Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENGANTAR KEPADA CALON RESPONDEN

Kepada Yth, Ibu Bidan

Di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara

Assalamu’alaikuum Wr.Wb Dengan Hormat,

Nama Saya Ade Suzana, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara”.

Angka Kematian Ibu (AKI) bersama dengan Angka Kematian Bayi (AKB) senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Salah satu upaya percepatan penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas dan penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal sesuai standar dan tepat waktu yang dapat di kaji melalui Audit Maternal dan Perinatal (Depkes, 2010).

Bidan merupakan lini terdepan / frontline harus mampu dan terampil dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada ibu dan bayi sesuai dengan standar asuhan kebidanan dan kode etik profesi serta ditunjang dengan sarana dan prasarana yang standar (Depkes, 2006).


(2)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

Partisipasi Ibu bersifat tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila Ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Ade Suzana

Alamat : Jl. Universitas no. 20 Asrama Baru Putri Universitas Sumatera Utara

No. Hp : 082362626890

Terimakasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu bersedia menandatangani lembar persetujuan yang telah kami persiapan.

Medan, Januari 2013 Penulis

( Ade Suzana ) NIM : 125102005


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp/HP :

Setelah mandapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Januari 2013


(4)

Lampiran 2

KUISIONER PENELITIAN

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah

Sumatera Utara Tahun 2013

A. Data Demografi

Umur :

Pendidikan :

B. Kuesioner Penilaian Pengetahuan Bidan Tentang Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak

Petunjuk Pengisian :

1. Baca dan pahami dengan baik setiap pertanyaan

2. Pilih dan lingkarilah (O) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar 3. Pertanyaan dijawab sendiri

Pertanyaan

1. Apakah anda pernah mendengar istilah Audit Maternal-Perinatal (AMP)? a. Pernah

b. Tidak pernah

Jika jawaban nomor 1 pernah, lanjutkan menjawab pertanyaan no.2 namun jika jawaban tidak pernah lanjut ke pertanyaan no.3

2. Apakah pengertian Audit Maternal-Perinatal?

a. Menceritakan kronologis kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal b. Kegiatan pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi di rumah sakit


(5)

3. Apakah perngertian Mutu Pelayanan Kesehatan ?

a. Kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan

b. Kesesuaian antara hak dan kewajiban para petugas kesehatan

4. Apakah maksud peningkatan mutu?

a. Proses suatu kinerja atau mutu baru yang lebih tinggi dari sebelumnya b. Suatu peningkatan angka pendapatan yang lebih tinggi dari sebelumnya

5. Apakah kaitan Audit Maternal-Perinatal dengan peningkatan mutu pelayanan KIA?

a. Upaya peningkatan dan pengendalian mutu antara lain dilakukan melalui kegiatan Audit Maternal-Perinatal

b. Peningkatan mutu pelayanan KIA ditandai dengan menurunnya AKI dan AKB

6. Apakah orientasi dari kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Orientasi dari kegiatan Audit Maternal-Perinatal yaitu mengutamakan peningkatan kualitas pelayanan dengan pendekatan pemecahan masalah b. Kegiatan pelaporan kematian ibu dan bayi dilakukan jika dipertanyakan


(6)

7. Apakah tujuan dari pelayanan kesehatan ibu ?

a. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu

b. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin

8. Bagaimanakah mengidentifikasi kematian maternal pada kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Kematian yang terjadi pada Ibu hamil, melahirkan, dan nifas b. Kematian yang terjadi pada ibu yang mengalami kecelakaan atau

kejadian insidental

9. Bagaimanakah mengidentifikasi kematian perinatal pada kegiatan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Kematian bayi usia 0 sampai 28 hari b. Kematian bayi usia 28 sampai 1 tahun

10. Apakah tujuan penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal ?

a. Audit Maternal-Perinatal bertujuan sebagai pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan

b. Audit Maternal-Perinatal bertujuan untuk mengungkapkan kesalahan-kesalahan dari petugas kesehatan tertentu dan memberi hukuman seberat-beratnya.


(7)

C. Kuesioner Penilaian Sikap Bidan Tentang Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Petunjuk pengisian :

1. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan

2. Pilih dan lingkarilah (√) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar

3. Pertanyaan dijawab sendiri

No. Pernyataan Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1.

Audit Maternal-Perinatal bertujuan mencari

penyebab terjadinya kasus kematian dan kesakitan maternal perinatal

2.

Kegiatan Audit Maternal-Perinatal

menerapkan prinsip menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait.

3.

Penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal

untuk pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan.

4.

seluruh informasi identitas kasus, petugas dan institusi kesehatan yang memberikan pelayanan di anonimkan (no name) pada saat proses Audit Maternal-Perinatal.

5.

Seluruh informasi yang diperoleh dalam kegiatan Audit Maternal-Perinatal tidak dapat digunakan sebagai bahan bukti di persidangan (no pro justisia).

6.

Pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan kematian (mortality), kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu dan meningkatkan derajat kesehatan anak.

7.

Salah satu upaya meningkatkan pelayanan KIA yaitu mengadakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Anak.

8.

Salah satu upaya Audit Maternal-Perinatal

meningkatkan pelayanan kesehatan yaitu melalui pembelajaran yang bersifat individual, kelompok terfokus, maupun massal berdasarkan hasil pengkajian tim

Audit Maternal-Perinatal kepada seluruh

komunitas pelayanan KIA. 9.

Kegiatan Audit Maternal-Perinatal

melakukan orientasi terlebih dahulu bagi seluruh pelaksana kegiatan Audit Maternal-Perinatal .

10.

Penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal

perlu dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan tujuan pembelajaran dapat tercapai.


(8)

D. Kuesioner Penilaian Tindakan Audit Maternal-Perinatal Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Petunjuk pengisian :

1. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan

2. Pilih dan lingkarila (√) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar

3. Pertanyaan dijawab sendiri

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah di Rumah Sakit anda sudah terbentuk tim Audit

Maternal-Perinatal

2. Apakah telah dilakukan orientasi kepada tim Perinatal Audit

Maternal-3.

Apakah telah dilakukan pelatihan menganalisa kasus kematian kepada tim pengkaji Audit Maternal-Perinatal

4.

Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal

dilakukan identifikasi kasus kematian dan pelaporan data kematian

5.

Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal

dilakukan registrasi (pemberian nomor) dan anonimasi (penghapusan identitas) dan dijaga kerahasiaannya

6.

Apakah dalam pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal

dilakukan pemilihan kasus dan pengkajian dan penjadwalan pengkajian kasus kematian yang dilaporkan.

7.

Apakah sebelum pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal

dilakukan penggandaan dan pengiriman bahan kajian kasus kematian diberikan kepada tim

8.

Apakah dalam pertemuan pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal dihadiri minimal 1 orang dokter spesialis kebidanan, 1 orang Bidan senior dan 1 staf unit KIA.

9.

Apakah setelah pengkajian kasus Audit Maternal-Perinatal

dilakukan pendataan dan pengolahan hasil kajian.

10.

Apakah dilakukan pemanfaatan dalam keperluan pembelajaran/ pembinaan, pelaporan, dan perencanaan dari hasil kajian Audit Maternal-Perinatal yang telah dilakukan.


