LKP : Proses Pengolahan Character Generator Untuk Program Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur.

(1)

PROSES PENGOLAHAN CHARACTER GENERATOR

UN-TUK PROGRAM JURNAL PAGI METRO TV

JAWA TIMUR

KERJA PRAKTEK

Nama : ANASTASIA MEGAWATI W. NIM : 09.51016.0003

Program Studi : DIV Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2012

STIKOM


(2)

ii

PROGRAM JURNAL PAGI METRO TV JAWA TIMUR

Laporan Kerja Praktik Anastasia Megawati W ini telah diperiksa, diuji, dan disetujui

Surabaya, 10 Oktober 2012

Disetujui :

Dosen Pembimbing, Penyelia,

Karsam, MA., Ph.D. Wuriyanto

NIDN 0705076802

Mengetahui, Ketua Program Studi

Abdul Aziz, S.Sn. M.Med. Kom NIDN 0714117101

STIKOM


(3)

iii

ABSTRAK

Pertelevisian berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat. Berita yang disam-paikan oleh televisi disamdisam-paikan sebagai sumber informasi bagi masyarakat, terutama masyarakat jawa timur.

Dalam pengerjaan yang dilakukan oleh penulis saat kerja praktik adalah men-jadi operator Character Generator (CG). CG adalah tulisan, gambar, animasi dan aksesoris tambahan sebagai penyampai informasi. Seorang operator CG ini harus memiliki keuletan dalam mengerjakan. Karena membutuhkan timing yang tepat saat berita tayang.

Program berita siap tayang Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur tayang selama satu jam setiap hari senin hingga jumat. Program tersebut yang diteliti oleh penulis sebagai operator CG.

Kata Kunci: Televisi, Character Generator, Berita Program Jurnal Pagi Metro Tivi Jawa Timur

STIKOM


(4)

vi

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Pelaksanaan ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Character Generator ... 6

2.1.1 Fungsi Character Generator ... 6

2.1.1 Software yang digunakan Character Generator ... 6

2.2 Inscriber ... 7

2.3 Jurnal Pagi ... 8

2.3.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi ... 9

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 11

3.1 Metodologi ... 11

STIKOM


(5)

vii

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 11

3.3 Analisa Data ... 14

3.4 Character Generator dan Proses Produksinya ... 14

3.5 Pra Produksi ... 15

3.6 Produksi ... 16

3.7 Pasca Produksi ... 19

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 21

4.1 Profil Umum Perusahaan ... 21

4.2 Sejarah Umum Perusahaan ... 21

4.3 Latar Belakang Perusahaan ... 23

4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur ... 24

4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur ... 25

4.6 Visi dan Misi ... 25

4.7 Logo dan Makna ... 26

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 29

5.1 Implementasi Karya ... 29

5.2 Pra Produksi ... 30

5.2 Produksi ... 34

BAB VI PENUTUP ... 39

6.1 Simpulan ... 39

6.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 42

STIKOM


(6)

viii

Gambar 5.2 Newsroom ... 31

Gambar 5.3 Today’s Rundown ... 32

Gambar 5.4 Rundown Berita ... 33

Gambar 5.5 VMP ... 34

Gambar 5.6 Teaser ... 35

Gambar 5.7 Judul Berita ... 36

Gambar 5.8 Sub Berita ... 37

Gambar 5.9 Nama Narasumber ... 38

STIKOM


(7)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keterangan Sementara ... 42

Lampiran 2 Acuan Kerja ... 43

Lampiran 3 Garis Besar Rencana Mingguan ... 44

Lampiran 4 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 45

Lampiran 5 Log Harian dan Catatan Perubahan Acuan Kerja ... 46

Lampiran 6 Kehadiran Kerja Praktik ... 47

Lampiran 7 Kehadiran Kerja Praktik ... 48

Lampiran 8 Kartu Bimbingan Kerja Praktik ... 49

Lampiran 9 Kartu Bimbingan Kerja Praktik ... 50

STIKOM


(8)

1

1.1Latar Belakang

Media televisi saat ini sangat berkembang. Media televisi berita bermanfaat bagi masyarakat. Dalam televisi berita disampaikan berita-berita yang terjadi dilingkungan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur. Saat ini berita dibu-tuhkan masyarakat sebagai sumber informasi. Sumber informasi yang diberikan kepada masyarakat berupa kejadian-kejadian yang terjadi di area khususnya Jawa Timur. Karena berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui me-dia berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau meme-dia on-line internet. Masyarakat sendiri butuh informasi yang aktual dan terpercaya tentang kejadian yang terjadi di sekeliling kita.

Berita tidak hanya disampaikan secara tertulis saja. Berita juga ditampilkan atau disajikan dalam televisi tidak hanya dikoran. Berita ditampilkan secara visu-al. Ini memudahkan masyarakat lebih mengerti maksud dari cerita di dalam berita tersebut. Visual berita biasanya dituangkan dalam media televisi. Kemajuan dalam bidang teknologi komputer model infografis telah berperan sebagai pertumbuhan dan pengembangan profesi dan keilmuan dalam menciptakan kreativitas visual. Infografis sebagai lahan informasi yang dapat dikembangkan sebagai model

da-lam menyajikan informasi kedalam bentuk visual, walaupun infografis bukan menjadi hal baru dalam ilmu komunikasi visual tetapi menjadi

STIKOM


(9)

2

bagian yang perlu diperhatikan pada masa kini dan kedepan, hal tersebut karena media informasi akan terus berubah dan berkembang.

