Pengaruh Evaluasi Pelatihan Terhadap Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya

v

PENGARUH EVALUASI PELATIHAN TERHADAP KINERJA
GURU TK DAN SD SEKOLAH BOGOR RAYA

REMBULAN TRI AZYTA NINGRUM

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Evaluasi
Pelatihan Terhadap Kinerja Guru di TK dan SD Sekolah Bogor Raya adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam

bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Dafftar Pustaka
di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2013
Rembulan Tri Azyta Ningrum
NIM H24114062

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.

v

ABSTRAK
REMBULAN TRI AZYTA NINGRUM. Pengaruh Evaluasi Pelatihan terhadap
Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya. Dibimbing oleh SITI
RAHMAWATI.

Berdasarkan peningkatan jumlah murid dari tahun ke tahun dan data
peringkat sekolah swasta di kota Bogor menurut Badan Akreditasi Nasional,
Sekolah Bogor Raya termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan
mempertahankan eksistensinya di dunia pendidikan sebagai sekolah nasional plus
bertaraf internasional. Hal ini tidak dapat terlepas dari peran guru sebagai Sumber
Daya Manusia yang diharapkan dapat merealisasikan visi misi serta mencapai
tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Pelatihan merupakan salah satu usaha yang
dilakukan Sekolah Bogor Raya untuk meningkatkan dan mengembangkan
kapabilitas, kualitas, dan kinerja guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh evaluasi pelatihan terhadap kinerja guru TK dan SD
Sekolah Bogor Raya. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode Structural
Equational Model (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS) dengan
menggunakan software SmartPLS 2.0. Penelitian ini menunjukkan bahwa evaluasi
pelatihan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini
dapat dilihat dari nilai beta 5.0327, di mana nilai betanya lebih besar dari 1.96.
Kata kunci: Pelatihan, Kinerja, SmartPLS

ABSTRACT
REMBULAN TRI AZYTA NINGRUM. Training Evaluation Effect on
Kindergarten and Elementary Teachers’ Performance of Sekolah Bogor Raya.

Supervised by SITI RAHMAWATI.
Based on the number of students that continue to raise and rank data of
private schools in Bogor city according to the National Accreditation Board,
Sekolah Bogor Raya is motivated to improve its quality and to keep its existence
in education world as national plus school with international standard. This can
not be separated with the teachers’ role as Human Resources that expected to be
able to realize the vision and mission of the school and to achieve the school goals
that have been defined. Training is an effort that done by Sekolah Bogor Raya to
improve and develop the capabilities, quality, and performance of the teachers.
The objective of this research is to identify the effect of training evaluation on
Kindergarten and Elementary teachers’ performance. Data processing was
conducted using Structural Equational Model (SEM) with Partial Least Square
(PLS) software SmartPLS 2.0. This research concluded that training evaluation
have positive and real significant effect on the performance. This can be seen by
the beta value 5,0327, where the beta value greater than 1.96.
Keywords: Training, Performance, SmartPLS

v

PENGARUH EVALUASI PELATIHAN TERHADAP KINERJA

GURU TK DAN SD SEKOLAH BOGOR RAYA

REMBULAN TRI AZYTA NINGRUM

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

v

Judul Skripsi : Pengaruh Evaluasi Pelatihan Terhadap Kinerja Guru TK dan SD

Sekolah Bogor Raya
Nama
: Rembulan Tri Azyta Ningrum
NIM
: H24114062

Disetujui oleh

Dra Hj Siti Rahmawati M.Pd
Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr Ir Jono M Munandar M.Sc
Kepala Departemen

Tanggal Lulus:

v


PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 sampai Juni 2013 ialah
manajemen sumber daya manusia, dengan judul Pengaruh Evaluasi Pelatihan
Terhadap Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd
selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan dan saran. Di
samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Gerald Donovan selaku
School Director dan Maria Regina selaku kepala Sekolah Bogor Raya. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada orang tua tercinta (Ibunda Helly
Rachmawati dan Ayahanda Ir. Muhardi Soedarjo MM.), kakak-kakak (Melani Sri
Muhardiani dan Mareti Putri Sri Lestari, S.Sos), Andri Ahmad Nahrowi SE.,
seluruh keluarga besar, para sahabat serta teman-teman program alih jenis
manajemen angkatan 9 atas doa dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2013
Rembulan Tri Azyta Ningrum

v


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang
Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Populasi dan Sampel
Pengolahan dan Analisis Data
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Metode Analisis Structural Equation Modelling (SEM)
dengan Metode Partial Least Square (PLS)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Sekolah Bogor Raya (SBR)
Pelatihan Primary Years Programme
Karakteristik Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya
Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Berdasarkan Usia
Karakteristik Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja
Karakteristik Berdasarkan Jabatan
Persepsi Guru TK dan SD Bogor Raya Terhadap Pelatihan
Persepsi Guru TK dan SD Bogor Raya Terhadap Kinerja Setelah
Pelatihan
Pengaruh Evaluasi Pelatihan Terhadap Kinerja Guru TK dan SD
Sekolah Bogor Raya Menggunakan Metode PLS
Impilkasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

1
3
3
3
4
4
5
5

6
7
7
7
8
8
10
10
10
11
11
12
12
12
13
13
16
20
22
23

23
24

DAFTAR PUSTAKA

25

LAMPIRAN

26

v

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Peringkat TK dan SD Swasta di Bogor Berdasarkan Nilai
Akreditasi Nasional
Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner
Karakteristik Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya
Hasil Perhitungan Rata-rata Skor Persepsi Guru TK dan SD
Sekolah Bogor Raya Terhadap Pelatihan
Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Indikator Materi Pelatihan
Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Indikator Instruktur/Pelatih
Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Indikator Media Pelatihan
Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Indikator Fasilitas Pelatihan
Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Jadwal Pelatihan
Hasil Perhitungan Rata-rata Skor dari Setiap Dimensi Kinerja Guru
Persepsi Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Dimensi Kualitas Kerja
Persepsi Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Dimensi Kecepatan/Ketepatan Kerja
Persepsi Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Dimensi Inisiatif dalam Kerja
Persepsi Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Dimensi Kemampuan Kerja
Persepsi Kinerja Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
Dimensi Komunikasi
Kriteria Model SmartPLS
Hasil Pengujian Persepsi

1
7
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
18
18
20
22

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6

Jumlah Siswa Sekolah Bogor Raya dari TK sampai SMA untuk
Tahun Ajaran 2011/2012
Kerangka Pemikiran
Model Gambaran Umum Evaluasi Pelatihan terhadap Kinerja
Alur Pelatihan Sekolah Bogor Raya
Model Output Pengaruh Evaluasi Pelatihan terhadap Kinerja
Model Bootstrapping Pengaruh Evaluasi Pelatihan terhadap Kinerja

