Tujuan dan Manfaat Penelitian Definisi Operasional

Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5

1.2.2 Batasan Masalah

Penulis membatasi penelitian sebagai berikut : 1. Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah hasil test khusus setelah pembelajaran bilangan dan katabantu bilangan bahasa Jepang menggunakan permainan tradisional congklak. 2. Yang dimaksud respon adalah hasil angket pembelajaran yang diberikan kepada siswa berupa tanggapan terhadap pembelajaran bilangan dan katabantu bilangan bahasa Jepang menggunakan permainan tradisional congklak.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini pada dasarnya untuk menjawab segala permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu : 1. Memperoleh hasil belajar dari penerapan model pembelajaran bilangan dan katabantu bilangan bahasa Jepang menggunakan permainan tradisional congklak. 2. Memperoleh gambaran respon dari siswa terhadap pembelajaran bilangan dan katabantu bilangan bahasa Jepang menggunakan permainan tradisional congklak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan alternatif model pembelajaran yang didasarkan pada permainan tradisional. Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6

1.4 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan makna dari istilah atau kata yang digunakan dalam penelitian ini, penulis mencoba mendefinisikan istilah sebagai berikut : 1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematika mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu Kardi dan Nur, 2003 : 9. Sudrajat 2008 juga memaparkan bahwa model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

2. Permainan Tradisional atau “Traditionsl game is a game that is passed to one

generation to another in a particular culture. One game should undergo the test of time and its generation. One that survives will be passed for a long time” Seagoe, 1971 in Hurlock, 1978.h.322. Permainan tradisional merupakan unsur – unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, krena permainan tradisional memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak dikemudian hari Sukirman, 2005 : 29. Sementara Nurlan Kusnaedi 2010 : 24 berpendapat bahwa “Permainan olahraga tradisional adalah jenis kegiatan yang mengandung aturan – aturan khusus yang merupakan cerminan karakter dan berasal atau berakar dari budaa asli masyarakat Indonesia. 3. Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil. Permainan congklak Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 14 x 7 buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain. 4. Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Lambang bilangan biasa dinotasikan dalam bentuk tulisan sebagai angka. 5. Kata Bantu Bilangan adalah josuushi yaitu kata – kata yang menyatakan satuan atau jumlah, frekuensi atau kekerapan, ukuran atau derajat, urutan, presentase, kelipatan dan sebagainya bagi kelompok objek termasuk benda dan manusia tertentu. Kata bantu bilangan pada umumnya dipakai setelah bilangan – bilangan yang berasal dari Cina, namun ada juga beberapa diantaranya yang dipakai setelah bilangan Bahasa Jepang asli. Pemakaian kata bantu bilangan sangat tergantung pada sifat – sifat, ciri – ciri, atau karakteristik objeknya. Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8

1.5 Anggapan Dasar