PERTIMBANGAN PERLUASAN BRIC DI AFRIKA TAHUN 2010-2014
i
PERTIMBANGAN PERLUASAN BRIC DI AFRIKA
TAHUN 2010-2014
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana
OLEH:
BAIQ NADYA ELYA NINGSIH NIM:20120510064
PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
(2)
(3)
v KATA PENGANTAR
Sebuah forum Negara-negara yang memiliki kekuatan besar dan berpengaruh didunia dikenal dengan istilah BRICS, forum yang diinisiasi oleh Brazil, Rusia, India dan China. Dan terakhir memasukkan Afrika sebagai anggota resmi forum tersebut. Pada awalnya istilah BRIC dikemukan oleh ekonom dari perusahaan keuangan goldman sachs yaitu Jim O’neil, yang kemudian istilah tersebut menjadi forum resmi yang didirikan Brazil, Rusia India dan China. Bergabungnya Afrika Selatan sebagai anggota resmi BRICS pada tahun 2011 menjadi kontroversial di mata publik internasional. keterlibatan Afrika Selatan menjawab keinginan BRIC di Afrika. Sehingga dalam penelitian ini penulis megidentifikasi dan menganalisa keberadaan BRICS di Afrika.
Penelitian ini pula merupakan suatu ketertarikan penulis untuk menganalisa lebih lanjut kiprah BRICS di dunia Internasional, dimana diketahui dalam ranah Internasional BRICS mengedepankan dan mengatasnamakan keberadaan Negara-negara berkembang. Kiat politik BRIC di Afrika juga menjadi bahan analisa dalam penelitian ini. Kaitannya dengan alasan keberadaan BRICS di Afrika. Penulis menganalisa keberadaan BRIC di Afrika melalui tindakan geopolitik dan geokonomi BRIC sebagai “rising power”.
Tugas karya akhir ini tentunya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca. Dan hal tersebut menjadi acuan bagi penulis dan peneliti yang di kemudian hari tertarik untuk melakukan penelitian serupa dan mengembangkan penelitian ini.
(4)
vi HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji serta Syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT sebagai pencipta Alam semesta pemilik makhluk yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dan melancarkan segala tindakan yang berkaitan dengan penyelesaian skripsi ini. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi panutan ummat yang berbudi pekerti luhur yang senantiasa memberikan contoh yang baik kepada ummatnya, sehingga menjadi inspirasi utama penulis.
Ucapan Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yang senantiasa selalu memberikan dukungan baik itu dukungan moril dan materil, sebagai motivator utama yang selalu memberikan motivasi yang luar biasa, yang menjadi inspirasi utama sehingga penulis menjadi pribadi yang kuat, yang menghadiahi doa untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan insyaallah dengan baik. Tidak lupa juga kepada Abeng, Adik laki laki penulis yang meberikan dukungan semangat kepada penulis, Ucapan Terimakasih juga kepada partner hidup yang baik hati yang memberikan dukungan dalam setiap tindakan baik yang ada dalam suka duka penulis. Terimakasih juga kepada berbagai pihak yang sangat mendukung dalam proses penyelesaian skripsi ini.
1. Grace Lestariana W., S.IP, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membing penulis dalam penyelesaian skripsi . Terimakasih atas bimbingan dan dukungan yang membuat penulis berusaha dengan baik menyelesaikan skripsi ini.
2. Prof. Tulus Warsito, M.Si sebagai penguji/Pendamping I dalam sidang skripsi penulis yang telah memberikan masukan yang membangun dan perbaikan dalam penulisan skripsi sehingga skripsi ini dapat menjadi skripsi yang utuh.
(5)
vii 3. Drs. Husni Amriyanto P., M.Si sebagai Penguji/Pendamping II dalam sidang skripsi
yang juga memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
4. Kepada teman-teman seperjuangan Ennik, Kyka, Epi, Intan, Novi, Buset, Mira, Meri, Irfina Citra dan teman teman lainnya yang juga memberikan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Yogyakarta, 20 Desember 2016
(6)
viii ABSTRAK
Tugas karya akhir ini menjelaskan tentang pertimbangan perluasan BRIC di Afrika. Sebagaimana BRIC dikenal sebagai forum Negara-negara berpengaruh yang memiliki kekuatan besar. Forum ini awalnya dikelompokkan oleh seorang ekonom AS yaitu Jim O’Neal pada tahun 2011. Ekonom perusahaan keuangan Goldman Sach ini menyebutkan bahwa Brazil, Rusia India dan China merupakan Negara-negara “emerging economies” yang memiliki eksistensi yang kuat pasca krisis global melanda beberapa Negara di dunia. Kemudian Brazil, Rusia India dan China menginisisasi terbentuknya BRIC sebagai forum resmi. Dan pada April 2006 forum ini berdiri sebagai forum resmi yang diperhitungkan di dunia internasional. Pada tahun 2010 anggota Negara BRIC meminta Afrika Selatan bergabung sebagai anggota resmi. Tahun 2011 menjadi tahun dimana Afrika Selatan resmi menjadi Anggota BRIC, sehingga BRIC berubah nama menjadi BRICS, yang merupakan singkatan dari Brazil, Rusia, India, China dan South Africa. Analisa tentang pertimbangan perluasan BRIC di Afrika dilihat dari kekuatan BRIC sebagai “rising power” melihat kiprah BRIC semenjak terbentuk hingga saat ini. dan implikasi dalam tindakan geopolitik BRIC di Afrika sebagai manifestasi dari pertahanan posisi BRIC dalam regional Afrika dan juga geoekonomi BRIC sebagai bentuk dari kiprah BRIC dalam sistem finansial global.
(7)
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv
KATA PENGANTAR ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Kerangka Teori... 4
1.3.1 Konsep “Rising Power” ... 5
1.3.2 Konsep “Geopolitik” ... 7
1.4Hipotesis ... 10
1.5Jangkauan Penelitian ... 10
1.6Metode Penulisan ... 11
1.7Sistematika Penulisan ... 11
BAB II PERKEMBANGAN BRIC ... 13
2.1Negara Anggota BRIC ... 13
2.1.1 Brazil ... 16
2.1.2 Rusia ... 17
2.1.3 India ... 18
2.1.4 China ... 19
(8)
x BAB III AWAL MULA BERGABUNGNYA AFRIKA SELATAN DALAM BRIC, KOMPARASI ASFRIKA SELATAN SEBELUM DAN SESUDAH BRICS DAN
SISTEM FINANSIAL GLOBAL ... 24
3.1Awal mula bergabungnya Afrika Selatan dalam BRIC ... 26
3.2Komparasi Afrika Selatan Sebelum dan Sesudah BRICS ... 29
3.2.1 Afrika Selatan Sebelum BRICS ... 29
3.2.2 Afrika Selatan dalam BRICS ... 31
3.3Sistem Finansial Global ... 39
BAB IV PERTIMBANGAN BRIC MENJADIKAN AFRIKA SELATAN SEBAGAI ANGGOTA RESMI, GEOPOLITIK BRICS DI AFRIKA DAN GEOEKONOMI BRICS ... 42
4.1Geopolitik BRIC di Afrika ... 48
4.2Geoekonomi BRICS ... 52
4.2.1 Hubungan Finansial BRIC dan Afrika Selatan ... 52
4.2.2 Hubungan Finansial BRICS dengan Amerika Serikat dan Barat ... 54
BAB V KESIMPULAN ... 67
(9)
xi DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Peta BRIC dan populasinya ... 14
Gambar 3.1 Peta Afrrika ... 25
Peta 3.2 Peta BRICS ... 27
Daftar Tabel Tabel 2.1 Komparasi Statistik BRIC ... 15
Tabel 3.1 Ekspor Impor Afrika Selatan sebelum berggabung dengan BRICS ... 31
Tabel 3.2 Ekspor dan Impor Afrika Selatan dengan BRICS tahun 2009-2011 ... 35
Tabel 4.1 Tren Perdagangan intra BRICS 2009-2011 (ekspor-impor) ... 43
Tabel 4.2 Informasi Umum BRICS dan Afrika tahun 2011 ... 48
(10)
(11)
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
Akhir perang dingin menjadi bukti abad pergeseran ekonomi dunia. Terutama pasca krisis keuangan dunia yang menjadi titik awal pergerakan ekonomi dunia. Tidak hanya ekonomi, politik dunia juga telah mengalami perubahan besar. Kekuatan ekonomi tradisional berjalan lamban. Akan tetapi dari sisi lain Negara- negara berkembang yang diwakili oleh Brazil, Russia India dan China telah menjadi mesin penting dalam perekonomian Internasional. abad ke 20 menjadi awal kejayaan Negara-negara besar tersebut.
1.1Latar Belakang Masalah
Seorang pakar ekonomi AS Jim O'Neill yang juga seorang ekonom perusahaan keuangan global Goldman Sachs pada tahun 2001 mengelompokkan Brazil, Russia, India dan China sebagai satu kelompok yang disebut dengan BRIC. Negara-negara Berkembang ini digadang- gadang sebagai Negara-negara yang sangat berpotensi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan besar. BRICS berpotensi memiliki petumbuhan signifikan dibandingkan dengan Negara-negara maju lainnya. Pada tahun 2006 kelompok ini diresmikan sebagai satu kelompok kerjasama yang disebut BRIC. (Gauteng Province, provincial treasury, 2013). Pada awalnya BRIC merupakan sebuah organisasi untuk
(13)
2 menampung dan mewadahi negara-negara ambang industri (Priangani, 2015).
Kolaborasi Negara-negara potensial ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi abad ini yang meliputi infrastruktur, konsumsi dan peningkatan perdagangan. Dari tahun-ke tahun peningkatan ekonomi BRIC semakin signifikan, Peningkatan tersebut sangat penting bagi perekonomian global.
Diperkirakan Pada tahun 2040, ukuran GDP BRIC (dalam US$) secara bersama sama akan menjadi lebih besar dari G6 yang terdiri dari Amerika, Jepang, Jerman, Perancis, Italia, dan Inggris Raya. Diprediksikan ekonomi China sendiri sudah akan melebihi yang dimiliki Amerika Serikat pada tahun 2039. Pada tahun 2050 Cina akan menempati urutan teratas dalam besaran ekonomi diikuti oleh Amerika, India, Jepang, Brazil, dan Rusia sebagai enam besar ekonomi di dunia. Dari keempat negara tersebut, rakyat Rusia akan menjadi yang paling sejahtera pada tahun 2050, diikuti Cina, Brazil, dan India. Rasio tenaga kerja produktif terhadap populasi akan menua seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat dan pola demografi sebelumnya. India adalah negara terakhir dari keempatnya yang paling lambat menua. Diperkirakan pada kisaran 2025 India baru akan menunjukkan penurunan rasio tenaga kerja produktif. Hal ini akan memberikan potensi pertumbuhan India yang lebih lama terjaga dari negara lain (Putra, 2009). Menurut perkiraan IMF, output global Negara-negara BRIC mencapai 13,7 persen pada tahun 2007. Meningkat menjadi 17,5 persen pada tahun 2010. IMF
(14)
3 memperkirakan kenaikan mencapai 22,1 persen pada tahun 2015 (Guimei, 2013).
Selama 50 tahun berikutnya Brazil, Rusia India dan Cina bisa menjadi kekuatan yang lebih besar dalam perekonomian dunia. Dalam waktu kurang dari 40 tahun ekonomi BRIC bersama-sama bisa menjadi lebih besar dari G6 (G6 2003; US, Jepang, Jerman, Perancis, Italy, Inggris). Tahun 2025 mendatang Negara-negara berkembang besar ini dapat lebih unggul dari G6. (Purushothaman, Dreaming With BRICs: The Path to 2050, 2003) Saat ini kurang dari 15% pemenuhan ekonomi BRICS dalam Dollar AS yang hampir dapat mengungguli G6 (Guimei, 2013).
