Strategi pengembangan program studi berbasis kinerja menuju world class university pada departemen manajemen fem-ipb

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI
BERBASIS KINERJA MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY
PADA DEPARTEMEN MANAJEMEN FEM-IPB

GITA BHAKTI HAPSARI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan
Program Studi Berbasis Kinerja Menuju World Class University Pada
Departemen Manajemen FEM-IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari
dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2014

Gita Bhakti Hapsari
NIM H24124115

ABSTRAK
GITA BHAKTI HAPSARI. H24124115. Strategi Pengembangan Program Studi
Berbasis Kinerja Menuju World Class University Pada Departemen Manajemen
FEM-IPB. Dibimbing oleh LINDAWATI KARTIKA.
Departemen Manajemen FEM-IPB merupakan salah satu program studi
yang menyelenggarakan Program Sarjana, Program Pascasajana Mayor Ilmu
Manajemen serta Program Alih Jenis Manajemen. Oleh karena itu, dibutuhkan
evaluasi diri yang mengaitkan berbagai program penjaminan mutu yang ada
sehingga terfokus pada tujuan-tujuan organisasi, ukuran-ukuran kinerja utama dan
target yang terkait dengan tujuan strategik jangka panjang. Berdasarkan
permasalahan ini maka perlu dilakukan pengukuran kinerja menggunakan metode
Balanced Scorecard. Tujuan penelitian adalah (1) Menganalisis implementasi

pelaksanaan penilaian mutu program studi Departemen Manajemen berdasarkan
BSC tahun 2011-2012 (2) Menganalisis rumusan dan gambaran peta strategi
Departemen Manajemen FEM-IPB (3) Menganalisis ukuran pencapaian kinerja
Departemen Manajemen pada tahun 2013 dengan perhitungan BSC dan inisiatif
strategis yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Departemen
Manajemen secara berkelanjutan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kinerja
Departemen Manajemen memperoleh nilai 63,02% yang berarti cukup
(diekspresikan dengan warna kuning). Kinerja ini dapat diperbaiki dengan
menerapkan program berupa inisiatif strategis terutama pada Indikator Kinerja
Kunci yang bernilai rendah.
Kata kunci : balanced scorecard, pengukuran kinerja, peta strategi.

ABSTRACT
GITA BHAKTI HAPSARI. H24124115. Development Strategy Performance
Based Studies Program to World Class University at Departement of Management
FEM- IPB). Supervised by LINDAWATI KARTIKA.
Departement of Management FEM-IPB held courses Undergraduate
Program, Management Sciences of Pascasajana Major and Management Transfer
Programme.. Therefore, self-evaluation is needed to link the various existing
quality assurance programs that focused on organizational objectives, key

performance measures and associated with long-term strategic goals targets.
Balanced Scorecard method use for performance measurement based this
problem. The objective of this reasearch are (1) to implementation analyze for
quality assessment in 2011-2012 (2) to formulate and describe strategy map (3) to
measure performance achievement analyze Departement of Management in 2013
with BSC calculations and strategic initiatives to increase the education quality in
Departement of Management countinuiting. Results indicate that performance of
Departement of Management still sufficient with 63.02% value (expressed in
yellow). That performance can be improved by implementing a program strategic
initiatives primarily on Key Performance Indicators law value.
Keywords: balanced scorecard, performance measurement, strategy maps.

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI
BERBASIS KINERJA MENUJU WORLD CLASS UNIVERSITY
PADA DEPARTEMEN MANAJEMEN FEM-IPB

GITA BHAKTI HAPSARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi
pada
Program Studi Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2014 ini ialah
strategi pengembangan organisasi, dengan judul Strategi Pengembangan Program
Studi Berbasis Kinerja Menuju World Class University pada Departemen
Manajemen FEM- IPB).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Lindawati Kartika SE, M.Si

selaku pembimbing, serta Bapak Deddy C. Sutarman S.TP, MM yang telah
banyak membantu dan memberi saran. Kemudian kepada Bapak Dr.Ir. Abdul
Khohar Irwanto, M.Sc dan Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM selaku dosen
penguji serta staf Departemen Manajemen. Di samping itu, penghargaan penulis
sampaikan kepada Kepala Tata Usaha Departemen Manajemen beserta staf,
Kepala Tata Usaha FEM IPB beserta staf, yang telah membantu selama
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada mamah,
ayah, aa Dika, ade Gema, Gantira serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2014

Gita Bhakti Hapsari

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi


DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

3


Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

Ruang Lingkup Penelitian

4

TINJAUAN PUSTAKA

4

Pendidikan Tinggi

4


Konsep Strategi

4

Konsep Balanced Scorecard

4

Peta Strategi

5

Konsep Indikator Kinerja Utama (IKU)

5

Penelitian Terdahulu

5


METODE

6

Kerangka Pemikiran

7

Pengumpulan Data

8

Metode Pengolahan dan Analisis Data

9

Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja Berdasarkan BSC

9


HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum

10
10

Implementasi Penilaian Mutu Program Studi Manajemen dengan Pendekatan
Balanced Scorecard pada Tahun 2011-2012
11
Peta Strategi Departemen Manajemen

14

Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen pada Tahun 2013

14

Implementasi Manajerial

23


KESIMPULAN DAN SARAN

24

DAFTAR PUSTAKA

26

LAMPIRAN

27

RIWAYAT HIDUP

38

DAFTAR TABEL
1 Peringkat IPB Tahun 2010-2014
2 Penilaian Mutu Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen
3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu
4 Skala pada paired comparison
5 Kerangka Pengukuran Kinerja
6 Hasil Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC
7 Evaluasi Kinerja Perspektif Stakeholder
8 Evaluasi Kinerja Perspektif Research and Academic Excellence
9 Evaluasi Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
10 Evaluasi Kinerja Perspektif Capacity Building
11 Hasil Kinerja Departemen Manajemen tahun 2013

1
2
5
10
10
11
15
16
17
18
18

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Kerangka Pemikiran
Peta Strategi Departemen Manajemen
Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen Tahun 2013
Evaluasi Kinerja Dosen Tahun 2013
Evaluasi Kinerja Mahasiswa Tahun 2013
Evaluasi Kinerja Tenaga Kependidikan Tahun 2013

8
14
19
20
21
22

DAFTAR LAMPIRAN
Balanced Scorecard, SPMI, dan Akreditasi Departemen Manajemen
Kuesioner Penentuan Prioritas Program Inisiatif
Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Stakeholder
Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Research and academic
Excellence
5 Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Proses Bisnis Internal
6 Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Capacity Building
7 Dashboard Departemen Manajemen

