Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas Intern di PT. (Persero) P3B Region Jawa Barat
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
NOVIYANTI SRI RAHAYU
10104292
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
APLIKASI PENGOLAHAN SURAT PERINTAH TUGAS
INTERN PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT
(Studi Kasus Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur)
NOVIYANTI SRI RAHAYU
10104292
Pembimbing
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T.
NIP. 41277006008
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T.
NIP. 41277006008
(3)
APLIKASI PENGOLAHAN SURAT PERINTAH TUGAS
INTERN PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT
(Studi Kasus Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur)
NOVIYANTI SRI RAHAYU
10104292
Penguji I
Khusnul Novianingsih, S.Si., M.Si. NIP. 41277006013
Penguji II
Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008
Penguji III
Irawan Afrianto, S.T. NIP. 41277006009
(4)
Perihal : Plagiat Tugas Akhir
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Noviyanti Sri Rahayu Nim : 10104292
Judul Tugas Akhir : Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas Intern di PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Barat (Studi kasus Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur)
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak tugas akhir / karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
Mengetahui, Yang Memberi Pernyataan
(5)
i
ABSTRAK
APLIKASI PENGOLAHAN SURAT PERINTAH TUGAS INTERN
PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT
(Studi Kasus Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur)
Oleh
NOVIYANTI SRI RAHAYU
10104292
PT. PLN (Persero) P3B yang kependekan dari Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali merupakan unit pusat laba (profit center). Peran dan tugas P3B sesuai dengan pembentukannya adalah mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa-Bali, mengelola operasi dan pemeliharaan sistem transmisi tegangan tinggi Jawa-Bali, serta mengelola pelaksanaan transaksi tenaga listrik antara PLN Pusat selaku Single Buyer dengan perusahaan pembangkit dan unit distribusi di sistem Jawa-Bali.
Untuk melakukan tugas-tugas diatas, setiap pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas memerlukan surat perintah tugas intern. Fungsi dari surat perintah tugas intern tersebut adalah untuk bukti apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di lokasi pekerjaan. Saat ini pembuatan surat perintah tugas intern masih bersifat manual, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengisiannya.
Dari masalah yang teridentifikasi maka PT. PLN (Persero) P3B ingin membangun sistem yang bisa menanggulangi permasalahan yang ada. Dengan sistem tersebut diharapkan agar setiap pekerjaan yang menyangkut pengolahan surat perintah tugas intern ini dapat ditekan tingkat kesalahannya dan pekerjaan pengolahan surat perintah tugas intern ini juga dapat dikerjakan dengan cepat.
(6)
ii
ABSTRACT
THE APPLICATION TO PROCCESS THE WARRANT of INTERN
DUTY IN PT PLN ( PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT
(Case Study in Service Unit of Bandung Timur Transmission)
By
NOVIYANTI SRI RAHAYU
10104292
PT. PLN (Persero) P3B which abbreviation of dealer and regulator center Jawa-Bali that is profit center unit (profit center). The Duty of P3B is manages operation of electric power system in Jawa-bali, manages operation and maintenance the high voltage transmission system in Jawa-Bali. And also manages execution of transaction of electric power between PLN central as Single Buyer and distribution unit system in Jawa-Bali.
To do that’s duties, every officer who will take the trip to require the warrant of intern duty. The function of the warrant of intern duty is for evidence the risk of duty. Current, making the warrant of intern duty still having the character of manual, so that it’s often happened mistake while make the warrant.
From various problems identified. PT PLN (Persero) P3B . had a plan to build aplication system to solve the problem. It’s expected able to assist PT PLN in executing their duty effectively and efficiently.
(7)
% )
*
) %
(8)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rakhmat serta karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini yang berjudul “APLIKASI PENGOLAHAN SURAT PERINTAH TUGAS INTERN DI PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT (Studi Kasus Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami penulis, namun berkat bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Dengan hati ikhlas, penulis haturkan rasa syukur dan terima kasih serta penghargaan yang tidak terhingga sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan dorongan sampai terselesaikan skripsi ini.
2. Dicky Wibisana atas semua bantuan, kesabaran dan pengorbanannya.
3. Junaedi, Eris Andi Riswandi, Syam Rahadian Ardhy dan Abdillah Syukur segala masukan, bantuan dan dorongan semangatnya.
(9)
iv
4. Ibu Khusnul Novianingsih, M.Si selaku penguji satu dan Bapak Irawan Afrianto, S.T. selaku penguji dua yang telah mengoreksi skripsi ini dan memberi masukan kepada penulis.
Tiada kata yang pantas saya ucapkan selain kata terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis pribadi, dan umumnya bagi seluruh pembaca laporan Tugas Akhir ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Pebruari 2009
(10)
v LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah... 2
1.3Maksud dan Tujuan ... 2
1.4Batasan Masalah ... 3
1.5Metodologi Penelitian... 5
(11)
vi
2.1.2 Ruang Lingkup Usaha Pokok P3B ... 9
2.1.3 Ruang Lingkup Usaha Di Luar Usaha Pokok P3B ... 10
2.1.4 Filosofi Korporat ... 11
2.1.5 Misi P3B ... 11
2.1.6 Tujuan dan Lapangan Usaha P3B ... 12
2.1.7 Struktur Organisasi ... 12
2.2 Landasan Teori ... 17
2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 17
2.2.1.1 Karakteristik Sistem ... 18
2.2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 20
2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 22
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 24
2.2.4 Analisis Perancangan Terstruktur ... 27
2.2.4.1 Diagram Kontek ... 27
2.2.4.2 Data Flow Diagram ... 28
2.2.4.3 Kamus Data ... 28
2.2.4.4 Normalisasi ... 29
2.2.4.5 Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel ... 31
2.2.5 Konsep Basis Data ... 32
(12)
vii
2.2.7 Definisi Pengolahan Data ... 35
2.2.8 Perangkat Lunak Pendukung... 36
2.2.8.1 Borland Delphi 7.0 ... 36
2.2.8.2 MySQL ... 38
2.2.8.3 ODBC (Open Database Connectivity) ... 39
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 40
3.1 Analisis Sistem ... 40
3.1.1 Analisis Masalah ... 40
3.1.2 Analisis Fungsional ... 41
3.1.2.1 Prosedural Pembuatan SPTI ... 43
3.1.2.2 Prosedural Pembuatan Laporan ... 44
3.1.3 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 45
3.1.3.1 Analisis Perangkat Keras ... 45
3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 46
3.1.3.3 Analisis Pengguna ... 46
3.1.4 Analisis Pengkodean ... 47
3.2 Analisis Basis Data ... 49
3.2.1 Entity Relationship Diagram... 49
(13)
viii
3.2.6 Skema Relasi ... 131
3.2.7 Struktur Tabel... 133
3.3 Perancangan Kode ... 140
3.4 Perancangan Arsitektur ... 142
3.4.1 Perancangan Stuktur Menu ... 142
3.4.2 Perancangan Antar Muka ... 144
3.4.2.1 Perancangan Tampilan Program ... 144
3.4.2.2 Perancangan Pesan ... 164
3.4.3 Jaringan Semantik ... 167
3.4.4 Perancangan Prosedural ... 168
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 173
4.1 Implementasi ... 173
4.1.1 Perangkat Keras Pembangun... 173
4.1.2 Perangkat Lunak Pembangun ... 174
4.1.3 Implementasi Sistem ... 174
4.1.3.1 Implementasi Database ... 174
4.1.3.2 Implementasi Antarmuka Sistem ... 183
4.2 Pengujian Sistem ... 191
(14)
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 228 5.1 Kesimpulan ... 228 5.2 Saran ... 229
(15)
1
1.1 Latar Belakang
PT. PLN (Persero) P3B yang kependekan dari Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali merupakan unit pusat laba (profit center). Peran dan tugas P3B sesuai dengan pembentukannya adalah mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa-Bali, mengelola operasi dan pemeliharaan sistem transmisi tegangan tinggi Jawa-Bali, serta mengelola pelaksanaan transaksi tenaga listrik antara PLN Pusat selaku Single Buyer dengan perusahaan pembangkit dan unit distribusi di sistem Jawa-Bali.