BRIC menjadi kelompok kesatuan yang berhasil mempertahankan eksistensi melalui pertumbuhan ekonominya hingga sekarang. BRIC mulai memperluas jaringan kerjasamanya. Bulan Desember tahun 2010 menjadi titik awal tahun bergabungnya Afrika Selatan, dimana pada waktu itu Afrika Selatan diundang secara resmi oleh BRIC untuk bergabung. Afrika Selatan adalah Negara kelima yang bergabung dalam BRICS (setelah bergabungnya Afrika Selatan) saat ini, berawal dari Brazil, Russia, India dan China, setelah bergabungnya Afrika Selatan nama resmi berubah menjadi BRICS(Brazil, Russia, India, China and South Africa). Bergabungnya Afrika Selatan ke dalam kelompok BRICS merupakan permintaan resmi dari Negara-negara anggota BRIC, April 2011 presiden Afrika Selatan Jacob Zuma menghadiri pertemuan di Beijing, dan secara resmi Afrika Selatan bergabung pada KTT Ke-tiga BRIC pada bulan April 2011 di China (Oliver S. , 2013)
(15)
4 BRICS merupakan suatu organisasi yang mulai memperluas kekuasaannya di berbagai kawasan. Melalui perekonomian Negara tersebut dirasa mampu menggeser penguasaan Negara besar lain. BRIC mulai melakukan tindakan perluasan daerah kekuasaan di berbagai kawasan dan khususnya di Afrika.
Dalam penelitian ini penulis akan mengelaborasi dan menganalisa tentang alasan pertimbangan Afrika Selatan bergabung dalam BRIC terhadap kekuasaan Negara-negara anggota BRICS di Afrika. Serta awal bergabungnya afrika selatan sebagai bentuk geopolitik BRIC di Afrika mengingat bahwa BRICS juga menjadi suatu kelompok kesatuan negara-negara berkembang yang berpengaruh di kawasan Afrika.
1.2Rumusan Masalah
Menilik pada bergabungnya Afrika Selatan dalam BRIC merupakan permintaan dari Negara- Negara Anggota BRIC yang secara resmi menjadi anggota pada KTT Ke-Tiga BRIC di China, dan merujuk pada latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan” Mengapa Brazil, Rusia, India dan China meminta Afrika Selatan bergabung dalam BRIC?”
1.3Kerangka Teori
Melihat fokus pembahasan dan analisa pada skripsi ini maka penulis menggunakan konsep “rising power” dan konsep “geopolitik”
(16)
5 1.3.1 Konsep “Rising Power”
Pasca perang dingin menjadi pertanda awal munculnya kekuatan baru dalam dinamika perpolitikan dan perekonomian global. Hal tersebut berkaitan dengan konsep “Rising Power”. Konsep “Rising Power” bisa didefinisikan dalam beberapa definisi konsep, salah satu definisi “Rising Power” dikemukakan oleh Wooyang Kim dan James Morrow yang disitir oleh Jeffrey W. Meiser dalam Bukunya “Power and Restraint: The rise of the United States 1898-1941
“Rising Power” as states going through a “power shift”, defined as
“predictable, long-run changes in relative capabilities as opposed to transitions, the moment when one nation‘s capabilities surpass another’s”. (Meiser, 2015)
Dalam hal ini BRICS (Brazil Rusia India China dan South Afrika) muncul sebagai kekuatan besar. Mulai sejak pasca perang dingin dan pasca krisis ekonomi global negara- Negara berkembang BRIC mulai menunjukan potensi pergeseran kekuasaan di berbagai kawasan.
Jeffrey W. Meiser (2015) said “Rising power” have the significant effect on the hierarchy of power in the international system, this definition suggest to subtypes, the first subtype of rising power is Emerging power and the second subtype is Potential hegemon. Emerging powers seek to dominate their neighborhoods and gain a recognition as a great power. Potential
(17)
6 hegemon seek to go beyond their neighborhoods to dominate the core of the international system and achieve recognition as hegemon. (Meiser, 2015).
Seperti yang dikemukakan Jeffrey W.Meiser (2015) tentang “rising power” BRICS muncul sebagai kekuatan besar awalnya pasca krisis ekonomi global yang menimpa berbagai kawasan. Uni Eropa, Amerika Serikat terkena dampak krisis yang berlebihan pada saat yang sama negara ini muncul sebagai kekuatan besar baru yang menyuarakan Negara-negara berkembang. Saat krisis keuangan melanda dunia, Negara-negara anggota BRICS yang tampil mendongkrak perekonomian global dan mencegah dunia terpuruk ke dalam depresi ekonomi. Seperti halnya Jeffrey W.Meiser (2015), melalui kekuatannya BRIC muncul untuk mendominasi berbagai kawasan. Serta guna menggeser kekuasaan Negara lain, ”power shift” tersebut sebagai bukti bahwa BRICS mampu melampaui Negara tersebut, dan BRICS yang digadang sebagai juru bicara Negara-negara berkembang mampu mendapatkan pengakuan sebagai Kekuatan Besar dalam ranah global.
BRICS sebagai kekuatan besar baru Negara-negara berkembang tentunya memiliki kemampuan untuk berkuasa. Untuk membuka peluang kekuasaan BRICS, Negara- Negara tersebut membuka peluang kerjasama di berbagai kawasan. Tahun 2011 menjadi awal bukti perluasan kerjasama kawasan Negara-negara BRIC di Afrika, Jeffrey W.Meiser (2015) mengatakan:
(18)
7 “The three main reasons for rising power expansion are opportunities to increase profit, security and prestige” (Meiser, 2015).
Ketiga alasan tersebut juga menjadi alasan BRIC sebagai kekuatan besar membuka peluang kerjasama untuk mempertahankan kekuasaan. Kepentingan internal setiap Negara menjadi hal penting dalam perpolitikan global.
Dalam mempertahankan kekuasaan, BRICS tentunya memenuhi kapasitas internal negaranya. Perluasan wilayah kekuasaan dilakukan guna mempertahankan kepentingan internal BRICS. Hal tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan internal anggotanya, Tentunya hal tersebut sebagai keuntungan mutlak yang dimiliki BRICS. Dalam “Rising Power” expansion, penaklukan territorial baik untuk pemenuhan kapasitas industri maupun pemenuhan sumber daya alam merupakan hal yang diperlukan guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi domestik (Meiser, 2015). Penaklukan kekuasaan sebenarnya awalnya sebagai pemenuhan kepentingan pihak BRICS.
1.3.2 Konsep “Geopolitik”
Dalam mencapai kepentingan yang hendak dituju Negera Negara besar ini mengedepankan Geopolitik, Geopilitik merupakan suatu istilah semula diartikan oleh frederich Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi politik (political Geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan
(19)
8 diperluas oleh sarjana ilmu politik Swedia, Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964) dari Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan dasar alternative kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu (Kaelan, 2010).
Frederich Ratzel memandang bahwa Negara adalah Ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat oleh hukum alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hukum ekspansi (pemekaran wilayah) sedangkan terdapat beberapa pokok pemikiran Haushofer seperti disitir oleh Kaelan (2010)
1. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembang
2. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidup dan mendapatkan ruang hidupnya.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila
(20)
9 dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya politik Negara itu secara langsung akan berdampak kepada geografi Negara yang bersangkutan (Kaelan, 2010).
BRIC menjadi kelompok Negara-negara berkembang besar yang memiliki kekuatan besar dan dianggap mampu berkuasa. Dalam pokok pemikiran Haushofer suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembang, menilik pada keberadaan BRIC hal ini sebagai bukti penting bahwa BRIC sebagai negara besar untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsanya Negara-negara ini berupaya untuk menjadi bangsa yang unggul. Salah satunya melalui perluasan ranah kekuasaan. Hal ini juga didukung Frederich Ratzel yang memandang bahwa Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hukum ekspansi (pemekaran wilayah). Sebagai “Rising Power”memiliki kekuatan untuk melakukan ekspansi. Dalam hal ini ekspansi yang dilakukan BRIC merangkul suatu negara menjadi partner penting dalam kerjasama ekonomi politik yang memiliki legalitas pasti. BRIC berupaya memperluas daerah kekuasaan untuk memperluas jangkauan sistem politiknya. BRIC sebagai perwakilan Negara-negara “Emerging Power” yang berasal dari berbagai kawasan. BRIC menganggap bahwa wilayah atau territorial menjadi sangat penting dalan ranah politik global. Semakin besar kekuasaan dalam satu wilayah semakin mudah kekuasaan politik dijalankan.
(21)
10 Seperti halnya pokok pemikiran Haushofer yang disitir Kaelan (2010) dalam bukunya, geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidup dan mendapatkan ruang hidupnya. Hal ini menjadi landasan dasar BRIC untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Tindakan BRIC dalam memperluas wilayah kerjasamanya dengan Afrika Selatan dikawasan Afrika sebagai satu tindakan politik BRIC dalam bentuk kebijakan dan strategi BRIC untuk pemenuhan kepentingan Nasional Negara-Negara Besar tersebut, Afrika selatan dirasa memiliki potensi besar dalam mempertahankan eksistensi kekuasaan BRIC dikawasan Afrika bahkan dunia.
1.4Hipotesis
Dari permasalahan yang ada dan didukung berdasarkan kerangka teoritik yang ada, BRIC meminta Afrika Selatan secara resmi untuk menjadi Anggota kelima BRIC guna:
“Memperluas kekuasaan BRICS di Afrika dalam rangka menggeser dominasi Amerika Serikat dan Barat agar dapat menguasai sistem finansial
global”.
1.5Jangkauan Penelitian
Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak terlalu melebar maka penulis memusatkan penelitian pada sejak dimintanya Afrika Selatan menjadi anggota BRIC tahun 2010 dan secara resmi menjadi anggota kelima BRIC pada tahun 2011 sampai 4 tahun kiprah BRICS di kawasan Afrika yaitu tahun 2014.
(22)
11 Penelitian ini juga memusatkan pada analisa pertimbangan Negara-negara BRIC yang menjadikan Afrika Selatan sebagai Anggota resmi BRICS. 1.6Metode penelitian
Metode penelitian ini adalah Metode dengan menggunakan teknik pengumpulan data, pengumpulan data berupa library research dengan memanfaatkan data- data sekunder yang pengumpulan datanya dari perpustakaan, buku, jurnal, artikel media cetak media elektronik dan website yang diolah menggunakan Metode Kualitatif sehingga dapat menjadi data yang bisa dijadikan bahan kajian dalam penyusunan skripsi ini.
1.7Sistematika penulisan
BAB I merupakan BAB PENDAHULUAN yang berisi Latar Belakang,Rumusan Masalah Kerangka Teori, Hipotesis, Metode penelitian dan Tinjauan Pustaka.
BAB II Memaparkan tentang BRIC (Brazil, Russia, India dan China) dan perkembangan BRIC.