Visual berhubungan erat dengan mata dan penglihatan. Dalam sebuah berita yang disampaikan secara visual diharapkan masyarakat yang menonton atau melihat dalam memahami dalam menilai sebuah berita dari penglihatan. Dalam sebuah berita visual ditampilkan beberapa kejadian yang akan disampaikan. Gam-bar atau video yang menunjang dalam berita yang disampaikan. Dalam sebuah berita visual juga ditampilakan beberapa karakter tulisan untuk memperkuat gam-bar atau video yang akan ditampilkan yang disebut dengan karakter generator.

Karakter generator adalah sebuah penguat sebuah gambar dan video berupa tulisan yang yang ditampilkan dalam gambar atau video. Dalam berita Metro TV Jawa Timur adanya berita yang disajikan secara live. Dalam berita live karakter generator atau character generator atau biasa disebut CG ini diedit dahulu dan dis-esuaikan dengan berita yang akan ditampilkan. CG dalam berita live diedit dalam sebuah computer yang akan diinputkan ke program dan preview, yang diedit da-lam sebuah aplikasi yang bernama VMP.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara editing karakter generator?

2. Bagaimana mengedit karakter generator kedalam komputer menjadi sebuah berita siap tayang?

STIKOM


(10)

3. Bagaimana mengoperasikan karakter generator?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Editing karakter generator.

2. Editing karakter generator kedalam komputer sehingga menjadi berita siap tayang.

3. Mengoperasikan karakter generator.

1.4 Tujuan

Adapula tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah: 1. Dapat mengedit karakter generator.

2. Dapat mengedit naskah dan memasukan kedalam computer untuk menjadi berita siap tayang.

3. Dapat mengoperasikan karakter generator.

1.5Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam Kerja Praktik ini adalah dapat membantu jalannya berita yang akan siap tayang.

1.6Pelaksanaan

STIKOM


(11)

4

KP ini dilaksanakan dalam periode 01 Agustus 2012 – 01 Oktober 2012, di-perusahaan PT. Media Lestari Satu (Metro TV Jatim) dalam bidang pertelevisian, dengan jadwal kerja senin – jumat pada pukul 08.00 – 17.30.

1.7Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini dilampirkan dengan susunan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengertian karakter generator serta gambaran besar dalam pengoperasian karakter generator dalam program Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan yang dikerjakan dalam Kerja Praktik ini.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta logo dan makna dari perusahaan.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

STIKOM


(12)

Dalam bab ini merupakan implementasi karya yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini akan disampaikan simpulan serta saran oleh penulis sebagai akhir dari pengerjaan laporan Kerja Praktik.

STIKOM


(13)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Character Generator

Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan kedalam stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.

2.1.1 Fungsi C Generator

Character Generator berfungsi sebagai membuar tulisan, gambar, animasi, dan aksesoris tambahan sebagai penyampai informasi dari sebuah gambar atau situasi. Dengan menggunakan software komputer yang duhubungkan ke dalam video switch-er yang biasa disebut supswitch-er imprese. Dalam menampilkan sebuah teks bswitch-erupa infor-masi seperti nama presenter, narasumber, dan inforinfor-masi lainnya. Biasanya teks terse-but muncul dengan latar belakang grafis yang sebelumnya telah dibuat oleh designer grafis.

2.1.2 Software yang digunakan Character Generator

Sebuah software yang digunakan oleh character generator adalah Inscriber. In-scriber merupakan sebuah software yang tergolong tua dalam penggunaannya.

Soft-STIKOM


(14)

ware ini sudah digunakan kira-kira mulai dari tahun 90-an. Kelebihan dalam software inscriber ini adalah penggunaan atau software yang tergolong cukup ringan bila digunakan. Adapula kelemahannya yaitu software inscriber ini belum bisa bila di-masukkan animasi ke dalamnya karena inscriber merupakan software untuk perangkat yang tidak berat. Jadi bila ingin menambahkan sebuah animasi atau sebuah efek transisi maka diperlukan alat yaitu video mixer.

2.2 Inscriber

Dalam layar kaca mungkin kita sering melihat dan memperhatikan item grafik yang berisikan informasi mengenai nama presenter, judul tema program, lokasi keja-dia, sponsor dan sebagainya. Item grafik yang sering kita perhatikan dalam layar te-livisi memiliki nama tergantung posisi, informasi dan arah pergeraknya. Nama-nama item tersebut biasanya familiar bagi yang sudah berkecimpung didalam dunia TV.

