemeriksaan Sampel Parameter yang akan digunakan dalam pemeriksaan benda uji ini adalah parameter-parameter pencemaran kimia sebagai berikut :

a) Derajat Keasaman (PH)

b) Biologycal Oxigen Demand (BOD)

c) Chemical Oxigen Demand (COD)

d) Minyak lemak

e) Nitrogen Amoniak (NH3-N)

2. Pengumpulan data hasil pemeriksaan sampel Dijelaskan dalam bagan alir penelitian di bawah berikut

HASIL ANALISIS Pengujian sampel

A. Pengujian pH

Pengukuran pH mengunakan pH meter digital. Cara kerja: pH meter dinyalakan, kemudian elektrodanya dibilas dengan sampel yang akan diukur pHnya, lalu dilap

dengan tissue. Celupkan elektroda kedalam botol, nilai pH akan tampil dilayar.

B. Pengujian COD Alat dan bahan:

1. Pipet Volum

2. Tabung Hach

3. Larutan k2Cr2O7, larutan standarnya 0,25 N.

4. Larutan Ag2SO4/H2SO4 yang telah dimasukkan kedalam tabung Hach sebanyak 1ml K2Cr2O7 dan

2 ml Ag2SO4/H2SO4 yang kemudian ditambahkan 0,04 gr merkuri sulfat. Cara kerja: Tabung ditutup rapat lalu dihomogenkan, kemudian dimasukkan ke COD reactor yang suhunya 150º C

selama 2 jam (COD reaktor dipanaskan terlebih dahulu). Setelah dikeluarkan dari COD reactor Lalu didinginkan. Kemudian dilakukan dengan ditititrasi dengan cara blanko dan masing-masing sampel dipindahkan ke erlenmeyer.

Lalu masing-masing tabung dibilas dengan akuades sebanyak volume sampel kemudian ditambahkan lagi indikator ferroin 2 sampai 3 tetes lalu diteter dengan larutan ammonium fero sulfat yang konsentrasinya 0,080 sampai berubah warna dari kuning ke hijau menjadi merah bata.

Mulai

Pengambilan sampel

Pemeriksaan sampel dilaboratorium

 Derajat keasaman (PH)  Biolgycal Oxigen Demand (BOD)

 Chemical Oxigen Demand (COD)  Lemak dan minyak  Nitrogen Amoniak (NH3-N)

Pengumpulan data-data hasil penelitian dilaboratorium

Pengolahan data hasil penelitian

Standar persyaratan

TIDAK

mutu air

YA

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 1. Bagan alir penelitian

Perhitungan: Hasil liter blanko 2,75 mg/l Sampel 2,60 mg/l

1000 COD 

(blanko  penentuan) x NFAS x 8

1000 COD 

(2,75  2,60) x 0,080 x 8  48mg/l

C. Pengujian BOD

1000 BOD5 

(blanko  penentuan) x N.TIO x 8 x 34,90 mg/l

1000 BOD5 

(2,75  2,10) x 0,0125 x 8 x 34,90  19,20 mg/l

D. Pengujian Minyak Lemak

Pengujian minyak dan lemak memakai metode Gravimetri Perhitungan:

(berat cawan  berat cawan kosong) x 1000 mg

( 3 2,24722 - 32, 2462) x 1000 mg  0 mg

E. Pengujian Amoniak

Pengujian amoniak memakai metode KITS (Pereaksi siap pakai). Berdasarkan hasil pengujian sampel- sampel air Sungai Sa‘dan Kabupaten Toraja Utara maka didapat hasil pengukuran berdasarkan parameter kimia sesuai hasil pengujian sampel di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makasar. Hasil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6.

Hasil analisis air baku Sungai Sa‘dan

No. Lab

Kode sampel/Parameter

Kadar (mg/l) Kriteria mutu air kelas II

Distribusi Air PDAM Toraja Utara

BOD5

Minyak Lemak

Air Sungai Sa‘dan

Minyak Lemak

Air Sungai Sa‘dan

Minyak Lemak

Air Sungai Sa‘dan

Minyak Lemak

Amoniak

A. Hasil analisis air sungai Sa‘dan

1. Pada titik ST1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 7.

Tabel analisa pada titik ST1

Parameter kimia Satuan Standar mutu air kelas II Hasil analisa ST1

Minyak lemak

mg/l

NH3-N

 pH pada titik ST1 adalah 7,45 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi syarat standar mutu air kelas II.

 Cod pada titik ST1 32 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar.

 BOD5 pada titik ST1 adalah 12,8 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar.

 Minyak lemak pada titik ST1 adalah 0 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standar mutu air kelas II.  NH3-N pada titik ST1 adalah 0,1mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standar mutu air kelas

II.

2. Pada titik ST2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 8.

Tabel analisa pada titik ST2

Parameter kimia Satuan Standar mutu air kelas II Hasil analisa ST2

Minyak lemak

mg/l

NH3-N

mg/l

 pH pada titik ST2 adalah 7,18 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi syarat standar mutu air kelas II.

 COD pada titik ST2 adalah 48 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar.

 BOD5 pada titik ST2 adalah 19,2 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar.

 Minyak lemak pada titik ST2 adalah 0 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standar mutu air kelas II.

 NH3-N pada titik St2 adalah 0 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standart mutu air keles

II.

3. Pada titik ST3 dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 9.

Tabel analisa pada titik ST2

Parameter kimia Satuan Standar mutu air kelas II Hasil analisa ST2

Minyak lemak

mg/l

NH3-N

mg/l

 pH pada titik ST3 adalah 7,19 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi syarat standar mutu air kelas II.

 COD pada titik ST3 adalah 32 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar.

 BOD5 pada titik ST3 adalah 12,8 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar,  Minyak lemak pada titik ST3 adalah 0 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standar mutu air kelas II.

 NH3-N pada titik ST3 adalah 0 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standar mutu air kelas

II.

B. Hasil analisis air distribusi PDAM Toraja Utara Tabel 10.

Tabel analisa air distribusi PDAM Toraja Utara

Parameter kimia Satuan Standar mutu air kelas II Hasil analisa

Minyak lemak

mg/l

NH3-N

 pH pada titik ST3 adalah 6,8 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi syarat standar mutu air kelas II.

 COD pada titik ST3 adalah 48 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar.

 BOD5 pada titik ST3 adalah 19,2 mg/l, nilai parameternya sudah melebihi standar baku mutu air kelas II atau sudah tercemar.

 Minyak lemak pada titik ST3 adalah 0 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standar mutu air kelas II.  NH3-N pada titik ST3 adalah 0,1 mg/l, nilai parameternya masih memenuhi standar mutu air kelas II.