MENINGKATKAN KETERAMPILAN LAS BUSUR LISTRIK DASAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK SWASTA YP DHARMA KARYA T.A. 2016/2017.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN LAS BUSUR LISTRIK

DASAR MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS XI JURUSAN

TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK SWASTA

YP DHARMA KARYA T.A. 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

M. BOBY ARSISCO

NIM. 5123321024

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

iv

ABSTRAK

M. Boby Arsisco: Meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A. 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Rumusan penelitian ini adalah “Apakah melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar pada siswa kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya Tahun Ajaran 2016/2017?”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar siswa melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada siswa kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya Tahun Ajaran 2016/2017. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data melalui metode observasi dengan lembar observasi keterampilan las busur listrik dasar siswa pada siklus I dan siklus II. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, siklus I dan siklus II masing-masing siklus dilakukan dua kali pertemuan. Analisis data menggunakan perhitungan persentase. Berdasarkan hasil analisis data observasi keterampilan las listrik dasar pada siklus I, diketahui bahwa dari 34 orang siswa hanya diperoleh 14 orang siswa yang tuntas dalam keterampilan las busur listrik dasar melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL), dalam persentase keberhasilan masih memperoleh rata-rata 41,18%. Pada siklus II terjadi peningkatan pada keterampilan las busur listrik dasar siswa yaitu 82,35% karena diperoleh 28 orang siswa yang mengalami peningkatan. Walaupun masih ada 6 orang yang dikategorikan belum tuntas, namun tingkat keberhasilan pendekatan sudah mencapai target yakni di atas 75%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan las busur listrik dasar siswa dapat ditingkatkan melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL), pada kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya Tahun Ajaran 2016/2017.

Kata Kunci : Keterampilan Las Busur Listrik Dasar, Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)


(5)

iv

ABSTRACT

M. BobyArsisco: Electric Arc Welding Skills Basic Approach The Contextual Teaching Learning (CTL) in Class XI Light Vehicle Engineering Department at SMK Private YP. Dharma Karya FY 2016/2017.Essay.Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.

The formulation of this research is "Does the approach Contextual Teaching Learning (CTL) can improve basic electric arc welding skills in class XI student majoring in Mechanical Light Vehicle Private SMK YP. Dharma Karya Academic Year 2016/2017? ". The purpose of this research is to improve the basic electric arc welding skills of students through the approach Contextual Teaching Learning (CTL) on a class XI student majoring in Mechanical Light Vehicle Private SMK YP. Dharma Karya Academic Year 2016/2017. To obtain the data in this study, the researchers collecting data through observation with the observation sheet electric arc welding basic skills of students in the first cycle and the second cycle. This type of research is the Classroom Action Research (CAR), which consists of two cycles, the first cycle and the second cycle of each cycle conducted two meetings. Data analysis using percentage calculations. Based on the analysis of observation skills electric welding base in the first cycle, it is known that out of 34 students obtained only 14 students who completed the skills of electric arc welding basic approach Contextual Teaching Learning (CTL), the percentage of success is still earn on average 41,18%. In the second cycle an increase in the electric arc welding basic skills that students obtained 82,35% for 28 students who have increased. Although there are 6 people who categorized yet complete, but the success rate has reached the target approach which is above 75% .With thus be concluded that the basic electric arc welding skills students can be enhanced through an approach Contextual Teaching Learning (CTL), the Engineering Department of class XI Light vehicle on Private SMK YP. DharmaKarya Academic Year 2016/2017.

Keywords: Electric Arc Welding Skills Basic Approach, Contextual Teaching Learning (CTL)


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A. 2016/2017”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Ir. Batumahadi Siregar, MT., yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.


(7)

vii

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Ir. Batumahadi Siregar, MT., selaku Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Bapak Drs. Khoiri, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

sebagai penguji I yang telah memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada penulis.

8. Bapak Izwar Lubis, ST. MT., sebagai penguji II yang telah memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada penulis.

9. Bapak Drs. Muslim, ST. M.Pd, sebagai penguji III yang telah memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada penulis. 10.Seluruh Dosen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis.


(8)

viii

11.Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan kepada penulis.

12.Teristimewa kepada orang tuaku tercinta, Ayahanda Sismiadi dan Ibunda Arnita. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan nikmatnya cinta-Nya yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Tak lupa buat Kakek tercinta Juma’ar, serta abang dan adik tersayang Fery Ade Putra dan Febby Ardilla juga keluarga besarku. Terima kasih atas doa, semangat, dan dukungannya selama ini setia menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi.