1
2
3
4

27
29
31
32
33
34
35

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University) adalah salah satu
pendidikan tinggi pertanian di Indonesia yang berkedudukan di Bogor. Institut
Pertanian Bogor mempunyai peran dalam menghasilkan sumber daya manusia,
pengembangan IPTEKS dan diberi mandat sebagai pelopor dalam bidang
pertanian yang didirikan pada tahun 1963 berdasarkan Keputusan Menteri
Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 91 tahun 1963 kemudian
ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 279 tahun 1965.
IPB mempunyai cita-cita menjadi pendidikan tinggi bertaraf internasional
sesuai dengan Renstra IPB tahun 2014-2018 yaitu berisi mengenai arah
pengembangan IPB 2025 menetapkan 6 pilar, yaitu perluasan akses dan
peningkatan mutu pendidikan dan pembinaan kemahasiswaan, peningkatan mutu
penelitian dan IPTEKS, pembinaan mutu pengabdian kepada masyarakat,
peningkatan kapasitas dan jejaring kerjasama, peningkatan kesejahteraan dosen,
tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta penguatan dan dinamis sistem
manajemen IPB. Penetapan strategi pengembangan IPB 2014-2018 dimaksudkan
untuk meningkatkan keunggulan bertaraf internasional di bidang pendidikan, riset
dan publikasi, serta organisasi dan manajemen pendidikan. Pengembangan
dilakukan untuk memenuhi syarat menjadi World Class University. IPB masuk ke
dalam rangking internasional menurut webometrics, qs world rank serta rangking
nasional dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tahun

Lembaga Penilai
2010

2011

2012

2013

2014

Webometrics

2162

2475

764

1254

1156

QS World Rank

501-550

501-550

601

701

801+

Google Scolar Indonesia Rank

-

10

4

6

9

Webo Indonesia Rank

11

5

7

7

8

BAN PT

-

-

-

4

2

Tabel 1 Peringkat IPB Tahun 2010-2014
a
Sumber: Webometrics, QS World Rank, Google Scholar dan Kemendikbud
Berdasarkan Tabel 1, IPB mengalami peningkatan dan penurunan rangking
yang fluktuatif dari setiap tahun dengan beberapa lembaga penilai. Pada tahun
2014 IPB masuk ke dalam rangking 1156 dunia menurut Webometrics, masuk
dalam rangking 801+ dunia menurut Qs World Rank, masuk dalam rangking 2
menurut BAN PT.
Dalam 51 tahun usianya, IPB memiliki 9 fakultas dan strata program
pendidikan yang lengkap, yaitu strata program pendidikan sarjana dengan 36
program studi, magister dengan 64 program magister sains serta 13 program
magister profesional, dan doktor dengan 43 program serta program pendidikan
diploma dengan 34 program studi dan 1 program internasional.
Departemen Manajemen FEM-IPB merupakan salah satu pelaksana
akademik yang mendukung pencapaian tujuan IPB menjadi perguruan tinggi
bertaraf internasional. Sebagai bagian dari IPB, Departemen Manajemen
mempunyai keinginan yang sama untuk menjadi program studi yang bertaraf

2
internasional dengan melaksanakan sistem akademik yang bertaraf internasional
meliputi sistem belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
serta sistem manajemen yang bersifat internasional.
Departemen Manajemen menyelenggarakan tiga program studi, yaitu
Program Sarjana, Program Pascasarjana Mayor Ilmu Manajemen serta membuka
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen atau lebih dikenal dengan istilah Ekstensi
Manajemen. Program-program Departemen Manajemen FEM-IPB harus mampu
menyeimbangkan antara kebutuhan program, kebutuhan pengembangan
organisasi, serta kebutuhan dana organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi
diri serta pedoman yang mengaitkan berbagai program penjaminan mutu yang ada
sehingga mejadi lebih terfokus pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi, ukuranukuran kinerja utama dan target-target yang terkait langsung dengan tujuan
strategik jangka panjang. Evaluasi diri Departemen Manajemen sebagai penjamin
mutu serta peningkatan mutu Departemen Manajemen, evaluasi tersebut adalah
akreditasi, penilaian pengukuran mutu perguruan tinggi secara internal dengan
menggunakan Balanced Scorecard dan SPMI Departemen. Tabel 2 di bawah ini
memperlihatkan indikator-indikator yang menjadi Indikator Kinerja Kunci hebat.
Tabel 2 Penilaian Mutu Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen
Indikator Kinerja Kunci
Rasio keketatan calon mahasiswa program studi S1 reguler yang ikut
seleksi terhadap daya tampung
Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan > 3
Persentase mahasiswa program studi S1 reguler yang lulus dengan tepat
waktu
Rata-rata masa tunggu kerja pertama dari lulusan program studi S1
Persentase dosen di program studi dengan nilai EPBM > 3,0
Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas
akhir dalam penelitian di luar negeri

BSC

SPMI

Akred
itasi



























Keterangan:
: indikator penilaian mutu PT/ Program Studi yang dicapai oleh Departemen
Manajemen
a
Sumber: Balanced Scorecard, SPMI dan Akreditasi Departemen Manajemen

Tabel 2 menunjukkan evaluasi diri dengan menggunakan Balanced
Scorecard, SPMI serta evaluasi eksternal atau Akreditasi terdapat IKK (Indikator
Kinerja Kunci) yang sama dari ketiganya yaitu sebagai IKK hebat. Terdapat IKK
hebat sebanyak 8 IKK dari keriga evaluasi diri tersebut. Indikator secara lengkap
dapat dilihat pada lampiran 1.
Analisis evaluasi diri internal dengan metode Balanced Scorecard
menyelaraskan strategi Departemen Manajemen kedalam empat perspektif, yaitu
perspektif stakeholder, perspektif research and academic excellence, perspektif
proses internal dan perspektif capacity building. Hasil kinerja Departemen
Manajemen dengan menggunakan perhitungan balanced scorecard pada tahun
2011 memperoleh pencapaian kinerja 52,81% serta pada tahun 2012 memperoleh
pencapaian kinerja 76,61%. Pencapaian kinerja Departemen Manajemen
mengalami kenaikan, walaupun demikian belum cukup untuk mengantarkan
Departemen Manajemen menjadi Program Studi berbasis World Class University.
Menuju World Class University bukan pekerjaan yang mudah, pencapaian
tersebut membutuhkan kerja keras, komitmen yang tinggi dari banyak pihak dan
dana yang tidak sedikit. Mengacu pada universitas pertanian terbaik dengan
ranking diatas IPB seperti The University of Tokyo, Kasetsart University dan