Sebuah kebutuhan program live dimana semua informasi teks dan grafis yang dibutuhkan pada saat on the spot dan selalu berubah-ubah. Pihak TV Station menggunakan sebuah alat khusus yang disebut character generator. Salah satu produk peng-generate teks dan grafis secara realtime terkemuka adalah inscriber. In-scriber merupakan sebuah alat yang mampu menerima file bitmap atau animasi yang telah diproduksi sebelumnya atau mendesain langsung di inscriber. inscriber sangat mudah untuk dioperasikan. Pada umumnya inscriber membawa dua channel informa-si (fill dan key) ke switcher broadcast. Bila switcher tersebut mendukung, maka gam-bar secara otomatis memuat alpha channel bila diletakkan pada layer depan akan

STIKOM


(15)

8

menampilkan sebuah transparasi dengan benar tanpa harus melakukan proses keying manual warna tertentu pada switcher. Operator karakter generator tinggal mengetikan informasi yang dibutuhkan pada inscriber dengan menggabungan background serta melakukan penyusunan sebelum acar dimulai. Pada saat on air, operator karakter generator tinggal mengklik image yang akan ditampilkan dan menyesuaikan teks jika dibutuhkan.

2.3 Jurnal Pagi

Jurnal Pagi merupakan salah satu program dari Metro TV Jatim yang dita-yangkan pada hari senin hingga jumat pada pukul 09.00-10.00. Dari program Jurnal pagi tersebut yang berdurasi 1 jam, Metro TV Jatim memberikan tayangan berita yang terbaru, teraktual, dan berbobot yang akan disampaikan kepada penontonnya. Berita yang disampaikan berkisar dari wilayah Jawa Timur. Dalam berita Jurnal Pagi berita yang ditayangkan 10 hingga 12 berita pada 30 menit pertama. Pada program Jurnal pagi 30 menit pertama merupakan tayangan berita-berita yang terbaru dan be-bobot, sedangkan pada 30 menit berikutnya maka berita jurnal pagi berganti menjadi dialog jurnal pagi dimana pada program jurnal pagi dihadirkan satu hingga beberapa nara sumber untuk berdialog seputar berita terbaru atau berita yang sedang dinanti-nantikan oleh penontonnya. Dalam sebuah program berita dipegang oleh seorang edi-tor yang merangkap sebagai PD yang mengatur jalannya sebuah acara program. Penulis mengangkat program berita jurnal pagi karena pada program berita jurnal pagi berita-berita baru yang ditayangkan merupakan berita baru dan masih belum

STIKOM


(16)

banyak ditonton dan didengar oleh para penonton. Sehingga demikian penulis mengangkat program jurnal pagi sebagai topic atau judul dalam pembuatan laporan ini.

2.3.1 Detail Proses Pengerjaan Berita Jurnal Pagi

Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam tiga jenis tahap yaitu :

1. Tahap Pra produksi

Pembuatan Narasi apabila berita sudah masuk, pembuatan narasi harus segera dilakukan, karena narasi akan digunakan untuk pengisian V.O untuk pembuatan pemberitaannya. Pembuat narasi adalah tim khusus, tim ini berbeda dengan tim dari editor berita/news. V.O (voice.over) dalam pengambilan sebuah narasi yang akan dijadikan berita siap tayang maka akan dilakukan proses pengambilan V.O terlebih dahulu, dalam pengambilan V.O bisa dilakukan oleh editor itu sendiri atau dengan editor yang lain. Proses V.O dilakukan oleh 2 orang, 1 editor dan 1 presenter yang mengisi V.O tersebut.

2. Tahap Produksi

Dalam tahap produksi penulis narasi langsung melakukan editing gambar dan suara, disini penulis dituntut cepat dalam melakukan editing, karena berita yang diperoleh kurang lebih 2 jam sebelum berita itu tayang. Sehingga penulis harus benar-benar cepat dalam melakukan editing.

3. Tahap Pasca Produksi

STIKOM


(17)

10

Dalam tahap pasca produksi yang dapat dilakukan adalah evaluasi. Hasil dari evaluasi tersebut dikerjakan dalam bentuk rekapan. Dari hasil rekapan tersebut maka produser dan pimpinan dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan da-lam pelaksanaan berita siap tayang.

STIKOM


(18)

11

Metodologi dan Perancangan Karya dalam laman ini, penulis akan membahas tentang pokok-pokok dalam pengerjaan Character Generator.

3.1 Metodologi

Metodologi yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Metode Kuali-tatif sangat memperhatikan proses, peristiwa, dan otentitas. Peneliti KualiKuali-tatif bi-asanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya. Peneliti kualitatif memandang realitas merupakan hasil rekonstruksi oleh individu yang terlibat da-lam situasi sosial.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Secara garis beras, pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik:

1. Wawancara,

Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewancara dengan responden. Data yang dikumpulkan dapat bersi-fat:

a. Fakta, misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah di-derita;

b. Sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan jamban keluarga, penyulu-han kesehatan;

STIKOM


(19)

12

c. Pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan kesehatan yang dil-akukan oleh bidan di desa;

d. Keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan;

e. Pengalaman, misalnya pengalaman waktu terjadi wabah kolera yang melanda daerah mereka.

2. Angket,

Teknik lain yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Pada angket, jawaban diisi oleh responden sesuai dengan daftar pernyataan yang diterima, sedangkan pada wawancara, jawaban diisi oleh pewawancara. Un-tuk pengambilan daftar isian dapat dilakukan dengan dua cara sebagai beri-kut:

a. Canvasser yaitu daftar yang telah diisi, ditunggu oleh petugas yang me-nyerahkan.

b. Householder yaitu jawaban responden dikirimkan pada alamat yang te-lah ditentukan.

