Segmentasi Pelanggan Untuk Pemberian Promosi di CV Al Azzam

(1)

(2)

(3)

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, ilmu, petunjuk, pertolongan serta kemudahan yang dilimpahkan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “PENENTUAN JENIS PROMOSI DENGAN PENDEKATAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DI CV. AL-AZZAM” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I jurusan Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Selain itu, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak tugas akhir ini dapat terselesaikan sebagai mana mestinya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala pertolongan, petunjuk, ilmu dan kemudahan selama pengerjaan tugas akhir ini.

2. Orang tua dan keluarga yang saya cintai karena Allah SWT, serta adik dan saudara-saudara saya yang selalu memberikan dukungan do’a, semangat dan dukungan moril serta materil.

3. Dila Rosdiana Ulfah yang selalu memberikan dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Bapak Richi Dwi Agustia, M.Kom. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama proses pengerjaan laporan tugas akhir. Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan kebaikan yang berlipat. Amin..

5. Ibu Utami Dewi W, S.Kom., M.Kom. selaku Reviewer yang juga telah sabar mengarahkan penulis dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini.


(5)

iv

6. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku penguji 3 yang memberikan banyak masukan didalam penelitian ini.

7. Bapak Erick Wijaya, S.Kom., M.T. selaku dosen wali IF-8 angkatan 2011.

8. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung

9. Bapak Budi Gumilar selak pembimbing sekaligus Pemilik CV. AL-AZZAM yang selalu memberikan informasi dan masukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Sahabat-sahabat yang telah berjuang bersama – sama dalam tugas akhir.

11. M. Abdhussoni A R, M. Ikbal Supardi, Rudi Kurnia, Wiwik Widia, M. Ramadiansyah, Nafri Ernanda, M. Firtiyadi, Rahmat Syaparudin yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam proses pengerjaan laporan tugas akhir ini.

12. Teman-teman kelas IF-17 angkatan 2012.

13. Semua staf pengajar & administrasi Program Studi Teknik Informatika.

14. Pihak - pihak lain yang juga membantu penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dengan kebaikan yang berlipat dan harapan penulis semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, Februari 2016


(6)

F - 1

BIODATA PENULIS

1. Data Pribadi

Nama : Aryan Ronald Septian

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 09 Februari 1993

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Tinggi, Berat Badan : 171 cm, 54 kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Kp. Buahdua RT 02/04 Kec. Rancaekek Wetan Kab. Bandung 40394

Telepon, HP : 083829411060

Email : ronaldaryan@yahoo.co.id

2. Riwayat Pendidikan

1999-2005 : SD Negeri 4 Rancaekek

2005-2008 : SMP PGRI 55 Rancaekek

2008-2011 : SMK Prakarya Internasional

2012-Sekarang : Program Sastra Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung


(7)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ARYAN RONALD SEPTIAN

10112734

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2016


(8)

v

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Tinjauan Perusahaan ... 11

2.1.1. Sejarah CV. AL-AZZAM ... 11

2.1.2. Visi dan Misi ... 11

2.1.3. Logo CV. AL-AZZAM ... 12

2.1.4. Struktur Organisasi CV. AL-AZZAM ... 12

2.1.5. Deskripsi Tugas ... 12

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1. Pengertian Sistem ... 13

2.2.2. Karakteristik Sistem ... 13

2.2.3. Pengertian Informasi ... 16

2.2.4. Pengertian Sistem Informasi... 17

2.2.5. Customer Relationship Management (CRM) ... 17


(9)

vi

2.2.5.3.1. Front CRM ... 20

2.2.5.3.2. Dynamic CRM ... 21

2.2.6. Promosi ... 24

2.2.6.1. Pengertian Promosi ... 24

2.2.6.2. Bauran Promosi ... 24

2.2.6.3. Klasifikasi Metode Promosi Penjualan ... 25

2.2.7. LRFM ... 26

2.2.8. SMS Gateway ... 28

2.2.9. Internet ... 29

2.2.10. BPMN ... 29

2.2.11. Flowchart ... 29

2.2.12. Entitas Relationship Diagram (ERD) ... 31

2.2.13. Data Flow Diagram (DFD) ... 31

2.2.14. Tools yang digunakan... 32

2.2.14.1. Adobe Dreameweaver CS3 ... 32

2.2.14.2. XAMPP ... 32

2.2.14.3. MySQL ... 32

2.2.14.4. PHP ... 34

2.2.14.5. HyperText Markup Language(HTML) ... 34

2.2.14.6. JavaScript ... 35

2.2.14.7. Cascading Style Sheet (CSS)... 35

2.2.14.8. Web Browser ... 36

2.2.15. Pengujian Black Box ... 36

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37

3.1. Analisis Sistem ... 37

3.1.1. Analisis Masalah ... 37

3.1.2. Analisis sistem yang sedang berjalan ... 37

3.1.2.1. Prosedur Pendaftaran Pelanggan Baru ... 37

3.1.2.2. Prosedur Pemasaran... 38


(10)

vii

3.1.4. Analisis Framework CRM ... 40

3.1.4.1. Relationship Phase... 41

3.1.4.2. Dynamic Relationship Management ... 42

3.1.5. Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 52

3.1.7.1. Analisis Pengguna ... 52

3.1.7.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 54

3.1.7.3. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 55

3.1.7.4. Analisis Basis Data ... 56

3.1.6. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57

3.1.8.1. Diagram Konteks ... 57

3.1.8.2. Data Flow Diagram ... 58

3.1.8.3. DFD Level 1 ... 58

3.1.8.4. DFD Level 2 ... 60

3.1.8.4.1. DFD Level 2 Ganti Password ... 60

3.1.8.4.2. DFD Level 2 Pengelolaan Pelanggan ... 60

3.1.8.4.3. DFD Level 2 Pengelolaan Pegawai ... 61

3.1.8.4.4. DFD Level 2 Pengelolaan Promosi ... 61

3.1.8.4.5. DFD Level 2 Pengelolaan SMS ... 62

3.1.8.4.6. DFD Level 2 Pengelompokan ... 62

3.1.8.4.7. DFD Level 2 Pengelolaan Barang ... 63

3.1.8.4.8. DFD Level 2 Lupa Password ... 63

3.1.8.5. Spesifikasi Proses ... 63

3.1.8.6. Kamus Data ... 72

3.2. Perancangan Sistem ... 75

3.2.1. Perancangan Basis Data ... 75

3.2.1.1. Skema Relasi ... 75

3.2.1.2. Struktur Tabel ... 76

3.2.2. Perancangan Struktur Menu ... 80

3.2.2.1. Perancangan Struktur Menu Pemilik ... 80


(11)

viii

3.2.4. Perancangan Pesan ... 100

3.2.5. Perancangan Jaringan Semantik ... 102

3.2.5.1. Jaringan Semantik Administrasi ... 102

3.2.5.2. Jaringan Semantik Pemilik ... 103

3.2.5.3. Jaringan Semantik Pelanggan ... 103

3.2.6. Perancangan Prosedural... 103

3.2.6.1. Prosedural Login ... 104

3.2.6.2. Prosedural Tambah Data ... 104

3.2.6.3. Prosedural Edit Data ... 105

3.2.6.4. Prosedural Hapus Data ... 106

3.2.6.5. Prosedural Pengelompokan ... 107

3.2.6.6. Prosedural Penentuan Promosi ... 109

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 111

4.1. Implementasi Sistem ... 111

4.1.1. Implementasi Perangkat Keras ... 111

4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 111

4.1.3. Imlementasi Basis Data ... 112

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 114

4.1.4.1. Implementasi Antarmuka Pemilik ... 114

4.1.4.2. Implementasi Antarmuka Administrasi ... 114

4.2. Pengujian Sistem ... 115

4.2.1. Pengujian Black Box ... 115

4.2.1.1. Skenario Pengujian Black Box ... 116

4.2.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 116

4.2.1.3. Kesimpulan Pengujian Black Box ... 131

4.2.2. Pengujian Dengan Wawancara ... 131

4.2.2.1. Pengujian Dengan Wawancara ... 131

4.2.2.2. Kesimpulan Pengujian dengan Wawancara ... 132

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 133


(12)

(13)

135

[1] Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi, 2005.

[2] Al-Bahra bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005.

[3] Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, Jakarta : P.T. Gramedia, 2003.

[4] Kalakota, Ravi & Maria Robinson, E-Business 2.0 : Roadmap for Success, Longman Inc., USA : Addison Wesley, 2001.

[5] Li Der-Chiang, Dai Wen-Li & Tseng Wan-Ting, “A two stage clustering method to analyze customer characteristics to build discriminative customer management: A case of textile manufacturing business”, Journal : Elsevier, 2010.

[6] Chang, H. H., & Tsay, S. F, “Integrating of SOM and K-mean in data mining clustering: An empirical study of CRM and profitability evaluation”. Journal of Information Management, 11, 161-203, 2004. [7] Marcus, C, “A practical yet meaningful approach customer segmentation”.

Journal of Consumer Marketing, 15(5), 494–504, 1998.