13.Terima kasih kepada my beloved Nurjannah Khairani yang dengan sabar menemani, membantu, dan memberikan semangat kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

14.Bapak Rahmat, ST selaku Kepala Sekolah SMK Swasta YP. Dharma Karya beserta wakilnya Bapak Sadar R. Sinaga, S.Pd., guru-guru di SMK Swasta YP. Dharma Karya khususnya guru mata pelajaran pengelasan Bapak Sukirman, S.Pd serta seluruh pegawai di SMK Swasta YP. Dharma Karya yang telah banyak membantu penulis.

15.Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik dan seperjuanganku Muhdi, Ristra, Indra, Dina, Rere, Star, Tari, Johan, Aida, Grace, dan Eben. yang saling mendoakan dan selalu memberikan dukungan yang luar biasa yang membantu penulis serta teman-teman Pendidikan Teknik Mesin 2012.


(9)

ix

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 18 Agustus 2016 Penulis

M Boby Arsisco NIM. 5123321024


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I (Pendahuluan) ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Praktis ... 6

2. Manfaat Konseptual ... 8

BAB II (Kajian Pustaka, Kerangka Berpikir, dan Hipotesis) ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Hakikat Keterampilan Las Busur Listrik Dasar ... 9

2. Pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) ... 14

a. Pengertian CTL (Contextual Teaching Learning) ... 14

b. Komponen Utama CTL (Contextual Teaching Learning) ... 15


(11)

xi

d. Langkah-langkah CTL (Contextual Teaching Learning)... 24

e. Kelebihan dan Kekurangan CTL (Contextual Teaching Learning) ... 26

f. Rancangan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) ... 29

g. Kerangka Rancangan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) ... 32

B. Kerangka Berpikir ... 33

C. Penelitian Relevan... 34

D. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III (Metode Penelitian) ... 36

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Subjek Penelitian ... 36

C. Jenis Penelitian ... 36

D. Desain Penelitian ... 37

E. Prosedur Penelitian ... 38

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ... 44

H. Instrumen Penelitian ... 45

I. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan) ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

1. Siklus I ... 47

2. Siklus II ... 61


(12)

xii

BAB V (Kesimpulan dan Saran) ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

Daftar Pustaka ... 77 LAMPIRAN


(13)

xiv

DAFTARGAMBAR

Halaman Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir ... 34 Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis ... 37 Gambar 3. Diagram Persentase keterampilan las busur listrik dasar

siklus I ... 58 Gambar 4. Diagram Persentase Keterampilan Las Busur Listrik Dasar

Siklus II ... 70 Gambar 5. Peningkatan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Siswa ... 73


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Tingkat keberhasilan keterampilan las busur listrik dasar ... 3 Tabel 2 Perbedaan Pola Pemberdayaan Konvensional dan CTL ... 21 Tabel 3 Perbedaan Pembelajaran PBL dengan CTL ... 22 Tabel 4 Langkah-langkah Model Pembelajaran Contextual Teaching

Learning (CTL) ... 25 Tabel 5 Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I ... 41 Tabel 6 Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II ... 43 Tabel 7 Nilai Lembar Observasi Keterampilan Las Busur Listrik Dasar… 46 Tabel 8 Analisis Hasil Lembar Observasi Keterampilan Las Busur

Listrik Dasar Siswa Siklus I ... 56 Tabel 9 Lembar Observasi Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Siklus I . 57 Tabel 10 Lembar Observasi Aktifitas Guru ... 59 Tabel 11 Analisis Hasil Lembar Observasi Keterampilan Las Busur Listrik

Dasar Siswa Siklus II ... 68 Tabel 12 Lembar Observasi Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Siklus II 69 Tabel 13 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 70 Tabel 14 Peningkatan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Siswa ... 73


