LKP : Teknik Editing HardNews di Program Buletin Jatim Metro TV Jawa Timur.

(1)

KERJA PRAKTEK

Nama : ALIF RAHARJA

NIM : 09.51016.0027

Program Studi : DIV Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA


(2)

v

ABSTRAK

Pertelevisian berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. Berita yang

disam-paikan oleh televisi disamdisam-paikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat, terutama

masyarakat jawa timur.

Editing adalah proses akhir rangkaian produksi audio visual. Pada tahap ini

dil-akukan pemilihan, pemotongan, dan penyambungan kembali gambar-gambar yang

telah dibuat saat proses shooting berlangsung.

Program berita siap tayang Buletin Jatim Metro TV Jawa Timur tayang selama

satu jam setiap hari senin hingga jumat. Program tersebut yang diteliti oleh penulis

sebagai editor.


(3)

vi

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Masalah ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Pelaksanaan ... 3

1.7 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Video ... 5

2.2 Broadcasting ... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek ... 17

3.2 Detail Proses Pengerjaan Buletin Jatim ... 18

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profil Umum Perusahaan ... 20

4.2 Sejarah Umum Tentang Berdirinya Metro TV... 20

4.3 Latar Belakang Perusahaan ... 22

4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur ... 23


(4)

vii

4.6 Visi dan Misi ... 24

4.6.1 Visi ... 24

4.6.2 Misi ... 24

4.7 Logo dan Makna ... 25

BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Implementasi Karya ... 28

5.2 Buletin Jatim ... 28

5.3 Proses Produksi Buletin Jatim ... 29

BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan ... 32

6.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

viii

Gambar 5.1 Proses editing menggunakan software final cut pro ... 29 Gambar 5.2 Proses editing isi ... 30 Gambar 5.3 Penjelasan ... 31


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini masyarakat sangat membutuhkan berita sebagai salah satu sumber

informasi. Karena berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta yang ada,

menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala

seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. Masyarakat sendiri

butuh informasi yang actual dan terpercaya tentang kejadian yang terjadi di

seke-liling kita.

Selain itu, berita tidak hanya dijelaskan atau disajikan secara tertulis saja,

melainkan berita juga dapat disajikan secara visual. Hal Ini dapat memudahkan

masyarakat untuk mengerti maksud dari isi di dalam berita tersebut. Visual berita

biasanya dituangkan dalam media televisi.

Bentuk visual itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu visual dalam bentuk

gambar dan visual dalam bentuk tulisan. Berita visual yang ditampilkan dalam

bentuk gambar biasanya terdapat alur cerita kejadian tersebut, sehingga

memu-dahkan masyarakat mengerti secara detail berita yang ditayangkan di televisi.

Se-dangkan berita visual yang ditampilkan dalam bentuk tulisan, itu hanya berupa

inti dari berita lengkap. Jadi dapat membuat masyarakat penasaran akan berita

yang akan ditayangkan. Biasanya visual tulisan ini ditayangkan di awal berita dan


(7)

Dalam pengeditan berita bentuk visual ini, dibutuhkan media video editing

untuk menata gambar-gambar yang akan dibuat dalam satu segment. Gambar

yang sebelumnya sudah diambil lewat kamera video ini akan ditata satu persatu

sesuai urutan cerita. Agar membuat penonton tidak bosan, biasanya diselipkan

dubbing presenter ke dalam video tersebut. Hal ini membuat penonton lebih

mengerti maksud gambar didalam berita itu.

Maka dalam laporan KP saya ini, akan mempelajari tentang cara menyusun

gambar dalam suatu berita. Berita yang ditampilkan sebelumnya dipilih dan

died-it, agar terlihat secara rinci dan teratur. Disela berita tersebut juga akan

memunculkan text yang sesuai dengan gambar. Bersamaan dengan pergantian

gambar, text akan muncul secara singkat, hanya untuk memudahkan penonton

yang kelewatan melihat berita tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penulis

merumus-kan permasalahan menyusun rangkaian audio visual agar pesan yang ada dalam

tayangan tersebut dapat diterima oleh masyarakat.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil batasan masalah tentang

permasalahan menyusun rangkaian audio visual agar pesan yang ada dalam


(8)

3

1.4 Tujuan Masalah

Berdasarkan Batasan Masalah diatas tujuan yang diambil adalah

permasala-han menyusun rangkaian audio visual agar pesan yang ada dalam tayangan

tersebut dapat diterima oleh masyarakat.