(9)

(10)

(11)

OUTPUT VALIDITAS RELIABILITAS PENGETAHUAN 1. VALIDITAS

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

P1 Pearson Correlation 1 .167 .354 .167 1.000** .452 1.000** .167 .354 1.000** .740**

Sig. (2-tailed) .553 .196 .553 .000 .091 .000 .553 .196 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P2 Pearson Correlation .167 1 .707** 1.000** .167 .452 .167 1.000** .707** .167 .740**

Sig. (2-tailed) .553 .003 .000 .553 .091 .553 .000 .003 .553 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P3 Pearson Correlation .354 .707** 1 .707** .354 .533* .354 .707** 1.000** .354 .822**

Sig. (2-tailed) .196 .003 .003 .196 .041 .196 .003 .000 .196 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P4 Pearson Correlation .167 1.000** .707** 1 .167 .452 .167 1.000** .707** .167 .740**

Sig. (2-tailed) .553 .000 .003 .553 .091 .553 .000 .003 .553 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P5 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1 .452 1.000** .167 .354 1.000** .740**

Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .091 .000 .553 .196 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P6 Pearson Correlation .452 .452 .533* .452 .452 1 .452 .452 .533* .452 .701**

Sig. (2-tailed) .091 .091 .041 .091 .091 .091 .091 .041 .091 .004


(12)

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 P7 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1.000** .452 1 .167 .354 1.000** .740**

Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .000 .091 .553 .196 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P8 Pearson Correlation .167 1.000** .707** 1.000** .167 .452 .167 1 .707** .167 .740**

Sig. (2-tailed) .553 .000 .003 .000 .553 .091 .553 .003 .553 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P9 Pearson Correlation .354 .707** 1.000** .707** .354 .533* .354 .707** 1 .354 .822**

Sig. (2-tailed) .196 .003 .000 .003 .196 .041 .196 .003 .196 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P10 Pearson Correlation 1.000** .167 .354 .167 1.000** .452 1.000** .167 .354 1 .740**

Sig. (2-tailed) .000 .553 .196 .553 .000 .091 .000 .553 .196 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Total Pearson Correlation .740** .740** .822** .740** .740** .701** .740** .740** .822** .740** 1

Sig. (2-tailed) .002 .002 .000 .002 .002 .004 .002 .002 .000 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(13)

2. RELIABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.915 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P1 6.87 8.838 .673 .907

P2 6.87 8.838 .673 .907

P3 7.00 8.286 .763 .901

P4 6.87 8.838 .673 .907

P5 6.87 8.838 .673 .907

P6 6.93 8.781 .618 .910

P7 6.87 8.838 .673 .907

P8 6.87 8.838 .673 .907

P9 7.00 8.286 .763 .901


(14)

OUTPUT VALIDITAS RELIABILITAS SIKAP 1. VALIDITAS

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TOTAL

P1 Pearson Correlation 1 1.000** .413 .619* .913** .913** 1.000** .413 .413 1.000** .941**

Sig. (2-tailed) .000 .126 .014 .000 .000 .000 .126 .126 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P2 Pearson Correlation 1.000** 1 .413 .619* .913** .913** 1.000** .413 .413 1.000** .941**

Sig. (2-tailed) .000 .126 .014 .000 .000 .000 .126 .126 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P3 Pearson Correlation .413 .413 1 .545* .201 .201 .413 1.000** 1.000** .413 .681**

Sig. (2-tailed) .126 .126 .035 .473 .473 .126 .000 .000 .126 .005

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P4 Pearson Correlation .619* .619* .545* 1 .452 .452 .619* .545* .545* .619* .735**

Sig. (2-tailed) .014 .014 .035 .091 .091 .014 .035 .035 .014 .002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P5 Pearson Correlation .913** .913** .201 .452 1 1.000** .913** .201 .201 .913** .819**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .473 .091 .000 .000 .473 .473 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P6 Pearson Correlation .913** .913** .201 .452 1.000** 1 .913** .201 .201 .913** .819**


(15)

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 P7 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .413 .619* .913** .913** 1 .413 .413 1.000** .941**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .126 .014 .000 .000 .126 .126 .000 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P8 Pearson Correlation .413 .413 1.000** .545* .201 .201 .413 1 1.000** .413 .681**

Sig. (2-tailed) .126 .126 .000 .035 .473 .473 .126 .000 .126 .005

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P9 Pearson Correlation .413 .413 1.000** .545* .201 .201 .413 1.000** 1 .413 .681**

Sig. (2-tailed) .126 .126 .000 .035 .473 .473 .126 .000 .126 .005

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P10 Pearson Correlation 1.000** 1.000** .413 .619* .913** .913** 1.000** .413 .413 1 .941**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .126 .014 .000 .000 .000 .126 .126 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

TOTAL Pearson Correlation .941** .941** .681** .735** .819** .819** .941** .681** .681** .941** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .005 .002 .000 .000 .000 .005 .005 .000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(16)

2. RELIABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.946 10

3. 4.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P1 24.40 17.114 .923 .933

P2 24.40 17.114 .923 .933

P3 24.27 18.924 .609 .948

P4 24.27 18.638 .673 .945

P5 24.47 18.552 .778 .941

P6 24.47 18.552 .778 .941

P7 24.40 17.114 .923 .933

P8 24.27 18.924 .609 .948

P9 24.27 18.924 .609 .948


(17)

OUTPUT VALIDITAS DAN RELIABILITAS TINDAKAN

1. VALIDITAS

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total

P1 Pearson Correlation 1 .650** .213 .829** .213 .659** .650** .075 .213 .650** .719**

Sig. (2-tailed) .009 .446 .000 .446 .008 .009 .789 .446 .009 .003

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P2 Pearson Correlation .650** 1 .139 .784** .555* .207 1.000** .294 .139 1.000** .775**

Sig. (2-tailed) .009 .622 .001 .032 .459 .000 .287 .622 .000 .001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P3 Pearson Correlation .213 .139 1 .000 .400 .533* .139 .707** 1.000** .139 .658**

Sig. (2-tailed) .446 .622 1.000 .140 .041 .622 .003 .000 .622 .008

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P4 Pearson Correlation .829** .784** .000 1 .354 .452 .784** .167 .000 .784** .697**

Sig. (2-tailed) .000 .001 1.000 .196 .091 .001 .553 1.000 .001 .004

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P5 Pearson Correlation .213 .555* .400 .354 1 .213 .555* .354 .400 .555* .658**

Sig. (2-tailed) .446 .032 .140 .196 .446 .032 .196 .140 .032 .008

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15


(18)

Sig. (2-tailed) .008 .459 .041 .091 .446 .459 .091 .041 .459 .007

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P7 Pearson Correlation .650** 1.000** .139 .784** .555* .207 1 .294 .139 1.000** .775**

Sig. (2-tailed) .009 .000 .622 .001 .032 .459 .287 .622 .000 .001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P8 Pearson Correlation .075 .294 .707** .167 .354 .452 .294 1 .707** .294 .639*

Sig. (2-tailed) .789 .287 .003 .553 .196 .091 .287 .003 .287 .010

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P9 Pearson Correlation .213 .139 1.000** .000 .400 .533* .139 .707** 1 .139 .658**

Sig. (2-tailed) .446 .622 .000 1.000 .140 .041 .622 .003 .622 .008

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

P10 Pearson Correlation .650** 1.000** .139 .784** .555* .207 1.000** .294 .139 1 .775**

Sig. (2-tailed) .009 .000 .622 .001 .032 .459 .000 .287 .622 .001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

Total Pearson Correlation .719** .775** .658** .697** .658** .666** .775** .639* .658** .775** 1

Sig. (2-tailed) .003 .001 .008 .004 .008 .007 .001 .010 .008 .001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


(19)

2. RELIABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .759

N of Items 5a

Part 2 Value .760

N of Items 5b

Total N of Items 10

Correlation Between Forms .874 Spearman-Brown Coefficient Equal Length .933

Unequal Length .933

Guttman Split-Half Coefficient

.932

a. The items are: P1, P2, P3, P4, P5. b. The items are: P6, P7, P8, P9, P10.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

P1 6.93 7.067 .630 .864

P2 6.80 7.314 .721 .860

P3 7.00 7.143 .548 .872

P4 6.87 7.267 .614 .865

P5 7.00 7.143 .548 .872

P6 6.93 7.210 .566 .869

P7 6.80 7.314 .721 .860

P8 6.87 7.410 .545 .871

P9 7.00 7.143 .548 .872


(20)