Bab III dimulai dengan awal mula bergabungnya Afrika Selatan dalam BRIC, komparasi sebelum bergabungnya Afrika Selatan dan Setelah bergabungnya Afrika Selatan dalam BRICS. Serta mmbahas tentang Sistem Finansial Global
Bab IV menjawab Rumusan masalah yang diajukan melalui analisa keberadaan BRICS memperkuat alasan kepentingan BRICS di Afrika serta
(23)
12 membahas tentang Bagaimana Geopolitik BRICS dan Geoekonomi BRICS di Afrika pasca bergabungnya secara resmi Afrika Selatan tahun 2011-2014
Bab V, bab penutup, ringkasan dan kesimpulan dari bab bab sebelumnya, bab ini merupakan generalisasi dari semua rangkaian penelitian, dalam pengajuan skripsi.
(24)
13 BAB II
PERKEMBANGAN BRIC
BRIC merupakan organisasi yang mengalami perkembangan yang signifikan pasca krisis ekonomi besar yang melanda beberapa Negara-negara besar. Sejak saat itu BRIC mulai dikenal sebagai Negara Emerging Economies. BRIC merupakan suatu kelompok Negara yang tergabung dari empat Negara besar yaitu Brazil, Rusia, India Dan China. BRIC mempunyai ciri-ciri Negara dengan jumlah penduduk besar, tanah yang luas, dan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata. Empat Negara BRIC memiliki luas lebih dari seperempat luas tanah di dunia, 40 persen jumlah penduduk dunia, dan sekitar 18 persen dari ekonomi dunia. (Priangani, 2015).
1.1NEGARA ANGGOTA BRIC
Secara Demografi, BRIC tergabung dari dua Negara yang paling padat penduduknya di dunia, dan dua dengan populasi yang cukup besar,Cina sendiri memegang seperlima populasi dunia, dan diikuti oleh India (17,5%), sedangkan dalam jumlah populasi Brasil dan Rusia jauh dibawah kedua Negara tersebut yaitu Brasil (2,9%)dan Rusia (2,2%) akan tetapi kedua Negara tersebut memiliki
wilayah yang luas, Rusia 17 juta km2, India 3,2 juta km2, Cina 9,3 juta km2 dan Brazil 8,5 juta km2 (Almeida, 2009). Populasi setiap Negara BRIC signifikan
dengan luas wilayahnya, Peningkatan populasi dialami anggota Negara BRIC kecuali Rusia.
(25)
14 Gambar 2.1: Peta Negara-negara BRIC dan Populasinya
Sumber: foster.uw.edu
Secara Geografis Negara-negara BRIC tidak banyak memiliki persamaan kecuali China dan Rusia yang memiliki persamaan geografis dan merupakan Negara yang terletak berdampingan dengan perbatasan langsung antar dua Negara.
(26)
15 Anggota BRIC memiliki latar belakang sistem sosial yang dan ideology yang berbeda. Tetapi karena kepentingan saling percaya dan menghormati, mereka memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana cara untuk mengatasi masalah mendesak terkait perkembangan global (Zuhri, 2015)
Table 2.1: Komparasi Statistik BRIC
Brazil Russia India China
Populasi (juta) 201,00 143,00 1.270,00 1.354,00 Pertumbuhan
populasi(%)
1,00 -0,20 1,30 0,60
Luas Wilayah (1000 km2) 2010
8.515 17.098 3.287 9.600
Luas Wilayah (berdasarkan
persentase dari total BRICS)
21.4 % 43.0 % 8.3% 24.2%
GNI per kapita ($
AS) 7.350,00 9.620,00 1.070,00 2.940,00
GDP (miliar, $ AS) 1.612,50 1.607,80 1.217,50 4.326,20 Dana militer
as % of GDP (2007)
1,50 3,50 2,50 2,00
Dana Militer (In constant (2005) US$ Juta) (2007)
(27)
16 Human
Development Index rank
75th
71st 134th 92nd
Sumber: Brazilian Institute of Geography and Statistics, 2010 Brazilian Demographic Census.United Nation, World Bank, Federal State Statistics Service of the Russian Federation, Joint Statistical Publication by BRIC Countries 2010
1.1.1 Brazil
Brazil merupakan salah satu Negara anggota BRIC yang terletak di Amerika selatan. Ibu kota Negara Brazil adalah Brussel. Total populasi Brazil sekitar kurang lebih 192 juta jiwa (World Vision Australia, 2010). Brazil adalah salah satu negara anggota BRIC yang telah mampu membangun demokrasi yang stabil dalam 25 tahun terakhir. Dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi Brasil dikenal memiliki ”soft power” dalam menjalin kerjasama internasional.
Seperti disebutkan pada tabel 2.1 tentang informasi umum Negara Brazil, Dari keempat anggota BRIC Brazil merupakan Negara yang memiliki populasi ketiga dibawah China dan India. Brazil yang terletak di Amerika Selatan merupakan satu-satunya Negara kawasan tersebut yang tergabung dalam BRIC. Brazil merupakan Negara BRIC terluas ketiga setelah China dengan total persentase luas wilayah 21.4% dalam total luas
(28)
17 wilayah BRIC. Brazil disebutkan sebagai Negara perwakilan Amerika Selatan.
Brazil merupakan Negara yang paling besar di Amerika Selatan, dikenal sebagai Negara maju yang memiliki tingkat ekonomi terkuat di kawasan tersebut. Brazil dikenal sebagai Negara kesepuluh dengan tingkat ekonomi terbesar di dunia, pada tahun 2005 GDP Brazil mencapai 706 miliar dolar AS. (Research and Information System for Developing Countries (RIS), 2008)
Jika dibandingkan dengan ketiga Negara BRIC, Brazil merupakan Negara yang memiliki tingkat GDP besar dibawah China yang terhitung sebesar 1.612,50 miliar dolar AS. Akan tetapi terlihat dari bidang militer Brazil merupakan salah satu Negara BRIC yang menyumbangkan paling sedikit dana militer untuk negaranya.
1.1.2 Rusia
Rusia menjadi Negara terbesar secara geografis di planet ini. Membentang dari dua benua, terletak antara benua Eropa dan Asia yang beribukotakan Moscow, seperti tabel 1.1 tentang informasi umum rusia disebutkan bahwa Rusia memiliki luas wilayah 17.098.000 km2 terhitung tahun 2010. Hal tersebut menunjukkan bahwa Rusia merupakan Negara anggota BRIC yang memiliki wilayah terluas. Rusia menyumbangkan hampir setengah dari total luas wilayah BRIC sebesar 43%. Total populasi Rusia yaitu 141,80 juta jiwa.
(29)
18 Rusia memiliki hubungan internasional yang lebih kompleks dan sangat berbeda jika dibandingkan dengan Brazil. Jika dalam hubungannya dengan Negara lain. Rusia memiliki banyak pengaruh di dunia Internasional, diketahui bahwa Rusia merupakan warisan Uni Soviet. Rusia ditetapkan sebagai salah satu Negara yang memiliki kursi tetap di Dewan keamanan PBB.
Rusia merupakan sebuah Negara yang mengukir sejarah besar revolusinya, revolusi Rusia 1917 yang berpengaruh pada dunia global. Mengingat bahwa rusia memiliki rentetan sejarah penting yang membuat Rusia bangkit sebagai Negara besar berpengaruh di dunia setelah Amerika Serikat. Tidak terlepas dari rentetan sejarah yang dialami Rusia, Negara ini memiliki kekuatan dalam bidang militer, tidak tanggung-tanggung dana yang disalurkan Rusia untuk militernya besar. Seperti pada tabel 2.1 menunjukkan bahwa dana militer rusia paling besar jika dibandingkan dengan ketiga Negara BRIC lainnya., yaitu sekitar 3,50 % dari tingkat GDPnya, terhitung sebesar 33.821 juta dolar AS.
Rusia merupakan salah satu Negara yang menginisiasi adanya BRICS. Rusia bukan Negara berkembang tradisional melainkan Rusia dikenal sebagai Negara transitional. Sejak bangkit sebagai negara besar dari transformasi Uni Soviet, Rusia menjadi Negara kuat yang diperhitungkan.
Sebagai inisiator penting terbentuknya lembaga yang disebut BRIC Rusia memiliki pandangan kemajuan dan pengalihan kekuasaan atas Negara-negara maju lainnya, menilik pada prinsip BRIC sebagai sebuah
(30)
19 forum resmi di kancah internasional yang juga tak lepas dari buah pemikiran Rusia sebagai salah satu inisiator ulung dalam BRIC.
1.1.3 India
India merupakan salah satu Negara Asia Selatan yang juga menjadi salah satu inisiator forum BRIC. Krisis ekonomi global pada tahun 2007-2008 menjadi momentum penting untuk Negara ini ikut terlibat dalam mempersatukan keempat Negara sebagai sebuah forum resmi. India dikenal sebagai Negara berkembang di kawasan Asia yang saat ini bangkit bersamaan dengan keberadaan China.
India dikenal sebagai “emerging economies” di Asia. Ibu kota India adalah New Delhi, seperti ditunjukkan pada tabel 2.1 India yang terletak di Asia Selatan merupakan Negara besar yang memiliki populasi di bawah China, dengan total populasi sebesar 1.270 juta jiwa. Hal tersebut menunjukkan bahwa India merupakan salah satu Negara besar kawasan Asia yang memiliki penduduk padat dan beragam.
Selain tingkat populasi, GNI percapita India menunjukkan angka $1.070,00 US . jika dibandingkan dengan Brazil dengan total GNI Perkapita $7.350,00 US , Rusia sebesar $9.620,00 US dan China $2.940,00 US, India berada jauh dibawah Brazil dan Rusia.
(31)
20 China disebut sebagai kekuatan baru dunia yang baru bangkit, China dijuluki sebagai “Naga yang terbangun”. Awal abad 21 China muncul sebagai kekuatan baru Asia dengan perkembangan ekonomi dan percepatan ekonomi di kawasan Asia. Tidak hanya sangat berpengaruh di ASIA, Negara besar dikawasan Asia Timur ini memperbesar langkahnya melalui dominasi diberbagai kawasan. Khususnya dominasi dalam bidang ekonomi. China salah satu Negara besar paling berpengaruh terhadap terbentuknya BRIC. Negara ini merupakan salah satu Negara yang memiliki posisi kuat di kancah internasional. China adalah salah satu anggota Negara BRIC dengan tingkat ekonomi terbesar berdasarkan tingkat GDP yang dimiliki. selain itu dari semua anggota BRIC China merupakan Negara yang memiliki pertumbuhan tercepat.
Selain India, China juga merupakan Negara besar berpengaruh di kawasan Asia yang memiliki tingkat populasi yang besar dan pesat. Pada tabel 1.1 terhitung jumlah populasi China sebesar 1.354 juta jiwa Populasi China didukung oleh luas Wilayahnya, China merupakan salah satu Negara BRIC dengan jumlah wilayah yang besar, dengan akumulasi 9.598.000 km2. wilayah China terbilang Luas sebanding dibawah Rusia. dan Jika dibandingkan dengan Brazil dan India, luas wilayah Negara tersebut berada di bawah China. China secara geografis memiliki latarbelakang yang sama dengan Rusia. China berbatasan langsung dengan Rusia
(32)
21 Sejak dipublikasikan sebagai sekumpulan Negara emerging economies oleh perusahaan keuangan Goldman Sachs pada 30 november 2001, ekuitas pasar Negara-negara tersebut mengalami peningkatan yang luar biasa, dengan nilai prosentase sebagai berikut: Brazil meningkat dengan jumlah 369%, India sebesar 499%, Rusia 630%, dan China 201%. Hal tersebut menunjukan peningkatan tajam yang luar biasa sebesar 817% menurut HSCEI. Akhir tahun 2007, gabungan Negara-negara tersebut memegang 15% roda mesin ekonomi global, pada saat yang sama dimana China dapat mengungguli jerman dan didaulat menjadi Negara ekonomi terbesar ketiga di dunia (Goldman Sachs Global Economics Group, 2007).
Semenjak diberlakukannya sistem perdagangan bebas dan liberalisasi pasar ekonomi, negara-negara di dunia mulai berlomba-lomba untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya demi menjaga eksistensinya pada era globalisasi ini. Tak pelak lagi kemajuan teknologi dan industri pun tercipta demi mewujudkan kepentingan nasional masing-masing negara. Hal ini membuat BRIC semakin mengepakkan sayap kekuatannya di ranah global, Negara-negara tersebut mendapatkan kekuatan ekonomi sejak kemunculannya sebagai suatu kelompok Negara-negara besar berpengaruh. Melalui reformasi ekonomi ke empat Negara BRIC mulai mempertajam pengaruhnya di dunia.
Adapun pencapaian Negara-negara BRIC sejak tergabung antara lain, Pada tahun 2001 China menjadi salah satu anggota WTO sebuah Organisasi perdagangan dunia. China juga membuka proses modernisasi industri dan jasa pada saat itu. Selain itu Brazil mencapai kemakmuran ekonomi yang sebelumnya tidak pernah terjadi di Negara tersebut pada tahun 2003. Pada tahun 2008 Brazil juga
(33)
22 bekerjasama dengan China dan Negara-negara teluk Persia dengan menjadi kreditur Global untuk pertama kalinya, serta berinvestasi.
IMF menjelaskan bahwa volume perdagangan BRIC meningkat rata-rata per tahun 28 persen dari 2001 ke 2010. BRIC juga mencatatkan total volume perdagangan yang mencapai 230 miliar dollar AS pada tahun 2010. Merujuk pada ekonomi dunia dengan tingkat PDB dunia menunjukan keberhasilan Negara-negara BRIC, Peningkatan dari 11 persen pada tahun 1990 menjadi 25 persen pada tahun 2011 (Quarterly Bulletin, 2013)
Sebagai sebuah organisasi yang legalitasnya dapat diakui di dunia, pasca dipublikasikan Negara-negara BRIC semakin gencar melakukan peningkatan dalam berbagai bidang dan juga mengadakan pertemuan yang menyokong keberadaan BRIC di kancah global, pada tahun 2006 pertemuan para menteri luar negeri BRIC berlangsung di New York. Pertemuan selanjutnya berlangsung di Rusia. Pada tahun 2007 serta 2008 terdapat juga pertemuan termasuk pertemuan kepala Negara BRIC pada bulan juli 2008 dan pertemuan para menteri keuangan pada bulan November 2008. Pada pertemuan ketiga menteri luar negeri, diputuskan untuk meningkatkan kerjasama antar empat Negara diberbagai bidang dan berbagai cara. Adapun tujuan umum adalah untuk membangun suatu system internasional yang lebih demokratis berdasarkan pada aturan hukum dan diplomasi multilateral. Negara- Negara BRIC juga memutuskan untuk bekerja sama dengan Negara-negara lain untuk meperkuat keamanan internasional dan stabilitas.
(34)
23 Keberadaan BRIC semakin resmi di dunia internasional dibuktikan dengan adanya pertemuan resmi BRIC di Yakaterinburg, Rusia. Pertemuan ini sebagai pertemuan puncak pertama BRIC tepatnya pada 16 juni 2009 Pertemuan pertama BRIC tersebut diselenggarakan oleh presiden Rusia, Dmitry Medvedev dan dihadiri oleh presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Perdana Menteri India, Manmohan Singh, dan Presiden China Hu Jintao. Pertemuan pertama BRIC bertemakan Krisis finansial, pembangunan global dan penguatan grup BRIC. KTT kedua BRIC diselenggarakan oleh presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva di Brasilia pada tanggal 15 April 2010 yang dihadiri oleh Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, Perdana Menteri India, Manmohan Singh, dan Presiden China Hu Jintao (Sekine, 2011) . pada pertemuan kedua BRIC ini membahas berbagai isu, seperti isu kerjasama, isu pembangunan, isu kelanjutan reformasi institusi keuangan global, dan isu global governance.
Kelompok Negara-negara tersebut menyerukan dunia yang lebih demokratis dan multipolar berdasarkan aturan hukum internasional, adanya kesetaraan, saling menghormati satu sama lain, terdapat kerjasama, tindakan yang terkoordinasi, pengambilan keputusan secara kolektif.
Sebagai sebuah kelompok kerjasama resmi di ranah global BRIC semakin mempererat kerjasama dengan melibatkan berbagai lini pemerintahannya seperti Kementrian Luar Negeri, Kementerian Ekonomi, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Kesehatan.
(35)
24 BAB III
AWAL MULA BERGABUNGNYA AFRIKA SELATAN DENGAN BRIC, KOMPARASI AFRIKA SELATAN SEBELUM DAN SESUDAH BRICS
DAN SISTEM FINANSIAL GLOBAL
Afrika Selatan merupakan salah satu Negara yang terletak di benua Afrika paling Selatan. Afrika Selatan adalah salah satu Negara di kawasan Afrika yang multi ras, dengan mayoritas kulit hitam hampir 52 juta jiwa. Afrika Selatan mengadakan pemilihan umum pertama pada tahun 1994, pasca transisi dari pemerintahan mayoritas kulit putih dibawah Apherteid.
Afrika Selatan memliki industri perekonomian terbesar, paling beragam, dan sangat maju di semenanjung Afrika. Rata-rata pendapatan per-kapita dan akses pendidikan telah berkembang di seluruh kelompok ras. Afrika Selatan sangat berpengaruh secara regional di kawasan Afrika, karena investasi dan keterlibatan politik dibanyak Negara Afrika, Afrika Selatan juga berperan aktif dalam kepemimpinannya di Uni Afrika (AU).
Afrika Selatan merupakan salah satu Negara di kawasan SSA (Sub-Saharan Africa) yang telah resmi menjadi anggota forum BRICS, sebuah forum yang terdiri dari Negara-negara besar berpengaruh di dunia, BRICS juga merupakan naungan dari Negara-negara penting yang memiliki andil dalam berbagai lini kehidupan masa ini.
(36)
25 Gambar 3.1: Peta Afrika
Sumber: Department of field Support Cartographic Section
Map No. 4045 Rev .7 UNITED NATIONS. 2011 (www.un.org)
Bergabungnya Afrika Selatan menjadi hal penting yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keberlangsungan perekembangan salah satu Negara besar SSA tersebut, aliansinya dengan BRIC dianggap Afrika Selatan sebagai prestasi penting utama kebijakan luar negerinya pada tahun-tahun terakhir.
(37)
26 3.1 Awal mula bergabungnya Afrika selatan dengan BRIC
BRIC muncul sebagai kekuatan baru di ranah global, muncul sebagai Negara-negara berkembang besar yang mulai melakukan beberapa perubahan dan ikut andil dalam berbagai bidang sebagai Negara besar yang diperhitungkan. BRIC dikenal sebagai kekuatan ekonomi baru sebagai Negara
“Emerging Economies”. Seperti yang dikemukakan Jeffrey W.Meiser(2015), melalui kekuatannya, sebagai Negara besar baru yang mulai menunjukkan eksistensinya pasca krisis global yang melanda negara-negara di dunia, BRIC mulai mendominasi berbagai kawasan, serta melakukan tindakan pergeseran
kekuasan ”power shift” sebagai tindakan pertahanan BRIC. Selain itu, dalam upaya memperbesar pengaruhnya di kancah dunia, BRIC memanfaatkan kekayaan dan kemajuan industrinya tersebut dengan melakukan ekspansi besar-besaran melalui investasi ke negara-negara lain. Bahkan tidak tanggung-tanggung untuk menjalin kerjasama dan menjadikan suatu Negara sebagai aliansi pentingnya. BRICS juga dikenal sebagai “Emerging Powers” karena BRICS merupakan forum Negara Negara besar yang muncul sebagai kekuatan baru dunia.
Sejak dikenal sebagai forum resmi, Negara-negara besar berpengaruh ini semakin gencar untuk memperbesar langkah kekuasaannya. Salah satu hal penting yang dilakukan BRIC adalah menjadikan Afrika Selatan sebagai anggota kelima resmi forum BRIC. hal tersebut terlihat pada beberapa pertemuan yang dilangsungkan BRIC guna meresmikan aliansinya dengan salah satu Negara penting di kawasan Sub Saharan-Africa (SSA) tersebut.
(38)
27 Menteri luar Negeri BRIC (Brazil, Rusia, India dan China) mengadakan pertemuan di New York pada September 2010 mereka menyetujui Afrika selatan sebagai salah satu anggota BRIC. Setelah kesuksesan dua KTT BRIC di Yakaterinburg pada tahun 2009 dan di Brasilia pada tahun 2010 , BRIC kembali mengadakan pertemuan pada 14 April 2011 di China.Pada KTT ketiga ini BRIC menetapkan Afrika Selatan sebagai anggota kelima BRIC secara resmi, sehingga nama BRIC berubah menjadi BRICS(Brazil, Rusia, India, China dan South Afrika) setelah Afrrika selatan didaulat sebagai anggota (Harrison, South Africa in the BRICS, 2014).
Gambar 3.2 :Peta BRICS (setelah Afrika Selatan bergabung dalam BRICS)
Sumber: www.downtoearth.org.in SOUTHAFRICA BRAZIL
INDIA
CHINA RUSSIA
(39)
28 Sebelum penetapan Afrika Selatan sebagai anggota resmi BRICS adanya kesepakatan antara kedua belah pihak tentang keangotaan Afrika Selatan, sebelumnya, tidak hanya dari pihak Negara BRIC yang memilih Afrika sebagai anggota akan tetapi juga adanya keinginan Afrika Selatan juga untuk tergabung dalam aliansi tersebut, disebutkan bahwa Menteri luar Negeri Afrika Selatan menulis surat kepada para anggota BRIC atas keinginan negaranya untuk bergabung, pada tahun 2010, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma berkesempatan untuk mengadakan pertemuan bilateral dengan Negara-negara BRIC, selanjutnya demi mempererat hubungan dengan para anggota Jacob Zuma mengunjungi beberapa Negara anggota BRIC, yaitu India pada dua bulan setelah pertemuan bilateral tersebut selain itu Ia juga berkunjung ke Rusia guna mempromosikan hubungan perdagangan dan inklusi negaranya ke aliansi BRIC kemudian pada bulan yang sama, Zuma, bersama dengan 400 delegasi perwakilan bisnis dan sebelas menteri mengunjungi China untuk mempromosikan negaranya dalam keanggotan BRIC, seperti yang diungkapkan Zuma dalam pidatonya di Beijing berkenaan dengan partisipasi Afrika Selatan dalam BRIC:
"would mean that an entire continent that has a population of over one billion people is represented.(Oliver S. , 2013)
Bergabungnya Afrika Selatan dalam BRICS diharapkan mampu memberikan dampak besar bagi Negara-negara anggotanya, selain itu dapat memperkuat posisi Negara anggotanya di kawasan semenanjung Afrika juga dapat memperluas kerjasama dalam berbagai bidang.
(40)
29 3.2. Komparasi Afrika Selatan Sebelum dan Dalam BRICS
Afrika Selatan menunjukkan tingkat keberhasilan setelah tergabung dalam BRICS, banyak perubahan yang dialami Afrika SelatanPosisi Afrika Selatan dalam perpolitikan global semakin diperlihatkan,dengan mengatasnamakan perwakilan dari Negara-negara Afrika, Afrika Selatan semakin memperlihatkan kekuatan politiknya. Dalam kancah Internasioanal Afrika Selatan semakin diperhitungkan. Selain politik, terlihat pula dari tingkat ekonomi. Ekonomi Afrika Selatan berjalan cepat dan meningkat signifikan dibandingkan sebelum menjadi anggota BRICS.
