TA : Rancang Bangun Timbangan dan Pemanfaatan Radio Frequency Identification untuk Manajemen dan Registrasi Ternak.

(1)

RANCANG BANG

FREQUENCY

N N P J

MANAJEMEN

GUN TIMBANGAN DAN PEMANFAATAN R Y IDENTIFICATION UNTUK MANAJEMEN

DAN REGISTRASI TERNAK

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

Nama : Pratiwi Widya Wahyuni

NIM : 10.41020.0076

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer

SEKOLAH TINGGI

EN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTE

SURABAYA

2013

RADIO EN

ER

STIKOM


(2)

iv

ABSTRAK

Pada tahun 2010 secara nasional populasi ternak besar mengalami peningkatan. Banyaknya ternak dapat mengakibatkan kerumitan pengolahan data sehingga seluruh peternak memerlukan metode penyimpanan data yang baik. Seorang peternak pasti sangat kesulitan dalam mengukur dan mencatat berat badan ternak karena ternak adalah makhluk hidup yang selalu bergerak. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu peralatan yang bernama Radio Frequency Identification (RFID) dan timbangan yang terintegrasi dengan sistem informasi ternak yang sudah ada secara online.

RFID terdiri dari dua bagian, yaitu Ear Tag (pemancar) dan RFID Reader.

Ear Tag dipasang di daun telinga ternak. Di dalam Ear Tag terdapat suatu kode yang digunakan sebagai identitas ternak. RFID Reader digunakan untuk membaca

Ear Tag. Timbangan membutuhkan teknologi mikro untuk mengolah data dari sensor berat (Load Cell) menjadi suatu informasi berat. Data dari RFID dan timbangan dikirimkan ke komputer dan diolah oleh aplikasi komputer yang terintegrasi dengan pemrograman web menggunakan pemrograman Port Serial.

Dengan penggunaan RFID dan timbangan ini maka dapat menghasilkan kombinasi sistem yang memudahkan peternak dalam memanajemen data ternak. Penyimpanan dengan sistem online dapat membuat peternak memanfaatkan RFID dan timbangan di komputer mana saja. Tingkat akurasi timbangan ini adalah 99.5% sehingga timbangan ini dapat berjalan seperti alat pengukur berat lainnya.

Keyword: Timbangan, Load Cell, RFID, ternak.

STIKOM


(3)

vii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK …….. ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ……... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Timbangan ... 6

2.2 Jembatan Wheatstone ... 6

2.3 Load Cell ... 7

2.4 Radio Frequency Identifier ... 8

2.5 Mikrokontroler... 9

2.6 Transmisi Data ... 9

2.7 Komunikasi Serial RS 232 ... 11

2.8 Database... 12

STIKOM


(4)

viii

3.1 Model Penelitian ... 14

3.2 Cara Kerja Sistem Secara Keseluruhan ... 16

3.3 Perancangan Hardware ... 17

3.3.1 Rangkaian Junction Box ... 17

3.3.2 Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 19

3.3.3 Rangkaian Sistem Minimum ... 21

3.3.4 Rangkaian Serial... 23

3.3.5 Rangkaian LCD ... 24

3.3.6 Rangkaian Power supply ... 25

3.3.7 Platform Timbangan ... 26

3.4 Perancangan Program ... 29

3.4.1 Perancangan Program Mikrokontroler ... 29

3.4.2 Perancangan Aplikasi Komputer ... 33

3.4.3 Perancangan Pemrograman Web... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Pengujian RFID dengan Database Online ... 48

4.1.1 Tujuan ... 48

4.1.2 Peralatan yang Digunakan ... 48

4.1.3 Prosedur Pengujian ... 48

4.1.4 Hasil Pengujian RFID dengan Database Online... 49

4.2 Pengujian Timbangan ... 53

4.2.1 Tujuan ... 53

4.2.2 Alat yang Digunakan ... 53

STIKOM


(5)

ix

4.2.3 Prosedur Pengujian ... 54

4.2.4 Hasil Pengujian Timbangan ... 54

4.3 Pengujian Secara Keseluruhan ... 61

4.3.1 Tujuan ... 61

4.3.2 Alat yang digunakan ... 61

4.3.3 Prosedur Pengujian ... 62

4.3.4 Hasil Pengujian Secara Keseluruhan ... 63

BAB V PENUTUP ... 65

5.1 Simpulan... 65

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

STIKOM


(6)

x

Halaman

Tabel 2.1 Penjelasan Pin Serial ... 12

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Output Junction Box ... 57

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Output Pengkondisi Sinyal ... 58

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran ADC ... 59

Tabel 4.4 Hasil Percobaan ... 60

STIKOM


(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Konsep Jembatan Wheatstone ... 6

Gambar 2.2 Strain Gauge Load Cell ... 7

Gambar 2.3 Jembatan Wheatstone di dalam Load Cell ... 8

Gambar 2.4 Sistem RFID ... 8

Gambar 2.5 Pin Serial ... 12

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem ... 14

Gambar 3.2 Sistem Keseluruhan ... 16

Gambar 3.3 Rangkaian Junction Box ... 18

Gambar 3.4 Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 19

Gambar 3.5 Rangkaian Sistem Minimum ... 21

Gambar 3.6 Rangkaian Reset ... 22

Gambar 3.7 Rangkaian Crystal ... 22

Gambar 3.8 Rangkaian Serial ... 23

Gambar 3.9 Rangkaian LCD ... 24

Gambar 3.10 Rangkaian Power supply ... 25

Gambar 3.11 Platform Timbangan Tampak Depan ... 27

Gambar 3.12 Platform Timbangan Tampak Samping ... 27

Gambar 3.13 Kotak LCD dan Pintu Timbangan ... 28

Gambar 3.14 Letak Load Cell ... 28

Gambar 3.15 Junction Box dan Power Supply ... 28

Gambar 3.16 Flowchart Perancangan Keseluruhan ... 29

Gambar 3.17 Flowchart Blok Utama Mikrokontroler ... 30

STIKOM


(8)

xii

Gambar 3.19 Flowchart Blok Interupsi Kirim Data ... 32

Gambar 3.20 Flowchart Blok Interupsi Kalibrasi ... 33

Gambar 3.21 Form Utama ... 34

Gambar 3.22 Form Koneksi ... 35

Gambar 3.23 Form Login ... 36

Gambar 3.24 Form Konfigurasi Port ... 37

Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Komputer ... 50

Gambar 4.2 Pemberitahuan Sudah Terhubung dengan Internet ... 50

Gambar 4.3 Pemberitahuan Tidak dapat Terhubung dengan Internet ... 51

Gambar 4.4 Konfigurasi Port ... 51

Gambar 4.5 Pemberitahuan Login Sukses ... 51

Gambar 4.7 Pemberitahuan Sudah Login ... 52

Gambar 4.7 Pembacaan RFID ... 52

Gambar 4.9 Tampilan Data Ternak ... 53

Gambar 4.10 Timbangan ... 55

Gambar 4.11 Tampilan Data Berat ... 55

Gambar 4.12 Kalibrasi ... 56

Gambar 4.12 Tampilan LCD ... 64

Gambar 4.13 Data Ternak yang Data Beratnya Belum Diubah ... 64

Gambar 4.14 Data Ternak yang Data Beratnya Sudah Diubah ... 64

STIKOM


(9)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kode Program Mikrokontroler ... 68

Lampiran 2. Kode Program Form Utama Aplikasi Visual Basic ... 73

Lampiran 3. Kode Program Konfigurasi Koneksi Aplikasi Visual Basic ... 78

Lampiran 4. Kode Program Login Aplikasi Visual Basic ... 80

Lampiran 5. Kode Program Konfigurasi Port Aplikasi Visual Basic ... 81

Lampiran 6. Kode Program Variabel Global Aplikasi Visual Basic ... 82

Lampiran 7. Kode Program Login Aplikasi PHP ... 82

Lampiran 8. Kode Program Select Aplikasi PHP... 83

Lampiran 9. Kode Program Foto Aplikasi PHP ... 84

Lampiran 10. Kode Program Simpan Aplikasi PHP ... 85

Lampiran 11. Kode Program Logout Aplikasi PHP ... 85

Lampiran 12. Biodata Penulis ... 86

STIKOM


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada tahun 2010 secara nasional populasi ternak besar mengalami peningkatan (Kementan RI, 2011). Banyaknya ternak dapat mengakibatkan kerumitan pengolahan data sehingga seluruh peternak memerlukan metode penyimpanan data yang baik. Supaya proses arus data pada peternakan dapat berjalan lancar, peternak pasti membutuhkan manajemen dan registrasi ternak yang baik. Proses manajemen dan registrasi ternak secara manual pastinya sangat memakan waktu, kurang efisien, dan ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam memasukkan data.

Seorang peternak pasti sangat kesulitan dalam mengukur dan mencatat berat badan ternak karena ternak adalah makhluk hidup yang selalu bergerak. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu peralatan yang bernama

Radio Frequency Identification (RFID) dan timbangan yang terintegrasi dengan sistem informasi ternak yang sudah ada secara online.

Rancang bangun timbangan dan pemanfaatan Radio Frequency Identification untuk manajemen dan registrasi ternak ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada. Penelitian tersebut yaitu RFID sebagai Teknologi Identifikasi Pengganti Barcode yang disusun oleh Lazarusli (2005) dan Timbangan Berat dan Pengukur Tinggi Badan dengan Suara Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 yang disusun oleh Subandono (2008).

STIKOM


(11)

2

Penelitian Lazarusli menjelaskan bahwa RFID dapat digunakan sebagai identifikasi pengganti barcode. Pada penelitian ini juga dijelaskan mengenai tipe dan struktur barcode serta menjelaskan arsitektur RFID sehingga dapat digunakan sebagai pengganti barcode. Penelitian Subandono menjelaskan bahwa timbangan dapat mengukur berat manusia secara otomatis menggunakan mikrokontroler. Keluarannya dapat ditampilkan melalui seven segmen dan melalui output suara.

Perbedaan dan pengembangan yang mencolok dari dua penelitian tersebut yaitu rancang bangun ini membuat timbangan dan pemanfaatan RFID yang terhubung ke database online. Timbangan digunakan untuk mengukur berat ternak.

