1.6. Metode Penelitian 1.6.1.
Metode Pendekatan
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yang bersifat yuridis empiris artinya bahwa peneliti mencari data seteliti mungkin sehingga
diharapkan dapat diperoleh data yang jelas tentang upaya penyelesaian kredit bermasalah yang terdapat di KPO PT Bank Eksekutif Internasional,
Tbk Jakarta, baik melalui proses litigasi maupun non litigasi. Penelitian lapangan yang menghasilkan data primer digunakan sebagai data utama
untuk mendukung dari data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kualitatif
sehingga diperoleh data yang cukup untuk penyusunan penulisan penelitian.
1.6.2. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi atau jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu penelitian yang berusaha menjawab
pertanyaaan dan menggambarkan peraturan-peraturan hukum dan teori-teori hukum yang berlaku dikaitkan dengan praktek pelaksanaan hukum positif
yang berhubungan dengan permasalahan.
3
.
1.6.3. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan Data yang dilakukan adalah melalui Penelitian Lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti
3
Prof. Dr. Sugiono, “Metode Penelitian Administrasi”, Alfabeta Bandung 2003, hal. 11
secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan untuk mendapatkan data primer, terdiri dari :
a. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Bank Eksekutif Internasional Jakarta. b.
Obyek Penelitian Obyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu
peneliti menggunakan pertimbangannya sendiri dengan berbekal ilmu pengetahuan yang cukup tentang nara sumber dan responden bahwa
narasumber dan responden berhubungan erat dengan masalah yang akan diteliti.
c.
Data Penelitian 1.
Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari nara sumber dan responden.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari bahan pustaka.
d.
Bahan Penelitian Bahan penelitian kepustakaan diperoleh dari bahan hukum baik primer,
sekunder maupun tersier. 1.
Bahan hukum primer terdiri dari : -
Kitab Undang-Undang hukum Perdata Burgelijke Wetbook; -
HIR Het herzien Inlandsch Reglement; -
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah;
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan;
- Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan; -
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia;
- Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia;
2. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer yang terdiri dari : -
Buku-buku tentang Hukum Agraria; -
Buku-buku tentang Hukum Perbankan; -
Buku-buku tentang Hukum Acara Perdata; -
Buku-buku, karya ilmiah, dan artikel yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti;
3. Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan
petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang terdiri dari :
- Kamus Hukum;
1.6.4. Jalannya Penelitian.