MASTER TABEL PENGETAHUAN , SIKAP DAN TINDAKAN BIDAN TENTANG AUDIT MATERNAL-PERINATAL

NO IDENTITAS UMUR PENDIDIKAN PERTANYAAN PENGETAHUAN PERTANYAAN SIKAP

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah KET P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah KET

1 BIDAN 1 24 D-III 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup

2 BIDAN 2 25 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup

3 BIDAN 3 31 D-III 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup

4 BIDAN 4 24 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Cukup

5 BIDAN 5 30 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Cukup

6 BIDAN 6 30 D-IV 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 Cukup 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 28 Cukup

7 BIDAN 7 24 D-III 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 Cukup 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 28 Cukup

8 BIDAN 8 32 D-III 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 31 Baik

9 BIDAN 9 29 D-III 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 Baik 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 26 Cukup

10 BIDAN 10 26 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32 Baik

11 BIDAN 11 27 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 31 Baik

12 BIDAN 12 23 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 30 Cukup

13 BIDAN 13 35 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 28 Cukup

14 BIDAN 14 34 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 29 Cukup

15 BIDAN 15 30 D-III 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 Cukup 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 24 Cukup

16 BIDAN 16 26 D-III 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5 Cukup 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 35 Baik

17 BIDAN 17 26 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38 Baik

18 BIDAN 18 26 D-IV 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 33 Baik

19 BIDAN 19 22 D-III 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 Baik 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 31 Baik

20 BIDAN 20 31 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 32 Baik

21 BIDAN 21 23 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 32 Baik

22 BIDAN 22 27 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 27 Cukup


(21)

23 BIDAN 23 33 D-III 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 Cukup

24 BIDAN 24 37 D-III 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 Cukup 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32 Baik

25 BIDAN 25 30 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38 Baik

26 BIDAN 26 28 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik 4 3 2 2 1 4 4 4 3 3 30 Cukup

27 BIDAN 27 33 D-III 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 34 Baik

28 BIDAN 28 22 D-III 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 33 Baik

29 BIDAN 29 37 D-III 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 Baik

30 BIDAN 30 26 D-III 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik 0 2 3 3 2 4 3 3 3 3 26 Cukup


(22)

NO IDENTITAS PENDIDIKAN PERTANYAAN TINDAKAN

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah KET

1 BIDAN 1 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik

2 BIDAN 2 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik

3 BIDAN 3 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik

4 BIDAN 4 D-III 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Tidak Baik

5 BIDAN 5 D-III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak Baik

6 BIDAN 6 D-IV 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 6 Tidak Baik

7 BIDAN 7 D-III 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 5 Baik

8 BIDAN 8 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 Baik

9 BIDAN 9 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

10 BIDAN 10 D-III 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik

11 BIDAN 11 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

12 BIDAN 12 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

13 BIDAN 13 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 Tidak Baik

14 BIDAN 14 D-III 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 Tidak Baik

15 BIDAN 15 D-III 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5 Tidak Baik

16 BIDAN 16 D-III 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Baik

17 BIDAN 17 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik

18 BIDAN 18 D-IV 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik

19 BIDAN 19 D-III 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 Baik

20 BIDAN 20 D-III 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Tidak Baik

21 BIDAN 21 D-III 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5 Baik

22 BIDAN 22 D-III 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik


(23)

24 BIDAN 24 D-III 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 Baik

25 BIDAN 25 D-III 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Tidak Baik

26 BIDAN 26 D-III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tidak Baik

27 BIDAN 27 D-III 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 Baik

28 BIDAN 28 D-III 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik

29 BIDAN 29 D-III 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 Tidak Baik

30 BIDAN 30 D-III 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Baik


(24)

Frequencies Data Univariat

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21 3 9.7 9.7 9.7

22 8 25.8 25.8 35.5

23 6 19.4 19.4 54.8

24 5 16.1 16.1 71.0

25 5 16.1 16.1 87.1

26 3 9.7 9.7 96.8

27 1 3.2 3.2 100.0

Total 31 100.0 100.0 Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid D-III

Kebidanan

29 93.5 93.5 93.5 D-IV Bidan

Pendidik

2 6.5 6.5 100.0 Total 31 100.0 100.0

Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Baik 14 45.2 45.2 45.2

Cukup 17 54.8 54.8 100.0 Total 31 100.0 100.0

Tindakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Baik 20 64.5 64.5 64.5

tidak Baik 11 35.5 35.5 100.0 Total 31 100.0 100.0


(25)

Crosstabs Data Bivariat

Pengetahuan * Tindakan Crosstabulation

Tindakan

Total Baik tidak Baik

Pengetahuan Baik Count 20 6 26

% within Pengetahuan 76.9% 23.1% 100.0%

Cukup Count 0 5 5

% within Pengetahuan .0% 100.0% 100.0%

Total Count 20 11 31

% within Pengetahuan 64.5% 35.5% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square 10.839a 1 .001 .003 .003

Continuity Correctionb 7.739 1 .005

Likelihood Ratio 12.234 1 .000 .003 .003

Fisher's Exact Test .003 .003

Linear-by-Linear Association

10.490c 1 .001 .003 .003 .003

N of Valid Cases 31

Sikap * Tindakan Crosstabulation

Tindakan

Total Baik tidak Baik

Sikap Baik Count 10 4 14

% within Sikap 71.4% 28.6% 100.0%

Cukup Count 10 7 17

% within Sikap 58.8% 41.2% 100.0%

Total Count 20 11 31

% within Sikap 64.5% 35.5% 100.0%

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Point Probability Pearson Chi-Square .533a 1 .465 .707 .364

Continuity Correctionb .124 1 .724

Likelihood Ratio .538 1 .463 .707 .364

Fisher's Exact Test .707 .364

Linear-by-Linear Association .516c 1 .473 .707 .364 .230 N of Valid Cases 31


(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS

Nama : ADE SUZANA

NIM : 125102005

Tempat Tanggal Lahir : Serapuh, 30 Maret 1990

Agama : Islam

Nama Ayah : Alm. Ariaden

Nama Ibu : R. Damanik

Status di Keluarga : Anak Ke-tiga dari tiga Bersaudara

Alamat : Huta I Silau Malela, Kecamatan Gunung Malela

Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 1995 – 2001 : SD Muhammadiyah Kab. Simalungun 2. Tahun 2001 – 2004 : SLTP Perguruan Sultan Agung P. Siantar 3. Tahun 2004 – 2007 : SMA Perguruan Sultan Agung P. Siantar

4. Tahun 2007 – 2010 : D – III Akademi Kebidanan Henderson P. Siantar 5. Tahun 2012 – 2013 : D – IV Bidan Pendidik Fak. Keperawatan


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Assaf, AF. 2009. Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta : EGC.

Depkes. RI. 2004. Modul Pengembangan Managemen Kinerja ( PMK ) Perawat dan Bidan, Jakarta : Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik.

---. 2006. Pedoman Bimbingan Teknis Asuhan Kebidanan dan Perinatal, Jakarta : Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik.

---. 2010. Pedoman Teknik Terpadu Audit Maternal-Perinatal di tingkat Dati II, Jakarta : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

Depkes Pusat Data dan Informasi. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008, Jakarta : Depkes RI.

Hartanto, Huriawati, Tiara M Nisa. 2005. Kamus Ringkas Kedokteran STEDMAN, Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data, Jakarta : Salemba Medika.

Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta : Arcan.

---. 2005. Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obstetrik Ginekologi dan KB, Jakarta : EGC.

Mubarak, wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Munijaya, AA. Gde. 2007. Manajemen Kesehatan, Jakarta : EGC.

Notoatmojdo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya, Jakarta Rineka Cipta.

---. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta : Rineka Cipta.

Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal, Jakarta : EGC.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.


(32)

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah hubungan antara konsep. Konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2002).