1.5 Manfaat

Berdasarkan tujuan diatas dapat diambil manfaat yaitu permasalahan

menyusun rangkaian audio visual agar pesan yang ada dalam tayangan tersebut

dapat diterima oleh masyarakat.

1.6 Pelaksanaan

KP ini dilaksanakan dalam periode 01 July 2012 – 01 Agustus 2012,

di-perusahaan PT. Media Lestari Satu (Metro TV Jatim) dalam bidang pertelevisian,

dengan jadwal kerja senin – jumat pada pukul 08.00 – 17.30.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan kerja peraktek ini terdiri dari beberapa bab dimana

masing-masing bab terdiri dari berbagai sub-sub bab yang bertujuan untuk menjelaskan

pokok-pokok bahasan dalam penyusunan laporan ini. Adapun sistematika

penu-lisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan


(9)

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengertian karakter generator serta

gambaran besar dalam pengoperasian karakter generator dalam program Jurnal

Pagi Metro TV Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan yang

dikerjakan dalam Kerja Praktik ini.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan

misi perusahaan, serta logo dan makna dari perusahaan.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

Dalam bab ini merupakan implementasi karya yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini akan disampaikan simpulan serta saran oleh penulis sebagai


(10)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, men-transmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan “penglihatan dan pendengaran” . Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi yaitu, 1. Entertainment: roadcast TV, VCR/DVD recording

2. Interpersonal: video telephony, video conferencing 3. Interactive: windows

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan audio, se-hingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder.

Camcorder terdiri dari 3 komponen:

1. Lensa: untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan kecepatan shutter. 2. Imager: untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal electronic video. 3. Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan

A. Pengambilan gambar video kamera dapat menggunakan teknik inter-leaced

Adalah metode untuk menampilkan image/gambar dalam raster- scanned dis-play device seperti CRT televisi analog, yang ditampilkan bergantian antara


(11)

garis ganjil dan genap secara cepat untuk setiap frame. Refresh rate yang dis-arankan untuk metode interlaced adalah antara 50-80Hz. Interlace digunakan di sistem televisi analog:

PAL (50 fields per second, 625 lines, even field drawn first) SECAM (50 fields per second, 625 lines)

NTSC (59.94 fields per second, 525 lines, even field drawn first)

B. Video digital memiliki keuntungan:

a. Interaktif

b. Cara Penyimpanan

Video digital disimpan dalam media penyimpanan random contohnya mag-netic/optical disk. Sedangkan video analog menggunakan tempat penyim-panan sekuensial, contohnya magnetic disc/kaset video. Video digital dapat memberikan respon waktu yang cepat dalam mengakses bagian manapun dari video.

c. Proses editing

Dalam melakukan proses editing yang menggunakan sistem digital men-jadikan proses editing menjadi lebih cepat dan mampu dilihat secara lang-sung hasilnya.

d. Kualitas

Kualitas: sinyal analog dari video analog akan mengalami penurunan kuali-tas secara perlahan karena adanya pengaruh kondisi atmosfer. Sedangkan video digital kualitasnya dapat diturunkan menggunakan teknik kompresi.


(12)

7

Transmisi dan distribusi mudah karena dengan proses kompresi, maka vid-eo digital dapat disimpan dalam CD, ditampilkan pada web, dan ditrans-misikan melalui jaringan.

