Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan unsur yang penting alam kehidupan manusia. “Bahasa digunakan sebagai suatu alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan pada orang lain Sutedi, 2003 : 2. Dalam pembelajaran bahasa asing, terutama bahasa Jepang, salah satu aspek penting yang dapat di pelajari yaitu bilangan dan katabantu bilangan bahasa Jepang. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan PP nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas nomor 41 tahun 2007. Berkaitan dengan dasar hukum tersebut guru mutlak dituntut untuk berinovasi dalam pembelajaran baik dalam hal model pembelajaran maupun media pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan belajar dan kebutuhan belajar siswa. Menurut Joyce dalam Subanji 2011, guru sukses bukan sekedar penyaji yang kharismatik dan persuasif, tapi guru yang sukses adalah mereka yang melibatkan para siswa dalam tugas – tugas yang sarat muatan kognitif dan sosial, serta mengajari siswa bagaimana mengerjakan tugas – tugas tersebut secara produktif. Menurut Silberman 2006 : 9, belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja peserta didik, penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar yang aktif. Pembelajaran yang menyenangkan tidak hanya diciptakan melalui metode pembelajaran yang digunakan tapi bisa juga melalui media pembelajaran. Media dalam arti luas adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Media mempunyai peran yang strategis dalam pembelajaran modern yang lebih diarahkan ke paradigma konstruktivisme. Menurut teori ini belajar merupakan hasil konstruksi pembelajar sendiri sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajarnya. Sedangkan mengajar adalah menata lingkungan belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator, mediator dan pembimbing. Guru hanya menyiapkan tangga yang efektif dan pembelajar sendiri yang memanjat untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam. Dalam pembelajaran media berfungsi sebagai pembawa informasi dari sumber guru menuju penerima siswa. Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan beragam budaya. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan khususnya permainan tradisional, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan tekhnologi yang semakin canggih, kini permainan-permainan tradisional yang beragam seperti gobak sodor, gangsingan, cinciripit petak umpet, egrang, benthik, bekelan, engklek, jamuran, congklak mulai ditinggalkan. Bergeser pada permainan- permainan yang menggunakan tekhnologi modern, seperti permainan video game, play station, berbagai permainan yang tersedia di komputer maupun laptop sering disebut dengan istilah “game”, dan lain permainan lainnya Padahal permainan tradisional yang beragam itu perlu dikembangkan karena mengandung nilai – nilai seperti kejujuran, sportivitas, kegigihan dan kegotong royongan sarasehan. Dalam hal ini permainan tradisional juga dapat digunakan sebagai salah satu media untuk pembelajaran. Dari masalah-masalah diatas penulis tertarik untuk mengkaji penggunaan salah satu permainan tradisional Congklak dalam mempelajari bilangan dan Triani Solihat, 2013 Model Pembelajaran Bilangan Dan Kata Bantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional Congklak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 katabantu bilangan bahasa Jepang. Alasan peneliti mengambil permainan tradisional ini ialah congklak merupakan permainan tradisional yang dikenal banyak orang, mudah untuk dimainkan dan dimengerti, selain itu peneliti ingin mengangkat kembali permainan tradisional serta untuk melestarikan kebudayaan kita. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil tiga macam katabantu bilangan bahasa Jepang, yakni : ~honpon untuk menghitung barang berbentuk batangan, ~mai untuk menghitung barang berbentuk lembaran, dan ~ko untuk menghitung barang berbentuk biji,butiran. Alasan peneliti mengambil 3 macam katabantu bilangan ini karena ketiga katabantu bilangan ini memungkinkan untuk dipelajari memakai permainan tradisional congklak. Sehubungan dengan itu, peneliti mencoba mengambil judul penelitian Model Pembelajaran Bilangan dan Katabantu Bilangan Bahasa Jepang Menggunakan Permainan Tradisional “Congklak” Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 13 Bandung Tahun Ajaran 20132014.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah