Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu Morinda citrifolia Terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera : Plutellidae Di Laboratorium, 2007.
USU Repository © 2009 tumbuhan. Bunga, daun atau akar dihancurkan sebagai insektisida atau bahan
beracunnya diekstraksi terlebih dahulu kemudian langsung digunakan Sastroutomo, 1992.
Penelitian terhadap citrifolinoside yang berasal dari daun mengkudu, menunjukkan efek-efek penghambatan aktivitas protein aktivator pada kultur-
kultur sel yang diteliti. Ekstrak alkohol dari daun mengkudu menunjukkan adanya aktivitas anti cacing invitro terhadap cacing Ascaris lumbricoides manusia
Sjabana dan Bahalwan, 2002. Ekstrak daun yang mengandung saponin, flavanoid dan polifenol dapat
bersifat racun pada serangga. Tepung daunnya yang dicampur dengan tepung terigu mampu menghambat pertumbuhan larva menjadi pupa. Kardinan, 2004.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan daun Mengkudu untuk mengendalikan hama P. xylostella di
laboratorium.
2. Tujuan Penelitian
Untuk menguji efektifitas daun mengkudu terhadap hama P. xylostella di laboratorium.
3. Hipotesis Penelitian
Ekstrak daun mengkudu mampu mengendalikan hama P. xylostella.
4. Kegunaan Penelitian
Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu Morinda citrifolia Terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera : Plutellidae Di Laboratorium, 2007.
USU Repository © 2009 -
Sebagai salah satu syarat untuk dapat meraih gelar Sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara Medan. -
Sebagai bahan informasi tambahan bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. P. xylostella L.
P. xylostella termasuk kedalam filum Arthropoda, kelas Insekta, ordo Lepidoptera, famili Plutellidae, genus Plutella dan spesies P. xylostella
Boror,et. Al., 1996. Ciri khas ulat tritip adalah ukuran tubuhnya kecil sepanjang 9-10 mm,
warnanya hijau. Bila menghadapi bahaya, misalnya tersentuh benda lain atau daun bergerak keras, ulat menyelamatkan diri dengan menjatuhkan badannya bersama
benang yang dibuat Pracaya, 2001. Dalam keadaan istirahat, keempat sayapnya menutup tubuh dan seakan-
akan ada gambaran seperti jajaran genjang warna putih seperti berlian. Oleh karena itu hama ini sering disebut ngegat punggung berlian Pracaya, 1991.
2. Biologi Hama P. xylostella 2.1. Telur
Telur diletakkan terpisah dalam satu kelompok pada daun. Telurnya pipih, oval, berwarna kuning cerah. Ukuran diameter telur 0,25 mm dengan panjang 1,2
mm Masa penetasan telur 3-5 hari Sudarmo, 1994.
Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu Morinda citrifolia Terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera : Plutellidae Di Laboratorium, 2007.
USU Repository © 2009 Kupu-kupu P. xylostella meletakkan telurnya di bawah daun kol yang
terbuka. Telurnya ditempatkan secara kelompok sebanyak 2-3 butir, kapasitas produksi tidak lebih dari 320 butir telur Rismunandar, 1993.
Telur diletakkan di bagian bawah daun dekat tulang utama dari daun atau dekat tulang daun yang lain Shelton, et. Al., 1995.
Gambar 1. Telur P. xylostella Sumber : www. nysaes. cornell.edu.
2.2. Larva
Bentuk larva silindris, relatif tidak berbulu dan mempunyai lima pasang proleg. Larva terdiri dari empat instar. Ukuran larva relatif kecil, sifatnya lincah
dan kalau tersentuh akan menjatuhkan diri. Daur hidup di daerah dingin sekitar 3 minggu, sedang di daerah
panas sekitar
2 minggu
Permadani dan Sastrosiswojo, 1993.
Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu Morinda citrifolia Terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera : Plutellidae Di Laboratorium, 2007.