3
Hokaido University, implementasi penggunaan penilaian kinerja dengan balanced
scorecard memfokuskan pada indikator reputasi akademik, kualitas sumber daya
manusia, riset dan penilisan karya ilmiah para peneliti dan sarjananya, serta
kekuatan spesialisasi pada disiplin ilmu. Kegiatan riset dan menulis menjadi fokus
dari semua WCU (webometrics, THES, QS Apple dan AUN QA). Departemen
Manajemen harus menjadikan dua kegiatan tersebut menjadi prioritas utama.
Kegiatan riset dan menulis pada Departemen Manajemen masih kurang
terutama dalam mempublikasikan hasil riset dan penelitian. Belum terakreditasnya
jurnal Departemen Manajemen secara nasonal serta belum terindeks database
scopus dalam penerbitan jurnal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pedoman yang
mampu mengukur kemajuan dan keberhasilan setiap program dan kegiatan dalam
rangka pengembangan organisasi dan ikut merealisasikan visi dan misi IPB
menuju pendidikan tinggi bertaraf internasional. Metode balanced scorecard
sangat berguna dalam pengelolaan sistem manajemen kinerja untuk pengelolaan
strategi pengembangan program studi menuju World Class University yang ingin
dicapai oleh Departemen Manajemen.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana implementasi pelaksanaan
penilaian mutu program studi Departemen Manajemen FEM-IPB berdasarkan
BSC pada tahun 2011-2012? (2) Bagaimana peta strategi Departemen Manajemen
FEM-IPB? (3) Bagaimana pencapaian kinerja Departemen Manajemen FEM-IPB
tahun 2013 dengan perhitungan BSC dan inisiatif strategis yang di prioritaskan
untuk meningkatkan mutu pendidikan?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: (1) Menganalisis
implementasi pelaksanaan penilaian mutu program studi Departemen Manajemen
berdasarkan BSC tahun 2011-2012 (2) Menganalisis rumusan dan gambaran peta
strategi Departemen Manajemen FEM-IPB (3) Menganalisis ukuran pencapaian
kinerja Departemen Manajemen pada tahun 2013 dengan perhitungan BSC dan
inisiatif strategis yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan pada
Departemen Manajemen secara berkelanjutan.
Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan beberapa
pihak yang berkepentingan antara lain: (1) Bagi Departemen Manajemen FEMIPB, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi
kepada Depatemen Manajemen dalam menentukan strategi pengembangan
organisasi untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. (2) Bagi pihak lain,
penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melanjutkan penelitianpenelitian berikutnya.

4
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada analisis implementasi penilaian
mutu program studi, peta strategi serta analisis ukuran pencapaian kinerja tahun
2013 berbasis Balanced Scorecard. Objek penelitian ini adalah Departemen
Manajemen FEM-IPB dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program
doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. (UU Nomor 12
Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi).
Universitas adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai
rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat,
Universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Institut adalah Perguruan
Tinggi
yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan
dapat
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, Institut dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi. (PP Nomor 4 Tahun 2014)
Konsep Strategi
David (2010) mendefinisikan manajemen strategis sebagai seni dan
pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi
mencapai tujuannya. Sebagaimana disiratkan oleh definisi ini, manajemen
strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntasi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem
informasi komputer untuk mencapai keberhasilan operasional. Tujuan manajemen
strategis adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru
dan berbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang, sebaliknya, berusaha
untuk mengoptimalkan tren-tren dewasa ini untuk esok.
Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton 2000) merupakan alat analisis
pengukuran kinerja yang mampu menterjemahkan misi dan strategi kedalam
berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun kedalam 4 perspektif, yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan.
Scorecard memberi kerangka kerja, bahasa, untuk mengkomunikasikan misi
dan strategi serta menggunakan pengukuran untuk memberi informasi kepada
para pekerja tentang faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan masa yang

5
akan datang. Balanced scorecard seharusnya digunkan sebagai sistem komunikasi,
informasi dan pembelajaran bukan sebagai sistem pengendalian.
Kerangka Balanced Scorecard tidak hanya terbatas untuk organisasi bisnis,
akan tetapi organisasi publik juga dapat menggunakannya dengan penempatan
tumpuan yang berbeda. Jika dalam organisasi bisnis tumpuannya adalah pada
perspektif keuangan, maka dalam organisasi sektor publik tumpuannya adalah
perspektif pelanggan. Tujuan utama organisasi publik adalah bukan maksimalisasi
hasil finansial, tetapi keseimbangan pertanggungjawaban finansial (anggaran)
melalui pelayanan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) sesuai
dengan visi misi organisasi pemerintah dengan pertimbangan organisasi
pemerintah cenderung menekankan “pelayanan publik” yang berkualitas
(Gasperz, 2006).
Peta Strategi
Peta strategi memberikan kerangka visual untuk mengintegrasikan tujuan
organisasi dalam empat perspektif dari balanced scorecard. Menggambarkan
hubungan sebab dan akibat yang menghubungkan hasil yang diinginkan dalam
pelanggan dan perspektif keuangan untuk kinerja yang luar biasa dalam
manajemen operasi proses internal, manajemen pelanggan, inovasi, dan proses
regulasi dan sosial (Kaplan dan Norton, 2004).
Konsep Indikator Kinerja Utama (IKU)
Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton, 2000) menjelaskan strategi unit
bisnis secara keseluruhan. Hal ini dilaksanakan dengan menggabungkan ukuran
hasil atau Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan faktor pendorong kinerja
melalui serangkaian hubungan sebab akibat. Ukuran hasil cenderung menjadi
lagging indicator yang menjelaskan tujuan utama strategi dan merupakan upaya
jangka pendek telah memberikan hasil yang diharapkan. Kemudian ukuran faktor
pendorong kinerja merupakan leading indicator yang menjelaskan kepada seluruh
partisipan perusahaan apa yang mereka harus lakukan hari ini untuk menciptakan
nilai tambah di masa depan.
Penelitian Terdahulu
Rekapitulasi penelitian terdahulu terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu
Tahun
Nama
2014
Okviyesha
Hasislam

Judul
Analisis
Pengukuran
Kinerja
Organisasi
Menggunakana
Balanced
Scorecard pada
Badan
Penelitian
Pengembangan
Dan Informasi
Kementrian

Metode
Metode
pengambilan
sampel adalah
nonprobability
sampling
dengan teknik
purposive
sampling,
paired
comparison,
balanced
scorecard

Hasil Utama
Rancangan sistem
pengukuran kinerja
Balanced Scorecard pada
Balitfo dibentuk melalui
proses Focus Group
Discussion yang
menghasilkan 5 sasaran
strategi, 12 IKU, 8
indikator pemicu dan
target IKU hingga tahun
2019 yang
diklasifikasikan kedalam

