Hasil Penelitian dan Pembahasan

3. Optimalisasi Terminal Kartasura

Terminal Kartasura Kabupaten Sukoharjo merupakan terminal dengan tipe terminal kelas B, yaitu terminal yang berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi (AKAP), angkutan kota dalam propinsi (AKDP), angkutan perkotaan (Angkota), angkutan pedesaan (Angkudes). Dalam upaya peningkatan terhadap pelayanan terminal maka dilakukan upaya optimalisasi

Terminal Kartasura. Pada kondisi eksisting banyak bus yang tidak masuk terminal dengan langsung menerobos rambu larangan pada pertigaan Kartasura menuju jalan Ahmad Yani dan jika kondisi ini dibiarkan maka secara perlahan peran dan fungsi Terminal Kartasura akan hilang atau mati.

Berdasarkan hasil dari rumusan masalah pertama, keberadaan Terminal Kartasura tidak ideal atau tidak memenuhi persyaratan sebagai terminal tipe B, karena dari 5 (lima) indikator lokasi dari Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995 Tentang Terminal Transportasi Jalan, pasal 12 tentang lokasi terminal tipe B, hanya 2 (dua) indikator yang ideal atau memenuhi persyaratan sebagai terminal tipe B. Sedangkan dari rumusan masalah kedua yaitu kinerja pelayanan di Terminal Kartasura terhadap penumpang dan operator kendaraan dalam kategori buruk, untuk kinerja operasional terminal pada angkutan umum terdapat 5 (lima) jaringan trayek memiliki kinerjanya kurang sehingga berdampak terhadap kinerja operasional Terminal Kartasura dalam melayani penumpang. Sehingga dengan kondisi tersebut perlu adanya upaya optimalisasi Terminal Kartasura. Upaya optimalisasi di Terminal Kartasura yaitu dengan melakukan tindakan manajemen lalu lintas dan penegasan rambu sebagai upaya untuk meningkatkan fungsi Terminal Kartasura sebagai terminal tipe B.

a. Pengaturan Manajemen Lalu Lintas Terminal Kartasura memiliki jalan akses (keluar dan masuk) yang berhubungan dengan jalan utama (arteri) yaitu jalan Ahmad Yani dan ruas jalan Diponegoro yang meghubungkan Semarang dengan Surakarta. Dengan besarnya volume lalu lintas dan permasalahan yang mungkin timbul, maka perlu adanya manajemen dan rekayasa lalu lintas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengaturan sirkulasi kendaraan. Cara ini dialakukan dengan mengatur kendaraan masuk pada jalan akses di ruas jalan Ahmad Yani dan ruas jalan Diponegoro, hal ini berkaitan dengan desain pintu masuk yang harus sesuai dengan keleluasaan kendaraan masuk dan keluar, sehingga ruang maneuver kendaraan yang cukup tidak akan mengakibatkan tambahan tundaan dan antrian dari arus lalu lintas kendaraan.

1) Pola Perubahan Perjalanan Masuk Terminal Kartasura

a) Perjalanan Kendaraan Bus dari Arah Solo ke Terminal Untuk perjalanan kendaraan bus dari arah Solo ke terminal, dari ruas jalan Ahmad Yani belok kanan masuk ruas jalan Adi Sumarmo, berjalan lurus hingga pada simpang Kabulog Kartasura belok kiri ke jalan Amarta Raya menuju terminal Karatasura melalui akses pintu masuk timur.

b) Perjalanan Kendaraan Bus dari Arah Semarang ke Terminal Untuk perjalanan kendaraan bus dari arah semarang ke terminal, dari ruas jalan Diponegoro belok kiri masuk ruas jalan Prawira Marta, Berjalan lurus pada perumahan Bumi Kranggan Asri belok kanan menuju terminal Kartasura melalui akses pintu masuk barat.

c) Perjalanan Kendaraan Bus dari Arah Yogyakarta ke terminal Untuk perjalanan kendaraan bus dari arah Yogyakarta ke terminal, dari ruas jalan Jenderal Sudirman lurus hingga pada simpang tugu Kartasura belok kiri masuk ruas jalan Diponegoro belok kanan masuk ruas jalan Prawira Marta, berjalan lurus hingga pada Perumahan Bumi Kranggan Asri belok kanan menuju terminal Kartasura melalui akses pintu masuk barat.

