Hasil Pengukuran Iklim Kerja Panas Hasil Pengukuran Beda Beban Kerja Hasil Pengukuran Status Gizi

46

C. Hasil Pengukuran Iklim Kerja Panas

Penilaian terhadap lingkungan kerja dilakukan dengan pengukuran iklim kerja panas. Pengukuran iklim kerja panas dilakukan pada bagian proses dan sizing. Tabel 6. pengukuran iklim kerja bagian sizing dan proses Questammp bagian sizing Rata-rata No WBGT IN WBGT OUT WBGT IN WBGT OUT 1 28,2 o C 28,2 o C 28,3°C 28,2°C 2 28,4 o C 28,2 o C Questamp bagian proses Rata-rata No WBGT IN WBGT OUT WBGT IN WBGT OUT 1 27,5 o C 27,3 o C 27,6˚C 27,4˚C 2 27,7 o C 27,5 o C Berdasarkan Table 6. Hasil pengukuran iklim kerja dibagian sizing didapatkan hasil rata-rata WBGT IN 28,3°C dan WBGT OUT 28,2°C, sedangkan pengukuran iklim kerja dibagian proses diperoleh hasil rata-rata WBGT IN 27,6°C dan WBGT OUT 27,4°C. 47

D. Hasil Pengukuran Beda Beban Kerja

1. Hasil pengukuran beban kerja dengan mengukur denyut nadi pekerja di bagian sizing dan proses: Tabel 7. Pengukuran beban kerja bagian proses Beban Kerja Frekuensi Persentase Min Max Rata- rata Standar Deviasi Ringan 15 100 84 98 90.47 4.26 Sedang Total 15 100 Berdasarkan Table 7. Diketahui bahwa jumlah denyut nadi paling sedikit adalah 84menit sedangkan paling banyak adalah 98menit, dengan rata-rata denyut nadi 90,47menit. Beban kerja yang didapat dari pengukuran denyut nadi di bagian proses masuk dalam kategori beban kerja ringan. Tabel 8. Pengukuran beban kerja bagian sizing Beban Kerja Frekuensi Persentase Min Max Rata- rata Standar Deviasi Ringan 100 115 107.4 5.04 Sedang 15 100 Total 30 100 Berdasarkan Table 8. Diketahui bahwa jumlah denyut nadi paling sedikit adalah 100menit sedangkan paling banyak adalah 115menit, dengan rata-rata denyut nadi 107,40menit. Beban kerja yang didapat dari 48 pengukuran denyut nadi di bagian sizing masuk dalam kategori beban kerja sedang.

E. Hasil Pengukuran Status Gizi

Tabel 9. Pengukuran status gizi bagian sizing dan proses Berdasarkan Tabel 9. Diketahui bahwa IMT kategori kurus didapatkan hasil persentase sebanyak 6.66 kemudian untuk IMT normal sebanyak 86.66 dan untuk kategori IMT gemuk diperoleh hasil persentase sebanyak 6.66 . No IMT Frekuensi Persentase Standar Deviasi Rata- rata 1 Kurus 2 6.66 2.46 22.03 2 Normal 26 86,66 3 Gemuk 2 6.66 Jumlah 30 100 49

F. Hasil Pengukuran Kelelahan

Dokumen yang terkait

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 4 5

TINJAUAN TEORI Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 24

METODE PENELITIAN Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

1 4 12

PEMBAHASAN Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 9

PENGARUH IKLIM KERJA PANAS TERHADAP KELELAHAN PADA PEKERJA DI BAGIAN SIZING PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Pada Pekerja Di Bagian Sizing Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 12

PENDAHULUAN Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 5

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PERSIAPAN PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Persiapan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Persiapan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 0 6

Pengaruh kebisingan terhadap stres kerja pada pekerja bagian weaving di pt iskandar indah printing textile Surakarta COVER

1 1 10