6
Lanjutan Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu
Tahun

Nama

Judul
Tenaga Kerja
Dan
Transmigrasi
RI

Metode

2013

Nur Latifah

Analisis
Penyusunan
Strategi
dan
Implementasi
Berbasis
Balanced
Scorecard pada
Yayasan
Inisiasi Alam
Rehabilitasi
Indonesia

Analisis
internal,
analisis
eksternal,
matriks
IE,
BSC dan teknik
pembobotan
banding
berpasangan

2012

Ira Agustina

Perancangan
Strategi dengan
Perspektif
Balanced
Scorecard pada
Institusi
Pariwisata
Bogor
Hotel
Institute (BHI)

Analisis
internal,
analisis
eksternal,
matriks
IE,
BSC dan teknik
pembobotan
banding
berpasangan

Hasil Utama
4 perspektif Balanced
Scorecard. Hasil
pengukuran kinerja
Balitfo dengan
pendekatan Balanced
Scorecard secara
keseluruhan termasuk
kedalam kategori rendah.
Rekomendasi strategi
insentif pengembangan
produk, perspektif yang
paling kuat
mempengaruhi adalah
meningkatkan kearifan
masyarakat lokal dalam
menjaga lingkingan,
meningkatnya
kesejahteraan satwa di
pusat penyelamatan, dan
berkembangnya metode
reintroduksi yang lebih
efektif. KPI yayasan
terdiri dari 19 indikator, 3
indikator dengan bobot
terbesar
Perspektif finasial terdiri
dari 2 sasaran strategi
yaitu efisiensi biaya
operasional dan
peningkatan penerimaan,
perspektif pelanggan 2
sasaran strategi yaitu
membangun kemitraan
dengan siswa dan sekolah
serta meningkatan
kepuasan dan loyalitas
konsumen, perspektif
proses bisnis internal 2
sasaran strategi yaitu
jaminan mutu
pengelolaan institusi dan
pengadaan program atau
kelas khusus, perspektif
pembelajaran dan
pertumbuhan memiliki
tiga sasaran strategi yaitu
meningkatkan kompetensi
karyawan, kehandalan
teknologi dan informasi
serta kualitas lulusan BHI

7

METODE
Kerangka Pemikiran
Departemen Manajemen FEM-IPB merupakan salah satu pelaksana
akademik yang menyelenggarakan Program Sarjana Manajemen dan Program
Pascasarjana Mayor Ilmu Manajemen Program Sarjana Alih Jenis Manajemen.
Departemen Manajemen mempunyai keinginan untuk menjadi program studi yang
bertaraf internasional dengan melaksanakan sistem akademik yang bertaraf
internasional meliputi sistem belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat serta sistem manajemen yang bersifat internasional. Pencapaian
kinerja yang meningkat dari setiap tahun belum cukup untuk mengantarkan
Departemen Manajemen menuju World Class University. Menuju World Class
University bukan pekerjaan yang mudah, pencapaian tersebut membutuhkan kerja
keras, komitmen yang tinggi dari banyak pihak dan dana yang tidak sedikit.
Kegiatan riset dan menulis menjadi fokus dari semua WCU (webometrics, THES,
QS Apple dan AUN QA). Departemen Manajemen harus menjadikan dua
kegiatan tersebut menjadi prioritas utama. Kegiatan riset dan menulis pada
Departemen Manajemen masih kurang terutama dalam mempublikasikan hasil
riset dan penelitian. Belum terakreditasi jurnal Departemen Manajemen serta
belum terindeks database scopus dalam penerbitan jurnal. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu pedoman yang mampu mengukur kemajuan dan keberhasilan
setiap program dan kegiatan dalam rangka pengembangan organisasi dan ikut
merealisasikan visi dan misi IPB menuju pendidikan tinggi bertaraf internasional.
Metode balanced scorecard sangat berguna dalam pengelolaan sistem manajemen
kinerja untuk pengelolaan strategi pengembangan program studi menuju World
Class University yang ingin dicapai oleh Departemen Manajemen.
Penilaian kinerja secara menyeluruh mengukur kinerja dari berbagai aspek
yaitu keuangan, pelanggan, manajemen internal serta pembelajaran dan
pertumbuhan yang bertujuan untuk melihat apakah kinerja yang dihasilkan telah
sesuai dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang organisasi. Balanced
Scorecard sebagai instrumen manajemen kinerja diterapkan oleh Departemen
Manajemen FEM IPB.
Penelitian ini memfokuskan untuk memetakan hubungan sebab akibat antar
sasaran strategis kedalam peta strategis, serta pengukuran kinerja dengan
Balanced Scorecard. Uraian di atas akan dijelaskan pada Gambar 1.

8
Institut Pertanian Bogor

Visi dan Misi Institut Pertanian Bogor

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB

Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB

Departemen Manajemen FEM IPB

Visi dan Misi Departemen Manajemen FEM IPB

Implementasi Pelaksanaan Penilaian Mutu Program Studi Manajemen

Perspektif
Keuangan

Perspektif
Pelanggan

Perspektif
Proses Bisnis
Internal

Perspektif
Pertumbuhan dan
Pembelajaran

Peta Strategi Departemen Manajemen FEM IPB

Evaluasi Pencapaian Kinerja Departemen Manajemen FEM IPB

Inisiatif Strategis

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Institut Pertanian Bogor khususnya pada
Departemen Manajemen yang berlokasi di Jl. Raya Darmaga Kampus IPB
Darmaga Bogor 16680 dan Jl. Pajajaran, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor
16151. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2014.
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah
Instrumen Kuesioner yang terlampir pada lampiran 2. Wawancara dilakukan
dengan pihak manajemen yang mengetahui kondisi organisasi. Wawancara
dilakukan dengan Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen posisi tertinggi
dalam struktur organisasi. Data sekunder diperoleh dari studi literatur merupakan
metode yang dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisis informasi dari