RFID digunakan untuk melihat identitas ternak dengan cara melakukan

scanning pada Ear Tag yang dipasang di daun telinga ternak. Hanya dengan memberikan identitas ternak kepada sistem maka peternak dapat mengetahui seluruh data mencakup tanggal lahir, induk, sampai pada silsilah.

Timbangan digunakan untuk mengetahui berat ternak. Di dalam timbangan terdapat sebuah komponen utama yaitu mikrokontroler. Mikrokontroler ini mengolah data dari sensor berat yang bernama Load Cell

menjadi data yang dapat dibaca oleh komputer.

Data dari timbangan dan RFID akan dikirimkan melalui komunikasi serial menuju ke komputer lalu diolah menggunakan aplikasi Visual Basic. Setelah diolah, data tersebut disimpan pada database online melalui program Visual Basic yang sudah terintegrasi dengan pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP).

STIKOM


(12)

Peternak dapat mengakses data tersebut di mana saja menggunakan aplikasi web browser secara online sehingga dapat melihat data ternak yang sudah tersimpan.

1.2 Perumusan Masalah

Dari masalah di atas dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana membuat timbangan dan pemanfaatan Radio Frequency Identification untuk manajemen dan registrasi ternak.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pemanfaatan RFID dan pembuatan timbangan ini, terdapat beberapa batasan masalah terhadap permasalahan yang muncul diantaranya :

1. Peralatan yang dibuat adalah timbangan. Besar platform timbangan untuk ternak adalah 0.5 x 1.5 m. Timbangan menggunakan Load Cell dan dapat mengukur beban 0-150 kg. Data timbangan diprogram menggunakan mikrokontroler.

2. Data timbangan dikirimkan melalui komunikasi serial (RS232) ke komputer dan diolah menggunakan Visual Basic.

3. RFID digunakan untuk membaca Ear Tag pada ternak dan datanya dikirimkan melalui USB ke komputer.

4. Data dari USB dan Serial tersebut ditampilkan menggunakan Visual Basic yang terintegrasi dengan website.

STIKOM


(13)

4

1.4 Tujuan

Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah membuat timbangan dan pemanfaatan Radio Frequency Identification untuk manajemen dan registrasi ternak.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, manfaat serta sistematika penulisan laporan tugas akhir ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan timbangan, jembatan Wheatstone, Load Cell, Radio Frequency Identifier, mikrokontroler, transmisi data, komunikasi serial, serta database.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini dibahas mengenai penjelasan sistem keseluruhan beserta detail dari blok diagram sistem yang dibuat, penjelasan perancangan hardware dan program beserta detail cara kerjanya.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini memaparkan berbagai macam percobaan yang dilakukan, hasil-hasil yang didapatkan berserta solusi dari permasalahan yang

STIKOM


(14)

didapat. Selain itu disertai pula hasil uji coba perbagian dan juga uji coba sistem secara keseluruhan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari sistem terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.

STIKOM


(15)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Timbangan

Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu

benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik.

Timbangan adalah suatu alat yang sangat penting keberadaannya dalam kehidupan

sehari-hari kita, dan hal ini diperhatikan oleh Pemerintah dengan mendirikan

Dinas Metrologi untuk mengelolanya. Tingkat keakurasian timbangan bergantung

dari jenis Load Cell yang dipakai. (Pratama, 2011).

2.2 Jembatan Wheatstone

Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui besarnya. Prinsip kerjanya yaitu

membandingkan besar hambatan yang belum diketahui dengan besar hambatan

yang sudah diketahui. Gambar 2.1 menunjukkan konsep jembatan Wheatstone.

Gambar 2.1 Konsep Jembatan Wheatstone

STIKOM


(16)

Dalam kondisi zero (seimbang), semua besar hambatan harus sama sehingga

arus yang mengalir di cabang “c” sama dengan arus yang mengalir di cabang “d”.

Dalam kondisi tidak seimbang, ada beberapa macam jalur untuk aliran arus dalam

rangkaian tersebut. Aliran arus yang melewati titik “c” dan “d” adalah hasil dari

perbedaan potensial kedua titik tersebut, sehingga semakin besar beda potensial

maka aliran arus semakin besar pula.

2.3 Load Cell

Load Cell adalah komponen utama pada sistem timbangan digital. (Pratama, 2011).

Load Cell merupakan sensor berat. Apabila Load Cell diberi beban pada inti besi maka nilai resistansi di strain gauge-nya akan berubah yang dikeluarkan melalui empat buah kabel. Dua kabel sebagai eksitasi dan dua kabel lainnya

sebagai sinyal keluaran ke kontrolnya.

Sebuah Load Cell terdiri dari konduktor, strain gauge, dan jembatan Wheatstone. Gambar 2.2 menunjukkan rangkaian strain gauge. Gambar 2.3 menunjukkan jembatan Wheatstone di dalam Load Cell. Tegangan keluaran dari

Load Cell sangat kecil, sehingga untuk mengetahui perubahan tegangan keluaran secara linier dibutuhkan rangkaian penguat instrumen yang dapat menguatkan

tegangan keluaran yang sangat kecil hingga kurang dari satuan milivolt.

Gambar 2.2 Strain Gauge Load Cell

STIKOM


(17)

8

Gambar 2.3 Jembatan Wheatstone di dalam Load Cell

2.4 Radio Frequency Identifier

Radio Frequency Identifier (RFID) adalah istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah sistem yang mampu mengirimkan identitas (dalam

bentuk nomor urut yang unik) sebuah objek secara wireless dengan menggunakan

gelombang radio. (Sugama, 2006).

Sistem RFID terdiri dari tiga buah komponen yaitu :

a) Antena

b) Transiver (pengirim dengan dekoder)

c) Transponder (RF tag) yang secara eletronik di program dengan informasi yang unik.

Gambar 2.4 Sistem RFID

Antena pemancar signal radio berfungsi untuk mengaktifkan tag sehingga RFID dapat membaca dan menulis data. Reader memancarkan gelombang radio

ke segala arah dengan radius 3 meter atau lebih. Saat RFID tag melewati daerah medan elektromagnet maka akan mendeteksi signal aktivasi. Reader akan

STIKOM


(18)

mengkodekan data yang dibaca dari RFID tag (silicon chip) dan data tersebut akan dikirimkan ke komputer host untuk diproses.

2.5 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah chip microprocessor yang berisi data, program, timer, interupsi, input dan output serial serta paralel. Semua itu

terintegrasi pada sebuah chip yang sangat murah, harganya sekitar $2.00. (Ibrahim, 2000).

Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai

masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus

dengan cara khusus. Mikrokontroler merupakan sebuah komputer kecil yang

terbentuk dari satu IC kecil, yang mana mengandung sebuah prosesor, memori,

dan peralatan input output yang dapat diprogram. Biasanya mikrokontroler memiliki suatu fungsi khusus. Mikrokontroler menggunakan clock yang berfungsi

sebagai pendetak dengan frekuensi tertentu yang memakan sedikit daya.

2.6 Transmisi Data

Data biasanya dikirim dari komputer ke peralatan lain. (Muthusubramanian,

2000).

Mode Transmisi data dapat digolongkan menjadi dua bagian berdasarkan

cara pengiriman datanya yaitu :

1. Transmisi Serial

Data dikirimkan 1 bit demi 1 bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilih.

2. Transmisi Paralel

STIKOM


(19)

10

Data dikirim sekaligus misalnya 8 bit bersamaan melalui 8 kanal komunikasi,

sehingga kecepatan penyaluran data tinggi, tetapi karakteristik kanal harus baik

dan mengatasi masalah “Skew” yaitu efek yang terjasi pada sejumlah

pengiriman bit secara serempak dan tiba pada tempat yang dituju dalam waktu

yang tidak bersamaan.

Untuk dapat melakukan pengiriman data maka Mode Transmisi dapat pula

dibedakan berdasarkan cara sinkronisasinya yaitu sebagai berikut :

1. Asinkron

Pengiriman data dilakukan 1 karakter setiap kali, sehingga penerima harus

melakukan sinkronisasi agar bit data yang dikirim dapat diterima dengan benar.

Berikut ini adalah beberapa cirri dari sinkronisasi Asinkron :

a. Trasmisi kecepatan tinggi.

b. Satu karakter dengan yang lainnya tidak ada waktu antara yang tetap.

c. Bila terjadi kesalahan maka 1 blok data akan hilang.

d. Membutuhkan start pulse / start bit (tanda mulai menerima bit data).

e. Idle transmitter = ‘1’ terus menerus, sebaliknya ‘0’.

f. Tiap karakter diakhiri dengan stop pulse/stop bit.

g. Dikenal sebagai start-stop transmission.

2. Sinkron

Pengiriman sinkron merupakan pengiriman data dimana penerima dan

pemancar melakukan sinkronisasi terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah

clock dalam melakukan sinkronisasi.

a. Pengiriman dilakukan per-blok data.

b. Sinkronisasi dilakukan setiap sekian ribu bit data.

STIKOM


(20)

c. Transmisi kecepatan tinggi.

d. Tiap karakter tidak memerlukan bit awal / akhir.

e. Dibutuhkan 16-32 bit untuk sinkronisasi.

f. Bila terjadi kesalahan, 1 blok data akan hilang.

g. Pemakaian saluran komunikasi akan efektif, karena transmisi hanya

dilakukan bila dimiliki sejumlah blok data.

h. Pengirim dan penerima bekerja sama, karena sinkronisasi dilakukan dengan

mengirimkan pola data tertentu (karakter sinkronisasi) antara pengirim dan

penerima.

3. Isokron

Merupakan kombinasi antara asinkron dan sinkron. Tiap karakter diawali

dengan start bit dan diakhir data ditutup dengan stop bit, tetapi pengirim dan

penerima disinkronisasikan.

2.7 Komunikasi Serial RS 232

Transmisi data secara serial adalah transmisi data di mana data tersebut akan

dikirimkan tiap bit dalam satuan waktu. Terdapat dua cara dalam mentransmisikan

data secara serial, yaitu secara synchronous dan asynchronous.

Transmisi secara synchronous yaitu pengiriman data serial bersamaan dengan sinyal clock, sedangkan asynchronous yaitu pengiriman data serial tidak bersamaan dengan sinyal clock sehingga receiver harus membangkitkan sinyal clock sendiri (tidak perlu sinkronisasi). (Nalwan, 2003).