C. Representasi sinyal video meliputi 3 aspek Representasi Visual

Tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa berada discene (lo-kasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene.

a. Vertical Detail dan Viewing Distance

Aspek rasio adalah perbandingan lebar dan tinggi, yaitu 4:3. Tinggi gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang dengan menghi-tung rasio viewing distance (D) dengan tinggi gambar (H) -> D/H. etiap detail image pada video ditampilkan dalam pixel-pixel.

b. Horizontal Detail dan Picture Width

Lebar gambar pada TV konvensional = 4/3 x tinggi gambar c. Total detail content

Resolusi vertikal = jumlah elemen pada tinggi gambar. Resolusi hor-izontal = jumlah elemen pada lebar gambar x aspek rasio. Total pixel = pixel horizontal x pixel vertikal.

d. Perception of depth

Dalam pandangan / penglihatan natural, kedalaman gambar tergan-tung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua


(13)

mata. Pada layar flat, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subject benda yang tampak.

e. Warna

Gambar berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna primer RGB (merah, hijau, biru).

f. Contiunity of motion

Mata manusia melihat gambar sebagai suatu gerakan kontinyu jika ambar-gambar tersebut kecepatannya lebih besar dari 15 frame/detik Untuk video motion biasanya 30 frame/detik, sedangkan movies bi-asanya 24 frame/detik.

g. Flicker

Untuk menghindari terjadinya flicker diperlukan kecepatan minimal melakukan refresh 50 cycles/s.

D. Pertelevisian

NTSC (National Television System Committee)

a. 525 baris, 60 Hz refresh rate.

b. Digunakan di Amerika, Korea, Jepang, dan Canada. c. Frame rate 30 fps

d. Menggunakan format YIQ

PAL (Phase Alternating Line)

a. 625 baris, 50 Hz refresh rate


(14)

9

c. Frame rate25 fps

d. Menggunakan format YUV.

SECAM (Séquentiel couleur avec mémoire)

a. Digunakan di Perancis, Rusia, dan Eropa timur

b. Berdasarkan frequency modulation dengan 25 Hz refresh rate dan 625 baris.

HDTV (High Definition TV)

a. Standar televisi baru dengan gambar layar lebar, lebih jernih dan suara kualitas CD Auido.

b. Aspek ratio 16:9 dibandingkan dengan sistem lain 4:3. c. Resolusi terdiri dari 1125 (1080 baris aktif) baris

d. Jumlah garis horisontal dalam gambar video (525 atau 625) e. Apakah frame ratenya 30 atau 25 frame per detik

f. Jumlah bandwidth yang digunakan.

g. Apakah menggunakan sinyal AM atau FM untuk audio videonya.

2.2 BROADCASTING

Menurut http://sosbud.kompasiana.com/2010/06/16/ilmu-tentang-broadcasting/, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (au-dio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan pe-nonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun ra-dio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.


(15)

A. Proses Produksi Dalam Stasiun Televisi

Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program televisi. Untuk melakukan produksi di satsiun televisi terdiri dari 9 tahap, kesembilan tahap ter-sebut adalah:

a. Membuat tujuan dari produksi

bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.

b. Menganalisa target penonton

sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan ada-lah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis,


(16)

geo-11

grafis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, ke-maslah program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.

c. Evaluasi acara

Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah pro-gram sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika propro-gram yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru. Kesala-han-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.

d. Membuat proposal program

Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Da-lam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi


(17)

desain program.

e. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule

Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang menga-tur itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departe-ment. Di dalam TV Programming akan tercakup

i. Orientasi Program ii. Kebijakan Program iii. Strategi Program iv. Sumber Acara

v. Pola Acara vi. Kriteria Acara

vii. Pengembangan Program

f. Memilih lokasi

Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memu-tuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.

g. Memilih pemeran dan peralatannya

Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dil-akukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai


(18)

13

bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjan-jian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komput-er jika produksi tkomput-ersebut membutuhkan sentuhan computkomput-er.

h. Memulai latihan dan shooting

tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.

i. Pasca Produksi

Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lem-baga televisi, acara aka dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para inform-er.