3.2.1 Afrika Selatan Sebelum BRICS
Afrika Selatan merupakan salah satu Negara di kawasan Sub-Saharan Afrika yang memiliki andil penting dalam perkembangan dan pertumbuhan Negara-negara kawasan Afrika, terletak di Benua Afrika, Afrika Selatan merupakan Negara penting berpengaruh dalam berbagai bidang, Afrika selatan sebagai perwakilan Negara kawasan Afrika yang memiliki tekad kuat untuk mengubah paradigma publik tentang Negara-negara di benua Afrika, dimana Negara-negara benua Afrika dikenal sebagai Negara-negara yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan rendah dalam berbagai bidang.
Sejak hilangnya stigma negatif tentang Afrika Selatan disebabkan adanya dominasi kulit putih dan kulit hitam yang dimarginalkan, Afrika Selatan mulai menata negaranya, mulai melakukan kiat untuk mengembangkan industri perekonomian dan turut andil dalam perpolitikan. Afrika Selatan sebagai Negara
(41)
30 berkembang baru yang mulai gencar untuk melakukan berbagai hal dalam berbagai bidang tentunya masih jauh dari target besar yang diimpikan layaknya Negara-negara lain. Sebagai salah satu Negara penting di Benua Afrika yang juga didaulat sebagai Negara perwakilan kawasan Afrika, Afrika Selatan masih bergulat dengan kawasan regional Afrika, dan belum memiiki andil besar sebagai Negara berpengaruh dalam ranah perpolitikan global. Sebelum dinyatakan resmi sebagai Negara anggota ke-lima BRICS pada tahun 2011 Afrika Selatan belum mencapai target sebagai Negara penting berpengaruh yang diperhitungkan Negara-negara besar lainnya di ranah Global.
Dalam langkahnya memperbaiki dan menata negaranya, Afrika Selatan juga merupakan salah satu negara yang terkena dampak krisis perekonomian global, hal tersebut juga sebagai salah satu pemicu tersendatnya pertumbuhan ekonomi Afrika Selatan, Sebagai negara yang baru berkembang Afrika Selatan memiliki masalah baru dalam bidang ekonomi dimana sejak terjadi krisis sampai dengan tahun 2007, pertumbuhan perekonomian melambat khususnya dalam aktivitas perdagangan dan keuangan, krisis menurunkan tingkat kepercayaan internasional dan investasi dalam Negara Afrika Selatan, disebabkan oleh perhitungan resiko yang ditimbulkan karena dampak krisis. Ekspor dan impor Afrika Selatan menurun, harga sebagian besar komoditas ekspor menurun.
(42)
31 Tabel 3.1 Ekspor Impor Afrika Selatan sebelum bergabung dengan BRICS
(AS $ 1000)
Afrika Selatan Sebelum bergabung dalam BRICS
2009 2010
Total Impor dari BRIC 11.803.935 15.797.804
Total ekspor ke BRIC 8.271.857 12.114.259
Trade balance -3.532. 078 -3.683.545
Sumber : International Trade Center (2014)
Kerjasama perdagangan antara Afrika Selatan dengan beberapa Negara, khususnya dengan BRIC terlihat pada tabel 3.1 akumulasi impor Afrika Selatan dari BRIC pada tahun 2009 mencapai AS $ 11.8 miliar dan 2010 sebesar AS $ 15 miliar, sedangkan total ekspor Afrika selatan ke BRIC mencapai 12.1 miliar dolar AS. Peningkatan ekspor Afrika masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan saat Afrika dalam BRICS.
3.2.2 Afrika Selatan dalam BRICS
Keanggotaan Afrika Selatan dalam BRICS adalah hal penting yang menjadikan Negara ini disorot oleh publik dunia, Kiprah Afrika Selatan dalam BRICS sangat kontroversi mengingat bahwa banyaknya perbedaan antara Afrika Selatan dengan Brazil, Rusia India China dalam berbagai hal. Banyaknya tanggapan para kritikus tentang keanggotaan Afrika Selatan dalam BRICS, banyak yang mengatakan bahwa banyak Negara yang lebih pantas menjadi anggota BRICS dibandingkan dengan Afrika selatan yang memiliki perbedaan
(43)
32 Menurut Andrew Kenningham, seorang ekonom dari Capital Economics
di London, Ia menyatakan “Afrika Selatan dapat melakukan lebih banyak hal
yang berkaitan dengan politik. Posisi Afrika Selatan di BRICS juga merupakan simbol penting Negara ini sebagai pemimpin perekonomian di benua Afrika
.keadaan ini akan membuat posisi Afrika Selatan semakin mudah”(Joe, 2011)
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan keanggotaan Afrika Selatan dalam BRICS merupakan titik perubahan bagi Afrika dan kegiatan ekonominya, ia juga menambahkan Afrika selatan mewakili lebih dari satu miliar lebih orang Afrika melalui keanggotaannya di kelompok BRICS. Zuma juga
secara jelas mengatakan “ saat ini hubungan BRICS menunjukan bahwa Afrika
tak bisa dilangkahi oleh berbagai kegiatan yang mengubah tataran secara
ekonomi, sosial dan politik di dunia” BRICS berupaya membantu mengangkat
Afrika di kancah internasional tuturnya(Nugroho, 2013)
Negara Afrika Selatan tidak hanya mengandalkan kekayaaan alam sebagai salah satu anggota BRICS akan tetapi Afrika Selatan juga tentunya merupakan Negara yang potensial dalam mengembangkan negaranya menilik pada kesiapannya sebagai Negara berkembang di kawasan Afrika. Dalam keanggotaannya di BRICS, timbal balik terhadap sumbangsih dari Afrika Selatan juga diharapkan mampu memajukan Negara tersebut dikawasan Afrika bahkan dunia. Keanggotannya di BRICS tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi Afrika Selatan. Keanggotaan Afrika Selatan dalam BRICS merupakan kiat Afrika Selatan untuk memenuhi kepentingan nasionalnya, serta guna mengembangkan kemitraan selatan-selatan bagi reformasi pemerintah
(44)
33 global, juga untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur dan sebagai wadah dalam mempromosikan program integrasi regionalnya.
Bergabungnya dengan BRICS semakin membuka peluang kerjasama antar Afrika Selatan dengan Negara-negara anggota BRICS lainnya. Tidak hanya China menjadi partner penting yang utama dalam kerjasama ekonomi perdagangan yang dimiliki Afrika Selatan akan tetapi peluang besar juga bagi Rusia, Brazil dan India untuk menjadi aktor penting kerjasama perdagangan dengan Afrika Selatan.
Keuntungan kerjasama perdagangan dengan anggota BRICS juga memiliki peluang lebih besar dibandingkan dengan beberapa Negara yang menjadi Partner kerjasama perdagangan Afrika Selatan seperti: Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa Negara dikawasan regional Afrika. Faktanya dalam kerangka BRICS, tahun 2011 setelah Afrika Selatan resmi menjadi anggota BRICS terlihat bahwa perdagangan bilateral antara Afrika Selatan dengan anggota Negara BRICS meningkat, seperti dengan China mencapai hampir R 188 miliar, dan hal tersebut memposisikan China pada posisi teratas sebagai aliansi kerjasama perdagangan utama dengan Afrika Selatan, setelah China terdapat nama India dengan pencapaian R 55 miliar, pada tahun yang sama India dapat mengikuti China dalam posisi kerjasama perdagangan di Afrika Selatan, selanjutnya Brazil mencapai R 18 miliar dan Rusia mencapai R 3.8 miliar. Tren kerjasama perdagangan Afrika Selatan meningkat tajam pada tahun 2011-2013.(Grimm, 2013)
(45)
34 Partisipasi Afrika Selatan dalam BRICS semakin memperkuat politik ekonomi dan kerjasama militernya.serta meningkatkan citranya di dunia. (Deych, 2016) BRICS memberikan tempat dan peluang lebih besar bagi Afrika Selatan di kawasan Afrika bahkan dunia dalam menunjukkan kekuatannya dibuktikan
melalui pernyataan Zuma sebagai presiden Afrika Selatan dalam Pidatonya”
BRICS memberikan peluang bagi Afrika Selatan untuk mempromosikan daya saingnya. Ini peluang untuk bergerak mempromosikan pertumbuhan ekonomi, menghadapi kesenjangan, kemiskinan dan pengangguran yang melanda negara
kita”. Dikutip dari AFP (Syariffudin, 2013)
Membuka peluang kerjasama ekonomi semakin menguntungkan Afrika Selatan sebagai salah satu anggota BRICS, terbukanya peluang investasi bagi Negara- Negara BRICS di Afrika selatan semakin besar. Sejak tahun 2011 FDI (Foreign Direct Investment) BRICS meningkat pesat untuk kawasan ini. Pada Tahun 2013 data FDI Afrika Selatan menunjukan sumbangan FDI terbesar dilakukan India dengan total mencapai AS $ 5,3 miliar atau setengah dari total FDI yang masuk ke Afrika Selatan. Selanjutnya China dengan total AS $1.8 miliar, dan Rusia AS $ 1,3 miliar dan yang terakhir Brazil dengan total AS $ 25 juta. Hal tersebut menunjukan dominasi Negara BRIC sebagai penyumbang FDI.(Guimei, 2013). Selain itu terhitung antara Januari tahun 2013 - Januari 2014 tercatat 38 proyek FDI di Afrika Selatan. Proyek-proyek tersebut merupakan investasi modal yang tersebar dalam beberapa jenis komoditas, seperti komunikasi, jasa keuangan, makanan, bahan kimia, mesin industri, konstruksi, mesin dan turbin, sektor transportasi dan logam yang terhitung sebesar 13,33
(46)
35 miliar rand atau sama dengan AS $ 1,24 miliar dengan investasi rata-rata sebesar 350.480.000 rand atau sebesar AS $ 33 juta per proyek(China Daily, 2014).
Kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi antar Afrika Selatan dengan anggota Negara BRICS lainnya membuat tingkat ekonomi Afrika Selatan semakin stabil, tingkat kesejahteraan masyarakat semakin tinggi. Pengangguran di Afrika Selatan semakin berkurang, data statistik pengangguran Africa Selatan menunjukkan penurunan pada kuartal keempat 2012 dari 4,67 juta di tiga bulan sebelumnya menurun menjadi 4,5 juta.(The BRICS, 2013). Selain itu pada tahun 2013 angka GDP Afrika Selatan terhitung mencapai AS $ 410,7 miliar sedangkan rata-rata pertumbuhan riil selama 5 tahun dalah 2,7 (0,8%) (OECD, 2013).
Tabel 3.2 Ekspor dan Impor Afrika Selatan dengan BRICS tahun 2009-2011 Afrika Selatan Sebelum dan setelah bergabung dalam
BRICS
2009 2010 2011 Total Impor dari BRIC 11.803.935 15.797.804 20.067.312 Total ekspor ke BRIC 8.271.857 12.114.259 16.924.608 Trade balance -3.532. 078 -3.683.545 -3.142.704
Sumber: International Trade Center (2014)
Pada tabel 3.2 terlihat diferensiasi kerjasama perdagangan Afrika selatan dengan BRIC dijelaskan dalam akumulasi ekspor dan impor, pada tahun 2010 sebelum Afrika selatan didaulat resmi sebagai anggota BRICS total impor dari BRICS mencapai 15.8 juta dolar AS meningkat hampir 25 % pada tahun 2011 saat Afrika selatan tergabung dalam BRICS. Peningkatan mencapai 30 % juga
(47)
36 Selatan dalam kerjasama perdagangan. Terlihat dari peningkatan total ekspor dan impor Afrika selatan dengan BRIC setiap tahunnya.