(15)

xv

DAFTARLAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Silabus ... 79

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 84

Lampiran 3: Materi Siklus I ... 89

Lampiran 4: Jobsheet Siklus I ... 101

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 102

Lampiran 6: Materi Siklus II ... 107

Lampiran 7: Jobsheet Siklus II ... 129

Lampiran 8: Lembar Observasi Siswa ... 130

Lampiran 9: Lembar Observasi Guru ... 131

Lampiran 10: Daftar Hadir Siswa Siklus I (Pertemuan I) ... 133

Lampiran 11: Daftar Hadir Siswa Siklus I (Pertemuan II) ... 135

Lampiran 12: Daftar Hadir Siswa Siklus II (Pertemuan I) ... 137

Lampiran 13: Daftar Hadir Siswa Siklus II (Pertemuan II) ... 139

Lampiran 14: Dokumentasi Penelitian ... 141

Lampiran 15: Surat Pernyataan Masalah ... 146

Lampiran 16: Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Teknik ... 147

Lampiran 17: Surat Selesai Penelitian dari Sekolah ... 148

Lampiran 18: Lembar Bimbingan Skripsi ... 149

Lampiran 19: Lembar Revisi Proposal Skripsi ... 150


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional Indonesia berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3, Undang-undang nomor 20 tahun 2003).

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan khusus yaitu memberikan bekal pemahaman dan keterampilan untuk mempersiapkan lulusannya terjun ke lapangan pekerjaan. Upaya pengembangan kurikulum telah dilaksanakan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Dalam hal ini SMK berorientasi pada dunia kerja, meliputi kemampuan pemahaman pada teori dan keterampilan praktek, maka diharapkan lulusan SMK mempunyai bekal untuk memenuhi tuntutan lapangan pekerjaan.

Salah satu bekal yang perlu di kuasai Siswa Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Teknik Kendaraan Ringan adalah keterampilan las busur listrik guna mendukung kemampuan ketika terjun di dunia kerja nantinya, terutama jenis pekerjaan yang banyak terkait dengan pekerjaan konstruksi logam. Dalam kurikulum KTSP 2006 keterampilan las dapat dimasukkan dalam mata pelajaran muatan lokal.


(17)

2

Materi yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah praktik las busur listrik dasar. Jenis las busur listrik yang digunakan adalah las busur listrik dengan elektroda terbungkus atau Shielded Metal Arc Welding (SMAW), proses las busur ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah yaitu berupa kawat elektroda logam yang dibungkus dengan fluks. Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar yang disambung akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian permukaan bahan dasar, selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar.

Keterampilan las busur listrik dasar pada hakekatnya adalah terampil dalam menyambungkan beberapa kontruksi logam yang sejenis menggunakan mesin las busur listrik. Dari konsep tersebut maka keterampilan las busur listrik merupakan suatu hal yang sangat penting baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang.

Berdasarkan observasi peneliti terhadap Kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.P 2015/2016 pada saat peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) selama kurang lebih 3 bulan (Agustus-November 2015), siswa kurang memahami langkah-langkah dasar dalam membuat sambungan las busur listrik, teknik membuat sambungan las mereka kurang tepat, hasil tidak rapi, tidak mandiri dalam praktik, dan tidak kreatif. Menurut data hasil belajar pengelasan dari guru bidang studi, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas X TKR selama 2 tahun terakhir dilihat


(18)

3

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Tingkat Keberhasilan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Tahun Ajaran Persentase Keberhasilan

Pengelasan 2013/2014 18% dari 35 siswa 2014/2015 10% dari 34 siswa

Dari jumlah keseluruhan 34 siswa, yang mencapai nilai KKM 7,5 adalah sekitar 10%, sehingga perlu perbaikan baik melalui penugasan tertulis atau praktek untuk memenuhi KKM yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena siswa tidak memperhatikan pentingnya lembar persiapan kerja sebelum melaksanakan kegiatan praktik, sehingga dalam melaksanakan praktik tidak sesuai dengan prosedur langkah kerja yang benar. Rendahnya pemahaman langkah-langkah dalam teknik membuat sambungan las dengan las busur listrik yang dikuasai siswa tersebut perlu diperbaiki.

Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan pada jurusan TKR, yaitu: bengkel tersebut memiliki keterbatasan alat dan bahan dan kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi, penyebab utamanya terletak pada mesin las busur listrik itu sendiri yang mempunyai sifat drop voltage, nyala busur listrik pada mesin las tidak dapat stabil sehingga menuntut siswa untuk dapat menyesuaikan arus dengan panjang busur dan kecepatan pengelasan. Pada dasarnya panjang busur dan kecepatan pengelasan merupakan suatu kebiasaan yang sulit diubah dan untuk menyeimbangkannya siswa harus menemukan arus yang sesuai dengan karakteristik pengelasannya. Siswa yang mahir membuat sambungan las busur


(19)

4

listrik, maka dengan mudah akan dapat membuat produk konstruksi logam yang memerlukan banyak sambungan logam. Walaupun teori-teori dan ide-ide disain produk konstruksi logam sudah banyak dimunculkan, namun bila tidak memiliki kemampuan membuat sambungan las busur listrik yang baik maka akan sulit untuk mengembangkan karya nyatanya bagi orang lain.