9
Rencana Strategis (Renstra) IPB 2014-2018, Evaluasi diri Departemen
Manajemen FEM-IPB jenjang S1, Balanced Scorecard Departemen IPB 20112012, SPMI tahun 2013, Borang Akreditasi, buku, skripsi dan jurnal yang relevan
dengan penelitian ini.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diperoleh baik primer maupun sekunder akan diolah secara
manual dengan bantuan program Microsoft Excel. Metode pengolahan yaitu
dengan Balanced Scorecard.
Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja Berdasarkan BSC
Adapun tahapan untuk membangun dan mengimplementasikan Balanced
Scorecard pada organisasi mengacu pada teori Kaplan dan Norton adalah sebagai
berikut :
1. Alignment
Alignment merupakan proses untuk menjamin bahwa visi, misi, sasaran
strategis (SS), dan Indikator Kinerja Utama (IKU) telah selaras dengan unit yang
selevel.
2. Pembentukan Dashboard/Kartu Skor
Dashboard atau kartu skor BSC digunakan untuk mencatat skor kinerja
organisasi dan merencanakan target yang akan dicapai masa yang akan datang.
Dashboard yang dibentuk harus sesuai dengan template BSC yang terdiri dari :
Objective (tujuan), Measurement (indikator kinerja utama dan indikator pemicu),
Target (target) dan Iniatitive (Inisiatif). Template BSC diklasifikasikan kedalam 4
perspektif yaitu perspektif keuangan, pelangan, proses bisnis internal, serta
pertumbuhan dan pembelajaran. Perumusan IKU seyogyanya memenuhi
karakteristik indikator kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran
kinerja menggunakan prinsip SMART-C (spesific, measurable, achievable,
relevant dan continuously improve) (Sirait et al 2010). Penetapan standar pada
IKU terdiri dari standar sangat baik dengan ekspresi warna biru, baik dengan
hijau, sedang dengan kuning, dan rendah dengan merah.
3. Perhitungan Bobot setiap Perspektif, dan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode paired comparison
(Saaty 1993). Pembobotan dilakukan oleh pakar yang bertindak sebagai
responden melalui pengisian kuesioner. Responden diminta untuk
membandingkan elemen-elemen pada kuesioner. Jawaban dari pertanyaan
tersebut merupakan nilai/skor kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan
secara bersamaan yang diolah dengan bantuan software expert choice sehingga
akhirnya dihasilkan bobot setiap perspektif dan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Penentuan bobot pada setiap elemen dibandingkan menggunakan skala seperti
yang tertera pada Tabel 4 di bawah ini.

10
Tabel 4 Skala pada paired comparison
Identitas
Kepentingan

9
7
5
3
1
2, 4, 6, 8

Definisi Nilai

mutlak lebih penting
sangat jelas lebih penting
jelas lebih penting
sedikit lebih penting
sama penting
apabila terdapat sedikit saja perbedaan atau keragu-raguan antar dua nilai
faktor yang berdekatan

a

Sumber: Saaty (1993)
4. Penyusunan Peta Strategi
Menurut Kaplan dan Norton (2010), peta strategi menguraikan proses
penciptaan nilai melalui serangkaian hubungan sebab akibat diantara sasaransasaran dalam keempat perspektif Balanced Scorecard. Adapun tahapan dalam
membangun peta strategi adalah ; (1) Jelaskan visi dan sasaran strategi organisasi,
(2) Spesifikasikan ukuran kedalam 4 perspektif BSC. Hasil pembobotan
merupakan dasar untuk menyusun peta strategi.
5. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja BSC seperti pada Tabel 5.
Tabel 5 Kerangka Pengukuran Kinerja
Bobot IKU
(a)

Penentuan Standar
(b)

Nilai
Ekspresi
warna

Baseline
(c)

Target
(d)

Skor
(f)=((c/d)*a)*
100%

Sangat baik
Baik
Sedang
Rendah
a

Sumber : Sirait et al. (2010)

Secara teknis, metode pengukuran kinerja dilakukan dengan
membandingkan pencapaian aktual terhadap target yang telah ditetapkan
dikalikan dengan bobot IKU. Pengukuran kinerja dengan pendekatan BSC
dilakukan dengan menggunakan program Microsoft excel 2007. Pengaturan nilai
ekspresi warna dilakukan dengan menggunakan conditional formatting. Excel
akan memberi warna background pada sel di tabel sesuai dengan informasi/rule
yang ditentukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum
Departemen Manajemen merupakan lembaga pendidikan yang menawarkan
program pendidikan akademik jenjang Sarjana (S1) yang berlokasi di Kampus
Darmaga Bogor, Jawa Barat. Secara yuridis formal Departemen Manajemen
didirikan berdasarkan SK Rektor IPB No. 059/K13.12.1/OT/2001 tentang
Pendirian Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Pendirian
Departemen manajemen didukung terhadap kebutuhan masyarakat dan menjawab
tantangan agar perguruan tinggi dalam mengembangkan ipteks dan melaksanakan

11
pendidikan lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Departeme Manajemen
mengimbangi production oriented yang telah lama menjadi ciri IPB dengan
demand dan market oriented yang menjadi ciri dalam cara kerja departemen.
Dalam pandangan Manajemen, IPB bermutu tinggi mampu menghasilakan ipteks
dan lulusan yang memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat.
Visi Departemen Manajemen adalah menjadi pelaksana akademik
terkemuka yang berkompetensi tinggi dalam ilmu manajemen yang meliputi
bidang pemasaran, keuangan, operasi/produksi dan sumber daya manusia yang
memiliki wawasan berpikir komprehensif, kemampuan analisis kuantitatif dan
kualitatif serta berjiwa kewirausahaan. Misi Departemen Manajemen yaitu: (1)
Mengembangkan SDM dengan ketrampilan komunikasi, komputasi dan
kewirausahaan tinggi. (2) Mengembangkan ilmu manajemen berbasis kompetensi
teknis, ekonomi, sosial, psikologis dan sistem. (3) Mengembangkan departemen
dengan disiplin dan etika manajemen yang ilmiah dan profesional.
Implementasi Penilaian Mutu Program Studi Manajemen dengan
Pendekatan Balanced Scorecard pada Tahun 2011-2012
Metode Balanced Scorecard sebagai instrumen manajemen kinerja bukan
hanya sebagai sistem pengukuran kinerja taktis maupun operasional, namun juga
sangat berguna dalam pengelolaan sistem manajemen kinerja untuk pengelolaan
strategi jangka panjang. Melalui pengelolaan manajemen kinerja berbasis BSC
setiap unit kerja dan individu dosen maupun tenaga kependidikan IPB dapat
menurunkan strategi institusi menjadi program kerja secara lebih jelas, terukur
dan berkesinambungan dalam perspektif tata kelola organisasi internal maupun
perspektif stakeholder. BSC Departemen Manajemen untuk tahun 2011 dan 2012
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC
Perspektif

Pelanggan:
Stakeholder

INDIKATOR KINERJA
KUNCI
Jumlah Program Studi yang
terakreditasi/ kesetaraan
internasional
(AKUMULATIF)
Jumlah penghargaan
internasional yang diperoleh
dosen dan peneliti
Jumlah penghargaan nasional
yang diperoleh dosen dan
peneliti
Mobilitas dosen : (a) dosen
departemen ke luar negeri;
(Outbound)
Mobilitas dosen : (b) dari luar
negeri ke departemen
(inbound exchange)
Jumlah penghargaan
internasional yang diperoleh
mahasiswa
Jumlah penghargaan nasional
yang diperoleh mahasiswa
Mobilitas Mahasiswa : (a)
mahasiswa ke luar (outbound)