1
6
9
11
21
22

DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner Penelitian
2 Uji Validitas Variabel Evaluasi Pelatihan
3 Uji Reliabilitas Variabel Evaluasi Pelatihan

27
30
30

v

4
5
6
7
8
9

Uji Validitas Variabel Kinerja
Uji Reliabilitas Variabel Kinerja
Nilai Loading Factor
Nilai Outer Loading Indikator-indikator Evaluasi Pelatihan
Nilai Outer Loading Indikator-indikator Kinerja
Nilai Cross Loading

31
32
32
32
33
33

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan SDM untuk pembangunan.
Pendidikan yang ditempuh melalui sekolah formal sangat penting untuk
mengembangkan sumber daya manusia. Sekolah sering dipandang sebagai
lingkungan pendidikan kedua bagi anak setelah lingkungan keluarga, sebagaimana
dikemukakan Soleh Soegiyanto (1994). Soegiyanto juga mengemukakan bahwa
sekolah sebagai lembaga sosialisasi, sebagai fungsi untuk mentransmisi dan
mentransformasikan kebudayaan, dan menyeleksi siswa untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi.
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN), dan PP No.
19 Tahun 2005, pemerintah mengkategorikan sekolah menjadi;
1. Sekolah standar
2. Sekolah mandiri
3. Sekolah bertaraf internasional.
Di kota Bogor, salah satu sekolah bertaraf internasional yang sedang
berkembang adalah Sekolah Bogor Raya. Sekolah ini juga merupakan sekolah
nasional plus yang terdiri dari TK hingga SMA. Jumlah murid Sekolah Bogor
Raya mengalami peningkatan di setiap tahun ajaran, seperti dapat dilihat pada
Gambar 1.
300
250
TK
200
SD
150
SMP
100
SMA
50
0
TA 2010-2011 TA 2011-2012
Gambar 1. Jumlah Siswa Sekolah Bogor Raya dari TK sampai SMA untuk Tahun Ajaran
2011/2012

Gambar di atas menunjukkan bahwa pada Tahun Ajaran 2010-2011, terdapat
siswa TK sebanyak 115 orang, siswa SD sebanyak 279 orang, siswa SMP
sebanyak 92 orang, dan siswa SMA sebanyak 39 orang. Pada Tahun Ajaran 20112012, jumlah siswa TK menjadi 107 orang, sementara jumlah siswa SD
meningkat menjadi 282 orang, siswa SMP sebanyak 116 orang, dan siswa SMA
sebanyak 46 orang. Gambar 1 menunjukkan bahwa TK dan SD di Sekolah Bogor
Raya yang memiliki jumlah terbanyak dari tahun ke tahun. Dapat dihitung pada
Tahun Ajaran 2010-2011 jumlah siswa keseluruhan adalah 525 orang dan pada
Tahun Ajaran 2011-2012 jumlah siswa bertambah menjadi 551 orang.

2

Peningkatan jumlah siswa ini tentunya perlu diimbangi dengan peningkatan
kualitas.
Berdasarkan peringkat sekolah swasta di Bogor menurut nilai akreditasi yang
dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M),
Sekolah Bogor Raya mampu bersaing dengan sekolah swasta lain yang sudah
berdiri lebih lama maupun sekolah swasta baru yang berada dalam kategori
akreditasi A atau sangat baik. Peringkat sekolah swasta untuk TK dan SD di kota
Bogor dapat dilihat pada Tabel 1.
Pada Tabel 1 dijelaskan peringkat TK dan SD swasta di Kota Bogor
berdasarkan nilai akreditasi oleh BAN S/M. Komponen akreditasi yang dinilai
diantaranya adalah Standard Isi, Proses, dan Penilaian; Standard Tingkat
Pencapaian Perkembangan; Standard Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta
Standard Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan. Pada tabel
menunjukkan bahwa TK Bogor Raya menempati urutan ke enam dengan nilai
akreditasi 93 dan SD Bogor Raya menempati urutan ke lima dengan nilai
akreditasi 96.
Tabel 1. Peringkat TK dan SD Swasta di Bogor Berdasarkan Nilai Akreditasi
No.

Sekolah
(Berdasarkan Abjad)

TK

Nilai
Peringkat
Akreditasi
1.
Amal Kasih
3
98
2.
Alam
5
94
3.
At Taufiq
4
97
4.
Bogor Raya
6
93
5.
BPK Penabur
7
93
6.
Kesatuan
2
99
7.
Mardi Waluya
8
93
8.
Pertiwi
10
87
9.
Regina Pacis
1
100
10.
Tunas Harapan
9
89
Sumber: Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, 2011/2012

SD
Peringkat
10
9
8
5
3
6
7
2
1
4

Nilai
Akreditasi
87
85,97
91,24
96
97
96
93,56
97,24
99
97

Hal ini menjadi motivasi bagi Sekolah Bogor Raya untuk berusaha
memperbaiki manajemen sekolahnya agar visi misi sekolah dapat tercapai.
Tentunya faktor utama yang berpengaruh bagi Sekolah Bogor Raya untuk menjadi
salah satu sekolah swasta bertaraf internasional yang mampu menjaga kualitas dan
eksistensinya di dunia pendidikan adalah peran Sumber Daya Manusia, dengan
kata lain faktor penentu tingkat pendidikan adalah kualitas dan kinerja dari tenaga
pengajarnya.
Guru sebagai tenaga pengajar merupakan ujung tombak dalam meningkatkan
pendidikan karena melakukan interaksi langsung dengan peserta didik melalui
proses pembelajaran. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah (UU Pasal 1 Ayat 1).
Salah satu usaha yang dilakukan Sekolah Bogor Raya untuk meningkatkan dan
mengembangkan kinerja sumber daya manusianya adalah dengan mengadakan