Selain dalam kerjasama perdagangan internal BRICS keanggotaan Afrika Selatan semakin membuka peluang besar kekuasaan Afrika Selatan di kawasan regional Afrika bahkan dunia. Sejak bergabungnya Afrika Selatan dalam BRICS pengaruh Afrika Selatan di kawasan regional semakin terlihat, sebagai salah satu Negara besar, Afrika Selatan menjadi wakil penting utama BRICS di Afrika dalam menopang keberadaan Negara-negara dunia ketiga di kawasan Afrika.
Sejak tergabung dalam BRICS kiprah Afrika Selatan di Afrika semakin memiliki pengaruh besar dimana Afrika Selatan mulai mendirikan beberapa komisi bilateral di kawasan Afrika, melalui Industrial Development Corporation Afrika Selatan mulai mempromosikan investasi ke beberapa Negara di kawasan Afrika.(UNECA, 2013).
Melalui Afrika Selatan BRICS menyalurkan sumbangan penting sebagai bentuk bantuan BRICS untuk Afrika, melalui SADPA (South African Development Partnership Agency) instansi resmi yang dimiliki Afrika Selatan untuk menyalurkan bantuan. Sekitar tahun 2011-2012 bantuan dengan nilai sebesar 45 juta Euro, dibandingkan tahun 2008 sebelum Afrika Selatan bergabung dana tersebut meningkat.
Pada tahun 2008 bantuan dana hanya sebesar 30 juta euro pertahun, dana tersebut diperuntukkan sebagai dana pembangunan 10-20 proyek pembangunan di kawasan penerima bantuan di Afrika, seperti kawasan Negara pasca-konflik dan
(48)
37 diperuntukkan untuk dana pemilihan umum Negara tersebut pasca konflik internal negaranya. Bantuan diperuntukkan bagi Negara-negara kawasan Afrika seperti, Republik demokratik Kongo, Sudan Selatan Guinea dan Rwanda.(Grimm, 2013)
Terlepas dari bidang ekonomi, keanggotaaan Afrika Selatan dalam BRICS juga menguntungkan Afrika Selatan dalam sosial politik, nama Afrika Selatan juga dapat diperhitungkan dalam kancah internasional, Afrika Selatan semakin gencar memperkuat kebijakan, strategi dan partisipasi multilateralnya dalam berbagai organisasi penting dunia.
Menjadi Anggota PBB, Afrika Selatan semakin menunjukkan eksistensinya sebagai Negara di kawasan Afrika yang layak diperhitungkan.
Afrika Selatan memiliki “soft power” sebagai sebuah peran konstruktif dalam
menyesuaikan kekuatan geopolitik secara global. hal tersebut juga merupakan potensi besar sebagai perwakilan Afrika(Harrison, 2014)
Keberadaan Afrika Selatan dalam BRICS sangat menguntungkan bagi Negara tersebut dilihat melalui pertumbuhan yang signifikan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial ekonomi dan juga dalam bidang kesehatan. Hal tersebut dibuktikan pada Angka melek huruf orang dewasa meningkat dari 82% pada tahun 1996 menjadi 93% pada tahun 2011. Merujuk pada data Bank Dunia dan juga dilihat dari proporsi populasi, Sumber air bersih meningkat dari 83% pada tahun 1994 menjadi 92% pada tahun 2011 (Oxford Bussines Group, 2014)
Selain itu, dukungan BRICS sangat berperan penting dalam sosial politik Afrika Selatan. Dalam beberapa forum internasional, dimana keterlibatan BRICS
(49)
38 sangat diperhitungkan, seperti dalam G20, begitu juga dalam Dewan Keamanan PBB dimana keanggotaan beberapa Negara BRICS seperti China dan Rusia sangat diperhitungkan.
BRICS selalu menekankan keberadaan Negara-Negara Berkembang, dan klaim atas pentingnya keterlibatan Negara berkembang tersebut. Sehingga sebagai Negara berkembang yang membawa nama BRICS, hal tersebut membuka peluang bagi Afrika Selatan untuk semakin memiliki andil dalam beberapa forum internasional.
Keberadaan Afrika Selatan dalam BRICS juga dapat menguntungkan bagi Afrika Selatan khususnya dalam industry. Seperti halnya yang disampaikan oleh
pemimpin bisnis Afrika Selatan”Keanggotaan BRICS adalah sebuah peluang bagi
Afrika Selatan untuk meningkatkan level industrialisasi dengan meminjam teknologi dari Negara indusrialisasi maju lainnya di BRICS. Selain itu Afrika Selatan berupaya meningkatkan penetrasi pasar pada Negara-negara
BRICS”(Hatcher, 2013)
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mennjelaskan Di parlemen bahwa situasi kerjasama antara Afrika Selatan dengan Negara BRICS. Zuma juga menyatakan jumlah perdagangan total antara Negara BRICS meningkat 70 persen dibandingkan tahun 2009.(China Radio International, 2015)
Pada tahun 2014, jumlah investasi langsung yang ditarik Negara BRICS menduduki 20,5 persen dalam jumlah total seluruh dunia, sedangkan angka ini hanya 16,9 persen pada tahun 2009 (China Radio International, 2015)Afrika
(50)
39 Selatan berperan aktif dalam memenuhi agenda Afrika, status sebagai salah satu anggota BRICS dikawasan Afrika semakin meningkatkan pengaruh kinerja Afrika Selatan dan juga meningkatkan kerjasama strategis dalam berbagai bidang Afrika Selatan dengan Negara-negara Afrika.
3.3 Sistem Finansial Global
Sistem finansial merupakan jantung bagi perekonomian suatu negara. Ketika perekonomian sedang mengalami perlambatan maka sistem finansial akan dipertaruhkan. Kesehatan sistem finansial akan menjadi lapisan pertahanan yang mencegah terjadinya krisis. Akhir tahun 1970 menjadi titik awal dari sebagian negara maju meraih liberalisasi finansial dan globalisasi finansial. Globalisasi finansial telah mendatangkan aktor baru dalam percaturan ekonomi global.
Sistem finansial Gold Standard pertama kali di berlakukan inggris dengan mekanisme penggunaan emas sebagai nilai tukar dalam kerjasama perdagangan dan ekonomi internasional.Sistem pertukaran uang dengan emas diberlakukan apabila suatu perusahaan pada suatu Negara atau salah satu negara melakukan transaksi internasional.cadangan penyimpanan emas ditempatkan pada bank sentral setiap negara. Masalah muncul pada sistem finansial ini ketika cadangan emas berkurang pada bank sentral sebagai tempat penyimpanan . Sehingga sistem ini diberhentikan pada kisaran tahun 1940an. Selanjutnya sistem finansial dikuasai Amerika Serikat dengan sistem finansial Bretton Woods dengan fixed exchange rate mengedepankan penggunaan dollar-emas (Ribhan, 2013). Dalam hal ini dolar Amerika Serikat menjadi alat pertukaran perdagangan internasional.
(51)
40 Dalam sistem ini menggunakan sistem tukar emas.Penggunaan dolar digantikan emas sebagai alat tukar.Kemudian era Bretton woods berakhir disebabkan ketidakcukupan emas sebagai pengganti uang dolar. Selanjutnya fixed exchange rate diganti menjadi floating exchange rate/ sistem kurs mengambang dimana pada sistem ini dollar Amerika Serikat tetap berlaku sebagai mata uang internasional untuk cadangan devisa negara negara di dunia.
Peranan dolar sebagai mata uang internasional menggantikan poundstarling sebagai mata uang internasional saat nilai mata uang tersebut melemah. Sistem finansial global dikuasai oleh negara adidaya Amerika Serikat dan AS memiliki peran penting dalam sistem finansial global.Terlihat dalam industri pelayanan finansial AS telah menjadi hegemon dalam ekonomi dunia(Utomo, 2015).
Dominasi dollar AS sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional membuat AS memonopoli system finansial global.Dolar juga menjadi instrument imperialis Amerika Serikat.Dolar bukan hanya dijadikan ebagai alat tukar juga dijadikan alat pembiayaan perdagangan. Lebih dari 60% penduduk dunia menggunakan dolar dalam berbagai kepentingan perdagangan dengan negara-negara pengguna dolar, terlebih lagi dolar AS (Burmalis, 2006).Mata uang dollar telah menjadi hard currencydunia yang digunakan sebagai standar nilai dan alat pembayaran dalam perdagangan Internasional.
Banyak ekonom yang menyebutkan bahwa terjadi perubahan pada sistem mata uang menjadi dollar standard.Hingga sekarang dolar masih memainkan
(52)
41 peran penting dalam ekonomi internasional.Dolar digunakan sebagai alat pembiayaan perdagangan melalui IMF dan World Bank dimana kedua institusi tersebut merupakan institusi keuangan terbesar yang dikuasai dan diprakarsai oleh Amerika Serikat dengan dana sebesar US $ 58,8 miliar (Velmeyer, 2002).Mata uang dolar Amerika Serikat menjadi elemen paling vital dalam sistem ekonomi global.Lebih dari separuh abad Amerika Serikat menggerakan roda perekonomian global dengan menggunakan dolar dan institusi keuangan untuk mempertahankan eksistensinya dalam ranah perekonomian bahkan politik global.
Dolar sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional menyokong dominasi Amerika Serikat dalam sistem finansial global sehingga menuntut banyak negara untuk melakukan tindakan serupa, seperti dalam hal perdagangan menggunakan mata uang yang berbeda untuk meminimalisir tingkat dominasi dolar bahkan membangun institusi keuangan baru sebagai tandingan dari dua institusi yang diprakarsai AS.
(53)
42 BAB IV
PERTIMBANGAN BRIC MENJADIKAN AFRIKA SELATAN SEBAGAI ANGGOTA RESMI, GEOPOLITIK BRIC DI AFRIKA DAN
GEOEKONOMI BRICS
Posisi BRICS di kancah Internasional semakin kuat dengan keberadaan Afrika selatan sebagai anggota kelima BRICS. Selain memiliki populasi 42% penduduk dunia BRICS telah menyumbang PDB sebesar 18% PDB Dunia. 15% perdagangan internasional, dan 40% arus kapital Global. Pengaruh BRICS di ranah internasional semakin kuat sejak BRICS memberikan proposal bantuan kepada Eropa ketika krisis, dengan cara meningkatkan kepemilikan aset seperti membeli surat berharga di Negara yang paling solid di Eropa seperti Jerman dan membeli obligasi yang dikeluarkan inggris. BRICS juga telah membantu Negara Negara Eropa melalui investasi-investasi di sektor finansial Eropa dan di sektor produksi. (Lisbet, 2013)
Tidak hanya memberikan dampak positif bagi dunia, sesama anggota BRICS pun mendapatkan keuntungan dari kerjasama anggotanya. Pada tahun 2002, omset perdagangan sesama anggota BRIC mencapai US$20 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2012, omset perdagangan sesama anggota BRICS mencapai US$282 miliar (Noury, 2013). Pada tahun 2012 menunjukan laju pertumbuhan ekonomi BRICS rata-rata GDP mencapai 4% pada saat Negara-negara kelompok perekonomia-perekonomian maju (G7) hanya berhenti di angka yang tidak seberapa yaitu 0.7%. Selain itu dalam hal investasi,
(54)
43 Afrika selatan menjadi sasaran investasi BRIC, khususnya China yang berinvestasi sebesar 115 miliar dollar AS sejak tahun 2010-2013, investasi ini merupakan investasi terbesar di wilayah Afrika Selatan. (Noury, 2013).