C. Produksi news/berita

a. Hardnews

Menurut Jani Yosef (2009 : 23) mengatakan bahwa hard news merupakan berita yang sangat penting terkait peristiwa atau masalah


(19)

penting yang perlu secepatnya diketahui oleh masyarakat. Jadi hardnews

adalah berita yang layak dan perlu diketahui masyarakat seperti bentrokan, pembunuhan, banjir, gempa bumi, dan lain sebagainya.

b. Pra Produksi

Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap dalam mencari informasi terbaru tentang berita-berita yang akan diliput. Dalam hal ini perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan, selain itu pihak televisi juga harus tetap berhubungan dengan masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian, rumah sakit, kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian berita. Beberapa hal yang biasa dilakukan pada tahap pra produksi antara lain adalah riset dan daftar harapan atau wishlist. wishlist

adalah daftar sejumlah hal yang diharapkan diperoleh tim liputan saat be-rada di lapangan. Salah satu unsur dalam wishlist adalah urutan visu-al/shot list. Visual/shot list adalah urutan gambar yang diinginkan pro-duser sehingga bisa dikatakan bahwa ini merupakan bentuk sederhana dari

storyboard. wishlist juga seringkali disamakan dengan TOR atau Terms Of Reference.

Contoh Wishlist:

WISH LIST REP/CAM : LOCATION : DURATION :


(20)

15

NARASUMBER :

Rancangan wishlist berguna agar saat dilapangan pembagian kerja dapat dilakukan dengan rapi dan memperoleh informasi dan stok gambar yang lebih. Ini semua dilakukan agar saat melakukan produksi para editor tidak mengalami kesulitan dalam pemilihan gambar dan menyesuaikan dengan tema berita tersebut.

c. Produksi

Produksi dapat dilakukan setelah mendapatkan stok gambar dari reporter dan kameraman saat pasca produksi, stok gambar tersebut dipilah-pilah sesuai dengan kejadian dilapangan. Setelah itu dapat dilakukan produksi, produksi ini terbagi atas tim yang berbeda.

d. Pembuatan V.O

Sebelum melakukan editing tim pembuat narasi harus dilakukan pembuatan V.O atau voice over, atau latar belakang suara. Ini dibuat untuk mendukung proses editing nanti. Setelah narasi dibuat untuk V.O makan proses perekaman dapat dilakukan. Proses perekaman V.O akan dilakukan oleh presenter atau orang yang memang mampu dalam melakukan V.O. Orang-orang tersebut harus memiliki karakter suara yang baik dan tegas, agar dalam penempatan dalam latar belakang akan mendukung pember-itaan.

e. Proses Editing

Sebelum melakukan editing, editor harus melihat narasinya terlebih dahulu. Setelah itu latar belakang atau V.O diperoleh, maka editor dapat


(21)

melakukan editing. Dalam hal ini editor harus jelih, pemilihan gambar yang sesuai akan menjadikan berita yang ditampilkan tidak hanya sekedar memberikan informasi tetapi juga akan menarik bila dilihat oleh masyara-kat. Karena dalam berita hardnews lebih diutamakan gambar yang mejelaskan gambar bentrokan yang di letakkan di depan berita. Dalam proses editing pemilihan gambar, peletakan V.O dengan benar, memilih musik untuk background, dan tarnsisi pada gambar adalah faktor-faktor utama dalam proses editing. Apabila semua telah diedit dengan baik, etor dapat mengirim hasil editan-nya ke komputer kepala edietor untuk di-periksa ulang sebelum ditayangkan.

f. Pasca Produksi

Berita yang sudah fix/layak tayang akan, maka akan langsung dikirim ke komputer pusat untuk dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program acara yang ditentukan pula.


(22)

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek

Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan prosedur pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan – tahapan penting yang harus dilalui sebagai berikut :

a. Survei lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk mengamati proses pembuatan produksi multimedia.

b. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi referensi untuk pelaksanaan rencana pengembangan sistem.

c. Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam intalasi.

d. Pembuatan produk multimedia, pada pembuatan produk sendiri terdapat be-berapa tahap, antara lain :

i. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi, alternatif, so-lusi dan prioritas pengembangan.

ii. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan sasaran yang akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan yang lebih terinci, evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk menunjang perancangan esain.