USU Repository © 2009 Gambar 2. Larva P. xylostella
Sumber : foto langsung
Larva instar satu berukuran panjang 1 mm, lebar 0,5 mm, berwarna hijau kekuning-kuningan yang berlangsung selama 4 hari. Instar II berupa larva
berukuran 2 mm, lebar 0,5 mm, berwarna hijau kekuningan, dan berlangsung selama 2 hari. Instar III larva berukuran 4-6 mm, lebar 0,75 mm, berwarna hijau,
dan berlangsung selama 3 hari. Instar IV larva berukuran panjang 6-8 mm, lebar 1-1,5 mm, berwarna hijau, dan berlangsung selama 3 hari Rukmana, 1994.
2.3. Pupa
Sarang kepompong dibuat dari jenis benang sutera yang berwarna abu-abu putih pada bagian bawah permukaan daun. Pembuatan sarang kepompong
diselesaiakan dalam waktu 24 jam, setelah itu ulat berubah menjadi pupa Pracaya, 2001.
Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu Morinda citrifolia Terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera : Plutellidae Di Laboratorium, 2007.
USU Repository © 2009 Gambar 3. Pupa P. xylostella
Sumber : www. nysaes. cornell.edu.
Pupa pada mulanya berwarna hijau, selanjutnya berwarna kuning pucat, dengan warna kecoklatan pada bagian punggungnya. Panjang pupa 5-6 mm,
dengan diameter 1,2-1,5 mm. Pupa tertutup oleh kokon, dengan masa pupa 3-6 hari. Total perkembangannya 13-22 hari Sudarmo, 1994.
2.4. Ngengat
Ngengat berwarna coklat, dengan panjang tubuh 5-9 mm. Waktu ngengat sedang istirahat, antena lurus ke depan. Ngengat jantan kelihatan lebih kecil
dibanding dengan betina, demikian pula warnanya lebih cerah Sudarmo, 1994. Serangga P. xylostella dewasa merupakan ngengat kecil berwarna coklat
kelabu dengan tiga buah titik seperti intan terdapat pada sayap depan sehingga dikenal sebagai ”diamond back moth” Permadi dan Sastrosiswojo, 1993.
Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu Morinda citrifolia Terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera : Plutellidae Di Laboratorium, 2007.
USU Repository © 2009 Gambar 4. Ngegat P. xylostella
Sumber : foto langsung
3. Kerusakan yang disebabkan oleh P. xylostella
P. xylostella sebagai hama tanaman kubis, merusak tanaman pada stadium larva. Larva yang baru menetas akan merayap ke permukaan daun dan melubangi
epidermis atau daging daun. Pada umumnya larva memakan permukaan daun bagian atas Rukmana, 1994.
Kubis yang terserang ulat ini, pada daun tampak adanya bercak-bercak berwarna putih. Selanjutnya bercak tersebut akan berlubang jika telah mengering.
Bila serangannya berat, kubis tinggal tulang daunnya saja Pracaya, 2001. Apabila tingkat populasi larva tinggi, kerusakan berat pada daun sering
terjadi. Hampir seluruh daun dimakan larva dan tinggal hanya tulang-tulang daun. Biasanya P. xylostella menyerang tanaman kubis yang masih muda yaitu sebelum
membentuk krop. Namun demikian apabila tingkat populasi larva P. xylostella tinggi atau hama pesaingnya Crocidolomia binotalis tidak ada, P. xylostella akan
menyerang krop kubis Permadi dan Sastrosiswojo, 1994.
Sardes Purba : Uji Efektifitas Ekstrak Daun Mengkudu Morinda citrifolia Terhadap Plutella xylostella L. Lepidoptera : Plutellidae Di Laboratorium, 2007.
USU Repository © 2009 Gambar 5. Kerusakan akibat serangan P. xylostella
Sumber : www. debonnen.nl.
4. Insektisida Botanis