Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
kejadian, misalnya suatu button di click, window di resize, dll.
2.5 Pengenalan PHP HyperText Preprocessor
2.5.1 Sejarah PHP
PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman web yang masih muda namun telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan telah banyak digunakan oleh banyak
user dalam membuat aplikasi web baik perseorangan maupun perusahaan.
2.5.1.1 PHPFI Personal Home Page Form Interpreter
Pertama kali PHP dibuat dan diperkenalkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 menggunakan nama PHPFI. Generasi awal PHPFI dibuat dari Perl yang waktu itu
digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Pada awalnya, PHPFI merupakan bagian dari Personal Home Page Tools. Namun, karena kebutuhan penggunaan web yang semakin
kompleks maka dikembangkan PHPFI dengan menggunakan bahasa C. Rasmus menulis sejumlah besar fungsi untuk pengaksesan ke dalam database. Penulisan itu juga bertujuan
membangun halaman web menjadi dinamis.
PHPFI merupakan akronim dari Personal Home PageForms Interpreter. Pada awal penyusunan, PHPFI hanya mempunyai fungsi dasar dari PHP yang ada sekarang ini. Jadi,
dengan kata lain, pondasi PHP sekarang ini adalah PHPFI. Karena ketika pertama dibuat
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
sama dengannya.
Pada tahun 1997, dikeluarkan PHPFI versi 2.0. Fungsi-fungsi pada PHPFI ditulis dengan menggunakan bahasa C. Karena telah memiliki fungsi khusus untuk mengakses
database maka, pada tahun yang sama, terdapat kurang lebih 50.000 domain yang menggunakan PHPFI sebagai bahasa pemrograman untuk website, atau sekitar 1 dari
total domain yang ada pada waktu itu. Booming PHPFI tersebut membuat semakin banyak orang yang tertarik untuk berpartisipasi mengembangkan PHPFI. Berkat
kerjasama dan konstribusi mereka, PHP versi 3.0 pun dikeluarkan walau kala itu masih dalam tahap alpha.
2.5.1.2 PHP 3
PHP 3 merupakan generasi baru hasil pemgembangan PHPFI. Banyak developer yang terlibat di dalamnya. Tak heran jika PHP 3 dianggap sebagai tonggak awal bagi
terciptanya PHP versi sekarang ini. Secara resmi, peluncur PHP 3.0 ialah Andi Gutmans dan Zeev Suraski pada tahun 1997. Mereka mengeluarkan PHP 3.0 karena melihat
kelemahan PHPFI yang digunakan dalam aplikasi e-commerce. Kemudian, mereka menulisnya ulang dengan masih mengacu kepada PHPFI. Setelah PHP 3 dikeluarkan,
mereka menyarankan untuk menghentikan proyek PHPFI karena PHP 3 masih lebih baik.
Alasan untuk mulai mengembangkan PHP, merupakan akronim dari Hypertext Preprocessor, dan memfokuskan diri pada PHP 3.0 ialah pengembangan versi ini secara
meluas dalam mendukung berbagai jenis database, protokol dan API. Dengan dukungan yang semakin besar dari berbagai pihak yang menyumbangkan berbagai modul maka, pada
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
3.0.
2.5.1.3 PHP 4
PHP versi 4 diluncurkan untuk menangani kelemahan PHP 3, yaitu penggunaan fungsi yang begitu kompleks. Kurangnya efisiensi waktu dan kinerja yang buruk diperbaiki dan
ditulis ulang dari inti PHP 3. Dengan penambahan fitur baru, seperti session, output buffering dan penanganan
input, menjadikan PHP 4 aman dari berbagai jenis bahasa pemrograman berbasis web. Selain itu, inti perbedaan mereka terletak pada penggunaan Zend Engine. Zend engine
merupakan inti dari PHP. Sebagai bagian dari inti PHP, secara fungsional ia bertugas menangani
input, menterjemahkan dan mengeksekusinya. Ia juga berperan menterjemahkan fungsi.
2.5.1.4 PHP 5
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. PHP versi 5 muncul untuk menangani kelemahan- kelemahan yang terdapat pada versi sebelumnya. PHP versi 5 dapat membuat file swf dan
applet java. Fokus utamanya adalah mengoptimalkan penggunaan PHP untuk OOP Object Oriented Programming.
2.5.2 Skrip PHP
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Suatu skrip akan dikenali sebagai skrip PHP bila diapit oleh tanda :
a. ?php . . . . . ?
b. ? . . . . . . . . ?
c. script language=”PHP” . . . . . script
Skrip yang dibuat dengan PHP disimpan dengan nama file dan diikuti dengan ekstensi .php, misalnya : contoh.php. Bila skrip PHP diakses melalui komputer lokal maka file
PHP disimpan di folder htdocs di web server. Sama halnya dengan penamaan dokumen HTML, pemberian nama dokumen yang sama tetapi dituliskan dengan case yang berbeda
akan dianggap sebagai dokumen yang berbeda, misalnya contoh.php akan berbeda dengan CONTOH.php atau Contoh.php. Skip PHP dapat disisipkan di bagian manapun dalam
dokumen HTML, begitu pula sebaliknya skrip HTML dapat diletakkan di antara skrip PHP.
Berikut ini contoh dari skrip PHP:
a. contoh1.php html
head title Menyisipkan PHP di dokumen HTML title
head body
Cara menyapa PHP dengan akrab: br p
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
echo “Hallo PHP, Apa khabar?”; ?
body html
b. contoh2.php ?php
echo“Ini ditulis dengan skrip PHP ”; ?
html body
br hr Ini ditulis dengan HTML
body html
?php echo“brsekian. “;
?
Hasil dokumen PHP yang ditampilkan di browser Internet Explorer:
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 2.2 Dokumen PHP ditampilkan di browser IE
2.5.3 Integrasi dengan Database
PHP yang digabungkan dengan database akan lebih berkekuatan jika digabungkan dengan
database yang reliabel, gratis dan mudah diinstalasi. Terdapat 2 jenis database yang memenuhi yaitu MySQL dan PostgreSQL. Kedua jenis database ini dipergunakan karena
kinerja yang bagus dan, untuk mengaksesnya, PHP mempunyai fungsi khusus. Berikut ini daftar database yang didukung oleh PHP sampai versi 5 :
Tabel 2.1 Daftar Database-Database Yang Didukung PHP
No. Nama Database
No. Nama Database
1. 2.
3. 4.
Adabas D DBase
Empress FilePro read-only
12. 13.
14. 15.
Direct MS-SQL MySQL
ODBC Oracle OCI7 dan OCI8
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
5. 6.
7. 8.
9. 10
11. Hyperwave
IBM DB2 Informix
Ingres Interbase
FrontBase MSQL
16. 17.
18. 19.
20. 21.
22. Ovrimos
PostgreSQL SQLite
Solid Sybase
Velocis Unix dbm
PHP mempunyai fungsi khusus untuk mengakses MySQL. Ada sekitar 48 fungsi yang didukung PHP dalam mengakses MySQL dalam membuat aplikasi. Adapun yang biasa
digunakan diantaranya adalah :
a. mysql_connect
Fungsi mysql_connect adalah untuk menghubungkan PHP dengan database MySQL. Format fungsinya adalah:
mysql_connect string hostname, string username, string password;
b. mysql_select_db
Setelah terhubung ke database MySQL dengan menggunakan mysql_connect, langkah selanjutnya adalah memilih database yang akan digunakan. Fungsi
mysql_select_db digunakan untuk memilih database. Format fungsinya adalah:
mysql_select_db string database, koneksi
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
koneksi maka koneksi yang terbuka saat itulah yang dianggap digunakan. Manfaat berbagai macam koneksi adalah bahwa dengan pilihan seperti itu maka dalam satu
file dimungkinkan mengambil query dari 2 database sekaligus.
c. mysql_query
Dalam database MySQL, perintah untuk melakukan transaksi ialah perintah SQL. Sebutan untuk mengirim perintah SQL dinamakan query. Query memberi perintah
kepada database untuk melakukan apa yang dikehendaki. Format fungsinya adalah:
int mysql_querystring query, int [link_identifier] ;
d. mysql_num_rows
Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk menghitung jumlah baris yang dikenai oleh proses SQL. Format fungsinya adalah:
int mysql_num_rowsint result;
e. mysql_fetch_array
Fungsi ini berkaitan dengan menampilkan data. Untuk menampilkan data, digunakan fungsi mysql_fetch_array. Dengan fungsi ini, hasil query ditampung
dalam bentuk array. Format fungsinya adalah:
array mysql_fetch_arrayint result, int [result_type] ;
Alfin Hariadi : Sistem Informasi Sinergy Communication Berbasis Web, 2008. USU Repository © 2009
2.6 MySQL