3

pelatihan. Tujuan pengadaan pelatihan secara langsung untuk meningkatkan
kinerja guru. Maka dari itu pelatihan perlu dirancang sebaik mungkin sesuai
dengan kebutuhan dari institusi, terutama karena kebutuhan guru untuk sekolah
bertaraf internasional berbeda dengan sekolah lain pada umumnya. Hal ini
dimaksudkan agar mampu melahirkan SDM dengan kompetensi tinggi yang
diharapkan mampu mewujudkan visi misi dan mencapai tujuan Sekolah Bogor
Raya.
Rumusan Masalah
Jumlah siswa yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan data peringkat
sekolah swasta di kota Bogor memotivasi Sekolah Bogor Raya untuk terus
meningkatkan kualitasnya dan mempertahankan eksistensi di bidang pendidikan
sebagai sekolah nasional plus bertaraf internasional. Faktor utama yang dianggap
paling berpengaruh untuk TK dan SD Sekolah Bogor Raya adalah tenaga pengajar
sebagai Sumber Daya Manusianya. Salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan kualitas tenaga pengajarnya adalah dengan
pelatihan. Usaha peningkatan kualitas ini butuh dilakukan secara konsisten dan
berkesinambungan. Konsep pelatihan yang dibutuhkan bukanlah hasil dan upaya
sesaat, akan tetapi suatu proses yang memerlukan waktu dan konsistensi.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan, maka masalah yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap pelatihan
yang telah dilaksanakan?
2. Bagaimana persepsi guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap kinerja
setelah mengikuti pelatihan?
3. Bagaimana pengaruh evaluasi pelatihan terhadap kinerja guru TK dan SD pada
Sekolah Bogor Raya?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Mengidentifikasi persepsi guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
pelaksanaan pelatihan.
2. Mengidentifikasi persepsi guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
kinerja setelah mengikuti pelatihan.
3. Menganalisis pengaruh antara pelatihan dengan kinerja guru TK dan SD pada
Sekolah Bogor Raya.
Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa informasi
dan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya:
1. Sekolah Bogor Raya

4

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
mengambil berbagai keputusan strategis seperti dalam perencanaan pelatihan
dan peningkatan kinerja.
2. Umum
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rujukan yang layak dipercaya,
sumber referensi, dan tambahan pengetahuan dalam penelitian selanjutnya
yang sejenis.
Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan,
maka terdapat beberapa batasan yang diterapkan yang bertujuan agar penelitian
lebih terarah. Batasan ruang lingkup penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini berdasarkan persepsi dan difokuskan pada kajian tentang
pengaruh pelatihan terhadap kinerja guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya.
2. Responden adalah guru TK (Taman Kanak-kanak) dan SD (Sekolah Dasar)
Sekolah Bogor Raya.
3. Evaluasi pelatihan terdiri dari lima level yaitu level reaksi, pembelajaran,
perilaku, dan hasil. Penelitian ini hanya meneliti evaluasi pelatihan level reaksi.

METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Sesuai dengan UU Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pada pasal 1
menyebutkan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila
dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dari peran para
pendidik, yang disebut guru. Guru dalam suatu institusi pendidikan sebaiknya
mampu mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada para peserta didik
dan mendidik mereka menjadi generasi yang bermoral. Melalui guru, diharapkan
visi dan misi sekolah dapat direfleksikan dan dikomunikasikan.
Sekolah Bogor Raya merupakan Sekolah Nasional Plus bertaraf internasional
di kota Bogor yang didirikan pada tahun 1995 yang memiliki visi, misi, dan
tujuan untuk ikut serta dalam mensukseskan pendidikan nasional. Visi Sekolah
Bogor Raya adalah menjadi sekolah berstandar internasional terdepan yang
menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk mempersiapkan para siswa yang

5

unggul dalam tantangan era globalisasi. Misi Sekolah Bogor Raya diantaranya
sebagai berikut:
1. Memberikan pendidikan bertaraf internasional bagi siswa.
2. Melalui komitmen kefasihan berbahasa Inggris, kefasihan, kehalian teknologi,
dan penyelidikan berbasis pengajaran dan pembelajaran, Sekolah Bogor Raya
memberikan program internasiona yang mengintegrasikan konsep global
dengan menghormati budaya dan identitas nasional.
3. Memprioritaskan pembangunan spiritual, emosional, intelektual, dan fisik.
4. Mendorong para siswa untuk membangun rasa percaya diri dan selalu berusaha
menjadi yang terbaik.
Guru perlu mendapatkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan untuk
mewujudkan visi misi sekolah serta hasil yang optimal. Pelatihan yang berhasil
akan tercermin melalui perkembangan kinerja guru tersebut. Kinerja guru akan
sangat berpengaruh pada kinerja sekolah. Ukuran kinerja ini dilihat dari kualitas
kerja, kecepatan/ketepatan kerja, inisiatif dalam bekerja, kemampuan kerja, dan
komunikasi. Selain pelatihan, kinerja guru juga dipengaruhi oleh karakteristik
guru yang bersangkutan (internal).
Penelitian ini terdapat beberapa masalah yang dikaji yaitu karakteristik guru
yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, lama kerja, dan jabatan.
Selanjutnya adalah lima indikator evaluasi pelatihan untuk mengukur baik atau
tidaknya yaitu dari materi, pelatih, media, fasilitas, dan waktu atau jadwal
pelatihan. Cara analisis deskriptif dilakukan untuk memahami karakteristik guru,
yaitu mentranfsormasikankan data yang diperoleh dari jawaban responden ke
dalam bentuk yang mudah dimengerti. Sedangkan dalam menganalisis baik atau
tidaknya pelatihan sesuai lima indikator digunakan analisis PLS. Berdasarkan
hasil tersebut, maka Sekolah Bogor Raya dapat menentukan pengaruh pelatihan
terhadap kinerja guru dan menentukan strategi yang dapat dilakukan guna
pengembangan instansi. Secara ringkas, kerangka pemikiran penelitian ini dapat
dilihat dalam Gambar 1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Bogor Raya Jalan Perumahan Danau
Bogor Raya, Jawa Barat Indonesia. Pemilihan instansi dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan pertimbangan bahwa adanya kesediaan pihak sekolah untuk
memberikan informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan penelitian.
Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan April 2013 sampai dengan Juni
2013.

6

Tujuan Pendidikan Nasional
Sekolah Bogor Raya

Visi Misi Sekolah Bogor Raya

Evaluasi Pelatihan Level
Reaksi:
Materi
Pelatih
Media
Fasilitas
Waktu
(Kirkptrick, 2006)

Karakteristik Guru:
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan Terakhir
Lama Kerja
Jabatan
Analisis
Deskriptif

Kondisi Guru
Sekolah Bogor
Raya

Analisis PLS

Kinerja Guru:
Kualitas Kerja
Kecepatan/Ketepatan kerja
Inisiatif dalam kerja
Kemampuan kerja
Komunikasi
(Uno dan Lamatenggo, 2012)

Hasil dan rekomendasi untuk pihak manajemen Sekolah Bogor
Raya
Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data primer diperoleh langsung dari Sekolah Bogor Raya yaitu menggunakan
teknik angket atau kuesioner yang diisi oleh responden yaitu guru TK dan SD
Sekolah Bogor Raya. Daftar pernyataan bersifat tertutup dimana terdapat
alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan. Instrumen lembar
pernyataan berupa skala, yaitu menggunakan skala likert yang memiliki
rentang dari 1 sampai 5. Pemetaan bobot penilaian adalah sebagai berikut:
Bobot nilai = 5
Sangat setuju/Selalu
Bobot nilai = 4
Setuju/Sering
Bobot nilai = 3
Kurang Setuju /KadangKadang
Bobot nilai = 2
Tidak setuju/Jarang
Bobot nilai = 1
Sangat tidak setuju/Tidak Pernah
Rentang skala persepsi digunakan untuk menentukan posisi tanggapan
responden dengan mengunakan skor. Setiap skor alternatif jawaban yang
terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5,
kemudian rentang skala dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rentang Skala
……………………………… (1)