Kerangka konsep dari penelitian digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independent Variabel Dependent

Skema 3. 1 Kerangka Konsep

Skema kerangka konsep diatas menjelaskan penelitian mengidentifikasikan hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal Perintal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

Pengetahuan Bidan

Tindakan

Audit Maternal-Perintal dalam

meningkatkan mutu KIA Sikap Bidan


(33)

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian yang kebenarannya masih dangkal dan perlu diuji (Setiadi, 2007). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Ada hubungan pengetahuan dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

2. Ada hubungan sikap dengan tindakan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

C. Definisi Opresional

Tabel 4. 1: Defenisi Operasional

No

. Variabel

Definisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pengetahu an

Segala sesuatu yang diketahui responden tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA Kuesioner dengan 10 pertanyaan Dengan skor, jika jawabannya benar nilai 1, jika

jawabannya salah nilai 0

a Baik jika menjawab benar > 66,67% (skore > 6) b. Cukup jika

menjawab benar 33,33% - 66,67 % (skore 4 – 6) c. Kurang jika menjawab benar < 33,33% (Skore < 3)


(34)

2. Sikap

Bagaimana reaksi atau respon dari responden tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA Kuesioner dengan 10 pertanyaan Dengan skor, jika jawabannya sangat setuju nilai 4, jika jawabannya setuju nilai 3, jika

jawabannya tidak setuju nilai 2, dan jika

jawabannya sangat tidak setuju nilai 1

a. Baik jika menjawab benar > 66,67% (skore > 30)

b. Cukup jika menjawab benar 33,33% - 66,67 % (skore 20-30) c. Kurang jika menjawab benar < 33,33% (skore <20) Ordinal

3. Tindakan

Pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA Kuesioner dengan 10 pertanyaan Dengan skor, jika jawabannya benar nilai 1, jika

jawabannya salah nilai 0

a. Baik jika menjawab benar 60 - 100% (6-10 pertanyaan) b. Tidak Baik

jika menjawab benar < 60 % (0-5 pertanyaan)


(35)

BAB IV

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang ada di RSU. Muhammadiyah SUMUT.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menginakan total sampling

artinya semua populasi digunakan sebagai responden penelitian (Notoatmodjo, 2007). Adapun jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yang peneliti peroleh yaitu sebanyak 34 orang.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara jl. Mandala By Pass. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara adalah di RSU. Muhammadiyah belum pernah ada dilakukan penelitian mengenai Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA.


(36)

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2012 sampai dengan bulan juni tahun 2013.

E. Etika Penelitian

Peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika yang berlaku. Prinsip dalam etika meliputi :

a. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

b. Anominity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, bail informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2010).


(37)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008). Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik, dimana responden dapat memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Adapun data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data didapat langsung pada responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dengan bentuk :

1. Pertanyaan tertutup atau berstruktur yaitu dimana kuesioner dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah ada.

2. Checklist atau daftar cek yang merupakan daftar yang berisi pernyataan yang akan diamati dan responden memberikan jawaban dengan memberi cek (√) sesuai dengan yang diinginkan (A. Aziz, 2007). Kuesioner tersebut disusun berdasarkan literatur untuk mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan responden.

Alat ukur dalam peneltian ini terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Data Demografi meliputi :

Umur dan pendidikan dengan pengkategorian pendidikan D-III kebidanan dan D-IV Bidan Pendidik

2. Kuesioner mengenai Pengetahuan Bidan tentang Audit maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang berjumlah 10 pertanyaan terdiri dari multiple choice dengan 2 pilihan jawaban dengan kriteria pemberian nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk


(38)

jawaban salah. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dikategorikan tingkat pengetahuan responden dengan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2000 dalam Tidora Manurung, 2010) :

a. Baik, bila nilai responden > 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore > 6

b. Cukup, bila nilai responden 33,33% - 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore 4 - 6. c. Kurang, bila nilai responden < 33,33% dari total nilai seluruh

pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skore < 4.

3. Kuesioner mengenai Sikap Ibu Hamil tentang Audit Maternal-Perinatal

dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan pertanyaan berupa lembar Checklist dengan menggunakan skala likert terdiri dari 4 pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan kriteria pemberian nilai 4 untuk jawaban sangat setuju, nilai 3 untuk jawaban setuju, nilai 2 untuk jawaban tidak setuju dan nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dikategorikan tingkat- sikap responden dengan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2000 dalam Tidora Manurung, 2010) :

a. Baik, bila nilai responden > 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang sikap, dengan total skore > 30

b. Cukup, bila nilai responden 33,33% - 66,67% dari total nilai seluruh pertanyaan tentang sikap, dengan total skore 20 - 30. c. Kurang, bila nilai responden < 33,33% dari total nilai seluruh


(39)

4. Kuesioner mengenai Tindakan Ibu Hamil tentang Audit maternal-Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman yang terdiri dari 2 pilihan jawaban yaitu Ya atau Tidak dengan kriteria pemberian nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai 0 untuk jawaban salah.

Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu : a. Kategori baik, apabila dapat menjawab > 50% dari pertanyaan

yang diajukan

b. Kategori Kurang baik, apabila dapat menjawab ≤ 50% dari pertanyaan yang diajukan (Mardiah, 2008)

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah menunjukan bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini dilakukan pengujian validitas isi (content validity) yang terdiri dari 10 pertanyaan pengetahuan, 10 pertanyaan sikap, dan 10 pertanyaan tindakan yang dibuat dengan berlandaskan teori dan dikonsulkan kepada dr. Alsyah Nasution dan Ibu Juliani, SST. MARS dengan CVI (Conten Validity Index) pengetahuan 0,76,

CVI sikap 0,7 dan CVI tindakan 0,67.

Uji reliabilitas adalah ketepatan suatu alat ukur, uji reliabilitas dilakukan untuk melihat alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat ukur (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan melekukan kepada 15 responden kemudian dianalisis dengan komputerisasi. Dari hasil analisis diperoleh r untuk pengetahuan 0,915, r sikap 0,946, dan r tindakan 0,932 .


(40)

H. Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pengolahan data penelitian ini dilakukan menggunakan komputer dengan

Statistical Program for Social Science (SPSS) dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pengolahan data pada penelitian dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

a. Editing, yaitu memeriksa kembali apakah ada jawaban responden atau hasil observasi yang ganda atau belum dijawab. Dari hasil penelitian ini tidak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data.

b. Koding yaitu memberikan tanda agar memudahkan dalam pengolahan data.

c. Scoring yaitu memberikan nilai pada jawaban pertanyaan yang berupa angka. Pada penelitian ini untuk skore jawaban pengetahuan yaitu : apabila jawaban benar, diberi nilai 1 dan apabila jawaban salah diberi nilai 0. Sikap di beri skor 5 untuk pernyataan sangat setuju, 4 untuk pernyataan setuju, 3 untuk penyataan kurang setuju, 2 untuk pernyataan tidak setuju, dan 1 untuk pernyataan sangat tidak setuju. Sedangkan untuk tindakan adalah 1 apabila pilihan tindakan ya, dan 0 apabila pilihan tindakan tidak.


(41)

2. Analisa Data

Data penelitian ini dianalisis secara Univariat dan Bivariat.

a. Analisa Univariat

Analisa univariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekwensi pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat ialah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga memiliki hubungan yang signifikan. Kedua variabel diuji dengan menggunakan Chisquare dengan ketentuan :

1. Jika p < 0,05 maka H0 di tolak artinya signifikan atau ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Jika p > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak signifikan atau tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara.


(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara didapat hasil penelitian tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan bidan tentang

Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan jumlah responden 31 orang. Responden menjawab kuesioner yang berbentuk pertanyaan dan pernyataan berjumlah 30 soal. Adapun hasil yang didapat akan dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.

A. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 22 tahun yaitu 8 orang (25,8%) dan berpendidikan D – III Kebidanan yaitu 29 orang (93,5%).

