serta menghubungkannya dengan sistem yang lain; 3 aplikasi transformasi dan menggunakannya secara simetris untuk menganalisis situasi matematik;
4 menggunakan visualisasi, koneksi spasial, dan model geometri untuk memecahkan permasalahan.
Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation diharapkan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan koneksi dan pemecahan masalah
matematik siswa. Untuk itu penulis mencoba mengadakan sebuah penelitian dibidang pendidikan matematika dengan judul: “Peningkatan Kemampuan
Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP melalui Pembelajaran
Kooperatif Tipe Group Investigation”.
1. 2. Rumusan Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut: 1.
Apakah peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih baik daripada
siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ? 2.
Apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih
baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ? 3.
Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menelaah peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang
mendapat pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
2. Menelaah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa
yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
3. Mendeskripsikan sikap siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah : 1
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru matematika untuk dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation agar pembelajaran lebih efektif. 2
Penelitian ini memberikan pengetahuan bagi para pendidik tentang pembelajaran yang dapat digunakan di kelas, khususnya dalam usaha
meningkatkan kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematik siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.
3 Penelitian ini, bagi peneliti dan siswa diharapkan dapat menambah
wawasan serta pengalaman menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.
1.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang mendapat
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional
2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang
mendapat pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.
1.6 Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam menangkap maksud dari penelitian ini perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan diantaranya :
1 Kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan siswa dalam menghubungkan suatu gagasan matematis dengan gagasan matematis
lainnya mengkaitkan antar konsep matematika, matematika dengan bidang ilmu lain dan matematika dengan kehidupan nyata.
2 Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan atau usaha nyata dalam rangka mencari jalan keluar atau ide yang berkaitan
dengan permasalahan matematis untuk memperoleh penyelesaian, dengan indikator a memahami masalah, b merencanakan penyelesaian, c
menyelesaikan masalah, dan d memeriksa kembali. 3 Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah pendekatan
pembelajaran yang dihubungkan dengan hal-hal semacam penguasaan, analisis, dan mensintesiskan informasi sehubungan dengan upaya
menyelesaikan masalah yang bersifat multi aspek dengan siswa belajar
dalam kelompok-kelompok heterogen yang terdiri dari empat hingga enam anggota. Setelah memilih sendiri topik yang akan di bahas dalam
kelompok yang pilihannya diberikan oleh guru, kemudian siswa secara berkelompok
mengadakan penyelidikan
untuk menemukan
atau menyelesaikan masalah. Kedudukan guru dalam pembelajaran sebagai
fasilitator yang mengarahkan proses yang terjadi dalam kelompok, ia lebih berfungsi sebagai pembimbing akademik.
4 Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang dilakukan dengan
ekspositori, di mana guru menjelaskan materi pelajaran, kemudian siswa mengerjakan latihan dan siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila tidak
mengerti, dan siswa belajar secara sendiri-sendiri.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian