2. Distribusi Sikap Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk
Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal
untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang 54,8. Dalam kamus besar bahasa Indonesia sikap berarti perbuatan yang
berdasarkan pada pendirian dan keyakinan. Menurut Notoatmojdo 2007 Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Maka dalam penelitian ini, bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai keyakinan
yang cukup positif terhadap program Audit Maternal-Perinatal itu untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Depkes 2010 bahwa Audit Maternal Perinatal merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan pembahasan
kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal yang bertujuan sebagai pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama dimasa yang akan
datang.
Universitas Sumatera Utara
3. Distribusi Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA
Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu
pelayanan KIA sebagian besar sudah baik yaitu 20 orang 64,5. Hal ini berarti menyatakan bahwa sudah ada pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Tindakan terwujud memerlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga
diperlukan faktor pendukung support dari berbagai pihak Iqbal, 2007. Dalam penelitian ini menurut penulis responden menjelaskan adanya
pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara ini dikarenakan
adanya fasilitas yang mendukung, seperti telah adanya tim Audit, adanya dukungan fasilitas Rumah Sakit kepada tim Audit, serta adanya kegiatan
pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bidan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
4.
Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Tindakan Audit Maternal- Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar pada
responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang 76,9 dengan p-value=0,003 p-value 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA
di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Afni 2008 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan tindakan, namun penelitian Afni menunjukan hubungan pengetahuan pasangan usia subur dengan tindakan pemakaian alat
kontrasepsi. Maka semakin baik pengetahuan bidan tentang Audit Maternal- Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA maka akan semakin
baik pula pelaksanaan kegiatan tim Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, hal ini dikarenakan bidan merupakan salah
satu tim Audit Maternal-Perinatal Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
5.
Hubungan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar pada
responden dengan sikap baik yaitu 10 orang 71,4. Nilai probabilitas p- value=0,7. Karena p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal- Perinatal
untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU
Muhammadiyah Sumatera Utara. Hasil penelitian ini sesuai pendapat Mubarak 2007 yang menyatakan
suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan over bihavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung support dari
berbagai pihak. Misalnya dari petugas, suami atau istri, orang tua atau mertua, teman dan lain-lain. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian Parinduri 2008 yang menyatakan bahwa ada hubungan antara sikap dengan tindakan, namun penelitian parinduri menjelaskan
hubungan sikap ibu dengan tindakan pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-11 bulan. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai menurut Newcomb
seorang ahli psikologis social dalam Notoatmodjo 2007 yang menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak. Hasil ini dikarenakan pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tidak sepenuhnya dilakukan oleh
bidan, tetapi kegiatan tersebut dilakukan dengan tim Audit Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan responden tentang Audit Maternal-Perinatal
untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar baik
2. Sikap responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu
pelayanan KIA sebagian besar cukup 3.
Tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik
4. Ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan
tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit
Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara