Macam-macam Proses Tinjauan Pustaka

6 Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride dari LPG dan Udara Kapasitas 25.000 tontahun Aulia Firda Alfiana Teknik Kimia UMS D 500 100 040 - Sarana Penunjang Lain Daerah Bontang, Kalimantan Timur merupakan kawasan industri yang telah memiliki fasilitas yang terpadu seperti perumahan, sarana olahraga, sarana kesehatan, sarana hiburan dan lain-lain

1.4. Tinjauan Pustaka

Maleic anhydride tidak dapat ditemukan di alam. Pertama kali disintesis oleh Pelouze pada tahun 1834 dengan cara memanaskan asam maleat Hydroxy succicic acid yaitu suatu senyawa yang ditemukan dalam buah apel dan beberapa buah lainnya. Maleic anhydride mulai dikomesialisasikan pada tahun 1930 oleh National Aniline and Chemical dengan bahan baku benzena melalui proses oksidasi katalitik menggunakan udara. Dan sejak tahun 1974 dikembangkan proses pembuatan maleic anhydride dengan bahan baku butana maupun butena.

1.4.1. Macam-macam Proses

Maleic anhydride dapat dibuat dengan proses oksidasi antara campuran hidrokarbon dengan udara. Campuran hidrokarbon yang dapat digunakan antara lain benzena, n-butana ataupun butena. 1. Oksidasi benzena Proses oksidasi benzena merupakan cara paling lama yang digunakan untuk membuat maleic anhydride. Reaksi pada proses ini bersifat sangat eksotermis sehingga menggunakan katalis padat yang diletakkan dalam multitube yang menggunakan pendingin dari suatu larutan yang disirkulasikan melalui shell side dari reaktor. Reaksi utama : C 6 H 6 + 4 ½ O 2  C 4 H 2 O 3 + 2 CO 2 + 2 H 2 O Reaksi samping : C 6 H 6 + 7 ½ O 2  6 CO 2 + 3 H 2 O C 6 H 6 + 4 ½ O 2  6 CO + 3 H 2 O 2. Oksidasi Butana Dalam perkembangan selanjutnya, proses pembuatan maleic anhydride melalui proses oksidasi butana. Secara komersial, proses ini pertama kali dilakukan oleh Monsanto pada tahun 1974. Katalis yang digunakan adalah Vanadium phosphorus oxide VPO dengan suhu reaksi 390 – 430 o C dan 7 Prarancangan Pabrik Maleic Anhydride dari LPG dan Udara Kapasitas 25.000 tontahun Aulia Firda Alfiana Teknik Kimia UMS D 500 100 040 tekanan diatas tekanan atmosferis. Gas hasil dari reaktor didinginkan untuk selanjutnya dilakukan pemurnian guna mendapatkan hasil yang diinginkan. Reaksi utama : C 4 H 10 + 3 ½ O 2  C 4 H 2 O 3 + 4 H 2 O Reaksi samping : C 4 H 10 + 4 ½ O 2  4 CO + 5 H 2 O C 4 H 10 + 6 ½ O 2  4 CO 2 + 5 H 2 O 3. Oksidasi Butena Dari beberapa pabrik maleic anhydride yang ada, hanya sedikit pabrik yang menggunakan butena sebagai bahan baku. Hal tersebut dikarenakan reaksi yang terjadi analog dengan reaksi butana. Pada perancangan pabrik maleic anhydride ini dipilih n-butana sebagai bahan baku melalui proses oksidasi dengan berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain: - Penggunaan bahan baku n-butana, dikarenakan harga n-butana relatif lebih murah dibandingkan dengan harga benzena maupun butena. - Hasil yang diperoleh memiliki kemurnian yang tinggi. - Proses ini, lebih hemat energi. - Proses operasi berlangsung secara kontinyu. - Modal investasi rendah.

1.4.2. Kegunaan produk