[8] Susanty, Silvi Eka. Hendrawan, Rully A. Anggraeni, Wiwik, “Segmentasi Pelanggan Menggunakan Two Stage Clustering dan LRFM pada Divisi Marketing PT.XYZ untuk Mendukung Strategi Pengelolaan Pelanggan”. Fakultas Teknologi Informasi. Institut Surabaya : Teknologi Sepuluh November, 2011.

[9] S. Maulana, 5 Proyek Populer SMS Gateway, Jakarta: PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO, 2015.


(14)

136

[11] Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi. (Buku Satu). Yogyakarta: Andi Offset. 2002.

[12] Buchari, Alma, Pemasaran dan Pemasaran Jasa , Bandung: Alfabeta, 2006.

[13] Saladin, Djaslim, Manajemen Pemasaran, Bandung : Linda Karya, 2004.

[14] Ed. I, Mudah Membuat Portal Berita Online dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta: ANDI; Semarang: WAHANA KOMPUTER, 2012.

[15] Prasetio, Adhi, BUKU PINTAR PEMROGRAMAN WEB, Jakarta: Mediakita, 2012.

[16] T. A. Shimp, PERIKLANAN PROMOSI: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, 5 penyunt, Jakarta: Erlangga, 2004.

[17] E. Budiarjo, “Kesamaan Antara Front-CRM dan Dynamic-CRM sebagai Customer Relationship Management Framework,” Sesindo, 2008.


(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

CV. AL-AZZAM adalah sebuah perusahaan konveksi yang mendistribusikan berbagai alat dan perlengkapan jahit. Perusahaan yang beralamat di Jl. Cidurian Utara No. 99 Kiaracondong Bandung ini mempunyai sasaran pelanggan berupa toko-toko jahit maupun tukang jahit rumahan. Pelanggan CV. AL-AZZAM adalah pihak yang bertransaksi melalui sales dan memiliki aktifitas transaksi yang berbeda-beda.

Berdasarkan hasil wawancara singkat dengan Bapak Budi Gumilar selaku pemilik CV. AL-AZZAM, strategi promosi yang saat ini sedang berjalan di CV. AL-AZZAM yaitu dengan mendatangi toko-toko jahit maupun tukang jahit rumahan kemudian menawarkannya secara langsung. Menurutnya, Strategi ini menimbulkan kendala berupa banyaknya waktu dan biaya yang dikeluarkan perusahaan sehingga pengeluaran perusahaan lebih banyak. Strategi ini juga menimbulkan sebagian pelanggan tidak mengetahui informasi tentang apa yang dipromosikan oleh perusahaan karena terbatasnya jumlah sales yang dimiliki oleh CV. AL-AZZAM serta pelanggannya yang banyak membuat pihak perusahaan kesulitan menyampaikan informasi tersebut. Padahal ada kemungkinan pelanggan yang tidak diberikan informasi promosi tersebut merupakan pelanggan yang menurut CV. AL-AZZAM adalah pelanggan yang berpotensial. Selain itu juga di CV. AL-AZZAM belum ada perlakuan khusus terhadap pelanggan sehingga pihak pelanggan yang sering bertransaksi merasa diperlakukan sama.

Sesuai dengan masalah yang telah dijabarkan tersebut pemilik berkeinginan mempertahankan pelanggannya dengan cara memberikan diskon atau promosi menarik bagi pelanggannya yang sering melakukan transaksi, namun belum adanya segmentasi terhadap pelanggan membuat pemilik perusahaan


(16)

kesulitan menentukan promosi seperti apa yang akan dipromosikan kepada pelanggan berdasarkan kelompok pelanggan itu sendiri.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka CV. AL-AZZAM memerlukan solusi yaitu bagaimana merancang, membangun, dan menerapkan suatu metode yang dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan pelanggannya dan membantu menentukan jenis promosi untuk pelanggan berdasarkan segmentasi pelanggannya dengan pendekatan Customer Relationship Management (CRM). Dalam CRM sendiri ada banyak metode untuk proses segmentasi pelanggan, namun dalam kasus ini penulis mengambil salah satu metode yaitu metode LRFM dimana dalam metode ini penentuan pelanggan berdasarkan 4 atribut yaitu Length, Recency, Frequency dan Monetary karena menurut CV. AL-AZZAM pelanggan yang loyal itu adalah pelanggan yang sering bertransaksi (frequency) dan juga pelanggan dengan nilai transaksi yang tinggi (monetary).

Oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini dengan judul

“SEGMENTASI PELANGGAN UNTUK PEMBERIAN PROMOSI DI CV. AL-AZZAM”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, dapat diperoleh beberapa masalah dalam penelitian yaitu:

1. Belum adanya segmentasi pelanggan di CV. AL-AZZAM. 2. Pemilik kesulitan menentukan promosi untuk pelanggannya.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun Segmentasi Pelanggan Untuk Pemberian Promosi Di CV. AL-AZZAM.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Melakukan segmentasi pelanggan menggunakan metode LRFM (Length, Recency, Frequency dan Monetary).


(17)

2. Membantu Pemilik dalam menentukan promosi untuk pelanggannya berdasarkan hasil segmentasi pelanggan.

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang ada dalam SEGMENTASI PELANGGAN UNTUK PEMBERIAN PROMOSI DI CV. AL-AZZAM ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Customer Relationship Management yang akan dibuat ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan basis data/database MySQL.

2. Sistem yang akan dibangun berbasis website.

3. Lingkup pembangunan sistem tidak meliputi pemesanan/order yang ada diluar cakupan CRM.

4. Pemodelan data menggunakan ERD (Entity Relationship Management) dan pemodelan fungsional menggunakan DFD (Data Flow Diagram). 5. Jenis CRM yang akan dibangun menggunakan pendekatan CRM

analitikal.

6. CRM yang digunakan difokuskan pada segmentasi atau pengelompokan pelanggan menggunakan metode LRFM.

7. Pembangunan Sistem menggunakan kerangka kerja Dynamic CRM 8. Pengguna sistem meliputi :

a. Pemilik

Pemilik memiliki hak akses untuk melihat hasil dari segmentasi berupa tabel dan diagram.

b. Administrator

Administrator memiliki hak akses untuk menginputkan data transaksi, data pelanggan dan memproses seluruh data.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam Pembangunan Sistem Informasi Customer Relationship Management Berbasis Website di CV. AL-AZZAM adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan


(18)

untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan secara sistematis, faktual dan akurat.

Berikut ini adalah tahapan dalam perancangan sistem informasi CRM:

1. Pengumpulan Data dengan Wawancara

dan Observasi

2. Identifikasi Masalah CV. AL-AZZAM

3. Perumusan Maksud dan Tujuan Penelitian

4. Analisis Framework Dynamic

5. Analisis CRM CV. AL-AZZAM

7. Perancangan Sistem CRM CV.

AL-AZZAM

8. Implementasi Sistem CRM

9. Pengujian Sistem CRM dengan Black Box dan Wawancara

10. Kesimpulan dan Saran 6. Analisis LRFM

Gambar 1. 1 Tahapan Perancangan Sistem Informasi CRM

Berikut ini adalah keterangan dari langkah-langkah yang ada pada Gambar 1.1 sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data dengan Wawancara dan Observasi

Pada tahap awal ini, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey perusahaan CV. AL-AZZAM serta mengumpulkan data-data yang diperlukan pada perusahaan tersebut.


(19)

2. Identifikasi Masalah di CV. AL-AZZAM

Pada tahap kedua, identifikasi masalah yang dimaksud adalah melakukan identifikasi permasalahan dan meneliti permasalahan yang terjadi di CV. AL-AZZAM.

3. Perumusan Maksud dan Tujuan Penelitian

Pada tahap perumusan maksud dan tujuan, peneliti melakukan perumusan maksud dan tujuan sesuai dengan hasil yang ada pada rumusan masalah. Adapun tujuan ini dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang dilakukan.

4. Analisis Framework Dynamic

Pada tahap ini peneliti melakukan analisa framework CRM yaitu menggunakan Dynamic CRM.

5. Analisis CRM CV. AL-AZZAM

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem informasi Customer Relationship Management dimana pada tahap ini meliputi beberapa hal sebagai berikut :

1. Analisis Masalah

Tahap ini merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan dari hasil sebuah penelitian.

2. Analisis Sistem yang sedang berjalan

Analisis yang dimaksud merupakan proses analisis yang berhubungan dengan transaksi pelanggan yang terjadi di CV. AL-AZZAM. Prosedur tersebut diantaranya prosedur pemesanan dan pengembalian.

3. Analisis aturan bisnis

Analisis aturan bisnis yang dimaksud merupakan aturan bisnis yang sedang berjalan di CV. AL-AZZAM seperti kondisi dan syarat dan ketentuan untuk pelanggan.

4. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Pada tahapan ini, terbagi menjadi beberapa analisis yaitu: a. Analisis kebutuhan perangkat keras

Pada tahapan ini peneliti menganalisis kebutuhan perangkat keras terhadap sistem informasi CRM di CV. AL-AZZAM, apakah


(20)

sudah memenuhi kebutuhan minimal perangkat keras atau belum, serta memberikan rekomendasi kebutuhan perangkat keras.

b. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Pada tahapan ini peneliti menganalisis kebutuhan perangkat lunak terhadap sistem informasi CRM di CV. AL-AZZAM, apakah sudah memenuhi kebutuhan minimal perangkat lunak atau belum, serta memberikan rekomendasi kebutuhan perangkat lunak.

c. Analisis User

Pada tahapan ini, peneliti menganalisis user pada CV. AL-AZZAM yang berperan dalam penggunaan sistem informasi CRM.

5. Analisis Kebutuhan Fungsional a. Basis Data

Pada tahapan ini, peneliti akan menganalisis kebutuhan Database dari Sistem Informasi CRM yang akan dibangun. Tool yang akan digunakan yaitu Entity Relationship Diagram (ERD).

b. Diagram Konteks

Pada tahapan ini, peneliti akan menganalisis proses yang terjadi secara umum berupa aliran informasi dari user ke Sistem Informasi CRM yang akan dibangun.

c. Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahapan ini, peneliti akan menganalisis proses yang terjadi secara khusus berupa aliran informasi antara User, Sistem Informasi Customer relationship Management dan Database. d. Spesifikasi proses

Tahapan ini, peneliti akan menganalisis spesifikasis setiap proses dari DFD dalam bentuk tabel.

e. Kamus Data

Tahapan ini, peneliti akan menganalisis setiap tabel beserta spesifikasinya dari Database dalam bentuk tabel.

6. Analisis LRFM

Pada tahap ini peneliti melakukan analisa metode yaitu menggunakan metode LRFM.


(21)

7. Perancangan Sistem CRM CV. AL-AZZAM

Pada tahap perancangan sistem informasi CRM, peneliti akan merancang sistem informasi yang akan dibangun, antara lain:

1. Diagram Relasi

Pada tahap ini peneliti akan membuat rancangan database dimana setiap tabelnya akan direlasikan.

2. Struktur Tabel

Pada tahap ini peneliti akan membuat rancangan tabel database yang akan dijelaskan struktur tabel nya.

3. Perancangan Struktur Menu

Pada tahap ini peneliti akan membuat rancangan struktur menu yang akan ada pada sistem informasi CRM yang akan dibangun.

4. Perancangan Antar Muka

Pada tahap ini peneliti akan membuat antar muka yang akan ada pada sistem informasi CRM lengkap dengan instruksi perintahnya.

5. Perancangan Jaringan Semantik

Pada tahap ini penelijnti akan membuat jaringan semantik dimana merupakan proses hubungan antar muka yang ada pada sistem informasi CRM yang akan dibangun.

6. Perancangan Prosedural

Pada tahap ini peneliti akan membuat rancangan prosedural mengenai prosedur sistem informasi CRM yang akan dibangun. Adapun tool yang digunakan menggunakan flowmap.

8. Implementasi Sistem CRM

Implementasi sistem informasi CRM yang telah dirancang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:

a. Implementasi perangkat lunak. b. Implementasi perangkat keras. c. Implementasi basis data. d. Implementasi antarmuka.


(22)

9. Pengujian Sistem CRM dengan Black Box dan Wawancara

Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui keberhasilan sistem yang telah di bangun dan mengetahui bila terdapat kesalahan atau error dalam sistem tersebut.

Terdapat beberapa pengujian, yaitu: 1. Pengujian black box.

2. Pengujian wawancara.

10.Kesimpulan dan Saran

Tahapan ini merupakan pengambilan kesimpulan dan saran untuk pengembangan sistem kedepannya.

1.6. Sistematika Penulisan

Gambaran secara umum dari isi laporan ini akan dijelaskan pada sistematika penulisan dari skripsi yang akan dibuat adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas uraian mengenai latar belakang masalah yang diambil, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai tinjauan umum CV. AL-AZZAM dan pembahasan berbagai konsep dasar mengenai aplikasi pengelolaan data, dan teori-teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan topik pembangunan perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan, selain itu juga terdapat perancangan antarmuka untuk aplikasi yang dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.


(23)

Bab ini membahas implementasi dalam bahasa pemograman yaitu implementasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, implementasi basis data, implementasi antarmuka dan tahap-tahap dalam melakukan pengujian perangkat lunak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir dan saran mengenai pengembangan aplikasi untuk masa yang akan datang.


(24)

(25)

11

2.1. Tinjauan Perusahaan

Tahap tinjauan perusahaan ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di CV. AL-AZZAM.

2.1.1. Sejarah CV. AL-AZZAM

CV. AL-AZZAM adalah sebuah perusahaan yang mendistribusikan berbagai alat, bahan dan perlengkapan jahit seperti jarum, kain, resleting, benang dan lain-lain. CV. AL-AZZAM berlokasi di Jl. Cidurian Utara No. 99 RT 03/06 Kec. Kiaracondong Bandung. Berdiri sejak tahun 2013, CV. AL-AZZAM juga menyediakan jasa jahit berupa seragam sekolah, kaos, kemeja dan lain-lain.

2.1.2. Visi dan Misi

CV. AL-AZZAM memilki visi dan misi sebagai berikut.

A. Visi

Menjadi Home Industry jasa konveksi/garmen skala nasional dan international.

B. Misi

1. Memberikan pelayanan kepada pelanggan secara mudah, murah, cepat dan akurat.

2. Menyediakan produk dan jasa konveksi dengan kualitas produkyang berorientasi pada peningkatan citra, estetika dan customerbrand konsumen. 3. Menjalin rantai nilai hubungan (Value Chain) antar stake holder yang

berkesinambungan.

4. Membangun jaringan melalui mitra produk bermerek dan sistem kemitraan pemasaran berbasis internet.

5. Menjalin kemitraan, kesejahteraan bersama dan hubungan kerja harmonis berdasarkan prinsif-prinsif manajemen profesional dan semangat kebersamaan yang saling menguntungkan antar stake holder.


(26)

2.1.3. Logo CV. AL-AZZAM

Gambar 2.1 adalah logo yang dipakai oleh perusahaan CV. AL-AZZAM:

Gambar 2.1 Logo CV. AL-AZZAM 2.1.4. Struktur Organisasi CV. AL-AZZAM

Gambar 2.2 adalah struktur organisasi di CV. AL-AZZAM:

Pemilik

Pengawas Gudang

Dan Produksi Administrasi

Pemasaran/Sales Jahit dan Sablon

Finishing

Gambar 2.2 Struktur Organisasi CV. AL-AZZAM

2.1.5. Deskripsi Tugas

Berikut ini masing-masing dari deskripsi tugas yang ada pada struktur organisasi diatas adalah:

1. Pemilik

Bertanggung jawab secara keseluruhan mengawasi kegiatan di konveksi CV. AL-AZZAM

2. Administrasi

a. Mengelola data stok barang b. Mengatur gaji


(27)

c. Mengatur keuangan (pengeluaran dan pemasukan) 3. Pengawas Gudang dan Produksi

a. Bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas barang jahitan dan sablon

b. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan stok barang c. Mengawasi turun model

d. Mengawasi proses produksi jahit dan sablon e. Mengawasi stok gudang

4. Pemasaran/Sales

Memasarkan produk dan juga mencari pelanggan baru. 5. Jahit dan sablon

Menjahit dan menyablon pesanan sesuai yang diinginkan pelanggan 6. Finishing

a. Membuang benang kasar b. Memasang rivet/kancing c. Bungkus

2.2. Landasan Teori

Landasan Teori ini berisi teori-teori yang bisa dijadikan dasar acuan dalam Pembangunan Sistem Informasi Customer Relationship Management Berbasis Website di CV. AL-AZZAM. Landasan Teori yang dibahas dalam tugas akhir adalah mengenai: sistem, definisi customer relationship management, tahap-tahap crm, jenis-jenis crm, dan tujuan crm.

2.2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.[1]

2.2.2. Karakteristik Sistem

Pada hakekatnya suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :[1]


(28)

1. Memiliki komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut suprasistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

2. BatasSistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkunganluar sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.


(29)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (Output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersystem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem Sasaran atau tujuan (goal) akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan-laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.


(30)

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan

Gambar dibawah ini adalah gambar dari karakteristik sistem.

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem.[1]

2.2.3. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.[2]


(31)

2.2.4. Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atau information-generating systems.[1]

John Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa sistem informasi terdiri atas komponen-komponen, yakni blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi dan blok basis data. Sebagai suatu sistem blok-blok tersebut saling berintegrasi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Gambaran blok sistem informasi yang saling berinteraksi adalah seperti berikut ini :

Gambar 2.4 Blok Sistem Informasi Yang Berinteraksi.[3]

2.2.5. Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relatiosnship Management adalah suatu jenis strategi perusahaan yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. CRM juga dapat didefinisikan sebagai strategi atau pendekatan yang diterapkan suatu organisasi untuk mempelajari kebiasaan dan keperluan pelanggan sehingga suatu organisasi memiliki hubungan yang lebih dekat ke pelanggan. Terdapat juga pengertian lain dari CRM, dimana CRM didefinisikan sebagai sistem informasi yang terintegrasi


(32)

yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi.[4]

Berdasarkan definisi diatas bahwa CRM bukan hanya sekedar suatu teknologi yang diwujudkan dalam bentuk sistem informasi, akan tetapi lebih kepada suatu strategi perusahaan yang diterapkan pada sistem informasi dengan penekanan hubungan terhadap pelanggan yang lebih baik.