Untuk melakukan tugas-tugas diatas, setiap pegawai yang akan melakukan perjalanan dinas memerlukan surat perintah tugas intern. Saat ini PT. PLN (Persero) P3B dalam pembuatan Surat Perintah Tugas Intern (SPTI) masih bersifat manual. Sementara SDM pelaksana tugas diambil dari data pegawai tetap dan untuk melaksanakan tugas tersebut bisa dilakukan lebih dari satu orang. Kemudian setiap melakukan perintah tugas SDM pelaksana mendapat SPPD (biaya perjalanan dinas, apabila lokasi pekerjaan lebih dari 25 km), Natura (biaya perjalanan dinas, apabila lokasi pekerjaan kurang dari 25 km) dan Insentif (biaya tambahan yang diberikan apabila pekerjaan kurang dari 25 km yang dilakukan di hari libur). Ketiga proses tersebut saat ini dilakukan manual, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengisiannya.
(16)
Berdasarkan wawancara dengan PT. PLN (Persero) P3B setiap bulannya harus memiliki laporan pegawai yang telah melakukan tugas atau agenda SPTI (Surat Perintah Tugas Intern) dan laporan biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas. Dengan sistem yang masih bersifat manual maka proses pembuatan laporan tersebut akan terhambat. Selain itu, sistem manual juga akan memungkinkan terjadinya dokumen yang hilang atau rusak.
Maka PT. PLN (PERSERO) P3B memerlukan adanya sebuah sistem agar setiap pekerjaan yang menyangkut pengolahan surat perintah tugas intern ini dapat ditekan tingkat kesalahannya dan pekerjaan pengolahan surat perintah tugas intern ini juga dapat dikerjakan dengan cepat yaitu dengan membangun suatu sistem yang diberi judul “APLIKASI PENGOLAHAN SURAT PERINTAH TUGAS INTERN DI PT. PLN (PERSERO) P3B REGION JAWA BARAT
(Studi Kasus Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu bagaimana membangun Aplikasi Surat Perintah Tugas Intern di PT.PLN (PERSERO) P3B Region Jawa Barat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun suatu Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas Intern di PT. PLN (PERSERO) P3B Region Jawa Barat dengan studi kasus di Unit Pelayanan Transmisi Bandung Timur.
(17)
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dari Aplikasi Perintah Tugas Intern ini antara lain :
1. Mempermudah dalam pengisian SPPD, Natura dan Insentif. 2. Mempermudah dalam pembuatan agenda SPTI
3. Mempermudah untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dikaji, antara lain :
1. Sistem pengolahan surat perintah tugas intern A. Pemasukan data pada sistem, antara lain :
a. Data user b. Data Jabatan c. Data pegawai d. Data kendaraan e. Data bahan bakar f. Data pengemudi g. Data pekerjaan h. Data lokasi pekerjaan i. Data material
(18)
B. Pengolahan data pada sistem, antara lain :
a. Proses penentuan SPPD, Natura dan Insentif
b. Proses pembuatan laporan karyawan yang telah melakukan tugas
c. Proses pembuatan laporan total biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas
C. Output yang dihasilkan :
a. Surat perintah tugas intern
b. Informasi karyawan yang telah melakukan tugas
c. Informasi total biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas
2. Pengembangan perangkat lunak yang digunakan
a. Pemodelan sistem yang digunakan adalah pemodelan dengan aliran data menggunakan Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD)
dan Entity Relationship Diagram (ERD)
b. Menggunakan aplikasi pembangun Borland Delphi dan MySQL
(19)
1.5 Metedologi Penelitian
Adapun metodologi yang digunakan dalam proses pembuatan Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas Intern adalah sebagai berikut :
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas Intern ini adalah :
a. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan mempelajari sumber-sumber pustaka yang berkaitan dengan sistem yang akan dibangun.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada Terampil Utama Pengolahan Data Pemeliharaan Transmisi di PT. PLN (PERSERO) P3B UPT. Bandung Timur.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak
Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metoda secara waterfall,
(20)
Gambar 1.1 Diagram waterfall
Keterangan :
a. Rekayasa Sistem
Tahap ini dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Tahap ini merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas.
c. Desain
Tahap ini merupakan proses penerjemahan dari data yang telah dianalisis kedalam bentuk yang lebih mudah dimengerti.
(21)
d. Pengkodean
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam suatu bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Pada tahap ini akan dilakukan proses pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat.
f. Pemeliharaan
Merupakan tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini akan dibagi kedalam beberapa bab pembahasan, yang setiap bagiannya akan dijelaskan seperti di bawah ini :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini akan membahas mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah atau Ruang Lingkup Kajian, Metodologi Penelitian serta Sistematika Penulisan.
(22)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas mengenai tinjauan perusahaan dimana sistem ini akan dibangun dan teori-teori singkat sebagai landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam proses pembangunan aplikasi.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dilakukan proses menganalisa berbagai kebutuhan dan dilakukan pula proses perancangan aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan analisa yang telah dilakukan.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini akan dilakukan proses implementasi dari aplikasi yang telah dibangun yang berisikan tampilan aplikasi dan akan dilakukan proses pengujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini akan berisikan kesimpulan-kesimpulan dari Laporan Tugas Akhir dan terdapat pula saran yang diberikan agar dapat digunakan dimasa mendatang untuk perbaikan aplikasi menjadi lebih baik.
(23)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Peran dan Tugas P3B
Peran dan tugas P3B sesuai keputusan Direksi pembentukannya adalah mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa-Bali, mengelola operasi dan pemeliharaan sistem transmisi tegangan tinggi Jawa-Bali, serta mengelola pelaksanaan transaksi tenaga listrik antara PLN Pusat selaku single Buyer dengan perusahaan pembangkit dan unit distribusi di system Jawa-Bali.
Peran ini selaras dengan peran pada masa datang yang digambarkan pada Kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan yang diluncurkan Pemerintah pada 25 Agustus 1998, kecuali bahwa pengelola transmisi juga merupakan Single
Buyer, yang masih berada di PT. PLN (Persero) Kantor Pusat.