(23)

iii. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefinisikan kebutuhan fungsional dan non-fungsional untuk menunjang informasi yang akurat.

iv. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi fungsional, konfigurasi hardware atau software yang support dengan komputer klien.

v. Revisi Produk, melakukan perbaikan dan pemantauan baik untuk CD-Rom Sinetron setelah dilakukan percobaan oleh klien.

vi. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk multi-media tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam sebuah laporan.

3.2 Detail Proses Pengerjaan Buletin Jatim

Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam tiga jenis tahap yaitu :

a. Tahap Pra produksi Pembuatan Narasi

Apabila berita sudah masuk pembuatan narasi harus segera dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk pembuatan pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim ini berbeda dengan tim dari editor berita/news

V.O (voice.over)

Disni akan dilakukan proses pengambilan V.O terlebih dahulu, dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh editor itu sendiri atau dengan editor


(24)

19

yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 2 orang, 1 editor dan 1 presenter yang mengisi V.O tersebut.

b. Tahap Produksi :

Dalam produksi penulis langsung melakukan editing gambar dan suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena berita yang diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang. Sehingga penulis harus benar-benar cepat dalam melakukan editing.


(25)

20 4.1 Profil Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon : (031) 5620971 (Hunting)

Fax : (031) 5620991 (General) (031) 5623120 (Redaksi) Email : Birosurabaya@yahoo.com Website : www.metrotvnews.com

Slogan : METRO TV Knowledge To Elevate

4.2Sejarah umum tentang berdirinya Metro TV

Metro TV adalah stasiun televisi swasta Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari media group, yang memiliki tujuan menyebarkan berita dan in-formasi ke seluruh pelosok Indonesia. Media group itu sendiri merupakan suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar media Indonesia. PT. Indonesia Televisi Indonesia mem-peroleh izin penyiaran atas nama “Metro TV” pada tanggal 25 oktober 1999. Pada tanggal 25 november 2000, Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, se-jak tanggal 1 april 2001, Metro TV mulai bersiaran 24 jam.


(26)

21

Metro TV merupakan sebuah stasiun TV yang focus pada berita. Tetapi selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya serta laiinya, guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita yang edukatif.

Metro TV telah disiarkan di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 25 transmisi, dan salah satunya berada di Jawa Timur. Selain menampilkan siaran dari Metro TV Jakarta, Metro TV jawa timur saat ini telah melakukan siaran local, dengan menyajikan berita seputar Jawa Timur. Pada mu-lanya Metro TV Jawa Timur merupakan Metro TV biro Surabaya. Seiring dengan pesatnya kebutuhan akan informasi terutama bagi masyarakat Jawa Timur, Metro TV biro Surabaya kemudian diubah menjadi stasiun Metro TV Jawa Timur.

Metro TV Jawa Timur merupakan stasiun Televise berita di Jawa Timur yang awalnya merupakan kantor biro Metro TV untuk wilayah di Jawa Timur. Dengan pesatnya kebutuhan masyarakat akan informasi, terutama bagi masyarakat Jawa Timur. Metro TV biro Jawa Timur diubah menjadi stasiun Televise local yaitu Metro TV Jawa Timur yang menyajikan berita-berita seputar Jawa Timur.

Latar belakang yang didirikannya Metro TV Jawa Timur adalah masyarakat Jawa Timur yang memiliki keragaman dalam informasi tetang berbagai hal yang bersifat khas maupun global. Dengan adanya dasar pemikiran tersebut maka Met-ro TV Jawa Timur hadir dengan suguhan pMet-rogram yang memiliki kedekatan dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur menyajikan


(27)

berbagai informasi yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan potensi Jawa Timur di berbagai bidang.

