Peran Berbagai Lembaga Lokal Dalam Proses Difusi Inovasi Pengendalian Hama Terpadu
PERAN BERBAGAI LEMBAGA LOKAL
DALAM PROSES DIFUSI INOV ASI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
(Kasus Desa Jeketro dan Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug,
Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah)
Olch:
AHMAD ROZIKlN
A09499031
DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
,
, -,
PERAN BERBAGAI LEMBAGA LOKAL
DALAM PROSES DIFUSI INOV ASI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
(Kasus: I)csa Jekctro dan I)csa Papanrcjo, Kceamatan Gubug
Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah)
Oieh:
AHMAD ROZIKIN
A09499031
Skripsi
Sebagai Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Departemen IImu-i1mu Sosial Ekonomi Pertanian
Maret, 2004
111
RINGKASAN
AHMAD ROZIKIN. PERAN BERBAGAI LEMBAGA LOKAL DALAM
PROSES DIFUSI INOV ASI PENGENDALIAN HAMA TERPADU. Kaslls di
Desa Jeketro dan Desa Papanrejo, Kecamatan Gllbllg, Kabllpaten Grobogan,
Propinsi Jawa Tengah (Di bawah bimbingan DWI SADONO).
Salah satu faktor penting yang berperan dalam proses pengalllbilan
keplltllsan llntllk lllengadopsi teknologi PHT adalah dllkungan dan peran serta
petani dan lelllbaga yang terkait dengan tugas pendif"lISian inovasi PHT, baik yang
berupa lembaga pemerintah atau lembaga yang datang dan tllmbuh berkembang
dari masyarakat sendiri. Lembaga yang sudah terbentuk dan prasarana fisik yang
menunjang merupakan faktor yang esensial dalam llpaya pendifusian inovasi PHT
ke masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui berbagai lembaga yang
berperan dalam proses difusi inovasi PHT dan llntuk mengetahlli peranan masingmasing lembaga lokal tersebut dalam proses difilSi inovasi di dalam masyarakat
dan (3) untuk mengetahlli faktor-faktor yang mempengaruhi peran berbagai
lembaga lokal dalam proses difilSi inovasi di dalam masyarakat.
Peran lembaga iokal dalam proses difusi inovasi didllga dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal dari lembaga tersebllt. Faktor internal adalah faktor
yang datang dari dalam lembaga tersebut seperti variabel lembaga (program,
tlljuan, kepemimpinan, doktrin dan struktur internal) sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar lembaga dan mempengaruhi lembaga tersebut
seperti sistem regulasi lembaga yang menyangkut tentang peraturan dalam
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai suatu ャ・ュ「セ。@
di dalam masyarakat.
IV
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data
seklUlder. Data primer diperoleh dari hasil pembagian kuisioner kepada responden
dan wawancara langslUlg dengall infonnan. Data sekunder diperoleh dari data
potensi desa dan literatur-literatur seperti majalah, brosur, serta laporan kegiatan
dari lembaga lokal tersebut yang sesuai dengan topik dan
tujuan penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menkombinasikan antara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif
Lembaga lokal yang berperan dalam proses difusi inovasi di Desa Jeketro
yaitu lembaga pemerintahan desa, lembaga KUD, kelompok tani, kelompok PHT,
dan ::'-SM LPTP (Lembaga Pendamping Pengembangan Teknologi Pedesaan)
yang berperan sebagai pendampillg dalam melaksanakan kegiatan penyebaran
PHT. KUD mempunyai tiga peranan penting, yaitu: (I) pellyalur kredit, (2) jual
beli hasil pertanian, dan (3) memberikan infonnasi tentang pertanian. Aparat desa
juga berperan dalam proses difusi inovasi PHT yaitu dengan melalui aparatnya,
pemerintah desa mensosialisasikan PHT ke masyarakat dan juga memberikan
sanksi kepada petani yang tidak mau mematuhi kesepakatan dan peraturan yang
telah ditetapkan bersama. Peran kelompoktani di antaranya adaJah: (1) sebagai
tempat diskusi rutin, (2) temp at menyalurkan infonnasi,
(3) tempat pelatihan,
(4) mempererat silaturahmi, sedangkan kelompok PHT perarmya yaitu: (1)
perencanan masa tanam, (2) penghitungan masa tanam, (3) pelaksanaan masa
tanam, (4) penyebaran infonnasi, dan (5) pengendalian hama secara teknik. LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat) yang mempunyai posko di Desa Jekerto
memplUlyai empat peran yaitu: (l) pengenalan prinsip PHT, (2) pengembangan
petani sehamparan, (3) pengembangan alumni SLPHT, (4) memberikan bantuan
v
baik penyuluhan dan juga sarana alat tulis seperti buku, pena, spidol dan juga
whileboard (papan tulis putih).
Di Desa Papanrejo yang berperan dalam proses difllSi inovasi PHT yaitu
lembaga pemerintahan desa, kelompok tani, kelompok PHT dan LSM. Variabel
lembaga (kepemimpinan, doktrin dan sumberdaya) di Oesa leketro berhubungan
nyata dengan peran lembaga lokal dalam proses difusi inovasi. Oi Oesa Papanrejo
variabel lcmbaga yang bcrhubungan secara nyata adalah kepemimpinan. Oi Oesa
leketro unsur-unsur difusi inovasi yang berhllbllngan dengan jnmIah adopter yang
mempunyai 1mbungan secat'a nyata adalah sitat inovasi, saluran komunikasi,
jangka waktu dan sistem sosial, sedangkan di Desa Papanrejo yang berkorelasi
positif adalah sifat inovasi dan sistem sosiaI.
Faktor eksternal yang mempengaruhi peran lembaga lokal yaitu sistem
regulasi berkorelasi posistif dengan peran lembaga lokal baik di Desa Jeketro
maupun di Oesa Papanrejo. Hal ini karena pentingnya peran pendukung dari luar
untuk membantll dan memperIancar jalannya proses difusi inovasi PHT.
Kontrol dan pengawasan juga sangat dibutuhkan agar petani tidak
bertindak secara sendiri-sendiri dalam menerapkan PH T di lahan mereka. Petani
juga membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk menambah motivasi mereka
dalatn menerapkan prinsip dan sistem PHT di lahannya masing-masing.
DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERT ANIAN BOGOR
Dengan ini kami menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nama
Ahmad Rozikin
NRP
A09499031
Program Studi
Penyuluhan dan Komllnikasi Pertanian
Judul Skripsi
Pernn Berbagai Lembaga Lokal dalam Proses
Difusi Inovasi Pengendalian Hama Terpadu
(Kasus Desa Jeketro dan Desa Papanrejo,
Kecamatan GUbllg, Kabllpaten Grobogan, Jawa
Tengah)
dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institllt Pertanian Bogor.
Menyetujlli,
Dosen Pembimbing
Ir.
d・ー。iセANQュャMゥオ@
セm@
セ[@ セ、ZI@
MSi
NIP. 132009375
Mengetahlli,
Sosial Ekonomi Pertanian
Ketlta
.131284865
Tanggal LulllS Ujian: 12 Maret 2004
VIl
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
"PERAN BERBAGAl LEMBAGA LOKAL OALAM I'ROSES OIFUSI
lNOVASI
PENGENOALlAN
HAMA
TERPADU"
BELUM
PERNAH
DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN
MANAPUN
UNTUK
TUJUAN
MEMPEROLEH
GELAR
AKADEMIK
TERTENTU. SKRlPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAY A SENDIRI
DAN TlDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS
ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN
RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Maret 2004
AJ1mad Rozikin
A09499031
VIll
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Grobogan, Jawa Tengah, pada tanggal 16 Agustus
1980 sebagai anak tunggal dari pasangan Bapak Rabingan dan Ibu Paninah.
Pendidikan fonnal penulis dimulai pada tahun 1986 di TK Dhanna Wanita III
Mrisi, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri II Mrisi dan lulus tahun
1993. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Assalafiyyah Mrisi dan lulus pada tahun 1996, selanjutnya melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri I Mrapen Grobogan dan lulus
tahun 1999.
Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan studi di program studi
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPS (USMI). Selama masa kuliah
penulis juga mengikuti kegiatan organisasi di SKIM dan KMS.
IX
KATA PENGANTAR
(]3ismiffafiirrafimanirrafiim
Segala puji kami haturkan hanya kepada Allah, kami memohon petunjuk
kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya dan memohon ampunan-Nya. Kami
beriman dan bertawakal kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari
keburukan jiwa dan jeleknya amal perbuatan kami.
Atas kehendak dan izin Allah serta
hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Sklipsi ini dengan judul, "Peran Bcrbagai Lembaga Lokal
dalam Proses Difusi Inovasi Pengendalian Mama Terpadu" (Kasus: Desa
Jeketro dan Desa Papanrejo Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Propinsi
Jawa Tengah). Skripsi ini disusun penulis dalam rangka menyelesaikan
pendidikan program sarjana (S 1) pada Departemen I1mu-ilmu Sosial Ekonomi,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Hasil penelitian ini memmjukkan bahwa peran lembaga lokal berhubungan
dengan proses difusi inovasi Pengendalian Hama terpadu, peran lembaga lokal
berhubungan dengan faktor eksternal dan internal, selain itu unsur-unsur difusi
dalam proses difusi inovasi juga berhubungan dengan tingkat adopsi inovasi PHT.
Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran dan
tenaga pada proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari dalam skripsi ini
masih belum sempurna, namun penulis berharap agar setetes ilmu dari lautan ilmu
ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutnhkan dan semoga ada tetesantetesan ilmu lainnya yang menyempurnakan tnlisan ini.
Bogor, Maret 2004
Penulis
DALAM PROSES DIFUSI INOV ASI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
(Kasus Desa Jeketro dan Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug,
Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah)
Olch:
AHMAD ROZIKlN
A09499031
DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2004
,
, -,
PERAN BERBAGAI LEMBAGA LOKAL
DALAM PROSES DIFUSI INOV ASI
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
(Kasus: I)csa Jekctro dan I)csa Papanrcjo, Kceamatan Gubug
Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah)
Oieh:
AHMAD ROZIKIN
A09499031
Skripsi
Sebagai Bagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Departemen IImu-i1mu Sosial Ekonomi Pertanian
Maret, 2004
111
RINGKASAN
AHMAD ROZIKIN. PERAN BERBAGAI LEMBAGA LOKAL DALAM
PROSES DIFUSI INOV ASI PENGENDALIAN HAMA TERPADU. Kaslls di
Desa Jeketro dan Desa Papanrejo, Kecamatan Gllbllg, Kabllpaten Grobogan,
Propinsi Jawa Tengah (Di bawah bimbingan DWI SADONO).
Salah satu faktor penting yang berperan dalam proses pengalllbilan
keplltllsan llntllk lllengadopsi teknologi PHT adalah dllkungan dan peran serta
petani dan lelllbaga yang terkait dengan tugas pendif"lISian inovasi PHT, baik yang
berupa lembaga pemerintah atau lembaga yang datang dan tllmbuh berkembang
dari masyarakat sendiri. Lembaga yang sudah terbentuk dan prasarana fisik yang
menunjang merupakan faktor yang esensial dalam llpaya pendifusian inovasi PHT
ke masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui berbagai lembaga yang
berperan dalam proses difusi inovasi PHT dan llntuk mengetahlli peranan masingmasing lembaga lokal tersebut dalam proses difilSi inovasi di dalam masyarakat
dan (3) untuk mengetahlli faktor-faktor yang mempengaruhi peran berbagai
lembaga lokal dalam proses difilSi inovasi di dalam masyarakat.
Peran lembaga iokal dalam proses difusi inovasi didllga dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan internal dari lembaga tersebllt. Faktor internal adalah faktor
yang datang dari dalam lembaga tersebut seperti variabel lembaga (program,
tlljuan, kepemimpinan, doktrin dan struktur internal) sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar lembaga dan mempengaruhi lembaga tersebut
seperti sistem regulasi lembaga yang menyangkut tentang peraturan dalam
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai suatu ャ・ュ「セ。@
di dalam masyarakat.
IV
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data
seklUlder. Data primer diperoleh dari hasil pembagian kuisioner kepada responden
dan wawancara langslUlg dengall infonnan. Data sekunder diperoleh dari data
potensi desa dan literatur-literatur seperti majalah, brosur, serta laporan kegiatan
dari lembaga lokal tersebut yang sesuai dengan topik dan
tujuan penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menkombinasikan antara
pendekatan kuantitatif dan kualitatif
Lembaga lokal yang berperan dalam proses difusi inovasi di Desa Jeketro
yaitu lembaga pemerintahan desa, lembaga KUD, kelompok tani, kelompok PHT,
dan ::'-SM LPTP (Lembaga Pendamping Pengembangan Teknologi Pedesaan)
yang berperan sebagai pendampillg dalam melaksanakan kegiatan penyebaran
PHT. KUD mempunyai tiga peranan penting, yaitu: (I) pellyalur kredit, (2) jual
beli hasil pertanian, dan (3) memberikan infonnasi tentang pertanian. Aparat desa
juga berperan dalam proses difusi inovasi PHT yaitu dengan melalui aparatnya,
pemerintah desa mensosialisasikan PHT ke masyarakat dan juga memberikan
sanksi kepada petani yang tidak mau mematuhi kesepakatan dan peraturan yang
telah ditetapkan bersama. Peran kelompoktani di antaranya adaJah: (1) sebagai
tempat diskusi rutin, (2) temp at menyalurkan infonnasi,
(3) tempat pelatihan,
(4) mempererat silaturahmi, sedangkan kelompok PHT perarmya yaitu: (1)
perencanan masa tanam, (2) penghitungan masa tanam, (3) pelaksanaan masa
tanam, (4) penyebaran infonnasi, dan (5) pengendalian hama secara teknik. LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat) yang mempunyai posko di Desa Jekerto
memplUlyai empat peran yaitu: (l) pengenalan prinsip PHT, (2) pengembangan
petani sehamparan, (3) pengembangan alumni SLPHT, (4) memberikan bantuan
v
baik penyuluhan dan juga sarana alat tulis seperti buku, pena, spidol dan juga
whileboard (papan tulis putih).
Di Desa Papanrejo yang berperan dalam proses difllSi inovasi PHT yaitu
lembaga pemerintahan desa, kelompok tani, kelompok PHT dan LSM. Variabel
lembaga (kepemimpinan, doktrin dan sumberdaya) di Oesa leketro berhubungan
nyata dengan peran lembaga lokal dalam proses difusi inovasi. Oi Oesa Papanrejo
variabel lcmbaga yang bcrhubungan secara nyata adalah kepemimpinan. Oi Oesa
leketro unsur-unsur difusi inovasi yang berhllbllngan dengan jnmIah adopter yang
mempunyai 1mbungan secat'a nyata adalah sitat inovasi, saluran komunikasi,
jangka waktu dan sistem sosial, sedangkan di Desa Papanrejo yang berkorelasi
positif adalah sifat inovasi dan sistem sosiaI.
Faktor eksternal yang mempengaruhi peran lembaga lokal yaitu sistem
regulasi berkorelasi posistif dengan peran lembaga lokal baik di Desa Jeketro
maupun di Oesa Papanrejo. Hal ini karena pentingnya peran pendukung dari luar
untuk membantll dan memperIancar jalannya proses difusi inovasi PHT.