2.1.2. Ruang Lingkup Usaha Pokok P3B
Bidang usaha pokok yang ditangani oleh P3B sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagai pelaksana monopoli transmisi, pengelola operasi sistem dan transaksi tenaga listrik adalah :
1. Penyaluran tenaga listrik, termasuk layanan penyambungan ke sistem penyaluran;
(24)
2. Perencanaan Tenaga Listrik yang berdiri dari indikasi kebutuhan pembangkitan dan pengembangan sistem penyaluran;
3. Operasi Sistem Tenaga Listrik yang meliputi manajemen energi dan pengendalian operasi;
4. Transaksi Tenaga Listrik yang meliputi penyediaan informasi sistem tenaga listrik dan pengelolaan transaksi tenaga listrik; serta
5. Setelmen transaksi Tenaga Listrik, yaitu perhitungan dan pengelolaan tagihan transmission charges, system service charges dan transaksi tenaga listrik, termasuk pengelolaan system metering.
2.1.3. Ruang Lingkup Usaha Di Luar Usaha Pokok P3B
Disamping mengelola bidang usaha yang bersifat monopoli, P3B memiliki peluang untuk mengembangkan usaha lain di luar usaha pokok dengan maksud untuk mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dan investasi yang telah dilakukan agar dapat memberikan kontribusi kepada laba usaha P3B, yang secara tidak langsung pada akhirnya akan dapat memberikan manfaat kepada stake holders.
Jenis-jenis usaha yang dapat dilakukan antara lain :
1. Jasa operasi dan pemeliharaan instalasi listrik,
2. Pelaksana pengujian dan komisioning instalasi dan peralatan listrik, 3. Konstruksi/instalasi gardu induk dan transmisi,
(25)
5. Pelaksana operasi sistem tenaga listrik, 6. Konsultasi dan pelatihan,
7. Penyewaan peralatan dan property.
2.1.4. Filosofi Korporat
1. Komitmen yang tinggi terhadap pencapaian visi, misi, sasaran dan target kontrak manajemen;
2. Mengandalkan potensi insani perusahaan dalam membengun kredibilitas unit di mata stakeholders;
3. Menyediakan pelayanan sesuai ekspektasi pelanggan dengan kualitas setara kelas dunia dan sikap pelayanan prima;
4. Memiliki tanggung jawab sosial dalam menjalankan usaha.
2.1.5. Misi P3B
Misi P3B sebagai berikut :
a. Melakukan usaha penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien, andal dan akrab lingkungan;
b. Mengelola operasi sistem tenaga listrik secara andal;
c. Mengelola pasar tenaga listrik secara kompetitif, transparan dan adil; d. Melaksanakan pembangunan instalasi sistem transmisi tenaga listrik
(26)
e. Mengembangkan usaha pokok dan usaha jasa Sektor Kelistrikan lainnya yang dapat memberikan kontribusi positif pada upaya perolehan laba perusahaan guna memenuhi espektasi dan kepentingan stakeholders.
2.1.6. Tujuan dan Lapangan Usaha P3B
Tujuan dan lapangan usaha P3B adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan sistem tenaga listrik Jawa-Bali b. Mengoperasikan sistem tenaga listrik Jawa-Bali
c. Mengoperasikan dan memelihara instalasi sistem transmisi tenaga listrik Jawa-Bali
d. Membangun instalasi sistem transmisi tenaga listrik Jawa-Bali
e. Mengelola pelaksanaan jual beli tenaga listrik di sisi tegangan tinggi system Jawa-Bali
f. Mengembangkan usaha lain
2.1.7. Struktur Organisasi
1) Susunan organisasi P3B terdiri dari : a. Kantor Induk
1. Bidang Perencanaan
Bidang perencanaan bertanggung jawab atas pengembangan sistem tenaga listrik Jawa-Bali berupa rencana sistem transmisi dan indikasi kebutuhan pembangkitan, mencakup prakiraan
(27)
beban, perencanaan sistem penyaluran dan analisis keekonomian sistem.
2. Bidang Teknik
Bidang teknik bertanggung jawab atas kebijakan operasi dan pemeliharaan instalasi, serta melaksanakan pengembangan sistem transmisi Jawa-Bali dengan memperhatikan aspek tekno-ekonomis, lingkungan dan K3.
3. Bidang Keuangan dan Niaga
Bidang keuangan dan niaga bertanggung jawab atas penyusunan proyeksi keuangan, menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA), melakukan pengelolaan sumber dan penggunaan dana, menyusun laporan keuangan, melakukan pengembangan metode dan aplikasi keuangan, serta menyusun, memantau dan mengevaluasi kinerja P3B dan unit-unitnya. 4. Bidang SDM dan Organisasi
Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia, melaksanakan administrasi kepegawaian serta melakukan pengembangan organisasi dan penyempurnaan tatalaksananya.
5. Bidang SCADA dan Telekomunikasi
Bidang SCADA dan telekomunikasi bertanggung jawab atas pengelolaan sarana SCADA dan Telekomunikasi serta mengelola pengembangannya.
(28)
6. Auditor
Auditor bertanggung jawab atas penilaian penerapan kebijakan P3B khususnya maupun kebijakan Perseroan pada umumnya. 7. Bidang Umum (General Affairs)
Bidang umum (General Affairs) bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan Sistem Informasi Manajemen, fasilitas dan prasarana kantor, kesekretariatan serta penanganan masalah hukum dan hubungan masyarakat.
b. Unit Pelaksana 1. Unit Regional
Unit region bertanggung jawab atas pengelolaan operasi dan pemeliharaan sarana sistem transmisi serta pengaturan dan pengendalian sistem tenaga listrik di wilayah kerjanya.
2. Unit Bidding dan Operasi Sistem
Unit bidding dan operasi sistem bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan proses bidding energy, perencanaan operasi sistem, pengaturan dan pengendalian sistem tenaga listrik, perencanaan pengembangan dan pendayagunaan fasilitas SCADA serta koordinasi pelaksanaan pemeliharaan fasilitas system transimisi 500 kV.
(29)
3. Unit Setelmen
Unit setelmen bertanggung jawab atas pengelolaan proses pembacaan meter, proses setelmen, penerbitan tagihan pembayaran serta penyelesaian permasalahan transaksi.
(30)
(31)
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Konsep Dasar Sistem
Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem. Komponen-komponenen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
Beberapa para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini: Menurut Susanto Azhar pengertian dari sistem itu sendiri sebagai berikut:
“Sistem adalah kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. [1]
Sedangkan Menurut Jerry FitzGerald sebagai berikut:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu“.
[Referensi: Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr.][1].
Dari definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling
(32)
terstruktur dan terpadu serta saling bekerja sama untuk melakukan fungsi dari sistem sehingga adanya ketercapaian tujuan dari sistem.
2.2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai berikut:
1. Komponen-komponen (components)
Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
2. Penghubung Sistem (Sistem Interface)
Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka subsistem-subsistem dapat saling meberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.
3. Lingkungan luar (Environment)
Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana sistem tersebut berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi lingkungan luar dapat mempengaruhi sistem. Adanya ketidakserasian
(33)
antara lingkungan luar dengan sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.
4. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan adanya ruang lingkup yang jelas dari sistem tersebut, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.
5. Masukan Sistem (Sistem Input)
Masukan adalah bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan keluaran. 6. Keluaran Sistem (Sistem Output)
Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem. Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan untuk sistem lainnya.
7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)
Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting, karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan
(34)
masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.
8. Sasaran dan Tujuan ( goal objective )
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran ( objective ). Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem, sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik fokus untuk meraih tujuan. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari sistem tersebut.