4.3 Latar Belakang Perusahaan

Secara umum media massa mempunyai empat fungsi, yaitu educate, enter-taint, informative dan social control. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan integritas bangsa dan juga memperkaya wawasan generasi muda akan perkem-bangan dunia yang semakin cepat. Dengan demikian diharapkan generasi penerus akan menjadi generasi penerus yang mempunyai pengetahuan luas, demokratis, adil dan sejahtera.

Kemajuan di bidang teknologi membawa dampak positif dan negatif terhadap perkembangan jati diri generasi muda. Positifnya adalah generasi muda mampu mengetahui perkembangan dunia dengan sangat mudah, yaitu dengan menyaksi-kan siaran televisi melalui program yang ditayangmenyaksi-kan. Negatifnya adalah ku-rangnya filter dan juga pengawas yang bisa menyaring informasi apa saja yang bisa diterima oleh generasi muda.

Masyarakat Jawa Timur saat ini telah memiliki informasi tentang keane-karagaman kebudayaan global yang bisa mereka dapatkan dari penyiaran maupun dari sumber yang berkaitan. Selain itu bisa juga didapatkan dari interaksi yang dilakukan terus menerus. Hal ini akan membuat keterbukaan pemikiran dan ber-pendapat pada masyarakat.

Hal-hal tersebut diatas menjadi landasan pemikiran untuk menciptakan media komunikasi dan informasi yang cepat, aktual, dan terpercaya. Dengan mengangkat


(28)

23

sisi kedekatan dan juga budaya khas wilayah Jawa Timur, Metro TV Jatim hadir di tengah masyarakat Jatim dengan program acara yang diharapkan mampu untuk mengeksplorasi kebudayaan khas Jawa Timur, serta mampu membentuk generasi muda yang beriman, berakhlak, dan memiliki jati diri tanpa mengesampingkan modernisasi dan kemajuan di bidang teknologi dan informasi.

4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur

Program acara yang ditayangkan di Metro TV Jatim antara lain:

1. “Jurnal Pagi” adalah program berita di pagi hari yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan seputar Jawa Timur. “Jurnal Pagi” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 09.00 – 10.00 WIB.

2. “Buletin Jatim” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 16.00 – 16.30 WIB. Merupakan acara berita yang ditayangkan di sore hari dan memberikan berita seputar peristiwa yang terjadi di Jawa Timur.

3. “Titik Tengah” merupakan program talkshow yang hadir setiap hari Senin – Kamis pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program talkshow ini menghadirkan nara-sumber yang memang ahli di bidangnya. Tema yang diangkat di program “Titik Tengah” adalah tema yang up to date dan sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat.

4. “Traveler” adalah program yang hadir setiap hari Jumat pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program ini adalah program tapping dan dibawakan oleh satu presenter. Program “Traveler” berisikan tayangan saat presenter sedang mengunjungi sebuah lokasi wisata serta kebudayaan di wilayah Jawa Timur.


(29)

4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur

Dalam proses penyiaran berita di Metro TV jatim alur dalam bekerja men-cari berita adalah dengan adanya liputan. Liputan dilakukan oleh reporter dan con-tributor yang sudah ditugaskan. Hasil liputan tersebut akan dipilah – pilah oleh produser untuk dijadikan sebuah berita siap tayang. Semuanya diperlukan adanya koordinasi antar produser dalam memilih berita siap tayang.

Dalam proses penyiaran ini penulis berperan untuk membantu proses jalannya berita siap tayang. Penulis bekerja berdasarkan jobdesc yang sudah ditentukan. Jobdesc yang dijalankan oleh penulis adalah CG atau yang disebut Character Generator. Penulis berkerja dalam program acara Jurnal Pagi setiap hari senin – jumat pukul 09.00 – 10.00.

4.6 Visi dan Misi 4.6.1 VISI

Menjadi televisi berita yang paling kongkret di Indonesia dengan cakupan Internasional. Selain itu menjadikan referensi terpercaya bagi dunia internasional dalam mencari informasi aktual Indonesia. Dan menjadikan sebuah chanel televisi yang mendidik dan di nikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

4.6.2 MISI

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mense-jahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai demo-krasi.