3. Observasi,

Obervasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk:

a. Mengurangi jumlah pertanyaan, misalnya pertanyaan tentang kebersi-han rumah tidak perlu ditanyakan, tetapi cukup dilakukan observasi oleh pewancara;

STIKOM


(20)

b. Mengukur kebenaran jawaban pada wawancara, misalnya, pertanyaan tentang kualitas air minum yang digunakan oleh responden dapat dinilai dengan melakukan observasi langsung pada sumber air yang dimaksud. c. Untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wa-wancara atau angket, misalnya, pengamatan terhadap prosedur tetap da-lam suatu pelayanan kesehatan.

Macam-macam observasi:

a. Observasi partisipasi lengkap, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak digunakan da-lam penelitian antropologis.

b. Observasi partisipasi sebagian, yaitu mengadakan observasi dengan cara mengikuti sebagian dari kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan. Misalnya, penelitian tentang gizi dan ingin menge-tahui menu makanan sehari-hari yang dimakan responden dilakukan dengan makan bersama dan mengadakan observasi untuk menilai menu makanan yang disajikan.

c. Observasi tanpa partisipasi, yaitu mengadakan observasi tanpa ikut da-lam kehidupan responden. Misalnya, untuk mengamati prosedur tetap pemasangan IUD yang dilakukan oleh bidan.

4. Pemeriksaan.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan. Pemerik-saan yang dilakukan dapat berupa:

a. Pemeriksaan laboratorium;

STIKOM


(21)

14

b. Pemeriksaan fisik, dan c. Pemeriksaan radiologis.

3.3 Analisa Data

Menurut Syafrizal Helmi Situmorang dalam bukunya Analisis Data (2010: 9) analisis data bertujuan dalam menyusun sebuah data dalam cara yang bermakna sehingga mudah untuk dipahami. Diketahui bahwa para peneliti berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling benar secara absolute untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data. Oleh karena itu sebuah analisis data dalam sebuah penelitian disesuaikan oleh bentuk dari tujuan penelitian.

3.4 Character Generator dan Proses Produksinya

Character Generator merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang menghasilkan teks yang statis atau teks dengan animasi yang dimasukkan kedalam stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis computer yang mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik. Proses produksi sebuah karacter generator. Dalam sebuah proses produksi character generator pa-da sebuah program televis Metro TV jawa timur pa-dalam program Jurnal pagi. Seorang operator yang memiliki tugas dalam pengendalian Character Generator harus melakukan beberapa langkah terlebih dahulu. Yang harus dilakukan adalah mengedit sebuah rundown berita yang sudah selesai di edit oleh produser acara. Rundown yang telah dibuat tersebut memiliki sebuah pokok berita yang akan dik-erjakan oleh operator character generator. Setelah mengedit dan memetakan

run-STIKOM


(22)

down, operator segera mengedit rundown tersebut kedalam sebuah software char-acter generator. Seorang operator charchar-acter generator memiliki hak untuk memilah bagian mana yang harus dipilih untuk sebuah berita yang akan siap ta-yang. Setelah semua bagian character generator yang perlu dimasukan kedalam software inscriber maka editing character generator tersebut siap ditayangkan da-lam program berita jurnal pagi.

3.5 Pra Produksi

Dalam proses pra produksi sebuah televise Metro TV jatim, dimulai dari pencarian sebuah berita. Persiapan dalam pencarian berita harus benar-benar cepat dalam hal ini, reporter dan kameraman harus cepat dan tanggap dalam mencari informasi terbaru tentang berita-berita yang akan diliput. Dalam hal ini perencanaan dan kerja tim sangat diperlukan, selain itu pihak televisi juga harus tetap berhubungan dengan masyarakat, pelayan masyarakat seperti, kepolisian, rumah sakit, kedinasan dan lain-lain, untuk tanggap dan cepat dalam pencarian berita. Ada juga sebutan bagi mereka yang bekerja menjadi seorang cameramen sekaligus merekap untuk membuat naskah berita yang nantinya akan diberikan kepada produser yang disebut contributor. Contributor bertugas diwilayahnya masing – masing. Contributor jawa timur misalnya, seorang contributor yang ditempatkan disurabaya memilki tanggung jawab serta tugas untuk mengambil dan mencari sebuah berita yang ada disurabaya. Dan seorang contributor memilki tugas yang tidak enteng, dalam sehari mereka diwajibkan untuk memberi bebera-pa berita dalam jangka waktu yang singkat.

STIKOM


(23)

16

Proses pra produksi dalam pencarian berita inilah yang nantinya akan menjadi sebuah produksi dalam berita siap tayang dalam program acara Metro TV jawa timur. Proses pra produksi sangat penting bagi proses jalannya sebuah produksi.

3.6 Produksi

Sebuah proses produksi yang ada di Metro TV jawa timur adalah jalannya sebuah berita siap tayang pada jam tertentu. Sebuah produksi dalam program acara memiliki beberapa tahapan yang dilakukan. Agar sebuah program tersebut dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan. Dan ini adalah beberapa taha-pan yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut:

1. Membuat Tujuan dari Produksi

Bagian terpenting dalam sebuah tahap produksi. Dalam pembuatan tujuan dan sasaran harus jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan dengan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka harus diadakan evaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat di-produksi dengan baik. Tujuan di-produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik peminat pemirsa sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.

2. Menganalisa Target Penonton

Sebelum melaksanakan sebuah produksi, hal yang harus dilakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu

STIKOM


(24)

program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, harus dikemas menjadi sebuah program yang menarik untuk ditonton oleh orang tua. Jangan sampai anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.

3. Evaluasi Acara

Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari tengok ke belakang apakah program se-jenis sudah ada atau pernah dibuat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka ada baiknya membuat sebuah program baru. Kesala-han-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat pro-gram baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.

4. Membuat Proposal Program

Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang su-dah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam me-nyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang per-tama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain pro-gram.

5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule

STIKOM


(25)

18

Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan ser-ta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga ser-tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dil-akukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup:

a. Orientasi Program b. Kebijakan Program c. Strategi Program d. Sumber Acara e. Pola Acara f. Kriteria Acara

g. Pengembangan Program 6. Memilih Lokasi

Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, maka harus diputuskan untuk lokasi di luar. Petugas yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.

7. Memilih Pemeran dan Peralatannya

Disini seorang pemegang produksi memutuskan siapa yang akan memerank-an tokoh-tokoh dalam produksi, pamermemerank-an lmemerank-angsung menawarkmemerank-an kepada ormemerank-ang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dil-akukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set De-signer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian

STIKOM


(26)

mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan computer.

8. Memulai Latihan dan Shooting

Tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladi-resik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shoot-ing kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.

3.7 Pasca Produksi

Pasca produksi dilakukan setelah pra dan produksi terlaksanakan. Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara akan dieval-uasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer. Dalam sebuah pasca produksi se-buah berita kepala editor akan men-cek ulang hasil dari editor news, berita-berita yang sekiranya belum layak tampil akan direvisi ulang untuk dilakukan pembetu-lan lagi. Berita-berita yang belum layak akan dikembalikan pada editonya dan diberitahu oleh kepala editor letak kesalahan dari berita yang telah di edit olehnya. Sedangkan berita yang sudah fix/layak tayang, maka akan langsung dikirim ke komputer pusat untuk dipersiapkan tampil sesuai dengan jam program-program

STIKOM


(27)

20

acara yang ditentukan pula.

Dalam hal ini kepala editor bertanggung jawab penuh dengan bawahannya, sehingga apabila terjadi kesalahan maka yang akan terkena imbas atau teguran ialah kepala editor. Tanggung jawab dan ketelitian tetap harus dilakukan terus menerus oleh kepala editor dengan hasil berita yang akan ditayangkan.

STIKOM


(28)

21

4.1 Profil Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Media Televisi Lestari Satu (Metro TV) Alamat : JL. Ketampon Ruko Bintoro Kav. 118-123 Telepon : (031) 5620971 (Hunting)

Fax : (031) 5620991 (General) (031) 5623120 (Redaksi) Email : Birosurabaya@yahoo.com Website : www.metrotvnews.com

Slogan : METRO TV Knowledge To Elevate

4.2Sejarah umum tentang berdirinya Metro TV

Metro TV adalah stasiun televisi swasta Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari media group, yang memiliki tujuan menyebarkan berita dan in-formasi ke seluruh pelosok Indonesia. Media group itu sendiri merupakan suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar media Indonesia. PT. Indonesia Televisi Indonesia mem-peroleh izin penyiaran atas nama “Metro TV” pada tanggal 25 oktober 1999. Pada tanggal 25 november 2000, Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, se-jak tanggal 1 april 2001, Metro TV mulai bersiaran 24 jam.

STIKOM


(29)

22

Metro TV merupakan sebuah stasiun TV yang focus pada berita. Tetapi selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya serta laiinya, guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70% berita yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita yang edukatif.

Metro TV telah disiarkan di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 25 transmisi, dan salah satunya berada di Jawa Timur. Selain menampilkan siaran dari Metro TV Jakarta, Metro TV jawa timur saat ini telah melakukan siaran local, dengan menyajikan berita seputar Jawa Timur. Pada mu-lanya Metro TV Jawa Timur merupakan Metro TV biro Surabaya. Seiring dengan pesatnya kebutuhan akan informasi terutama bagi masyarakat Jawa Timur, Metro TV biro Surabaya kemudian diubah menjadi stasiun Metro TV Jawa Timur.

Metro TV Jawa Timur merupakan stasiun Televise berita di Jawa Timur yang awalnya merupakan kantor biro Metro TV untuk wilayah di Jawa Timur. Dengan pesatnya kebutuhan masyarakat akan informasi, terutama bagi masyarakat Jawa Timur. Metro TV biro Jawa Timur diubah menjadi stasiun Televise local yaitu Metro TV Jawa Timur yang menyajikan berita-berita seputar Jawa Timur.

Latar belakang yang didirikannya Metro TV Jawa Timur adalah masyarakat Jawa Timur yang memiliki keragaman dalam informasi tetang berbagai hal yang bersifat khas maupun global. Dengan adanya dasar pemikiran tersebut maka Met-ro TV Jawa Timur hadir dengan suguhan pMet-rogram yang memiliki kedekatan dengan kehidupan masyarakat Jawa Timur. Metro TV Jawa Timur menyajikan

STIKOM


(30)

berbagai informasi yang diharapkan mampu meningkatkan perkembangan potensi Jawa Timur di berbagai bidang.