2.2.5.1. Tahapan Dalam CRM

Pengimplimentasian konsep CRM yang baik adalah mengorganisasikan proses CRM di sekitar member dan tidak hanya pada fungsi internal perusahaan[17]. Terdapat tiga tahapan dalam CRM, yaitu:

1. Acquire merupakan suatu tahap mengakuisisi pelanggan. Melalui tahap ini dapat memberikan sebuah penilaian kepada perusahaan dengan memulai kesan pertama terhadap perusahaan. Apabila pelanggan memiliki penilaian yang baik terhadap perusahaan, maka transaksi akan dapat berjalan dengan baik. Mengakuisisi pelanggan baru dengan melakukan promosi atas paket atau jasa yang ditawarkan.

2. Retain merupakan tahap dimana perusahaan berusaha memperhatikan hubungan dengan pelanggan, dengan kata lain mendapatkan pelanggan dan kemudian menjaga hubungan dengan mereka. Agar dapat menjalin hubungan dengan berkelanjutan dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan, maka perusahaan harus menggunakan pandangan yang menggunakan pelanggan dengan memberikan pelayanan dan sistem pendukung.

3. Enhance merupakan suatu proses dimana perusahaan membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Dengan mendengarkan keluhan dari pelanggan dan menerima saran dari pelanggan merupakan salah satu cara yang efektif dalam membangun hubungan dengan pelanggan. Dalam tahap ini ada dua hal yang harus diperhatikan:

a. Cross selling, yaitu merupakan salah satu strategi dalam mengidentifikasi pelanggan guna menambah penjualan. Misalnya,


(33)

menawarkan paket yang lain dengan tetap berkaitan dengan keinginan awal pelanggan.

b. Up selling, yaitu merupakan strategi meningkatkan penjualan dengan melakukan penawaran barang yang berjenis sama atau mempunyai kesamaan tetapi dengan nilai harga yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik.

Perusahaan yang ideal melakukan CRM adalah perusahaan yang ingin mengoptimalkan keuntungan dan keberlangsungan perusahan, yaitu dengan cara mengorganisasikan proses CRM disekitar pelanggan dan tidak hanya pada fungsi internal perusahaan agar dapat menjalin hubungan lebih dekat dan harmonis dengan pelanggannya.

Dengan demikian nilai tambah CRM dapat dioptimalkan dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan biaya untuk mengakuisis pelanggan baru dan mempertahakan pelanggan lama sehingga biaya pemasaran tidak terlalu besar.

2.2.5.2. Jenis CRM

Jenis dari Customer Relationship Management (CRM) adalah operational CRM, analytical CRM dan Collaborative CRM / full integrated CRM. Berikut penjelasannya:

1. Operational CRM berkaitan dengan fungsi bisnis suatu perusahaan yang meliputi servis pelanggan, manajemen pemesanan, invoice atau billing, manajemen dan otomatisasi penjualan.

2. Analytical CRM adalah suatu aktifitas yang meliputi menyimpan, memindahkan, memproses, mengartikan dan melaporkan data konsumen atau pengguna, yang kemudian menganalisa apa yang mereka perlukan. 3. Collaborative CRM adalah aktifitas untuk menggabungkan semua

komunikasi yang diperlukan, koordinasi dan kolaborasi antara vendors dan customer.


(34)

2.2.5.3. Kerangka kerja CRM

Kerangka kerja CRM adalah perspektif pelaggan dan organisasi dalam penerapan CRM. Terdapat dua kerangka kerja CRM, yaitu Front CRM dan DynamicCRM.

2.2.5.3.1. Front CRM

Front-CRM merupakan kerangka kerja (framework) untuk membangun sistem komputer untuk mengelola hubungan pelanggan (CRM) menurut perspektif internal organisasi. Front-CRM yang dikembangkan oleh Eko K. Budiardjo dan Wina Perdana, diturunkan menjadi proses-proses bisnis yang terdapat pada setiap lini bisnis organisasi yaitu perencanaan strategis, pemasaran (marketing), penjualan (sales) dan pelayanan (service).

Tantangan terbsar adalah bagaimana konsep CRM dapat diimplementasikan pada suatu perusahaan. Misalnya, konsep CRM bukan hanya sekedar instansi perangkat lunak semata, namun lebih menekankan diterapkannya filosofi dan budaya customer-centric secara menyeluruh.

Penerapan CRM harus dimulai pada jenjang strategi bisnis, dimana pada tingkat ini perubahan organisasi secara menyeluruh dimungkinkan. Agenda perubahan kemudian diarahkan kepada proses kerja, dan didukung oleh teknologi informasi. Proses ini tidak dapat berjalan sebaliknya. Faktanya, mayoritas proyek implementasiCRM pertama kali difokuskan kepada aspek teknologi daripada strategi bisnis. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab gagalnya implementasi CRM.

Masing-masing departemen kemudian bekerja untuk meraih apa yang menjadi tujuan pada setiap program. Sebagai contoh, untuk mencapai tujuan program-program sebelumnya, departemen pemasaran mengadakan berbagai macam promo maupun event yang dapat menarik pelanggan baru. Contoh lainnya adalah departemen penjualan bekerja sama dengan departemen IT untuk membuat aplikasi sales force automation untuk memudahkan bertransaksi dengan konsumen, dan sebagainya.


(35)

Teknologi kemudian digunakan sebagai automator atau enabler dari beberapa atau semua bisnis proses maupun inisiatif. Teknologi dapat digunakan sama sekali, hanya diterapkan pada suatu unit fungsional atau departemental, hingga terintegrasi dengan keseluruhan strategi perusahaan. Hal ini mencerminkan koordinasi berjenjang sejauh mana teknologi diterapkan pada suatu perusahaan.

Front-CRM dimaksudkan untuk memberikan kerangka kerja untuk dapat mengenali proses bisnis apa saja yang terjadi dalam setiap bidang manajemen yang berhubungan dengan CRM, terutama pada aspek pemasaran, penjualan, dan pelayanan(departmental plans). Kerangka kerja disusun berdasarkan aktivitas perencanaan strategi, pemasaran, penjualan, dan pelayanan yang terdapat pada perusahaan. Keempat aktivasi inilah merupakan filosofi dasar untuk menerapkan CRM. Untuk dapat lebih memahami apa yang menjadi esensi pada setiap departemen terkait dengan perencanaan strategis dan konsep CRM.

2.2.5.3.2. Dynamic CRM

Dynamic-CRM yang dikembangkan oleh Chung-Hoon Park dan Young-Gul Kim, meninjau kaitan strategi informasi dan marketing, dan membuat

suatu model yang digambarkan dalam “Framework of Dynamic CRM”. Digambarkan bahwa fase CRM dalam suatu kerangka kerja berupa rangkaian proses Acquisition-Retention-Expansion. Sebagai sebuah kerangka kerja CRM yang terintegrasi yang didasari oleh tipe-tipe informasi mengenai pelanggan yang tersusun secara bertingkat sesuai dengan perkembangan hubungan pelanggan(Gambar 2.5).


(36)

Gambar 2. 5 Framework Dynamic-CRM

Pada gambar 2.5 digambarkan kerangka kerja framework dynamic of CRM. Secara garis besar, Dynamic-CRM sebenarnya menggambarkan serangkaian fase yang harus dilakukan suatu organisasi dalam mencapai manajemen pelanggan yang sesuai dengan bisnis utama perusahaan tersebut. Kerangka kerja ini bisa dianggap pattern atau model acuan suatu organisasi dalam meningkatkan maturitas manajemen pelanggan mereka. Dalam kerangka kerja tersebut terdapat beberapa fase antara lain[8]: relationship phase, dynamic relationship management dan customer information type. Pada relationship phase dibedakan menjadi 3 bagian, antara lain:

1. Acquisition, proses ini yaitu proses untuk mendapatkan pelanggan baru. 2. Retention, proses ini yaitu perusahaan melakukan strategi untuk

mempertahankan pelanggannya dengan cara peningkatan pelayanan. 3. Expansion, layanan yang diberikan untuk menjadikan hubungan yang

lebih baik dengan pelanggan yang telah ada dengan cara mendengar keinginan pelanggan dan melayani pelanggan dengan baik agar terciptanya customer yang loyal terhadap organisasi.


(37)

Pada phase dynamic relationship management terdapat 3 bagian yaitu

1. Relationship Initiation

Pada tahap inisiasi organisasi melakukan pendataan terhadap pelanggan, biasanya dengan pendaftaran keanggotaan. Setelah mendata pelanggan, organisasi dapat menyimpulkan informasi tentang penawaran apa yang tepat bagi pelanggan tersebut (for-the-customer). Setelah periode tertentu pelanggan merasa puas dengan apa yang ditawarkan organisasi, maka hubungan dengan pelanggan bisa meningkat menjadi core customer.