Berdasarkan arah proses komunikasi serial terdapat tiga metode, yaitu

Simplex, Half-Duplex, dan Full-duplex.

STIKOM


(21)

12

Gambar 2.5 Pin Serial

Satuan kecepatan transfer data (baudrate) pada komunikasi serial adalah

bits per second (bps). Untuk menjaga kompatibilitas dari beberapa peralatan komunikasi data yang dibuat oleh beberapa pabrik, pada tahun 1960 Electronics

Industries Association (EIA) menstandarkan antarmuka serial dengan nama RS232. Gambar 2.5 adalah Pin serial dan Tabel 2.1 adalah penjelasan dari Pin

serial tersebut.

Tabel 2.1 Penjelasan Pin Serial

PIN NAMA DESKRIPSI

1 CD Carrier Detect

2 RXD Receive Data

3 TXD Transmit Data

4 DTR Data Terminal Ready

5 GND System Ground

6 DSR Data Set Ready

7 RTS Request To Send

8 CTS Clear To Send

9 RI Ring Indicator

2.8 Database

Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer

untuk memperoleh informasi dari database tersebut.

STIKOM


(22)

Salah satu aplikasi database yang paling sering dipakai secara online adalah

MySQL.

MySQL (My Structured Query Language) adalah sebuah database pembuatan tabel yang bersifat open source, artinya setiap orang atau instansi dapat menggunakannya. (Arsa, 2009).

STIKOM


(23)

14 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Pada Gambar 3.1 dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama, yaitu bagian RFID serta bagian Timbangan.

1. Bagian RFID terdiri atas Ear Tag, RFID Reader, dan komputer.

a. Ear Tag berfungsi sebagai tanda pengenal untuk ternak yang dipasang pada

daun telinga ternak. Di dalam Ear Tag terdapat chip RFID yang dapat

dibaca oleh RFID Reader. Chip ini menyimpan ID berupa kode sebagai

tanda pengenal ternak.

b. RFID Reader berfungsi untuk membaca chip RFID yang terdapat pada Ear

Tag. RFID Reader akanmengkodekan data yang dibaca dari chip RFID lalu

data tersebut dikirimkan ke komputer menggunakan kabel USB untuk diproses.

Ear Tag ID Ternak

Bobot Komputer Terdapat program dan terhubung ke internet RFID Reader Timbangan Ternak yang ditimbang berdasarkan ID ternak Ditimbang Ternak Dilengkapi dengan Ear Tag ID Ternak

STIKOM

SURABAYA


(24)

c. Komputer berfungsi untuk membaca data dari RFID dan harus sudah terhubung dengan internet. Aplikasi komputer mengolah semua data yang dikirim dari RFID dan timbangan ke Port Serial menggunakan pemrograman Port Serial. Setelah data pada Port Serial diolah, aplikasi

komputer diintegrasikan dengan database online menggunakan

pemrograman web. Dengan adanya pemrograman web sebagai penghubung

maka data RFID dapat dikirimkan ke databaseonline menggunakan internet

sehingga aplikasi komputer bisa mendapatkan data ternak berdasarkan data RFID.

2. Pada bagian timbangan terdiri atas timbangan dan komputer.

a. Timbangan digunakan untuk mendapatkan berat suatu ternak. Caranya yaitu

dengan mengubah data analog dari Sensor Load Cell menggunakan

pemrograman mikrokontroler. Timbangan ini memiliki empat buah Load

Cell yang kabelnya diparalel lalu keluarannya dikuatkan Op Amp sehingga

datanya dapat diolah mikrokontroler. Data yang telah diolah oleh mikrokontroler dikirimkan ke komputer melalui Port Serial yang dihubungkan ke komputer menggunakan kabel USB to Serial.

b. Komputer berfungsi untuk menerima data dari timbangan dan harus sudah terhubung dengan internet. Komputer mengolah data tersebut menggunakan pemrograman Port Serial. Aplikasi komputer mengolah semua data yang dikirim dari RFID dan timbangan ke Port Serial. Setelah data pada Port

Serial diolah, aplikasi komputer diintegrasikan dengan database online

menggunakan pemrograman web. Dengan adanya pemrograman web

sebagai penghubung maka data berat ternak dapat dikirimkan ke database

STIKOM


(25)

16

online menggunakan internet sehingga komputer lain pada sistem peternakan dapat melihat data tersebut menggunakan browser biasa di mana saja.

3.2 Cara Kerja Sistem Secara Keseluruhan

Gambar 3.2 Sistem Keseluruhan

Dari Gambar 3.2 dapat diketahui bahwa seluruh komputer pada sistem

peternakan harus terhubung ke internet baik melalui modem wireless maupun

modem DSL. Aplikasi komputer yang sudah terintegrasi dengan pemrograman web ini digunakan untuk memanajemen data ternak di internet.

Komputer Peternak 1 terhubung dengan timbangan dan RFID sehingga komputer tersebut harus diinstal suatu aplikasi komputer. Aplikasi komputer digunakan untuk mengolah data yang berasal dari peralatan menggunakan pemrograman Port Serial, sehingga aplikasi ini berperan sebagai alat komunikasi antara peralatan dan komputer. Komputer lain yang tidak dihubungkan ke timbangan tidak perlu diinstal aplikasi komputer ini.

Setelah data dari peralatan diterima oleh Komputer Peternak 1, maka data akan dikirimkan ke internet sehingga komputer lain pada sistem peternakan dapat melihat data tersebut melalui web browser. Pengiriman data ke internet ini

STIKOM


(26)

menggunakan aplikasi komputer yang sudah terintegrasi dengan pemrograman web.

Proses penggunaan sistem RFID dan timbangan ternak dijelaskan sebagai berikut. Pertama-tama ternak diidentifikasi dahulu menggunakan RFID sehingga datanya muncul pada Komputer Peternak 1. Saat data sudah diterima komputer dan muncul, maka ternak ditimbang. Setelah ditimbang, secara otomatis data berat dari ternak akan dikirimkan melalui komunikasi serial (RS232) ke Komputer

Peternak 1, dan datanya langsung terkirim ke database online.

3.3 Perancangan Hardware

Peralatan ini membutuhkan berbagai macam rangkaian hardware agar dapat

menjalankan fungsinya dengan baik. Penjelasan mengenai perancangan hardware

ini terbagi menjadi beberapa bagian, yang diantaranya: rangkaian junction box,

rangkaian pengkondisi sinyal, rangkaian sistem minimum, rangkaian serial,

rangkaian LCD, rangkaian power supply, dan platform timbangan.

3.3.1 Rangkaian Junction Box

Rangkaian junction box merupakan rangkaian yang berfungsi untuk

menyatukan kabel dari empat buah Load Cell secara paralel. Rangkaian ini

menggunakan Variable Resistor sebagai Excitation Trim. Excitation Trim

merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengurangi tegangan yang masuk

ke dalam Load Cell.Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian junction box.

Cara Kerja Rangkaian:

Kabel in+ dihubungkan dengan sumber tegangan DC 5 Volt, sedangkan

kabel in- dihubungkan dengan sumber tegangan DC -5 Volt. Kabel out+ dan out-

STIKOM


(27)

18

dihubungkan dengan rangkaian pengkondisi sinyal. Dalam kondisi zero

(seimbang) semua tahanan pada Load Cell harus sama. Untuk mempermudah

menyeimbangkan keempat tahanan Load Cell tersebut maka setiap Load Cell

membutuhkan sebuah Variable Resistor.

Gambar 3.3 Rangkaian Junction Box

Besar tahanan Variable Resistor R5, R6, R7, dan R8 tergantung pada

besar tahanan Load Cell R1, R2, R3, dan R4 saat timbangan dalam kondisi Zero.

Kondisi Zero pada timbangan yaitu kondisi timbangan tanpa beban tetapi sudah

termasuk platform pijakan. Pada kondizi Zero, tahanan Load Cell adalah sebagai

berikut:

1 = 350.4 Ω 2 = 350.2 Ω 3 = 350.1 Ω 4 = 350.6 Ω

Dari data di atas, tahanan harus diseimbangkan menjadi 360 sehingga perlu Variable Resistor untuk menyeimbangkannya. Berikut ini adalah rumus untuk menentukan nilai Variable Resistor.

= − ………...(3.1)

STIKOM


(28)

Sehingga:

= − = 360 Ω − 350.4 Ω = 9.6 Ω ………...(3.2)

= − = 360 Ω − 350.2 Ω = 9.8 Ω ………...(3.3)

= − ! = 360 Ω − 350.1 Ω = 9.9 Ω ………...(3.4)

" = − # = 360 Ω − 350.6 Ω = 9.4 Ω ………...(3.5)

STIKOM


(29)

20

3.3.2 RangkaianPengkondisi Sinyal

Rangkaian pengkondisi sinyal menggunakan Operational Amplifier (Op

Amp) tipe LM741. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai penguat tegangan. Rangkaian ini digunakan untuk menguatkan tegangan yang

diterima dari Load Cell supaya dapat diolah oleh mikrokontroler.

Gambar 3.4 Rangkaian Pengkondisi Sinyal

Cara kerja rangkaian:

Out+ pada Load Cell dihubungkan dengan pin 3 LM741 dan out- pada Load

Cell dihubungkan dengan pin 2 LM741. Berdasarkan percobaan, saat Load Cell diberi beban maksimum (150 kg) maka tegangan out+ yaitu -1.5m Volt dan

tegangan out- yaitu -4.6m Volt sehingga data berat sesungguhnya (Vin) adalah:

STIKOM


(30)

$%& = $'()− $'(* …….………...,,...(3.6)

$%& = −1.5+ $ − ,−4.6+-$ = 3.1+ $ ………...……,,……(3.7) Besar tegangan tersebut terlalu kecil sehingga perlu dikuatkan sampai dengan 3 Volt. Potensio (Rg) digunakan untuk mengatur besar penguatan Op Amp. Berikut ini adalah cara menentukan besarnya hambatan Rg:

. /

0+ 12 3 $%&= $'( ………...…………..…….………(3.8)

/ 0=

456

78 − 1 ……….………...(3.9)

/ 0=

456* 78

78 ………..…………(3.10)

0 /=

78

456* 78 ………..………(3.11)

9= : 45678* 78; 3 < ………..………….………...(3.12)

9= :! *=.==!=.==! ; 3 330000 = .>> >= ! = 341.353 …………..…(3.13)

Besar tegangan keluaran Op Amp saat timbangan dalam keadaan zero tidak

nol karena timbangan dibebani oleh platform sehingga memerlukan resistor

zero_setting untuk kalibrasi. Kalibrasi ini digunakan untuk membuat keluaran tegangan Op Amp menjadi nol atau mendekati nol.