Pencapaian
Kinerja
2011

Target

Pencapaian
Kinerja
2012

1

0

1

0

1

0

1

1

1

3

1

2

8

11

8

13

2

1

1

3

1

2

1

1

2

20

3

12

3

26

5

30

Target

12
Lanjutan Tabel 6 Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC
Perspektif

Proses Internal :
Research and
Academic
Excellence

Keungan:
Proses Bisnis
Internal

INDIKATOR KINERJA
KUNCI
Mobilitas Mahasiswa : (b)
dari luar negeri ke
Departemen (inbound)
Jumlah mahasiswa asing
(akumulatif)
Jumlah karya inovatif
nasional dan internasional
Jumlah konsep /kebijakan /
teknologi yang diadopsi di
tingkat nasional
Jumlah Dosen yang menjadi
Ketua&anggota komite pada
level internasional
Jumlah Dosen yang menjadi
anggota Asosiasi Profesi
Internasional
Rasio pelamar terhadap yang
diterima-program S3
Rasio pelamar terhadap yang
diterima-program S2
Rasio pelamar terhadap yang
diterima-program S1
Persentase lulusan S1 yang
selesai tepat waktu
Persentase jumlah lulusan S1
dengan IPK >3 setiap
tahunnya
Persentase lulusan S1 yang
menjadi wirausahawan
Persentase lulusan S1 dengan
masa tunggu kerja kurang dari
3 bulan
Jumlah publikasi pada jurnal
nasional terakreditasi
Jumlah publikasi terindeks
database scopus
Jumlah bahan ajar/buku yang
diterbitkan (ISBN)
Jumlah Model Kegiatan PPM
yang telah dikembangkan per
tahun
Rata-rata tingkat kepuasan
mahasiswa terhadap kualitas
penyelenggaraan kegiatan
akademik
Persentase Dosen dengan
EPBM > 3
Persentase mahasiswa
penerima beasiswa S1
terhadap jumlah total
mahasiswa S1
Persentase Program Studi S3
yang terakreditasi A oleh
BAN – PT
Persentase Program Studi S2
yang terakreditasi A oleh
BAN – PT
Persentase Program Studi S1

Pencapaian
Kinerja
2011

Target

Pencapaian
Kinerja
2012

3

0

2

2

14

2

2

2

1

1

1

8

1

2

1

1

2

0

1

1

2

2

2

2

0

0

1.50

0

1.5

2

1.50

1.20

1.5

0

5

7

80

80.86

80.00

85.52

50

59.33

50.00

60.18

5

11.00

3.00

3.62

50

15.31

48.00

51.13

7

3

8

5

5

2

2

2

2

2

2

2

1

2

2

2

75

65.86

80.00

1.80

75

94.87

90.00

93.10

30

22.71

26.00

3.97

100

0

100

0.00

100

0

100

0.00

100

100

100

100.00

Target

13
Lanjutan Tabel 6 Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC
Perspektif

INDIKATOR KINERJA
KUNCI

yang terakreditasi A oleh
BAN – PT
Jumlah Departemen dengan
Kelengkapan dokumen
kurikulum berbasis
kompetensi (GBPP, SAP)
100%
Prosentase Indeks Kinerja
Dosen dengan nilai skor >=12
SKS
Prosentase Indeks Kinerja
Tenaga Kependidikan dengan
skor 4-5
Persentase dosen dengan
jabatan Guru Besar
Pertumbuhan
dan
Persentase dosen yang
Pembelajaran:
bergelar Doktor (S3) sesuai
Capacity
bidang
Building
Persentase Tenaga
Kependidikan dengan
pendidikan terakhir minimal
D3
Persentase Tenaga
Kependidikan dengan
sertifikat profesi di bidang
kerjanya
Total Pencapaian Kinerja (%)
a

Pencapaian
Kinerja
2011

Target

Pencapaian
Kinerja
2012

100

45.45

80.00

100.00

80

0

85

86.36

90

100

90

80.00

0

4.55

10.00

4.55

75

31.82

50.00

40.91

10

60

55

60.00

10

20

20

80.00

Target

52.81

76.61

Sumber : Simulasi BSC Departemen Manajemen IPB 2011-2012

Keterangan :
: baik
: cukup
: kurang
: belum terisi (data belum lengkap)
: capaian < target pada range kurang
: target = capaian pada range cukup

Tabel 6 menunjukkan pencapaian kinerja Departemen Manajemen
mengalami peningkatan skor yang signifikan, IKK tersebut adalah jumlah
penghargaan internasional yang diperoleh dosen dan peneliti mengalami
perubahan warna dari merah menjadi hijau, mobilitas mahasiswa : (b) dari luar
negeri ke Departemen (inbound) dari warna ungu menjadi orange, jumlah Dosen
yang menjadi Ketua&anggota komite pada level internasional dari warna merah
menjadi warna kuning, persentase lulusan S1 dengan masa tunggu kerja kurang
dari 3 bulan pada tahun 2011 merah untuk 2012 menjadi hijau, jumlah publikasi
pada jurnal nasional terakreditasi dari warna orange menjadi kuning, rata-rata
tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas penyelenggaraan kegiatan
akademik dari kuning menjadi hijau, jumlah Departemen dengan Kelengkapan
dokumen kurikulum berbasis kompetensi (GBPP, SAP) 100% dari warna merah
pada tahun 2012 menjadi hijau dan prosentase Indeks Kinerja Dosen dengan nilai
skor >=12 SKS dari warna ungu menjadi hijau ditahun 2012.
Penurunan yang signifikan terjadi di tahun 2012 yaitu untuk IKK rasio
pelamar terhadap yang diterima-program S2 dan persentase lulusan S1 yang
menjadi wirausahawan dari warna hijau menjadi orange, persentase mahasiswa

14
penerima beasiswa S1 terhadap jumlah total mahasiswa S1 mendapat warna ungu
dari warna orange, prosentase Indeks Kinerja Tenaga Kependidikan dengan skor
4-5 pada tahun 2012 mendapatkan warna kuning yang pada tahun sebelumnya
mendapatkan warna hijau, serta persentase dosen yang bergelar Doktor (S3)
sesuai bidang dari warna merah menjadi pink yang merupakan nilai lebih rendah
dari merah.
Peta Strategi Departemen Manajemen
Penyusunan peta strategi disusun jika secara hierarki dimulai dari bobot
yang paling rendah ke bobot yang paling tinggi. Perspektif capacity building
(0,191) di posisikan paling bawah karena fungsinya sebagai pendukung bagi
perspektif proses bisnis internal (0,248). Perspektif reseacrh and academic
excellence (0,320) di atas pespektif proses bisnis internal. Perspektif stakeholder
berada paling atas karena stakeholder perguruan tinggi merupakan customer yang
terdiri dari dosen, mahasiswa, kebijakan dan citra perguruan dengan bobot 0,240
yaitu lebih kecil dibandingkan pespektif research and academic excellence. Peta
strategi Departemen Manajemen dapat dilihat pada Gambar 2.