Berdasarkan masalah di atas maka peneliti memberikan beberapa solusi berupa pendekatan pembelajaran agar siswa dapat meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar yaitu : (1) Contextual Teaching Learning (CTL), (2) PBL (Problem Based Learning), dan (3) Pendekatan Inquiry.

Adapun Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep mengajar dan belajar yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi nyata dan yang memotivasi siswa agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Untuk itu peneliti memilih menggunakan strategi pembelajaran berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) dalam meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar. Alasan peneliti memlilih strategi pembelajaran berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) karena pembelajaran ini lebih banyak mengajak siswa mengalami dan memperaktikkan sendiri keterampilan las busur listrik dasar yang diterapkan di kelas dan bengkel yang bertujuan agar siswa mampu memberdayakan dan mendorong siswa untuk memecahkan masalah las busur listrik dasar dalam mata pelajaran Pengelasan secara mandiri.


(20)

5

Kelas (PTK) ini dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kemampuan siswa untuk memahami teori keterampilan las busur listrik dasar.

2. Siswa kurang memperhatikan lembar praktik kerja las busur listrik dasar. 3. Siswa tidak mandiri dalam praktik kerja las busur listrik dasar.

4. Hasil pembelajaran praktek las busur listrik siswa masih rendah.

5. Belum digunakannya metode pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah dalam penelitian ini maka dibuat

pembatasan masalah sebagi berikut:

1. Memperbaiki keterampilan las busur listrik dasar siswa.

2. Menerapkan pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)


(21)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan penelitian tindakan kelas ini adalah “Apakah dengan menggunakan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatan keterampilan las busur listrik dasar melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017. 2. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam keterampilan las

busur listrik dasar dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya T.A 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis


(22)

7

a. Guru

Bagi para guru di SMK Swasta YP. Dharma Karya yang terlibat, khususnya guru Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Penelitian tindakan ini dapat memberikan referensi dan mengembangkan dalam memberikan pembelajaran kepada siswa melalui berbagai pendekatan terutama melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL).

b. Peserta Didik

Peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajarnya dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh peneliti mengenai keterampilan las busur listrik dasar dan dapat meningkatkannya dari dalam dirinya di kehidupan sehari-hari.

c. Peneliti

Bagi peneliti, hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat dijadikan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam hal pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.

d. Sekolah

Bagi pihak sekolah, penelitian ini dapat menjadi acuan dan peningkatan kualitas dalam pembelajaran di sekolah terutama dalam meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL).


(23)

8

2. Manfaat Konseptual

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan dan menambah referensi di bidang pendidikan teknik mesin pada khususnya yang berkaitan dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya.


(24)

75 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam keterampilan las busur listrik dasar pada siswa kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil observasi siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata 70,73 menjadi nilai rata-rata 80,18 pada siklus II.

2. Melalui pendekatan CTL yang bermakna, siswa dapat menerima dan menemukan langkah dalam mencari penyelesaian dari keterampilan las busur listrik pada mata pelajaran pengelasan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai saran yang bisa dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) sebagai motivasi untuk aktif dalam mengikuti mata pelajaran pengelasan dalam meningkatkan keaktifan atau aktifitas siswa.


(25)

76

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan pada mata pelajaran pengelasan maupun pelajaran lain.

3. Hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberi pendapat dan membuat kesimpulan.


(26)

77

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo

Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Aswina. (2011). Meningkatkan keterampilan membaca intensif dengan

menggunakan sistem membaca sq3r pada pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas IV sd negeri 101777 saentis. Medan. Unimed

Bintoro, A Gatot. (2000). Dasar-dasar Pekerjaan Las. Yogyakarta: Kanisius Chadijah dan M, Agustin Yahya. (2012). Bimbingan Kelompok Teknik Role

Playing Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa, 1-11 David. (2002). Keterampilan Pengelasan. Jakarta: Rineka Cipta Eka. (2004). Keterampilan Pengelasan. Jakarta: Rineka Cipta

Harrow,J.A. (1977). A Taxonomy of the Psycomotor Domain A Guide for Developing Behavioral Objectivies.New York: David McKay Company,inc