3.3.3 Rangkaian Sistem Minimum

Sistem minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian sistem

minimum terbagi menjadi 3 rangkaian utama yaitu rangkaian IC, rangkaian reset

dan rangkaian crystal.

STIKOM


(31)

22

Gambar 3.5 Rangkaian Sistem Minimum

Cara Kerja Rangkaian :

Pada Mikrokontroler tipe ATMega8535 terdapat 40 pin. IC ini memiliki 4

Port. Port A digunakan untuk input ADC dari Load Cell. Port B digunakan untuk

pengiriman program ke komputer menggunakan Downloader. Port C digunakan

untuk output LCD. Port D digunakan untuk output data ke komputer. Tegangan

masukan DC 5 Volt diparalel dengan Kapasitor 100 uF sebagai filter supaya tidak ada kekacauan data karena gangguan interferensi dari listrik PLN.

STIKOM


(32)

Gambar 3.6 Rangkaian Reset

Cara Kerja Rangkaian :

Rangkaian Reset pada tombol reset (SW1) digunakan untuk mengurangi

noise serta memiliki fungsi terpenting yaitu untuk melakukan reset saat pertama

kali catu daya dinyalakan. Reset untuk pertama kali merupakan hal yang

terpenting sehingga dapat memastikan bahwa program telah berada pada posisi awal.

Gambar 3.7 Rangkaian Crystal

3.3.4 Rangkaian Serial

Rangkaian serial merupakan rangkaian yang dibutuhkan agar sebuah mikrokontroler dapat berkomunikasi secara serial dengan komputer atau peralatan

lain. Mikrokontroler menggunakan TTL sebagai input dan output data, yang

STIKOM


(33)

24

berbeda dengan komputer personal. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah rangkaian yang dapat digunakan untuk menjebatani hal tersebut. Pada Gambar 3.8 terlihat rangkaian serial dengan menggunakan IC MAX232.

Gambar 3.8 Rangkaian Serial

Penjelasan Rangkaian :

Pada Gambar 3.8 terlihat bahwa antara Rx dan Tx dibuat crozz ( terbalik ),

Tin masuk pada Tx Mikro dan Rin masuk pada DB9 (interface serial ke

komputer) serta Tout masuk pada DB9 dan Rout Menuju Rx Mikro.

Terdapat 4 buah kapasitor yang digunakan untuk memperhalus data yang

masuk serta mengurangi noise, dimana nilai-nilai yang ditentukan disesuaikan

dengan data sheet pada IC MAX232.

3.3.5 Rangkaian LCD

LCD merupakan suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD digunakan untuk menampilkan data timbangan

STIKOM


(34)

berupa angka dengan satuan kilogram. LCD dihubungkan ke mikrokontroler. Gambar 3.9 menunjukkan rangkaian LCD.

Gambar 3.9 Rangkaian LCD

Penjelasan Komponen Rangkaian :

Tampilan karakter pada LCD diatur oleh Pin E, RS dan RW. Pin EN pada LCD terhubung dengan Port C Pin 2 pada mikrokontroler. Jalur ini dinamakan E

atau Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa sedang

mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui

program E harus dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS

dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah siap, set E dengan logika “1” dan tunggu

untuk sejumlah waktu tertentu ( sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut ) dan

berikutnya set E ke logika low “0” lagi.

STIKOM


(35)

26

Pin RS pada LCD terhubung dengan Port C Pin 0 pada mikrokontroler. Jalur ini dinamakan RS atau jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagi sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti clear screen, posisi kursor dll). Ketika RS berlogika high “1”, data yang dikirim adalah data

text yang akan ditampilkan pada display LCD.

Pin RW pada LCD terhubung dengan Port C Pin 1 pada mikrokontroler.

3.3.6 Rangkaian Power supply

Rangkaian power supply merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai

pengubah tegangan AC menjadi tegangan DC serta dapat memberikan kebutuhan daya pada rangkaian.

Gambar 3.10 Rangkaian Power supply

Cara kerja rangkaian

Tegangan murni AC 220 V/ 240V dari PLN diturunkan oleh Transformator

(Trafo) yang mempunyai fungsi untuk menurunkan dan menaikan tegangan AC. Dalam hal ini tegangan sudah diturunkan menjadi 6 Volt AC. Tegangn 12VAC ini

kemudian disearahkan dengan 4 buah Dioda (Dioda Bridge) 1N4002 menjadi

tegangan searah 12 volt s/d 16 Volt.

Tegangan DC tersebut belum benar-benar DC tetapi masih terdapat ripple

AC dengan frekuensi sesuai input AC dari PLN (50-60 Hz). Di sinilah fungsi dua

STIKOM


(36)

buah Condensator 1000uF dan 100nF yang bertugas menyaring dan memperkecil ripple AC sehingga makin mendekati grafik tegangan DC.

Hasil saringan tersebut masih belum mencapai tegangan yang diinginkan (5

Volt), untuk itu diperlukan IC regulator 7805 yang berfungsi untuk menstabilkan

tegangan output menjasi 5 Volt DC dan IC regulator 7905 yang berfungsi untuk

menstabilkan tegangan output menjasi -5 Volt DC. Ripple AC yang masih ada di

buang melalui dua Condensator 100nF.

Jadi tegangan AC (bolak-balik) 220V/240V AC dari PLN, setelah diproses melalui rangkaian regulator DC 5 Volt ini akan menjadi tegangan stabil DC

(searah) 5 Volt dan -5 Volt yang dapat digunakan sebagai power supply DC

perangkat elektronik yang sesuai.

3.3.7 Platform Timbangan

Platform timbangan merupakan bentuk fisik dari timbangan termasuk kandangnya. Timbangan ini mempunya panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi

90 cm. Gambar 3.11 dan 3.12 menunjukkan keseluruhan platform timbangan

tampak dari depan dan samping. Gambar 3.13 menunjukkan kotak LCD dan pintu

timbangan. Gambar 3.14 menunjukkan letak Load Cell. Gambar 3.15

menunjukkan junction box dan power supply.

STIKOM


(37)

28

Gambar 3.11 Platform Timbangan Tampak Depan

Gambar 3.12 Platform Timbangan Tampak Samping

STIKOM


(38)

Gambar 3.13 Kotak LCD dan Pintu Timbangan

Gambar 3.14 Letak Load Cell

Gambar 3.15 Junction Box dan Power Supply

STIKOM


(39)

30

3.4 Perancangan Program

Perancangan program secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu perancangan program mikrokontroler, perancangan aplikasi komputer, program aplikasi komputer, dan perancangan program web. Perancangan secara

keseluruhan bisa dilihat lebih jelas melalui flowchart pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Flowchart Perancangan Keseluruhan

3.4.1 Perancangan Program Mikrokontroler

Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data dari Load Cell lalu

dikirimkan ke komputer melalui komunikasi serial. Perancangan program

mikrokontroler secara keseluruhan bisa dilihat lebih jelas melalui flowchart pada

Gambar 3.17.

STIKOM


(40)

Gambar 3.17 Flowchart Blok Utama Mikrokontroler

Flowchart blok utama memiliki tiga blok yaitu tampil data, interupsi kirim data, dan interupsi kalibrasi.

A. Blok Tampil Data

Blok tampil data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan untuk

menampilkan data berat ke LCD. Gambar 3.18 merupakan gambaran flowchart

blok tampil data.

Data analog dari Op Amp masuk melalui kaki ADC 10 bit pada mikrokontroler, yaitu Port A Pin 0. Data ADC ditampung pada variabel buffer dan output. Setelah itu menghitung rata-rata dari 10 buah data dengan interval 0.1 detik. Lalu data ADC dikurangi kalibrasi. Kalibrasi adalah nilai ADC timbangan

dalam kondisi zero yang didapat setelah menekan tombol interupsi kalibrasi. Pada

kondisi awal, nilai kalibrasi ini adalah nol. Berikut ini adalah rumus ADC:

$%& =?@AB 3 $C D ……….……….(3.14)

STIKOM


(41)

32

EFG = 78

HIJ 3 2

= ……….……….(3.15)

Setelah itu data berat ditampilkan di LCD.

Gambar 3.18 Flowchart Blok Tampil Data

B. Blok Interupsi Kirim Data

Blok interupsi kirim data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan untuk mengirimkan data berat ke komputer melalui komunikasi serial. Gambar

3.19 merupakan gambaran flowchart blok interupsi kirim data.

STIKOM


(42)

Data berat yang berasal dari blok tampil data langsung dikirimkan ke komputer melalui komunikasi serial dengan ditambah karakter “#” sebagai inisialisasi pengiriman data untuk pemrograman Port Serial.

Gambar 3.19 Flowchart Blok Interupsi Kirim Data

C. Blok Interupsi Kalibrasi

Blok interupsi kalibrasi data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan untuk merubah data berat menjadi 0 kg ketika tidak ada beban. Gambar 3.20

merupakan gambaran flowchart blok interupsi kalibrasi. Data kalibrasi berasal

dari nilai ADC saat kondisi zero.

STIKOM


(43)

34

Gambar 3.20 Flowchart Blok Interupsi Kalibrasi

3.4.2 Perancangan Aplikasi Komputer

Aplikasi komputer ini menggunakan Visual Studio 2008 sebagai antarmuka software dengan alat. Aturan penulisan Visual Studio 2008 didasari dengan aturan penulisan bahasa basic. Aplikasi komputer ini digunakan untuk mengolah semua data yang dikirim dari RFID dan timbangan ke Port Serial dan terintegrasi dengan database online menggunakan pemrograman PHP.

Secara garis besar penjelasan mengenai aplikasi pengolahan data pada Port Serial ini dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu desain dan kegunaan form serta algoritma pemrogramannya.

A. Desain dan Kegunaan Form

Aplikasi komputer ini terbagi menjadi 4 buah form yaitu form utama, form konfigurasi koneksi, form login, dan form konfigurasi port. Gambar 3.21 merupakan penampakan form utama dari sisi programmer.

STIKOM


(44)

Gambar 3.21 Form Utama

Keterangan Gambar :

• Lbl_status : Menampilkan status login

• Lbl_rfid : Menampilkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.

• Lbl_ternak : Menampilkan nama ternak yang berada pada database

berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.

• Lbl_peternakan : Menampilkan nama peternakan yang berada pada

database berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.

• Lbl_peternak : Menampilkan nama pemilik peternakan yang berada pada

database berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.

• Lbl_berat : Menampilkan berat ternak yang berada pada database

berdasarkan RFID yang dibaca oleh RFID Reader.

STIKOM


(45)

36

• SerialPort1 : Memberikan akses komunikasi serial antara RFID dengan

aplikasi.

• SerialPort2 : Memberikan akses komunikasi serial antara timbangan

dengan aplikasi.

• Btn_login : Menampilkan form login.

• Btn_konfPort : Menampilkan form serial untuk konfigurasi port.

• Btn_koneksi : Menampilkan form koneksi.

• Btn_bersih : Membersihkan tampilan data menjadi seperti saat form

dimulai.

• Btn_keluar : Digunakan untuk keluar dari program.

• Webbrowser1 : Digunakan untuk mengakses database online dengan cara

mengaktifkan pemrograman PHP.

• Webbrowser2 : Digunakan untuk menampilkan foto ternak dengan cara

mengaktifkan pemrograman PHP.

Pada form kedua (form konfigurasi koneksi) berfungsi untuk mengubah koneksi internet. Gambar 3.22 merupakan penampakan form konfigurasi koneksi dari sisi programmer.

Gambar 3.22 Form Koneksi

STIKOM


(46)

Keterangan Gambar :

• Rdo_tanpaProxy : Menyediakan pilihan koneksi tanpa proxy.

• Rdo_denganProxy : Menyediakan pilihan koneksi dengan proxy.

• Txt_proxy : Sebagai input proxy.

• Txt_port : Sebagai input port.

• Btn_simpan : Digunakan untuk menyimpan data koneksi.

• Btn_cek : Digunakan untuk mengecek apakah sudah terhubung

dengan internet dengan cara ping.

• Btn_tutup : Digunakan untuk menutup form.

Pada form ke tiga (form login) berfungsi untuk login ke aplikasi supaya

dapat mengakses database online. Gambar 3.23 merupakan penampakan form

login dari sisi programmer.

Gambar 3.23 Form Login

Keterangan Gambar :

• Txt_username : Sebagai input username untuk login.

• Txt_password : Sebagai input password untuk login.

• Btn_login : Melakukan login.

• Btn_tutup : Digunakan untuk menutup form.

STIKOM


(47)

38

Pada form ke empat (form konfgurasi port) berfungsi untuk mengkonfigurasi port serial yang terhubung ke RFID dan timbangan. Gambar 3.24 merupakan penampakan form konfigurasi port dari sisi programmer.

Gambar 3.24 Form Konfigurasi Port

Keterangan Gambar :

• Cbo_RFID : Memberi pilihan Port yang disambungkan ke RFID.

• Cbo_timbangan : Memberi pilihan Port yang disambungkan ke timbangan.

• Btn_sambung1 : Mengaktifkan koneksi Port yang disambungkan ke RFID.

• Btn_sambung2 : Mengaktifkan koneksi Port yang disambungkan ke

timbangan.

• Btn_koneksi : Menampilkan konfigurasi koneksi internet.

• Btn_refresh : Digunakan untuk merefresh pilihan port yang dapat

dipilih.

• Btn_tutup : Digunakan untuk menutup form.

B. Program Aplikasi Komputer

Pembuatan program aplikasi komputer menggunakan koding. Penjelasan mengenai koding dibagi menjadi lima yaitu koding form utama, koding form koneksi, koding form login, koding form serial, dan koding variabel global.

STIKOM


(48)

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai koding form utama. Form

utama digunakan untuk menampilkan data ternak dari database online. Sebelum

menggunakan aplikasi ini, pengguna harus melakukan konfigurasi awal yaitu mengkonfigurasi koneksi, port, dan login terlebih dahulu.

Pada setiap pemrograman dibutuhkan beberapa variabel guna membantu dalam pembuatan aplikasi. Berikut ini merupakan deklarasi variabel pada form utama.

Dim koneksi As New koneksi

Dim buff, rfid, bufflink, link_gbr, rfid_ternak, nm_ternak, nm_peternakan, foto_ternak, berat_ternak, nm_pemilik, berat, data As String

Dim loc1, loc2, loc3, loc4, loc5, loc6, len, status As Integer

Form load merupakan program yang akan dijalankan disaat from pertama kali dibuka. Pada form load secara garis besar berisi mengenai nilai awal dan

sebagai proses inisialisasi seluruh object yang dibutuhkan.

Private Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

System.Windows.Forms.Control.CheckForIllegalCrossThreadCalls = False

Dim myfont As New Font("Microsoft Sans Serif", 12, FontStyle.Bold)

lbl_statusLogin.Font = myfont

lbl_statusLogin.ForeColor = Color.Red session = 0

cache = 0

serial.btn_bukaRFID.Text = "Sambungkan" serial.btn_bukaBerat.Text = "Sambungkan" ' Menampilkan semua port yang tersedia

For Each sp As String In My.Computer.Ports.SerialPortNames serial.ComboBox1.Items.Add(sp)

serial.ComboBox2.Items.Add(sp) Next

' Konfigurasi Port Serial SerialPort1.BaudRate = 9600

SerialPort1.Parity = IO.Ports.Parity.None SerialPort1.StopBits = IO.Ports.StopBits.One SerialPort1.DataBits = 8

SerialPort2.BaudRate = 9600

SerialPort2.Parity = IO.Ports.Parity.None SerialPort2.StopBits = IO.Ports.StopBits.One SerialPort2.DataBits = 8

Timer1.Interval = 100 Timer1.Enabled = True End Sub

STIKOM


(49)

40

Ada sebuah label yang menampilkan status jika pengguna belum melakukan login. Supaya status tersebut dapat berkedip, dibutuhkan timer. Berikut ini adalah syntax timer.

If status = 0 Then

lbl_statusLogin.Visible = True status = 1

Else

lbl_statusLogin.Visible = False status = 0

End If

Port Serial digunakan sebagai alat pada Visual Basic untuk dapat mengakses

port serial pada komputer. Berikut ini merupakan syntax untuk membaca data

yang dikirimkan oleh mikrokontroler dan RFID kepada komputer pada port serial.

buff = (SerialPort1.ReadExisting)

Data yang diterima oleh port serial langsung dikirimkan ke kontrol webbrowser1 untuk diproses oleh PHP yang sudah ada. Pengiriman data tersebut adalah dengan cara mengirimkan parameter ke alamat PHP. Berikut ini

merupakan syntax untuk mengirimkan parameter berupa data berat ke kontrol

webbrowser.

link = "<web domain>/TA_simpan.php?p=" & lbl_rfid.Text & "*" & berat & "*" & username & "*"

WebBrowser1.Navigate(link)

Kontrol webbroser digunakan untuk memproses PHP secara online

berdasarkan parameter yang dikirim. Setelah webbrowser selesai mengakses PHP,

program akan mengambil session dari PHP. Berikut ini merupakan syntax untuk

mengambil session dari PHP.

STIKOM


(50)

data=WebBrowser1.Document.GetElementById("datanya").GetAttribute("va lue")

Data yang diterima dari session PHP merupakan beberapa data yang dikirim

menjadi satu dengan dipisahkan oleh karakter bintang (*). Untuk memisahkan data tersebut maka perlu adanya pemecahan data menggunakan fungsi InStr. Setelah selesai dipisah maka data ditampilkan ke label pada form. Berikut ini

merupakan syntax untuk mengolah data dan menampilkannya ke form.

'contoh 008889112835*Ted*Singo Goat

Farm*./images/ternak/12101220002kiri.jpg*12*Pratiwi* loc1 = InStr(1, data, "*", CompareMethod.Text)

loc2 = InStr(loc1 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc3 = InStr(loc2 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc4 = InStr(loc3 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc5 = InStr(loc4 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) loc6 = InStr(loc5 + 1, data, "*", CompareMethod.Text) rfid_ternak = data.Substring(0, loc1 - 1)

nm_ternak = data.Substring(loc1, (loc2 - 1) - loc1) nm_peternakan = data.Substring(loc2, (loc3 - 1) - loc2) foto_ternak = data.Substring(loc3, (loc4 - 1) - loc3) berat_ternak = data.Substring(loc4, (loc5 - 1) - loc4) nm_pemilik = data.Substring(loc5, (loc6 - 1) - loc5) lbl_rfid.Text = rfid_ternak

lbl_ternak.Text = nm_ternak

lbl_peternakan.Text = nm_peternakan lbl_berat.Text = berat_ternak lbl_peternak.Text = nm_pemilik

Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan pada form utama, selanjutnya mengenai uraian form koneksi. Form koneksi digunakan untuk menyimpan data koneksi. Terdapat dua pilihan yaitu tanpa proxy dan dengan proxy. Bila memilih dengan proxy maka harus mengisi alamat proxy dan port pada textbox. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan konfigurasi

koneksi. Berikut ini merupakan syntax untuk menyimpan konfigurasi koneksi.

proxy = txt_proxy.Text port = txt_port.Text

STIKOM


(51)

42

Tombol cek koneksi digunakan untuk mengecek koneksi dengan cara

melakukan ping ke alamat server. Berikut ini merupakan syntax untuk melakukan

ping.

Try

Dim ping As New System.Net.NetworkInformation.Ping

Dim result As System.Net.NetworkInformation.PingReply = ping.Send("<alamat server>")

MsgBox("Sudah tersambung dengan server") Catch ex As Exception

MsgBox("Tidak dapat tersambung dengan server") End Try

Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan pada form koneksi, selanjutnya mengenai uraian form login. Form login

digunakan untuk melakukan login aplikasi melalui database online. Bila belum

online maka tidak dapat melakukan seluruh proses manajemen dan registrasi ternak.

Tombol login digunakan untuk login dengan memasukkan username dan password dari kedua textbox lalu mengirimkannya sebagai parameter ke dalam PHP. Proses pengiriman parameter dilakukan oleh kontrol webbrowser yang

berada pada form utama. Berikut ini merupakan syntax untuk mengirimkan

parameter berupa username dan password ke webbrowser.

link = "<web_domain>/TA_login.php?p=" & txt_username.Text & "-" & txt_pass.Text & "-"

Form1.WebBrowser1.Navigate(link)

Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan pada form login, selanjutnya mengenai uraian form serial. Form serial digunakan untuk membuka port serial pada form utama supaya data dari timbangan dan

RFID dapat dibaca oleh komputer. Berikut ini merupakan syntax untuk membuka

port serial.

STIKOM


(52)

Form1.SerialPort1.Open() Form1.SerialPort2.Open()

Port serial harus ditutup bila tidak digunakan. Berikut ini merupakan syntax

untuk menutup port serial.

Form1.SerialPort1.Close() Form1.SerialPort2.Close()

Tombol refresh pilihan port digunakan untuk merefresh pilihan port dengan

caa mendata ulang port yang aktif. Berikut ini merupakan syntax untuk mendata

port yang aktif.

For Each sp As String In My.Computer.Ports.SerialPortNames ComboBox1.Items.Add(sp)

ComboBox2.Items.Add(sp) Next

Pada uraian diatas telah dijelaskan mengenai pemrograman yang dilakukan pada form koneksi, selanjutnya mengenai uraian module yaitu variabel global.

Module variabel global berisi variabel yang dapat dipakai di semua form. Berikut ini adalah koding module variabel global.

Module Variabel_Global

Public proxy, port, buf_proxy, buf_port, link, username As String

Public session, cache As Integer End Module

3.4.3 Perancangan Pemrograman Web

Pemrograman web digunakan untuk mengintegrasikan aplikasi komputer

dengan database online menggunakan PHP. Pemrogaman web ini berdasarkan

website dan database online yang sudah ada dan hanya perlu menambahkan

koding tanpa desain.

STIKOM


(53)

44

Cara kerja web ini yaitu parameter dikirim ke web dan diolah sehingga

dapat terhubung dengan database online. Setelah terhubung, maka web dapat

melakukan pengiriman dan pengambilan data secara langsung ke database online.

Bila web sudah mendapatkan data yang diinginkan, maka web menyimpan data

tersebut melalui session sehingga aplikasi komputer dapat mengambil data yang

berada pada session. Berikut ini adalah syntax untuk web supaya session dapat

diambil oleh aplikasi komputer.

<span id="datanya" value="<?=$_SESSION['sesion']?>"style= "visibility:hidden;"></span>

Pembuatan pemrograman web dibagi menjadi lima bagian yaitu login, select, foto, simpan, dan logout.

A. Login

Login digunakan untuk mengakses databaseonline dengan mengisi ID dan

password. Login ini berada pada file TA_login.php di folder website yang sudah online.

Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_login.php melalui aplikasi komputer disertai dengan parameter berisi ID dan password. Setelah itu web akan

memproses ID dan password tersebut dan mencocokkan dengan databaseonline.

Bila benar, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi nama pengguna

dan session “user” berisi ID. Bila salah, maka web akan mengirimkan session

“sesion” berisi angka “1” yang berarti gagal login. Session ini akan diambil oleh

aplikasi komputer untuk diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web di bawah ini.

STIKOM


(54)

• Mengambil parameter dari aplikasi komputer dan mengolahnya $username = substr($_GET['p'],0,$loc1);

$password = substr($_GET['p'],$loc1+1,($loc2-1)-$loc1); $rs = $koneksi->Execute("<select database>");

Session diisi nama pengguna bila login sukses $_SESSION['sesion']=$nama;

Session diisi variabel 1 bila login gagal $_SESSION['sesion']=1;

B. Select

Select digunakan untuk mengambil data ternak pada databaseonline dengan

membaca RFID terlebih dahulu. Select ini berada pada file TA_select.php di

folder website yang sudah online. Pengguna harus login terlebih dahulu sebelum

proses pengambilan data dilakukan. Bila belum login, maka web akan

mengirimkan session “sesion” berisi angka 20 yang nanti akan diproses aplikasi

komputer sebagai tanda belum login.

Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_select.php melalui aplikasi komputer disertai dengan parameter berisi RFID. Setelah itu web akan memproses

RFID dan mencari data ternak pada database online berdasarkan RFID tersebut.

Bila data ternak ada, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi data.

Bila salah, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi angka “1” yang

berarti gagal mencari data ternak. Session ini akan diambil oleh aplikasi komputer

dan diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web di bawah ini.

• Mengecek apakah sudah login

if(empty($_SESSION['user']))

$_SESSION['sesion']=20;

STIKOM


(55)

46

}else{

<langkah selanjutnya>

}

• Mengambil parameter dari aplikasi komputer dan mengolahnya

$rfid_ternak = $_GET['p'];

$rs = $koneksi->Execute("<select database>");

• Mengambil data dari databaseonline lalu disimpan pada session

$rfid_ternak = $rs->fields[0]; $nm_ternak = $rs->fields[1]; $nm_peternakan = $rs->fields[2];

$data=$rfid_ternak."*".$nm_ternak."*".$nm_peternakan."*"; $_SESSION['sesion']=$data;

C. Foto

Foto digunakan untuk menampilkan foto ternak yang berada pada database

online. Foto ini berada pada file TA_foto.php di folder website yang sudah online. Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_foto.php melalui aplikasi

Visual Basic disertai dengan parameter berisi foto ternak yang didapat dari session

TA_select.php. Setelah itu web akan mengolah foto ternak supaya dapat tampil dengan ukuran panjang dan lebar maksimal 450 pixel.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web di bawah ini.

• Mengambil parameter dari aplikasi komputer

$foto_ternak = $_GET['p'];

• Mengolah foto ternak

list($width, $height, $type, $attr) = getimagesize("$foto_ternak");

if($width>$height){

$persen=$height/$width; $width=450;

$height=$persen*450; }else{

$persen=$width/$height; $height=450;

$width=$persen*450; }

STIKOM


(56)

• Menampilkan foto ternak

echo "<img class=\"foto\" width=\"$width\" height=\"$height\" src=\"$foto_ternak?".time()."\">";

D. Simpan

Simpan digunakan untuk menyimpan data berat ternak ke database online.

Simpan ini berada pada file TA_simpan.php di folder website yang sudah online.

Pengguna harus login terlebih dahulu sebelum proses penyimpanan data

dilakukan. Bila belum login, maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi

angka 30 yang nanti akan diproses aplikasi komputer sebagai tanda belum login. Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_simpan.php melalui aplikasi komputer disertai dengan parameter berisi RFID, berat ternak, dan pengguna. Setelah itu web akan memproses data dan menyimpannya pada database online berdasarkan RFID. Bila berhasil disimpan, maka web akan

mengirimkan session “sesion” berisi angka “31”. Bila tidak berhasil disimpan,

maka web akan mengirimkan session “sesion” berisi angka “32”. Session ini akan

diambil oleh aplikasi komputer dan diolah.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada sebagian koding pemrograman web berikut ini.

• Mengecek apakah sudah login

if(empty($_SESSION['user']))

$_SESSION['sesion']=30; }else{

<langkah selanjutnya>

}

• Mengambil parameter dari aplikasi komputer dan menyimpannya ke dalam

databaseonline

$rfid_ternak = substr($_GET['p'],0,$loc1);

$berat_ternak = substr($_GET['p'],$loc1+1,($loc2-1)-$loc1); $userEdit_ternak = substr($_GET['p'],$loc2+1,($loc3-1)-$loc2); $save = "<update database>";

STIKOM


(57)

48

$koneksi->Execute($save);

E. Logout

Logout digunakan untuk menghapus semua session yang berada pada

browser. Logout ini berada pada file TA_logout.php di folder website yang sudah online.

Cara kerjanya yaitu memasukkan alamat file TA_logout.php melalui

aplikasi komputer. Setelah itu web akan menghapus semua session.

Berikut ini adalah koding dari pemrograman web TA_logout.php. <?php

SESSION_START(); SESSION_DESTROY(); ?>

STIKOM


(58)

48

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian RFID dengan DatabaseOnline

Pengujian RFID dengan database online dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface.

4.1.1 Tujuan

Pengujian RFID dengan database online ini bertujuan untuk melihat kinerja program serta untuk mengetahui apakah tampilan data telah sesuai dengan harapan.

4.1.2 Peralatan yang Digunakan 1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Modem internet

b. Microprocessor minimal Pentium IV

c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows 2. Perangkat Lunak (Software)

a. Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Server/Pro, XP/Pro/Home/7 b. Aplikasi komputer yang berbasis Visual Studio 2008, sudah termasuk

.NET framework yang diperlukan

4.1.3 Prosedur Pengujian

1. Hubungkan komputer dengan internet. 2. Jalankan aplikasi komputer.

STIKOM


(59)

49

3. Lakukan konfigurasi koneksi internet dengan cara menekan tombol “Konfigurasi Koneksi” pada Form Utama sehingga muncul Form Konfigurasi Koneksi. Lalu ubah konfigurasi proxy sesuai dengan koneksi internet. Setelah itu tekan tombol “Cek Koneksi” untuk mengecek apakah komputer sudah tersambung ke server di internet.

4. Lakukan konfigurasi koneksi Port Serial dengan cara menekan tombol “Konfigurasi Port” pada Form Utama sehingga muncul Form Konfigurasi Port. Lalu konfigurasi port RFID sesuai dengan port serial yang terhubung, setelah itu tekan tombol “Sambungkan”. Setelah terhubung, tekan tombol “Tutup” untuk kembali ke Form Utama.

5. Lakukan login dengan cara menekan tombol “Login” pada Form Utama sehingga muncul Form Login. Masukkan username dan password pada textbox, lalu tekan Login. Tunggu sampai ada pemberitahuan “Login Sukses”, setelah itu Form Login akan tertutup secara otomatis sehingga dapat kembali ke Form Utama. Label status login akan berubah dari “Belum Login” menjadi “Sudah Login”.

6. Membaca Ear Tag dengan cara menekan tombol scan pada RFID Reader lalu dekatkan reader-nya ke Ear Tag dengan jarak maksimal 10 cm.