Tabel 4.1 Tren Perdagangan intra BRICS 2009-2011(ekspor-impor)
NEGARA Total ekspor
(% )
Brazil Rusia India China South
Africa
2009 18,3 7,91 8,53 5,71 15,36
2010 20,11 7,14 11,57 6,70 16,95
2011 20,86 8,73 --- 7,09 18,20
Total Impor (%)
Brazil Rusia India China South
Africa
2009 15,63 16,52 15,76 7,16 18,51
2010 17,97 18,39 15,71 7,15 19,71
2011 18,88 19,62 --- 8,50 20,12
Total
perdagangan (ekspor+
impor( %)) Brazil Rusia India China South
(55)
44
2009 33,93 24,43 24,29 12,87 33,87
2010 38 23,53 27,28 13,86 36,66
2011 39,74 28,35 --- 15,59 38,32
Sumber: ITC Trade Map dalam Suresh P. Singh and Memory Dube (2013) BRICS and The World Order: A Beginner’s Guide
Seperti terlihat pada tabel 4.1 diatas menunjukan perdagangan intra BRICS sejak tahun 2009 sebelum bergabungnya Afrika Selatan sampai tahun 2011 saat Afrika Selatan menjadi salah satu anggota BRICS, dimana perdagangan intra BRICS dalam ekspor dan impor menunjukan peningkatan yang cukup signifikan, keuntungan diraih para anggota BRICS. Kerjasama tren perdagangan BRIC terlihat meningkat tajam karena BRICS mengedepankan keterbukaan dalam hal kerjasamanya, selama lima decade terakhir BRICS telah mereformasi kebijakan perdagangannya yang pada awalnya bergerak dari kebijakan proteksionis inward-looking ke orientasi perdagangan outward-inward-looking yang menjadikan Negara BRIC sebagai kekuatan ekonomi global baru (Sandrey, 2013)
BRICS merupakan salah satu penyumbang GDP terbesar dunia,BRICS memiliki 27% kekuatan daya beli dunia, selain itu 45% tenaga kerja global berada di Negara-negara BRICS. BRICS juga memiliki cadangan mata uang asing sebesar 4,4 triliun dolar Amerika Serikat (Sulaeman, 2013)
(56)
45 BRICS akan memperluas kerja sama ke bidang-bidang energi, industri penerbangan, telekomunikasi, pangan, statistik, antimonopoli, penelitian, keuangan, koperasi, perkotaan, kepemerintahan lokal, kesehatan, kebudayaan, olahraga, lingkungan, inovasi, farmasi, perdagangan, investasi, dll. Untuk semakin memperkuat kerja sama. Selain itu, BRICS juga akan membangun sistem perdagangan dan cadangan devisa multicurrency dan berusaha mengurangi penggunaan dolar dalam transaksi keuangan internasional. Ini berarti BRICS akan menggunakan mata uang mereka sendiri dalam melakukan perdagangan, menyalurkan hutang maupun hibah di antara negara anggota BRICS.
Ketua Dewan Bisnis BRICS blok inisiatif sector swasta, Patrice Motsepe yang mewakili Afrika Selatan di Johanesberg mengatakan transaksi besar yang diperantarai BRICS bertujuan mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran. Ia juga mengungkapkan “Selain meningkatkan perdagangan, investasi dan hubungan manufaktur. Kami semua memfokuskan pada penciptaan lapangan pekerjaan. Ini sangat penting, kami semua dari Negara-negara berkembang, jadi benar-benar penting supaya standar hidup rakyat di Negara kami, tingkat pekerjaan mereka serta gaya hidup mereka meningkat secara signifikan” (Powell, 2013). Hal tersebut mendukung keterlibatan BRICS di Afrika sangat penting dalam pertumbuhan sosial-ekonomi Afrika.
Kepentingan Nasional tiap Negara BRICS mendukung terbentuknya forum tersebut juga sebagai alasan mendatangkan sebuah Negara penting sebagai aliansi baru. Diungkapkan oleh Direktur The Frontier Advisory Group, Abdullah Verachia”Negara-negara anggota BRICS memiliki keinginan sendiri dalam
(57)
46 memperkuat perekonomian negaranya untuk mendukung kiprah politiknya dalam dunia internasional”. (Polgreen, 2013)
Afrika Selatan dijadikan sebagai salah satu anggota kelima resmi BRIC karena beberapa alasan salah satunya karena memiliki perekonomian terbesar di Sub-Saharan Africa (SSA). Afrika Selatan juga didaulat sebagai Negara perwakilan Negara-negara Afrika di kancah Internasional. Realitanya Afrika Selatan merupakan Negara besar di kawasan SSA yang menyumbang sepertiga jumlah PDB regional, Menurut Gateway House faktor penting lainnya yang dimiliki oleh Afrika Selatan yaitu sumber daya alam yang luas dan tak dapat dipungkiri pula kawasan Afrika yang terkenal dengan kekayaan alamnya juga dikuasai oleh Afrika Selatan. Afrika Selatan merupakan suatu Negara yang terdapat sumber mineral didalamnya seperti platinum, emas, uranium, krom, manganese ore, titanium, vanadium, dan zikornium yang diestimasikan sebesar 2,5 triliun dollar Amerika Serikat. (Lendmen, 2013)
Di kawasan Afrika, Afrika Selatan juga merupakan salah satu negara yang terbilang maju dalam pembangunan, memiliki infrastruktur yang memadai, infrastruktur Afrika Selatan merupakan Infrastruktur yang sangat baik, selain itu tingkat pembangunan perusahaan-perusahaan sangat tinggi, terdapat inovasi-inovasi besar yang kredibel dalam pembangunan, Negara ini juga membuka peluang besar untuk bisnis dan investasi di kawasannya, memberikan kemudahan terhadap peluang bisnis dan pembiayaannya, tingkat ekonomi makro dan mikro yang stabil, Memiliki sistem perbankan yang canggih dan didukung oleh peraturan yang terstruktur. Dari beberapa kemudahan investasi yang diberikan Afrika Selatan
(58)
47 hal tersebut juga menjadikan salah satu pertimbangan BRIC dalam mempertimbangkan keanggotan Afrika Selatan, melalui investasi yang dapat mendukung industrialisasi BRIC di kawasan Afrika.
Keanggotaan Afrika Selatan dalam BRICS sangat jelas mempermudah langkah Negara-negara BRICS dalam mewujudkan kepentingan nasionalnya, BRICS juga berupaya mempertahankan bargaining position dalam ranah global. sejak awal tergabung dan resmi menjadi sebuah organisasi internasional prinsip BRICS terlihat sangat berbeda dengan Negara-negara maju lain yang berkuasa. Prinsip reformasi BRICS dalam berbagai lembaga internasional dan BRICS mengatasnamakan kelayakan Negara-negara berkembang untuk berkiprah berdampingan dengan Negara maju bahkan melampaui Negara-negara maju di dunia internasional.
Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang sangat berperan penting di Afrika, baik yang berkaitan dengan ekonomi maupun politik, Afrika selatan secara tegas memiliki andil dalam memperjuangkan penduduk pribumi Afrika dan mengedepankan solusi terhadap setiap konflik internal Afrika. Perjuangan Afrika Selatan dalam tindakan politik dan ekonomi diwujudkan melalui keterlibatannya sebagai anggota penting Uni Afrika, sebuah organisasi regional Afrika. Selain itu Afrika Selatan juga tergabung dalam Southern African Development Community (SADC) yang merupakan salah satu forum regional penting Afrika, SADC sebagai forum regional afrika yang mendukung aspirasi bangsa Afrika bagian selatan dalam hal pembangunan negara kawasan Afrika.
(59)
48 Keanggoaan Afrika Selatan tersebut mendukung keberadaan BRIC di Afrika, sehingga memudahkan BRIC dalam membuka peluang kerjasama dengan Negara-negara Afrika. Selain itu keanggotaan Afrika Selatan dalam blok IBSA bersama dengan India dan Brazil merupakan suatu hal yang dianggap penting dalam keterlibatan Afrika Selatan yang mendukung keberadaannya dalam BRICS. Hal tersebut juga diindikasikan sebagai kesepakatan politik dan ekonomi yang mengikat diantara Negara-negara tersebut yang juga digunakan untuk mempromosikan kerjasama diantara ketiga Negara tersebut (Dubbelman, 2011)
Tabel IV.1 Informasi umum BRICS dan Afrika tahun 2011
Area Total Populasi Total GDP
1000 km2 (%) Miliar (%) Triliun dolar
(%)
BRICS 3816,9 25,6 2.9286 42,0 13,26 19,02
Afrika 3032,3 20,4 1.045 15,0 1,87 2,69
Sumber: Handbook of statistic 2012
Tabel IV.1 menunjukan indikator dasar BRICS dengan Afrika, tabel di atas mengkomparasikan total populasi BRICS dua kali lipat total populasi Afrika, hal tersebut sebanding dengan luas wilayahnya sedangkan Afrika memiliki wilayah yang luas dengan total populasi rendah, jika dilihat dari tingkat GDP yang dimiliki Afrika, Afrika jauh tertinggal di bawah BRICS dengan total GDP 1,87 triliun dolar pada tahun 2011. Dari data di atas, dengan melihat luas wilayah Afrika dengan potensi yang dimiliki tentunya BRICS mengambil langkah untuk ikut andil dalam
(60)
49 pembangunan di wilayah Afrika. Dengan tingkat GDP rendah Afrika. BRICS juga berupaya membuka lebar peluang kerjasama dan investasi di Afrika guna meningkatkatkan angka kerjasama perdagangan dan tingkat GDP Afrika.Hal tersebut juga tidak terlepas dari Strategi Geoekonomi dan Geopolitik BRICS di Afrika.
4.1 Geopolitik BRIC di Afrika
Keberadaan Afrika Selatan menjadi salah satu anggota BRICS merupakan permintaan resmi dari Negara-negara BRIC dan juga merupakan hasil kesepakatan Afrika selatan dengan BRIC, melalui diplomasi yang signifikan akhirnya Afrika Selatan berhasil menjadi aliansi penting Negara BRIC, hal tersebut terlihat awalnya pada kiat presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengunjungi beberapa Negara BRIC sebelum adanya kesepakatan kedua belah pihak pada tahun 2010 yang dimana keanggotaan diresmikan pada tahun 2011 (Oliver S. , 2013)
Keberadaan Afrika Selatan menjadi hal penting yang mendukung keberadan BRICS di kancah internasional. Kekuasaan BRICS di Afrika Selatan sebagai bukti tindakan perluasan kekuasaan BRICS, Afrika Selatan adalah salah satu Negara yang mendukung keberhasilan politik BRIC di Afrika. hal tersebut juga sebagai bukti bahwa negara anggota BRIC mengedepankan geopolitik dalam tindakan politiknya. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Haushofer dalam mengartikan geopolitik, Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidup dan mendapatkan ruang hidupnya. Selain itu Haushofer juga mengungkapkan bahwa Geopolitik diartikan sebagai
(61)
50 sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu Negara. Sebaliknya politik Negara itu secara langsung akan berdampak kepada geografi Negara yang bersangkutan (Kaelan, 2010).