4.3 Latar Belakang Perusahaan

Secara umum media massa mempunyai empat fungsi, yaitu educate, enter-taint, informative dan social control. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan integritas bangsa dan juga memperkaya wawasan generasi muda akan perkem-bangan dunia yang semakin cepat. Dengan demikian diharapkan generasi penerus akan menjadi generasi penerus yang mempunyai pengetahuan luas, demokratis, adil dan sejahtera.

Kemajuan di bidang teknologi membawa dampak positif dan negatif terhadap perkembangan jati diri generasi muda. Positifnya adalah generasi muda mampu mengetahui perkembangan dunia dengan sangat mudah, yaitu dengan menyaksi-kan siaran televisi melalui program yang ditayangmenyaksi-kan. Negatifnya adalah ku-rangnya filter dan juga pengawas yang bisa menyaring informasi apa saja yang bisa diterima oleh generasi muda.

Masyarakat Jawa Timur saat ini telah memiliki informasi tentang keane-karagaman kebudayaan global yang bisa mereka dapatkan dari penyiaran maupun dari sumber yang berkaitan. Selain itu bisa juga didapatkan dari interaksi yang dilakukan terus menerus. Hal ini akan membuat keterbukaan pemikiran dan ber-pendapat pada masyarakat.

Hal-hal tersebut diatas menjadi landasan pemikiran untuk menciptakan media komunikasi dan informasi yang cepat, aktual, dan terpercaya. Dengan mengangkat

STIKOM


(31)

24

sisi kedekatan dan juga budaya khas wilayah Jawa Timur, Metro TV Jatim hadir di tengah masyarakat Jatim dengan program acara yang diharapkan mampu untuk mengeksplorasi kebudayaan khas Jawa Timur, serta mampu membentuk generasi muda yang beriman, berakhlak, dan memiliki jati diri tanpa mengesampingkan modernisasi dan kemajuan di bidang teknologi dan informasi.

4.4 Program Acara Metro TV Jawa Timur

Program acara yang ditayangkan di Metro TV Jatim antara lain:

1. “Jurnal Pagi” adalah program berita di pagi hari yang mampu menambah wawasan dan pengetahuan seputar Jawa Timur. “Jurnal Pagi” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 09.00 – 10.00 WIB.

2. “Buletin Jatim” tayang setap Senin – Jumat mulai pukul 16.00 – 16.30 WIB. Merupakan acara berita yang ditayangkan di sore hari dan memberikan berita seputar peristiwa yang terjadi di Jawa Timur.

3. “Titik Tengah” merupakan program talkshow yang hadir setiap hari Senin – Kamis pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program talkshow ini menghadirkan nara-sumber yang memang ahli di bidangnya. Tema yang diangkat di program “Titik Tengah” adalah tema yang up to date dan sedang hangat dibicarakan

oleh masyarakat.

4. “Traveler” adalah program yang hadir setiap hari Jumat pukul 16.30 – 17.00 WIB. Program ini adalah program tapping dan dibawakan oleh satu presenter. Program “Traveler” berisikan tayangan saat presenter sedang mengunjungi sebuah lokasi wisata serta kebudayaan di wilayah Jawa Timur.

STIKOM


(32)

4.5 Proses Penyiaran Metro TV Jawa Timur

Dalam proses penyiaran berita di Metro TV jatim alur dalam bekerja men-cari berita adalah dengan adanya liputan. Liputan dilakukan oleh reporter dan con-tributor yang sudah ditugaskan. Hasil liputan tersebut akan dipilah – pilah oleh produser untuk dijadikan sebuah berita siap tayang. Semuanya diperlukan adanya koordinasi antar produser dalam memilih berita siap tayang.

Dalam proses penyiaran ini penulis berperan untuk membantu proses jalannya berita siap tayang. Penulis bekerja berdasarkan jobdesc yang sudah ditentukan. Jobdesc yang dijalankan oleh penulis adalah CG atau yang disebut Character Generator. Penulis berkerja dalam program acara Jurnal Pagi setiap hari senin – jumat pukul 09.00 – 10.00.

4.6 Visi dan Misi 4.6.1 VISI

Menjadi televisi berita yang paling kongkret di Indonesia dengan cakupan Internasional. Selain itu menjadikan referensi terpercaya bagi dunia internasional dalam mencari informasi aktual Indonesia. Dan menjadikan sebuah chanel televisi yang mendidik dan di nikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

4.6.2 MISI

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mense-jahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai – nilai demo-krasi.

STIKOM


(33)

26

1. Menjadikan televisi paling cepat, cerdas, dan akurat yang ada di indonesia. 2. Menjadi satu–satunya televisi berita di indonesia yang dapat membesarkan

reputasi Indonesia di mata Internasional.

3. Membantu Indonesia mendidik masyarakat melalui program–program aktual, dan informative baik di bidang politik, ekonomi, seni budaya, hukum, serta nilai- nilai moral.

4. Menstabilkan kondisi dalam negeri dan meningkatkan kepercayaan dari nega-ra lain. Metro TV juga menayangkan prognega-ram E-Lifestyle, yakni rognega-ram talkshow yang membahas teknologi informasi dan komunikasi. Metro TV memiliki Media Group pimpinan Surya Paloh yang juga memiliki Media In-donesia dan Lampung Post.

4.7 Logo dan Makna

Logo Metro TV Jatim dirancang sama dengan logo Metro TV, hanya saja yang membedakan adalah adanya tambahan tulisan “JAWA TIMUR” di bagian kiri bawah. Logo ini tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan gambar. Komposisi visualnya merupakan gabungan tekstual (diwakili dengan huruf M-E-T-R-T-V) dan juga gambar (diwakili simbol elips emas dan kepala Elang). Elips emas dengan kepala Elang didalam diposisikan sebagai huruf “O”, dengan pe

r-STIKOM


(34)

timbangan adanya kesamaan antara huruf “O” dan juga bidang elips. Selain itu untuk memisah tekstual antara Metro dan TV, sehingga diharapkan pemirsa yang melihatnya mampu menangkap nama Metro TV dan mengingatnya.

Melalui logo ini diharapkan masyarakat mampu mengingat, memahami dan meyakini visi dan misi Metro TV dibidang industri pertelevisian. Logo Metro TV dalam rancang bentuk berlandaskan hal-hal berikut ini:

1. Simpel, tidak rumit

2. Memberi kesan global dan modern 3. Menarik dan mudah diingat 4. Dinamis dan lugas

5. Berwibawa namun familiar

6. Memberi syarat-syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik dan filmis

7. Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamorfosis dan animatif

Selain terdapat huruf dan teks dalam logo Metro TV, terdapat pula simbol gambar lain, yaitu bidang elips dan kepala burung Elang yang bermakna:

1. Bidang Elips Emas

Sebagai latar dasar teraan dasar kepala burung Elang, proses metamorphosis atau beberapa dasar bentuk, yaitu :

a. Bola Dunia

Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi komunikasi dan seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

STIKOM


(35)

28

b. Telur Emas

Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupa-kan simbol kesempurnaan dan merupamerupa-kan image suatu (institusi) yang secara struktur kokoh, akurat dan aetistic, sedangkan tampilan emas adalah sebagai simbol puncak presentasi dan puncak kualitas.

c. Elips

Sebagai simbol citraan lingkaran (ring) benda planet, tampil miring ke kanan sebagai kesan bergerak, dinamis. Lingkar (ring) planet sebagai simbol dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat kaitannya dengan citraan dunia elektronik dan penyiaran.

d. Elang

Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan. Simbol kejelian, awas, tajam, tangkas, namun penuh keagungan dalam gerak hidupnya.

STIKOM


(36)

29

Dalam bab V ini akan dijelaskan dari bab sebelumnya tentang produksi dan pasca produksi. Dalam bab ini akan dijelaskan secara lebih detail dari setiap screen shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam program acara jurnal pagi Metro TV Jawa Timur.

5.1 Implementasi Karya

Dalam pengerjaannya di Metro TV Jawa Timur, penulis memiliki tugas dalam pengerjaannya sebagai seorang operator yang menjalankan Character Generator. Keseharian penulis adalah mengedit rundown yang diberikan lalu mengeditnya dan digunakan untuk program berita siap tayang yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Metro TV Jawa timur. Beberapa program berita Metro TV Jawa Ti-mur pada hari senin hingga Jumat:

1. Jurnal Pagi 2. Buletin Jatim 3. Titik Tengah 4. Travelling

STIKOM


(37)

30

5.2 Proses Pra Produksi Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur

Berikut akan ditampilkan beberapa gambar proses pengerjaan dalam program berita Jurnal pagi Metro TV jatim:

Gambar 5.1

Dalam gambar 5.1 muncul NewsLink yang berfungsi untuk editing sebuah berita yang di share ke komputer-komputer tertentu.

STIKOM


(38)

Gambar 5.2

Dalam gambar 5.2 ini adalah gambar saat memasuki Newslink. Ada beberapa

option di sebelah kiri. Yang digunakan penulis untuk editing berita ada Today’s

Rundown. Rundown yang sudah diedit oleh produser dikemas lagi oleh operator Character Generator yang digunakan sebagai naskah presenter dan Character Genertor itu sendiri.

STIKOM


(39)

32

Gambar 5.3

Dalam gambar 5.3 tampak isi dari Today’s Rundown. Dalam Today’s Rundown dikelompok editing berita menurut program yang akan tayang. Tampak digambar program yang muncul adalah program berita Jurnal Pagi, Buletin Jatim, dan Titik Tengah.

STIKOM


(40)

Gambar 5.4

Dalam gambar 5.4 berikut adalah tampilan dari program berita Jurnal Pagi. Semua yang ada dalam gambar tersebut disebut Rundown acara belum memasuki isi naskah berita. Rundown tersebut yang akan menjadi acuan bagi semua pihak yang akan menjalankan program berita live seperti: Audioman, Character Gener-ator, PD, Layoutman, MCR (Master Control Room) dan juga presenter yang ber-tugas.