7

Tabel 2. Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner
Rentang Nilai

Penilaian

Intepretasi Hasil
Pelaksanaan

1,00 – 1,80

Sangat Tidak Setuju

Sangat Tidak Baik

1,81 – 2,60

Tidak Setuju

Tidak Baik

2,61 – 3,40

Ragu-ragu

Netral

3,41 – 4,20

Setuju

Baik

4,21 – 5,00

Sangat Setuju

Sangat Baik

2. Data sekunder pada penelitian ini berupa teori-teori mengenai pelatihan dan
kinerja yang diperoleh dari berbagai literatur seperti teori-teori yang berasal
dari buku, jurnal, skripsi dan internet.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru TK dan SD yang bekerja di
Sekolah Bogor Raya yang berjumlah 50 orang. Sampel merupakan bagian dari
populasi (Istijanto, 2010). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan cara probability sampling di mana setiap anggota
populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel, yaitu dengan
teknik sensus. Dalam teknik sensus, setiap anggota (unit) populasi dimasukkan
sebagai contoh responden.
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah menggunakan analisis
deskriptif dengan bantuan software komputer, antara lain program SPSS versi 17.0
dan microsoft office excel 2007 sedangkan analisis SEM menggunakan metode
PLS dengan bantuan software SmartPLS 2.0.
Uji Validitas
Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur
tersebut mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2004). Dalam penelitian ini, uji
validitas dilakukan pada 50 pernyataan terkait evaluasi pelatihan dan kinerja yang
diberikan pada 30 orang responden, perhitungan yang dilakukan menggunakan
alpha sebesar 5% atau 0,05. Hasil pengujian dari penggunaan alpha 5% dengan
jumlah responden 30 dinyatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel yaitu lebih
besar dari 0,361. Nilai r-hitung > r-tabel dapat dilihat pada Lampiran 1 dan
Lampiran 3. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software
SPSS 17.0, dimana hasil dari pengolahan 50 pernyataan tersebut dinyatakan valid.
...........................................(2)

8

Keterangan:
r = Koefisien validitas yang dicari
n = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan X
Y = Skor masing-masing pertanyaan Y
Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2005), reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran. Uji reliabilitas
menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliable jika nilai hitung alpha (α)
lebih besar (>) dari nilai r tabel koefisien alpha (α) dengan asumsi bila nilai acronbach hitung lebih besar dari 0.60 (a-Cronbach theory) maka kuesioner dapat
dikatakan reliable. Uji reliabilitas dilakukan pada 30 orang guru TK dan SD
Sekolah Bogor Raya. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s
Alpha dengan bantuan program SPSS 17.0 diperoleh Cronbach’s Alpha hitung
sebesar 0,908 pada variabel evaluasi pelatihan (Lampiran 2) dan sebesar 0,928
pada variabel kinerja (Lampiran 4).
Penilaian koefisien Alpha Cronbach berdasarkan aturan berikut :
r Alpha> 0,9 = sempurna, r Alpha > 0,8 = baik, r Alpha > 0,7 = dapat diterima,
r Alpha > 0,6 = dipertanyakan, r Alpha > 0,5 = buruk, r Alpha < 0,5 = tidak dapat
diterima.
Rumus ini ditulis sebagai berikut:
...........................................(3)
Dimana:
R 11 = Reliabilitas instrumen
k
= Banyak butir pertanyaan
= Jumlah ragam total
= Jumlah ragam butir
Rumus untuk mencari nilai ragam adalah:
...........................................(4)
Dimana:
= Ragam
n = Jumlah contoh (responden)
X = Nilai skor yang dipilih

Metode Analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan metode Partial
Least Square (PLS)
Menurut Sugiarto (2006) model persamaan struktural (Structural Equation
Modeling) yaitu suatu teknik statistik yang mampu menganalisis variabel laten,
variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square

9

(PLS). Menurut Ghozali (2008), PLS merupakan pendekatan alternatif yang
bergeser dari pendekatan SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji
kualitas/teori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Di dalam PLS
variabel laten bisa berupa hasil pencerminan indikatornya, diistilahkan dengan
indikator refleksif (reflesive indicator).
Analisis data dan pemodelan persamaan struktural dengan menggunakan
software SmartPLS 2.0 adalah sebagai berikut:
1. Merancang Model Struktural (Inner Model)
Inner Model atau Model Struktural menggambarkan hubungan antara variabel
berdasarkan pada teori substantif. Model ini dapat di evaluasi dengan melihat
nilai R-square, dinyatakan signifikan apabila nilai t-value lebih besar dari ttabel untuk tingkat kesalahan 5%.
2. Merancang Model Pengukuran (Outer Model)
Outer Model atau Model Pengukuran mendefinisikan bagaimana setiap
indikator berhubungan dengan variabel latennya. Perancangan Model
Pengukuran menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten,
apakah refleksif atau formatif, berdasarkan definisi operasional variabel. Pada
model reflektif, dilakukan tiga pengujian untuk menentukkan validitas dan
reliabilitas, yaitu convergent validity, discriminant validity dan
compositereliability. Discriminant validitydikatakan mempunyai model yang
cukup, jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi
antara konstruk-konstruk lainnya. Uji lainnya adalah menilai validitas dan
reliabilitas dengan melihat Average Variance Extracted (AVE), dipersyaratkan
model yang baik jika masing-masing konstruk nilainya lebih besar dari 0.50.
Sementara reliabilitas konstruk diukur dengan composite reliability dan
cronbach alpha. Konstruk dikatakan reliable jika memiliki nilainya di atas
0.70 dengan tingkat kesalahan 5%.
Dibawah ini (Gambar 3) merupakan gambaran umum yang dibuat oleh peneliti
sebelum dilakukan pengujian model struktural dengan bantuan software
SmartPLS. Pelatihan terdiri atas beberapa indikator variabel yang dapat
membantu mengidentifikasi pengaruh terhadap kinerja, yaitu terdiri dari A
(Materi Pelatihan), B (Pelatih/Instruktur), C (Media Pelatihan), D (Fasilitas
Pelatihan), dan E (Jadwal Pelatihan). Sedangkan untuk variabel kinerja terdiri atas
F (Kualitas Kerja), G (Kecepatan/Ketepatan Kerja), H (Inisiatif dalam kerja), I
(Kemampuan Kerja), dan J (Komunikasi).
A

