BAB II PEMBAHASAN
2.1 POLA HIDUP PENYEBAB ANEMIA PADA MAHASISWA
Anemia kekurangan zat besi atau yang dikenal dengan kurang sel darah merah masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang biasa dialami masyarakat semua
kelompok umur. Seperti itu pula yang banyak terjadi pada kalangan mahasiswa. Mahasiswa mengalami masalah gizi akibat ketidakseimbangan kehidupan dan kebutuhan gizi sehari-hari.
Pola makan yang tidak teratur dan asupan zat gizi yang tidak lengkap dapat menyebabkan terjadinya masalah gizi. Dapat pula akibat dari kurangnya pengetahuan tentang anemia status
gizi. Kebiasaan pola hidup sehat tidak teratur seperti nilai kandungan makanan yang dikonsumsi kurang bergizi juga salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Adanya mahasiswa
yang sering meremehkan pentingnya sarapan pagi bagi tubuh dan langsung melakukan aktivitas sehari-harinya. Padahal dalam pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi dalam
jumlah banyak dari zat besi. Gaya hidup penyebab anemia antara lain: Merokok. Perokok membutuhkan lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin
yang bebas dari karboon monoksida. Jarang minum air putih sesudah makan. Tetapi sering minum kopi atau teh khususnya
sesudah makan dapat menghalangi penyerapan zat besi dalam tubuh. Tidak senang Mengkonsumsi makanan tinggi zat besi. Seperti daging merah, hati,
kuning telur, ikan, ayam, kacang-kacangan, daun katuk, bayam dan roti gandum. Mengorbankan tubuh untuk mendapatkan berat badan ideal. Alih-alih mendapatkan
berat badan ideal, anda bisa terkena anemia karena asupan zat besi yang kurang. Pastikan anda mengkonsumsi karbohidrat, protein, seratt, mineral dan vitamin dengan
seimbang setiap hari.
2.2 PROSES TERJADINYA ANEMIA
Mekanisme dasar terjadinya anemia dalam tubuh disebabkan 3 proses uatam yaitu kurangnya produksi sel darah merah yang sehat oleh “Pabrik” nya, kehilangan sel darah merah
dalam jumlah besar dan dihancurkannya sel darah merah dalam jumlah yang besar dalam tubuh itu sendiri. Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau
5
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, tumor atau kebanyakan akibat penyebab
yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis destruksi pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang
tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah disolusi
terjadi terutama dalam sistem fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit
akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah hemolisis segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma konsentrasi normalnya 1 mgdl atau
kurang ; kadar 1,5 mgdl mengakibatkan ikterik pada sclera.
2.3 AKIBAT YANG DITIMBULKAN ANEMIA