Seti Fauziah Tumanggor : Studi Enkripsi Dan Dekripsi File Dengan Menggunakan Algoritma Twofish, 2009. USU Repository © 2009
sebagai aspek-aspek keamanan yaitu: Kerahasiaan confidentiality, Integritas Data
Data Integrity, Otentikasi Authentication dan Nirpenyangkalan non-repudiation. [6]
Pesan atau informasi yang dapat dibaca disebut sebagai plaintext. Teknik untuk membuat pesan menjadi tidak dapat dibaca disebut sebagai enkripsi. Pesan yang
tidak dapat dibaca tersebut disebut ciphertext. Proses yang merupakan kebalikan dari enkripsi disebut dekripsi. Jadi dekripsi akan membuat ciphertext menjadi plaintext. [8]
Twofish merupakan algoritma yang beroperasi dalam mode blok. Algoritma Twofish sendiri merupakan pengembangan dari algoritma blowfish. Perancangan
dilakukan dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang diajukan National Institute of Standards and Technology NIST untuk kompetisi Advanced Encryption Standard
AES. [4]
1.7 METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan tahapan sebagai berikut: 1.
Membahas karakteristik dan cara kerja algoritma enkripsi dengan metode twofish dalam enkripsi dan dekripsi file.
2. Mengimplementasikan algoritma twofish ke dalam bahasa pemrograman dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. 3.
Menguji kinerja dari aplikasi yang telah di rancang, dengan mengenkripsi dan dekripsi berbagai sumber data.
Seti Fauziah Tumanggor : Studi Enkripsi Dan Dekripsi File Dengan Menggunakan Algoritma Twofish, 2009. USU Repository © 2009
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar Kriptografi
Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, crypto dan graphia. Crypto berarti secret rahasia dan graphia berarti writing tulisan. Jadi kriptografi berarti secret writing
tulisan rahasia. Menurut terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ketempat lain.
Kriptografi pada dasarnya sudah dikenal sejak lama. Menurut catatan sejarah, kriptografi sudah digunakan oleh bangsa Mesir sejak 4000 tahun yang lalu oleh raja-
raja Mesir pada saat perang untuk mengirimkan pesan rahasia kepada panglima perangnya melalui kurir-kurinya. Orang yang melakukan penyandian ini disebut
kriptografer, sedangkan orang yang mendalami ilmu dan seni dalam membuka atau memecahkan suatu algoritma kriptografi tanpa harus mengetahui kuncinya disebut
kriptanalis.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi, yaitu : 1.
Kerahasiaan Confidentiality, yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan tetap rahasia dan tidak diketahui oleh pihak lain kecuali pihak pengirim, pihak
Seti Fauziah Tumanggor : Studi Enkripsi Dan Dekripsi File Dengan Menggunakan Algoritma Twofish, 2009. USU Repository © 2009
penerimapihak-pihak memiliki ijin. Layanan ini direalisasikan dengan menyandikan pesan menjadi cipherteks.
2. Integritas data data integrity, adalah berhubungan dengan penjagaan dari
perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak
yang tidak berhak, antara lain menyangkut penyisipan, penghapusan, dan pensubtitusian data lain ke dalam data yang sebenarnya.
3. Otentikasi authentication yaitu layanan yang berhubungan dengan identifikasi.
Baik otentikasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman data maupun otentikasi keaslian datainformasi.
4. Nirpenyangkalan non-repudiation, yaitu layanan yang dapat mencegah suatu pihak
untuk menyangkal aksi yang dilakukan sebelumnya menyangkal bahwa pesan tersebut berasal dirinya.
2.2 Algoritma Kriptografi