Observasi Teknik Pengumpulan Data

38 mendapatkan persetujuan mengenai jadwal pelaksanaan observasi dan wawancara dalam rangka pengumpulan data lainnya. Di samping itu, juga tahapan digunakan untuk menentukan sumber data awal sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Peneliti mengembangkan pedoman pengumpulan data sebagai instrumen dalam mengimplementasikan masing-masing teknik tersebut.

1. Observasi

Seperti telah peneliti pahami bahwa salah satu teknik yang digunakan untuk mengamati secara langsung perilaku responden di lapangan adalah teknik observasi. Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung kehidupan para pelaku seni Marawis pada masyarakatnya. Pada saat melakukan observasi, peneliti berpartisipasi langsung dalam kegiatan Marawis, tidak berperan sebagai observer dalam empat tingkatan partisipasi, peneliti sebagai pengamat. Stainback dalam Sugiyono 2005:64,menjelaskan: “… 1 Partisipasi Pasif passive participation: means the research is present at the scene of action but does not interact or participate, 2 Partisipasi moderat moderate participation: means that the researcher maintains a balance between being insider and being outsider, 3 Partisipasi aktif Active participation: means that the researcher generally does what others in the setting do, 4 Pertisipasi lengkap Complete participation: means the researcher is a natural participant. This is the highest level of involvement”. 39 Pada penelitian ini peneliti tidak terlibat langsung dalam peristiwa- peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh grup seni Marawis Nuurud Da’wah maupun aktivitas masyarakat pendukungnya di Kampung Ciseureuh Jati Desa Cigadog Kecamatan Leuwisari. Peneliti hanya melakukan pemotretan dari berbagai sisi sesuai dengan data yang diperlukan dan mengamati saat mereka melakukan pertunjukan. Hal ini terjadi disebabkan oleh minimnya kesempatan peneliti untuk melakukan observasi dalam tingkatan partisipasi lengkap sehubungan dengan pekerjaan peneliti sebagai pengajar, serta waktu yang terbatas, sehingga menyebabkan peneliti mengalami kesulitan dalam membagi waktu antara penelitian dan tugas mengajar di sekolah. Observasi yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap koreografi, busana, iringan seni Marawis secara tekstualnya dan pola kehidupan pesantren serta masyarakat di sekitarnya guna memaknai fungsi seni Marawis dalam situasi dan kondisi masyarakat pendukungnya. Tetapi, dalam pelaksanaan observasi, tidak semua data diperoleh, sehingga untuk mencari informasi lebih banyak mengenai sejarah, peran, dan fungsi seni, dilakukan melalui wawancara.

2. Wawancara