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem [1]
2.2.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari berberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:
(35)
1. Sistem diklasifikasikan sebagai abstark (abstract system) dan sistem fisik (physical system).
Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebutnya dengan man-machine sytem.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tertentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interkasi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
(36)
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.
2.2.2. Konsep Dasar Informasi
“Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami
di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”. Menurut Davis
Gordon[1].
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang dapat menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu.
Kualitas dari sistem informasi yang harus dihasilkan harus akurat, tepat pada waktunya, relevan. Dan yang menentukan nilai dari informasi adalah manfaat dan biaya untuk mendapatkan Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian memberi informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali
(37)
lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Seperti yang terdapat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.2 Sirkulasi Informasi [1]
Informasi mempunyai nilai suatu kejutan atau mengungkapkan sesuatu yang penerimanya tidak tahu, tidak dikira atau tidak disangka. Dalam waktu yang tidak menentu informasi mengurangi ketidakpastian, dan kemungkinan besar hasilnya yang di harapkan dalam sebuah keputusan merupakan nilai dalam proses keputusan. Agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas sebagai berikut :
a. Relevan, yaitu menambah pengetahuan atau nilai bagi para pembuat keputusan, dengan cara mengurangi ketidakpastian, menaikan kemampuan untuk memprediksi, atau menegaskan ekspetasi semula b. Dapat dipercaya, yaitu bebas dari kesalahan atau bisa secara akurat
menggambarkan kejadian atau aktivitas organisasi
c. Lengkap, yaitu tidak menghilangkan data penting yang dibutuhkan oleh para pemakai
(38)
d. Tepat waktu, yaitu disajikan pada saat yang tepat untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan
e. Mudah dipahami, yaitu disajikan dalam format mudah dimengerti f. Dapat diuji kebenarannya, yaitu memungkinkan dua orang yang
kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara
independent.
Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir nilai keefektipannya.
2.2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi (SI) merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, Sistem Informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat, dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.
Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information
Sistem-CBIS) mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan
(39)
sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi, dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.
Dengan semakin majunya teknologi sekarang saat ini, diperusahaan-perusahaan selau diterapkan suatu sistem informasi yang baru dengan mengikuti perkembangan jaman. Dengan diterapkannya sistem yang dirancang dengan baik akan mempermudah didalam pengoreksian jika terjadi kesalahan-kesalahan atau kendala yang terjadi di dalam perusahaan.
Informasi dihasilkan oleh suatu proses sistem informasi dan bertujuan menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak perusahaan.
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis di dalam bukunya
Accounting Informatioon Systems mendefinisikan sistem informasi sebagai
berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
(40)
Sedangkan menurut Susanto Azhar:
“ Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem komponen
baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah
data menjadi informasi yang berguna “[1].
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan perpaduan antara manusia, alat teknologi, media, prosedure dan pengendalian yang bertujuan untuk menata jaringan komunikasi sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Kegiatan yang terdapat pada sistem informasi antara lain :
a. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan diproses
b. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah
c. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas d. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data e. Kontrol, suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi
(41)
Kegiatan sistem informasi dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kegiatan Sistem Informasi[1]
2.2.4. Analisis Perancangan Terstruktur
Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram kontek, data flow diagram, kamus data, normalisasi, dan Entity
Relation Diagram (ERD).
2.2.4.1. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks, kita deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut dan kemana informasi tersebut akan diberikan.
(42)
2.2.4.2. Data Flow Diagran (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram alir yang
dipresentasikan dalam bentuk lambang-lambang tertentu yang menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal.
Penggunaan DFD sangat berguna untuk mengetahui prosedur suatu program. Keuntungan yang lain adalah mempermudah pemakai atau user
yang kurang menguasai komputer, untuk mengerti sistem yang akan dibuat.
2.2.4.3. Kamus Data
“Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data
dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”[4].
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input,
output, dan merancang database program. Kamus data dibuat berdasarkan
(43)
2.2.4.4. Normalisasi
“Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan
data sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data”[4].
Proses normalisasi didalam model basis data relasional menitikberatkan pada masalah penentuan struktur data yang paling sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil proses normalisasi adalah data,
records atau tabel-tabel yang konsisten secara lojik, mudah dimengerti,
dan pemeliharaannya tidak sulit dan murah. Proses normalisasi sering digunakan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan skema basis data dalam bentuk normal.
Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain :
1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute) Suatu kunci field yang mewakili record / tupple. 2. Kunci Kandidat (Candidate Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dari suatu entiti.
3. Kunci Primer (Primary Key)
Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.
4. Kunci alternatif (Alternate Key)
(44)
5. Kunci Tamu (Foreign Key)
Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang menunjukan ke induknya.
Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi:
1. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi masih mengandung redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)
2. Bentuk normal kedua (2NF)
Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci primer.
3. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci primer.
4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan
candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal
(45)
2.2.4.5. Entity Relation Diagram (ERD) / Relasi Tabel
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram
yang menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.
Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship
Diagram adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model
Entity Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan
sistem. Dengan begitu maka akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.
Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu sebagai berikut :
a) Entitas (Entity)
Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain. Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.
b) Hubungan (Relationship)
Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut dengan entityrelationship yang digambarkan dengan garis.
(46)
Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :
a. One-to-One
Artinya satu data memiliki satu data pasangan.
b. One-to-Many
Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.
c. Many-to-One
Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.
d. Many-to-Many
Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan. c) Atribut
Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.
2.2.5. Konsep Basis Data
Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan operasional perusahaan.
(47)
2.2.5.1. Pengertian Basis Data
Basis Data terdiri dari dua kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa dan sebagainya.
Basis data merupakan kumpulan dari data-data yang saling terkait dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Basis data adalah kumpulan-kumpulan file yang saling berkaitan.
2.2.5.2. Desain Basis Data
Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan sistem basis data (database system). Sistem basis data ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Tujuan dari desain basis data ini adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem, sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari database tersebut.
(48)
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam database adalah sebagai berikut :
1. Menyimpan seluruh data dan informasi secara terpusat. 2. Mengurangi redudansi data atau duplikasi data.
3. Melakukan perubahan-perubahan data untuk menyelesaikan dan untuk pengembangan yang akan datang.
4. Menjamin keamanan data.
2.2.6. Definisi Aplikasi
Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna
(49)
yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah. [5]
2.2.6.1. Klasifikasi Aplikasi
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain: 1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan 3. Perangkat lunak informasi kerja
4. Perangkat lunak media dan hiburan 5. Perangkat lunak pendidikan
6. Perangkat lunak pengembangan media 7. Perangkat lunak rekayasa produk
2.2.7. Definisi Pengolahan Data
Berikut ini akan dikemukakan definisi dari pengolahan data :
“Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang
(50)
Tujuan Utama dalam pengolahan data dalam sebuah database adalah agar kita dapat memperoleh kembali data (yang kita cari) dengan mudah dan cepat, selain itu pemanfaatan database memiliki beberapa tujuan. Secara lengkap pemanfaatan database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan
(objektif) antara lain :
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed) 2. Efisiensi ruang (Space)
3. Ketersediaan (Availability) 4. kelengkapan (Completely) 5. keamanan (Security)
6. Kebersamaan Pemakai (Sharability)
2.2.8. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang mendukung dalam menyajikan suatu sistem koperasi ini adalah Borland Delphi 7.0 dan MySQL.