2. Relationship Value Analysis

Bagian ini adalah proses penganalisisan hubungan pelanggan dari kedua sudut pandang baik itu pelanggan ataupun dari sudut organisasi. Pada fase ini terjadi hubungan psikologis antara pelanggan dengan organisasi. Biasanya ini terjadi dengan pemberian diskon pada pelanggan saat melakukan pembelian dalam jumlah besar, secara tidak langsung loyalitas pelanggan meningkat. Customer value adalah kumpulan dari benefit relationship yang menguntungkan secara ekonomi dan psikologis.

3. Relationship Positioning

Membangun hubungan yang saling menguntungkan sangat penting untuk menjaga hubungan jangka panjang antara pelanggan dan organisasi. Dalam penerapan strategi membangun hubungan saling menguntungkan, organisasi memaksimalkan hak pelanggan secara otomatis akan meningkatkan nilai pelanggan. Selain itu agar tetap adil organisasi juga harus mengevaluasi hubungan dengan pelanggan dari sudut pandang benefit yang didapatkan. Jika hubungan seperti ini terus berlanjut maka antara customer dan organisasi akan terbentuk komitmen yang kuat baik transactional maupun nontransactional dan hubungan berkembang ke tahap relationship commitment.

Pada kerangka kerja diatas digambarkan bahwa terdapat tiga tipe informasi pelanggan (Customer Information). Antara lain :

1. Of - the - Customer Information (informasi mengenai pelanggan) Informasi mengenai data personal dan data transaksi pelanggan. Informasi


(38)

dalam kategori ini sering dikenal sebagai database marketing dan target marketing.

2. For - the - Customer Information (informasi untuk pelanggan) Informasi mengenai produk, layanan, dan informasi perusahaan yang dianggap penting oleh pelanggan. Informasi ini bisa saja disalurkan melalui berbagai media komunikasi dalam bentuk direct mail, auto response system, dan situs internet.

3. By - the - Customer Information (informasi oleh pelanggan) Informasi feedback nontransaksional dari pelanggan yang meliputi komplain, usulan, klaim, kebutuhan pelanggan dan lain-lain. Informasi ini biasanya diwujudkan dalam bentuk data pelanggan yang diperluas karena informasi ini sangat membantu dalam interaksi pelanggan. Selain itu, karena mengandung komplain, kebutuhan dan saran, informasi tipe ini dapat diaplikasikan untuk mengembangkan produk.

2.2.6. Promosi

2.2.6.1. Pengertian Promosi

Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.[12]

Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para perantara atau kombinasi keduanya. Dalam promosi juga, terdapat beberapa unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut bauran promosi.

2.2.6.2. BauranPromosi

Adapun bauran promosi menurut Plilip Kotler yang tercantum dalam buku karangan Drs. Djaslim Saladin (2004 : 172) adalah sebagai berikut :[13]


(39)

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

3. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity) Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk.

4. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Komnikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas.

2.2.6.3. Klasifikasi Metode Promosi Penjualan

Berikut ini akan membahas masing-masing teknik promosi penjualan yang berorientasi konsumen dalam istilah tujuan pemasaran bersamaan dengan imbalan konsumennya. Tabel berikut menyajikan suatu tipologi enam-sel yang disusun dengan mengklasifikasi-silang kedua bentuk imbalan konsumen dengan ketiga tujuan penggunaan promosi.[16]

Tabel 2.1 Promosi Berorientasi Konsumen

Imbalan Konsumen Menghasilkan Pembelian Percobaan Mendorong Pembelian Ulang Memperkuat Citra Merek

Langsung (1)

1. Sampling 2. Kupon langsung 3. Kupon

shelf-delivered

(3) 1. Price-off 2. Paket bonus 3. Premium in-,

on-, dan near-pack

(5)


(40)

1. Kupon yang di sampaikan melalui media dan pos 2. Premium

free-in-the-mail

3. Kupon scanner-delivered

1. Kupon in- and on-pack 2. Rabat/refund 3. Kartu telepon 4. Program

kontinuitas

1. Premium self-liquidating 2. Kontes dan

undian

Sel 1 meliputi 3 teknik promosi penjualan–sampel, kupon langsung, dan kupon shelf-delivered–yang mendorong perilaku pembelian percobaan dengan memberi konsumen imbalan langsung. Imbalan ini bisa berupa penghematan uang, dalam kasus kupon langsung, atau produk gratis, dalam kasus sampel. Kupon ini disampaikan melalui media dan pos, free-in-the-mail premium, dan kupon scanner-delivered–yang semuanya terdapat dalam sel 2 merupakan teknik yang menghasilkan pembelian percobaan konsumen tetapi menunda pemberian imbalan.

Sel 3 dan 4 menyajikan sarana promosi yang ditujukan untuk mendorong pembelian ulang dari konsumen. Komunikator pemasaran merancang teknik-teknik ini untuk memberi imbalan kepada pelanggan merk yang ada saat ini dan mempertahankan mereka agar tidak beralih ke merek-merek pesaing atau, dengan kata lain, mendorong pembelian ulang. Sarana pemberian imbalan langsung, dalam sel 3, mencakup price-off, paket bonus, serta premium in-, on-, dan near-pack. Teknik imbalan tertunda dalam sel 4, mencakup kupon in- and on-pack, penawaran rabat dan refund, kartu telepon, serta program kontinuitas.

Membangun citra merek merupakan tugas utama periklanan; meskipun demikian, sarana promosi penjualan dapat mendukung usaha periklanan dengan memperkuat citra merek. Menurut sifatnya, teknik-teknik ini tidak dapat memberikan konsumen imbalan langsung; karenanya, sel 5 kosong. Sel 6 menyajikan premium self-liquidating dan dua sarana promosi, kontes serta undian, yang dapat (jika dirancang dengan tepat) memberdayakan atau bahkan memperkuat citra merek selain melaksanakan tugas-tugas lainnya.

2.2.7. LRFM

Dalam menetukan segmen pelanggan, penulis mengacu pada jurnal Silvi Eka Susanti 2011. Chiang dan Tseng menggunakan customers value matrix yang


(41)

mewakili atribut Frequency (F) dan Monetary (M) serta customer loyalty matrix yang mewakili atribut Lenght (L) dan Recency (R) dapat dilihat pada untuk menentukan segmen pelanggan [5] .

M (Mon et ary V al u e)

Buying Frequency (F)

(F M ) (F M )

(F M )

(F M ) Spender

Uncertain

Best

Frequent

Gambar 2.6 Customer Value Matrix : Frequency dan Monetary.[6]

C us tom er R el at io ns hi p L eng th (L )

Recent Transaction Time (R)

(L R )

(L R ) (L R )

(L R )

Gambar 2.7 Customer loyality Matrix : Lenght dan Recency.[7] Dari kedua matrix (Customer Value Matrix dan Customer Loyality Matrix) tersebut didapatkan 5 Group pelanggan. Group tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Tabel 2.2 Grup Pelanggan.[8]

No Tipe Customer Keterangan

1 Core Customers (CC)

Terdiri dari :

1. Including high value loyal cutomers

(LRFM, ↑↓↑↑ )

2. High Frequency buying customers

(LRFM, ↑↓↑↓)


(42)

No Tipe Customer Keterangan 2 Potential

Customers (PC)

Terdiri dari :

1. Potential loyal customers (LRFM,

↑↑↑↑)

2. Potential high frequency customers

(LRFM, ↑↑↑↓ )

3. Potential consumption customers

(LRFM, ↑↑↓↑)

3 Lost Customers (LC)

Terdiri dari :

1. High value lost customers (LRFM,

↓↑↑↑)

2. Frequency lost customers (LRFM,

↓↑↑↓)

3. Consumption lost customers (LRFM,

↓↑↓↑)

4. Uncertain lost customers (LRFM,

↓↑↓↓)

4 New Customers (NC)

Terdiri dari :

1. High value new customers (LRFM,

↓↓↑↑)

2. Frequency promotion customers

(LRFM, ↓↓↑↓)

3. Spender promotion customers

(LRFM, ↓↓↓↑).

4. Uncertain new customers (LRFM,

↓↓↓↓)

5 Consuming Resource

Customers (CRC)

Terdiri dari :

1. Low consumption cost customers

(↑↓↓↓)

2. High consumption cost customers

(↑↑↓↓) 2.2.8. SMS Gateway

SMS Gateway adalah suatu teknologi pengolahan SMS yang dilakukan secara terkomputerisasi dan memanfaatkan layanan SMS itu sendiri untuk berbagai keperluan serta tujuannya masing-masing [9].

Bagi perusahaan yang sadar akan manfaat teknologi, hal ini dimanfaatkan dengan baik dalam hal pemasaran dan pengumuman terhadap customer (pelanggan) perusahaan mereka. Data nomor handphone disimpan dalam database perusahaan dan ketika terdapat pengumuman / promosi,


(43)

perusahaan dapat memanfaatkan sms gateway dalam proses informasinya (harga murah, cepat, dan mudah) dengan menggunakan sistem komputerisasi.