B

C

F

Evaluasi
Pelatihan (X)

G

Kinerja
(Y)

H

D

I

E

J
Gambar 3. Model Gambaran Umum Evaluasi Pelatihan terhadap Kinerja

10

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Sekolah Bogor Raya
Sekolah Bogor Raya adalah sekolah Nasional Plus bertaraf internasional.
Sekolah Nasional Plus didefinisikan sebagai sekolah yang menawarkan kurikulum
nasional maupun internasional untuk siswa dari kedua latar belakang nasional dan
internasional. Siswa Sekolah Bogor Raya memenuhi semua persyaratan untuk
ujian nasional Indonesia seperti yang diminta oleh pemerintah Indonesia, tetapi
mereka juga belajar melalui kurikulum diperkaya dari IB (International
Baccalaureate), Cambridge, dan GAC (Global Assesment Certificate) sehingga
para siswa memiliki pilihan untuk mendaftar ke universitas top di seluruh dunia
serta perguruan tinggi terbaik di Indonesia jika mereka memutuskan untuk
mengejar pendidikan tinggi di Indonesia.
Selain memiliki visi dan misi, Sekolah Bogor Raya juga memiliki nilai-nilai.
Nilai-nilai Sekolah Bogor Raya adalah inti dari setiap aksi yang diambil dan
setiap program yang diterapkan. Nilai-nilai tersebut adalah:
1. Equality (Persamaan)
2. Respect (Menghormati)
3. Discpline (Kedisiplinan)
4. Integrity (Integritas)
5. Resilience
6. Self Awareness (Kesadaran Diri)
7. Empathy (Empati)
Pelatihan Primary Years Programme
Jenis penyelenggaraan pelatihan di Sekolah Bogor Raya ada dua yaitu
pelatihan internal dan eksternal. Pelatihan internal diadakan dari dalam Sekolah
Bogor Raya. Pelatihan eksternal diadakan di luar Sekolah Bogor Raya, biasanya
kepala sekolah hanya mengirimkan beberapa guru untuk ikut serta.
Metode pelatihan internal yang digunakan adalah metode coaching
(bimbingan). Diisi oleh beberapa kegiatan antara lain pemberitahuan info
manajemen, pemberian materi bimbingan berupa materi pengajaran, sharing
(diskusi) mengenai materi pengajaran yang bersifat khusus maupun pemasalahan
mengajar yang bersifat umum. Kegiatan pelatihan bersifat top down yaitu
dilaksanakan dari level atas hingga level bawah seperti terlihat pada Gambar 4.
Pelatihan spesifik yang dipilih adalah pelatihan mengenai Primary Years
Programme (PYP). Pelatihan ini ditujukan kepada guru TK dan SD karena
memiliki program kurikulum yang sama yaitu The International Baccalaureate
(IB) Primary Years Programme (PYP), sementara SMP dan SMA Sekolah Bogor
Raya masing-masing memiliki program kurikulum yang berbeda. Program IBPYP ditunjukkan untuk usia 3 sampai 12 tahun sehingga diterapkan dari TK
sampai SD kelas 6. Program ini fokus kepada perkembangan menyeluruh dari

11

anak sebagai inquirer (penanya atau penyelidik), di dalam kelas maupun di dunia
luar.
Jenis Penyelenggaraan Pelatihan
internal

eksternal

Coordinator Teacher

Principal

Head Teacher

Coordinator atau Head Teacher

Assistant Teacher

Assistant Teacher

Gambar 4. Alur Pelatihan Sekolah Bogor Raya

Fitur yang paling signifikan dan khas dari Program IB-PYP ini adalah enam
tema transdisiplin (kurikulum tertulis). Tema-tema ini tentang isu-isu yang
memiliki arti dan penting. Program ini menawarkan keseimbangan antara belajar
melalui bidang studi dan belajar di luar hal tersebut secara dalam dan menyeluruh.
Keenam tema global penting ini menciptakan kerangka transdisciplinary yang
memungkinkan siswa untuk meningkatkan dan melampaui batas-batas belajar
dalam bidang studi. Keenam tema tersebut adalah Who We Are (Siapa Diri Kita),
Where We Are in Place and Time (Di mana Kita di Tempat dan Waktu), How We
Express Ourselves (Bagaimana Kita Mengekspresikan Diri Kita), How the World
Works (Bagaimana Dunia ini Bekerja), How We Organize Ourselves (Bagaimana
Mengatur Diri Kita), dan Sharing the Planet (Berbagi Planet).
Pelatihan ini termasuk ke dalam jenis penyelenggaraan eksternal yang biasanya
diadakan rutin selama satu kali dalam setiap trimester atau semester. Pelatihan
Primary Years Programme ini dibagi dua menjadi PYP Dunia yang terakhir
diadakan pada 28 Januari 2013 bertempat di Bogor International School dan PYP
Subject Specialist yang bertempat di Victory Plus School.
Pelatihan PYP Dunia biasanya dihadiri oleh Koordinator PYP atau head
teacher. Kemudian Koordinator PYP akan menyampaikan kembali pada seluruh
guru melalui kegiatan PYP Meeting di sekolah. Sementara untuk pelatihan PYP
Subject Specialist dihadiri oleh guru bidang studi.
Karakteristik Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya
Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa jenis
kelamin, usia, pendidikan, lama kerja, serta jabatan.
Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Dilihat dari karakteristik jenis kelamin guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya,
guru berjenis kelamin perempuan sangat mendominasi dibanding dengan guru
berjenis kelamin laki-laki. Tabel 3 berikut mendeskripsikan jumlah guru
berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin guru TK dan SD Bogor Raya yang
diambil adalah jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