4.1.4 Hasil Pengujian RFID dengan Database Online

Pengujian koneksi RFID dengan database online dibutuhkan untuk memastikan bahwa RFID dapat terhubung dengan aplikasi komputer dan database online. Gambar 4.1 merupakan form awal ketika aplikasi komputer dijalankan.

STIKOM


(60)

Gambar 4.1 Tampilan Awal Aplikasi Komputer

Pengujian pertama adalah menguji apakah aplikasi bisa tersambung dengan internet. Gambar 4.2 merupakan pemberitahuan bahwa sudah terhubung dengan internet. Bila tidak dapat terhubung maka akan muncul pemberitahuan seperti pada Gambar 4.3

Gambar 4.2 Pemberitahuan Sudah Terhubung dengan Internet

STIKOM


(61)

51

Gambar 4.3 Pemberitahuan Tidak dapat Terhubung dengan Internet

Gambar 4.4 Konfigurasi Port

Pengujian kedua menguji apakah RFID bisa terhubung dengan aplikasi komputer. Sebelum melakukan pengujian RFID ini, pengguna harus melakukan konfigurasi port RFID terlebih dahulu. Gambar 4.4 menunjukkan Form Konfigurasi Port.

Setelah konfigurasi port selesai, pengguna harus melakukan login. Gambar 4.5 dan 4.6 menunjukkan bahwa pengguna berhasil login.

Gambar 4.5 Pemberitahuan Login Sukses

STIKOM


(62)

Gambar 4.7 Pemberitahuan Sudah Login

Langkah selanjutnya adalah melakukan pembacaan RFID menggunakan RFID Reader dan Ear Tag. Setelah menekan tombol scan maka identitas ternak akan muncul di layar yang berada pada RFID Reader seperti yang terlihat pada Gambar 4.7. Pada percobaan ini, ID yang terbaca oleh RFID Reader adalah 008889112861. Identitas tersebut langsung dikirim ke komputer melalui Port Serial dan aplikasi komputer akan mencari datanya di database online dan langsung menampilkannya. Gambar 4.8 adalah tampilan aplikasi komputer setelah membaca RFID beserta data zoom-nya.

Gambar 4.7 Pembacaan RFID

STIKOM


(63)

53

Gambar 4.9 Tampilan Data Ternak

4.2 Pengujian Timbangan

Pengujian timbangan dilakukan dengan menguji apakah timbangan telah berfungsi dengan baik dan juga menguji apakah dapat mengukur berat ternak dengan mudah.

4.2.1 Tujuan

Pengujian timbangan ini bertujuan untuk menguji tingkat eror dan akurasi timbangan.

4.2.2 Alat yang Digunakan

Peralatan timbangan yang terdiri dari:

1. Timbangan Ternak yang sudah diprogram dan siap digunakan, termasuk power supply yang terhubung ke PLN.

STIKOM


(64)

2. Timbangan biasa 3. Beban.

4. Avometer

4.2.3 Prosedur Pengujian

1. Siapkan peralatan timbangan lengkap dengan power supply yang terhubung ke PLN.

2. Tekan tombol “Power” untuk menyalakan pengukur berat. Data berat akan tampil pada LCD dan ter-update setiap 1 detik.

3. Setelah data pada LCD stabil, tekan tombol “Kalibrasi” supaya nilai timbangan dalam keadaan zero adalah nol.

4. Beri beban 0, 7, 10, 17, 20, 27, 50, 60, 66, 70, 74, 89, 102, 112, 123, 133, 140, dan 150 kg. Lakukan masing-masing percobaan sebanyak 3 kali menggunakan timbangan ternak dan timbangan biasa. Ukur input yang masuk ke Load Cell dan output yang keluar dari Load Cell menggunakan Avometer. Catat data berat yang keluar di LCD.

5. Bandingkan hasil percobaan timbangan ternak dengan timbangan biasa.

4.2.4 Hasil Pengujian Timbangan

Pengujian terhadap timbangan dibutuhkan untuk memastikan bahwa timbangan dapat mengukur beban dengan eror yang kecil. Gambar 4.9 merupakan gambar timbangan secara keseluruhan.

Fasilitas yang diberikan untuk mengukur berat ternak adalah kandang yang memiliki dua buah pintu untuk mempermudah pengukuran ternak, LCD untuk menampilkan berat ternak, tombol “Reset” untuk me-reset mikrokontroler, tombol

STIKOM


(65)

55

“Kalibrasi” untuk mengkalibrasi data timbangan, dan tombol “Kirim” untuk mengirimkan data berat ke komputer melalui komunikasi serial. Saat melakukan pengukuran, data berat akan tampil pada baris pertama LCD seperti pada Gambar 4.10.

Pertama-tama yang harus dilakukan yaitu melakukan kalibrasi. Saat tombol “Kalibrasi” ditekan, akan muncul informasi bahwa timbangan sudah dikalibrasi. Informasi tersebut tampil pada LCD seperti pada Gambar 4.11

Gambar 4.10 Timbangan

Gambar 4.11 Tampilan Data Berat

STIKOM


(66)

Gambar 4.12 Kalibrasi

Semua pengujian selalu ada eror. Cara menghitung eror tersebut adalah menggunakan rumus kesalahan absolut.

= + ...(4.1)

= − ...(4.2) dengan:

yn = nilai eksak.

xn = nilai perkiraan.

En = kesalahan terhadap nilai eksak.

Perbandingan tingkat eror dengan nilai eksak dapat dihitung menggunakan rumus kesalahan relatif.

= 100% ………..(4.3)

dengan:

= kesalahan relatif terhadap nilai eksak.

Dari persamaan (4.2) dan (4.3) maka didapatkan rumus:

= 100% ………..………..(4.4)

Bila terdapat banyak sampel, maka dapat menggunakan rumus rata-rata:

= 100% ………(4.5)

STIKOM


(67)

57

Pengujian pertama adalah melakukan pengukuran output yang keluar dari Junction Box menggunakan Avometer. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Output Junction Box Sampel Beban (kg) Output (mV)

1 0 0.229

2 7 0.320

3 10 0.472

4 10 0.450

5 17 0.586

6 20 0.674

7 27 0.712

8 27 0.721

9 50 1.255

10 50 1.267

11 50 1.256

12 50 1.244

13 60 1.463

14 66 1.527

15 66 1.538

16 70 1.685

17 70 1.662

18 70 1.671

19 74 1.752

20 74 1.746

21 89 2.062

22 102 2.243

23 112 2.431

24 112 2.456

25 123 2.622

26 123 2.671

27 133 2.963

28 133 2.985

29 140 3.101

30 150 3.316

Pengujian kedua adalah melakukan pengukuran output yang keluar dari Pengkondisi Sinyal (Op Amp) menggunakan Avometer. Berdasarkan persamaan (3.8) yang berada pada Bab 3, maka dapat dilakukan pembandingan antara hasil

STIKOM


(68)

perhitungan menggunakan rumus dengan hasil pengukuran menggunakan Avometer. Tabel 4.2 merupakan perbandingan hasil pengukuran output yang keluar dari Pengkondisi Sinyal.

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Output Pengkondisi Sinyal Sampel

(n)

Beban (kg) Output dari Avometer (V) (x)

Output menggunakan rumus (V) (y)

1 0 0.223 0.221

2 7 0.324 0.309

3 10 0.478 0.456

4 10 0.465 0.435

5 17 0.598 0.566

6 20 0.671 0.651

7 27 0.703 0.688

8 27 0.714 0.697

9 50 1.231 1.213

10 50 1.228 1.224

11 50 1.220 1.214

12 50 1.224 1.202

13 60 1.439 1.414

14 66 1.501 1.476

15 66 1.492 1.468

16 70 1.641 1.628

17 70 1.622 1.606

18 70 1.630 1.615

19 74 1.712 1.693

20 74 1.704 1.687

21 89 2.022 1.993

22 102 2.181 2.168

23 112 2.362 2.350

24 112 2.395 2.374

25 123 2.561 2.534

26 123 2.577 2.582

27 133 3.103 2.864

28 133 3.120 2.885

29 140 3.121 2.997

30 150 3.312 3.205

Berdasarkan rumus (4.5), maka tingkat eror dari tabel hasil pengukuran di atas sebesar 2.4529%.

STIKOM


(1)

Dari data di atas, tahanan harus diseimbangkan menjadi 360 sehingga perlu Variable Resistor untuk menyeimbangkannya. Berikut ini adalah rumus untuk menentukan nilai Variable Resistor.

= − …….……...(1)

Sehingga:

= 360 Ω − 350.4 Ω = 9.6 Ω ……….(2)

= 360 Ω − 350.2 Ω = 9.8 Ω ……….(3)

= 360 Ω − 350.1 Ω = 9.9 Ω ……….(4)

= 360 Ω − 350.6 Ω = 9.4 Ω ……….(5) Rangkaian Pengkondisi Sinyal

Rangkaian pengkondisi sinyal menggunakan Operational Amplifier (Op Amp) tipe LM741. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai penguat tegangan. Rangkaian ini digunakan untuk menguatkan tegangan yang diterima dari Load Cell supaya dapat diolah oleh mikrokontroler.

Out+ pada Load Cell dihubungkan dengan pin 3 LM741 dan out- pada Load Cell dihubungkan dengan pin 2 LM741. Berdasarkan percobaan, saat Load Cell

diberi beban maksimum (150 kg) maka tegangan out+ yaitu -1m Volt dan tegangan out- yaitu -2.5m Volt sehingga data berat sesungguhnya (Vin) adalah:

Gambar 4 Rangkaian Pengkondisi Sinyal !" = #$%− #$& ………...(6) !" = −1' − (−2.5') = 1.5' ..(7) Besar tegangan tersebut terlalu kecil sehingga perlu dikuatkan sampai dengan 3 Volt. Potensio (Rg) digunakan untuk mengatur besar penguatan Op Amp.

Berikut ini adalah cara menentukan besarnya hambatan Rg:

* +

,+ 1. / !"= #$ ………..(8) +

,=

012

34 − 1 ………(9) +

,=

012& 34

34 ………..(10)

,

+=

34

012& 34 ………..(11)

5= 6 01234&

347 / 8 ……….(12)

5= 6; &9.99:9.99: 7 / 330000 Ω ……...(13) 5=>.==<= = 165.084 Ω …….……….(14) Besar tegangan keluaran Op Amp saat timbangan dalam keadaan zero tidak nol sehingga memerlukan resistor zero_setting untuk kalibrasi.