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 (N=31)

Karakteristik Frekuensi Persentase

Usia 21 tahun 3 9,7

22 tahun 8 25,8

23 tahun 6 19,4

24 tahun 5 16,1

25 tahun 5 16,1

26 tahun 3 9,7

27 tahun 1 3,2


(43)

2. Pengetahuan Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Dari hasil penelitian pada tabel 5.2 dibawah ini diperoleh bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang

Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang (87,1%).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU.

Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 26 83,9

Cukup 5 16,1

Kurang 0 0

3. Sikap Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang (54,8%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden Tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Sikap Frekuensi Persentase

Baik 14 45,2

Cukup 17 54,8


(44)

4. Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah benar yaitu 20 orang (64,5%).

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Audit Maternal-Perinatal

Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Tindakan Frekuensi Persentase

Benar 20 64,5

Tidak Benar 11 35,5

5. Hubungan Pengetahuan Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang (76,9%) dengan p-value=0,003 (p-value < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan Bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

Tindakan

P-value

Baik Tidak Baik

Pengetahuan

Baik Frekuensi 20 6

0,003

Persentase 76,9 23,1


(45)

6. Hubungan Sikap Bidan Dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar pada responden dengan sikap baik yaitu 10 orang (71,4%). Nilai probabilitas (p-value)=0,7. Karena ( p > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan Bidan Dan Tindakan

Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah

Sumatera Utara Tahun 2013

Tindakan

Total

P-value

Benar Tidak Benar

Sikap

Baik

Frekuensi 10 4 14

0,70

Persentase 71,4 28,6 100

Cukup

Frekuensi 10 7 17


(46)

B. Pembahasan

1. Distribusi Pengetahuan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Dari hasil analisa pada tabel 5.2 diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai pengetahuan yang baik tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 26 orang (87,1%). Menurut Notoatmojdo (2007) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Pengetahuan juga diartikan sebagai hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Iqbal Mubarak, 2007).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara sebagian besar sudah mengerti tentang

Audit Maternal-Perinatal dan tujuannya. Hasil ini diluar dugaan penullis dikarenakan sebagian besar bidan bukanlah salah seorang dari tim Audit Maternal-Perinatal namun para responden sebagian besar ialah pemberi layanan langsung pada kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini mungkin terdapat kesalahan dalam pemberian kuesioner, penulis tidak melakukan pengawasan secara intensif kepada responden yang akan mengisi kuesioner. Besar kemungkinan para responden menjawab secara bekerja sama dengan teman yang sebelumnya telah menjadi anggota tim Audit di RSU Muhammadiyah.


(47)

2. Distribusi Sikap Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang cukup tentang Audit Maternal-Perinatal

untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA yaitu 17 orang (54,8%).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia sikap berarti perbuatan yang berdasarkan pada pendirian dan keyakinan. Menurut Notoatmojdo (2007) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Maka dalam penelitian ini, bidan yang bekerja di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara mempunyai keyakinan yang cukup positif terhadap program Audit Maternal-Perinatal itu untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA. Hal ini sesuai dengan pernyataan Depkes (2010) bahwa Audit Maternal Perinatal merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan pembahasan kasus kesakitan, kematian ibu dan perinatal yang bertujuan sebagai pembelajaran sehingga tidak terjadi lagi kasus yang sama dimasa yang akan datang.


(48)

3. Distribusi Tindakan Audit Maternal-Perinatal Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA

Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik yaitu 20 orang (64,5%). Hal ini berarti menyatakan bahwa sudah ada pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal

dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Tindakan terwujud memerlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung (support) dari berbagai pihak (Iqbal, 2007). Dalam penelitian ini menurut penulis responden menjelaskan adanya pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara ini dikarenakan adanya fasilitas yang mendukung, seperti telah adanya tim Audit, adanya dukungan fasilitas Rumah Sakit kepada tim Audit, serta adanya kegiatan pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bidan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.


(49)

4. Hubungan Pengetahuan Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square seperti pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa responden dengan tindakan benar sebagian besar pada responden yang mempunyai pengetahuan baik yaitu 20 orang (76,9%) dengan p-value=0,003 (p-value < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Afni (2008) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan, namun penelitian Afni menunjukan hubungan pengetahuan pasangan usia subur dengan tindakan pemakaian alat kontrasepsi. Maka semakin baik pengetahuan bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA maka akan semakin baik pula pelaksanaan kegiatan tim Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, hal ini dikarenakan bidan merupakan salah satu tim Audit Maternal-Perinatal Rumah Sakit.


(50)

5. Hubungan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa responden yang tindakan benar sebagian besar pada responden dengan sikap baik yaitu 10 orang (71,4%). Nilai probabilitas ( p-value)=0,7. Karena (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

Hasil penelitian ini sesuai pendapat Mubarak (2007) yang menyatakan suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over bihavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung (support) dari berbagai pihak. Misalnya dari petugas, suami atau istri, orang tua atau mertua, teman dan lain-lain. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Parinduri (2008) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara sikap dengan tindakan, namun penelitian parinduri menjelaskan hubungan sikap ibu dengan tindakan pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-11 bulan. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai menurut Newcomb (seorang ahli psikologis social) dalam Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Hasil ini dikarenakan pelaksanaan Audit Maternal-Perinatal di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara tidak sepenuhnya dilakukan oleh bidan, tetapi kegiatan tersebut dilakukan dengan tim Audit Rumah Sakit.


(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar baik

2. Sikap responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar cukup

3. Tindakan responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA sebagian besar sudah baik

4. Ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

5. Tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan Bidan tentang Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.


(52)

B. Saran

1. Disarankan bagi bidan agar mempertahankan pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak dan diusahakan untuk lebih meningkatkan sikap terhadap program Audit Maternal-Perinatal untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara.

2. Bagi RSU Muhammadiyah Sumatera Utara, agar meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat membantu tim Audit dan membatu bidan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak

3. Bagi Peneliti selanjutnya agar mempertimbangkan ulang pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner. Penulis menyarankan lebih ke observasi secara langsung untuk mendapatkan hasil optimal dalam penelitian Audit Maternal-Perinatal


(53)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Maternal-Perinatal

1. Pengertian

Menurut kamus ringkas kedokteran Stedman audit adalah tinjauan atau analisis resmi dari suatu kumpulan data, khususnya catatan fisikal. Maternal

adalah berkaitan dengan atau berasal dari ibu. Perinatal adalah terjadi selama, atau berkenaaan dengan periode sebelum, selama, atau setelah waktu kelahiran.

Audit maternal perinatal adalah menceritakan kronologis atau membuka kasus (kesakitan dan kematian ibu dan perinatal) oleh penolong dihadapan teman sejawat, pembina dan nara sumber dengan tujuan untuk mencari penyebab terjadinya kasus untuk dipelajari dan dicarikan upaya pencegahan agar kasus itu tidak terulang kembali (Depkes, 2006).

Kegiatan Audit Maternal-Perinatal yang dilakukan harus menerapkan prinsip menghormati dan melindungi semua pihak yang terkait, baik individu maupun institusi. Sebelum audit dilakukan, harus ditekankan kembali kepada pihak yang terkait bahwa kegiatan ini tidak dapat digunakan untuk kepentingan hukum (bukti dalam persidangan) maupun untuk kepentingan lainnya selain hanya untuk kajian terhadap kasus (Depkes, 2010).

Adapun tujuan penyelenggaraan Audit Maternal-Perinatal ini yaitu : pembelajaran, pembinaan, dan perbaikan (Depkes, 2010).