12

Pada tabel dijelaskan bahwa terdapat 15 perempuan dan 5 laki-laki yang
bekerja sebagai guru TK. Sisanya adalah 26 perempuan dan 4 laki-laki yang
bekerja sebagai guru SD di Sekolah Bogor Raya. Hal ini menunjukkan bahwa
faktor ketertarikan dalam dunia pendidikan khususnya untuk pendidikan anak usia
dini lebih cenderung diminati oleh wanita, sehingga pada umumnya dalam TK
dan SD Bogor Raya yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-laki.
Karakteristik Berdasarkan Usia
Pengujian karakteristik usia dilakukan untuk melihat seberapa besar kisaran
rata-rata usia guru TK dan SD yang paling mendominasi di TK dan SD Bogor
Raya. Tabel 3 berikut ini menjelaskan jumlah guru TK dan SD Sekolah Bogor
Raya berdasarkan karakteristik usia yang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu kelompok 20 – 25 tahun, 26 – 30 tahun, 31 – 35 tahun, dan 36
tahun.
Berdasarkan Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa usia guru TK Bogor Raya lebih
banyak yang berusia 26 – 30 tahun sebanyak enam orang dan usia guru SD Bogor
Raya lebih banyak yang berusia di atas 36 tahun sebanyak sebelas orang. Hal ini
menunjukkan bahwa guru TK dan SD Bogor Raya mayoritas terdiri dari orang
yang bekerja pada usia matang. Usia matang mengindikasikan lebih banyaknya
pengalaman dan tingginya tingkat komitmen terhadap pekerjaan.
Karakteristik Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan responden dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu kelompok pendidikan D3, pendidikan S1, dan pendidikan S2. Pada Tabel 3
karakteristik berdasarkan latar belakang pendidikan menunjukkan bahwa guru TK
dan SD Sekolah Bogor Raya mayoritas memiliki latar belakang pendidikan S1. Di
TK Bogor Raya terdapat 14 orang guru berlatar pendidikan S1, sisanya adalah 4
orang yang berlatar pendidikan D3 dan 2 orang yang berlatar pendidikan S2. Di
SD Bogor Raya terdapat 27 orang guru berlatar pendidikan S1 dan 3 orang yang
berlatar pendidikan S2.
Pada kenyataannya Sekolah Bogor Raya memang menetapkan calon guru TK
yang ingin melamar minimal memiliki latar pendidikan D3 dan guru SD minimal
S1. Hal ini mengindikasikan bahwa latar belakang pendidikan yang tinggi akan
lebih mendukung guru untuk menjalankan tugasnya.
Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja
Pada Tabel 3 mendeskripsikan juga jumlah guru TK dan SD Sekolah Bogor
Raya berdasarkan masa kerjanya. Masa kerja ini dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu kelompok masa kerja ≤ 3 tahun, masa kerja 4 – 6 tahun, masa kerja 7 – 9
tahun, dan masa kerja > 9 tahun.
Masa kerja guru TK Bogor Raya rata-rata didominasi oleh para guru yang
bekerja selama kurun waktu 1 sampai 3 tahun yaitu sebanyak 8 orang. Sementara
masa kerja guru SD Bogor Raya rata-rata didominasi oleh para guru yang bekerja
lebih dari 9 tahun yaitu sebanyak 10 orang. Lamanya masa kerja menunjukkan
banyaknya pengalaman bekerja sebagai guru di Sekolah Bogor Raya. Pada
kenyataannya Sekolah Bogor Raya sedang menerima banyak guru baru untuk TK
karena adanya mutasi guru TK yang masa kerjanya lebih lama untuk pindah
menjadi guru SD.

13

Karakteristik Berdasarkan Jabatan
Deskripsi karakteristik guru TK dan SD Bogor Raya berdasarkan jabatan
dilakukan untuk melihat jumlah yang paling mendominasi. Jabatan guru TK dan
SD Bogor Raya ini dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu coordinator
teacher, head teacher, subject teacher, dan assistant teacher.
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui terdapat jumlah assistant teacher paling
banyak di TK Bogor Raya yaitu 8 orang. Sisanya adalah 6 orang head teacher dan
6 orang coordinator teacher. Jumlah tersebut kemudian disebarkan ke masingmasing kelas yaitu K1, K2, K3, dan Prep yang dibagi menjadi kelas A dan B.
Untuk SD Bogor Raya terdapat jumlah yang sama untuk jabatan assistant
teacher dan head teacher yaitu masing-masing berjumlah 12 orang yang
didistribusikan ke Grade 1 sampai Grade 6 yang juga dikelompokkan menjadi
dua kelas A dan B. Di SD hanya terdapat 1 orang coordinator teacher yang
mengelola kurikulum untuk kelas 1 sampai 6.
Sisanya adalah 5 orang yang menjabat sebagai subject teacher atau guru
bidang studi. Mereka adalah guru sains, guru musik, guru olahraga, guru seni, dan
guru IT (teknologi dan informasi). Kelima guru ini mengajar di SD.
Tabel 3. Karakteristik Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya
Karakteristik
Kategori
TK
Berdasarkan
Laki-laki
5
Jenis Kelamin
Perempuan
15
20 – 25 tahun
5
26 – 30 tahun
6
Usia
31 – 35 tahun
4
5
36 tahun
D3
4
Latar Belakang
S1
14
Pendidikan
S2
2
≤ 3 tahun
8
4 – 6 tahun
4
Masa Kerja
7 – 9 tahun
4
> 9 tahun
4
Coordinator Teacher
6
Head Teacher
6
Jabatan
Assistant Teacher
8
Subject Teacher
-

SD

TOTAL

4
26
5
6
8
11
27
3
8
5
7
10
1
12
12
5

9
41
10
12
12
16
4
41
5
16
9
11
14
7
18
20
5

Persepsi guru TK & SD Sekolah Bogor Raya Terhadap Pelatihan
Pelatihan merupakan dimensi penting yang berguna untuk meningkatkan
kemampuan dan kinerja guru. Indikator pelatihan dinilai berdasarkan lima
indikator yaitu indikator materi pelatihan, instruktur atau pelatih, media pelatihan,
fasilitas pelatihan, dan jadwal pelatihan.
Diantara ke lima indikator, indikator materi pelatihan memiliki skor rataan
tertinggi yaitu 4,23 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4, yang artinya guru TK
dan SD Bogor Raya sudah setuju bahwa materi pelatihan yang ada sudah baik dan
sudah sesuai dengan tujuan atau sasarannya. Skor rataan dari masing-masing
pernyataan terkait lima indikator pelatihan akan ditunjukan lebih rinci pada
penjelasan berikutnya.

14

Tabel 4. Hasil Penghitungan Rata-rata Skor Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya Terhadap Pelatihan
Indikator Pelatihan
Skor Rata-rata
Kriteria
Materi Pelatihan

4,23

Sangat Baik

Instruktur/Pelatih

4,12

Baik

Media Pelatihan

4,09

Baik

Fasilitas Pelatihan

4,11

Baik

Jadwal Pelatihan

4,00

Baik

Hasil Akhir

4,11

Baik

Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rata-rata tertinggi

Materi Pelatihan
Pada Tabel 5 dapat dilihat lima pernyataan yang mewakili materi pelatihan.
Pernyataan nomor 1 memiliki nilai rataan tertinggi dibanding empat pernyataan
lainnya. Artinya 33 orang guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya sudah setuju
bahwa sasaran pelatihan sudah jelas disampaikan di awal pelatihan, hal ini berarti
guru mengetahui tujuan atau kompetensi apa yang dapat dikembangkan bagi
dirinya melalui pelatihan tersebut.
Hasil akhir persepsi guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya menunjukkan
bahwa indikator materi pelatihan sudah sangat baik. Hal ini berarti kesesuaian
antara materi pelatihan dengan tujuan pelatihan ataupun kesesuaian materi dengan
topik pelatihan yang diselenggarakan sudah sangat baik.
Tabel 5. Persepsi Guru TK & SD Sekolah Bogor Raya Mengenai Indikator Materi Pelatihan