Research and
Academic Excellence

Stakeholder

PETA STRATEGIS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Peningkatan jumlah
aktifitas tenaga pendidik
dalam rangka peningkatan
kualitas tenaga pendidik

Peningkatan standar
tenaga pendidik yang
bermutu

Peningkatan publikasi
pada jurnal nasional dan
internasional

Peningkatan sistem
penjaminan mutu dan
kebijakan terstruktur

Peningkatan jumlah
pembinaan dan
pengembangan karir tenaga
kependidikan

Capacity Building

a

Peningkatan akses dan
mutu pendidikan dan
kemahasiswaan

Peningkatan kepakaran
melalui program pendidikan
purna (short course,
subbactical leave, guest
carrier)

Proses Bisnis Internal

Peningkatan kapasitas
sumber daya tenaga
pendidik

Peningkatan efisiensi
pelaksanaan pendidikan

Gambar 2 Peta Strategi Departemen Manajemen
Sumber : data Renstra IPB 2014-2018
Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen pada Tahun 2013

Balanced Scorecard Departemen Manajemen terdiri dari 4 perspektif, yaitu
perspektif stakeholder, perspektif research and academic excellence, perspektif

15
proses bisnis internal dan perspektif capacity building. Penjelasan dari setiap
perspektif dalam penilaian kinerja Departemen Manajemen pada tahun 2013 dapat
dilihat di bawah ini.
Perspektif Stakeholder
Persektif stakeholder mendapatkan skor kinerja sebesar 12,88% dari skala
24% dengan interpretasi warna orange atau target sama dengan capaian pada
range cukup. Skor tersebut didapat dari akumulasi skor 14 Indikator Kinerja
Kunci (IKK) perpektif stakeholder seperti yang tercantum pada Tabel 7.
Tabel 7 Evaluasi Kinerja Perspektif Stakeholder
INDIKATOR KINERJA
KUNCI
Jumlah Program Studi yang
terakreditasi/ kesetaraan
internasional
(AKUMULATIF)

PENCAPAIAN
2013

0

TARGET
2013

1

Jumlah penghargaan
internasional yang diperoleh
dosen dan peneliti

0

1

Jumlah penghargaan
nasional yang diperoleh
dosen dan peneliti

0

1

Mobilitas dosen : (a) dosen
departemen ke luar negeri;
(Outbound)

8

8

Mobilitas dosen : (b) dari
luar negeri ke departemen
(inbound exchange)

0

PROGRAM INISIATIF
Melakukan evaluasi ketercapaian
secara berkala mutu yang
dipersyaratkan oleh akreditasi
internasional misalkan AUN, QS
Apple dll
Memberikan insentif kepada
pendidik untuk memacu dosen dan
peneliti melakukan penelitian
internasional
Memberikan insentif kepada
pendidik untuk memacu dosen dan
peneliti melakukan penelitian
nasional

1

Mengintesifkan penyelenggaraan
kuliah tamu dan workshop dan
seminar Internasional dengan
memberikan segala akomodasi
Meningkatkan keterlibatan dosen
dan mahasiswa dalam kegiatan
internasional seperti summer
courses, intership, training dan
workshop

Jumlah penghargaan
internasional yang diperoleh
mahasiswa

0

1

Jumlah penghargaan
nasional yang diperoleh
mahasiswa

2

3

Mobilitas Mahasiswa : (a)
mahasiswa ke luar negeri;
(outbound)

3

5

Mobilitas Mahasiswa : (b)
dari luar negeri ke
Departemen (inbound)

0

2

Mengembangkan program-program
pendidikan non gelar seperti
summer courses

Jumlah mahasiswa asing
(akumulatif)

1

2

Mengembangkan program
darmasiswa (beasiswa DIKTI untuk
mahasiswa asing)

Jumlah karya inovatif
nasional dan internasional

1

1

Jumlah konsep /kebijakan /
teknologi yang diadopsi di
tingkat nasional

0

1

Mewajibkan setiap mahasiwa untuk
mengikuti PKM-T untuk setiap
tahunnya

16
Lanjutan Tabel 7 Evaluasi Kinerja Perspektif Stakeholder
INDIKATOR KINERJA
KUNCI

PENCAPAIAN
2013

Jumlah Dosen yang menjadi
Ketua&anggota komite
0
pada level internasional
Jumlah Dosen yang menjadi
anggota Asosiasi Profesi
7
Internasional
Skor Perspektif Stakeholder
a

TARGET
2013
1

PROGRAM INISIATIF
Mengembangkan sistem reward
yang diarahkan pada penghargaan
profesi individual

2
12,88%

Sumber : data diolah (2014)

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap IKK, kinerja perspektif
stakeholder perlu diperbaiki dengan meningkatkan pencapaian kinerja terutama
pada IKK yang masih memberikan kontribusi skor kurang atau merah serta skor
dibawah kurang atau pink. Tabel perhitungan kinerja perspektif stakeholder secara
rinci dapat dilihat di Lampiran 3.
Perspektif Research and Academic Excellence
Persektif research and academic excellence mendapatkan skor kinerja
sebesar 22,36% dari skala 32% dengan interpretasi warna kuning atau cukup. Skor
tersebut didapat dari akumulasi skor 14 Indikator Kinerja Kunci (IKK) perpektif
stakeholder seperti yang tercantum pada Tabel 8.
Tabel 8 Evaluasi Kinerja Perspektif Research and Academic Excellence
INDIKATOR KINERJA
KUNCI
Rasio pelamar terhadap
yang diterima-program S3

PENCAPAIAN
2013

TARGET
2013

NA

1,5

Rasio pelamar terhadap
yang diterima-program S2

1,11

1,5

Rasio pelamar terhadap
yang diterima-program S1

30,5

5

Persentase lulusan S1 yang
selesai tepat waktu

64,36

80

Persentase jumlah lulusan
S1 dengan IPK >3 setiap
tahunnya

61,28

50

Persentase lulusan S1 yang
menjadi wirausahawan

1,9

3

Persentase lulusan S1
dengan masa tunggu kerja
kurang dari 3 bulan

50,9

48

Jumlah publikasi pada jurnal
nasional terakreditasi

3

8

Jumlah publikasi terindeks
database scopus

0

2

5

2

8

2

Jumlah bahan ajar/buku
yang diterbitkan (ISBN)
Jumlah Model Kegiatan
PPM yang telah
dikembangkan per tahun