(30)

25

1. Menjadikan televisi paling cepat, cerdas, dan akurat yang ada di indonesia. 2. Menjadi satu–satunya televisi berita di indonesia yang dapat membesarkan

reputasi Indonesia di mata Internasional.

3. Membantu Indonesia mendidik masyarakat melalui program–program aktual, dan informative baik di bidang politik, ekonomi, seni budaya, hukum, serta nilai- nilai moral.

4. Menstabilkan kondisi dalam negeri dan meningkatkan kepercayaan dari nega-ra lain. Metro TV juga menayangkan prognega-ram E-Lifestyle, yakni rognega-ram talkshow yang membahas teknologi informasi dan komunikasi. Metro TV memiliki Media Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki Media In-donesia dan Lampung Post.

4.7 Logo dan Makna

Logo Metro TV Jatim dirancang sama dengan logo Metro TV, hanya saja yang membedakan adalah adanya tambahan tulisan “JAWA TIMUR” di bagian kiri bawah. Logo ini tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Komposisi visualnya merupakan gabungan tekstual (diwakili dengan huruf M-E-T-R-T-V) dan juga gambar (diwakili simbol elips emas dan kepala Elang). Elips emas dengan kepala Elang didalam diposisikan sebagai huruf “O”, dengan per-timbangan adanya kesamaan antara huruf “O” dan juga bidang elips. Selain itu


(31)

untuk memisah tekstual antara Metro dan TV, sehingga diharapkan pemirsa yang melihatnya mampu menangkap nama Metro TV dan mengingatnya.

Melalui logo ini diharapkan masyarakat mampu mengingat, memahami dan meyakini visi dan misi Metro TV dibidang industri pertelevisian. Logo Metro TV dalam rancang bentuk berlandaskan hal-hal berikut ini:

1. Simpel, tidak rumit

2. Memberi kesan global dan modern 3. Menarik dan mudah diingat 4. Dinamis dan lugas

5. Berwibawa namun familiar

6. Memberi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis

7. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan animatif

Selain terdapat huruf dan teks dalam logo Metro TV, terdapat pula simbol gambar lain, yaitu bidang elips dan kepala burung Elang yang bermakna:

1. Bidang Elips Emas

Sebagai latar dasar teraan dasar kepala burung Elang, proses metamorphosis atau beberapa dasar bentuk, yaitu :

a. Bola Dunia

Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

b. Telur Emas

Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupa-kan simbol kesempurnaan dan merupamerupa-kan image suatu (institusi) yang


(32)

27

secara struktur kokoh, akurat dan aetistic, sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak presentasi dan puncak kualitas.

c. Elips

Sebagai simbol citraan lingkaran (ring) benda planet, tampil miring ke kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat kaitannya dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

d. Elang

Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas, namun penuh keagungan dalam gerak hidupnya.


(33)

28 5.1 Implementasi Karya

Selama melakukan kerja praktek di METRO TV JATIM penulis telah banyak melakukan kegiatan pembuatan berita setiap harinya sesuai jadwal yang telah ditentukan stasiun televisi METRO TV JATIM. Pembuatan berita tersebuta adalah dalam acara:

a. Jurnal Pagi

b. Buletin Jatim

c. Titik Tengah

d. Traveler

5.2 Buletin Jatim

Buletin Jatim ialah salah satu program berita METRO TV JATIM yang tayang setiap senin - kamis pukul 16.00 – 16.30. program ini memberikan informasi kabar terbaru atau terkini dari Jawa Timur. Berita-berita tersebut dalam Buletin Jatim bisa berisi info maupun kabar-kabar penting. Dalam Buletin Jatim berita yang tampil bisa 10 hingga 12 berita tergantung bobot berita tersebut. Dalam pembuatan berita Buletin Jatim ini, dikerjakan oleh dua orang editor karena berita yang ada pada hari itu d tuntut untuk segera tayang pada hari itu juga. Program inilah yang nantinya digunakan oleh penulis untuk menyelesaikan proyek utama dalam proses kerja praktek di METRO TV JATIM.