(54)

2. Azas

Prinsip atau azas yang mutlak dalam kegiatan AMP ini adalah : a. No Name (tidak menyebutkan identitas)

Seluruh informasi mengenai identitas kasus maupun petugas dan institusi kesehatan yang memberikan pelayanan kepada Ibu dan neonatal yang meninggal akan di anonimkan (no name) pada saat proses penelaahan kasus.

b. No shame (tidak dipermalukan)

Jika seluruh identitas telah dihilangkan, maka kemungkinan kegiatan AMP berpotensi mempermalukan petugas atau institusi kesehatan dapat diminimalkan.

c. No Blame (tidak menyalahkan)

Tidak adanya identitas pada saat pengkajian kasus dilakukan, potensi menyalahkan dan menghakimi (blaming) petugas atau institusi kesehatan dapat dihindari. Penganoniman juga diharapkan dapat membuat petugas kesehatan yang memberikan pelayanan bersedia untuk lebih terbuka dan tidak menyembunyikan informasi yang ditakutkan dapat menyudutkan petugas tersebut.

d. No Pro Justisia (tidak untuk kepentingan peradilan)

Seluruh informasi yang diperoleh dalam kegiatan AMP ini tidak dapat digunakan sebagai bahan bukti di persidangan (no pro justisia). Seluruh informasi adalah bersifat rahasia dan hanya dapat digunakan untuk keperluan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan maternal dan perinatal/neonatal.


(55)

e. Pembelajaran

Salah satu upaya AMP untuk meningkatkan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal/neonatal adalah melalui pembelajaran yang dapat bersifat : individual, kelompok terfokus, maupun massal berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan oleh pengkaji kepada seluruh komunitas pelayanan KIA.

3. Persiapan dan Pelaksanaan AMP a. Persiapan

1) Pembentukan Tim AMP : • Tim manajemen • Tim pengkaji

• Tim komunitas pelayanan 2) Orientasi Tim AMP

Sebelum dilaksanakan kegiatan AMP, perlu dilakukan orientasi terlebih dahulu untuk seluruh pelaksanaan kegiatan AMP ini (baik Tim Manajemen maupun Tim Pengkaji) mengenai filosofi dan pengertian AMP, mekanisme kerja, metodologi serta tugas-tugas pelaksana.

3) Pelatihan Pengumpulan dan Pelaporan Data

Pelatihan ini ditujukan kepada para bidan koordinator/ bidan Puskesmas/ bidan RS dan dokter penanggungjawab pelayanan RS dalam mengisi formulir untuk audit kematian perinatal/ neontal.


(56)

4) Pelatihan Tim Pengkaji

Sebelum melaksanakan pengkajian kasus, tim pengkaji akan mendapat pelatihan untuk menganalisa kasus kematian. Dalam melakukan analisa, akan dipakai Form Pengkaji dan Form Ringkasan Pengkaji. Untuk mengisi kedua form tersebut, calon anggota tim pengkaji akan memperoleh pelatihan.

b. Pelaksanaan

Langkah 1 : Identifikasi Kasus Kematian dan Pelaporan Data Kematian

• Kematian Maternal : kematian wanita yang sedang dalam keadaan hamil, melahirkan, atau dalam masa nifas dan tidak termasuk kematian karena kecelakaan atau kejadian insidental.

• Kematian Perinatal/Neonatal : kematian bayi usia 0 sampai 28 hari

• Permintaan Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal : setelah diketahui adanya kejadian kematian, penanggungjawab Tim AMP akan meminta data kematian kepada Pimpinan Fasilitas Pelayanan (untuk kejadian di puskesmas dan rumah sakit). Data laporan dalam bentuk tertulis pada fotmulir yang telah disediakan Tim AMP.

• Pengiriman Berkas Data Kematian Ibu, Perinatal atau Neonatal

Langkah 2 : Registrasi dan Anonimasi

Berkas laporan akan diterima oleh Sekretariat AMP dan dilaporkan kepada kepada Koodinator Tim manajemen AMP untuk dikaji kelengkapan pengisiannya untuk kebutuhan pengkajian. Berkas


(57)

akan di dokumentasikan dalam Buku Register Kematian Maternal/Perinatal/Neonatal dan dijaga kerahasiaannya. Registrasi diikuti kegiatan anonimasi yaitu proses pemberian nomor kode kasus dan menghilangkan seluruh identitas pasien, pemberi layanan kesehatan, serta institusi kesehatan yang terkait.

Langkah 3 : Pemilihan Kasus dan Pengkajiannya, serta Penjadwalan Pengkajian

Untuk kasus kematian maternal, tim pengkaji minimal yang diperlukan adalah 1 dokter spesialis kebidanan, 1 Bidan senior/kompeten, dan 1 staf unit KIA Kabupaten/Kota.

Untuk kasus kematian Perinatal/Neonatal, tim pengkaji kasus maternal ditambah 1 dokter spesialis anak.

Langkah 4 : Penggandaan dan Pengiriman Bahan Kajian

Penggandaan berkas hanya boleh dilakukan setelah proses anonimasi selesai dilakukan. Bahan kajian yang telah digandakan dikirim dalam bentuk arsip kepada Pengkaji Internal serta Eksternal beberapa hari sebelum pelaksanaan pengkajian.

Langkah 5 : Pertemuan Pengkajian Kasus

• Analisis kematian

Aspek medis : penilaian awal, pengenalan

masalah/penegakan diagnosis, rencana tatalaksana, monitoring, hingga upaya resusitasi sejak pasien bersentuhan dengan petugas kesehatan hingga terjadinya kegawatdaruratan hingga akhirnya meninggal.


(58)

Aspek non-medis : hal yang berkaitan dengan pasien (masalah pribadi pasien, keluarga, dan masyarakat termasuk masalah sosial dan ekonomi), masalah administratif/sistem kesehatan, termasuk masalah rujukan (transportasi, keterjangkauan pembiayaan, fasilitas kesehatan, kurangnya petugas yang mendapat pelatihan pada kasus tersebut.

• Klasifikasi penyebab kematian

Penyebab kematian maternal dikelompokkan dalam: − Kematian maternal langsung

− Kematian maternal tidak langsung − Kematian insidental

− Kematian maternal lanjut

Penyebab kematian Perinatal (umur 0-6 hari) dibagi dalam: − Penyebab utama neonatus

− Penyebab lain neonatus − Penyebab utama ibu − Penyebab lain ibu

− Kondisi perinatal lainnya

Penyebab kematian Neonatus (> 7) hari dibagi dalam: − Penyebab langsung

− Penyebab antara − Penyebab dasar • Penyusunan rekomendasi


(59)

Sasaran rekomendasi perlu dirumuskan dengan rinci apakah ditujukan pada masyarakat, petugas keshatan, pimpinan pelayanan kesehatan, atau para pembuat kebijakan.

Langkah 6 : Pendataan dan Pengolahan Hasil Kajian

Data yang dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua : data identitas dan data kejadian kematian.

Untuk setiap kejadian kematian Maternal, Perinatal/Noenatal Tim pengkaji menyimpulkan hal-hal tersebut di bawah ini:

• Diagnosis penyebab kematian • Komorbiditas apa saja yang ada • Komplikasi apa saja yang terjadi

• Peningkatan pemenuhan standar pelayanan • Masalah dalam area klinis

• Masalah dalam area rujukan

• Akar penyebab masalah yang dapat dicegah

• Akar penyebab masalah yang dapat dicegah dalam area rujukan • Rekomendasi spesifik yang dapat dilakukan oleh kelompok

dalam komunitas pelayanan

Langkah 7 : Pemanfaatan Hasil Kajian

Hasil kajian dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran/ pembinaan, pelaporan, dan perencanaan.


(60)

4. Pemantauan dan Evaluasi

Proses penyelenggaraan AMP perlu dimonitor dan dievaluasi untuk memastikan bahwa tujuan untuk pembelajaran bagi seluruh anggota komunitas pelayanan dapat tercapai. Untuk dapat melakukan monitoring dan evaluasi yang efektif diperlukan adanya :

1. Indikator

• Indikator Input : ketersediaan surat penetapan tentang pembentukan tim AMP, bidan koordinator, dan dana tahunan

• Indikator Proses : ketepatan waktu pelaporan, pengiriman berkas, pengisian masing-masing formulir, pertemuan pengkajian, dan kehadiran anggota.