Kontrol dan pengawasan juga sangat dibutuhkan agar petani tidak
bertindak secara sendiri-sendiri dalam menerapkan PH T di lahan mereka. Petani
juga membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk menambah motivasi mereka
dalatn menerapkan prinsip dan sistem PHT di lahannya masing-masing.
DEPARTEMEN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERT ANIAN BOGOR
Dengan ini kami menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nama
Ahmad Rozikin
NRP
A09499031
Program Studi
Penyuluhan dan Komllnikasi Pertanian
Judul Skripsi
Pernn Berbagai Lembaga Lokal dalam Proses
Difusi Inovasi Pengendalian Hama Terpadu
(Kasus Desa Jeketro dan Desa Papanrejo,
Kecamatan GUbllg, Kabllpaten Grobogan, Jawa
Tengah)
dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institllt Pertanian Bogor.
Menyetujlli,
Dosen Pembimbing
Ir.
d・ー。iセANQュャMゥオ@
セm@
セ[@ セ、ZI@
MSi
NIP. 132009375
Mengetahlli,
Sosial Ekonomi Pertanian
Ketlta
.131284865
Tanggal LulllS Ujian: 12 Maret 2004
VIl
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
"PERAN BERBAGAl LEMBAGA LOKAL OALAM I'ROSES OIFUSI
lNOVASI
PENGENOALlAN
HAMA
TERPADU"
BELUM
PERNAH
DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN ATAU LEMBAGA LAIN
MANAPUN
UNTUK
TUJUAN
MEMPEROLEH
GELAR
AKADEMIK
TERTENTU. SKRlPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAY A SENDIRI
DAN TlDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS
ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN
RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, Maret 2004
AJ1mad Rozikin
A09499031
VIll
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Grobogan, Jawa Tengah, pada tanggal 16 Agustus
1980 sebagai anak tunggal dari pasangan Bapak Rabingan dan Ibu Paninah.
Pendidikan fonnal penulis dimulai pada tahun 1986 di TK Dhanna Wanita III
Mrisi, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri II Mrisi dan lulus tahun
1993. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Assalafiyyah Mrisi dan lulus pada tahun 1996, selanjutnya melanjutkan
pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri I Mrapen Grobogan dan lulus
tahun 1999.
Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan studi di program studi
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPS (USMI). Selama masa kuliah
penulis juga mengikuti kegiatan organisasi di SKIM dan KMS.
IX
KATA PENGANTAR
(]3ismiffafiirrafimanirrafiim
Segala puji kami haturkan hanya kepada Allah, kami memohon petunjuk
kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya dan memohon ampunan-Nya. Kami
beriman dan bertawakal kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari
keburukan jiwa dan jeleknya amal perbuatan kami.
Atas kehendak dan izin Allah serta
hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Sklipsi ini dengan judul, "Peran Bcrbagai Lembaga Lokal
dalam Proses Difusi Inovasi Pengendalian Mama Terpadu" (Kasus: Desa
Jeketro dan Desa Papanrejo Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Propinsi
Jawa Tengah). Skripsi ini disusun penulis dalam rangka menyelesaikan
pendidikan program sarjana (S 1) pada Departemen I1mu-ilmu Sosial Ekonomi,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Hasil penelitian ini memmjukkan bahwa peran lembaga lokal berhubungan
dengan proses difusi inovasi Pengendalian Hama terpadu, peran lembaga lokal
berhubungan dengan faktor eksternal dan internal, selain itu unsur-unsur difusi
dalam proses difusi inovasi juga berhubungan dengan tingkat adopsi inovasi PHT.
Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran dan
tenaga pada proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari dalam skripsi ini
masih belum sempurna, namun penulis berharap agar setetes ilmu dari lautan ilmu
ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutnhkan dan semoga ada tetesantetesan ilmu lainnya yang menyempurnakan tnlisan ini.
Bogor, Maret 2004
Penulis