2.2.8.1. Borland Delphi 7.0
Borland Delphi 7.0. Secara umum Borland Delphi memiliki kemiripan dengan Visual Basic kecuali bahasa dasarnya adalah Object Pascal (suatu versi Pascal yang mengadopsi konsep pemrograman berorientasi objek). Delphi juga mengadopsi teknologi COM+/MTS
(51)
Microsoft yang memungkinkan sekumpulan komponen yang dikembangkan dengan bahasa-bahasa pemrograman yangberbeda digunakan oleh suatu aplikasi dengan syarat bahasa-bahasa pemrograman itu menggunakan platform COM[3].
Salah satu kelebihan Delphi adalah aplikasinya bisa dikembangkan diatas berbagai macam sistem operasi, misalnya UNIX, LINUX dan sebagainya. Kelebihan lainnya adalah pada umumnya aplikasi yang dikembangkan dengan Delphi akan berjalan lebih cepat , selain itu tipe data yang dimiliki oleh Delphi lebih lengkap.
Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat terkenal dilingkungan Window. Dengan menggunkan perangkat lunak ini kita dapat membangun berbagai aplikasi Windows dengan cepat dan mudah. Dengan pendekatan visual, kita dapat menciptakan aplikasi yang canggih tanpa banyak menuliskan kode.
Delphi menggunakan bahasa Objek Pascal sebagai dasar. Jika kita telah menguasai Pascal, kita dapat lebih mudah memahami program Delphi. Untuk mempermudah pemograman dalam membuat program aplikasi, Delphi menyediakan fasilitas pemograman yang sangat lengkap. Khusus untuk pemograman database, Delphi menyediakan objek yang sangat kuat, canggih dan lengkap, sehingga memudahkan pemograman dalam merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi juga dapat menangani data dalam berbagai format database, misalnya MS.Accses, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix,
(52)
InterBase, SQL Server dll. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase.
2.2.8.2. MySQL
MySQL merupakan sebuah database yang berbasiskan server
database. Kemampuannya dalam menangani RDBMS (Relational
Database Management System) membuat database ini sangat popular saat
ini. MySQL mampu mengelola data yang sangat besar hingga ukuran
Gigabyte. MySQL dapat digunakan untuk kepentingan komersial maupun
personal (non profit). Database server itu sendiri merupakan suatu
software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari
client.
MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa
kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen
database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah,
mengakses data dan transaksitransaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open
Source. Website MySQL adalah www.mysql.com, di website inilah ada
banyak hal yang bisa ditemukan seperti MySQL versi terbaru atau dokumentasi-dokumentasi serta program-program utility MySQL.
(53)
2.2.8.3. ODBC (Open Database Connectivity)
ODBC adalah sebuah standar yang dikembangkan mocrosoft untuk mendukung driver database yang bersifat indefendent terhadap produk, dengan adanya ODBC kita dapat menggunakan database yang tidak didukung oleh BDE (Borland Database Engine). Driver ODBC dapat diperoleh dari produsen database yang kita pakai. Driver ODBC ada yang 16 bit dan ada yang 32 bit. Delphi memakai driver yang 32 bit. Microsoft
memproduksi driver ODBC untuk Access, Excell, SQL Server, MySql, dan lain lain.
(54)
40
3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Analisis Masalah
PT. PLN (Persero) P3B yang kependekan dari Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali memiliki beberapa tugas yaitu mengelola operasi sistem tenaga listrik Jawa-Bali, mengelola operasi dan pemeliharaan sistem transmisi tegangan tinggi Jawa-Bali, serta mengelola pelaksanaan transaksi tenaga listrik antara PLN Pusat selaku Single Buyer dengan perusahaan pembangkit dan unit distribusi di sistem Jawa-Bali. Untuk melakukan tugas-tugas tersebut setiap karyawan yang akan melakukan perjalanan dinas / tugas memerlukan surat perintah tugas intern. Namun, surat perintah tugas intern tersebut masih diolah secara manual. Sedangkan yang melakukan tugas adalah seluruh karyawan tetap dan lokasi pekerjaan tidak hanya di satu tempat maka PT. PLN (Persero) P3B harus mengolah banyak surat perintah tugas intern.
Selain itu, permasalahan yang terjadi dalam pengolahan surat perintah tugas intern yaitu sering terjadi kesalahan dalam pengisian SPPD, Natura dan Isentif hal ini dikarenakan pengisiannya masih manual. Dan juga kesulitan dalam proses pembuatan laporan. Laporan yang harus dibuat adalah laporan agenda SPTI atau laporan karyawan yang telah melakukan perjalanan dinas dan laporan total biaya
(55)
yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas. Hal ini disebabkan karena banyaknya surat perintah tugas yang dibuat.
3.1.2 Analisis Fungsional
Setelah dilakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan, diperoleh dua prosedur sistem manual yang bersifat manual yang sedang berjalan yaitu pembuatan Surat Perintah Tugas Intern (SPTI) dan pembuatan laporan. Analisis prosedur yang sedang berjalan ini akan digambarkan dalam flow map.
Form kosong SPTI akan diisi oleh Terampil utama pengolahan data pemeliharaan transmisi lalu diberikan kepada Manager, Asisten manager rencana dan evaluasi dan SDM pelaksana untuk ditanda tangan. Setelah selesai ditanda tangan maka SDM pelaksana melakukan tugas. Setelah melakukan tugas form SPTI diserahkan ke Asisten manager administrasi dan keuangan untuk di cek dan ditanda tangan, setelah itu diberikan kembali ke Terampil utama pengolahan data pemeliharaan transmisi untuk dijadikan arsip. Sedangkan untuk pembuatan laporan, form kosong laporan hasil pekerjaan yang diberikan kepada SDM pelaksana telah terisi setelah melakukan perjalanan dinas diberikan kepada Terampil utama pengolahan data pemeliharaan transmisi utuk dibuat laporan agenda SPTI dan dijadikan arsip. Setelah itu diserahkan kepada Asisten manager administrasi dan keuangan untuk bibuat laporan total biaya dan dijadikan arsip.
(56)
Setelah laporan agenda SPTI dan laporan total biaya selesai dibuat maka diserahkan kepada manager. Sistem manual ini dinilai masih terdapat banyak kekurangan misalnya terhambatnya dalam pembuatan SPTI dan laporan dikarenakan karyawan yang akan melakukan tugas tidak sedikit. Untuk itu PT. PLN (Persero) membutuhkan aplikasi surat perintah tugas intern agar kendala ini dapat diatasi.
(57)
3.1.2.1 Prosedur Pembuatan SPTI (Surat Perintah Tugas Intern)
Gambar 3.1 Flowmap Prosedur Pembuatan Surat Perintah Tugas Intern
Keterangan :
A : Arsip SPTI di TU. Pengolahan Data Pemeliharaan transmisi
(58)
3.1.2.2 Prosedur Pembuatan Laporan
Gambar 3.2 Flowmap Prosedur Pembuatan Laporan
Keterangan :
A1 : Arsip agenda SPTI di TU. Pengolahan Data Pemeliharaan Transmisi
A2 : Arsip total biaya di Asman. Ad. Ke
A1
A2 @
(59)
3.1.3 Analisis Non Fungsional Dan Kebutuhan Non Fungsional
Analisis non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, volume data yang akan ditangani sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai.