• Indikatior Output : baru dapat ditentukan setelah slesai proses pengkajian (pembelajaran individula, kelompok, dan massal)

• Indikator Outcome : persentase peringkat pemenuhan standar pelayanan maternal perinatal/neonatal, Angka kematian ibu, Angka kematian perinatal/neonatal, case falidity rate dari tiap jenis komplikasi utama baik maternal (misalnya perdarahan) maupun perinatal/ neonatal (misalnya asfiksia).

2. Target

Besarnya pencapaian indikator yang ditetapkan untuk dicapai dalam kurun waktu tertentu.


(61)

3. Data dan Pelaporan 4. Supervisi fasilitatif

Tujuan dilakukannya supervisi fasilitatif ialah :

• Mengidentifikasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi oleh tim yang di supervisi dalam melakukan rangkaian kegiatan AMP • Memberikan bantuan teknis

• Menghimpun bahan-bahan yang diperlukan bagi penyusunan laporan berkala AMP.

B. Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Menurut A.F. Al-Assaf (2009) menyatakan bahwa mutu dapat berarti suatu cara sederhana untuk meraih tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling efisien dan efektif dengan penekanan untuk memuaskan pelanggan. Mutu juga merupakan sebuah produk atau layanan yang memadai, mudah dijangkau dan aman sehingga harus terus menerus dievaluasi dan ditingkatkan.

Dalam Depkes (2004) menyebutkan peningkatan mutu adalah proses suatu kinerja atau mutu baru yang lebih tinggi dari sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi indikator kunci dalam pelayanan tersebut.

Sehingga sebuah mutu dapat diukur. Sesuai pernyataan A.F. Al-Assaf (2009) suatu sistem biasanya terdiri atas tiga komponen : input (stuktur) dapat diukur. Input meliputi kualitas petugas, suplai, perlengkapan, dan sumber daya fisik. Mutu dalam menjalankan proses juga dapat diukur, seperti prosedur diagnosis, terapeutik dan perawatan pasien. Hal yang sama juga berlaku bagi

outcome atau hasil dari suatu sistem, misalnya : angka kesakitan dan kematian, kepuasan pasien dan pegawai. Oleh karena itu komponen sistem yaitu input,


(62)

proses dan outcome memiliki karakteristik mutu tertentu yang dapat diukur dan penting dalam mengukur mutu pada suatu sistem.

Adapun dalam Depkes (2004) kerangka konseptual dan langkah-langkah penerapan peningkatan mutu baik dengan pendekatan struktur, proses dan hasil ialah sebagai berikut :

1. Pendekatan struktur adalah berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi dan manajemen termasuk komitmen dimana, prosedur, kebijakan, sarana, dan prasarana fasilitas diberikannya pelayanan.

2. Pendekatan proses adalah semua metode dengan cara bagaimana pelayanan dilaksanakan.

3. Pendekatan hasil adalah pelaksanaan kegiatan perlu di perjelas karena menyangkut manusia seberapa besar tingkat komitmen dan akuntabilitas seseorang untuk melakukan kegiatan agar dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi.

Dengan demikian mutu pelayanan kesehatan adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan dalam setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok dan masyarakat (Saifuddin, 2002).

Standar penting karena merupakan alat untuk menerjemahkan mutu ke dalam istilah operasional dan menjaga setiap orang dalam sistem (pasien, penyedia layanan, tenaga pendukung, pimpinan) agar dapat mempertanggungjawabkan perannya masing-masing. Standar, indikator, dan


(63)

batas merupakan elemen yang membuat suatu sistem jaminan mutu bekerja dalam suatu cara yang terukur, objektif, dan kualitatif (A.F. Al-Assaf, 2009).

Menurut Sarwono (2002) peningkatan mutu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dituliskan dengan memantau program kesehatan Ibu, dewasa ini digunakan indikator cakupan, yaitu cakupan layanan antenatal (K1 untuk akses dan K4 untuk kelengkapan layanan antenatal), cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan cakupan kunjungan noenatus/nifas. Untuk itu, sejak awal tahun 1990-an telah digunakan alat pemantau berupa Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA), yang mengikuti jejak program imunisasi.

Walau demikian, disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum cukup memberikan gambaran untuk menilai kemajuan uapaya menurunkan AKI. Mengingat bahwa mengukur AKI, sebagai indikator dampak, secara berkala dalam waktu kurang dari 5-10 tahun tidak raslistis, maka para pakar dunia menganjurkan pemakaian indikator praksis atau indikator outcome. Indikator tersebut antara lain:

• Cakupan penanganan kasus obstetri

• Case faladity rate kasus obstetri yang ditangani • Jumlah kematian absolut

• Penyebaran fasilitas pelayanan obstetri yang mampu PONEK dan PONED • Persentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan di suatu wilayah.

Indikator gabungan tersebut akan lebih banyak digunakan, agar pemantauan dan evaluasi terhadap upaya penurunan AKI lebih tajam.


(64)

Adapun tujuan pelayanan kesehatan ibu dan anak :

1. Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian sakit (morbility) dikalangan ibu. Kegiatan ini ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan, bersalin, nifas, dan menyusui.

2. Meningkatkan derajat kesehatan anak, melalui pemantauan status gizi dan pencegahan sedini mungkin berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tujuan ini di tingkat Puskesmas harus dijabarkan lagi sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat dan faktor resiko yang berkembang di Wilayahnya (Munijaya, 2004).

Untuk dapat mempercepat tercapainya penurunan AKI dan AKP setiap Rumah Sakit Pemeritah maupun Swasta, telah dicanangkan gagasan untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap ibu dan bayinya melalui Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Bayi. Dengan konsep ini diharapkan dapat meningkatkan aktifitas semua unsur dalam masyarakat yang peduli terhadap kesehatan ibu dan bayinya.

1. Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Mutu Kesehatan Ibu dan Anak pada masyarakat.

a. Mendekatkan fasilitas kesehatan tingkat Puskesmas dan Puskesmas pembantu di tengah masyarakat sehingga memudahkan masyarakat memanfaatkannya.

b. Menempatkan bidan di desa dengan kemampuan fasilitas dan tugas khusus.


(65)

c. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan mengadakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Rumah Sakit Sayang Anak.

d. Tingkat keterampilan dan fasilitas pelayanan kesehatan dimana Rumah Sakit Umum pusat pada setiap propinsi, sebagai pusat rujukan

konfrehensif dan Rumah Sakit kabupaten ditambah 4 dokter spesialis pokok yaitu spesialis bedah anak, penyakit dalam, obstetri dan ginekologi.

e. Tingkat puskesmas dipimpin oleh seorang atau lebih dokter, kemampuan dalam memberikan pelayanan Obstetrik dan Neonatus Esensial komprehensif.

f. Penempatan bidan di desa, direncanakan dapat menggantikan ”dukun” dan dapat melakukan pertolongan persalinan dengan resiko rendah dengan mempergunakan “patograf WHO” yang jumlahnya sekitar 95% dari semua persalinan.

g. Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan tatap muka melalui posyandu dan meningkatkan gerakan sayang ibu melalui masyarakat.

2. Peran Bidan dalam Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak : a. Pengawasan hamil meliputi :

• Identifikasi kehamilan resiko rendah, meragukan atau tinggi. • Hamil dengan resiko rendah dapat ditolong di tempat dengan

mempergunakan patograf WHO.

• Hamil meragukan perlu konsultasi ke pukesmas atau dokter spesialis.

• Kehamilan dengan resiko tinggi harus dirujuk sehingga


(66)

b. Pertolongan persalinan dengan resiko rendah meliputi • Primigravida, sudah masuk PAP minggu ke – 36. • Umur reproduksi ideal 20 – 34 tahun

• Kehamilan berlangsung tanpa komplikasi • Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal

c. Pertolongan persalinan dengan mempergunakan partograf WHO : • Mengurangi infeksi dengan membatasi pemeriksaan dalam. • Mempercepat rujukan sehingga terhindar dari persalinan lama. • Mempercepat rujukan sehingga mencapai pusat rujukan saat

keadaan optimal.