No
1
2
3
4

5

1

Materi Pelatihan
Sasaran pelatihan jelas
Pelatihan sesuai dengan kompetensi
yang dibutuhkan
Materi pelatihan dibutuhkan juga untuk
pekerjaan
Banyak kesempatan untuk
mempraktekan materi selama pelatihan
Materi pelatihan dapat dipakai
membantu belajar

Skor Penilaian
2
3
4

5

Rataan

Kriteria

17

4.34

Sangat Baik

33

13

4.18

Baik

2

31

15

4.18

Baik

0

5

34

11

4,12

Baik

0

3

27

20

4.34

Sangat Baik

4.23

Sangat Baik

STS

TS

KS

S

SS

0

0

0

33

0

0

4

0

2

0
0

Hasil Akhir
Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rataan tertinggi

Instruktur atau Pelatih
Pada tabel 6 menunjukkan persepsi guru TK dan SD Bogor Raya terhadap
instruktur atau pelatih. Pada tabel dapat dilihat pernyataan nomor 6 memiliki nilai
rataan tertinggi yaitu 4.30. Artinya 35 guru dari total 50 guru di TK dan SD Bogor
Raya setuju bahwa pelatih memberi kesempatan untuk terlibat. Hal ini sangat
penting mengingat bahwa pada pelatihan PYP (Primary Years Programme) guru
lebih banyak melakukan praktek.
Secara keseluruhan, persepsi guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
pelatih atau instruktur pelatihan dapat dikatakan baik. Hal ini berarti kesesuaian
keahlian pelatih dengan bidang materi, kemampuan komunikasi, dan keterampilan
pelatih dalam mengikutsertakan peserta pelatihan untuk berpartisipasi sudah
dinilai baik.

15

Tabel 6. Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya Mengenai Indikator Pelatih

No
6.
7.
8.
9.
10.

1

Instruktur/Pelatih
Memberi kesempatan untuk terlibat
Memberikan bantuan
Mampu melatih keterampilan
Memiliki pengetahuan yang berkaitan
Empati dan komunikatif

Skor Penilaian
2
3
4

5

STS

TS

KS

S

SS

0
0
0
0
0

0
1
1
0
2

0
3
6
5
4

35
32
35
39
31

15
14
8
6
13

Hasil Akhir

Rataan

Kriteria

4.30
4.18
4.00
4,02
4.10

Sangat Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

4.12

Baik

Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rataan tertinggi

Media Pelatihan
Tabel 7 menunjukkan persepsi guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap
media pelatihan. Pernyataan nomor 14 memiliki nilai rataan tertinggi. Artinya
mayoritas sebanyak 34 guru TK dan SD Bogor Raya setuju bahwa bahwa media
berupa audio visual dan alat pelatihan sangat membantu memahami materi.
Secara keseluruhan, guru TK dan SD Bogor Raya memberikan persepsi yang
baik terhadap indikator media pelatihan. Hal ini mengindikasikan bahwa media
yang digunakan selama pelatihan sudah sesuai dengan tujuan pelatihan, termasuk
lingkungan yang kondusif sudah dinilai baik dalam membantu memahami materi.
Tabel 7. Persepsi Guru TK dan SD Mengenai Indikator Media Pelatihan

No

11.
12.
13.
14.
15.

1

Media Pelatihan
Media membantu mempelajari
materi
Tes evaluasi membantu menjadi terlatih
Lingkungan yang memperkuat motivasi
Media berupa audio visual dan alat
pelatihan membantu memahami
Lingkungan kondusif

Skor Penilaian
2
3
4

5

Rataan

Kriteria

12

4.13

Baik

26
29

15
12

4.10
4.04

Baik
Baik

5

34

11

4,12

Baik

5

32

11

4.04

Baik

4.09

Baik

STS

TS

KS

S

SS

0

1

3

34

0
0

1
1

8
8

0

0

0

2

Hasil Akhir
Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rataan tertinggi

Fasilitas Pelatihan
Tabel 8 mendeskripsikan persepsi guru TK dan SD Bogor Raya terhadap
fasilitas pelatihan. Pernyataan nomor 20 memiliki nilai rataan tertinggi
dibandingkan ke empat pernyataan lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan 34 orang
guru TK dan SD Bogor Raya yang setuju untuk diberikan arahan dalam
menggunakan fasilitas. Hal ini sangat penting karena pada saat pelatihan, para
guru diperkenalkan pada fasilitas baru, seperti contohnya fasilitas teknologi
komputer atau software baru yang nanti dapat digunakan saat praktek
pembelajaran maupun kegiatan belajar mengajar.
Secara keseluruhan guru TK dan SD Bogor Raya memiliki persepsi yang baik
terhadap fasilitas yang ada selama pelatihan. Komponen lain seperti ruang kelas,
pengaturan suhu dalam ruangan, serta bahan dan alat yang digunakan juga
mempengaruhi persepsi mereka terhadap pelaksanaan pelatihan yang baik karena
sangat menunjang kegiatan pembelajaran selama pelatihan.

16

Tabel 8. Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya Terhadap Indikator Fasilitas Pelatihan

No
16.
17.
18.
19.
20.

1

Fasilitas Pelatihan
Semua yang diperlukan tersedia
Fasilitas mendukung pembelajaran
Fasilitas pelatihan memadai
Dapat digunakan setiap saat dibutuhkan
Diberikan arahan untuk
menggunakan fasilitas

Skor Penilaian
2
3
4

5

Rataan

Kriteria

14
8
8
13

4.06
4.12
4.10
4,16

Baik
Baik
Baik
Baik

13

4.18

Baik

4.11

Baik

STS

TS

KS

S

SS

0
0
0
0

2
0
0
0

7
2
3
5

27
40
39
32

0

1

2

34

Hasil Akhir
Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rataan tertinggi

Jadwal Pelatihan
Pada Tabel 9 menunjukkan persepsi guru TK dan SD Bogor Raya terhadap
waktu atau jadwal pelatihan. Sebanyak 37 orang guru TK dan SD Bogor Raya
setuju apabila pelatihan diadakan menjelang libur atau sebelum masuk.
Secara keseluruhan guru TK dan SD memberikan persepsi yang baik terhadap
jadwal pelatihan. Hal ini berarti ketepatan waktu dan kesesuaian waktu dengan
peserta pelatihan, atasan para peserta, dan kondisi belajar yang ada sudah baik
sehingga mempengaruhi reaksi para guru terhadap pelatihan.
Tabel 9. Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya Terhadap Indikator Jadwal Pelatihan

No

21.
22.
23.
24.
25.