3.1.3.1 Analisis Perangkat Keras
Adapun spesifikasi perangkat keras dan sistem operasi yang digunakan untuk menghasilkan kerja fungsi di PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Barat saat ini adalah sebagai berikut :
Prosesor : Intel ® Pentium ® 4 CPU 3.00 GHz
Memori : 1 Gb
Harddisk : 120 Gb
Monitor : Samsung syncMaster 551v
Printer : Samsung ml 1710
Keyboard : Standar
(60)
Spesifikasi perangkat keras yang ada sudah mencukupi untuk menjalankan aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern ini.
3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan di PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Barat adalah sebagai berikut :
1. Sistem operasi : Microsoft Windows XP
2. Software lainnya : Microsoft Office 2003
Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
1. Sistem operasi : Microsoft Windows XP
2. Borland Delphi sebagai implementasi rancangan sistem
3.1.3.3 Analisis Pengguna
Sistem yang sedang berjalan saat ini di PT. PLN (Persero) P3B masih menggunakan sistem manual, dimana sistem tersebut dikelola oleh petugas dengan fungsi dan tugas sebagai berikut :
(61)
Tabel 3.1 Karakteristik petugas PT. PLN (Persero) P3B Nama Petugas Jenis Kelamin Jabatan Tanggung
Jawab
Iim Suryati Perempuan Terampil utama pengolahan data pemeliharaan transmisi
Membuat SPTI, membuat laporan agenda SPTI.
User yang akan menggunakan aplikasi yang akan dibangun ini hanya satu
user dengan asumsi sudah terbiasa menggunakan sistem berbasis window yaitu pegawai yang memiliki jabatan terampil utama pengolahan data pemeliharaan transmisi sebagai administrator. Administrator disini mempunyai akses penuh terhadap aplikasi, berwenang membuat surat perintah tugas intern, laporan agenda SPTI dan laporan keuangan.
3.1.4 Analisis Pengkodean
Analisis pengkodean yang digunakan dalam perangkat lunak aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Barat yang akan dibangun sebagai berikut :
(62)
1. Kode nomor surat perintah tugas intern
999/SPTI/ZZZZZ/R/MM/YYYY
Tahun pembuatan surat
Bulan pembuatan surat
Sifat surat
Nama unit
Jenis dokumen Surat Perintah Tugas Intern
Nomor urut surat perintah tugas intern
Contoh : 001/SPTI/BDTMR/R/08/2008
2. Kode nomor induk pegawai (NIP)
99 99 999 X9
Kode daerah
Nomor urut pegawai
Tahun masuk perusahaan
Tahun lahir
(63)
3. Kode alat
XX 99
Nomor urut alat
Jenis alat
Contoh : AK01
3.2 Analisis Basis Data
3.2.1 Entity Relationship Diagram
Dari hasil analisis, terdapat data-data yang akan dipakai dalam proses pembangunan aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern. Dari data yang telah diperoleh akan digunakan untuk mendesain basis data dengan atribut-atribut yang melengkapinya. Dalam hal ini akan digunakan Entity Relationship Diagram
(ERD) untuk merancang basis data. ERD yang merupakan hasil analisis sebagai berikut :
(64)
!!!
"
#
(65)
3.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks dari aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern di PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Barat yang akan dibangun sebagai berikut :
(66)
3.2.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD
adalah memudahkan pemakai yang kurang mengusai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Berikut adalah gambar DFD dari Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas Intern PT. PLN (Persero) P3B Region Jawa Barat yang akan dibangun :
(67)
" !$ %!$ &!$ '!$ ! ( ) ( * * * * * * ( ( * ( ( * ( ( * ( * ( * ( ( * ! ! ! ! ! ( * ( * ( * ( * ( * ( * + ! * * ( * ! ( ! * ( * ! * * ( * ) ) ( ( ( ! ! ( ! * , * ( * , ( , ( * , ( * , ( * ( ! " ! ! ( ( ( " " ! # # ( *
(68)
(69)
"
%!
%!' %!& %!- %!.
%!/ * %!0 %!1 %! $ ! ! ! ! ! ! ! * ! * ! ( ( * ( * ( * ( ( ( * ( ( ( ( * ( ( ( ( * ( * ( * ( * * %! ! ( * ( * * ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ( * ( ( * ( * ( * %!% # ( # # ) ! #
(70)
(71)
(72)
Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses 2.1 Pengolahan user
(73)
(74)
(75)
Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses 2.5 Pengolahan data pengemudi
(76)
Gambar 3.16 DFD Level 2 Proses 2.7 Pengolahan data pekerjaan
(77)
Gambar 3.18 DFD Level 2 Proses 2.9 Pengolahan data lokasi pekerjaan
(78)
" ! * %! ! * %! !% * * ( * * ( * * ( * * ( * %! !' 2 * * ( * * ( * ) ) ) ! ( ( (
(79)
(80)
(81)
3.2.4 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari DFD yang telah dibuat dapat dijelaskan pada table berikut :
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses
No Proses Keterangan
1
No Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi Username Source (Sumber) Administrator Input Data login
Output
- Username valid
- Info data login invalid Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator masukkan username ke sistem} if username benar then lakukan verifikasi password else tampil pesan data login invalid
2
No Proses 1.2
Nama Proses Verifikasi password Source (Sumber) Administrator
Input
- Username valid - Data login
(82)
- Password valid Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator memasukkan password ke system} if password benar then menuju proses lain
else tampil pesan login invalid
3
No Proses 2.1
Nama Proses Pengolahan User Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid - Info data pegawai
- Data user yang akan ditambah, diubah dan dihapus
Output
Info data user yang sudah ditambah, diubah dan dihapus
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data user baru untuk menambah data user, mengubah data user dan menghapus data user}
if tambah then menuju ke tambah user elseif ubah then menuju ke ubah user elseif hapus then menuju ke hapus user
4
No Proses 2.2
(83)
Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid - Info data jabatan
- Data jabatan yang akan ditambah, diubah dan dicari
Output
Info data jabatan yang sudah ditambah, diubah dan dicari
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data jabatan baru untuk menambah data jabatan, mengubah data jabatan dan mencari data jabatan}
if tambah then menuju ke tambah jabatan elseif ubah then menuju ke ubah jabatan elseif cari then menuju ke cari jabatan
5
No Proses 2.3
Nama Proses Pengolahan data pegawai Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Data pegawai yang akan ditambah, dicek, diubah, dilihat dan dicari
Output
Info data pegawai yang sudah ditambah, dicek, diubah, dilihat dan dicari
(84)
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data pegawai baru untuk menambah dan dilakukan pengecekan, mengubah data pegawai dan mencari data pegawai} if tambah then menuju ke tambah pegawai elseif cek then menuju ke cek pegawai elseif ubah then menuju ubah pegawai elseif lihat then menuju ke lihat pegawai elseif cari then menuju ke cari pegawai
6
No Proses 2.4
Nama Proses Pengolahan data kendaraan Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Info data bahan bakar