• Pengawasan pasca partum memadai dengan konsep “roming in”. • Pengawasan laktasi sampai menyusui bayi berumur 2 tahun. d. Meningkatkan penerimaan gerakan Keluarga Berencana (KB)

• Cakupan pelayanan KB baru mencapai 65-67%. • Hamil tanpa KB 40-45%.

• Mempergunakan KB interval masih 25%.

• Kehamilan umur kurang dari 20 tahun yaitu 14%. • Kehamilan umur diatas 35 tahun yaitu 34,5% • Kehamilan diatas 4 kali yaitu 25%

e. Pendidikan dukun beranak

Peran dukun beranak masih belum dapat diadakan karena penduduk masih percayakan akan kemampuannya. Dengan demikian jalan yang ditempuh adalah bekerja sama dengan dukun dan memberikan pendidikan tentang berbagai aspek kelainan kehamilan, persalinan,


(67)

f. Meningkatkan rujukan

Keterlambatan melakukan rujukan merupakan salah satu faktor penting sebagai penyebab tingginya AKI dan AKP, dengan demikian kelancaran rujukan dapat menurunkan AKI dan AKP secara lokal, regional, dan tingkat nasional. Oleh karena itu fasilitas rujukan per-lu ditingkatkan (Manuaba, 2005)

C. Pengetahuan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui. Menurut Notoatmojdo (2007) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Pengetahuan juga diartikan sebagai hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Iqbal Mubarak, 2007).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan (Iqbal Mubarak, 2007), yaitu :

1) Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yang telah diterima. Pengukuran tingkatan pengetahuan ini menggunakan kata kerja menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan sebagainya.

2) Memahami (comprehension), diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat


(68)

menginterpretasikan materi tersebut secara luas. Pada tingkatan ini, individu yang bersangkutan harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya.

3) Aplikasi (aplication), diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.

4) Analisis (analysis), adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (synthesis), menunjukkan pada sutu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

D. Sikap

Dalam kamus besar bahasa Indonesia sikap berarti perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian dan keyakinan. Menurut Notoatmojdo (2007) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Newcomb (seorang ahli psikologis social) menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan-


(69)

untuk bertindak. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan (Notoatmodjo, 2007), yaitu:

1) Menerima (receiving)

Diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi. 2) Merespon (responding)

Artinya memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut. 3) Menghargai (valuing)

Adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. Misalnya : seorang ibu yang mengajak ibu yang lain untuk pergi menimbangkan anaknya ke posyandu, atau mendiskusikan tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap yang positif terhadap gizi anak.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Artinya bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri.


(70)

E. Tindakan

Dalam kamus besar bahasa indonesia tindakan berarti perbuatan, sesuatu yang dilakukan. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over bihavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan seperti fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung (support) dari berbagai pihak. Misalnya dari petugas, suami atau istri, orang tua atau mertua, teman dan lain-lain (Iqbal Mubarak, 2007). Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan :

1) Persepsi (perseption)

Adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. Misalnya seorang ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.

2) Respon terpimpin (guided response)

Artinya dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. Misalnya seorang ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci dan memotong-motongnya, lamanya memasak, menutup pancinya dan sebagainya.

3) Mekanisme (mecanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan. Misalnya seorang ibu yang sudah mengimunisasikan bayinya pada umur-umur tertentu tanpa menunggu perintah atau ajakan orang lain.


(71)

4) Adopsi (adoption)

Adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya ibu dalam memilih dan memasak makanan yang bergizi tinggi berdasarkan tinggi berdasarkan bahan-bahan yang murah dan sederhana.

F. Bidan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Bidan adalah wanita yang mempunyai kepandaian menolong dan merawat orang melahirkan dan bayinnya.

Bidan dikenal sebagai seorang ahli dan pemberi asuhan pada kelahiran normal, tetapi pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Bidan akan merasakan dirinya sebagai praktisi indepandent dengan beban akan menjalankan fungsi multiprofesional yang membuat perbedaan pada apa yang akan dialami oleh ibu yang akan ditolongnya.

Menurut WHO, Bidan adalah seseorang yang telah diakui secara reguler dalam program pendidikan bidan yang diakui secara yuridis, ditempatkan dan mendapat kualifikasi serta terdaftar di sektor dan memperoleh izin melaksanakan praktik kebidanan yang bersifat tugas mandiri maupun kolaborasi, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin atau di Masyarakat. Melalui asuhan antenatal diharapkan bidan dapat berkonstribusi angka kesakitan, kecacatan, dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan (Salmah, 2006).


(1)

dan seluruh staf perawat dan Bidan yang bekerja di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah membantu memberi izin dan memudahkan peneliti mengambil data penelitian.

Terimakasih penulis ucapkan kepada orang tua tercinta Ayahanda Alm. Ariaden nesehat beliau yang selalu diingat menjadi motivasi penulis dan Ibunda R. Damanik atas do’a, dukungan moril dan materi serta kasih sayangnya kepada penulis, serta kakak Devi Suhana dan Abang Hadi Kusuma yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi.

Serta untuk sahabat-sahabat terbaik penulis Mbak Yuli Lastiti, Nur-Azizah Lubis, Ibu Sunarti Lubis, serta teman-teman seperjuangan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU Medan T.A 2012/2013 dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak memberi bantuan dan perhatian dalam menyelesaikan proposal ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rezeki serta perlindungan dan kesehatan dalam menjalankan ibadah kepada-Nya serta dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi keperawatan kebidanan selanjutnya.

Medan , Januari 2013

Penulis


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Maternal-Perinatal ... 6

1. Pengertian ... 6

2. Azas ... 7

3. Persiapan dan Pelaksanaan ... 8

4. Pemantauan dan Evaluasi ... 13

B. Mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) ... 14

C. Pengetahuan ... 20

D. Sikap ... 21

E. Tindakan ... 23


(3)

BAB III. KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A.Kerangka konsep ... 25

B.Hipotesi ... 26

C.Defenisi Operasional ... 26

BAB IV. METODE PENELITIAN A.Desain penelitian ... 28

B.Populasi dan sampel ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 28

C.Tempat penelitian ... 28

D.Waktu penelitian ... 29

E. Etika penelitian ... 29

F. Instrumen penelitian ... 30

G.Uji Validitas dan reabilitas ... 32

H.Pengolahan Data dan Analisa Data ... 33

1. Pengolahan Data ... 33

2. Analisa Data ... 34

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

1. Hasil Univariat ... 35

2. Hasil Bivariat ... 37

B. Pembahasan ... 39

1. Pembahasan Univariat ... 39

2. Pembahasan Bivariat ... 42

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 44

B.Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Opersional ... 26 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteistik Responden di RSU.

Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 35 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Audit

Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU.

Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 36 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang Audit Maternal-Perinatal

untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 36 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden tentang Audit

Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU.

Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 37 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan

Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 38 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan

Responden tentang Audit Maternal-Perinatal untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013 ... 38


(5)

DAFTAR SKEMA


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Content Validity

Lampiran 4 : Lembar Reliabel

Lampiran 5 : Master Tabel

Lampiran 6 : Out Put SPSS

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

0 46 87

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN MATERNAL DENGAN LUARAN PERINATAL Hubungan Kadar Hemoglobin Maternal Dengan Luaran Perinatal Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011.

0 1 14

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN MATERNAL DENGAN LUARAN PERINATAL Hubungan Kadar Hemoglobin Maternal Dengan Luaran Perinatal Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011.

0 1 16

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

0 0 10

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

0 0 5

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

0 3 19

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan dengan Tindakan Audit Maternal-Perinatal dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan KIA di RSU. Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2013

0 0 30

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF PADA RUJUKAN MATERNAL DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

0 0 17