2.2.9. Internet

Interconnection network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter" yang berarti "antara". Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology jaringan yang berbeda. Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan, digunakan standar protokol internet yaitu TCP/IP. TCP bertugas untuk memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk mentransmisikan paket data dari satu komputer ke komputer lainya.

Sejarah internet awalnya berasal dari proyek ARPA yang dibentuk tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Proyek ini kemudian dikenal dengan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) yang melakukan riset tentang cara menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya agar bisa saling berkomunikasi. Pada tahun 1970, proyek ini berhasil menghubungkan lebih dari 10 komputer dalam bentuk jaringan. Karena jumlah komputer yang terhubung semakin banyak, maka pada tahun 1980 dibuatlah protokol resmi yang dikenal dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

2.2.10. BPMN

BPMN merupakan kepanjangan dari Business Process Model and Notation, yaitu sebuah standar untuk menggambarkan proses bisnis yang dikeluarkan oleh Open Management Group (omg.org).

2.2.11. Flowchart

Menurut Jogiyanto (2005:795), Bagan alir (flow chart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.[1]

Ada 5 macam menurut jogiyanto (2010:795) bagan alir diantaranya: a. Bagan alir sistem (systems flow chart)


(44)

Bagan alir sistem (system flow chart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruan dari sistem. Bagan menjelaskan urutan-urutan dari prosedure-prosedure yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukan apa yang dikerjakan sistem.

b. Bagan alir dokumen (document flow chart)

Bagan alir dokumen (document flow chart) atau disebut bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

c. Bagan alir skematik (schematic flow chart)

Bagan alir skematik (schematic flow chart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem , juga menggunakan gambar - gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.

d. Bagan alir program (program flow chart)

Bagan alir program (program flow chart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut ini. e. Bagan alir proses (process flow chart)

Bagan alir proses (process flow chart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan teknik industry. Bagan alir juga berguna bagi analisis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses menggunakan lima buah symbol tersendiri. Pada gambar 2.11 dibawah ini merupakan gambar dari flowchart.


(45)

Gambar 2.8 Flowchart

2.2.12. Entitas Relationship Diagram (ERD)

Model E-R (ERD) adalah perincian yang merupakan representasi logika dari data suatu organisasi atau area bisnis tertentu [11]. Model E-R (ERD) terdiri atas tiga konsep dasar, yaitu entitas, hubungan antarentitas/relasi (relationship), serta atribut. Entitas adalah sesuatu atau objek didunia nyata (real world) yang dapat dibedakan dengan sesuatu atau objek lainnya. Relasi adalahhubungan antara suatu himpuanan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas.[10]

2.2.13. DataFlow Diagram (DFD)

Pada saat informasi mengalir melalui perangkat lunak, dia dimodifikasi oleh suatu deretan transformasi. Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Bentuk dasar dari suatu diagram aliran data diilustrasikan di dalam gambar 2.8. DFD juga dikenali sebagai grafik aliran data atau bubble chart.[11]


(46)

Sistem berbasis komputer Entiti eksternal

Entiti eksternal

Entiti eksternal

Entiti eksternal Entiti eksternal

Informasi input Informasi

input

Informasi output

Informasi output

Informasi output

Gambar 2.9 Model Aliran informasi.

2.2.14. Tools yang digunakan

Dalam pembangunan sistem informasi Customer Relationship Management Berbasis Website di CV. AL-AZZAM menggunakan beberapa tools yaitu Adobe Dreamweaver CS3, XAMPP, MySQL, serta bahasa pemrograman PHP, HTML, JavaScript, CSS dan beberapa web browser yang digunakan.

2.2.14.1.Adobe Dreameweaver CS3

Dreamweaver merupakan sebuah aplikasi untuk membuat berbagai script web yang sering disebut dengan web editor. Kelebihan Dreamweaver dibanding Notepad++ adalah pada Dreamweaver dilengkapi dengan tampilan desain secara langsung tanpa harus menyimpan file terlebih dahulu. Pada Dreamweaver, Anda tidak harus mengetik program tapi bisa hanya dengan mencari property yang anda inginkan untuk dipakai dalam membuat website.[14]

2.2.14.2.XAMPP

XAMPP merupakan sebuah aplikasi web server. Web server sendiri adalah sebuah aplikasi tempat menyimpan file-file maupun data-data untuk membuat web browser. Fungsi web server sebagai penerima permintaan berupa halaman client dan mengirimkan kembali hasil yang diminta dalam bentuk halaman web.[14]

2.2.14.3.MySQL

Menurut Bunafit (2004:163) Ada beberapa fungsi yang digunakan dalam aplikasi antara PHP dan MySQL. Fungsi – fungsi tersebut sangat erat kaitannya


(47)

dengan Query SQL akan tetapi, kita tidak langsung menggunakan perintah SQL pada script PHP. MySQL memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1. Adanya dukungan SQL

2. Lebih handal ,cepat dan Mudah digunakan.

3. Adanya Multiplatform dan protable,MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem Operasi seperti Windows,Linux,FreeBSD,Mac Os X server,Solaris,Amiga,dan masih banyak lagi .

4. Perangkat lunak yang open source.MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak Open source,dibawah lisensi GPL sehingga digunakan secara gratis.

5. Multi-User.MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami crash.

6. Performance Tuning’, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana,dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

7. Ragam tipe data MySQL sangat banyak,seperti signed unsigned integer ,float, double, char, text, date, timestamp dan lain lain.

8. Perintah dan fungsi MySQL memliki operator dan fungsi secara penuh mendukung perintah select dan where dalam perintah (query).

9. Security.MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask,nama host,dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

10. Skalabilitas dan pembatasan, MySQL mampu menangani database dalam skala besar,dengan jumlah rekaman(records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabelserta 5 milyar baris.selain itu batas indeks yang didapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

11. Konektivitas , MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP ,Unix soket (UNIX),atau Named Pipes(NT).

12. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.meskipun demikian ,bahasa indonesia belum termasuk didalamnya.


(48)

13. Interface, MySQL memiliki antar muka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application programming interface).

14. Client and Tools,MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk administrasi database,dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

15. Table structure,MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE ,dibandingkan database lainnya semacar PostgreSQL ataupun Oracle.

2.2.14.4.PHP

PHP adalah bahasa script yang ditanam di sisi server. PHPdiperkenalkan pada tahun 1994 sebagai sebuah kumpulan script freeware yang berbasis Perl dan

dikenal sebagai “Personal Home Page” Tools. Pembuatnya bernama Rasmus Lerdorf. Pada tahun 1995, sebuah milis dibuat untuk menyediakan tempat diskusi termasuk memberikan feedback, perbaikan bug dan ide-ide kode script tersebut.[15]

2.2.14.5.HyperTextMarkup Language(HTML)

HTML merupakan kependekan dari Hyper Text Markup Language. Sebuah file HTML merupakan sebuah file teks yang berisi tag-tag markup, tag markup memberitahukan browser bagaimana harus menampilkan sebuah halaman.[15]

HTMLmemiliki beberapa versi, antara lain :

1. Versi HTML1

Ini adalah versi awal html, pada masa ini html hanya bisa digunakan untuk membuat heading, hypertext, cetak tebal, cetk miring, list dan paragrap. 2. Versi HTML2

HTML2 dirilis pada tanggal 14 januari 1996 dengan beberapa penambahan fitur baru salah satunya adalah fitur form. Versi HTML ini dapat dikatakan sebagai awal untuk membuat sebuah web interaktif.


(49)

Dirilis pada tanggal 18 Desember 1997 dengan tetap konsisten menambahkan fitur terbarunya salah satu fitur yang terkenal pada masa ini adalah fitur tabel didalam paragrap.

4. Versi HTML3.2

Merupakan perkembangan dari HTML3 yang menambahkan sedikit kekurangan atau kesalahan pada HTML3.

5. Versi HTML4

Dirilis pada tahun 1999 tepatnya tanggal 24 Desember. Dengan menambahkan fitur seperti : imagemaps, link dan sebagainya.

6. Versi HTML5

Ini adalah versi HTML yang telah diperbaharui hingga sekarang yang secara resmi dirilis pada tahun 2009 yang menjadi standar terbaru sebuah web saat ini. HTML5 merupakan proyek kerjasama antara W3C (World Wide Web Consurtium) dan WHATG (Web HyperText Application Technology Group).

2.2.14.6.JavaScript

JavaScript adlah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat web lebih dinamis dan interaktif. JavaScript terintegrasi langsung dengan HTML.

Kode JavaScript biasanya dituliskan dalam bentuk fungsi yang ditaruh di

tag <head> yang dibuka dengan tag <script type=”teks/javascript”> </script>.

Kode JavaScript juga bisa diletakan di file tersendiri yang berekstensi .js (singkatan dari JavaScript).[15]

2.2.14.7.Cascading Style Sheet (CSS)

CSS adalah suatu teknologi yang digunakan untuk memperindah tampilan halaman website (situs). Singkatnya dengan menggunakan metode CSS ini anda dengan mudah mengubah secara keseluruhan sekaligus memformat ulang situs.[15]

CSS mempunyai 2 bagian utama yaitu selectors dan deklarasi. Yang dimaksud selectors biasanya element HTML yang ingin diubah, sedangkan deklarasi biasanya terdiri dari properti dan nilai. Properti sendiri adalah atribut style yang ingin dirubah, dan setiap properti memiliki nilai.


(50)

2.2.14.8.WebBrowser

Browser adalah program aplikasi yang menerjemahkan kode HTML dan mempresentasikan halaman website. Aplikasi inilah yang paling sering digunakan untuk melakukan browsing di dunia maya. Macam browser sekarang semakin banyak, diantaranya Internet Explorer, Netscape, Mozilla, Chrome, Safari, dan masih banyak lagi.[14]

2.2.15. Pengujian Black Box

Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.[11]

Pengujian Black-Box bukan merupakan alternative dari teknik White-Box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu menggunkap kelas kesalahan daripada metode white-box. Pengujian Black–Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan Interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian Black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian, karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol maka perhatian berfokus pada domain informasi.


(51)

111

4.1. Implementasi Sistem

Tahap ini merupakan proses yang dilakukan setelah analisis dan perancangan sistem. Implementasi sistem merupakan tahap peletakan sistem sehingga dapat dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul-modul perancangan sehingga pengguna sistem dapat memberikan masukan-masukan terhadap pengembangan sistem. Implementasi sistem CRM CV. AL-AZZAM adalah sebagai berikut:

4.1.1. Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi sistem CRM ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 1 Implementasi Perangkat Keras

No. Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Speed CPU 2.3 GHz

2 Monitor Resolusi 1366 x 768

3 Memori 3 GB

4 Harddisk 350 GB

5 VGA 512 MB

4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk impementasi sistem CRM ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 2 Implementasi Perangkat Lunak

No. Perangkar Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

2 Web Browser Google Chrome


(52)

4.1.3. Imlementasi Basis Data

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan DBMS MySQL, implementasi basis data dalam bahasa SQL sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Implementasi Basis Data

No. Nama Tabel Sintaks SQL

1 pegawai CREATE TABLE `pegawai` (

`id_pegawai` VARCHAR(8) NOT NULL, `nama_pegawai` VARCHAR(35) NOT NULL, `level` ENUM(`PEMILIK`, `ADMINISTRASI`) NOT NULL,

`email` VARCHAR(30) NOT NULL, `username` VARCHAR(25) NOT NULL, `password` VARCHAR(255) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

2 promosi CREATE TABLE `promosi` (

`id_promosi` VARCHAR(8) NOT NULL, `judul` VARCHAR(150) NOT NULL, `isi_promosi` VARCHAR(1000) NOT NULL, `tgl_berlaku` DATE NOT NULL,

`tgl_berakhir` DATE NOT NULL, `id_pegawai` VARCHAR(8) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_promosi`),

FOREIGEN KEY(`id_pegawai`) REFERENCES

`pegawai` (`id_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

3 pelanggan CREATE TABLE `pelanggan` (

`id_pelanggan` VARCHAR(8) NOT NULL, `nama_pelanggan` VARCHAR(25) NOT NULL, `no_hp` VARCHAR(15) NOT NULL,

`zona` VARCHAR(20) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_pelanggan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

4 barang CREATE TABLE `barang` (

`id_barang` VARCHAR(8) NOT NULL, `nama_barang` VARCHAR(50) NOT NULL, `harga` FLOAT NOT NULL,

`id_pegawai` VARCHAR(8) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_barang`),

FOREIGEN KEY(`id_pegawai`) REFERENCES

`pegawai` (`id_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

5 kelompok CREATE TABLE `kelompok` (

`id_kelompok` VARCHAR(2) NOT NULL, `nama_kelompok` VARCHAR(45) NOT NULL, `id_sms` VARCHAR(8) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_kelompok`),

FOREIGEN KEY(`id_sms`) REFERENCES `sms` (`id_sms`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE


(53)

Tabel 4. 3 Implementasi Basis Data (Lanjutan)

No. Nama Tabel Sintaks SQL

6 sms CREATE TABLE `sms` (

`id_sms` VARCHAR(8) NOT NULL, `isi_sms` VARCHAR(300) NOT NULL, `id_promosi` VARCHAR(8) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_sms`),

FOREIGEN KEY(`id_promosi`) REFERENCES

`promosi` (`id_promosi`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

7 transaksi CREATE TABLE `transaksi` (

`no_transaksi` VARCHAR(8) NOT NULL, `tgl_transaksi` DATE NOT NULL, `total` FLOAT NOT NULL,

`id_pelanggan` VARCHAR(8) NOT NULL, `id_pegawai` VARCHAR(8) NOT NULL, PRIMARY KEY (`no_transaksi `),

FOREIGEN KEY(`id_pelanggan`) REFERENCES `pelanggan` (`id_pelanggan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

FOREIGEN KEY(`id_pegawai`) REFERENCES

`pegawai` (`id_pegawai`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

8 det_pengelompokan CREATE TABLE `det_pengelompokan` (

`id_pengelompokan` VARCHAR(8) NOT NULL, `id_pelanggan` VARCHAR(8) NOT NULL, `id_kelompok` VARCHAR(8) NOT NULL, `tgl_pengelompokan` DATE NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_pengelompokan`),

FOREIGEN KEY(`id_pelanggan`) REFERENCES `pelanggan` (`id_pelanggan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

FOREIGEN KEY(`id_kelompok`) REFERENCES

`kelompok` (`id_kelompok`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

9 lrfm CREATE TABLE `lrfm` (

`id_pelanggan` VARCHAR(8) NOT NULL, `length` INT(10) DEFAULT 0,

`recency` INT(10) DEFAULT 0, `frequency` INT(10) DEFAULT 0, `monetary` FLOAT DEFAULT 0,

FOREIGEN KEY(`id_pelanggan`) REFERENCES `pelanggan` (`id_pelanggan`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE


(54)

4.1.4. Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan berdasarkan setiap tampilan dari sistem CRM yang dibangun dengan pengkodean dalam bentuk file program. Tampilan implementasi antarmuka yang dibangun terbagi menjadi 3, yaitu Pemilik, Administrasi dan Pelanggan.

4.1.4.1. Implementasi Antarmuka Pemilik

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Pemilik dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 4 Implementasi Antarmuka Pemilik

No. Menu Deskripsi Nama File

1 Login Halaman yang digunakan untuk login

ke system.

login.php

2 Data Pelanggan Halaman yang digunakan untuk

melihat data Pelanggan

pelanggan.php

3 Data Transaksi Halaman yang digunakan untuk

melihat data transaksi

transaksi.php

4 Data Pegawai Halaman yang digunakan untuk

melihat data Pegawai

pegawai.php

5 Kelompok Halaman yang menampilkan

jenis-jenis kelompok pelanggan.

kelompok.php

6 Promosi Halaman yang digunakan untuk

melihat promosi

promosi.php

7 SMS Halaman yang digunakan untuk

melihat data sms

sms.php

8 Grafik Halaman yang digunakan untuk

melihat grafik dari kelompok pelanggan

grafik.php

9 Data Barang Halaman yang digunakan untuk

melihat data barang

barang.php

10 Edit Profil Halaman yang digunakan untuk

mengubah profil

editprofil.php

11 Ganti Password Halaman yang digunakan untuk

mengubah password login

gantipassword.php

12 Hasil LRFM Halaman yang digunakan untuk

melihat hasil perhitungan LRFM

hasil_lrfm.php

13 Logout Halaman yang digunakan pada saat

akan keluar dari halaman Pemilik

logout.php

4.1.4.2. Implementasi Antarmuka Administrasi

Implementasi antarmuka yang terdapat pada perangkat lunak yang ditujukan untuk Administrasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(55)

Tabel 4. 5 Implementasi Antarmuka Administrasi

No. Menu Deskripsi Nama File

1 Login Halaman yang digunakan untuk login

ke system

login.php 2 Data Pelanggan Halaman yang digunakan untuk

mengelola data pelanggan

pelanggan.php 3 Data Transaksi Halaman yang digunakan untuk

mengelola data transaksi

transaksi.php

4 Data Pegawai Halaman yang digunakan untuk

mengelola data pegawai

pegawai.php

5 Kelompok Halaman yang digunakan untuk

mengelola data kelompok

kelompok.php

6 Promosi Halaman yang digunakan untuk

mengelola data promosi

promosi.php

7 SMS Halaman yang digunakan untuk

mengelola data sms

sms.php

8 Data Barang Halaman yang digunakan untuk

mengelola data barang

barang.php

9 Edit Profil Halaman yang digunakan untuk

mengubah profil

editprofil.php 10 Ganti Password Halaman yang digunakan untuk

mengubah password login

gantipassword.php

11 Logout Halaman yang digunakan pada saat

akan keluar dari halaman

administration

logout.php

4.2. Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan hal terpenting yang bertujuan untuk menemukan kesalahan atau kekurangan pada sistem informasi yang diuji. Pengujian sistem dimaksud untuk mengetahui kinerja sistem informasi yang dibuat sesuai dengan tujuan perancangan sistem. Pengujian sistem ini meliputi pengujian black box dan beta.

4.2.1. Pengujian Black Box

Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun. Tahapan dari pengujian fungsional yang akan dilakukan meliputi skenario pengujian black box, dan kasus dan hasil pengujian.


(56)

4.2.1.1. SkenarioPengujian Black Box

Skenario pengujian black box pada perangkat lunak ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 6 Skenario Pengujian Black Box

Bahan Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian

Login Verifikasi login Black box

Lupa Password Verifikasi lupa password Black box

Pengelolaan Pelanggan 1.Tambah data pelanggan 2.Ubah data pelanggan

Black box Black box

Pengelolaan Transaksi 1.Tambah data transaksi 2.Ubah data transaksi 3.Hapus data transaksi

Black box Black box Black box

Pengelolaan Pegawai 1.Tambah data pegawai 2.Ubah data pegawai 3.Hapus data pegawai

Black box Black box Black box

Pengelolaan kelompok Ubah data kelompok Black box

Pengelolaan promosi 1.Tambah data promosi 2.Hapus data promosi

Black box Black box

Pengelolaan SMS 1.Tambah data sms

2.Hapus data sms

Black box Black box

4.2.1.2. Kasusdan Hasil Pengujian

Pengujian dilakukan dengan menguji setiap proses untuk kemungkinan kesalahan yang terjadi.

1. Verifikasi Login

Verifikasi login ditujukan untuk Pemilik dan Administrasi untuk masuk ke dalam sistem. Pengujian verifikasi login dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 7 Pengujian Verifikasi Login Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)

Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukkan: Username : Admin Password : Admin

Mengisikan data

username dan

password dengan

benar.

Data login benar dan pengguna akan masuk ke sistem.

[√] diterima [ ] ditolak


(57)

Tabel 4. 7 Pengujian Verifikasi Login (Lanjutan) Pembuktian

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukkan: Username : Admin Password : addmin

Akan muncul pesan “Kata Kunci Tidak

cocok, masukan

kembali kata kunci!”.

Dapat menampilkan

“Kata Kunci Tidak cocok, masukan kembali kata kunci!”.

[√] diterima [ ] ditolak

Pembuktian

2. Verifikasi Lupa Password

Pengujian yang dilakukan saat Pemilik atau Administrasi lupa password. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(1)

Tabel 4. 19 Pengujian Hapus Data Promosi

Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)

Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data promosi yang akan dihapus dan klik tombol “hapus”.

Data promosi yang dipilih dihapus dari basis data dan menampilkan pesan “Sukses Menghapus Promosi”

Data promosi yang dipilih berhasil dihapus dari basis data dan menampilkan pesan “Sukses Menghapus Promosi”

[√] diterima [ ] ditolak

Pembuktian

14. Pengujian Tambah Data SMS

Pengujian tambah data sms dilakukan oleh Administrasi. Pengujian tambah data sms dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 20 Pengujian Tambah Data SMS

Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)

Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukkan: ID. SMS : SMS01 Isis SMS : Discount 5% Benang [AL-

AZZAM-KONVEKSI]

Terimakasih atas kerjasamanya selama periode ini. Dapatkan diskon 15% untuk produk benang dengan menunjukan sms ini. Info lebih lanjut hubungi (022) - 7075671 atau kunjungi

www.azzam.com.

Mengisikan data sms dengan benar. Maka akan muncul pesan “Sukses Menyimpan SMS”.

Data transaksi benar dan muncul pesan “Sukses Menyimpan SMS”.

[√] diterima [ ] ditolak


(2)

130

Tabel 4. 20 Pengujian Tambah Data SMS (Lanjutan)

Pembuktian

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Contoh masukkan: ID. SMS : Isis SMS :

Akan muncul pesan “Gagal Menyimpan SMS”.

Dapat menampilkan “Gagal Menyimpan SMS”.

[√] diterima [ ] ditolak

Pembuktian

15. Pengujian Hapus Data SMS

Pengujian hapus data sms dilakukan oleh Administrasi. Pengujianhapus data sms dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 21 Pengujian Hapus Data SMS

Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)

Data Masukkan Harapan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data sms yang akan dihapus dan klik tombol “hapus”.

Data sms yang dipilih dihapus dari basis data dan menampilkan pesan “Sukses Menghapus Data SMS”

Data sms yang dipilih berhasil dihapus dari basis data dan menampilkan pesan “Sukses Menghapus Data SMS”

[√] diterima [ ] ditolak


(3)

Tabel 4. 21 Pengujian Hapus Data SMS (Lanjutan)

Pembuktian

4.2.1.3. Kesimpulan Pengujian Black Box

Berasarkan hasil pengujian Black Box yang dilakukan dengan kasus uji, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Jika data yang dimasukan benar, maka sistem akan mengeluarkan informasi sesuai yang diharapkan.

2. Jika data yang dimasukan tidak sesuai dengan sistem, maka sistem akan menunjukan pesan kesalahan sesuai dengan kesalahannya. Sehingga pengguna harus memasukan data yang sesuai dengan aturan yang terdapat dalam sistem, agar fungsionalitas sistem dapat mengeluarkan hasil yang sesuai.

4.2.2. Pengujian Dengan Wawancara

Pengujian ini merupakan pengujian yang bersifat langsung dilingkungan yang sebenarnya. Pengguna melakukan penilaian terhadap sistem menggunakan metode wawancara dan kuisioner mengenai sistem yang telah dibangun. Dari hasil wawancara dan kuisioner tersebut dapat ditarik kesimpulan apakah sistem yang dibangun sesuai yang diharapkan atau tidak.

4.2.2.1. Pengujian Dengan Wawancara

Pengujian ini dilakukan dengan cara melakukan pengujian langsung dengan menggunakan teknik wawancara yang ditujukan kepada Pemilik CV. AL-AZZAM dengan pertanyaan berdasarkan tujuan dari penelitian, sehingga


(4)

132

pertanyaan yang diberikan menjadi jelas dan terarah. Adapun pertanyaan yang diberikan sebagai berikut beserta jawabannya:

1. Menurut Bapak, apakah sistem ini dapat mengelompokan pelanggan sesuai yang diharapkan ?

Jawaban: Ya, sistem ini dapat mengelompokan pelanggan.

2. Apakah sistem ini dapat membantu bapak mengetahui tingkat potensial pelanggan?

Jawaban: Ya, dengan sistem ini saya jadi tahu mana saja pelanggan yang berpotensial.

3. Menurut Bapak, apakah sistem ini dapat membantu untuk menjadi acuan penentuan promosi terhadap pelanggan?

Jawaban: Ya, setelah melihat hasil dari kelompoknya, saya jadi bisa mempertimbangkan promosi seperti apa yang akan saya berikan kepada pelanggan tersebut.

4. Apakah menurut Bapak sistem ini sesuai dengan harapan ?

Jawaban: Ya, sistem ini membantu saya dalam menentukan promosi. 5. Apa saran Bapak untuk sistem ini agar lebih baik ?

Jawaban: Menurut saya, sistem ini cukup baik, namun alangkah lebih baiknya jika sistem ini bisa terhubung dengan pelanggan dan pelanggan bisa melakukan pemesanan barang langsung dalam sistem.

4.2.2.2. Kesimpulan Pengujian dengan Wawancara

Berdasarkan hasil pengujian dengan wawancara langsung kepada pemilik CV. AL-AZZAM, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Customer Relationship Management ini dapat melakukan segmentasi

dengan baik.

2. Customer Relationship Management ini dapat membantu Pemilik dalam

mengetahui tingkat potensial pelanggannya.

3. Customer Relationship Management ini dapat menjadi acuan Pemilik


(5)

133

Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan penelitian hasil analisis, desain dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan sistem informasi selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan Hasil pengujian dan pembahasan yang telah dibuat maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Customer Relationship Management ini dapat melakukan segmentasi

menggunakan LRFM.

2. Pemilik dapat menentukan promosi untuk pelanggannya berdasarkan jenis pelanggan tersebut.

5.2 Saran

Dalam pembuatan sistem yang telah dibuat ini masih banyak hal yang dapat dikembangkan, seperti :

1. Customer Relationship Management ini dapat melakukan pengelolaan data

menjadi informasi dalam perusahaan, informasi perusahaan harus dijaga. Oleh karena itu, sebaiknya sistem ini terinstal SSL agar selama proses pengiriman data atau informasi melalui internet tetap terlindungi.

2. Sistem yang telah dibangun hanya dapat digunakan oleh pengguna yaitu Pemilik dan Administrator. Sebaiknya ada tambahan pengguna yaitu pelanggan, kemudian setiap masing-masing pelanggan diberikan akun agar pelanggan bisa berhubungan langsung dengan sistem, berinteraksi dengan sistem dan juga bisa menyampaikan informasi langsung melalui akun pelanggan tersebut.


(6)