PROGRAM INISIATIF

meningkatkan kualitas calon
mahasiswa pada berbagai jalur seleksi
untuk meningkatkan competitive rate

Mengintensifkan program bimbingan
belajar dan kelas asistensi

Mengembangkan program profit
oriented final project sebagai model
assessment

Meningkatkan kualitas penerbitan
jurnal ilmiah agar terindeks pada
database nasional dan internasional
Memberikan insentif publikasi
internasional terindeks pada database
bereputasi

17
Lanjutan Tabel 8 Evaluasi Kinerja Perspektif Research and Academic Excellence
INDIKATOR KINERJA
KUNCI

PENCAPAIAN
2013

Rata-rata tingkat kepuasan
mahasiswa terhadap
96,25
kualitas penyelenggaraan
kegiatan akademik
Persentase Dosen dengan
63,64
EPBM > 3
Persentase mahasiswa
penerima beasiswa S1
6,97
terhadap jumlah total
mahasiswa S1
Skor Research and Academic Excellence
a

TARGET
2013

PROGRAM INISIATIF

80

90

26

Meperluas atau menambahkan
sumberdana beasiswa dengan proposi
prestasi dan meningkatkan tatakelola
dan penyaluran beasiswa

22,36%

Sumber : data diolah (2014)

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap IKK, kinerja perspektif research
and academic excellence perlu diperbaiki dengan meningkatkan pencapaian
kinerja terutama pada IKK yang masih memberikan kontribusi kontribusi skor
kurang atau merah serta skor dibawah kurang atau pink. Tabel perhitungan kinerja
perspektif research and academic excellence secara rinci dapat dilihat di Lampiran
4.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Persektif proses bisnis internal mendapatkan skor kinerja sebesar 15% dari
skala 24,80% dengan interpretasi warna kuning atau cukup. Skor tersebut didapat
dari akumulasi skor 4 (empat) Indikator Kinerja Kunci (IKK) perpektif proses
bisnis internal seperti yang tercantum pada Tabel 9.
Tabel 9 Evaluasi Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal
INDIKATOR KINERJA
KUNCI

PENCAPAIAN
2013

TARGET
2013

Persentase Program Studi S3
yang terakreditasi A oleh
BAN – PT

NA

100

Persentase Program Studi S2
yang terakreditasi A oleh
BAN – PT

NA

100

Persentase Program Studi S1
100
yang terakreditasi A oleh
BAN – PT
Jumlah Departemen dengan
Kelengkapan dokumen
kurikulum berbasis
100
kompetensi (GBPP, SAP)
100%
Skor Proses Bisnis Internal
a

PROGRAM INISIATIF

100

80

15,00%

Sumber : data diolah (2014)

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap IKK, kinerja perspektif proses
bisnis internal perlu diperbaiki dengan meningkatkan pencapaian kinerja terutama
pada IKK yang masih memberikan kontribusi skor NA atau ungu yang merupakan
data belum lengkap. Tabel perhitungan kinerja perspektif proses bisnis internal
secara rinci dapat dilihat di Lampiran 5.

18
Perspektif Capacity Building
Persektif capacity building mendapatkan skor kinerja sebesar 12.78% dari
skala 19.10% dengan interpretasi warna kuning atau cukup. Skor tersebut didapat
dari akumulasi skor 6 (enam) Indikator Kinerja Kunci (IKK) perpektif capacity
building seperti yang tercantum pada Tabel 10.
Tabel 10 Evaluasi Kinerja Perspektif Capacity Building
INDIKATOR KINERJA
KUNCI
Prosentase Indeks Kinerja
Dosen dengan nilai skor >=12
SKS

PENCAPAIAN
2013

Prosentase Indeks Kinerja
Tenaga Kependidikan dengan
skor 4-5

100

PROGRAM INISIATIF

85

25

90

Persentase dosen dengan
jabatan Guru Besar

4,55

10

Persentase dosen yang bergelar
Doktor (S3) sesuai bidang

45,45

50

Persentase Tenaga
Kependidikan dengan
65
pendidikan terakhir minimal D3
Persentase Tenaga
25
Kependidikan dengan sertifikat
profesi di bidang kerjanya
Skor Capacity Building
a

TARGET
2013

Melakukan pendidikan non gelar
dan pelatihan pengembangan
kemampuan komunikasi, bahasa,
kesekertariatan (pelayanan prima,
management skill)
Mengadopsi Guru Besar dari luar
departemen yang memiliki lebih
dari saru Guru Besar
Menambah kapasitas dosen
bergelar doktor (rekrutmen)
dengan syarat standar lulusan
dosen (S3) sesuai bidang

55

20
12,78

Sumber : data diolah (2014)

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap IKK, kinerja perspektif capacity
building perlu diperbaiki dengan meningkatkan pencapaian kinerja terutama pada
IKK yang masih memberikan kontribusi skor kurang atau merah serta pink yang
lebih kecil dari merah. Tabel perhitungan kinerja perspektif capacity building
secara rinci dapat dilihat di Lampiran 6.
Hasil Kinerja Departemen Manajemen
Berdasarkan teknik perhitungan kinerja berbasis BSC, diperoleh hasil
bahwa skor kinerja IKK Departemen Manajemen adalah 63,02% dengan
interpretasi warna kuning atau cukup. Skor tersebut merupakan akumulasi dari
skor kinerja setiap perspektif seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Hasil Kinerja Departemen Manajemen tahun 2013
PERSPEKTIF

Pencapaian %

Bobot

Nilai KRI

Stakeholder

53.67

0.240

12.88%

Research and Academic Excellence

69.88

0.320

22.36%

Proses Bisnis Internal

60.48

0.248

15.00%

Capacity Building

66.91

0.191

12.78%

1.00

63.02%

TOTAL

19
Keterangan:
Departemen Manajemen:

Stakeholder:

>=75%

0%

4,70%

0%

>53%-74%

4,80%

9,50%

3,38%

7,55%

>50%-52%

9,60%

14,30%

7,65%

11,37%

>29%-49%

14,40%

19,10%

11,47%

15,19%

>0%-28%

19,20%

24%

15,29%

19,10%

Research and Academic Excellence

a

Capacity Building:
3,72%

Proses Bisnis Internal:

0%

6,30%

0%

6,40%

12,70%

4,96%

9,82%

12,80%

19,10%

9,92%

14,78%

19,20%

25,50%

14,88%

19,74%

25,60%

32%

19,84%

24,80%

4,86%

Sumber : data diolah (2014)

Tabel 11 menunjukkan nilai kinerja keseluruhan yang diakumulasikan dari
nilai kinerja 4 (empat) perspektif BSC. Skor kinerja Departemen Manajemen
berada pada posisi