(34)

29

5.3 Proses Produksi Buletin Jatim

Pada proses editing berita Hardnews banyak yang harus diperhatikan yaitu,

gambar yang menarik di tempatkan diawal berita, audio yang dberikan juga harus sesuai dengan visual yang ada.

Proses editing menggunakan software final cut pro

Gambar 5.1


(35)

Gambar 5.2

Gambar diatas adalah berita tentang bentrokan yang terjadi disaat konser slank berlangsung dimana berita hardnews selalu menempatkan gambar yang sangat menarik penonton di awal berita.


(36)

31

Gambar 5.3

Gamabar diatas menjelasakan tempat dimana terjadinya bentrokan yang terjadi


(37)

32

6.1Simpulan

Berdasarkan implementasi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan: 1. Dimudahkannya mesyarakat untuk memperoleh informasi atau berita

terbaru.

2. Bagaimana membuat suatu berita dengan cepat dan tepat.

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan penu-lisan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang telah dibuat ialah sudah seratus persen benar, tetapi penulis masih mengharap kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses pembuatan program berita.

2. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keper-luannya yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada siapa saja yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh penulis.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnaltusirku.blogspot.com

http://pradika-dbamster.blogspot.com/2012/04/definisi-video.html

Jurnalistik televisi mutakhir. Editing.

Google.com


(1)

28 5.1 Implementasi Karya

Selama melakukan kerja praktek di METRO TV JATIM penulis telah banyak melakukan kegiatan pembuatan berita setiap harinya sesuai jadwal yang telah ditentukan stasiun televisi METRO TV JATIM. Pembuatan berita tersebuta adalah dalam acara:

a. Jurnal Pagi b. Buletin Jatim c. Titik Tengah d. Traveler

5.2 Buletin Jatim

Buletin Jatim ialah salah satu program berita METRO TV JATIM yang tayang setiap senin - kamis pukul 16.00 – 16.30. program ini memberikan informasi kabar terbaru atau terkini dari Jawa Timur. Berita-berita tersebut dalam Buletin Jatim bisa berisi info maupun kabar-kabar penting. Dalam Buletin Jatim berita yang tampil bisa 10 hingga 12 berita tergantung bobot berita tersebut. Dalam pembuatan berita Buletin Jatim ini, dikerjakan oleh dua orang editor karena berita yang ada pada hari itu d tuntut untuk segera tayang pada hari itu juga. Program inilah yang nantinya digunakan oleh penulis untuk menyelesaikan proyek utama dalam proses kerja praktek di METRO TV JATIM.


(2)

29

5.3 Proses Produksi Buletin Jatim

Pada proses editing berita Hardnews banyak yang harus diperhatikan yaitu, gambar yang menarik di tempatkan diawal berita, audio yang dberikan juga harus sesuai dengan visual yang ada.

Proses editing menggunakan software final cut pro

Gambar 5.1


(3)

Gambar 5.2

Gambar diatas adalah berita tentang bentrokan yang terjadi disaat konser slank berlangsung dimana berita hardnews selalu menempatkan gambar yang sangat menarik penonton di awal berita.


(4)

31

Gambar 5.3

Gamabar diatas menjelasakan tempat dimana terjadinya bentrokan yang terjadi


(5)

32 6.1Simpulan

Berdasarkan implementasi diatas, maka penulis dapat menyimpulkan: 1. Dimudahkannya mesyarakat untuk memperoleh informasi atau berita

terbaru.

2. Bagaimana membuat suatu berita dengan cepat dan tepat.

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan penu-lisan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang telah dibuat ialah sudah seratus persen benar, tetapi penulis masih mengharap kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses pembuatan program berita.

2. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keper-luannya yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada siapa saja yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh penulis.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnaltusirku.blogspot.com

http://pradika-dbamster.blogspot.com/2012/04/definisi-video.html

Jurnalistik televisi mutakhir. Editing.

Google.com