Jhonson, B Elaine. (2011). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasikkan Dan Bermakna. Bandung: MLC Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional “Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan”. Bandung: Rosdakarya Ryan. (2001). Keterampilan Pengelasan. Jakarta: Rineka Cipta

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana, Prenada Media Grup


(27)

78

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media

Soegeng, A.Y.(2006).Dasar-Dasar Penelitian. Semarang:IKIP PGRI Semarang Press

Sriwidharto. (1996). Petunjuk Kerja Las. Jakarta: PT. Pradnya Paramita Sugiyono. (2010).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. (1995). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wiryosumarto, Harsono dan Okumura, Toshie. (1985). Teknologi Pengelasan


(1)

a. Guru

Bagi para guru di SMK Swasta YP. Dharma Karya yang terlibat, khususnya guru Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Penelitian tindakan ini dapat memberikan referensi dan mengembangkan dalam memberikan pembelajaran kepada siswa melalui berbagai pendekatan terutama melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL).

b. Peserta Didik

Peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajarnya dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang diberikan oleh peneliti mengenai keterampilan las busur listrik dasar dan dapat meningkatkannya dari dalam dirinya di kehidupan sehari-hari.

c. Peneliti

Bagi peneliti, hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat dijadikan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam hal pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.

d. Sekolah

Bagi pihak sekolah, penelitian ini dapat menjadi acuan dan peningkatan kualitas dalam pembelajaran di sekolah terutama dalam meningkatkan keterampilan las busur listrik dasar melalui pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL).


(2)

2. Manfaat Konseptual

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan dan menambah referensi di bidang pendidikan teknik mesin pada khususnya yang berkaitan dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dalam meningkatkan Keterampilan Las Busur Listrik Dasar pada siswa Kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta YP. Dharma Karya.


(3)

75 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam keterampilan las busur listrik dasar pada siswa kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil observasi siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata 70,73 menjadi nilai rata-rata 80,18 pada siklus II.

2. Melalui pendekatan CTL yang bermakna, siswa dapat menerima dan menemukan langkah dalam mencari penyelesaian dari keterampilan las busur listrik pada mata pelajaran pengelasan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai saran yang bisa dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) sebagai motivasi untuk aktif dalam mengikuti mata pelajaran pengelasan dalam meningkatkan keaktifan atau aktifitas siswa.


(4)

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan pada mata pelajaran pengelasan maupun pelajaran lain.

3. Hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan, memberikan jawaban, memberi pendapat dan membuat kesimpulan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo

Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta

Aswina. (2011). Meningkatkan keterampilan membaca intensif dengan

menggunakan sistem membaca sq3r pada pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas IV sd negeri 101777 saentis. Medan. Unimed

Bintoro, A Gatot. (2000). Dasar-dasar Pekerjaan Las. Yogyakarta: Kanisius Chadijah dan M, Agustin Yahya. (2012). Bimbingan Kelompok Teknik Role

Playing Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa, 1-11 David. (2002). Keterampilan Pengelasan. Jakarta: Rineka Cipta Eka. (2004). Keterampilan Pengelasan. Jakarta: Rineka Cipta

Harrow,J.A. (1977). A Taxonomy of the Psycomotor Domain A Guide for Developing Behavioral Objectivies.New York: David McKay Company,inc

Jhonson, B Elaine. (2011). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasikkan Dan Bermakna. Bandung: MLC Mulyasa, E. (2004). Menjadi Guru Profesional “Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan”. Bandung: Rosdakarya

Ryan. (2001). Keterampilan Pengelasan. Jakarta: Rineka Cipta

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana, Prenada Media Grup


(6)

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media

Soegeng, A.Y.(2006).Dasar-Dasar Penelitian. Semarang:IKIP PGRI Semarang Press

Sriwidharto. (1996). Petunjuk Kerja Las. Jakarta: PT. Pradnya Paramita Sugiyono. (2010).Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. (1995). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wiryosumarto, Harsono dan Okumura, Toshie. (1985). Teknologi Pengelasan


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-6 SMA NEGERI 7 MALANG

0 17 27

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 48

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII 5 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNG MULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 46

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) YANG BERORIENTASI PADA LIFE SKILL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 18 107

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IX SMP AL KAUTSAR BANDARLAMPUNG

0 10 125

IMPLEMENTASI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 1 7

MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SEMESTER II SD 6 HONGGOSOCO

0 0 24

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XD

1 1 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI SEKOLAH DASAR

0 0 12