- Data kendaraan yang akan ditambah, dicek, diubah, dilihat dan dicari
Output
Info data kendaraan yang sudah ditambah, dicek, diubah, dilihat dan dicari
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data kendaraan baru untuk menambah dan dilakukan pengecekan, mengubah data kendaraan dan mencari data kendaraan}
(85)
cek then menuju ke cek kendaraan elseif ubah then menuju ubah kendaraan elseif lihat then menuju ke lihat kendaraan elseif cari then menuju ke cari kendaraan
7
No Proses 2.5
Nama Proses Pengolahan data pengemudi Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Data pengemudi yang akan ditambah, dicek, diubah, dilihat dan dicari
Output
Info pengemudi yang sudah ditambah, dicek, diubah, dilihat dan dicari
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data pengemudi baru untuk menambah dan dilakukan pengecekan, mengubah data pengemudi dan mencari data pengemudi}
if tambah then menuju ke tambah pengemudi elseif cek then menuju ke cek pengemudi elseif ubah then menuju ubah pengemudi elseif lihat then menuju ke lihat pengemudi elseif cari then menuju ke cari pengemudi
(86)
8
No Proses 2.6
Nama Proses Pengolahan data bahan bakar Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Data bahan bakar yang akan ditambah, diubah, dan dicari
Output
Info data bahan bakar yang sudah ditambah, diubah dan dicari
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data bahan bakar baru untuk menambah, mengubah data bahan bakar dan mencari data bahan bakar}
if tambah then menuju ke tambah bahan bakar elseif ubah then menuju ubah bahan bakar elseif cari then menuju ke cari bahan bakar
9
No Proses 2.7
Nama Proses Pengolahan data pekerjaan Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Data pekerjaan yang akan ditambah, diubah dan dicari
(87)
dan dicari Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data pekerjaan baru untuk menambah, mengubah data pekerjaan dan mencari data pekerjaan}
if tambah then menuju ke tambah pekerjaan elseif ubah then menuju ubah pekejaan elseif cari then menuju ke cari pekerjaan
10
No Proses 2.8
Nama Proses Pengolahan data uraian pekerjaan Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Info data pekerjaan
- Data uraian pekerjaan yang akan ditambah, diubah dan dicari
Output
Info data uraian pekerjaan yang sudah ditambah, diubah dan dicari
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data uraian pekerjaan baru untuk menambah, mengubah data uraian pekerjaan dan mencari data uraian pekerjaan}
(88)
elseifubah thenmenuju ubah uraian pekejaan elseif cari then menuju ke cari uraian pekerjaan
11
No Proses 2.9
Nama Proses Pengolahan data lokasi pekerjaan Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Data lokasi pekerjaan yang akan ditambah, diubah dan dicari
Output
Info data lokasi pekerjaan yang sudah ditambah, diubah dan dicari
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data lokasi pekerjaan baru untuk menambah, mengubah data lokasi pekerjaan dan mencari data lokasi pekerjaan} if tambah then menuju ke tambah lokasi pekerjaan elseif ubah thenmenuju ubah lokasi pekejaan elseif cari then menuju ke cari lokasi pekerjaan
12
No Proses 2.10
Nama Proses Pengolahan data material Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
(89)
- Data material yang akan ditambah, diubah dan dicari
Output
Info data material yang sudah ditambah, diubah dan dicari
Destination (tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data material baru untuk menambah, mengubah data material dan mencari data material}
if tambah then menuju ke tambah material elseif ubah then menuju ubah material elseif cari then menuju ke cari material
13
No Proses 2.11
Nama Proses Pengolahan data peralatan kerja Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid
- Info data pekerjaan
- Data peralatan kerja yang akan ditambah, diubah dan dicari
Output
Info peralatan kerja yang sudah ditambah, diubah dan dicari
Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat memasukkan data peralatan kerja baru untuk menambah, mengubah data
(90)
peralatan kerja dan mencari data peralatan kerja} if tambah then menuju ke tambah peralatan kerja elseif ubah then menuju ubah peralatan kerja elseif cari then menuju ke cari peralatan kerja
14
No Proses 3.1
Nama Proses Tambah SPTI Source (Sumber) Administrator
Input
-Info data SPTI, info data detail SDM, info data pegawai, info data kendaraan, info data pengemudi, info data pekerjaan, info detail SPTI, info detail material, info detail alat.
-Data SPTI yang akan ditambah Output Info data SPTI yang sudah ditambah Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator memasukkan data SPTI yang baru } if data SPTI benar then masukkan data ke database
else muncul pesan invalid
15
No Proses 3.2
Nama Proses Ubah SPTI Source (Sumber) Administrator
Input
-Info data SPTI, info data detail SDM, info data pegawai, info data kendaraan, info data pengemudi, info data pekerjaan, info detail SPTI,
(91)
info detail material, info detail alat. -Data SPTI yang akan ditambah Output Info data SPTI yang sudah diubah Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Data SPTI yang ada di database dapat diubah bila terjadi kesalahan tetapi selama data SPTI belum dicetak dan pekerjaan belum dilakukan}
if data SPTI baru sama dengan data SPTI lain di
database then data SPTI invalid else ganti data
SPTI dengan yang baru
16
No Proses 3.3
Nama Proses Cari SPTI Source (Sumber) Administrator
Input
-Info data SPTI, info data detail SDM, info data pegawai, info data kendaraan, info data pengemudi, info data pekerjaan, info detail SPTI, info detail material, info detail alat.
-Data SPTI yang akan ditambah Output Info data SPTI yang sudah dicari Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat mencari data SPTI dengan kriteria tertentu}
(92)
tampilkan else data SPTI tidak ditemukan
17
No Proses 3.4
Nama Proses Tampil SPTI Source (Sumber) Administrator
Input
-Info data SPTI, info data detail SDM, info data pegawai, info data kendaraan, info data pengemudi, info data pekerjaan, info detail SPTI, info detail material, info detail alat.
-Data SPTI yang akan ditambah Output Info data SPTI yang sudah ditampilkan Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat menampilkan data SPTI} if tampil then tampilkan data SPTI
18
No Proses 3.5
Nama Proses Cetak SPTI Source (Sumber) Administrator
Input
-Info data SPTI, info data detail SDM, info data pegawai, info data kendaraan, info data pengemudi, info data pekerjaan, info detail SPTI, info detail material, info detail alat.
-Data SPTI yang akan ditambah Output Info data SPTI yang sudah dicetak Destination (Tujuan) Administrator
(93)
Logika Proses
{Administrator dapat cetak data SPTI} if cetak then cetak data SPTI
19
No Proses 4.1.