Pernyataan Haushofer mendukung tindakan politik BRIC yang menjadikan satu kawasan Afrika menjadi aliansi penting dalam keanggotaannya. Seperti yang telah diketahui Negara-negara anggota BRIC merupakan Negara Negara perwakilan dari berbagai kawasan dan Benua seperti China dan India yang berasal dari benua Asia yang merupakan Negara penting berpengaruh di Asia dan Brazil yang merupakan perwakilan penting Amerika Selatan dan juga Rusia merupakan Negara besar yang memiliki kekuatan besar di Eropa yang juga dikenal sebagai Negara penting di samping Amerika Serikat di dunia. Negara BRIC merubah cara pandang politiknya, menjadi perwakilan penting di berbagai kawasan yang mendukung keberadaan Negara berkembang dan Negara-negara dunia ketiga agar dapat diperhitungkan di kancah perpolitikan global.
Mengedepankan tindakan geopolitik sebagai bentuk strategi politik merupakan kiat BRIC dalam mempertahankan eksistensinya dalam ranah perpolitikan global, bahkan sebelumnya Amerika Serikat sebagai negara Super Power juga menjadikan tindakan geopolitik sebagai strategi politiknya, Kemunculan BRICS mengimbangi kekuatan negara adidaya tersebut dalam hal
(62)
51 perpolitikan global, bahkan BRICS semakin berpotensi untuk melampaui Negara tersebut.
BRICS memiliki ketertarikan tersendiri terhadap kawasan Afrika, Afrika merupakan benua dengan luas wilayah sebesar 30 juta kilometer persegi yang dihuni 930 juta penduduk dan yang merupakan 14,72 dari penduduk dunia dan merupakan benua terpadat kedua setelah Asia (Dewi, 2015). Afrika dikenal sebagai benua yang memiliki sumber daya alam yang mumpuni Afrika kaya akan minyak dan mineral lainnya. Hal tersebut menjadi ketertarikan tersendiri bagi BRICS.
Tindakan geopolitik BRICS terhadap Afrika sebagai manifestasi dari pemenuhan kepentingan BRICS. Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan, Nkoana Mashabane menegaskan fakta bahwa keanggotaan Afrika Selatan dalam BRICS telah menambahkan makna geopolitik baru ke benua Afrika. Nkoana Mashabane mengatakan bahwa keberadaan BRICS di Afrika memberikan otot sebagai kekuatan bagi Afrika dalam hal investasi global, Terutama dalam bidang pertanian, olahraga, infrastruktur, teknologi informasi, promosi dalam kerjasama ilmiah, teknologi dan inovasi kerjasama (Mashabane, 2011)
Tindakan geopolitik BRIC di Afrika sebagai tindakan politik yang terbilang berhasil Hal tersebut dibuktikan melalui keberhasilan kerjasama antara BRICS dengan Negara-negara Afrika lainnya sejak tergabunnya Afrika Selatan. Selain itu masuknya dominasi pasar BRICS di Afrika merupakan kesempatan penting yang
(1)
70 kawasan Afrika, dan juga dalam rangka menggeser dominasi Amerika Serikat dalam system finansial Global salah satunya dengan mereformasi IMF dan World Bank. Seperti yang telah diketahui bahwa IMF dan World Bank merupakan manifestasi dari dominasi Amerika Serikat dan Barat dalam sistem finansial Global. Selain itu bukti dari upaya meminimalisir keberadaan AS adalah dengan menggantikan penggunaan Dollar AS dalam transaksi perdagangan antar anggotanya dengan menggunakan mata uang lokal, hal tersebut tertuang dalam perjanjian perluasan fasilitas kredit dalam mata uang lokal dan perjanjian fasilitas kredit multilateral.
(2)
71 DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Deych, T. (2016). Africa's Growing Role in World Politic. Africa: Meabooks Inc. Dubbelman, B. (2011). South Africa's Role in BRICS: Implications and Effect.
Africa: Creamer Media's Research Channel.
Economic Commission for Africa . (2013). Africa–BRICS Cooperation:
Implications for Growth, Employment and Structural Transformation in Africa. Ethiopia: Economic Commission for Africa .
International Monetary Fund. (2003). Buku Pedoman tentang IMF: Apakah Dana Moneter Internasional? Washington, D.C: Internasional Monetary Fund, Layanan Publikasi.
Jhones, S. (2012). BRICs and Beyond: Lessons on Emerging Markets. London: Wiley Publisher .
Kaelan, M. &. (2010). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Yogyakarta: PARADIGMA.
Meiser, J. W. (2015). Power and Restraint: The Rise of the United States, 1898-1941. Washington, DC: Georgetown University Press.
Morazan, P., Knoke, I., Knoblauch, D., & Schafer, T. (2012). The Role of BRICS in the developing world. Belgium: European Union.
Sandrey, R. (2013). BRICS: South Africa's way ahead? summary. Stellenbosch: tralac.
OECD. (2013). OECD Economic Surveys: South Africa. South Africa: OECD Publishing.
Oxford Bussines Group. (2014). The Report South Africa 2014. Oxford: Oxford Bussines Group.
Jurnal:
Almeida, P. R. (2009). The BRIC's role in the global economy. Trade and International Negotiations, 146-154.
(3)
72 Darraz, M. A. (2011). Indonesia Dalam Perubahan Geopolitik Global: Pengantar
Jurnal Maarif. Maarif, 3-9.
Guimei, Y. (2013). BRICS Economic and Trade Cooperation with Africa. Research Fellow of IWAAS,CASS, 1.
Lisbet. (2013, April). Keberadaan BRICS dan Implikasinya bagi Indonesia. Hubungan Internasional, V, 5-8.
Oliver, S. (2013). South Africa's BRICS Membership: A Win-win Situation? African Journal of Politican Science And International Relations, 319-319.
Priangani, A. (2015). Perkembangan BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan South Africa) dalam kancah ekonomi Global. Kebangsaan, 36.
Putra, C. T. (2009). Mengejar Raksasa Baru Ekonomi :Eksplorasi Terhadap Jalan pembangunan Indonesia dan BRIC . Jurnal Sosioteknologi, 628-636. Research and Information System for Developing Countries (RIS). (2008). Trinity
of The South: Potential of India-Brazil-South Africa (IBSA) Partnership. Academic Foundation, 34.
Sekine, E. (2011). The Impact of The Third BRIC Summit. Nomura Journal of Capital Markets Summer, 3.
UNECA. (2013). Africa-BRICS Cooperation:Implications for growth, employment and structural transformation. Addis Ababa: Economic Commision for Africa, 9.
Wilson, D., & Purushothaman, R. (2003). Dreaming With BRICs: The Path to 2050. (G. Sach, Ed.) Global Economics Paper, 4
Wulandari, P. (2010). G20 dan Krisis Finansial Global. Jurnal ISIP, 49-56
Website:
Becker, A., & Paramita, C. (2012, Januar1 1). Deutsche Welle. Retrieved Desember 22, 2016, from Deutsche Welle Web Site:
http://m.dw.com/id/bric-belum-mampu-pimpin-ekonomi-global/a-15653554
(4)
73 Bisnis Indonesia. (2011, April 15). BRICS Akan Pimpin Ekonomi Dunia. Beijing,
Beijing, China.
BRICS Information Center. (2013). BRICS and Africa: Partnership for
Development, Integration and Industrialization. eThekwini declaration. Durban South Africa: brics.utoronta.com.
Dewi, L. P. (2015, Mei 22). Kompasiana. Retrieved September 01, 2016, from Kompasiana Web site: http://m.kompasiana.com/kanopi/feui/afrika-masihkah-benua-tanpa-harapan_555f21da927e614d198b45c8
Doce, N. (2014, juli 17). Analisa. Retrieved September 1, 2016, from Analisa Web site: http://harian.analisadaily.com/mobile/ekonomi-internasional-
/news/bank-brics-tantangan-terhadap-domiinasi-ekonomi-barat/48072/2014/07/17
Irina, Y. (2014, september 5). BRICS. Retrieved juli 6, 2016, from BRICS Web site: http://www.brics5.co.za/assets/BRICS-Financial-challenges-by-Yarygyna-Irina.pdf
Joe. (2011, April 13). Kompas. Retrieved September 1, 2016, from Kompas Web site:http://internasional.kompas.com/read/2011/04/13/04390882/BRIC.Ber ubah.Menjadi.BRICS.
Kumo, W. L., Rieländer, J., & Omilola, B. (2014). african economic outlook. Retrieved august 20, 2015, from www.africaneconomicoutlook.org Lendmen, S. (2013, juni 3). The people's Voice. Retrieved juli 3, 2016, from The
People Voice Web site:
http://www.thepeoplesvoice.org/TPV3/Voices.php/2016/07/03/new-brics-development-bank-announced.
Mashabane, N. (2011, april 19). Glob Server . Retrieved januari 20, 2016, from Glob Server Web site: http://www.globserver.com/en/press/new-era-africa-sa-brics-1942011
Parstoday. (2016, Februari 8). ParsToday. Retrieved Desember 24, 2016, from ParsToday Web Site: http://parstoday.com/id/radio/programs-i892-bioterorisme_ebola_dan_kepentingan_amerika_serikat
Polgreen, L. (2013, Mei 19). New York Times. Retrieved agustus 6, 2016, from New York Times Web site:
http://www.nytimes.com/2016/08/06/world/africa/brics-to-form-development-bank.html?_r=0
(5)
74 Powell, A. (2013, Agustus 21). VOA Indonesia. Retrieved September 02, 2016,
from VOA Web site: http://www.voaindonesia.com/a/1733735.html Quarterly Bulletin. (2013, January to March). South Africa’s position in BRICS.
Gauteng Province: Republic of South Africa.
Ribhan, A. (2013, oktober 11). academia. Retrieved Desember 24, 2016, from Academia Web Site:
http://www.academia.edu/9818077/Sistem_Finansial_Global_Krisis_Ekon omi_Global_2008-2009_dan_Dampaknya_Terhadap_Ekonomi_Indonesia Sandner, P. (2012, 08 09). Deutsche Welle. Retrieved september 1, 2016, from
DW Web site: http://m.dw.com/id/pertikaian-as-dan-cina-seputar-afrika/a-16153738#fromdesktop&xtref=https%3A%2F%2Fwww.google.co.id Sulaeman, D. Y. (2013, Mei 13). The Global Review. Retrieved September 02,
2016, from The Global Review Web site: http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=11990&type=99
Toronto University. (2013). BRICS and Africa: Partnership for Development, Integration and Industrialisation. eThekwini Declaration. Durban South Africa: BRICS Information Center.
United Nations Development Programs. (2012). UNDP In South Africa. Retrieved august 20, 2015, from www.az.undp.org
Van, H. (2014, Agustus 5). VOV International. Retrieved Desember 24, 2016, from VOV International Website: http://vovworld.vn/id-id/Ulasan-
Berita/Amerika-Serikat-dan-Afrika-mendorong-kerjasama-ekonomi/260447.vov
VOA Indonesia. (2015, Juli 22). Retrieved Desember 22, 2016, from Voa Indonesia Web Site: http://www.voaindonesia.com/a.bank-brics-perkuat-pengaruh-china-/2871817.html
World Vision Australia. (2010, November). World Vision Australia. Retrieved mei 19, 2016, from World Vision Australia Website:
http://www.worldvision.com.au
Zuhri, A. S. (2015, April 28). Wordpress. Retrieved September 01, 2016, from Wordprees Web site: https://jejakzuhri.wordpress.com/tag/politik-global/
(6)