Rangkaian Sistem Minimum

Sistem minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Gambar 5 menunjukkan rangkaian sistem minimum. Gambar 6 menunjukkan rangkaian serial. Gambar 7 menunjukkan rangkaian LCD. Gambar 8 menunjukkan rangkaian downloader.

Gambar 5 Rangkaian Sistem Minimum

STIKOM


(2)

Gambar 6 Rangkaian serial

Gambar 7 Rangkaian LCD

Gambar 8 Rangkaian Downloader

Platform Timbangan

Platform timbangan merupakan bentuk fisik dari timbangan termasuk

kandangnya. Timbangan ini mempunya panjang 100 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 90 cm. Gambar 9 menunjukkan platform

timbangan.

Gambar 9 Platform Timbangan Perancangan Program

Perancangan program secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu perancanganc program mikrokontroler, perancangan aplikasi komputer, program aplikasi komputer, dan perancangan program web. Perancangan secara keseluruhan bisa dilihat lebih jelas melalui flowchart pada Gambar 10.

Gambar 10 Flowchart Perancangan Keseluruhan

STIKOM


(3)

Perancangan Program Mikrokontroler Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data dari Load Cell lalu dikirimkan ke komputer melalui komunikasi serial. Perancangan program ini dibagi menjadi tiga blok yaitu tampil data, interupsi kirim data ke komputer, dan interupsi kalibrasi. Blok tampil data berisi mengenai algoritma yang digunakan untuk menampilkan data berat ke LCD. Gambar 11 merupakan gambaran flowchart blok tampil data.

Gambar 11 Flowchart Blok Tampil Data Data analog dari Op Amp masuk melalui kaki ADC 10 bit pada mikrokontroler, yaitu Port A Pin 0. Data ADC ditampung pada variabel buffer dan

output. Setelah itu menghitung rata-rata dari 10 buah data dengan interval 0.1 detik. Lalu data ADC dikurangi kalibrasi. Kalibrasi adalah nilai ADC timbangan dalam kondisi zero yang didapat setelah menekan tombol interupsi kalibrasi. Pada kondisi awal, nilai kalibrasi ini adalah nol.

Blok interupsi kirim data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan untuk mengirimkan data berat ke komputer melalui komunikasi serial. Gambar 12

merupakan gambaran flowchart blok interupsi kirim data.

Gambar 12 Flowchart Blok Interupsi Kirim Data

Gambar 13 Flowchart Blok Interupsi Kalibrasi

Blok interupsi kalibrasi data ini berisi mengenai algoritma yang digunakan untuk merubah data berat menjadi 0 kg ketika tidak ada beban. Gambar 10 merupakan gambaran flowchart blok interupsi kalibrasi. Data kalibrasi berasal dari nilai ADC saat kondisi zero.

Perancangan Aplikasi Komputer

Aplikasi komputer ini menggunakan Visual Studio 2008 sebagai antarmuka software dengan alat. Aturan penulisan

STIKOM


(4)

Visual Studio 2008 didasari dengan aturan penulisan bahasa basic. Aplikasi komputer ini digunakan untuk mengolah semua data yang dikirim dari RFID dan timbangan ke Port Serial dan terintegrasi dengan

database online menggunakan pemrograman web. Aplikasi komputer mengirimkan data ke web menggunakan parameter, dan menerima data melalui

session yang dikirim oleh web.

Aplikasi komputer ini terbagi menjadi 4 buah form yaitu form utama, form konfigurasi koneksi, form login, dan form konfigurasi port.

Form utama digunakan untuk menampilkan data ternak dari database online, form koneksi digunakan untuk menyimpan data koneksi, form login digunakan untuk melakukan login aplikasi melalui database online, form serial digunakan untuk membuka port serial pada form utama supaya data dari timbangan dan RFID dapat dibaca oleh komputer.

Berikut ini merupakan syntax untuk membaca data yang dikirimkan oleh mikrokontroler dan RFID kepada komputer pada port serial.

buff = (SerialPort1.ReadExisting) Berikut ini salah satu syntax untuk mengirimkan parameter berupa data berat ke kontrol webbrowser yang berada pada aplikasi komputer.

link = "< web_domain >/TA_simpan.php?p=" & lbl_rfid.Text & "*" & berat & "*" & username & "*" WebBrowser1.Navigate(link)

Berikut ini merupakan syntax untuk mengambil session dari PHP.

data=WebBrowser1.Document.GetElem entById("datanya").GetAttribute("value ")

Perancangan Pemrograman Web

Pemrograman web digunakan untuk mengintegrasikan aplikasi komputer dengan database online menggunakan PHP. Pemrogaman web ini berdasarkan website dan database online yang sudah ada dan hanya perlu menambahkan koding tanpa desain.

Cara kerja web ini yaitu parameter dari aplikasi komputer diterima web dan diolah sehingga dapat terhubung dengan

database online. Setelah terhubung, maka web dapat melakukan pengiriman dan pengambilan data secara langsung ke

database online.

Bila web sudah mendapatkan data yang diinginkan, maka web menyimpan data tersebut melalui session sehingga aplikasi komputer dapat mengambil data yang berada pada session.

Pemrograman web dibagi menjadi lima bagian yaitu login, select, foto, simpan, dan logout. Kelima bagian tersebut berada pada folder website yang sudah online.

Bagian login digunakan untuk mengakses database online dengan mengisi ID dan password. Bagian select digunakan untuk mengambil data ternak pada database online dengan membaca RFID terlebih dahulu. Bagian foto digunakan untuk menampilkan foto ternak yang berada pada database online. Bagian simpan digunakan untuk menyimpan data berat ternak ke database online. Bagian logout digunakan untuk menghapus semua

session yang berada pada browser.

Berikut ini adalah salah satu syntax

untuk mengambil parameter dari aplikasi komputer dan mengolahnya.

$rfid_ternak = substr($_GET['p'], 0, $loc1);

$berat_ternak = substr($_GET['p'], $loc1+1, ($loc2-1)-$loc1);

$userEdit_ternak = substr($_GET['p'], $loc2+1, ($loc3-1)-$loc2);

$save = "<update database>"; $koneksi->Execute($save);

Berikut ini adalah syntax untuk mengisi session pada web supaya dapat diambil oleh aplikasi komputer.

<span id="datanya" value = "<?=$_SESSION['sesion']?>"style=

"visibility:hidden;"></span>

PENGUJIAN SISTEM

Pengujian dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi komputer, timbangan ternak, komunikasi

STIKOM


(5)

serial, dan komunikasi dengan internet telah terintegrasi dengan baik sehingga sistem dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Hasil Pengujian

Pengujian secara keseluruhan berjalan dengan baik karena RFID dapat membantu mengidentifikasi data ternak, timbangan dapat mengukur berat dengan tepat dan dapat mengirimkan data ke komputer, aplikasi komputer dapat menerima data serial dengan baik dan berhasil terhubung dengan database online.

Tabel 1 menunjukkan hasil dari beberapa kali percobaan. Pada hasil percobaan tersebut dapat terlihat bahwa akurasi timbangan adalah 99%.

Tabel 1 Hasil Percobaan No

Berat pada Timbangan Asli (kg)

Hasil Percobaan Menggunakan Timbangan Ternak (kg)

1 2 3 4 5

1 7 7 7 7 7 7

2 10 10 10 10 10 10

3 20 20 20 21 20 20

4 49 49 50 49 49 49

5 74 74 74 74 73 74

6 123 122 122 121 123 123

Gambar 14 menunjukkan bahwa RFID Reader berhasil membaca Ear Tag

dengan ID 008889112861 dan Gambar 15 merupakan gambar aplikasi komputer yang menunjukkan bahwa RFID Reader berhasil mengirim datanya ke database online dan datanya ditampilkan pada aplikasi komputer tersebut.

Gambar 14 Pembacaan RFID

Gambar 15 Tampilan Data Ternak Gambar 16 menunjukkan tampilan pada LCD ketika timbangan sedang mengukur berat.

Gambar 16 Tampilan LCD

Gambar 17 menunjukkan tampilan pada aplikasi komputer ketika data ternak yang data beratnya belum diubah.

Gambar 17 Data Ternak yang Data Beratnya Belum Diubah

Gambar 18 menunjukkan tampilan pada aplikasi komputer ketika data ternak yang data beratnya sudah diubah.

Gambar 18 Data Ternak yang Data Beratnya Sudah Diubah

STIKOM


(6)

SIMPULAN

Dari penelitian ini dan dengan melihat masalah yang telah dirumuskan serta hasil pengujian dan analisa, maka dapat diambil simpulan :

1. Sensor berat Load Cell dapat dipakai untuk timbangan ternak. Tingkat akurasi timbangan adalah 99%.

2. Pengiriman data dari timbangan dan RFID ke aplikasi komputer menggunakan pemrograman Port Serial, sedangkan pengiriman data dari aplikasi komputer ke

database online menggunakan pemrograman web.

3. Aplikasi komputer sudah dapat menghubungkan antara timbangan dan RFID dengan database online.

DAFTAR RUJUKAN

Arsa, Jean S. Handi, dkk. 2009.

Pembuatan Interface Web Berbasis PHP. STIKOM Surabaya: Surabaya.

Ibrahim, Dogan. 2000. Microcontroller projects in C for the 8051. Newnes: Oxford.

Kementan RI, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Satistik Peternakan

dan Kesehatan Hewan 2011. CV Karya Cemerlang: Jakarta.

Lazarusli, dkk. 2005. RFID sebagai Teknolog Identifikasi Pengganti Barcode. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer: Jakarta.

Muthusubramanian, R. 2000. Basic Electrical, Electronics, and Computer Engineering. Tata McGraw-Hill: New Delhi.

Nalwan, P. A. 2003. Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.

Subandono. 2008. Timbangan Berat dan Pengukur Tinggi Badan dengan Suara Menggunakan Mikrokontroler AT89S51. Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial: Semarang. Sugama, I Nengah B. 2006. Sistem

Pembayaran pada Gerbang Tol Dengan Menggunakan Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) Berbasis PC dan Mikrokontroler MCS-51. STIKOM Surabaya: Surabaya.

STIKOM