Jadwal Pelatihan
Tidak pernah mengganggu kegiatan
belajar mengajar
Sekolah tidak pernah terpaksa
diliburkan untuk kegiatan pelatihan
Meskipun waktu jadwal pelatihan tidak
dalam masa libur, kegiatan belajar
mengajar tetap terlaksana dengan baik
Terorganisir dnegan baik
Diadakan pada menjelang libur atau
sebelum masuk

1

Skor Penilaian
2
3
4

5

Rataan

Kriteria

12

3.98

Baik

35

8

4.02

Baik

8

27

8

3.70

Baik

1

4

36

9

4,06

Baik

0

1

37

12

4.22

Baik

4.00

Baik

STS

TS

KS

S

SS

1

3

4

30

0

0

7

1

6

0
0

Hasil Akhir
Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rataan tertinggi

Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya Terhadap Kinerja Setelah
Mengikuti Pelatihan
Pelatihan yang berhasil akan menghasilkan peningkatan kinerja. Kinerja guru
dinilai berdasarkan lima dimensi yaitu dimensi kualitas kerja, dimensi kecepatan
atau ketepatan, dimensi inisiatif kerja, dimensi kemampuan dalam kerja, dan
dimensi komunikasi.
Berdasarkan Tabel 10 di bawah diperoleh hasil perhitungan skor rata-rata dari
setiap dimensi kinerja. Skor rataan tertinggi dari kelima dimensi adalah dimensi
inisiatif kerja sebesar 4,60 yang artinya guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya
sangat setuju bahwa inisiatif mereka mampu dikembangkan dan ditingkatkan
pasca mengikuti pelatihan. Skor rataan dari masing-masing pernyataan terkait
lima dimensi kinerja guru akan ditunjukan lebih rinci pada penjelasan selanjutnya.

17

Tabel 10. Hasil Penghitungan Rata-rata Skor dari Setiap Dimensi Kinerja Guru
Dimensi Kinerja

Skor Rata-rata

Kriteria

Kualitas Kerja

4,45

Sangat Baik

Kecepatan/Ketepatan

4,36

Sangat Baik

Inisiatif

4,60

Sangat Baik

Kemampuan

4,33

Sangat Baik

Komunikasi

4,43

Sangat Baik

Hasil Akhir

4,43

Sangat Baik

Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rata-rata tertinggi

Kualitas Kerja
Kualitas guru mempunyai tiga indikator yaitu menguasai bahan, mengelola
proses belajar mengajar, mengelola kelas yang terlihat dari bagaimana guru
mempersiapkan bahan dan mengikuti kalender akademik. Tabel di bawah ini akan
menjelaskan persepsi guru TK dan SD Bogor Raya terhadap kinerja setelah
pelatihan dilihat dari dimensi kualitas kerja dalam bentuk rataan skor.
Berdasarkan Tabel 11 dapat dijelaskan bahwa angka tertinggi dari rataan skor
adalah 4.62 yang artinya setiap guru TK dan SD Bogor Raya mayoritas
menyatakan sangat setuju jika kualitas kerja yang baik tercermin dari rencana
pertemuan yang disesuaikan dengan kalender akademik. Artinya jika terdapat hari
libur pada kalender akademik, guru tetap mampu merampungkan semua materi
ajaran sesuai dengan rencana pertemuan yang telah dibuat sebelum ujian sekolah
dimulai.
Tabel 11. Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap Dimensi Kualitas Kerja

No
1.
2.
3.
4.
5.

Kualitas Kerja
Menyiapkan materi minimal satu hari
Rencana pertemuan disesuaikan
dengan kalender akademik
Rencana pertemuan ditepati
Melakukan pre test untuk siswa
Perkembangan belajar siswa diatur
dengan baik

1

Skor Penilaian
2
3
4

5

Rataan

Kriteria

STS

TS

KS

S

SS

0

0

4

13

33

4.58

Sangat Baik

0

1

2

12

35

4.62

Sangat Baik

0
3

0
1

3
8

16
13

31
25

4. 56
4,12

Sangat Baik
Baik

0

0

6

19

25

4.22

Sangat Baik

4.00

Sangat Baik

Hasil Akhir
Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rataan tertinggi

Kecepatan atau Ketepatan Kerja
Dimensi kecepatan atau ketepatan kerja mempunya tiga indikator yaitu
menggunakan media atau sumber belajar sehingga membantu pemahaman siswa,
menguasai landasan pendidikan sehingga tidak membuat penjelasan yang keliru,
ketepatan dalam pemberian penilaian, dan merencanakan program pengajaran.
Tabel di bawah ini akan menjelaskan persepsi guru TK dan SD Bogor Raya
terhadap kinerja setelah pelatihan dilihat dari dimensi kecepatan atau ketepatan
kerja dalam bentuk rataan skor.
Berdasarkan Tabel 12 dapat dijelaskan bahwa angka tertinggi dari rataan skor
adalah 4.70. Artinya setiap guru TK dan SD Bogor Raya mayoritas menyatakan
sangat setuju bahwa penilaian pekerjaan siswa yang dilakukan dengan objektif
paling mencerminkan kecepatan atau ketepatan kerja.

18

Tabel 12. Persepsi Guru TK dan SD Sekolah Bogor Raya terhadap Dimensi Kecepatan atau Ketepatan Kerja

No

6.
7.
8.
9.
10.

1

Kecepatan/Ketepatan Kerja
Rencana pengajaran disusun
berdasarkan analisis kemampuan awal
siswa
Menilai objektif pekerjaan siswa
Soal diberikan dari yang pernah
diajarkan
Menghindari penjelasan konsep yang
keliru
Materi berdasarkan kurikulum yang
berlaku

Skor Penilaian
2
3
4

5

Rataan

Kriteria

21

4.02

Baik

11

37

4.70

Sangat Baik

4

17

29

4. 50

Sangat Baik

0

3

19

28

4, 5

Sangat Baik

0

10

13

24

4.10

Baik

4.36

Sangat Baik

STS

TS

KS

S

SS

2

2

10

15

0

0

2

0

0

0
3

Hasil Akhir
Keterangan: Cetak tebal merupakan skor rataan tertinggi

Inisiatif dalam Kerja
Dimensi inisatif dalam kerja memiliki tiga indikator diantaranya memimpin
kelas yang dimaksudkan sebagai pengendalian ketertiban siswa, mengelola
interaksi belajar mengajar dimaksudkan guru dapat memberikan stimulus pada
siswa agar aktif melalui empat keterampilan yaitu keterampilan bertanya
(questioning skill), keterampilan memberi penguatan (reinforcement skill),
keterampilan mengadakan variasi, dan ke