2) Perjalanan Keluar Terminal Kartasura

a) Kendaraan Bus dari Arah Terminal ke Solo Untuk perjalanan kendaraan bus dari arah terminal ke Solo, dari terminal keluar melewati pintu keluar utara hingga pada simpang tiga Ngendro, belok kanan hingga pada ujung jalan bertemu simpang mall Luwes belok kanan masuk ruas jalan Adi Sumarmo. Dari ruas jalan Adi Sumarmo hingga pada simpang belok kiri masuk ruas jalan Ahmad Yani untuk menuju ke Solo.

b) Perjalanan Kendaraan Bus dari Arah Terminal ke Semarang Untuk perjalanan kendaraan bus dari arah terminal ke Semarang, dari terminal keluar melewati pintu keluar utara hingga pada simpang Ngendro, belok kiri hingga pada ujung jalan bertemu simpang Indomix Perkasa belok kiri masuk b) Perjalanan Kendaraan Bus dari Arah Terminal ke Semarang Untuk perjalanan kendaraan bus dari arah terminal ke Semarang, dari terminal keluar melewati pintu keluar utara hingga pada simpang Ngendro, belok kiri hingga pada ujung jalan bertemu simpang Indomix Perkasa belok kiri masuk

c) Perjalanan Kendaraan Bus dari Arah Terminal ke Yogyakarta Untuk perjalanan kendaraan bus dari arah terminal ke Yogyakarta, dari terminal keluar melewati pintu keluar utara hingga pada simpang tiga Ngendro, belok kanan hingga pada ujung jalan bertemu simpang mall Luwes belok kanan masuk ruas jalan Adi Sumarmo. Dari ruas jalan Adi Sumarmo hingga pada simpang Ahmad Yani – Adi Sumarmo berjalan lurus masuk ruas jalan Wimbo Harsono, kemudian berjalan lurus hingga simpang belok kanan masuk ruas jalan Slamet Riyadi. Dari ruas jalan Slamet Riyadi hingga pada simpang Slamet Riyadi – Sudirman untuk menuju ke Yogyakarta.

d) Perjalanan Kendaraan Angkutan Perkotaan / Pedesaan dari Arah Terminal ke

Seluruh Arah Untuk perjalanan kendaraan angkutan perkotaan / pedesaan dari arah terminal yang akan menuju ke arah Semarang, Solo, dan Yogyakarta, dari terminal keluar melewati pintu keluar selatan menuju jalan perkampungan Wiragunan menuju jalan Diponegoro kemudian belok kanan untuk kea rah Semarang dan belok kiri untuk kea rah Solo dan Yogyakarta.

3) Perubahan Pola Perjalanan Dengan Adanya Sistem Satu Arah Pada Ruas Jalan Ahmad Yani dan Wimbo Harsono Apabila alternatif yang dipilih adalah penerapan sistem satu arah di jalan Ahmad Yani yaitu diperuntukan untuk arus lalu lintas arah ke Solo, sehingga kendaraan bus dari arah Solo menuju arah Semarang dan Yogyakarta dipaksa untuk masuk terminal (melalui jalan Adi Sumarmo – jalan Amarta Raya – akses pintu masuk sebelah timur). Dengan adanya penerapan sistem satu arah pada ruas jalan Ahmad Yani maka terdapat perubahan sirkulasi arus lalu lintas untuk kendaraan pribadi maupun angkutan barang. Berikut adalah perubahan pola perjalanannya.

a) Perjalanan Kendaraan Pribadi dari Arah Solo ke Semarang Arus lalu lintas kendaraan pribadi dari arah Solo ke arah Semarang diarahkan belok kiri masuk ruas jalan Wimbo Harsono, dari ruas jalan Wimbo Harsono berjalan lurus hingga pertigaan belok kanan masuk ruas jalan Slamet Riyadi, kemudian pada ujung jalan Slamet Riyadi belok kanan masuk ruas jalan Jenderal Sudirman, dari ruas jalan Jenderal Sudirman belok kiri masuk ruas jalan Diponegoro menuju Semarang.

b) Perjalanan Kendaraan Barang dari Arah Solo ke Semarang Untuk kendaraan barang disamakan dengan kendaraan angkutan umum belok kanan masuk ruas jalan Adi Sumarmo hingga pada simpang mall Luwes belok kiri hingga pada simpang Indomix Perkasa belok kiri masuk ruas jalan Tentara Pelajar, kemudian menyusuri ruas jalan Tentara Pelajar, dari ruas jalan tersebut dapat langsung menuju Semarang.

c) Perjalanan Kendaraan Pribadi dan Barang dari Arah Solo ke Yogyakarta

Arus lalu lintas kendaraan pribadi dan barang dari arah Solo ke arah Yogyakarta diarahkan belok kiri masuk ruas jalan Wimbo Harsono, dari ruas jalan Wimbo Harsono berjalan lurus hingga pertigaan belok kanan masuk ruas jalan Slamet Riyadi, kemudian pada ujung jalan Slamet Riyadi belok kiri masuk ruas jalan Jenderal Sudirman, dari ruas jalan Jenderal Sudirman langsung menuju Yogyakarta.