STIKOM


(41)

34

5.3 Proses Produksi Program Jurnal Pagi Metro TV Jawa Timur

Berikut adalah beberapa proses dari pengoperasian karakter generator kedalam software VMP:

Gambar 5.5

Dalam gambar 5.5 ini adalah tampilan dari software VMP studio untuk me-masukkan teks dan animasi karakter generator.

STIKOM


(42)

Gambar 5.6

Dalam gambar 5.6 adalah tampilan editing sebuah teks animasi yang digunakan atau dikeluarkan saat teaser sebuah berita.

STIKOM


(43)

36

Gambar 5.7

Dalam gambar 5.7 adalah tampilan teks dan gambar karakter generator dalam sebuah berita yang menunjukkan judul berita yang ditayangkan.

STIKOM


(44)

Gambar 5.8

Dalam gambar 5.8 adalah sebuah editing sub berita untuk memperkuat berita visual yang tayangkan.

STIKOM


(45)

38

Gambar 5.9

Pada gambar 5.9 adalah editing sebuah nama narasumber yang muncul dalam penayangan berita visual, saat nara sumber berbicara.

STIKOM


(46)

39

Dalam bab VI ini akan diberikan kesimpulan serta saran selama penulis melakukan kegiatan sebagai seorang operator Character Generator di Metro TV Jawa Timur dalam Program Jurnal Pagi Jatim.

6.1 Simpulan

Berdasarkan Implementasi diatas maka akan disimpulkan hasil dari pengerjaan yang telah di kerjakan oleh penulis:

1. Penulis memperoleh ilmu yang didapatkan dari Metro TV bagaimana men-goperasikan sebuah karakter generator.

2. Karakter generator berfungsi sebagai alat bantu yang mempermudah penonton untuk mengetahui sebuah situasi berita dalam bentuk visual.

3. Penulis dapat mempelajari situasi dan kondisi sebuah berita yang dibuat tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang singkat namun jelas dalam setiap pengerjaannya.

4. Penulis mampu melakukan tugasnya dalam pengerjaannya sebagai seorang oper-ator karakter generoper-ator yang mengikuti live berita pada program Jurnal Pagi Met-ro TV Jawa Timur.

STIKOM


(47)

40

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang akan disampaikan selama dalam pengerjaan Kerja Praktek ini, yang sehubungan dengan penulisannya:

1. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang telah dibuat ialah sudah seratus persen benar, tetapi penulis masih mengharap kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses pem-buatan program berita.

2. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keperluannya yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada pem-bimbing yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh penu-lis.

STIKOM


(48)

41

Budiarto Eko, Dewi Anggraeni. 2001. Pengantar Epidemiologi II. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

http://www.scribd.com/doc/38615179/dasar2produksi-televisi

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2010. Analisis Data. Medan: USU Press.

STIKOM


(1)

36

Gambar 5.7

Dalam gambar 5.7 adalah tampilan teks dan gambar karakter generator dalam sebuah berita yang menunjukkan judul berita yang ditayangkan.

STIKOM


(2)

Gambar 5.8

Dalam gambar 5.8 adalah sebuah editing sub berita untuk memperkuat berita visual yang tayangkan.

STIKOM


(3)

38

Gambar 5.9

Pada gambar 5.9 adalah editing sebuah nama narasumber yang muncul dalam penayangan berita visual, saat nara sumber berbicara.

STIKOM


(4)

39

Dalam bab VI ini akan diberikan kesimpulan serta saran selama penulis melakukan kegiatan sebagai seorang operator Character Generator di Metro TV Jawa Timur dalam Program Jurnal Pagi Jatim.

6.1 Simpulan

Berdasarkan Implementasi diatas maka akan disimpulkan hasil dari pengerjaan yang telah di kerjakan oleh penulis:

1. Penulis memperoleh ilmu yang didapatkan dari Metro TV bagaimana men-goperasikan sebuah karakter generator.

2. Karakter generator berfungsi sebagai alat bantu yang mempermudah penonton untuk mengetahui sebuah situasi berita dalam bentuk visual.

3. Penulis dapat mempelajari situasi dan kondisi sebuah berita yang dibuat tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang singkat namun jelas dalam setiap pengerjaannya.

4. Penulis mampu melakukan tugasnya dalam pengerjaannya sebagai seorang oper-ator karakter generoper-ator yang mengikuti live berita pada program Jurnal Pagi Met-ro TV Jawa Timur.

STIKOM


(5)

40

6.2 Saran

Adapun saran-saran yang akan disampaikan selama dalam pengerjaan Kerja Praktek ini, yang sehubungan dengan penulisannya:

1. Dalam kegiatan pembuatan program berita ini, penulis tidak merasa apa yang telah dibuat ialah sudah seratus persen benar, tetapi penulis masih mengharap kritik dan saran dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses pem-buatan program berita.

2. Apabila memang perlu digunakan ulang berita dari penulis untuk keperluannya yang sama, atau direvisi agar lebih baik, penulis memberikan izin kepada pem-bimbing yang ingin melakukan perombakan berita yang sudah dibuat oleh penu-lis.

STIKOM


(6)

41

Budiarto Eko, Dewi Anggraeni. 2001. Pengantar Epidemiologi II. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

http://www.scribd.com/doc/38615179/dasar2produksi-televisi

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2010. Analisis Data. Medan: USU Press.

STIKOM