Nama Proses Pembuatan laporan agenda SPTI Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid - Info detail SPTI - Data hasil SPTI Output Laporan agenda SPTI Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat mencari data laporan agenda SPTI, menampilkan laporan agenda SPTI dan cetak laporan agenda SPTI }
if cari then menuju cari data laporan agenda SPTI elseif tampil then menuju tampil laporan agenda SPTI elseif cetak then menuju cetak laporan agenda SPTI
20
No Proses 4.2
Nama Proses Pembuatan laporan keuangan Source (Sumber) Administrator
Input
- Login valid - Info detail SPTI - Data hasil SPTI
(94)
Output Laporan keuangan Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat mencari data laporan keuangan, menampilkan laporan keuangan dan cetak laporan keuangan }
if cari then menuju cari data laporan keuangan elseif tampil then menuju tampil laporan keuangan elseif cetak then menuju cetak laporan keuangan
21
No Proses 2.1.1
Nama Proses Tambah user Source (Sumber) Administrator
Input
- Data user yang akan ditambah - Info data pegawai
Output Info data user yang sudah ditambah Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator memasukkan data user yang baru} if data user benar then masukkan data ke database
else muncul pesan invalid
22
No Proses 2.1.2
Nama Proses Ubah user Source (Sumber) Administrator
Input
- Data user yang akan diubah - Info data pegawai
(95)
Output Data user yang sudah diubah Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Data user yang ada di database dapat di ubah bila user akan diganti}
if ubah then ubah data user
23
No Proses 2.1.3
Nama Proses Hapus user Source (Sumber) Administrator
Input
- Data user yang akan dihapus - Info data pegawai
Output Data user yang sudah dihapus Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat menghapus data user dengan menuju ke link untuk melihat data user yang akan dihapus dan proses hapus akan menghapus data user dari database}
if hapus then muncul konfirmasi
if ya then hapus data user dari database else batal hapus data
24
No Proses 2.2.1
Nama Proses Tambah Jabatan Source (Sumber) Administrator
(96)
- Info data jabatan
Output Data jabatan yang sudah ditambah Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator memasukkan data jabatan yang baru}
if data jabatan benar then masukkan data ke
database else muncul pesan invalid
25
No Proses 2.2.2
Nama Proses Ubah Jabatan Source (Sumber) Administrator
Input
- Data jabatan yang akan diubah - Info data jabatan
Output Data jabatan yang sudah diubah Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Data jabatan yang ada di database dapat di ubah bila jabatan akan diganti}
if ubah then ubah data jabatan
26
No Proses 2.2.3
Nama Proses Cari Jabtaan Source (Sumber) Administrator
Input
- Data jabatan yang akan dicari - Info data jabatan
(97)
Output Data jabatan yang sudah dicari Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat mencari data jabatan dengan kriteria tertentu}
if data jabatan yang dicari terdapat di database then tampilkan else data jabatan tidak ditemukan
27
No Proses 2.3.1
Nama Proses Tambah pegawai Source (Sumber) Administrator
Input
- Data pegawai yang akan ditambah - Info data jabatan
Output Data pegawai yang sudah ditambah Destination (Tujuan) Proses 2.2.2 Cek pegawai
Logika Proses
{Administrator memasukkan data pegawai yang baru setelah itu data pegawai tersebut masuk ke proses pengecekan dengan data yang ada di
database}
if data pegawai benar then masukkan data ke
database else muncul pesan invalid
28
No Proses 2.3.2
Nama Proses Cek pegawai Source (Sumber) Proses 2.2.1
(98)
- Info data jabatan
Output Data pegawai yang sudah dicek Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Data pegawai yang dimasukkan oleh administrator selanjutnya dilakukan proses pengecekan}
if data pegawai sama dengan database then data pegawai invalid else data pegawai benar
29
No Proses 2.3.3
Nama Proses Ubah pegawai Source (Sumber) Administrator
Input
- Data pegawai yang akan diubah - Info data jabatan
Output Data pegawai yang sudah diubah Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Data pegawai yang ada di database dapat diubah bila terjadi kesalahan}
if data pegawai baru sama dengan data pegawai lain
di database then data pegawai invalid else ganti
data pegawai dengan yang baru
30
No Proses 2.3.4
Nama Proses Lihat pegawai Source (Sumber) Administrator
(99)
- Info data jabatan
Output Data pegawai yang sudah dilihat Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat melihat data pegawai dan proses akan mengambil data pegawai dari
database}
if lihat then tampilkan data pegawai
31
No proses 2.3.5
Nama Proses Cari pegawai Source (Sumber) Administrator
Input
- Data pegawai yang akan dicari - Info data jabatan
Output Data pegawai yang sudah dicari Destination (Tujuan) Administrator
Logika Proses
{Administrator dapat mencari data pegawai dengan kriteria tertentu}
if data pegawai yang dicari terdapat di database
then tampilkan else data pegawai tidak ditemukan
32
No Proses 2.4.1
Nama Proses Tambah kendaraan Source (Sumber) Administrator
Input
- Info bahan bakar
(100)
Output Data kendaraan yang sudah ditambah Destination (Tujuan) Proses 2.3.2
Logika Proses
{Administrator memasukkan data kendaraan yang baru setelah itu data kendaraan tersebut masuk ke proses pengecekan dengan data yang ada di
database}
if data kendaraan benar then masukkan data ke
database else muncul pesan invalid
33
No Proses 2.4.2
Nama Proses Cek kendaraan Source (Sumber) Proses 2.3.1
Input
- Info bahan bakar
- Data kendaraan yang akan dicek Output Data kendaraan yang sudah dicek Destination (Tujuan) Adminstrator
Logika Proses
{Data kendaraan yang dimasukkan oleh administrator selanjutnya dilakukan proses pengecekan}
if data kendaraan sama dengan database then data kendaraan invalid else data kendaraan benar
34
No Proses 2.4.3
Nama Proses Ubah kendaraan Source (Sumber) Administrator
(1)
227
Tabel 4.26 Hasil Pengujian Beta Pertanyaan No.4
Kategori Jawaban Frekuansi Jawaban Jumlah Populasi Sempel Jumlah Persentase
Sangat Setuju 0 4 0%
Setuju 4 4 100%
Kurang Setuju 0 4 0%
Tidak Setuju 0 4 0%
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta
Berdasarkan hasil prosentase di atas yang didapatkan dari pengujian beta, maka dapat disimpulkan bahwa Aplikasi pengolahan Surat perintah tugas intern ini mudah digunakan, membantu dalam pembuatan SPTI, memudahkan dalam pembuatan agenda SPTI dan memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan SPTI.
Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa Aplikasi Pengolahan Surat Perintah Tugas intern ini telah sesuai dengan yang diharapkan dan memenuhi kebutuhan user.
(2)
228 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penyusun mengenai perancangan dan implementasi aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern dapat memudahkan dalam pengolahan SPTI di PT. PLN (Persero) P3B
2. Aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern memudahkan pengisian SPPD, Natura dan Insentif di dalam surat perintah tugas intern
3. Aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern memudahkan dalam pembuatan laporan agenda SPTI yang berisi laporan pegawai yang telah melakukan tugas
4. Aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan SPTI, sehingga dapat diketahui total biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas
(3)
229
5.2. Saran
Untuk lebih meningkatkan kinerja dari aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern ini penulis mengusulkan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan, yaitu :
1. Aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern ini antarmukanya dapat dibuat lebih menarik dan userfriendly
2. Aplikasi pengolahan surat perintah tugas ini dapat dibuat menjadi berbasis client server.
3. Aplikasi pengolahan surat perintah tugas intern dapat dikembangkan untuk hasil laporan pekerjaan surat perintah tugas intern oleh pegawai yang bersangkutan.
(4)
158
DAFTAR PUSTAKA
[1]Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. [2]Jogianto H M, 2006, Analisis & Desain Sistem Informasi , Andi,
Yogyakarta.
[3]Nugroho, Adi, 2004, Konsep Pengembangan Sistem Basis Data, Informatika, Bandung.
[4]Panduan Praktis Pemrograman Borland Delphi 7.0, Andi, Yogyakarta. [5]Wikipedia (10 Agustus 2008, 14.10 WIB), Aplikasi,
(5)
!
" #
" $ % & '()
$ ) $* +!) (
' %
& %
(+,,!
-. / + 0!0 00 !
(6)
+ 4 , $ & %
, 4 ' 5 6 #
4 ,++ % # 7
,++ 4 ,++( %" 7
,++( 4 ,++ 7 - / 8