4) Penambahan Trayek Terminal – Ahmad Yani Pada kondisi eksisting di Kecamatan Kartasura, terdapat cukup banyak pelaku perjalanan yang dalam hal ini adalah calon penumpang yang menuju sekitar ruas jalan Ahmad Yani, yang mana saat ini belum terlayani oleh angkutan umum menuju Terminal Kartasura untuk menunggu kedatangan bus dan kendaraan umum lainnya, oleh sebab itu seringkali kendaraan umum berhenti di ruas jalan Ahmad Yani untuk melakukan kegiatan naik dan turun penumpang. Oleh karena itu, untuk 4) Penambahan Trayek Terminal – Ahmad Yani Pada kondisi eksisting di Kecamatan Kartasura, terdapat cukup banyak pelaku perjalanan yang dalam hal ini adalah calon penumpang yang menuju sekitar ruas jalan Ahmad Yani, yang mana saat ini belum terlayani oleh angkutan umum menuju Terminal Kartasura untuk menunggu kedatangan bus dan kendaraan umum lainnya, oleh sebab itu seringkali kendaraan umum berhenti di ruas jalan Ahmad Yani untuk melakukan kegiatan naik dan turun penumpang. Oleh karena itu, untuk

b. Penegasan Rambu dan Pelarangan Bus Melintas di Jalan Ahmad Yani (Depan Pasar Kartasura)

Kurang berkembangnya Terminal Kartasura saat ini disebabkan oleh kendaraan angkutan umum yang sebagian besar tidak masuk ke terminal yaitu dengan melanggar rambu perintah menuju terminal yang terdapat di jalan Ahmad Yani arah Semarang (simpang jalan Ahmad Yani – jalan Adi Sumarmo – Jalan Wimbo Harsono), sehingga kendaraan umum yang dari arah solo tidak belok kanan ke jalan Adi Sumarmo melainkan langsung melintasi ruas jalan Ahmad Yani menuju ke Semarang melalui jalan Diponegoro dan ke Yogyakarta belok kiri melalui ruas jalan Jenderal Sudirman. Sedangkan untk kendaraan umum yang menuju solo dari Semarang cenderung menaati rambu yang ada, yaitu dengan masuk ke terminal melalui jalan Prawira Marta.

Permasalahan yang terjadi sebenarnya dapat merugikan terutama bagi penumpang, karena penumpang tidak mendapatkan pelayanan terminal yang memadai. Sebaliknya untuk operator bus, karena seringkali bus mereka yang masuk terminal tidak mendapatkan banyak penumpang di dalam terminal tersebut ditambah dengan jarak masuk menuju terminal sangat jauh, sehingga dengan dalih memperhitungkan waktu dan biaya maka seringkali pengemudi bus tidak mematuhi rambu-rambu yang ada dengan tidak masuk terminal.

Dari kejadian diatas jika dilihat berdasarkan peraturan yang ada bahwa kendaraan angkutan umum harus masuk ke terminal, maka perlu adanya penegasan rambu perintah untuk masuk terminal dengan menambahkan anggota dinas perhubungan untuk mengawasi angkutan umum yang tidak masuk ke terminal dan anggota kepolisian untuk memberikan tilang kendaraan bus yang melanggar rambu perintah. Sehingga dengan adanya penegasan rambu, pengawasan dari dinas perhubungan dan penegakan hukum dari kepolisian diharapkan akan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan adanya pelanggaran angkutan umum.

Upaya optimalisasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi terminal dan diharapkan akan meningkatkan kinerja pelyanan dan kinerja operasional Terminal Kartasura sehingga akan berdampak juga terhadap peningkatan pendapatan income retribusi terminal dan diharapkan juga perbaikan terhadap kondisi fasilitas sarana- prasarana penunjang yang ada di dalam terminal, seiring dengan banyaknya penumpang dan operator kendaraan yang memanfaatkan terminal sebagai objek untuk pertukaran moda angkutan, pelayanan penumpang, dan segala bentuk aktivitas lainnya yang terjadi di dalam terminal, sehingga akan mengembalikan fungsi Terminal Kartasura sebagai terminal tipe B. Untuk lebih jelas mengenai pola perjalanan masuk dan keluar terminal (sistem satu arah) dapat dilihat pada peta 8 dan peta 9.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Disparitas Pendapatan Dan Pengembangan Sektor Unggulan Antar Wilayah Di Kawasan Bregas Tahun 2007-2011

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 4 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Naskah Drama Pelacur Dan Sang Presiden Karya Ratna Sarumpaet (Analisis Struktur, Gender, Dan Nilai Pendidikan)

0 1 6

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI TIAP KECAMATAN DI KABUPATEN BOYOLALI

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Hubungan Antara Iklim Sekolah Dan Harga Diri Dengan Perilaku Kekerasan Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri Karangpandan

0 0 14

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pelaksanaan Pengawasan Dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Oleh Badan Lingkungan Hidup Di Daerah Istimewa Yogyakarta

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Desain Interior Hotel Butik Di Kotagede Yogyakarta (Dengan Pendekatan Revitalisasi Bangunan Heritage)

0 0 13

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS BLOG UNTUK MATERI STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR SMA KELAS XI

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis Peran Stakeholders Dalam Penanggulangan Hiv/Aids Bagi Wanita Pekerja Seks (Wps) Di Kota Semarang

0 0 13

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Umum - Estimasi Matriks Asal Tujuan Perjalanan Menggunakan Model Gravity Dengan Fungsi Hambatan Tanner Di Kota Surakarta

0 0 43